Anda di halaman 1dari 2

Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo merupakan Pelabuhan Penyeberangan yang melayani 2

(dua) lintasan yaitu Gorontalo – Pagimana serta Gorontalo – Wakai – Ampana. Dilayani oleh 3
(tiga) armada Kapal Penyeberangan yaitu KMP. Baronang dan KMP. Jembatan Musi I (untuk
lintasan Gorontalo – Pagimana) serta KMP.Tuna Tomini (untuk lintasan Gorontalo – Wakai –
Ampana).
Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo dibangun pada Tahun 1992 s/d Tahun 1997. Diresmikan
oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara yaitu Bapak Mayjen TNI. EE. Mangindaan (Mantan Menteri
Perhubungan RI) pada tanggal 17 September 1997.

Unit Pelaksana Teknis Kantor Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo merupakan Unit Kerja
dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Wilayah
kerja UPT. Kantor Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo meliputi Pelabuhan Penyeberangan
Gorontalo dan Pelabuhan Penyeberangan Marisa.
“Mengingat pelabuhan ferry Gorontalo menjadi gerbang utama dari Gorontalo menuju Makassar,
pare-pare serta luwuk dan beberapa daerah lainnya demikian sebaliknya, persiapan personel
akan mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut.” Jelasnya.

Pelabuhan penyebarangan Gorontalo yang melayani rute Gorontalo ke beberapa daerah di


Provinsi Sulawesi Tengah, hanya mengoperasikan 2 KMP, yaitu KMP Moinit dan KMP Tuna
Tomini.

Fasilitas penyeberangan yang baru diresmikan pada Minggu (1/5) ini menelan investasi sebesar
Rp 17 miliar untuk pembangunan dermaga, revitalisasi gedung terminal, overlay area parkir dan
rehab pintu masuk pelabuhan.

Menhub merasa puas dengan fasilitas yang ada di kawasan Penyeberangan Gorontalo. Karena
kondisi saat ini sangat jauh berbeda dengan keadaan sebelumnya, saat Menhub mengunjungi
penyeberangan ini satu tahun yang lalu. Bahkan Menhub secara detail bisa membedakan
perbedaan fasilitas terminal berlantai dua yang ada setahun yang lalu dengan fasilitas yang ada
sekarang. Salah satunya adalah tersedianya ruang kesehatan dan ruang ibu menyusui, yang
tersedia di lantai dasar.

untuk meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan, dilakukan pembangunan Dermaga


Plengsengan (Dermaga 2) dengan menggunakan APBN tahun anggaran 2014. Selanjutnya pada
tahun 2015 dilakukan revitalisasi gedung terminal penumpang dan rehabilitasi gapura pintu masuk
pelabuhan, dengan menggunakan anggaran APBN 2015. Total dana yang dikucurkan dalam dua
tahun anggaran itu sebesar Rp 17 miliar.

Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo melayani dua lintasan penyeberangan antar provinsi, yaitu
lintas penyeberangan antar provinsi, yaitu Lintas Penyeberangan Gorontalo (Gorontalo) -
Pagimana (Sulawesi Tengah) dan lintas penyeberangan Gorontalo (Gorontalo) - Wakai (Sulawesi
Tengah).

Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo dilayani tiga armada kapal penyeberangan yaitu KMP
Baronang 526 GT (Gorontalo-Pagimana), KMP Jembatan Musi I 406 GT (Gorontalo-Pagimana) dan
KMP Tuna Tomini 645 GT (Gorontalo-Wakai). Lintas penyeberangan Gorontalo-Pagimana
merupakan lintas penyeberangan komersial sedangkan lintas penyeberangan Gorontalo-Wakai
merupakan lintas penyeberangan perintis. (JO)

Anda mungkin juga menyukai