Anda di halaman 1dari 30

BAB I

EVALUASI PEMBOBOTAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

A. Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang ada dalam modul ini
siswa diharapkan dapat membuat menghitung pembobotan setiap jenis pekerjaan
pada penjadwalan proyek dengan metode Kurva S.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mendeteksi kesalahan pembobotan setiap jenis pekerjaan konstruksi
2. Mengevaluasi pembobotan setiap jenis pekerjaan konstruksi
3. Merinci kesalahan pembobotan setiap jenis pekerjaan konstruksi
4. Memperbaiki pembobotan setiap jenis pekerjaan konstruksi

C. Uraian Materi
Dalam sebuah proyek Rekapitulasi dari anggaran yang akan digunakan
sebagai berikut :

Contoh di atas kita ambil pada pekerjaan Pondasi


Bobot = (3.500.000/21.850.000)x 100%
Bobot = 16,02%

Sebagai contoh untuk menghitung bobot pekerjaan dari pekerjaan pasangan tembok
1:4
Diketahui:

1|Page
Volume pasangan tembok = 20,98 m2

Harga satuan = Rp 57.043,50/m2


Harga total bangunan = Rp 19.855.467
Ditanya:
Persentase bobot pekerjaan pasangan tembok 1:4?
Jawab :
𝑉 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑥 100 %
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
20,98 𝑥 57.043,50
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = = 0,06𝑥 100% = 6%
19.855,47
Jadi, pekerjaan pasangan tembok yang telah siap seluruhnya mempunyai persentase
bobot pekerjaan sebesar 6% terhadap pekerjaan bangunan seluruhnya.

2|Page
BAB II

KONSEP DIAGRAM PENJADWALAN PROYEK

A. Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang ada dalam modul ini
siswa diharapkan dapat memahami jenis-jenis diagram penjadwalan proyek.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menguraikan konsep jenis-jenis diagram penjadwalan proyek
2. Memahami konsep jenis-jenis diagram penjadwalan proyek
3. Merinci jenis-jenis diagram penjadwalan proyek
4. Menyajikan jenis-jenis diagram penjadwalan proyek

C. Uraian Materi
Bar chart adalah diagram alur pelaksanaan pekerjaan yang dibuat untuk
menentukan waktu penyelesaian pekerjaan yang dibutuhkan.
cara membuat bar chart adalah :
pertama kali kita berpikir tentang waktu peleksanaan setiap pekerjaan, sehingga
dapat diketahui item pekerjaan yang harus selesai sebelum pekerjaan berikutnya
dapat dkerjakan atau dapat dikerjakan dalam waktu bersamaan. misalkan kita
berpikir seperti ini :
1. pekerjaan persiapan dikerjakan pertama kali sampai akhir pekerjaan.
selanjutnya baru dapat dikerjakan pekerjaan galian tanah.
2. pekerjaan lantai kerja baru dapat dikerjakan setelah pekerjaan galian tanah
selesai.
3. pekerjaan pasir urug baru dapat dikerjakan setelah pembuatan lantai kerja
selesai.
4. pekerjaan pasangan batu kali dapat dikerjakan dalam waktu bersamaan dengan
pasir urug.
5. pekerjaan urugan kembali dapat dikerjakan setelah semua item pekerjaan
pondasi selesai.

3|Page
dari pemikiran tersebut, selanjutnya kita dapat membuat bar chat caranya
adalah membuat Tabel pekerjaan ( berisi item pekerjaan dan waktu
pelaksanaan )

Kurva S adalah kurva yang munghubungkan antara porsentase yang


pekerjaan yang dicapai dengan waktu pekerjaan.
Berikut ini manfaat dan kegunaan kurva S :
1. Sebagai informasi untuk mengentrol pelaksaan suatu proyek dengan cara
membandingkan deviasi antara kurva rencana dengan kurva realisai
2. Sebagai infomasi untuk pengambilan keputusan berdasarkan perubahan kurva
realisasi terhadap kurva rencana perubahan ini bisa bisa dalam bentuk
prosentase pekerjaan lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang sudah
ditentukan untuk menyelesaikan proyek
3. Sebagai informasi kapan waktu yang tepat untuk melakukan owner ataupun
melakukan pembayaran kepada supplier.

Network Planning/Jaringan Kerja, merupakan model instrumen


pengukuran jadwal proyek dengan menggunakan logika jaringan kerja untuk
mendeteksi item pekerjaan yang berada pada jalur kritis maupun untuk mengetahui
waktu detail pekerjaan yaitu dapat menentukan waktu yang paling cepat (Early
Time) dan waktu paling lama (Latest Time) untuk dikerjakan dan waktu selesainya
pada setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Model jaringan kerja bisa
berupa Critical Path Method (CPM), Predence Diagram Method (PDM) dan
Program Evaluation Review Technique (PERT). Ketiga model jaringan kerja
tersebut disesuaikan dengan jenis proyek yang akan dikerjakan misalnya untuk
metode PERT lebih ideal gunakan jika proyek masih tergolong baru dimana waktu
estimasi penjadwalannya masih belum pasti dimana perobabilitas waktu
pelaksanaannya dapat lebih cepat ataupun lama.

Earned Value Management (EVM)/Earned Value Analysis (EVA), model


penjadwalan atau schedule semacam ini pada dasarnya merupakan instrumen
pengukuran kinerja/performance (nilai hasil) terhadap waktu dan biaya suatu
proyek khusunya di bidang konstruksi. Parameter dasar pada metode EVM yaitu

4|Page
Budgeting Cost Work Performance (BCWP)/Earned Value (EV) yaitu nilai hasil
bobot pekerjaan aktual di lapangan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan pada
setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan, kemudian parameter ke -2 yaitu Actual
Cost Work Performance (ACWP) yaitu parameter yang menunjukkan biaya aktual
yang telah dikeluarkan pada suatu pekerjaan sampai periode dilakukannya evaluasi
kinerja dan parameter ke-3 yaitu Budgeting Cost Work Scheduled
(BCWS)/Planned Value/PV yaitu parameter yang menunjukkan rencana biaya
yang akan dikeluarkan berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat. Pemodelan
penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis tingkat penyimpangan/varians
waktu dan biaya proyek, indeks kinerja waktu dan biaya serta dapat digunakan
dalam meramalkan/estimasi total waktu dan biaya proyek secara keseluruhan
berdasarkan index kinerja proyek yang telah dikerjakan sampai pada saat proyek
dievaluasi.

