Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proyek adalah sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar
permintaan dari seorang pemilik pekerjaan yang ingin mencapai suatu tujuan
tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan keinginan
pemilik proyek dan spesifikasi yang ada. Pelaksanaan proyek umumnya dibatasi
oleh waktu sampai kapan proyek ditargetkan akan selesai. Selain itu di dalam
suatu proyek terdapat beberapa kegatan yang beragam untuk menunjang
keberhasilan proyek. Dengan adanya batasan waktu dan pekerjaan yang
kompleks tentu diperlukan sebuah manajemen yang baik agar proyek dapat
dikatakan berhasil.
Selama kegiatan proyek berlangsung, dilakukan sebuah pengawasan agar
proyek yang dilaksanakan masih sesuai dengan apa yang direncanakan di awal.
Hal – hal utama yang perlu diawasi adalah terkait dengan waktu pelaksanaan
serta biaya yang telah dikeluarkan selama proyek berlangsung. Waktu
pelaksanaan harus selalu diawasi agar pelaksanaan proyek dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selain itu biaya juga sangat perlu
untuk diawasi agar selama pelaksanaan proyek tidak mengalami pembengkakan
anggaran yang tentu sangat berdampak besar terhadap proyek itu sendiri.
Salah satu cara dalam melakukan pengawasan terkait waktu dan biaya dari
pelaksanaan proyek adalah Kurva-S. Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan
dingupas tentang Kurva S, mulai dari penjelasan mengenai kurva S itu sendiri
hingga memaparkan bagaimana cara dalam membuat sebuah Kurva-S.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dibahas antara lain :
1. Apa pengertian dari Kurva S.
2. Apa fungsi dari Kurva S.
3. Apa saja manfaat dari Kurva S.
4. Bagaimana cara membuat Kurva S.
5. Bagaimana cara mengurangi kesalahan dalam pembuatan Kurva S.

1
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah yang sebelumnya telah dirumuskan, maka tujuan dari
makalah ini antara lain :
1. Mengetahui pengertian dari Kurva S.
2. Mengerti fungsi dari Kurva S.
3. Mengetahui manfaat dari Kurva S.
4. Mengetahui cara membuat Kurva S.
5. Mengetahui cara untuk mengurangi kesalahan dalam pembuatan Kurva
S.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kurva S


Kurva – S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan
antara nilai kumulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan serta
juga bisa menunjukkan persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu.
Dengan demikian pada kurva–S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan
yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian
dari proyek. Dengan membandingkan kurva tersebut dengan kurva yang serupa yang
disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila
terjadi penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan
dalam melihat penyimpangan - penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka
pengendalian proyek dengan memanfaatkan Kurva–S sering kali digunakan dalam
pengendalian suatu proyek. Umumnya proyek menggunakan Kurva-S dalam
perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek, baik pemerintah maupun
swasta.
Pada Kurva–S, sumbu mendatar umumnya menunjukkan waktu kalender, dan
sumbu vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau man-hours atau persentase
penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf ”S” tersebut lebih banyak
terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu :
1. Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat
2. Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu
yang lebih lama.
3. Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir.

2.2. Fungsi Kurva S


Kurva “S” sendiri memiliki beberapa fungsi sehingga banyak digunakan orang
berikut ini adalah fungsinya :

1. Untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu, dengan


membandingkan bobot persen rencana dengan bobot persen realisasi
dilapangan, sehingga perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan tidak
mengganggu atau mempengaruhi waktu pekerjaan secara keseluruhan.

3
2. Untuk mengetahui waktu pembayaran angsuran, berdasarkan perjanjian yang
ada, untuk membayar angsuran ini harus juga diperiksa perincian volume
pekerjaan yang telah diselesaikan.
Di dalam Kurva-S, terdapat pembobotan dalam satuan persen untuk
mengetahui seberapa besar proyek berjalan. Adapun macam – macam dari bobot
persen antara lain :
1. Bobot persen yang menyatakan perbandingan antara harga suatu jenis
pekerjaan dalam waktu tertentu terhadap harga total yang tercantum dalam
dokumen kontrak. Dalam hal ini grafik bobot persen menyatakan hubungan
antara harga kumulatif bobot persen dengan waktu.
2. Bobot persen yang menyatakan perbandingan antara bobot suatu jenis
pekerjaan dengan bobot seluruh pekerjaan. Dari bobot persen ini, dapat dibuat
grafik yang menyatakan hubungan antara persentase kumulatif pekerjaan
dengan waktu, dari grafik ini pula dapat diketahui persentase pekerjaan yang
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

2.3. Manfaat Kurva S


Kurva S sering digunakan dalam suatu proyek, hal ini dikarenakan banyaknya
manfaat atau keuntungan yang diberikan Kurva S itu sendiri. Berikut adalah manfaat
Kurva S dalam kegiatan proyek.

