Anda di halaman 1dari 50

PENALARAN DAN

PENGEMBANGAN PARAGRAF

Anik Ariyanti
2020
Pengertian Paragraf (Alinea)
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah
karangan atau karya ilmiah yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea.
Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada
baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah
kanan) beberapa ketukan atau spasi.
PENALARAN PARAGRAF
Pengertian:
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan
yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru
yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Macam-Macam Penalaran:
Penalaran ada dua, yaitu:
1.  Induktif
2.  Deduktif
Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan
peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum.
Ciri-ciri:
•  Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
•  Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
•  Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
•  Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas, Kalimat
utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
•  Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
•  Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang
mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
•  Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama.
Contoh:
-  Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
-  Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan.
Kesimpulannya: Semua hewan yang berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan.
•  Deduktif
Deduktif adalah contoh suatu paragraf yang dibentuk
dari suatu masalah yang bersifat umum, lebih luas.
Setelah itu ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah
yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau juga
dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat
utamanya berada di depan paragraf kemudian diikuti
oleh kalimat penjelas.
Contoh:
•  Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional.
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar
sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang.
Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal
di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu
menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari
di buku.
•  Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di
garis bawahi, dan kalimat itu berada depan paragraf
sesuai dengan ciri-ciri dari paragraf deduktif.

PENGEMBANGAN PARAGRAF
Langkah Pengembangan Paragraf
1.  Pembentukan Paragraf
2.  Kerangka Paragraf
3.  Pengembangan Paragraf Berdasarkan Teknik
4.  Pengembangan Paragraf Berdasarkan Isi
Pembentukan Paragraf
Dalam pembentukan paragraf yang baik terdapat tiga
syarat yaitu:
1.  Kesatuan
2.  Kepaduan
3.  Kelengkapan
Kesatuan
•  Kesatuan paragraf mengisyaratkan pada adanya
persyaratan bahwa suatu paragraf hanya memiliki satu
topik, satu pikiran utama.
•  Fungsi paragraf dalam hal ini adalah mengembangkan
topik tersebut. Karenanya pengembangan paragraf
tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak
boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak
berhubungan dengan topik.
•  Penyimpangan pengembangan paragraf akan
menyulitkan pembaca dan mengakibatkan paragraf
tidak efektif.
Contoh
Dari hasil pengamatan terhadap percobaan yang telah
dilakukan, terdapat dua kelompok fenomena yang mampu
menjelaskan perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit. Pertama, larutan yang menimbulkan gelembung-
gelembung gas pada elektroda dan yang kedua, ada larutan
yang tidak menimbulkan gelembung-gelembung gas. Perbedaan
penomena ini tidak mungkin disebabkan oleh konsentrasi
larutan, juga tidak boleh kekuatan arus, karena konsentrasi
larutan dibuat sama begitu juga kekuatan sumber arus juga
sama (konsentrasi larutan dan kekuatan sumber arus
merupakan variabel kontrol). Jenis zat terlarut diduga
merupakan variabel bebas terhadap munculnya gelembung gas
itu. Oleh karena itu...
Kepaduan
•  Unsur kepaduan paragraf disebut juga koherensi.
•  Suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau
deretan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri
atau terlepas, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat
yang memiliki hubungan timbal balik.
•  Paragraf yang padu akan membuat mudah memahami
dan mengikuti jalan pikiran penulis.
•  Paragraf yang padu didukung oleh penggunaan unsur
kebahasaan yang baik, yaitu adanya kohesi antar
kalimat yang baik.