D. Lembar Kerja Siswa


1. Sebutkan manfaat dari kegunaan Kurva S!
2. Apakah yang dimaksud dengan Network Planning/Jaringan Kerja?
3. Jelaskan definisi dari Earned Value Management !

5|Page
BAB III

TAHAPAN DIAGRAM PENJADWALAN PROYEK

A. Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang ada dalam modul ini
siswa diharapkan dapat memahami jenis-jenis diagram penjadwalan proyek.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menentukan tahapan pembuatan jenis-jenis diagram penjadwalan proyek
konstruksi
2. Menerapkan tahapan pembuatan jenis-jenis diagram penjadwalan proyek
konstruksi
3. Merancang jenis-jenis diagram penjadwalan proyek konstruksi
4. Membuat jenis-jenis diagram penjadwalan proyek konstruksi

C. Uraian Materi
Metode Penjadwalan Proyek
1. Metode Barchart
a. Pengertian Penjadwalan dengan Metode Bagan Balok (Barchart)
Barchat adalah sekumpulan aktivitas yang ditempatkan dalam
kolom vertikal, sementara waktu ditempatkan dalam baris horizontal.
Waktu mulai dan selesai setiap kegiatan berserta durasinya ditunjukan
dengan menempatkan balok horizontal di bagian sebelah kanan dari setiap
aktivitas. Perkiraan waktu mulai dan selesai dapat ditentukan dari skala
waktu horizontal pada bagian ata bagan. Panjang dari balok menunjukkan
durasi dari aktivitas dan biasanya aktivitas tersebut disusun berdasarkan
kronologi pekerjaannya.
Berikut keuntungan penggunaan metode Barchart pada
penjadwalan konstruksi :

6|Page
(1) Mudah dalam pembuatan dan persiapannya.
(2) Memiliki bentuk yang mudah dimengerti.
(3) Bila digabungkan dengan metode lain, seperti Kurva S, dapat dipakai
lebih jauh sebagai pengendalian biaya
Meskipun memiliki segi keuntungan tersebuut, penggunaan metode
Barchart terbatas karena kendala-kendala berikut :
(1) Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara
satu kegiatan dengan lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak
yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal
keseluruhan proyek.
(2) Sukar mengadakan perbaikan atau pembaruan, karena umumnya harus
dilakukan dengan membuat bagan balok baru, padahal tanpa adanya
pembaruan segera menjadi kuno dan menurun daya gunanya.
b. Cara Membuat Barchart
Penggunaan Barchart bertujuan untuk mengidentifikasikan unsur
waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, terdiri dari waktu
mulai, waktu selesai dan pada saat pelaporan. Penggambaran Barchart
terdiri dari kolom dan bari. Pada kolom tersusun urutan kegiatan yang
disusun secara berurutan, sedangkan baris menunjukaan periode waktu yag
dapat berupa hari,minggu ataupun bulan. Perincian yang terdapat pada
barchart adalah sebagai berikut :
1. Pada sumbu horizontal X tertulis satuan waktu, misalnya hari,minggu,
bulan dan tahun. Waktu mulai dan akhir suatu kegiatan tergambar
dengan ujung kiri dan kanan balok dari kegiatan yang bersangkutan.
2. Pada sumbu vertikal Y dicantumkan kegiatan proyek dan digambar
sebagai balok
3. Perlu diperhatikan urutan antara kegiatan satu dengan lainnya, meskipun
belum terlihat hubungan ketergantungan anatara satu dengan yang lain.
4. Format penyajian barchart yang lengkap berisi perkiraan urutan
pekerjaan, skala waktu dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat
pelaporan.

7|Page
5. Jika barchart dibuat berdasarkan jaringan kerja Activity on Arrow, maka
yang pertama kali digambarkan atau dibuat baloknya adalah kegiatan
kritis, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan nonkritis.
Penentuan unsur-unsur pada suatu Barchart bergantung ppada
kebutuhan proyek. Pada Barchart yang paling sederhana, format yang harus
diikuti terdiri dari hal-hal berikut :
1. Bagian kepala yang berisi judul atau nama proyek, lokasi proyek,
pemilik proyek, nomor proyek, nilai kontrak, nomor kontrak, tanggal
pembaruan dan data-data lain yang dianggap penting.
2. Bagian batang atau balok yang menunjukkan waktu kegiatan selama
kegiatan berjalan dengan keterangan-keterangan sebagai berikut:
(a) Durasi kegiatan rencana atau perkiraan kurun waktu yang
digantikan. Kenyataan waktu yang digunakan yang terungkap pada
waktu pelaporan biasanya digambarkan dengan garis tebal, sejajar
dengan waktu perencanaan. Di sini akan terlihat terlihat berapa besar
perbedaan antara perencanaan dan kenyataan.
(b) Sumber daya. Penjelasan mengenai jumlah sumber daya untuk
menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan. Berupa jam-orang atau
jumlah orang dan lain-lain.
(c) Node I dan J. Bila bagan balok dihasilkan dari analisis jaringan
kerja, misalnya diagram AOA, maka akan meningkatkan dan
memudahkan penggunaanya bila dicantumkan pula penjelasan
mengenai nomoer node-I dan node-J pada masing-masing kegiatan.
(d) Garis laporan. Laporan terakhir ditandai dengan garis putus vertikal.
Dengan demikian, akan terlihat seberapa jauh kemajuan atau
keterlambatan masing-masing kegiatan. (Callahan, 1992)
Sudah menjadi aturan umum bahwa sebuah bagan balok atau
barchart tidak boleh memiliki lebih dari 100 kegiatan karena jika hal itu
terjadi, maka akan terjadi kesulitan dalam mengerti penjadwalan proyek
tersebut. Pemilihan aktivitas-aktivitas dan tujuan penggunaan barchart
tersebut menentukan jumlah aktivitas pada barchart.
Sebuah barchart juga dapat disertai dengan data tambahan sehingga
menambah manfaat dari barchart tersebut bagi para pembaca. Namun, hal

