Anda di halaman 1dari 20

Analisis Network/Teknik

Manajemen Proyek: PERT dan


CPM

Pemeliharaan dan
Reliabilitas

Disusun oleh:

1. Danu Setiawan 2019511422


2. Hidayatulloh Amirul F 2019511230
3. Moch. Rafie Apriansyah 2019511189
4. Nur Tria Prihastuti 2019511229
5. Wahyu Ariyanto 2019511389

Kelas: E2.19
PERT (Project Evaluation Review
Technique)
PERT (Project Evaluation Review Technique) adalah
model jaringan yang membolehkan penyelesaian secara acak
dalam aktifitas waktu.PERT – model jaringan grafis yang
digunakan untuk menunjukkan ketergantungan antar tugas
dalam sebuah proyek.Penyelesaian PERT dibangun pada
tahun untuk angkatan darat US Navy yang memilih kontraktor
yang banyak berjumlah ribuan. Proyek tersebut dinamakan
dengan Polaris Submarine Misile Program .
Fungsi PERT :

Ø Menunjukkan proses urutan pada tugas-tugas apa yang harus


diselesaikan.
Ø Merupakan representasi grafis dari jadwal /penjadwalan kejadian-
kejadian proyek.
Ø Lebih berkonsentrasi pada relasi antar tugas dan sedikit
konsentrasi dengan garis waktu.
Ø Menunjukkan tugas mana yang dapat dijalankan secara simultan.
Ø Menunjukkan jalur kritis sebuah tugas yang harus diselesaikan
agar proyek tersebut dapat menyenyelesaikan deadline
proyeknya.
Identifikasi semua tugas-tugas dan komponen- komponen.
Identifikasi tugas pertama yang harus
diselesaikanIdentifikasi tugas lainnya yang dapat
dijalankan secara simulatan dengan tugas.
1. Identifikasikan tugas berikutnya yang harus
diselesaikanIdentifikasi tugas-tugas lainnya yang dapat
Bagaimana dijalankan secara simultan dengan tugas
menggunakannya ? 2. Lanjutkan proses ini sampai semua komponen tugas-
tugas berurutan.Tentukan durasi tugas.Bangun /buatlah
diagram PERTnya.Tentukan jalur kritis proyek (Critical
Path).

Adanya dua konsep yang harus diperhatikan


sehubungan dengan PERT :
1. EVENTsuatu kejadian aktifitas dari suatu keadaan yang terjadi pada
saat tertentu  
2. ACTIVITYsuatu aktifitas dari pekerjaan yang dipelukan untuk
menyelesaikan suatu kejadian diperlukan untuk menyelesaikan suatu
kejadian
Simbol Network Diagram
Ø ANAK PANAH : Melambangkan kegiatan
Ø LINGKARAN : Melambangkan suatu peristiwa dan dibagi menjadi 3 ruang yaitu : Ruang sebelah kiri
nomor peristiwa, Ruang sebelah kanan atas SPA, Ruang sebelah kanan bawah SPL
Ø ANAK PANAH TERPUTUS Hubungan antar kegiatan (dummy) tidak membutuhkan waktu sumber daya
dan ruangan. Dummy hanya menunjukkan logika ketergantungan kegiatan yang patut diperhatikan.
Ø HUBUNGAN ANTAR KEGIATAN
1. Hubungan seri Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuah kegiatan tidak dapat mulai
dikerjakan kalau kegiatan lainnya belum selesai dikerjakan
2. Hubungan paralel Jika sebuah kegiatan bisa dimulai/diselesaikan tanpa perlu menunggu kegiatan lain
selesai. Bentuk alternatif hubungan pararel dalam network diagram : Memiliki satu peristiwa akhir
bersama, Memiliki satu peristiwa awal bersama, Memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwa awal
bersama serta Memiliki peristiwa awal yang berlainan dan peristiwa akhir yang berlainan .
Critical Path Method (CPM)

Critical Path Method (CPM) adalah metode analisis perancangan alur proyek dengan
menggunakan perkiraan waktu tetap untuk setiap kegiatannya.

CPM merupakan model manajemen proyek yang mengutamakan biaya sebagai objek
yang dianalisis, alias tidak mempertimbangkan variasi waktu yang dapat terjadi dan
dapat memiliki dampak yang besar terhadap target waktu penyelesaian sebuah proyek.

Critical Path method merupakan grafik yang mirip dengan PERT, dan kadang dikenal
sebagai PERT/CPM.Dengan grafik CPM maka critical path dapat ditentukan.

Critical Path (Jalur Kritis)


Terdiri dari satu set tugas-tugas yang saling bergantung (semua bergantung pada tugas
sebelumnya). Dimana kesemuanya itu memerlukan waktu yang lama dalam
menyelesaikan tugasnya.Tugas-tugas yang memiliki critical path perlu perhatian yang
khusus oleh manajer proyek dan orang-orang yang ditugaskan pada pekerjaan tersebut.
Jalur Kritis Waktu penyelesaian kegiatan dihitung dari setiap jalur (path) dari kegiatan
di dalam jaringan tugas.
Path : adalah urutan kegiatan yang berhubungan dalam proyek.
Jalur Kritis : adalah jalur yang menunjukkan kegiatan kritis dari awal sampai akhir
kegiatan di dalam diagram jaringan. Jalur kritis menunjukkan kegiatan yang kritis.
Jalur kritis dianggap penting dengan alasan :
Waktu proyek tidak dapat dikurangi. Jika
waktu penyelesaian proyek akan dipercepat,
maka yang dipercepat adalah waktu jalur
kritisnya.Menunda kegiatan di jalur kritis
menyebabkan penundaan waktu
penyelesaian proyek.

