Anda di halaman 1dari 7

Kurva s

• Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanum atas dasar pengamatan
terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek.
• Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan
yang direpresentasikan sebagai presentasi kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.
• Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan
membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan
atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal untuk melakukan
tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal.
• Pada pembuatan Kurva S, jumlah persentasi kumulatif bobot masing-masing kegiatan pada suatu
periode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertical sehingga bila hasilnya
dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva S.
• Filosofi bentuk S terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit,
kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar lalu pada akhir proyek volume
kegiatan kembali mengecil atau sedikit.
• Pada penentuan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan persentase
berdasarkan biaya per item pekerjaan dibagi total anggaran atau berdasarkan volume rencana dari
komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan.
Pengertian Kurva S dan Cara Membuatnya

Dalam pelaksanaan proyek kontruksi, seorang kontraktor perlu membuat suatu perencanaan dalam hal waktu dan
biaya yang diperlukan selama melaksanakan pekerjaan. Salah satu perencanaan waktu yang dapat dibuat oleh
kontraktor sebagai alat bantu jadwal pelaksanaan adalah Kurva S. Kurva S tersebut bisa digunakan sebagai indikator
terlambat timdaknya suatu proyek pekerjaan. Perencanaan melalui pembuatan jadwal pelaksanaan proyek kontruksi
berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan proyek di lapangan agar memudahkan dalam pengawasan dan
pengaturan tenaga kerja di lapangan, khususnya dalam hal pengawasan produktivitas tenaga kerja.

CONTOH KURVA “ S ”

Pengertian Kurva S

Kurva S sendiri adalah sebuah jadwal pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam bentuk grafis yang dapat
memberikan bermacam ukuran kemajuan pekerjaan pada sumbu tegak dikaitkan dengan satuan waktu pada sumbu
mendatar.

Kurva S ini dapat dipakai untuk pengujian ekonomi dan mengatur pembebanan sumber daya serta alokasinya,
menguji perpaduan kegiatan terhadap rencana kerja, pembandingan kinerja aktual target rencana atau anggaran
biaya untuk keperluan evaluasi dan analisis penyimpangan. Kriteria kemajuan pekerjaan ditampilkan dalam bentuk
persentase kumulatif bobot prestasi pelaksanaan atau produksi, nilai uang yang dibelanjakan, jumlah kuantitas atau
volume pekerjaan, kebutuhan berbagai sumber daya dan masih banyak lagi ukuran lainnya.

Penyebab membentuk huruf S di dalam kurva S dikarenakan kegiatan proyek berlangsung sebagai berikut:

1. Kemajuan pada awalnya bergerak lambat


2. Diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.
3. Akhirnya kecepatan kemajuan menurun dan berhenti pada titik akhir. 
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, Kurva S yang baik adalah pelan disaat awal pekerjaan kemudian cepat di
tengah dan santai lagi di akhir jadwal. Bentuk grafik ini perlu dibuat sebaik mungkin karena akan mempengaruhi
arus keuangan proyek dan penjadwalan pendatangan material serta hal-hal penting lainya.

Manfaat dan Kegunaan Kurva S

 Sebagai informasi untuk mengontrol pelaksaan suatu proyek dengan cara membandingkan deviasi antara
kurva rencana dengan kurva realisai.
 Sebagai infomasi untuk pengambilan keputusan berdasarkan perubahan kurva realisasi terhadap kurva
rencana. Perubahan ini bisa dalam bentuk prosentase pekerjaan lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang sudah
ditentukan untuk menyelesaikan proyek.
 Sebagai informasi kapan waktu yang tepat untuk melakukan tagihan kepada owner ataupun melakukan
pembayaran kepada supplier.

Cara Membuat Kurva S

Tutorial berikut akan menjelaskan tentang cara membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang
direpresentasikan ke dalam suatu paduan bagan yaitu bagan Gantt dan Kurva S untuk menggambarkan persentase
tahapan pada tiap-tiap jenis pekerjaan. Adapun contoh kasus sederhana yang akan disajikan ini mungkin bisa Anda
jadikan sebagai referensi dalam membuat jadwal waktu pelaksanaan. Yang perlu dipersiapkan sebelum membuat
Kurva S adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ada.

O.k, kita akan membuat sebuah Kurva S tentang suatu pekerjaan konstruksi sebagai contoh akan diberikan yang
simple.

Suatu pekerjaan pondasi dengan rincian harga sebagai berikut:

 Pekerjaan A @ Rp.100.000,00
 Pekerjaan B @Rp.150.000,00
 Pekerjaan C @ Rp.Rp.200.000,00
 Pekerjaan D @ Rp.Rp.150.000,00
 Pekerjaan E @ Rp.400.000,00
 Pekerjaan F @ Rp.100.000,00

Grand total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp.1.100.000,00

Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing – masing pekerjaan, kita misalkan sebagai
berikut ini
 Pekerjaan A @ 6 hari
 Pekerjaan B @ 2 hari
 Pekerjaan C @ 2 hari
 Pekerjaan D @ 1 hari
 Pekerjaan E @ 3 hari
 Pekerjaan F @ 1 hari

Kalau dijumlahin total harinya 15 hari dong? Betul. tapi dalam membuat kurva S, ada item pekerjaan yang bisa
dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing – masing pekerjaan
Rumusnya :

Misalkan adalah bobot Pekerjaan A =(rp.100.000,00/Rp.1.100.000,00)x100%=9.09

Begitu juga dengan item pekerjaan lainya dihitung satu persatu.


langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari
pelaksanaanya
Contoh Pekerjaan A = 9.09:6=1.52

Kemudian masukan seperti tabel dibawah ini,

RAB dengan Bobot Pekerjaannya

Langkah yang terakhir adalah menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi pada setiap baris item
pekerjaan (huruf merah)
Poin Milestone pada Kurva S

Kurva S

Demikian ini tutorial cara membuat kurva S dalam pekerjaan konstruksi yang biasanya dipersyaratkan di dalam
penyampaian dokumen penawaran. Semoga bermanfaat dan bisa mengaplikasikannya dalam beberapa rancangan
proyek yang bakal dikerjakan.