8|Page
ini juga menambahkan peningkatan kebutuhan kertas di mana barchart
tersebut dibuat sehingga menyulitkan untuk penggandaan atau penggantian.
Penambahan terlalu banyak data juga dapat membuat bagan menjadi lebih
sulit dimengerti.
Seorang pembuat jadwal harus memperhatikan ukuran besarnya
barchart. Dengan menggabung-gabungkan lembaran kertas dapat dibuat
barchart dalam berbagai ukuran sehingga dapat diantisipasi penambahan
data karena informasi dari jadwal apa pun harus dikomunikasikan pada
banyak orang yang terlibat pada proyek konstruksi termasuk bagian
distribusi, pelaksana dan reproduksi.
Cara atau langkah-langkah membuat Barchart berdasarkan
penjadwalan jaringan kerja AOA :
1. Langkah pertama adalah mengisikan kegiatan pada kolom kegiatan
2. Langkah kedua adalah membuat balok/batang sesuai dengan durasi
untuk kegiatan-kegiatan kritis terlebih dahulu
3. Setelah kegiatan kritis digambarkan baloknya, maka dilanjutkan dengan
menggambar balok/ batang untuk kegiatan tidak kritis.
a. Kebutuhan dan Jadwal Tenaga Kerja
Barchart dapat digunakan untuk menentukan jadwal kebutuhan
tenaga kerja pada proyek konstruksi. Yang dimaksud dengan tenaga kerja di
sini adalah besarnya jumlah teaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan (Ibrahim, 2007)
Contoh yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan 1m3 galian
tanah adalah :
0,75 Pekerja
0,025 Mandor
Indeks tenaga kerja di aras mempunyai pengertian bahwa 0,75
pekerja bekerja bersama-sama dengan 0,025 Mandor akan menghasilkan
1m3 galian tanah dalam satu hari. Seandainya volume tanah yang akan
digali adalah 130m3, maka tenaga kerja yang diperlukan adalah sebgai
berikut :
Pekerja = 130 x 0,75 = 97,50

9|Page
Mandor = 130 x 0,025 = 3,25
Dengan tenaga 97,50 pekerja dan 3,25 mandor akan menghasilkan
galian tanah 130m3 dalam jangka waktu 1 hari.
Untuk kegiatan satu proyek maka harus dicari masing-masing
jumlah tenaga kerja pada setiap kegiatan dan dibuat rekapitulasi.
Selanjutnya data pada tabel kebutuhan tenaga kerja dipindahkan ke
barchart untuk mendapatkan jumlah tenaga kerja pada setiap periode
waktunya.
Misalkan jumlah pekerja pada pekerjaan penggalian adalah 97,50
orang untuk 1m3. Jika dimasukkan pada barchart untuk pekerjaan tersebut
dapat dicari bobotnya per periode dengan cara membagi jumlah di atas
dengan durasi proyek.
c. Kebutuhan dan Jadwal Pemasukkan Material
Sama halnya dengan kebutuhan tenaga kerja, barchart dibutuhkan
untuk menghitung jadwal pemasukkan material pada pelaksanaan proyek.
Yang dimaksud adalah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan(Ibrahim,
2007)
Pekerjaan 1m3 pasangan batu kali membutuhkan analisis bahan
sebagai berikut :
Batu kali 1,2m3
Semen 4,0175 sak
Pasir 0,522 m3
Jika volume pasangan batu kali yang dicari adalah sebesar 37,65m3
maka material yang dibutuhkan adalah:
Batu kali 37,65 x 1,2 m3 = 45,18 m3
Semen 37,65 x 4,0175 sak = 153,29 sak
Pasir 37,65 x 0,522 m3 = 19,65 m3
Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah bahan yang dibutuhkan untuk
satu kegiatan adalah :
Volume x Indeks Analisis
Setelah dihitung untuk setiap kegiatan, maka akan didapat jumlah
seluruh material yang dapat direkapitulasi.

10 | P a g e
Data hasil perhitungan di atas kemudian dipindahkan ke barchart
guna mengetahui kapan tepatnya material dibutuhkan pada setiap item
pekerjaan/aktivitas. Jumlah semen misalnya, pada contoh di atas adalahh
153,29 sak diletakkan pada kegiatan pasangan batu kali yang kemudian
dibagi terhadap durasi proyek sehingga didapat jumlah per periode
kegiatannya.
2. Precendence Diagramming Method (PDM)
a. Pengertian Metode PDM
Precendence Diagramming Method (PDM) merupakan salah satu
teknik penjadwalan yang termasuk dalam teknik penjadwalan Network
Planning atau Rencana Jaringan Kerja. Berbeda dengan AOA yang menitik
beratkan kegiatan pada anak panah, PDM menitikberatkan kegiatan pada
node sehingga kadang disebut juga Activity on Node.
Ada beberapa perbedaan antara Activity on Arrow (AOA), AON
dengan PDM yaitu sebagai berikut :
1. Pada AOA, kegiatan ditampilkan dengan anak panah, sedangkan
AON dan PDM menggunakan node. Anak panah menunjukkan
hubungan Igos antara kegiatan.
2. Pada AOA bentuk node adalah persegi panjang.
3. Ukuran node pada AON dan PDM lebih besar dari node AOA
karena berisi lebih banyak keterangan.
4. Metode perhitungan AOA dan PDM sedikit berbeda.
Berikut adalah contoh bentuk PDM sederhana.

