Anda di halaman 1dari 5

KURVA-S

Kurva “S” atau dalam bahasa inggris disebut “Banana Curve” merupakan kurva yang
dibuat dari susunan Bobot sub pekerjaan pada Bill of Quantity (BoQ) suatu proyek. Bobot
pekerjaan dalam kurva S dibuat perminggu sehingga satu minggu bisa dilihat pekerjaan
apa saja yang harus dimulai dan diselesaikan. Kurva “S” dibuat sebagai pengendali suatau
proyek dan dari kurva S dapat diketahui bobot progress rencana dan actual lapangan
sehingga apabila terjadi keterlambatan suatu proyek bisa di lakukan percepatan untuk
mencegah terjadinya penambahan biaya dan keterlambatan proyek sesuai jadwal yang
ditentukan dalam Surat Perintah Kerja (SPK) suatu proyek.

PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN

Pada pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan


persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut meliputi:

Perencanaan Site Plane

Yang termasuk dalam Perencanaan Site Planeadalah:

 1.Kantor Proyek,Kantor proyek dibangun sebagai tempat bekerja pagi para staf baik
staf dari Kontraktor.
 2.Gudang Material dan Peralatan Bahan-bahan yang harus terlindungi dari
pengaruh cuaca.
 Pagar Proyek,Pembuatan pagar proyek adalah suatu pekerjaan pemberian batas
terhadap lahan yang akan dibangun.

Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya

 Kebutuhan Listrik,Kerja Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah jumlah


daya yang diperlukan oleh Kontraktor untuk meleksanakan pekerjaan konstruksi
selama pelaksanaan proyek.
 Kebutuhan Air,Kerja Kebutuhan air kerja untuk keperluan proyek bisa diperoleh
dari sumur atau PAM (Perusahan Air Minum).

PembuatanShop Drawing(Gambar Kerja)

Shop Drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.

Pengadaan Material untuk Pekerjaan Persiapan

Metode pelaksanaan untuk pengadaan materila tidak ada yang khusus. Untuk
pekerjaan persiapan, belum banyak memerlukan material. Material yang dibutuhkan
terutama hanya untuk kebutuhan pembuatan perakitan Kantor Proyek, Gudang, Pagar, dan
bangunan-bangunan yang bersifat sementara lainnya.

Mobilisasi Demobilisasi

Mobilisasi pekerjaan dan persiapan diperlukan untuk membawa personil,


peralatan, pemasokan, dan suplemen lain ke lokasi proyek.Demobilisasi adalah
mengeluarkan alat-alat dan suplemen lain saat proyek telah selesai.

Pengukuran Awal

Sebelum melakukan pekerjaan pondasi dilakukan pengukuran titik-titik yang akan


dijadikan pondasi dengan alat ukur Theodolite. Pengukuran dimaksudkan untuk mencari
ketepatan letak dan elevasi muka tanah. Selain itu pekerjaan lanjutan seperti Pelat Lantai,
Kolom dan Balok juga memerlukan pengukuran seperti ini.

Secara umum pengukuran bertujuan untuk menjamin:

 Elemen struktur yang akan dibangun terletak sesuai dengan lokasi yang
digambarkan pada gambar rencana.
 Pelat lantai dan balok terletak pada elevasi yang benar dan datar horizontal.
 Kolom berdiri dengan vertical sempurna, dan kolom pada satu lantai benar-benar
terletak pada satu garis lurus dengan kolom pada lantai lai
Kurva-S ini secara gampang akan terdiri atas dua grafik yaitu grafik yang
merupakan rencana dan grfik yang merupakan realisasi pelaksanaan. Perbedaan garis
grafik pada suatu waktu yang diberikan merupakan deviasi yang dapat berupa Ahead
(realidasi pelaksanaan lebih cepat dari rencana) dan Delay (realisasi pelaksanaan lebih
lambat dari rencana). Indikator tersebut adalah satu-satunya yang digunakan oleh para
pelaku proyek saat ini atas pengamatan pada proyek-proyek yang dikerjakan di Indonesia.
Terdapat dua macam Kurva-S yaitu Kurva-S rencana dan Kurva-S actual.

Manfaat Penggunaan Kurva-S

Kepraktisan menggunakan alat ini menjadikan alat ini menjadikan sebagai alat yang
paling banyak digunakan dalam proyek.Namun juga sedikit proyek yang mnjadikan alat ini
hanya sebatas hiasan dinding ruang rapat proyek.Mungkin agar terlihat “keren” atau yang
lain. Padahal manfaat dari Kurva-S ini cukup banyak didamping sebagai alat indicator dan
monitoring schedule pelaksanaan proyek.

Ada beberapa manfaat lain dari Kurva-S yang dapat diaplikasikan diproyek,yaitu:

 Sebagai alat yang dapat membuat prediksi atau forecast penyelesaian proyek.
 Sebagai alat untuk mereview dan membuat program kerja pelaksanaan proyek
dalam satuan waktu mingguan atau bulanan.
 Sebagai dasar perhitungan eskalasi proyek.
 Sebagai alat bantu dalam menghitung cash flow.
 Untuk mengetahui perkembangan program percepatan.
 Untuk daar evauasi kebijakan manajerial secara makro.

Cara Membuat Kurva-S

Berikut contoh sederhana dalam membuat Kurva-S tentang suatu pekerjaan


pondasi sebagai berikut :

 Pekerjaan persiapan @ Rp. 100.000,-


 Pekerjaan galian @ Rp. 150.000,-
 Pekerjaan lantai kerja @ Rp. 200.000,-
 Pekerjaan pasir urug @ Rp. 150.000,-
 Pekerjaan pasangan batu kali @ Rp. 400.000,-
 Pekerjaan urugan kembali @ Rp. 100.000,-
 Total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp. 1.100.000,-

Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing-masing pekerjaan.


 Pekerjaan persiapan @ 6 hari
 Pekerjaan galian @ 2 hari
 Pekerjaan lantai kerja @ 2 hari
 Pekerjaan pasir urug @ Rp. 1 hari
 Pekerjaan pasangan batu kali @ 3 hari
 Pekerjaan urugan kembali @ 1 hari

Apabila dijumlahkan rencana total waktu pelaksanaan adalah 15 hari. Tapi dalam
membuat Kurva-S ada item pekerjaan yang bias dilakukan bersamaan, selanjutnya
menghitung bobot masing-masing pekerjaan.

% Bobot Pekerjaan = (Harga pekerjaan / Harga total pekerjaan) x 100%

Misalnya nenghitung bobot pekerjaan persiapan

% Bobot Pekerjaan = (Rp 100.000 / Rp 1.100.000) x 100% = 9.09%

Begitu juga dengan item pekerjaan lainnya.

Langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian


meletakkan pada kolom hari pelaksanaannya. Contoh, pekerjaan persiapan = 9.09:6 =1.52

Berikutnya menggambar kurva-s sesuai dengan bilangan presentasi pada setiap baris item
pekerjaan (huruf merah).
Setelah semua selesai maka didapatkan kurva-s pekerjaan pondasi lengkap dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai