Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK SIPIL (JTSIP) : VOL. 1 NO.

1 JUNI 2022

PERENCANAAN DURASI WAKTU PEMBANGUNAN


RUMAH TYPE 70

Patria Napitupulu, Yusrizal Lubis


Universitas Harapan Medan, Medan, Indonesia
patrianapitupulu4@gmail.com

Abstrak
Durasi proyek adalah jumlah waktu yang diperlukan uutuk menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui durasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan setiap item pekerjaan dalam
perencanaan pembangunan rumah. Manfaat penelitian ini dapat merencanakan pembangunan rumah dengan
estimasi waktu yang telah direncanakan. AHSP SNI Bidang Cipta karya digunakan sebagai kajian untuk
menghitung durasi waktu setiap item pekerjaan. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam penjadwalan
kerja, diantaranya metode CPM (critical path method), PDM (precedence diagram method), PERT ( Program
Evaluation and Review techque), Network Planning, dan Kurva S, namun metode yang digunakan dalam
perencanaan ini yaitu Network Planning dan Kurva S. Lokasi perencanaan dilakukan di kawasan Langkat dan
sekitarnya.Dari perhitungan ini didapat hasil durasi yang dibutuhkan untuk membangun rumah dengan type 70
yaitu 91 hari (13 minggu). Kesimpulan yang didapat dari perencanaan iniyaitu waktu penyelesaian setiap
aktivitas pada jalur kritis ini sama saja dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh aktivitas
pada proyek tersebut.

Kata Kunci : Network Planning, Durasi Waktu, Kurva S..

I. PENDAHULUAN 1.3. Batasan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang
1.1 Latar Belakang Masalah tersebut maka perencanaan ini perlu adanya
Persyaratan keberhasilan suatu proyek pembatasan masalah agar pengkajian dapat terfokus
pembangunan adalah tercapainya sasaran proyek, dan terarah, yakni :
yaitu tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. 1. Hanya menghitung estimasi waktu setiap item
Sehingga semua rencana proyek baik pada tahapan pekerjaan.
pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi dan pasca 2. Hanya menggunakan metode Network
konstruksi dapat berjalan dengan baik. Proyek Planning CPM dalam membangun jaringan
konstruksi semakin berkembang dan rumit baik dari kerja.
segi fisik maupun biaya. Pada pelaksanaannya suatu 3. Tidak menghitung jumlah biaya yang
proyek memiliki keterbatasan akan sumber daya, diperlukan untuk proyek tersebut.
baik berupa SDM, material, biaya dan alat. Hal ini
membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari 1.4. Tujuan
tahap awal proyek hingga tahapan penyelesaian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
proyek. 1. Untuk mengetahui estimasi waktu setiap item
Fungsi penjadwalan waktu proyek yaitu : pekerjaan
1. Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk 2. Untuk mengetahui berapa lama waktu
menyelesaikan proyek. pengerjaan untuk unit rumah dengan type 70.
2. Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan
3. Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek II. LANDASAN TEORI
4. Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat
atau tertunda pelaksanaannya (kegiatan kritis) 2.1 Waktu Pelaksanaan
dan jalur kritis. Dalam perencanaan pekerjaan kontruksi,
5. Merencanakan dan mengontrol sumber daya waktu pelaksanaan pekerjaan harus direncanakan
yang digunakan sebaik mungkin karena sangat mempengaruhi
dalam hal memperkirakan biaya pekerjaan. Dalam
1.2. Rumusan Masalah memperkirakna waktu yang dibutuhkan untuk
Rumusan masalah yang ditinjau adalah: mengerjakan suatu item pekerjaan, penting harus
1 Merencanakan durasi waktu untuk diketahui besarnya volume pekerjaan dan juga
menyelesaikan pembangunan rumah type 70. tenaga kerja yang diperlukan untuk
2. Merencanakan jaringan kerja menggunakan mengerjakannya. Maka dari itu sebagai dasar dalam
metode Network Planning CPM. perencanaan tersebut digunakanlah Analisa Satuan
3. Merencanakan durasi waktu pembangunan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk
menggunakan kurva S. mengerjakan pekerjaan tersebut.