1. Sebagai informasi untuk mengontrol pelaksaan suatu proyek dengan cara


membandingkan deviasi antara kurva rencana dengan kurva realisai
2. Sebagai infomasi untuk pengambilan keputusan berdasarkan perubahan kurva
realisasi terhadap kurva rencana perubahan ini bisa bisa dalam bentuk
prosentase pekerjaan lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang sudah
ditentukan untuk menyelesaikan proyek
3. Sebagai informasi kapan waktu yang tepat untuk melakukan owner ataupun
melakukan pembayaran kepada supplier.
4. Sebagai jadwal pelaksanaan kegiatan proyek, nantinya akan terlihat kapan
proyek akan dimulai dan kapan akan berakhir, juga pekerjaan apa saja yang
harus dikerjakan pada tanggal tertentu.
5. Sebagai dasar untuk manajemen keuangan proyek, dengan adanya kurva S
maka akan terlihat perkiraan besarnya persentase capaian yang akan diraih pada
tanggal tertentu. Seorang manajer keuangan dapat memperkirakan berapa dana

4
yang akan tersedia serta kapan akan menagih pembayaran ke owner dengan
besaran sekian rupiah dihitung dari progress proyek.
6. Untuk melihat pekerjaan yang masuk kedalam lintasan kritis, yaitu item yang
harus segera selesai agar pekerjaan lain yang berkaitan dapat segera dikerjakan.
7. Untuk menghitung prestasi pekerjaan proyek, di Kurva S terdapat rencana
pencapaian mingguan proyek, lalu ada juga perhitungan pencapaian realisasi
pelaksanaan, dari perbandingan antara rencana dan realisasi akan diketahui
seberapa besar prestasi pekerjaan, apakah lebih cepat atau terlambat dari jadwal.
8. Sebagai pedoman manajer proyek untuk mengambil kebijakan agar pelaksanaan
pekerjaan bisa selesai sesuai batas waktu kontrak, atau lebih cepat lebih baik.
9. Untuk manajemen pengadaan material, tenaga dan peralatan proyek sesuai
dengan jenis kegiatan yang akan dikerjakan setiap tanggalnya.
10. Sebagai bahan pelaporan proyek dari kontraktor kepada manajemen konstruksi,
konsultan pengawas, atau owner sebagai pemilik proyek.

2.4. Membuat Pelaksanaan Proyek Sesuai dengan Jadwal Kurva S

Kurva S itu dibuat untuk dijadikan sebagai jadwal pelaksanaan, bukan hanya
sekedar pelengkap dokumen administrasi proyek atau hiasan dinding direksi saja.
Banyak keuntungan yang akan didapat jika bisa menyelesaikan proyek sesuai jadwal
atau lebih cepat lebih baik, sebaliknya akan ada banyak kerugian jika pelaksanaan
proyek terlambat melebihi waktu kontrak, kontraktor bisa terkena denda
keterlambatan, atau jika terlambatnya parah maka kontraktor bisa terkena black list
alias daftar hitam sehingga tidak diperkenankan mengikuti tender proyek berikutnya.
Untuk itu perlu tahu beberapa tips agar setiap step pekerjaan bisa berjalan sesuai
dengan koridor waktu yang sudah digariskan dalam kurva S.
Adapun beberapa cara agar pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal Kurva
S yang telah dibuat antara lain :
1. Melaksanakan proyek sebelum jadwal dimulai berarti punya tambahan waktu,
misalnya dengan mengerjakan item pekerjaan yang bisa dibuat diluar lokasi
proyek, seperti beton precast, besi begel, pintu jendela, d.l.l..
2. Memastikan pekerjaan yang masuk ke dalam lintasan kritis agar bisa selesai
secepat mungkin, karena pekerjaan itu mempengaruhi bisa atau tidaknya
melaksanakan item pekerjaan yang lainya, misalnya untuk memasang struktur
balok maka kolomnya harus selesai dulu, jadi penyelesaian kolom harus
dipantau agar tidak terlambat dari jadwal.