Contoh 1
Aktivitas Aktivitas
Sebelumnya
A -
B A

Aktivitas Aktivitas

A B

11 | P a g e
Contoh 2

Aktivitas Aktivitas Sebelumnya


A -
B A
C A

Aktivitas Aktivitas

A B

Aktivitas

C
Contoh 3

Aktivitas Aktivitas Sebelum


A -
B -
C A,B
D A,B

Aktivitas Aktivitas

A C

Aktivitas Aktivitas

B D
12 | P a g e
Sebuah PDM tanpa perhitungan jaringan kerja seperti pada
contoh-contoh di atas disebut diagram layout yaitu diagram sederhana
berupa sketsa dari serangkaian kegiatan dalam suatu jaringan kerja, PDM
memisahkan kegiatan-kegiatan dari urutannya. Aktivitas adalah node dan
urutan adalah anak panah. Sebagai hasil, penggunaan dummy pada AOA
tidak dibutuhkan pada PDM.

Pada contoh empat, PDM menunjukkan urutan aktivitas di mana


sekumpulan kegiatan atau aktivitas dimulai sesudah kegiatan sebelumnya
selesai, tetapi tidak semua kegiatan.

Contoh 4

Aktivitas Aktivitas Sebelum


A -
B -
C A
D A,B

Aktivitas Aktivitas

A C

Aktivitas Aktivitas
B D

13 | P a g e
3. Kurva S
Kurva S merupakan hasil plot dari barchart, bertujuan untuk
mempermudah melihat kegiatan-kegiatan yang masuk dalam suatu jangka
waktu pengamatan progres pelaksanaan proyek (Callam,1992). Definisi lain,
kurva S adalah grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal sebagai nilai
kumulatif biaya atau penyelesaian (progres) kegiatan dan sumbu horizontal
sebagai waktu (Soeharto,1997). Kurva S dapat menunjukkan kemampuan
proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang
direppresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegitana proyek.
Visualisasi kurva S memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan
membandingkan terhadap jadwal rencana (Husen,2011).
Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
dari Kurva S adalah sebagai berikut :
a. Untuk menganalisisi kemajuan/progres suatu proyek secara
keseluruhan.
b. Untuk mengetahui pengeluaran dan kebutuhan biaya pelaksanaan
proyek.
c. Untuk mengontrol penyimpangan yang terjadi pada proyek dengan
membandingkan kurva S rencana dengan kurva S actuaal (Imam
Soeharto,1998)
 Langkah-langkah Pembuatan Kurva S
Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan Kurva S menurut Bachtiar
Ibrahim, 1993:
a. Mencari % Bobot Biaya Setiap Pekerjaan
Bobot pekerjaan di definisikan besarnya pekerjaan siap,
dibandingkan dengan pekerjaan siap seluruhnya dan dinyatakan dalam
bentuk persen(Ibrahim,2008).
Pekerjaan siap seluruhnya dinilai 100%. Untuk mengetahui bobot
pekerjaan dilihat dari rencana anggaran biaya yang telah disusun

14 | P a g e
sebelumnya. Uraian untuk mendapatkan nilai bobot pekerjaan digambarkan
dalam skema berikut:
𝑉 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑥 100 %
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
Nilai persentase bobot pekerjaan permasing-masing pekerjaan
didapat dari harga satuan pekerjaan dan harga bangunan. Harga satuan
pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis. Harga bahan didapat di pasaran, dikumpulkan dalam
satu daftar harga satuan bahan, sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di
lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan daftar
harga satuan upah (Ibrahim, 2008).
Analisis bahan dalah analisis bahan suatu pekerjaan, menghitung
banyaknya volume masing-masing bahan serta besarnya biaya yang
dibutuhkan. Analisis upah adalah menghitung banyaknya tenaga yang
diperlukan serta besarnya biaya yang dibuthkan untuk pkerjaan tersebut.
Harga satuan pekerjaan itu apablia diskemakan adalah sebagai berikut :

Harga satuan bahan


Bahan

Analisis bahan
Harga Satuan
pekerjaan
Harga satuan upah
Upah

Analisis upah

Harga bangunan adalah jumlah dari masing-masing hasil perkalian


volume dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan. Secara lengkap
harga bangunan adalah total jumlah volume dikalikan dengan harga satuan
pekerjaan. Setelah harga bangunan diperoleh, maka dapat dihitung
persentase bobot pekerjaan permasing-masing pekerjaan.

15 | P a g e
Sebagai contoh untuk menghitung bobot pekerjaan dari pekerjaan
pasangan tembok 1:4

Diketahui:

Volume pasangan tembok = 20,98 m2

Harga satuan = Rp 57.043,50/m2

Harga total bangunan = Rp 19.855.467

Ditanya:

Persentase bobot pekerjaan pasangan tembok 1:4?