60
JURNAL TEKNIK SIPIL (JTSIP) : VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022

Perhitungan waktu yang diperlukan dalam


pelaksanaan suatu item pekerjaan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :

𝑘 ×𝑣
𝑇= 𝑛

Di mana :
T = Waktu/Durasi Pekerjaan
k = Koefisien Tenaga Kerja
v = Kuantitas Pekerjaan
Gambar 1. Network Planning
n = Jumlah Tenaga Kerja
(sumber : sanggapramana.wordpress)
2.2 Volume Pekerjaan
Volume suatu pekerjaan adalah menghitung 2.4 Metode Penjadwalan Proyek
jumlah banyak nya volume pekerjaan dalam satu Menurut Pardede (2014), metode yang
satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi digunakan dalam melakukan penjadwalan proyek
pekerjaan, volume (kubikasi) yang dimaksud dalam adalah sebagai berikut :
pengertian ini bukanlah merupakan volume (isi a) Kurva S (hanumm curve)
sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian b) Bagan balok (bar chart)
pekerjaan dalam satu kesatuan. c) Metode CPM (critical path method)
d) Metode PDM (precedence diagram method)
2.3 Network Planning e) Metode PERT (program evaluation and review
Network planning adalah satu model yang technique).
digunakan dalam suatu penyelenggaraan proyek yang
produknya adalah informasi mengenai kegiatan – 2.5 Kurva S
kegiatan yang ada dalam network diagram proyek Kurva S adalah sebuah grafik yang
yang bersangkutan. Informasi tersebut mengenai dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas
sumber daya yang digunakan oleh kegiatan yang pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak
bersangkutan dan informasi mengenai jadwal awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat
pelaksanaannya. Pada prinsipnya network planning menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan
adalah hubungan ketergantungan antara bagian - kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang
bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan atau dipersentasikan sebagai persentase kumulatif dari
divisualkan dalam diagram network. Dengan seluruh kegiatan proyek.
demikian diketahui bagian – bagian pekerjaan mana Secara umum langkah – langkah menyusun kurva S
yang harus diketahui, bila perlu di lakukan lembur, adalah sebagai berikut :
pekerjaan mana yang harus menunggu selesainya 1. Melakukan pembobotan pada setiap item
pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu pekerjaan.
tergesa – gesa sehingga alat dan orang dapat digeser 2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan
ke tempat lain demi mencapai efisiensi. biaya item pekerjaan dibagi biaya total
pekerjaan dikali 100 %.
Tabel 1. Contoh hubungan antar kegiatan 3. Setelah bobot masing – masing item dihitung,
Kegiatan lalu distribusikan bobot pekerjaan selama
Kegiatan Durasi (hari)
sebelumnya durasi masing – masing aktivitas.
A - 2 4. Setelah itu jumlah bobot dari aktivitas tiap
B - 3 periode waktu tertentu, dijumlahkan secara
kumulatif.
C A 2 5. Angka kumulatif pada setiap periode ini diplot
D A 4 pada sumbu y (koordinat) dalam grafik dan
waktu pada sumbu x (absis).
E B 6 6. Dengan menghubungkan semua titik didapat
F C 2 kurva S. Pada umumnya kurva S diplot pada
barchart, dengan tujuan untuk mempermudah
G D 1 melihat kegiatan – kegiatan yang masuk dalam
H E 4 suatu jangka waktu tertentu pengamatan
progress pelaksanaan proyek.
I F,G,H 5
(sumber : sanggapramana.wordpress) 2.6 Bagan Balok
Bagan ini menggambarkan elemen kegiatan
dari suatu proyek, dalam susunan vertikal dan
kronologis waktu pelaksanaan proyek. Dalam arah
horisontal menggunakan skala waktu yang

