2. Waktu mulai dan waktu akhir dari masing-masing kegiatan tersebut serta lama
waktunya (durasi)
3. Hubungan antara masing-masing kegiatan/jenis pekerjaan dengan waktu
(lamanya, waktu mulai, waktu akhir)
c. Penyediaan dana/keuangan
Secara garis besar data yang diperlukan guna menunjang pembuatan rencana
kerja adalah sebagai berikut :
Prestasi atau volume besaran pekerjaan sangat dipengaruhi dan berkaitan erat
dengan peralatan. Hasil suatu pekerjaan atau presatasi dipengaruhi oleh alat
dan tenaga.
3). Data Material
5). Data Keterkaitan dan hunbungan Antara Satu Pekerjaan dengan Pekerjaan
lain diperoleh dari lapangan dan penmgalaman.
7). Mempelajari data yang berpengaruh seperti faktor-faktor yang ada di atas.
Pada saat membuat bagan balok atau barchart telah diperhatikan urutan
kegiatan meskipun belum terlihat hubungan ketergantungan antara satu dengan
yang lain. Format penyajian barchart yang lengkap berisi perkiraan urutan
pekerjaan, skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan.
Contoh barchart sebagai ilustrasi, tabel dibawah ini memperlihatkan bagan balok
atau barchart, pembangunan rumah jabatan gubernur
Waktu Waktu
Rencana (Minggu) Kenyataan (Minggu)
A 2 2
I 3 3
II 3 3
III 2 2
IV 2 2
V 3 3
2. Penggunaan sama dengan butir di atas tetapi untuk satuan unit pekerja atau
elemen-elemennya.
1. Keuntungan
Dari uraian dan contoh diatas terlihat bahwa metode barcahrt mudah
dibuat dan dipahami. Dan sangat berfaedah sebagai alat perencanaan dan
komunikasi. Bila digabungkan dengan metode lain, misalnya Grafik “S”
dapat digunakan aspek yang lebih luas. Barchart dapat diterapkan pada
perencanaan proyek-proyek yang sifatnya tetap dari pada jenis-jenis
konstruksi yang sangat berubah-ubah dan rumit, juga dapat dikatakan
sebagai suatu sarana visual dari suatu program konstruksi.
2. Kerugian
Adapun penggambarannya tertuang dalam form segi empat yang terbagi dalam
dua jalur;
1) Nomor :
Dalam kolom nomor dari peta Gantt (barchart) dapat menunjukan nomor
urut dari kegiatan itu sendiri. Adapun maksud pemberian nomor kegiatan
adalah untuk mempermudah pembacaan dan sekaligus sebagai identifikasi
dari kegiatan yang ada. Nomor diberikan mulai dari angka 1 hingga n sesuai
dengan jumlah kegiatan yang sudah ada.
2) Jenis kegiatan:
Meununjukan kolom tempat kegiatan/pekerjaan dituliskan dalam suatu
diagram batang (peta Gantt) kolom jenis pekerjaan tersebut dapat juga
digantikan dengan jenis peralatan yang dipakai atau jenis bahan/material
yang akan digunakan, juga dapat untuk menjadwalkan tenaga kerja yang
dibutuhkan dan sekligus dari ketiga hal diatas (sumber daya) dapat diketahui
kebutuhan biaya konstruksinya dengan menjumlahkan biaya-biaya dari
ketiga sumberdaya tersebut setiap skala waktunya.
Dari pemjumlahan biaya tersebut akan diketahui biaya konstruksi per satuan
waktu dan dapat ditetapkan besarnya bobot biaya per satuan waktu,
kemudian dijumlahkan secara komulatif, maka akan didapatkan biaya
konstruksi kesuluruhannya. Dari data-data tersebut diatas juga dapat
digambarkan kurva “S” untuk biaya konstruksi sedangkan untuk jenis
pekerjaan dapat dituliskan jenis pekerjaan utama yang ada pada proyek
tersebut dan diurutkan menurut logikan pelaksanaan dengan maksud untuk
mempermudah bahan, alat dan tenaga kerjanya.