Jawab :

𝑉 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑥 100 %
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛

20,98 𝑥 57.043,50
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = = 0,06𝑥 100% = 6%
19.855,47

Jadi, pekerjaan pasangan tembok yang telah siap seluruhnya


mempunyai persentase bobot pekerjaan sebesar 6% terhadap pekerjaan
bangunan seluruhnya.

b. Membagi % Bobot Biaya Pekerjaan pada Durasi


Setelah bobot didapatkan, maka ditempatkan pada kolom bobot
barchart yang tersedia. Bobot yang didaoat dibagi dengan durasi pekerjaan/
kegiatan sehingga didapat bobot biaya untuk setiap periodenya.
c. Menjumlahkan % Bobot Biaya Pekerjaan pada Setiap Lajur Waktu
Berikutnya adalah menjumlahkan bobot biaya sesuai dengan kolom
lajur waktu dan hasilnya ditempatkan pada bagian bobot biaya dibagian
bawah barchart.
d. Membuat Kumulatif dari % Bobot Biaya Pekerjaan pada Lajur %
Kumulatif Bobot Biaya

16 | P a g e
Bobot biaya dikumulatifkan untuk setiap periode. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui progres biaya proyek yang nantinya akan
digunakan untuk membuat Arus Kas Rencana proyek.

e. Membuat Kurva S Berdasarkan % Kumulatif Bobot Biaya


Langkah terakhir adalah membuat kurva S dengan mengacu pada
kumulatif bobot sebagai absis dan periode waktu sebagai ordinat.
Dibagian paling kanan Barchart dibuat skala 0-100 untuk kumulatif
bobot biaya sementara di bagian bawah Barchart sebagai absis waktu.
Gambar kurva S dapat terlihat pada contoh-contoh gambar berikut
ini
Contoh 1

Contoh 2

Contoh 3

17 | P a g e
Contoh prosedur pembuatan Kurva S

Contoh 1

Diketahui, barchart seperti dibawah ini

Langkah 1. Menghitung Harga Sub Total dan Bobot

18 | P a g e
Langkah 2. Menghitung pembagian bobot hingga biaya kumulatif dan
menggambar kurva S

4. Arus Kas
Arus Kas atau Cashflow adalah salah satu produk perencanaan di antara
produk perencanaan yang lain dalam perencanaan konstruksi, seperti
penjadwalan, metode konstruksi dan anggaran biaya pelaksanaan
(Asiyanto,2005). Arus kas akan menjelaskan keluar masuknya uang selama

19 | P a g e
pelaksanaan proyek konstruksi dan juga sebagai alat memperkirakan kondisi
keuangan pada masa mendatang.
Arus uang yang masuk dan keluar menandakan adanya suatu kegiatan yang
harus diupayakan keseimbangannya. Bila salah satu berhenti, maka kegiatan
proyek juga akan berhenti, atau bisa saja berhenti sementara, baik sengaja
ataupun tidak sengaja, selagi masih pada batas kemampuan pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Misalnya, tertundanya uang masuk,
apabila masih dapat diatasi maka tidak akan mengganggu jalannya kegiatan.
Namun, atus kas harus selalu diupayakan sedemikian rupa agar kondisi
keuangan tidak merugi atau defisit. Kalaupun terjadi defisit maka diupayakan
dengan jumlah yang sekecil mungkin dan dapat segera diatasi untuk diubah
menjadi surplus.
Peranan arus kas dalam proyek konstruksi sangat besar dan penting.
Menurut Serhat Melik, pentingnya arus kas alam proyek konstruksi, antara lain
karena hal berikut ini:
1. Arus kas menggunakan jumlah uang yang akan dibutuhkan selama
pelaksanaan proyek sebagai fungsi dari waktu dan akan memberi
peringatan sebelum terjadi masalah. Dengan kata lain, arus kas
menggambarkan risiko keuangan pada proyek.
2. Biaya dan waktu adalah dua item penting dalam kesuksesan suatu
proyek konstruksi. Untuk itu, analisisi arus kas sangat penting untuk
mendapatkan gambaran intregasi biaya waktu dari suatu proyek.
3. Arus kas menyimpulkan dan memberikan gambaran singkat mengenai
seluruh bentuk situasi keuangan proyek yang akan dengan mudah
dipahami oleh manajer proyek, kontraktor pemilik atau para penyedia
jasa lainnya.
Dalam membuat arus kas, diketahui unsur utama yang terbagi menjadi dua
bagian (Asiyanto,2005), yaitu:
1. Jadwal penerimaan
2. Jadwal pengeluaran

Di samping itu ada pada unsur tambahan yang berupa:

1. Kas awal

20 | P a g e
2. Finansial
3. Kas akhir

Bila ada proyek, penerimaan dan pengeluarannya tidak dicampur/digabung


dengan proyek lain, maka unsur penunjang lainnya adalah finasial. Unsur
penunjang di sni dimaksudkan untuk mengatasi bila terjadi defisit pada
cashflow. Langkah pertama sebelum mengatasi dengan cara finansial adalah
mengatur sebaik-baiknya jadwal penerimaan dan pengeluaran keuangan.

Pada umumnya, jadwal penerimaan tercantum dan diatur pada surat


perjanjian atau kontrak antara pemberi tugas dan pemberi jasa sehingga sulit
untuk dapat mengatur kembali jadwal penerimaan, kecuali masih ada
kesempatan untuk bernegosiasi. Di sisi lain, jadwal pengeluaran sepenuhnya di
kuasai oleh pemberi jasa atau kontraktor walauppun tetap mengacu pada
perencanaan semula.