61
JURNAL TEKNIK SIPIL (JTSIP) : VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022

proporsional. Panjang balok menyatakan lama


kegiatan dalam skala waktu yang dipilih. Tabel 3. Note kegiatan PDM
Digambarkan balok-balok berpasangan, satu untuk ES EF
rencana dan yang satu untuk realisasi. Kelebihan dari Jenis kegiatan
bagan balok ini juga menunjukkan jadwal LS LF
departemen atau individual secara terpisah.
No. Kegiatan Durasi
Tabel 2. Perkiraan dan kenyataan waktu yang
diperlukan
Waktu yang Waktu yang 2.9 Metode PERT (program evaluation and
diperlukan diperlukan review technique)
Kegiatan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
Menurut rencana Kenyataan adalah metode yang ditemukan dalam upaya
( hari) ( hari) meningkatkan kualitas perencanaan dan
pengendalian dalam proyek selain metode CPM
A 4 4
B 3 3
(Critical Path Method).
C 5 8
D 6 Belum tahu
Tabel 4. Perbandingan PERT dan CPM
e 8 Belum tahu No Fenomena CPM PERT
f 5 Belum tahu Estimasi
Deterministik, Probabilistik,
1 kurun waktu
satu angka tiga angka
kegiatan
Arah Keperistiwa
2 Ke kegiatan
0 5 10 15 orientasi /kejadian
Identifikasi Dengan
Cara sama
3 jalur kritis hitungan maju
a dengan CPM
dan floa dan mundur
Kurun waktu Angka
b Ditandai
penyelesaian tertentu
4 dengan satu
c milestone ditambah
angka tertentu
atau proyek varians
d Hitungan/anal
Kemungkinan
isis untuk Dilengkapi
(probability)
e 5 maksud cara khusus
mencapai
tersebut tidak untuk itu
target jadwal
f ada
Mungkin
Menganalisis perlu
Prosedurnya
6 jadwal yang dikonversikan
Gambar 2. Penyajian perencanaan proyek jelas
ekonomis ke CPM
dengan metode bagan balok. dahulu

2.7 Metode CPM (critical path method) III. METODE PENGOLAHAN DATA &
Critical Path Method (CPM) adalah metode ANALISA DATA
analisis perancangan alur proyek dengan
menggunakan perkiraan waktu tetap untuk setiap Semua data yang telah dikumpulkan dianalisa
kegiatannya. CPM merupakan model manajeman untuk mendapatkan suatu keputusan yang optimal.
proyek yang menggunakan biaya sebagai objek yang  Menghitung durasi waktu pekerjaan
dianalisis, alias tidak mempertimbangkan varisai Durasi Waktu pekerjaan dapat dihitung
waktu yang dapat terjadidan dapat memiliki dampak dengan rumus
yang besar terhadap target waktu penyelesaian 𝑘 ×𝑣
T= 𝑛 )
sebuah proyek.
Dimana :
2.8 Metode PDM (precedence diagram method) T = Waktu/Durasi Pelaksanaan
Keunggulan dari PDM (Precedence Diagram k = Koefisien Tenaga Kerja dalam
Network) adalah dapat memperlihatkan hubungan
ketergantungan antar kegiatan dengan jelas dan Analisa Harga Satuan
lebihsederhana pada diagram. Berikut di bawah ini V = Kuantitas Pekerjaan
contoh diagram network yang biasa digunakan pada N = Jumlah Tenaga Kerja
metode PDM (Precedence Diagram Network)