Contoh:
Kota Jakarta merupakan ibu kota Negara
Repu b l ik Indon es ia. Pres iden da n  pusat
pemerintahan berada di kota tersebut. Presiden
Republik Indonesia sebagai pemimpin negara dan
pemerintahan dipilih secara langsung oleh rakyat
setelah UUD 1945 diamandemen. Masa jabatan
presiden selama lima tahun, dan dapat dipilih lagi,
paling banyak dua kali berturut-turut. Presiden  
pilihan rakyat secara langsung yang pertama kali
akan menjabat pada periode 2004-2009.
Kelengkapan
Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada
adanya pikiran utama yang  berwujud kalimat utama dan
pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat  penjelas.
Kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang kejellasan
kalimat utama. Paragraf dinyatakan sebagai paragraf
tidak lengkap jika tidak dikembangkan secara baik oleh
karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula disebut  
pengem ba nga n, ba h ka n a da ya ng m enyeb ut
perkembangan (lihat Akhadiah M.K. dkk, 1991/1992;
Soeparno, Haryadi, dan Suhardi, 2001; Keraf, 1981)
Kerangka Struktur Paragraf
•  Paragraf diasumsikan berpotensi terdiri atas
beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut
haruslah dirangkai sedemikian rupa sehingga
menjadi paragraf yang baik, yaitu paragraf yang
memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan
kelengkapan.
•  Pendistribusian kalimat utama dan kalimat-kalimat
penjelas haruslah menggunakan cara yang jelas
sehingga dapat dirumuskan strukturnya.
Kalimat-kalimat dalam paragraf dikategorikan
menjadi:
1)  Kalimat utama
2)  Kalimat penjelas
3)  Kalimat penegas
•  Struktur paragraf biasanya dikaitkan dengan
pengurutan letak kalimat utama dan kalimat-kalmat
penjelas.
•  Khusus paragraf naratif dan deskriptif tidak dapat
ditemukan kalimat utama dan kalimat penjelas.
Struktur paragraf (selain paragraf narasi dan
deskripsi) dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
1.  Kalimat utama pada awal paragraf dan diikuti
oleh kalimat-kalimat penjelas.
2.  Kalimat utama pada akhir paragraf dan didahului
dengan kalimat-kalimat penjelas.
3.  Kalimat utama terdapat pada awal dan akhir
paragraf, diselingi dengan kalimat-kalimat
penjelas.
Pengembangan Paragraf
Berdasarkan Teknik
Berdasarkan tekniknya pengembangan paragraf
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.  Pengembangan secara alamiah
2.  Pengembangan secara logis
1) Pengembangan secara Alamiah
•  Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan
waktu bersifat kronologis. Hal itu berarti kalimat yang
satu mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau
waktu kegiatan dilakukan, dan diikuti oleh kalimat-
kalimat yang mengungkapkan waktu peristiwa terjadi,
atau waktu kegiatan dilakukan.
•  Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak
dijumpai adanya kalimat utama atau kalimat topik.
Paragraf seperti ini biasanya digunakan pada paragraf
naratif dan  prosedural.
•  Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan
ruang atau tempat membawa pembaca dari satu titik
ke titik berikutnya dalam sebuah “ruangan”. Hal ini
berarti kalimat yang satu mengungkapkan suatu
bagian (gagasan) yang terdapat pada posisi tertentu,
dan diikuti oleh kalimat-kalimat lain mengungkapkan
gagasan yang berada pada posisi yang lain.
•  Pengungkapan gagasan dengan urutan ruang ini tidak
boleh sembarangan, sebab cara demikian akan
mengakibatkan pembaca mengalami kesulitan
memahami pesan.
Contoh
Pengembangan Paragraf secara Alamiah:
Arva membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang
terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai taplak putih. Di
atas taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga tersebut bergambar
beberapa kuntum bunga matahari seperti bunga yang ada didalamnya. Disebelahnya
tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk.Arva lalu memasuki
ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia memalingkan pandangan ke arah
kanan. Tampak satu buah white board yang bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri
white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna biru muda, serasi
dengan dinding yang bercatut biru tua. Dan disebelah kanan white board terpasang
satu papan madding yang penuh tulisan-tulisan karya siswa.
Arva memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa
berbahasa inggris yang berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’
dibawahnya terpasang sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga
terpasng sebuah denah duduk dan daftar kelompok belajar.Selain itu, ditatapnya
dinding kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu
kerja dari karton berwarna kuning. Struktur organigram dan daftar regu kerja
tersebut ditutupi oleh plastic bening.



