Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

METODE PENJADWALAN PROYEK

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh


Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh:
1. Nama : Alfachry Zhiha Zinda Ihram
NPM : 1641012744

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2019
A. Gantchart
 Pengertian
GantChart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan Tugas-tugas
pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan
juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan. Orang atau
Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam
Gantt Chart.

 Sejarah
Meskipun sekarang dianggap sebagai teknik pembuatan grafik yang umum, grafik Gantt dianggap
revolusioner ketika pertama kali diperkenalkan.Alat pertama yang diketahui dari jenis ini
dikembangkan pada tahun 1896 oleh Karol Adamiecki, yang menyebutnya harmonogram. Namun,
Adamiecki tidak menerbitkan bagannya sampai tahun 1931, dan hanya dalam bahasa Polandia, yang
membatasi adopsi dan pengakuan atas kepengarangannya Pada tahun 1912, Hermann Schürch [de]
menerbitkan apa yang akan dianggap grafik Gantt saat membahas proyek konstruksi. Tampaknya
bagan Schürch tidak terkenal tetapi agak rutin di Jerman pada saat mereka diterbitkan.
Perkembangan sebelumnya yang mengarah ke karya Schürch tidak diketahui. Tidak seperti bagan
Gantt yang lain, bagan Schürch tidak menampilkan saling ketergantungan, meninggalkannya untuk
disimpulkan oleh pembaca. Ini juga merupakan representasi statis dari jadwal yang direncanakan.
Bagan ini dinamai sesuai nama Henry Gantt (1861–1919), yang mendesain bagannya sekitar tahun
1910–1915.Salah satu aplikasi utama pertama dari grafik Gantt adalah oleh Amerika Serikat selama
Perang Dunia I, atas hasutan Jenderal William Crozier. Grafik Gantt yang paling awal digambar di
atas kertas dan karenanya harus digambar ulang seluruhnya untuk menyesuaikan dengan jadwal
perubahan. Selama bertahun-tahun, manajer proyek menggunakan potongan kertas atau balok
untuk balok grafik Gantt sehingga dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Kolaborator Gantt, Walter
Polakov memperkenalkan grafik Gantt ke Uni Soviet pada tahun 1929 ketika ia bekerja untuk Soviet
Tertinggi Ekonomi Nasional. Mereka digunakan dalam mengembangkan Rencana Lima Tahun
Pertama, memasok terjemahan Rusia untuk menjelaskan penggunaannya. Pada 1980-an, komputer
pribadi memungkinkan pembuatan grafik Gantt yang rumit dan rumit. Aplikasi desktop pertama
dimaksudkan terutama untuk manajer proyek dan penjadwal proyek. Dengan munculnya Internet
dan peningkatan kolaborasi melalui jaringan pada akhir 1990-an, Gantt chart menjadi fitur umum
aplikasi berbasis web, termasuk groupware kolaboratif.Pada 2012, hampir semua grafik Gantt
dibuat oleh perangkat lunak yang dapat dengan mudah menyesuaikan dengan perubahan jadwal.
Pada tahun 1999, Gantt chart diidentifikasi sebagai "salah satu alat manajemen yang paling banyak
digunakan untuk penjadwalan dan kontrol proyek".

 Fungsi
Melihat urutan tugas dan melihat garis waktu keseluruhan proyek. Ketika proyek bergerak maju dan
kinerja aktualnya diperbarui, Grafik Ghant akan menyesuaikan secara otomatis untuk menampilkan
jadwal proyek terbaru dengan tanggal mulai dan selesai baru untuk tugas-tugas.

 Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
a. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi
dalam penyelenggaraan proyek.
b. Gantt Chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang kegiatannya tidak
terlalu berkaitan atau proyek kecil
c. Dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang.
d. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat
pelaporan.
e. Bila digunakan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.
Kekurangan
a. Tidak menunjukan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan lain,
sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan
terhadap jadwal keseluruhan proyek.
b. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaruan bila diperlukan, karena pada umumnya
ini berarti membuat bagan blok baru.
c. Gantt Chart tidak bisa secara eksplisit menunjukan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu
aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu
dilakukan modifikasi terhadap Gantt char
 Contoh Gantt Chart

 Langkah-langkah Gantchart

1. Mengidentifikasikan Tugas
- Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek
- Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan menggunakan
Brainstorming ataupun Flow chart.
- Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
- Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan dikerjakan. Seperti Tugas
yang harus diselesaikan sebelum memulai suatu tugas yang baru ataupun tugas-tugas apa
yang harus dilakukan secara bersamaan (Simultan).

2. Menggambarkan Sumbu Horizontal


Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat diletakan diatas atau
dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang sesuai (bisa dalam harian maupun
mingguan).

3. Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan


Tuliskan Tugas atau bagian pekerjaan (milestone) yang akan dikerjakan berdasarkan urutan
waktu pada bagian kiri. Gambarkan Diagram Batang (Bar Graph) untuk menunjukan rentang
waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas yang bersangkutan. Gambarkan kotak dari
kiri dimana waktu Tugas tersebut dimulai sampai pada waktu tugas yang bersangkutan
berakhir. Jika diperlukan presentasi kepada Manajemen perusahaan, gambarkan bentuk
Intan (Diamond) pada tanggalnya. Gambarkan tepinya saja dan kotak tersebut jangan diisi.

4. Melakukan Pemeriksaan kembali


Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan untuk Proyek
tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.

B. Network Planning (NWP)


 Pengertian
Network Planning Adalah teknik penyajian secara grafis dengan memakai diagram anak panah,
lingkaran serta kaidah-kaidah dasar logika ketergantungan dalam penyusunan suatu kegiatan
proyek konstruksi.

 Fungsi
a. Memberikan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan menyeluruh
b. Dapat memperkerikan waktu, biaya, serta sumberdaya yang diperlukan.
c. Sebagai dokumentasi proyek
d. Mengetahui kegiatan kritis.
e. Sebagai alat komunikasi data, masalah, dan tujuan proyek.

 Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan
a. Sangat berguna terutama saat menjadwalkan dan mengendalikan proyek besar.
b. Konsep yang lugas atau secara langsung ( straight forward ) dan tidak memerlukan perhitungan
yang matematis dan rumit
c. Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan proyek secara cepat.
d. Analisis jalur kritis dan waktu slack membantu menunjukan kegiatan yang perlu diperhatikan lebih
dekat.
e.Dokumentasi proyek dan gambar menunjukan siapa yang bertanggung jawab untuk kegiatan yang
beragam.
f. Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi. o Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya.
Kekurangan
a. Kegiatan-kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas dan hubungannya harus bebas dan stabil.
b. Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama.
c. Perkiraan waktu cenderung subyektif dan bergantung pada kejujuran para manajer yang takut
akan bahaya terlalu optimis atau tidak cukup pesimis.
d. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur terpanjang atau kritis

 Contoh Network Planning

 Langkah-Langkah Metdoe Network Planning


1. Menginventarisasi kegiatan-kegiatan dari paket pekerjaan berdasarkan item pekerjaan, lalu diberi
kode atau simbol kegiatan untuk memudahkan identifikasi.
2. Memperkirakan durasi setiap kegiatan dengan mempertimbangkan jenis pekerjaan, volume
pekerjaan, jumlah sumberdaya, lingkungan kerja serta produktifitas pekerja.
3. Penentuan logika ketergantungan antar kegiatan dilakukan dengan tiga (3) kemungkinan
hubungan, yaitu kegiatan yang mendahului (predecessor), kegiatan yang didahului (successor) dan
kegiatan yang bebas
4. Perhitungan analisis waktu serta alokasi sumberdaya dilakukan setelah ketiga tahapan tersebut
dilakukan dengan akurat dan teliti.
C. Critical Path Method (CPM)
 Pengertian
Critical Path Method adalah suatu lintasan atau jalur yang melalui kegiatan yang bersifat
kritis.Selain itu, Lintasan kritis atau jalur kritis merupakan lintasan atau jalur yang memiliki waktu
pelaksanaannya paling panjang yang menentukan selesainya suatu proyek dalam sebuah Network.