62
JURNAL TEKNIK SIPIL (JTSIP) : VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022

3.1 Tahap Pengambilan Data Y dan jendela


Data yang diperoleh berupa : U
F2. Pembuatan &
1. Gambar perencanaan proyek pemasangan daun pintu 8,42 M2
2. Analisa Harga Satuan Pekerja (AHSP) SNI dan jendela
Bidang Cipta Karya. L 49,3
G1. Rangka plafon M2
A 2
3.2 Analisa Data N G2. Gypsum board 9 49,3
M2
analisa data berdasarkan tahapan berikut : G mm 2
1. Menghitung volume setiap item pekerjaan I 49,3
G3. List gypsum M2
2. Menganalisa harga satuan pekerja (AHSP) T 2
L H1. Lantai luar & dalam
50,6 M2
Tabel 5. Uraian Pekerjaan A 40 x 40
N
Uraian Pekerjaan Vol Sat T H2. Lantai kamar mandi
2,7 M2
A1. Pembersihan lahan 88 M 2 A 30 x 30
P I
E E I1. Intalasi pemasangan
9 Bh
N L lampu
D E I2. Instalasi stop kontak 4 Bh
A K
H A2. Pengukuran & T I3. Instalasi saklar
38 M’ tunggal
2 Bh
U pemasangan bowplank R
L I
U K I4. Instalasi saklar ganda 3 bh
A A
N L
B1. Galian tanah S J1. Pemasangan closet
20,9 M3 1 bh
pondasi A jongkok
P N J2. Pas pipa PVC ¾”
O B2. Urugan pasir 2,5 M3 15 M
I instalasi air bersih
N B3. Pemasangan pondasi T J3. Pas pipa PVC 4”
D batu kosong 3,76 M3 A saluran airkotor
30 M
A (anstamping) S
S J4. Septictank 4 M3
B4. Pondasi batu belah 6,79 M3 I
I P 314,
B5. Urugan tanah
7,85 M3 K1. Pengecatan dinding M2
kembali E 84
N K2. Pengecatan kusen 11,7
C1.1.Pembesian sloof
153,
Kg M2
G pintu &jendela 3
8
E
16,7
C1.2.Bekisting sloof M2 C
2
A K3. Pengecatan daun
C1.3. Beton sloof 1,25 M3 8,42 M2
T pintu
246, A
B C1.4. Pembesian kolom Kg N
E 86
27,3
T C1.5. Bekisting kolom M2
O 6
N C6.6. Beton kolom I,82 M3 IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
153,
C2.1. Pembesian balok
8
Kg 4.1. Perhitungan Durasi Waktu Pekerjaan
16,7
C2.2. Bekisting balok M2 A. PENDAHULUAN
2
A1. Pembersihan lahan
C2.3. Beton balok 1,25 M3
Volume : 88 m2
D 157, Jumlah tenaga kerja :6 orang (4 pekerja dan 2
D1. Pas ½ bata merah M2
I 42 tukang)
N
D
Koefisien tenaga kerja :
314, Pekerja OH 0,10
I D2. Plasteran & acian M2
84 Tukang kayu OH 0,05
N
G OH 0,15
𝐾 ×𝑉 0,15 ×88
A E1. Rangka atap & reng 72,1 T= 𝑛 = 6 = 2,2 hari ~ 3 hari
M2
T atap 3
A 72,1
A2. Pengukuran & pemasangan bowplank
E2. Tutup atap M2 Volume : 38 m’
P 3
K F1. Pembuatan & 11,7 Jumlah tenaga kerja : 6 orang (4 pekerja dan
M2 2 tukang)
A pemasangan kusen pintu 3

63
JURNAL TEKNIK SIPIL (JTSIP) : VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022

Koefisien tenaga kerja : k ×v 0,55 ×7,85


T= = = 1 hari
n 4
Pekerja OH 0,10
Tukang kayu OH 0,10
C1. PEKERJAAN BETON
Kepala tukang OH 0,01
C1.1. Pembesian sloof dengan besi polos
Mandor OH 0,005
Volume : 153,8 kg
OH 0,215
𝐾 ×𝑉 0,215 ×38 Jumlah tenaha kerja : 6 orang (4 pekerja dan
T= 𝑛 = = 1,3 hari ~ 2 hari 2 tukang)
6
B. PEKERJAAN PONDASI Koefisien tenaga kerja :
B1. Galian tanah pondasi Pekerja OH 0,070
Volume : 20,9 m3 Tukang besi OH 0,070
Jumlah tenaha kerja : 4 orang (2 pekerja dan 2 Kepala tukang OH 0,007
tukang) Mandor OH 0,004
Koefisien tenaga kerja : OH 0,151
Pekerja OH 0,10 k ×v 0,151 ×153,8
T= n = = 3,8 hari ~ 4 hari
Tukang kayu OH 0,10 6