5
3. Keluar dari koridor jadwal kurva S untuk mengejar capaian dan pembayaran
proyek. Terdapat situasi tertentu yang jika mengikuti jadwal justru akan
menjadikan pekerjaan terlambat karena dana tidak tersedia, hal ini bisa terjadi
apabila pembuat kurva S kurang jeli dalam memperhitungkan hubungan antara
metode kerja anggaran dan progress. Jadi bisa beralih ke pekerjaan lain yang
berpotensi meningkatkan progress proyek.
4. Memperbanyak tenaga kerja dan merawatnya dengan baik agar semangat
dalam memaksimalkan kinerjanya.
5. Mendatangkan alat-alat proyek sesuai dengan kebutuhan.
6. Menggunakan metode kerja tercepat, termurah dan terbaik.
7. Mempercayakan masing-masing item pekerjaan kepada subkontraktor yang
ahli pada bidang tersebut, jadi akan lebih mudah dalam memantau dan
memastikan pekerjaannya selesai tepat waktu.

2.5. Prosedur Pembuatan Kurva S


Dalam pembuatan Kurva S, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan,
yaitu :
1. Membuat Rencana Anggaran Biaya

2. Selanjutnya carilah bobot setiap item pekerjaan dengan cara membagi harga
setiap item pekerjaan dengan jumlah harga seluruh item pekerjaan. Kemudian
dikalikan dengan 100 % ((Harga setiap item/Harga Seluruh Item)*100%)Untuk
lebih jelas, dapat dilihat contoh di bawah kemudian lanjutkan menghitung

6
bobot untuk semua item pekerjaan kemudian jumlah dan hasil nya harus
100%.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑖𝑎𝑝 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 𝑥100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

3. Setelah menghitung bobot buatlah kolom untuk waktu pelaksanaan proyek yang
kita buat kurva S nya untuk contoh ini saya buat waktu pelaksanaannya 16 minggu
atau 4 bulan. Lihatlah contoh di bawah ini :

4. Bagilah bobot setiap item pekerjaan itu dengan jumlah minggu pekerjaan itu
diselesaikan, contoh :
Pekerjaan pembersihan lahan akan diselesaikan dalam 2 minggu maka bobot
dibagi 2 atau bisa juga dengan persentase penyelesaian contoh minggu 1
pekerjaan selesai 60%, maka kalikan bobot itu dengan 60% dan di minggu yang
kedua kalikan bobot dengan 40%. Dalam membagi bobot, harus menyesuaikan
dengan pekerjaan - pekerjaan yang lainnya dan lakukan cara yang sama untuk
setiap bobot item pekerjaan yang lainnya.
5. Setelah semua kolom terisi, jumlahkan bobot tersebut pada baris rencana fisik per
minggu. Contoh seperti pada gambar berikut :

7
Setelah itu, lakukan pada kolom minggu - minggu berikutnya. Langkah terakhir
buatlah baris kemudian beri nama rencana komulatif. Pada kolom minggu baris
rencana komulatif, isikan nilai rencana fisik per minggu minggu pertama. Selanjutnya
jumlahkan rencana komulatif minggu pertama dengan rencana fisik per minggu ke 2.
Lanjutkan dengan cara yang sama sampai dengan minggu ke 16 dimana hasil di
minggu ke 16 harus 100. Setelah itu buatlah kurva Snya dan selesai. Untuk lebih jelas
lihatlah contoh di bawah ini :

2.6. Kendala dalam Membuat Kurva S


Dalam proses pembuatan kurva S seringkali ditemui beberapa kendala
sehingga tidak berhasil membuat jadwal pelaksanaan proyek yang baik. Hal ini akan
menyebabkan pelaksanaan proyek menjadi kacau karena pedoman jadwal tidak bisa