2) Pengembangan secara Logis
•  Pengembangan paragraf secara logis maksudnya
pengembangan paragraf menggunakan pola pikir
tertentu.
•  Pengembangan paragraf secara logis, meliputi:
klimaks-antiklimaks dan umum-khusus.
Pengembangan paragraf secara klimaks dilakukan
dengan cara menyajikan gagasan-gagasan yang berisi
rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan,
kemudian diakhiri dengan gagasan yang paling tinggi/
atas/kompleks kedudukannya atau kepentinganya.
•  Pengembangan paragraf anti-klimaks
dilakukan dengan mendahulukan gagasan yang
d ia n g g a p pa l i n g t i n g g i / ata s / ko m p l e ks
kedudukannya atau kepentingannya, baru diikuti
dengan gagasan-gagasan yang berupa rincian
yang dianggap sebagai gagasan bawahan,
gagasan yang dianggap kurang penting atau
rendah kedudukannya.
Contoh
Pengembangan Paragraf Klimaks-Antiklimaks:
Komputer selalu mengalami perkembangan yang signifikan dari generasi ke generasi,
penemuan-penemuan dari para ahli adalah salah satu faktor munculnya teknologi masa depan
tersebut. Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang sangat besar, selain itu belum
memiliki fungsi lain selain untuk mengetik. Pada tahun 1948 adalah perkembangan komputer
generasi kedua yang ditandai dengan pengecilan ukuran komputer. Pertumbuhan komputer
generasi ketiga pada tahun 1958 yang membuat komputer semakin bersahabat dan nyaman
digunakan karena selain ukurannya yang semakin mengecil juga diikuti dengan penemuan
sofware-sofware dari beberapa perusahaan komputer. Dan pada tahun 1980, tepatnya
perkembangan generasi komputer keempat di temukan sebuah chip yang mampu mewakili
ratusan komponen penting komputer yang membuat komputer semakin kecil dan canggih, di
abad ini lah juga komputer didesain untuk keperluan komersial sehingga terjangkau untuk
semua pihak.
Perkembangan komputer generasi kelima (komputer masa depan) adalah teknologi yang
sedang kita nikmati sekarang, dimana komputer berfungsi di berbagai bidang, seperti bisnis,
kesehtan, pendidikan dan sebagainya dan komputer dapat berada di genggaman. Bahkan
perusahaan Apple sudah meluncurkan Tablet yang merupakan pencetus teknologi masa depan.

Pengembangan paragraf berdasarkan kriteria
umum-khusus, meliputi:
-  Umum ke Khusus
-  Khusus ke Umum
Paragraf yang dikembangkan umum ke khusus
berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan umum
kemudian diikuti gagasan khusus sebagai gagasan
penjelas atau rincian. Disebut juga dengan paragraf
deduktif.

•  Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke
umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan
khusus sebagai gagasan penjelasn atau rincian,
kemudian diikuti dengan gagasan umum yang
biasanya merupakan gagasan utama.
•  Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke
umum ini biasa disebut dengan paragraf induktif.
•  Paragraf deduktif maupun induktif paling banyak
digunakan dalam karya ilmiah karena karya ilmiah
merupakan sintesis antara deduktif dan induktif.
Contoh
Pengembangan Paragraf Umum-Khusus:
Styrofoam terbukti aman digunakan, karena telah melewati
standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Styrofoam bisa menyerap panas. Ini terbukti setelah diseduh air
panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang. Selain itu
syrofoam aman di gunakan untuk membungkus berbagai jenis
makanan, seperti kue, nasi, katering dan sebagainya.
Anggapan yang menyatakan bahwa styrofoam mengandung
zat kimia berbahaya adalah tidak benar, karena styrofoam
telah melewati penelitian BPOM dan Japan Environment
Agency sehingga memenuhi syarat untuk mengemas produk
pangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemasan
dengan styrofoam aman digunakan.

3) Pengembangan Paragraf
Berdasarkan Isi
Berdasarkan isinya pengembangan paragraf dapat
dilakukan dengan cara menampilkan pembandingan
atau pertentangan, contoh, sebab-akibat, dan
klasifikasi.