Kepala tukang OH 0,01


Tabel 6. Hubungan antar kegiatan
Mandor OH 0,005 Simbol Durasi
OH 0,215 Kegiatan Tergantung
kegiatan (hari)
𝐾 ×𝑉 0,215 ×20,9
T= 𝑛 = =1,12 hari ~ 1 hari A Pendahuluan - 5
4
B2. Urugan pasir
B Pekerjaan pondasi A 7
Volume : 2,5 m3
Pekerjaan sloof &
Jumlah tenaha kerja : 4 orang (2 pekerja dan 2 C1 B 21
kolom
tukang)
C2 Pekerjaan balok D1 7
Koefisien tenaga kerja :
Pekerja OH 0,750 Pekerjaan pas ½ bata
D1 C1 11
merah
Mandor OH 0,025 Pekerjaan plasteran &
OH 0,775 D2 D1 27
acian
𝐾 ×𝑉 0,775 ×2,5
T= 𝑛 = = 0,4 hari ~ 1 hari E Pekerjaan atap C2 13
4
B3. Pemasangan pondasi batu kosong (anstamping) F Pekerjaan kayu D1 8
Volume : 3,76 m3 Pekerjaan langit -
Jumlah tenaha kerja : 2 orang (2 pekerja) G E 8
langit
Koefisien tenaga kerja : H Pekerjaan lantai G 11
Pekerja OH 0,780
Mandor OH 0,390 I Pekerjaan elektrikal D,E 4
Kepala tukang OH 0,039 J Pekerjaan sanitasi C 5
Mandor OH 0,039
OH 1,248 K Pekerjaan pengecatan H,I 8
𝑘 ×𝑣 1,248 ×3,76
T= 𝑛 = = 1,17 hari ~ 1 hari
2
V. KESIMPULAN DAN SARAN
𝑘 ×𝑣 1,248 ×3,76
T= 𝑛 = = 1,17 hari ~ 1 hari 5.1 Kesimpulan
2
B4. Pondasi batu belah Penggunaan diagram network planning dengn
Volume : 6,79 m3 metode CPM dapat membantu manejer proyek
Jumlah tenaha kerja : 6 orang (4 pekerja dan 2 untuk mengetahui kegiatan mana saja yang dapat
tukang) menjadi prioritas untuk diperhatikan (kritis) dalam
Koefisien tenaga kerja : pembangunan rumah type 70.
Pekerja OH 1,500
Tukang batu OH 0,750 5.2 Saran
Kepala tukang OH 0,075 Adapun saram yang diberikan sebagai berikut:
Mandor OH 0,075 1. Pihak perencana proyek harus
OH 2,4 mempertimbangkan dan memperhitungkan
k ×v 2,4 ×6,79
T= n = 6 = 2,7 hari ~ 3 hari segala kemungkinan dan resiko yang bisa
B5. Pengurugan kembali galian tanah terjadi, sehingga tidak mengakibatkan kerugian
Volume : 7,85 m3 dan kegagalan dalam pelaksanaan.
Jumlah tenaga kerja : 4 orang (4 pekerja) 2. Menerapkan kaidah manajemen kontruksi yaitu
Koefisien tenaga kerja : perencanaan, perancangan, pengorganisasian,
Pekerja OH 0,500 koordinasi dan pengawasan.
Mandor OH 0,050 3. Meningkatkan hubungan kerja sama dan
OH 0,55 pembagian tugas yang jelas antara unsur
pelaksanaan proyek.

64
JURNAL TEKNIK SIPIL (JTSIP) : VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ervianto W, 2005. Manajemen proyek


perencanaan,penjadwalan &pengendalian
proyek. Andi. yogyakarta
[2] Fahri R, 2020. Laporan Skripsi. Medan,
Sumatra Utara.
[3] Harry H, 1999. Manajemen kontruksi
(perencanaan dan pengendalian proyek)
ISTN, Jakarta
[4] Pardede S.F, 2014. Analisis Anggaran Biaya
dan Waktu Optimal dengan LeastCost
Scheduling, Tugas Akhir, Universitas
Sumatra Utara, Medan.
[5] Rahman Ilham, 2015. Network Planning,
Jurnal Ilmiah Teknik sipil, Vol. 15 No. 1
[6] Rani Hafnidar A, 2016. Manajemen Proyek
Kontruksi, Deepublish, Yogyakarta.
[7] Soeharto I, 1995. Manajemen Proyek Dari
Konsptual Sampai Operasional
Erlangga. Jakarta.
[8] Soeharto I, 1999. Manajemen Proyek
Dari Konsptual Sampai Operasional
Edisi 2 Erlangga. Jakarta.

65

Anda mungkin juga menyukai