Perbedaan CPM dan PERTCPM


memasukkan konsep biaya dalam proses
perencanaan dan pengendalian sebuah
proyek sedangkan pada PERT besarnya biaya
berubah-ubah sesuai dengan lamanya waktu
dari semua aktifitas yang terdapat dalam satu
proyek. Di dalam menentukan perkiraan
waktu untuk melaksanakan setiap aktifitas,
CPM dianggap lebih memiliki dasar yang
lebih kuat
Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua
unsur yang harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan
karyawan dan prosedur pemeliharaan.

prosedur pemeliharaan mesin-mesin,


Faktor karyawan dalam hal pemeliharaan factor yang perlu diperhatikan adalah
dapat dilihat dari informasi yang dimiliki prosedur pembersihan dan pelumasan.
karyawan, Pembersihan ini ditujukan untuk
keahlian yang dimilikinya, menghindari korosi, kemacetan akibat
kompensasi yang diterima sebagai factor
adanya kotoran dan kegiatan ini
penguat motivasi dan kekuatan sinergi
yang perlu dilakukan. dilakukan secara rutin. Sedangkan
Sebagai upaya untuk meningkatkan pelumasan bertujuan agar tidak terjadi
penguasaan informasi dan keahlian dalam gesekan material mesin secara langsung,
kaitannya mendinginkan panas mesin pada kondisi
tertentu, dan memperpanjang umur
mesin.
Perbaikan terus-menerus. Kegiatan ini menjadi kajian yang penting dalam
manajemen operasi, baik manufaktur maupun jasa, terutama pabrik-pabrik yang
menggunakan mesin yang berputar dan beroperasi setiap saat.

Meningkatkan kapasitas. Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus,


maka tidak ada nada pengerjaan ulang / proses ulang, sehingga
kapasitas akan meningkat.

Mengurangi persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku


yang harus disiapkan untuk melakukan produksi ulang.

Biaya operasi lebih rendah. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah, maka
secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan
tidak perlu adanya biaya tambahan karena proses pengerjaan ulang.
Strategi maintenance
(pemeliharaan) adalah :
strategi pemeliharaan :
pemeliharaan pencegahan dan
pemeliharaan kerusakan.

Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)


Pemeliharaan pencegahan sebuah rencana yang meliputi pemeriksaan rutin, pemeliharaan, dan
menjaga fasilitas tetap dalam kondisi baik utuk mencegah kegagalan.

Pemeliharaan yang periodic dan terencana sangat diperlukan pada fasilitas-fasilitas produksi, jika tidak akan
mengakibatkan kerusakan “ Unit Kritis” dikarenakan :
• Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas proses produksi.
• Kerusakan fasilitas tersebut akan mempengaruhi kualitas produk.
• Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
• Kerusakan fasilitas tersebut akan membahayakan pekerja, baik kesehatan maupun keselamatannya.
Preventive maintenance ini dapat mengatasi kerusakan yang tiba-tiba terjadi. Hal ini dikarenakan
preventive maintenance ini dapat mendeteksi dan menangkap sinyal kapan suatu system akan
mengalami kerusakan serta menentukan kapan suatu system memerlukan service ( perbaikan).
strategi pemeliharaan :
pemeliharaan pencegahan dan
pemeliharaan kerusakan.

Pemeliharaan Kerusakan / Perbaikan


Pemeliharaan kerusakan adalah pemeliharaan secara langsung yang terjadi ketika
peralatan gagal dan harus diperbaiki dalam kondisi darurat atau dengan dasar prioritas.

Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan mesin produksi, yaitu :
• Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai
• Keterampilan operator dan petugas pemeliharaan yang tidak mendukung dalam pegoperasian mesin produksi
• Kelalaian dalam pemeliharaan dasar, seperti kebersihan dan pelumasan
• Kondisi mesin atau peralatan yang sudah aus akibat gesekan, dan
• Kesalahan menjaga kondisi operasi mesin pada saat beroperasi
RELIABILITY (KEANDALAN)

Pemeliharaan akan menyebabkan keterandalan, keterandalan akan menyebabkan efisiensi dan


meningkatkan produktivitas. Untuk mengelola masing-masing komponen, maka teknik yang digunakan
adalah :

Meningkatkan komponen individual


Untuk mengukur keandalan di sebuah sistem di mana setiap komponen atau individu mungkin hanya
memiliki tingkat keandalan tersendiri, digunakan metode perhitungan keandalan sistem (Rs). Perhitungan
ini mencoba menemukan hasil kali dari keandalan individu

Menetapkan Redundancy

Untuk meningkatkan keandalan system, maka ditambahkan redundancy. Teknik ini digunakan untuk
“menyokong” komponen dengan komponen tambahan ( cadangan). Hal ini dilakukan dengan
menempatkan unit secara paralel dan merupakan taktik manajemen operasi standar.

Redundancy diberikan untuk memastikan bahwa jika sebuah komponen gagal, maka system memiliki
sumber daya yang lain. Keandalan yang dihasilkan adalah kemungkinan komponen pertama bekerja
ditambah dengan kemungkinan dari komponen cadangan ( komponen paralelnya) yang bekerja dikalikan
dengan kemungkinan perlunya komponen cadangan.
Tujuan pemeliharaan dan keandalan adalah
untuk mempertahankan kemampuan system,
selagi mengendalikan biaya. Sebuah system
pemeliharaan yang baik akan menghilangkan
v a r i a b i l i t a s s y s t e m .

Anda mungkin juga menyukai