1.  Paragraf dg Perbandingan atau
Pertentangan
•  Pengembangan paragraf dengan membandingkan
atau mempertentangkan guna memperjelas suatu
paparan.
•  Kegiatan membandingkan atau mempertentangkan
tersebut berupa penyajian persamaan dan
perbedaan antara dua hal.
•  Sesuatu yang dipertentangkan adalah dua hal yang
memiliki tingkat yang sama. Keduanya memiliki
persamaan dan perbedaan.
Contoh Pengembangan Paragraf secara
Perbandingan dan Pertentangan:
Kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati indahnya musim semi
dan serunya bemain bola salju di Indonesia, karena di Indonesia adalah negara tropis
dan hanya ada dua musim yaitu, musim panas dan musim hujan. Berbeda halnya
dengan di Jepang, mereka memiliki empat musim, yakni musim Semi/haru, musim
panas/natsu ,musim gugur/aki dan musim dingin/fuyu. Iklim yang terjadi pada
masing- masing negara sangat mempengaruhi pola hidup masyarakatnya. Seperti
halnya di Indonesia sekarang sedang musim hujan biasanya masyarakatnya yang
agraris akan memulai bercocok tanam. Faktor alam juga sangat mendukung
Indonesia, terbukti dengan banyaknya tempat-tempat wisata alami di Indonesia serta
banyaknya flora dan fauna endemik yang ada. Sedangkan di Jepang, tidak terlalu
banyak tempat wisata seperti seperti yang ada di Indonesia, masyarakatnya yang
sebagian besar bekerja di pabrik-pabrik usaha teknologi, pertanian di Jepang juga
sangat maju, walaupun lahan tidak seberapa mendukung, tetapi majunya teknologi,
majunya pengetahuan dan kedisiplinan serta dukungan pemerintah membuat
pertanian di Jepang sangat maju.
2. Paragraf dengan Contoh
•  Pengembangan paragraf dengan pemberian
contoh-contoh yang disajikan sebagai gagasan
penjelas untuk mendukung atau memperjelas
gagasan umum.
•  Gagasan umum dapat diletakkan pada awal
paragraf atau diakhir paragraf tergantung pada
gaya yang dikehendaki oleh penulis.
Contoh:
Semakin hari, semakin banyak demonstrasi yang terjadi di
Negara kita tercinta Indonesia, baik demonstrasi oleh
mahasiswa maupun masyarakat. Bentuk demonstrasi pun
semakin ekstrim, contohnya, demonstrasi akhir-akhir ini,
demonstrasi dengan bakar diri oleh Sondang Hutagalung,
salah satu mahasiswa swasta di Jakarta, protes atas
ketidakadilan dan kesenjangan serta pemiskinan akibat
Neoliberalisme pemerintahan SBY. Kemudian Aksi demonstrasi
jahit mulut yang berdemonstrasi di depan gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat(23/12/2011). Mereka menuntut
perusahaan kertas yang menguasai Kepulauan Meranti,
Padang dicabut izinnya.