EVALUASI AKHIR SEMESTER

1. Yang dimaksud dengan Proyek adalah ….


A. Usaha memperoleh pekerjaan
B. Usaha untuk mendapatkan keuntungan yang besar
C. Usaha melaksanakan kegiatan yang menghasilkan laba/keuntungan
D. Usaha untuk mendapatkab kesempatan usaha
E. Suatu organisasi untuk suatu tugas yang spesifik dan dibatasi oleh waktu, biaya dan
sasaran

2. Yang bukan ciri-ciri umum proyek yaitu….


A. Kejelasan tujuan, sasaran, harapan2 dan strategi, sehingga dpt dipakai sbg dasar
kesepakatan tim
B. Kejelasan Rencana Kerja, Jadwal dan Anggaran Biaya
C. System kerja yang bersifat dinamis, tidak terikat pada kerangka organisasi rutin
D. Kejelasan Peran & Tanggung Jawab semua pihak dan personil
E. Kejelasan mekanisme pembagian hasil dari semua rekanan

3. Apakah yang dimaksud dengan Manajemen….


A. System pengendalian kegiatan proyek
B. Suatu sistem yang terdiri atas 3 fungsi pokok kegiatan yang saling terkait, yaitu : fungsi
perencanaan (planning), fungsi pengendalian (controlling) dan fungsi pelaksanaan
C. Suatu system melaksanakan kegiatan proyek
D. Sistem penataan semua kegiatan yang melibatkan banyak orang

21 | P a g e
E. Suatu penataan kegiatan disuatu organisasi tertentu

4. Pengertian dari manajemen proyek konstruksi adalah . . .


A. kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui suatu
kegiatan
B. semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan membangun suatu
bangunan
C. metode pengelolaan pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu
proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode dan sistematika
tertentu
D. Proses proyek konstruksi dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan serah terima
E. Suatu system melaksanakan kegiatan proyek

5. Fungsi manajemen konstruksi, kecuali . . .


A. Perencanaan
B. Organisasi
C. Pelaksanaan
D. Monitoring
E. Calculating
6. Yang termasuk dalam sumber daya konstruksi adalah . . .
A. Tenaga kerja, material, uang
B. Metode, mutu, waktu
C. Biaya, waktu, bahan
D. Material, uang, mutu
E. Bahan, alat, dan mesin
7. Manfaat dari manajemen konstruksi . . .
A. Memantau agar tidak terjadi kerugian dalam pembiayaan
B. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
C. Mengelola fungsi manajemen pelaksanaan
D. Membantu menghitung kemajuan proyek
E. Membantu jumlah keuntungan perharinya

8. 3 variabel yang mempunyai hubungan sangat erat dengan tujuan mencapai suatu proyek yang
di inginkan adalah . . .
A. Biaya, waktu, mutu
B. Mutu, bahan, waktu
C. Waktu, alat, tenaga kerja
D. Tenaga kerja, biaya, waktu
E. Manusia, alat dan mesin
9. Yang bertugas sebagai penyedia biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek adalah
A. owner
B. konsultan
C. pengawas
D. mandor
E. pelaksana
10. Manajemen penataan lapangan diantaranya adalah….
A. Pekerjaan tata letak gudang, material.
B. Pengukuran batas lokasi bangunan
C. Pekerjaan galian tanah pondasi
D. Pekerjaan plesteran dinding

22 | P a g e
E. Pekerjaan finishing
11. Metode pekerjaan pengukuran diantaranya berikut ini, yaitu….
A. Pekerjaan tata letak gudang, material.
B. Pengukuran batas lokasi bangunan
C. Pekerjaan galian tanah pondasi
D. Pekerjaan plesteran dinding
E. Pekerjaan finishing

12. Metode pekerjaan tanah diantaranya berikut ini, yaitu….


A. Pekerjaan tata letak gudang, material.
B. Pengukuran batas lokasi bangunan
C. Pekerjaan galian tanah pondasi
D. Pekerjaan plesteran dinding
E. Pekerjaan finishing
13. Pekerjaan pemasanga keramik masuk dalam kategori metode pekerjaan…..
A. Pekerjaan tanah
B. Pekerjaan pengukuran
C. Pekerjaan mekanikal elektrikal
D. Pekerjaan finishing
E. Pekerjaan atap
14. Pekerjaan pemasangan AC termasuk dalam pekerjaan…..
A. Pekerjaan tanah
B. Pekerjaan pengukuran
C. Pekerjaan mekanikal elektrikal
D. Pekerjaan finishing
E. Pekerjaan interior
15. Pekerjaan pengecoran dinding geser dan balok termasuk dalam pekerjaan….
A. Pekerjaan tanah
B. Pekerjaan struktur
C. Pekerjaan mekanikal elektrikal
D. Pekerjaan finishing
E. Pekerjaan interior
16. Tugas dari seorang kontraktor pelaksana dalam pelaksanaan proyek adalah . . .
A. Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.
B. Sebagai penyedia biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek
C. Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima/menolak
perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang
D. Melaksanakan tugas yang diberikan dengan mematuhi peraturan dalam dokumen yang
berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan
E. Mengatur jalannya proyek sesuai dengan perencanaan

17. Salah satu unsur pengelola proyek yang terlibat di dalam sebuah proyek adalah . . .
A. Kepala tukang
B. tukang
C. pengawas
D. mandor
E. pekerja

18. Yang termasuk dalam jenis-jenis konstruksi adalah, kecuali . . .


A. Konstruksi gedung
B. Konstruksi jalan

23 | P a g e
C. Konstruksi beton
D. Konstruksi teknik
E. Konstruksi jembatan

19. Perangkat untuk menentukan aktivitas yangdiperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek
dalam urutan serta kerangka waktu tertentu merupakan definisis dari….
A. Managemen proyek
B. Manager proyek
C. Penjadwalan proyek
D. Pengelolaan proyek
E. Struktur proyek

20. Manfaat penjadwalan proyek bagi seorang Owner adalah….


A. Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek
B. Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor
C. Antisipasi keterlambatan jadwal
D. Menghitung keuntungan proyek
E. Mengatur jumlah tenaga kerja

21. Manfaat penjadwalan proyek bagi seorang Kontraktor adalah…


A. Mengetahui waktu mulai dan selesainy aproyek
B. Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor
C. Antisipasi keterlambatan jadwal
D. Menghitung keuntungan proyek
E. Mengatur jumlah tenaga kerja
22. Manfaat penjadwalan proyek bagi seorang Konsultan adalah….
A. Mengetahui waktu mulai dan selesainy aproyek
B. Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor
C. Antisipasi keterlambatan jadwal
D. Menghitung keuntungan proyek
E. Mengatur jumlah tenaga kerja

23. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan, merupakan salah
satu dari . . .
A. Fungsi Penjadwalan
B. Tujuan Penjadwalan
C. Kelebihan Penjadwalan
D. Manfaat Penjadwalan
E. Kelemahan penjadwalan
24. Sekumpulan aktivitas yang ditempatkan dalam kolom vertikal, sementara waktu
ditempatkan dalam baris horizontal. Merupakan definisi dari . . .
A. Kurva S
B. Barchart
C. Activity on Arrow
D. Activity on Node
E. Diagram balok
25. Kegiatan dari Kurva S adalah sebagai berikut, kecuali . . .
A. Untuk menganalisisi kemajuan/progres suatu proyek secara keseluruhan.
B. Untuk mengetahui pengeluaran dan kebutuhan biaya pelaksanaan proyek.

24 | P a g e
C. Untuk mengontrol penyimpangan yang terjadi pada proyek dengan membandingkan
kurva S rencana dengan kurva S actuaal
D. Mengetahui dan mengontrol tahapan pekerjaan proyek
E. Untuk Mengetahui % kerugian dalam pelaksanaan proyek konstruksi

26. Diketahui:
Volume pasangan tembok = 20,98 m2
Harga satuan pekerjaan = Rp 57.043,50/m2
Harga total bangunan = Rp 19.855.467
Berapa persentase bobot pekerjaan pasangan tembok tersebut ? . . .
A. 6 %
B. 10 %
C. 12 %
D. 15 %
E. 18 %

27. Diketahui:
Harga pekerjaan plesteran = Rp 1.226.115/m2
Harga total bangunan = Rp 8.585.650
Berapa persentase bobot pekerjaan plesteran tersebut ? . . .
A. 9,29 %
B. 14,28 %
C. 12,28 %
D. 15,29 %
E. 18,28 %

28. Diketahui:
Volume pasangan tembok = 30,18 m2
Harga satuan pekerjaan = Rp 47.003/m2
Harga total bangunan = Rp 20.005.020
Durasi pekerjaan = 4 hari
Berapa persentase bobot pekerjaan dalam satu harinya (per hari)? . . .
A. 2,87 %
B. 1,88 %
C. 0,90 %
D. 1,77 %
E. 2,77 %
29. Salah satu langkah dalam membuat diagram Kurva S penjadwalan proyek adalah . . .
A. Menjumlahkan % Bobot Biaya Pekerjaan pada Setiap Lajur Waktu
B. Menjumlahkan % Bobot Biaya Pekerjaan pada Durasi
C. Membuat Kurva S Berdasarkan durasi pekerjaan
D. Membagi % Bobot Biaya Pekerjaan dengan total harga pekerjaan
E. Mengalikan bobot pekerjaan dengan harga satuan
30. Tugas seorang Project Manager dari sebuah kontraktor pelaksana adalah ….
A. Bertanggungjawab terhadap semua aktivitas pelaksanaan di organisasi proyek
B. Membantu owner melaksanakan pekerjaan proyek
C. Bertanggungjawab mengurusi segala yang berkaitan dengan pengadaan barang, alat dan
material
D. Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang
E. Membantu tenaga ahli dalam pelaksanaan masalah pengukuran

25 | P a g e
31. Tugas dari seorang Site Engineer (coordinator pelaksana proyek) adalah ….
A. Bertanggungjawab terhadap semua aktivitas pelaksanaan di organisasi proyek
B. Mengkoordinir berbagai pekerjaan di lapangan dan bertanggungjawab kepada ketua tim
teknis pembangunan
C. Bertanggungjawab mengurusi segala yang berkaitan dengan pengadaan barang, alat dan
material
D. Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang
E. Membantu tenaga ahli dalam pelaksanaan masalah pengukuran

32. Tugas dari bagian Logistik adalah …….


A. Bertanggungjawab terhadap semua aktivitas pelaksanaan di organisasi proyek
B. Membantu owner melaksanakan pekerjaan proyek
C. Bertanggungjawab mengurusi segala yang berkaitan dengan pengadaan barang, alat dan
material
D. Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang
E. Membantu tenaga ahli dalam pelaksanaan masalah pengukuran

33. Sedangkan definisi seorang Pekerja adalah ….


A. Seseorang yang bertanggungjawab terhadap semua aktivitas pelaksanaan di organisasi
proyek
B. Seseorang yang membantu owner melaksanakan pekerjaan proyek
C. Seseorang yang bertanggungjawab mengurusi segala yang berkaitan dengan pengadaan
barang, alat dan material
D. Seorang tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan perencanaan
dan dibawah mandor
E. Membantu tenaga ahli dalam pelaksanaan masalah pengukuran
34. Diantara kegiatan seperti mengembangkan struktur penjabaran kerja secara rinci,
menaksir/memperkirakan waktu yang diperlukan untuk tiap tugas, menentukan urutan tugas
dalam urutan yang tepat, mengembangkan waktu mulai/stop untuk tiap tugas, sampai ke
menunjuk mengangkat orang untuk melakukan tugas adalah tahapan dalam ….
A. Penjadwalan proyek
B. Pelelangan proyek
C. Pelaksanaan proyek
D. Pengawasan proyek
E. Pembiayaan proyek konstruksi

35. Dalam setiap proyek konstruksi, setiap orang pasti perlu mengetahui durasi setiap jenis
pekerjaan proyek, hal ini dapat dilihat dari ….
A. Penjadwalan proyek
B. Pelelangan proyek
C. Pelaksanaan proyek
D. Pengawasan proyek
E. Pembiayaan proyek konstruksi

