-. Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus
diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas.
kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat
dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek selanjutnya.
alasan social politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah.
kondisi alam dan lokasi proyek.
keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya.
ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material pelengkap lainnya
yang menunjang terwujudnya proyek tersebut.
kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang dipergunakan selama
operasional pelaksanaan berlangsung.
produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek, selama operasional
berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis.
cuaca, musim dan gejala alam lainnya.
referensi hari kerja efektif.
Network Planning
-. Metode network planning merupakan salah satu teknik manajemen yang dapat digunakan
manajer untuk membantu memutuskan berbagai masalah, khususnya dalam perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian proyek (Somantri, dalam Aditya Narotama, 2013:2). Terdapat
dua teknik dasar yang biasa digunakan dalam network planning, yaitu metode lintasan kritis /
Critical Path Method (CPM) dan teknik menilai dan meninjau kembali program / Program
Evaluation Review and Technique (PERT).
-. Metode diagram menyajikan perencanaan jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan
analitis, sehingga mudah dipahami oleh pihak- pihak yang terkait, dalam pelaksanaan proyek di
lapangan, yaitu pelaksana dan konsultan pengawas. Pembuatan network planning dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan ketergantungan dan urutan kegiatan
proyek, kegiatan-kegiatan kritis, kebutuhan sumber daya tiap-tiap kegiatan, dan alokasi waktu
pelaksanaan proyek. Diagram juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah keterbatasan
sumber daya dan program percepatan jika pemilik proyek menginginkan.
-. Untuk membuat diagram dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menginventarisasi kegiatan-kegiatan
2. Menyusun hubungan antar kegiatan
3. Menyusun network diagram yang menghubungkan semua kegiatan.
4. Menetapkan waktu untuk setiap kegiatan dan menyusunnya kedalam network diagram
5. Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) pada network diagram
-. Langkah-langkah untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menginventarisasi kegiatan berdasarkan item pekerjaan, lalu diberi kode kegiatan untuk
memudahkan identifikasi;
3) Menentukan waktu atau durasi pada tiap-tiap kegiatan berdasarkan data durasi kegiatan yang
diperoleh dari para responden;
5) Menentukan jalur waktu terpanjang atau lintasan kritis dengan Critical Path Method dengan
menghitung waktu tenggang (slack) pada tiap-tiap kegiatan
STUDI KASUS
Lokasi = Jl. Kebo Iwa No.15 X, Denpasar Barat dan lokasi proyek perumahan Mutiara
Residence di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana.
-. Terdapat 26 kegiatan yang merupakan kegiatan kritis pada jalur kritis. Kegiatan-kegiatan
tersebut memiliki kategori aktivitas kritis karena memiliki nilai slack = 0. Artinya jika kegiatan-
kegiatan tersebut mengalami keterlambatan, maka akan menyebabkan keterlambatan
penyelesaian seluruh proyek.
-. Free Float adalah total waktu tunda aktivitas tanpa menunda mulainya aktivitas berikutnya.
-. Total Float adalah total waktu tunda aktivitas tanpa menunda berakhirnya proyek.
-. Free float dan Total float dapat dihitung dengan menggunakan metode penelusuran arah depan
dan penelusuran arah belakang. Jika dihitung menggunakan penelusuran arah belakang
(backward) maka harus mempertimbangkan waktu paling lambat mulainya aktivitas (late start,
LS) dan waktu paling lambat selesainya aktivitas (late finish, LF). Jika menggunakan
penelusuran arah depan (forward) maka harus mempertimbangkan waktu paling cepat mulainya
aktivitas (early start, ES) dan waktu paling cepat selesainya aktivitas (early finish, EF).
SIMPULAN
-. Pada penjadwalan yang dibuat oleh perusahaan memerlukan waktu 157 hari pengerjaan
termasuk di dalamnya 37 hari pekerjaan persiapan dan 120 hari pekerjaan di lapangan,
sedangkan berdasarkan hasil pembahasan dengan CPM, proyek dapat diselesaikan dalam kurun
waktu 142,5 hari termasuk di dalamnya pekerjaan persiapan selama 37 hari dan pekerjaan di
lapangan selama 105,5 hari. Jadi hasil perhitungan menggunakan CPM memberikan durasi
penyelesaian lebih cepat 14,5 hari dari perhitungan sebelumnya yang tidak menggunakan CPM.
-. Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan serta
masukan yang berguna bagi PT Putra Dewata Karya Tama dimasa yang akan datang ialah PT
Putra Dewata Karya Tama sebaiknya mempertimbangkan penerapan Network Planning dengan
Critical Path Method pada sistem perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek
pembangunan, karena metode ini telah terbukti dapat membantu menentukan waktu optimal
penyelesaian proyek dengan mengidentifikasi hubungan ketergantungan antar kegiatan
pelaksanaan proyek.