3. Pengembangan Paragraf dgn Sebab Akibat
Pengembangan paragraf dengan menyajikan sebagai
sebagai gagasan pokok/utama baru diikuti akibatnya
sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan
akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan
penyebabnya sebagai gagasan penjelas.
Contoh:  
India merupakan negara penghasil beras pertama dunia
yang memproduksi 54% beras dunia. Indonesia juga memiliki
andil yang cukup besar sebagai penghasil beras ketiga
terbesar dunia dengan menyumbang 8,5% beras dunia atas
51 juta ton.  Sayangnya akhir-akhir ini Indonesia mengalami
penurunan, hingga Indonesia harus mengimpor beras hingga
1000 ton. Hal tersebut dipengaruhi banyak faktor, seperti 
hama yang tidak terkendali, kurangnya pengetahuan petani
dalam mengolah lahan, kurang andilnya pemerintah dalam
usaha memajukan pertanian negeri dan banjir yang kerap kali
terjadi, kebanyakan petani mengalami gagal panen. Hingga
Indonesia harus mengimpor beras dari India, Cina atau pun 
Thailand
4. Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi
•  Pengembangan paragraf dengan cara klasifikasi
dimana penyajian gagasan pokok/utama kemudian
diikuti dengan gagasan penjelas secara rinci.
•  Gagasan penjelas merupakan klasifikasi dari
gagasan utamanya. Misal: gagasan utama A,
m em i l i k i ga gasa n penjela s ya ng da pat
diklasifikasikan menjadi X dan Z.
Contoh:
Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik
yang sangat banyak, terdiri dari burung, hewan berkaki
empat ataupun hewan berkaki dua, Tumbuhannya juga
sangat menarik dan indah, tak kalah indah dengan
bunga sakura. Hewan endemik Indonesia seperti,
harimau sumatra,  orang utan, badak bercula satu,
siamang, burung endemik Indonesia seperti, burung
cendrawasih, burung kakatua putih, dan sebagainya.
Flora endemik Indonesia seperti, bunga bangkai, bunga
kangtong semar, matoa, dan sebagainya.
ISI PARAGRAF
Berdasarkan isi, paragraf terbagi menjadi:
1)  Paragraf narasi
2)  Paragraf deskripsi
3)  Paragraf eksposisi
4) Paragraf argumentasi
5)  Paragraf persuasi
1) Paragraf Narasi
•  Narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam
kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan
unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu,
ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
•  Narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau
alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang
berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung,
ataupun cergam.
Contoh Paragraf Narasi:
Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan
dengan mempercepat langkahnya untuk menuju pintu
rumahnya seperti ketakutan akan ada yang
memergoki kedatangannya. Dengan susah payah
pintu rumah pun di buka namun, mukanya berganti
dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang
membukakan pintunya.
2) Paragraf Deskripsi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi atau
pengeta hua n ta mba ha n bag i pembaca. Untuk
memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik,
gambar atau statistik.
Ciri-ciri:
-  Berisi bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang,
tempat, keindahan alam, dll).
-  Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis
tersebut.
Contoh Paragraf Deskriptif:
Mahasiswi itu terlihat tinggi semampai dengan
balutan kebaya berwarna merah yang membuat kulit
badannya yang kuning langsat tersebut nampak
semakin cantik. Wajahnya dihiasi mata bulat yang
bersinar dan disertai bulu mata yang tebal.
3) Paragraf Ekposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan
bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar atau statistik.
Ciri-ciri:
-  Mengandung informasi di dalamnya
-  Karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
-  Bertujuan menjelaskan dan memaparkan
-  Berdasarkan fakta
-  Tidak bermaksud mempengaruhi.
Contoh Paragraf Eksposisi
Bantuan untuk para korban musibah gempa yang
terjadi di Yogyakarta sampai saat ini belum merata.
Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa
wilayah mengalami kekurangan bahan pangan dan
alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah
Bantul dan Muntilan.
4) Paragraf Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam
argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan
sebagai penyokong opini tersebut.
Ciri-ciri:
•  Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah.
•  Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan
kepada orang lain, bahwa apa yang dikemukakan merupakan
kebenaran.
•  Menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa
data, tabel, gambar dan sebagainya.
•  Terdapat kesimpulan di akhir paragraf.
Contoh Paragraf Argumentasi:
Polusi udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh
dunia, bahkan di Indonesia yang terutama terjadi
pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang
semakin banyak, asap pabrik dan limbahnya adalah
contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian
yang cukup besar, seperti udara menjadi kotor dan
tidak sehat. (Udin, 2010:13)
5) Paragraf Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk
berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan
adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis
dalam karangannya.
Ciri-ciri:
-  Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau
membujuk pembaca.
-  Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal.
-  Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan
kesan kepada pembaca.
Contoh Paragraf Persuasi:
Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan
dirasakan lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain
itu, penjualan sayuran organik akan lebih
menguntungkan daripada sayuran biasa.

Anda mungkin juga menyukai