36. Untuk mengendalikan , memonitoring jalannya proyek konstruksi merupakan tujuan


dilakukannya penjadwalan yaitu disisi atau dalam hal ….
A. Evaluasi kemajuan
B. Monitoring dan pengendalian proyek
C. Evaluasi durasi pekerjaan
D. Penyediaan barang dan alat
E. Penggunaan teknologi baru

26 | P a g e
37. Rincian biaya pekerjaan pembangunan rumah tinggal sebagai berikut:
Pekerjaan pondasi : Rp. 4.200.000
Pekerjaaan sloof : Rp. 5.300.000
Pekerjaan kolom : Rp. 4.000.000
Pasangan bata : Rp. 6.400.000
Pekerjaan ringbalk : Rp. 4.800.000
Bobot pekerjaan kolom adalah......................
A. 21,46 %
B. 17,00 %
C. 20,62 %
D. 23,43 %
E. 16,19 %

38. Tiang beton bertulang ukuran penampangnya 20 cmx30 cm, tingginya 3,5 m, jika jumlah
tiang 20 buah, maka volume pekerjaan tiang beton bertulang tersebut adalah…
A. 0,60 m³
B. 4,2 m³
C. C4,5 m³
D. 7 m³
E. 10,5 m³
39. Fungsi bestek dalam pelaksanaan proyek diantaranya untuk......................
A. Mendapat order proyek
B. Mendapat surat izin proyek
C. Bisa mengikuti tender
D. Bisa memenangkan tender
E. Pedoman menghitung bahan dan upah

40. Dalam suatu proses proyek konstruksi diharapkan tidak ada kesalahan dan kegagalan proyek.
Untuk itu diperlukan manajemen dan pengawasan yang maksimal, seperti adanya………
A. Manajer proyek
B. Direktur proyek
C. Konsultan pengawas
D. Konsultan perencana
E. Pelaksana konstruksi
41. Harga borongan pekerjaan pasangan pondasi sebesar Rp. 280.000/m3. jika volume
pekerjaan pondasi sebesar 88 m 3, dan pekerjaan sudah selesai 65 %, maka biaya yang harus
dibayarkan..................................
A. Rp. 10.192.000
B. Rp. 10.129.000
C. Rp. 16.016.000
D. Rp. 12.120.000
E. Rp. 12.200.000

27 | P a g e
42. Yang harus diperhitungkan dalam keseluruhan proses proyek konstruksi adalah………
A. Waktu, bahan dan tenaga
B. Waktu, bahan dan peralatan
C. Waktu, biaya dan mutu
D. Waktu, teknis dan birokrasi
E. Waktu, teknis dan prasarana

43. Rincian biaya pekerjaan pembangunan rumah tinggal sebagai berikut:


Pekerjaan pondasi : Rp. 4.200.000
Pekerjaaan sloof : Rp. 5.300.000
Pekerjaan kolom : Rp. 4.000.000
Pasangan bata : Rp. 6.400.000
Pekerjaan ringbalk : Rp. 4.800.000
Bobot pekerjaan kolom adalah......................
A. 21,46 %
B. 17,00 %
C. 20,62 %
D. 23,43 %
E. 16,19 %
44. Fungsi bestek dalam pelaksanaan proyek diantaranya untuk......................
A. Mendapat order proyek
B. Mendapat surat izin proyek
C. Bisa mengikuti tender
D. Bisa memenangkan tender
E. Pedoman menghitung bahan dan upah
45. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bangunan meliputi…
A. Perencana, pemborong, pelaksana
B. Perencana, pemborong, pengawas
C. Perencana, pemborong, pelaksana, pengawas, mandor, tukang, tenaga
D. Prinsipal, perencana, pemborong, pelaksana, mandor, tukang, tenaga
E. Prinsipal, perencana, pemborong, pelaksana, pengawas.

46. Pernyataan yang salah ialah….


A. Prinsipal adalah pemberi tugas
B. Perencana adalah desainer
C. Pelaksana adalah penanggung jawab pelaksanaan fisik bangunan
D. Direksi adalah pengawas bangunan
E. Pengawas bangunan adalah mandor tukang dan tenaga bangunan
47. Yang termasuk dengan sumber daya proyek adalah :
A. tukang , bahan ,perencana, kontraktor
B. owner, kontraktor, uang, bahan dan alat
C. metode, uang, bahan ,alat dan manusia
D. tukang , bahan , alat dan metoda
E. kontraktor, pengawas dan suplayer

28 | P a g e
48. Dinas Kesehatan ingin membangun sebuah puskesmas, kemudian Disnkes menunjuk PT. Arya
Duta, sebagai Badan perencana sekaligus sebagai pengawas, sedangkan pembangunan
dilakukan oleh PT. Erlangga. Pada pekerjaan pondasi PT. Erlangga menunjuk CV.Sesulu
sebagai pelaksana pekerjaan tersebut. Dari cerita tersebut, Dinkes bertindak sebagai....
A. Owner
B. Kontraktor
C. Subkontraktor
D. Konsultan
E. Manage

49. Dari Deskripsi pada soal nomor 48. Maka PT. ARYA DUTA, bertindak sebagai :
A. Owner
B. Kontraktor
C. Subkonraktor
D. Konsultan
E. Manager

50. Dari Deskripsi pada soal nomor 48. Maka PT. SESULU, bertindak sebagai :
A. Owner.
B. Kontraktor.
C. Subkontraktor.
D. Konsultan.
E. Manager
DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Proyek Konstruksi, University Of Muhammadiyah Aceh, Hafnidar


2016
Manajemen KOnstruksi, pendidikan teknik sipil dan perencanaan UNY, Ir.
Sumardjito MT, 2016
http://www.ilmusipil.com/kebutuhan-besi-bata-pasir-dan-semen-pada-tembok-
batu-bata

https://watsanindo.wordpress.com/2012/03/01/berapa-banyak-kebutuhan-
semen-pasir-split-untuk-nge-cor/

29 | P a g e
30 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai