Anda di halaman 1dari 9

Macam – Macam Project Scheduling

1. CPM – PERT CHART

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam
suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review
Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika
Serikat / US Navy Seal pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan
terdapat metodologi yang sama pada waktu bersamaan yang dikembangkan oleh sektor
swasta yang dinamakan CPM atau Critical Path Method.

Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan
ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang
merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut
dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu
pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu
urutan pekerjaan.

Diagram PERT
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PERENCANAAN DENGAN
PERT
Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:

a. Mengidentifikasi aktivitas (Activity) dan titik tempuhnya (Milestone).


Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu
atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat
menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan
informasi lain seperti urutan dan durasi.
b. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan
urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
c. Membuat suatu diagram jaringan (Network Diagram).
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat
dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan
(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan
dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol
panah.
d. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal
jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
e. Menetapkan suatu jalur kritis (Critical Path).
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap
urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah
jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu
pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat
membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :

ES – Early Start
EF – Early Finish
LS – Latest Start
LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu
jalur kritis sesuai dengan diagram.
f. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.
Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai
dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram
PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah
diketahui sebelumnya.

KARAKTERISTIK PERT

Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu karakteristik dasar
PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek
dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.
Ciri-ciri jalur kritis adalah :

a. Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.


b. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan
dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
c. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur kritis.

KARAKTERISTIK PROYEK

Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan
berakhirnya.

a. Dibatasi oleh biaya.


b. Dibatasi oleh kualitas.
c. Biasanya tidak berulang-ulang.

MANFAAT PERT
a. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.
b. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
c. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik
untuk kelancaran proyek.
d. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur
kegiatan.
e. Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.
CONTOH DIAGRAM PERT

 Kegiatan A, B, C kegiatan bersama


 Kegiatan A mendahului kegiatan D
 Kegiatan B mendahului kegiatan E, F dan G
 Kegiatan C mendahului kegiatan G
 Kegiatan D dan E mendahului kegiatan H dan J
 Kegiatan F mendahului kegiatan I

Diagram PERT Pada Contoh

JALUR KRITIS

 Jalur kritis adalah jalur yang menunjukkan kegiatan dari awal sampai dengan
akhir kegiatan pada diagram jaringan
 Kegiatan kritis adalah kegiatan yang apabila ditunda akan mempengaruhi
waktu penyelesaian proyek.
 Contoh :
Hasilnya :
 Jalur A, D, H = 10 + 22 + 8 = 40
 Jalur A, D, J = 10 + 22 + 15 = 47
 Jalur B, E, H = 8 + 27 + 8 = 45
 Jalur B, E, J = 8 + 27 + 15 = 50 → Jalur Kritis
 Jalur B, F, J = 8 + 27 + 20 = 35
 Jalur B, G, J = 8 + 15 + 15 = 35
 Jalur C, G , J = 12 + 15 + 15 = 42
ALGORITAMA UNTUK JALUR KRITIS
Algoritma jalur kritis adalah untuk menentukan jalur kritis dilakukan dengan
menghitung waktu mulai tercepat (Earliest Start Time) untuk masing-masing
kegiatan dan waktu selesai terlama (Latest Finish Time).

SLACK

 Slack : Menunjukkan waktu kegiatan yang dapat ditunda tanpa


mempengaruhi total waktu penyelesaian dari seluruh proyek.
 Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan dua buah waktu lainnya yang
berhubungan dengan masing-masing kegiatan, yaitu waktu mulai terlama (Latest
Start Time / LS) dan waktu selesai tercepat (Earliest Finish Time / EF)
2. GANTT CHART
Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan
Tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu
dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
tugas yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan
Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart.

Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart, Project Bar
Chart dan juga Activity Chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh Henry Laurence
Gantt pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran atas perencanan,
penjadwalan dan pemantauan (Monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau aktivitas pada
suatu proyek.

Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam merencanakan
penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek,  mengkomunikasikan kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga
dapat dilihat urutan kegiatan ataupun tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas
waktu yang ditentukan.

Contoh Gantt Chart Table


KARAKTERISTIK GANTT CHART

 Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan oleh
para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu
dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas dari proyek.
 Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara tugas-
tugas maka semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk memodifikasi gantt
chart.
 Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “What if” saat melihat
kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu terhadap
kebutuhan.

KELEBIHAN GANTT CHART


 Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart sangat mudah dipahami, balok
horizontal (Horizontal Bar) dibuat pada tiap kegiatan proyek sepanjang garis waktu.
 Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang
kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil, sedangkan network untuk
penjadwalan proyek yang rumit.
 Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang.
 Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya
pada saat pelaporan
 Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan

KELEMAHAN GANTT CHART


 Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan
dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh
keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
 Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena
pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
 Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya
terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart.
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.netmba.com/operations/project/pert/
 http://en.wikipedia.org/wiki/PERT
 http://searchsoftwarequality.techtarget.com/sDefinition/0,290660,sid92_gci331391,00.htm
l
 Slide Matakuliah Riset Operasional – Teknik Informatika ITS – Bilqis Amaliah
 https://cpmpert.wordpress.com/2007/06/06/apa-itu-cpm-%E2%80%93-pert/
 https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/10/26/pasi-teknik-penjawalan-proyek
menggunakan-pert-program-evaluation-and-review-technique/
 http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/
 https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/24/anaslisis-sistem-informasi-gantt-chart/

Anda mungkin juga menyukai