8
digunakan dengan benar. Berikut adalah kesulitan dalam membuat Kurva S yang
perlu disoroti :
1. Pembuatan dengan cara manual memerlukan waktu yang cukup lama dan harus
membuat ulang ketika ada revisi sehingga perlu menggunakan software komputer
untuk mempercepat pekerjaan namun belum tentu semua dapat mengoperasikan
program pembuatan Kurva S tersebut.
2. Penentuan durasi waktu Kurva S membutuhkan keahlian dalam menghitung dan
memperkirakan berapa lama suatu pekerjaan dapat selesai, kesalahan dalam
menentukanya berarti terjadi ketidakcocokan antara pelaksanaan dengan jadwal
tertulis.
3. Ada beberapa rumus matematika yang harus dimengerti sehingga nantinya tidak
mengalami kesulitan dalam membuat Kurva S.
4. Perlu ketelitian dalam mengatur peletakan waktu pekerjaan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam perhitungan, sebagai koreksi dapat mengecek jumlah durasi
harus sama dengan 100%.
5. Perlu imajinasi dalam memperkirakan urutan pekerjaan sehingga tidak ada yang
terbalik, misalnya dalam pekerjaan pondasi batu kali maka galian tanah harus
selesai terlebih dahulu sebelum dapat mengerjakan pemasangan batu kali.
6. Perhitungan bobot Kurva S dapat dihitung dengan cara membagi harga satuan
pekerjaan dengan jumlah harga keseluruhan, koreksi dapat dilakukan dengan cara
menghitung jumlah bobot harus 100%.
7. Keterampilan dalam membuat rumus perhitungan di software dapat dipelajari
dengan melihat buku tutorial progam yang digunakan seperti microsoft excel atau
open office.
8. Dalam suatu organisasi manajemen kontraktor terdapat beberapa orang yang
mempunyai kepentingan dan harapan mengenai waktu pelaksanaan pekerjaan
sehingga perlu diadakan musyawarah dan penggalian sumber informasi tentang
ini.
9. Persentase capaian pelaksanaan digunakan oleh bagian administrasi proyek
untuk membuat tagihan kepada owner sebagai pemilik bangunan sehingga
pembuatan prosentase Kurva S perlu menyesuaikan dengan target perolehan
pembayaran kontraktor.

9
2.7. Contoh Pembuatan Kurva S
Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada tabel di bawah
ini.

Ambil contoh perhitungan bobot kegiatan (2), beton/dinding adalah :

3.457.844,27
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 𝑥100% = 5,787%
59.705.543,99
Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel bar
chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode kegiatan. Misalnya,
kegiatan beton/dinding akan dilaksanakan selama enam minggu, maka bobot
kegiatan beton/dinding per periode adalah :

5,787 %
= 100%
6
Hasil setiap periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per periode
ditambahkan periode sebelumnya sehingga akhir proyek akan mencapai bobot 100
%. Selanjutnya, dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per periodenya, seperti
pada gambar di bawah ini.

10
Banyak orang bingung tentang bagaimana mengalokasikan waktu untuk tiap-
tiap jenis kegiatan pekerjaan (dalam gambar tertera bahwa pekerjaan beton/dinding
dialokasikan menjadi 6 minggu). Mungkin bagi para ahli manajemen proyek, ini bukan
hal yang sulit namun bagi orang awam hal ini cukup rumit untuk dilakukan.

Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan kita dapat menggunakan


cara volume pekerjaan dinding keseluruhan harus dibagi dengan kecepatan
konstruksi material batu bata merah, yaitu 6 – 8 m2/hari. Jika dalam pembuatan time
schedule waktu dibagi menjadi per minggu, maka hasil pembagian volume pekerjaan
dengan kecepatan konstruksi harus dibagi dengan tujuh hari dalam satu minggu.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Kurva – S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan
antara nilai kumulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah
digunakan serta juga bisa menunjukkan persentase (%) penyelesaian
pekerjaan terhadap waktu.
2. Kurva S memiliki fungsi sebagai pengontrol dari setiap kegiatan proyek, baik
dari segi waktu maupun dari segi biaya.
3. Manfaat dari Kurva S secara umum adalah sebagai informasi mengenai
proyek yang telah dilaksanakan.
4. Dalam pembuatan Kurva S diperlukan ketelitian agar tidak mengalami
kesalahan dalam menentukan capaian yang ingin dicapai. Selain itu,
diperlukan juga komunikasi yang baik dengan pemilik proyek agar target
capaian yang disusun dalam Kurva S dapat sesuai dengan apa yang pemilik
inginkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://insinyursipil.blogspot.com/2015/01/cara-mudah-membuat-kurva-s.html

http://www.ilmusipil.com/daftar-kesulitan-dalam-membuat-kurva-s

http://www.ilmusipil.com/manfaat-atau-kegunaan-kurva-s-dalam-proyek-konstruksi

http://www.ilmusipil.com/cara-agar-pelaksanaan-proyek-konstruksi-sesuai-dengan-
jadwal-kurva-s

https://junaidawally.blogspot.com/2013/09/kurva-s.html

http://boghengmusic.blogspot.com/2016/11/kurva-s-dalam-dunia-konstruksi.html

13

Anda mungkin juga menyukai