3) Analisa harga satuan
Harga satuan adalah jumlah harga bahan, upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analitis. Harga barang didapat dipasaran, dikumpulkan dalam
satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Upah tenaga kerja
didapatkan dilokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang
dinamakan daftar harga satuan upah. Harga satuan bahan dan upah tenaga
kerja setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun
anggaran biaya suatu bangunan/proyek harus berpedoman dengan harga
satuan bahan dan upah tenga kerja dipasaran dan lokasi pekerjaan. Sebelum
menyusun dan menghitung harga satuan pekerjaan seseorang harus mampu
menguasai analisis BOW. Analisa BOW hanya dapat dipergunakan pada
pekerjaan padat karya yang memakai peralatan konvesional. Sedangkan
bagi pekerjaan yang menggunakan peralatan modern/alat berat, analisa
BOW tidak dapat dipergunakan.
Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun anggaran biaya
yaitu: harga satuan bahan, harga satuan upah, dan harga satuan pekerjaan.
Dibawah ini diberikan skema harga satuan pekerjaan:
Bahan
Analisis Bahan
Harga Satuan
Harga Satuan Upah Pekerjaan
Upah
Analisi Upah
Yang dimaksud dengan prosentase bobot pekerjaan dalam tabel Kurva “S”
ialah besarnya volume dikali dengan harga satuan dibagi harga total
keseluruhan proyek di kali seratus prosen, atau langsung biaya per kegiatan
dibagi harga total keseluruhan proyek di kali seratus prosen
a. Pembersihan lapangan
Volume = 600 m2
Harga satuan per m = Rp. 1000
Harga Total = Rp 710.264.320,71
b. Memasang Bouwplank
Volume = 100 m2
600 x 3000
x 100 %=0,24 %
710.264 .320,71
Volume = 300 m2
300 x 12300
x 100 % = 0,52%
710.264 .320,71
Dari uraian persentase bobot pekerjaan diatas dapat digambarkan dengan skema
V HSP
X x 100% = PBP
B.P
Penjelasan :
V = Volume
1b Memasang Bouwplank
Volume = 100 m2
Harga satuan per m = Rp 18.000
Harga Bangunan = Rp 710.264.320,71
0,24 %
100 x 18000
1.1c x 100 %=¿
710.264 .320,71 0,52%
Direksi Keet dan Los Kerja
A
Dst………. (mengikuti rumus di atas) 0,84%
Pekerjaan Persiapan
2.6 Evaluasi Kinerja kurva “S”
Dari kurva “S” dapat diketahui prensentase (%) pekerjaan yang harus dicapai
pada waktu tertentu untuk menentukan bobot tiap pekerjaan maka harus dihitung
dahulu volume pekerjaan dan biayanya serta biaya nominal dari seluruh
pekerjaan tersebut. Kurva “S” ini sangat efektif untuk mengevaluasi dan
mengendalikan waktu dan biaya proyek, untuk lebih jelasnya lihat gambar 4
grafik kurva S distribusi bobot kegiatan dan barchart.
2,7 Penutup
1. Kesimpulan
1) Tujuan Jadwal/schedule barchart dan Kurva “S” agar pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan perencanaan, terutama anggaran dan jadwal
induk.
2) Jadwal adalah merupakan pembagian waktu secara rinci dari masing-
masing kegiatan/jenis pekerjaan, pada waktu suatu proyek mulai dari
pekerjaan awal sampai pekerjaan akhir (finishing).
3) Kurva “S” adalah pengembangan dan penggabungan dari diangram
balok dan hannun curve. Diagram balok dilengkapi dengan bobot tiap
pekerjaan dalam persen (%), persentase rencana dapat diketahui
4) Kurva “S” juga dipakai untuk mengevaluasi waktu dan biaya proyek,
untuk tiap satuan waktu dan prensentase komulatif dari rencana maupun
realisasi tersebut.
2. Soal – Soal
Disusun Oleh :
RAMLAN SULTAN S.T., M.T.
IR. YOHANIS TIKUPASANG M.T.
IR. MUH. TAUFAN