HAL-HAL YANG PERLU DI CERMATI DARI KURVA S

 Kurva S tidak selalu menggambarkan kemajuan fisik proyek aktual dilapangan


 Kurva S tidak harus bentuknya seperti huruf S
 Titik kritis pekerjaan memungkinkan terjadi keterlambatan, tidak selalu pada item pekerjaan
yang berdasarkan perencanaan memiliki akumulasi kemajuan pekerjaan yang cepat (pada grafik
digambarkan pada kurva yang terjal adalah titik kritis pekerjaan).
 Pembagian bobot pekerjaan dianggap sama berdasarkan durasi waktu yang ditetapkan per item
pekerjaan
Bobot Pekerjaan
Cara menghitung bobot prestasi pekerjaan proyek
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi terdapat hitung-hitungan bobot pekerjaan sebagai data
administrasi, mengetahui besarnya progress yang sudak dikerjakan, maupun dasar untuk
mengambil kebijakan percepatan proyek, contohnya seorang manager kontraktor proyek yang
merencanakan akan mendapatkan progress pembayaran dari owner sebesar sekian rupiah pada
bulan depan, maka ia perlu tahu pekerjaan-pekerjaan mana saja yang bisa diselesaikan dengan
besaran bobot senilai harga tagihan. nah.. pada kesempatan kali ini kita secara khusus membahas
tentang cara menghitung bobot prestasi pekerjaan proyek, kita buat contoh yang sederhana saja
berupa proyek rumah tinggal, kalau alur sistem perhitunganya sudah kita ketahui maka bisa
dipakai untuk menghitung proyek yang lebih besar seperti gedung bertingkat tinggi, jembatan
bentang lebar atau bahkan proyek diluar dunia konstruksi.

RUMUS BOBOT PRESTASI PEKERJAAN PROYEK


 Bobot pekerjaan = (harga pekerjaan / harga total proyek ) x 100%
 Bobot prestasi pekerjaan = (harga yang sudah dikerjakan / harga total proyek) x 100%

CONTOH MENGHITUNG BOBOT PEKERJAAN
Misalnya dalam proyek pembangunan rumah tinggal dengan harga proyek Rp.300.000.000,-
(tiga ratus juta rupiah), didalamnya ada pekerjaan balok sloof ukuran 15cm x 20 cm sepanjang
100m dengan harga satuan pekerjaan balok = Rp.3.000.000,-/m3. berapa bobot pekerjaan balok
pada proyek rumah tersebut, dan berapa bobot prestasinya jika baru selesai dikerjakan sepanjang
25m? mari kita hitung bersama.

Bobot pekerjaan
 total harga pekerjaan balok = 0,15m x 0,20m x 100m x Rp.3.000.000,- = Rp.9.000.000,-
 bobot pekerjaan balok = (Rp.9.000.0000,- / Rp.300.000.000,-) x 100% = 3%.

Bobot prestasi pekerjaan
 total harga pekerjaan balok yang sudah dikerjakan = 0,15m x 0,20m x 25m x Rp.3.000.000,-
=Rp.2.250.000,-
 bobot prestasi pekerjaan balok = (Rp.2.250.0000,- / Rp.300.000.000,-) x 100% = 0,75%.
itu untuk satu item pekerjaan saja, jika ditambah lagi dengan pekerjaan lainya, misalnya pondasi
senilai Rp.15.000.000,-, maka total bobot prestasinya yaitu

 bobot prestasi pekerjaan pondasi = (Rp.15.000.0000,- / Rp.300.000.000,-) x 100% = 5%.


Jadi total bobot prestasi pekerjaan yang sudah dikerjakan yaitu

 Pondasi + balok = 5% + 0,75% = 5,75%.


 nilai progress proyek yang sudah dikerjakan = 5,75% x Rp.300.000.000,- = Rp.17.250.000,-
. Persentase Bobot Pekerjaan
   
    Pengertian
    Yang dimaksud dengan Presentase Bobot Pekerjaan ialah besarnya persen pekerjaan siap, dibanding dengan
pekerjaan siap seluruhnya.
    Pekerjaan siap seluruhnya dinilai 100%.
    Sebagai contoh misalnya pekerjaan :
    Pembersihan lapangan
    Volume                = 225,45 m2
    Harga satuan        = Rp 196,25
    Harga Bangunan  = Rp 19.855.467
    Prosentase Bobot Pekerjaan Pembersihan Lapangan

     

       
              =  0,225%
      Jadi seandainya Pekerjaan Pembersihan Lapangan telah siap seluruhnya maka Persentase Bobot Pekerjaan =
0,22% terhadap pekerjaan seluruhnya. Catatan : Persentase dibulatkan menjadi dua desimal dibelakang koma.

Anda mungkin juga menyukai