 Sejarah
Critical path method (CPM) adalah teknik pemodelan proyek yang dikembangkan pada akhir 1950-
an oleh Morgan R. Walker dari DuPont dan James E. Kelley Jr dari Remington Rand. Kelley dan
Walker menceritakan ingatan mereka tentang pengembangan CPM pada tahun 1989. Kelley
menghubungkan istilah "jalur kritis" dengan pengembang Program Evaluasi dan Teknik Review yang
dikembangkan pada waktu yang hampir bersamaan oleh Booz Allen Hamilton dan Angkatan Laut
AS. Prekursor dari apa yang kemudian dikenal sebagai Jalur Kritis dikembangkan dan dipraktikkan
oleh DuPont antara tahun 1940 dan 1943 dan berkontribusi terhadap keberhasilan Proyek
Manhattan.Analisis Jalur Kritis umumnya digunakan dengan semua bentuk proyek, termasuk
konstruksi, kedirgantaraan dan pertahanan, pengembangan perangkat lunak, proyek penelitian,
pengembangan produk, teknik, dan pemeliharaan pabrik, antara lain. Setiap proyek dengan
kegiatan yang saling bergantung dapat menerapkan metode analisis matematika ini. CPM pertama
kali digunakan untuk pengembangan gedung pencakar langit utama adalah pada tahun 1966 saat
membangun bekas Menara Kembar World Trade Center di New York City. Meskipun program dan
pendekatan CPM asli tidak lagi digunakan, istilah ini umumnya diterapkan pada pendekatan apa pun
yang digunakan untuk menganalisis diagram logika jaringan proyek.

 Fungsi
1. Untuk memetakan semua langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek da
mengidentifikasi jadwal untuk setiap prioritas dan urutanyang terlibat.
2. Menunjukkan hubungan tiap-tiap kegiatan terhadap keseluruhan proyek.
3. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
4. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
5. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara mencermati
hal-hal kritis pada proyek.
 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Untuk penjadwalan, pemantauan, dan pengendalian proyek.
2. Seorang manajer proyek dapat menentukan tanggal yang sebenarnya untuk setiap kegiatan dan
membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang sedang terjadi dan
reaksinya.Kegiatan dan hasilnya dapat ditampilkan sebagai jaringan.
3. Menampilkan dependensi untuk membantu penjadwalan.
4. Melakukan evaluasi kegiatan yang dapat berjalan sejajar satu sama lain.
5. Menentukan slack dan float.
6. Banyak digunakan dalam industri.
7. Dapat menentukan beberapa jalur yang sama penting.
8. Menentukan durasi proyek, yang meminimalkan jumlah biaya langsung dan tidak langsung.
9. Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek.
10.Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal
penyelesaian proyek.
Kekurangan
1. Dapat menjadi rumit dan meningkatkan kompleksitas untuk proyek yang lebih besar.
2. Tidak menangani penjadwalan personil atau alokasi sumber daya.
3. Jalur kritis tidak selalu jelas dan perlu dihitung cermat.
4. Memperkirakan waktu penyelesaian kegiatan bisa sulit.
 Contoh Metode CPM
 Langkah-Langkah Metode CPM
1. Tentukan rincian kegiatan. Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek,
tambahkan informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan sebelumnya yang harus
terselesaikan terlebih dahulu.
2. Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan.Beberapa kegiatan akan dapat
dimulai dengan sangat tergantung pada penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus
diidentifikasi dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.
3. Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan). Jalur kritis adalah jalur yang memiliki
durasi terpanjang yang melalui jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang
terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan
otomatis juga akan tertunda. Pada jalur selain jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu
toleransi (slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa menunda
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
4. Update Diagram CPM. Pada saat proyek berlangsung, waktu penyelesaian kegiatan dapat
diperbarui sesuai dengan diperolehnya informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis baru mungkin
akan muncul, dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin harus dilakukan.

D. Program Evaluation and Review Technique (PERT)


 Pengertian
Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah suatu model jaringan yang mampu
memetakan waktu penyelesaian kegiatan yang acak.
 Sejarah
Tahun 1957, proyek milik Angkatan Laut AS (US Navy) membuat proyek polaris yang merupakan
proyek pembuatan peluru kendali yang dapat ditembakkan dari kapal selam menuju sasarannya di
darat atau di udara. Proyek tsb mengalami banyak kendla, yaitu: Banyaknya jumlah pekerja sebagai
kontraktor (sekitar 400 kontraktor utama dan 9000 sub-kontraktor), sehingga menyulitkan
pemantauan dan koordinasi. Rencana tsb baru pertama kali akan dilaksanakan, sehingga
kemungkinan deviasi (penyimpangan) diperkirakan sangat besar. Terbatasnya waktu, karena
persaingan dengan Uni Soviet sehingga timbul persaingan senjata. Padahal kebutuhan menuntut
proyek tsb bisa segera diselesaikan.
 Fungsi
1. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.
2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk
kelancaran proyek.
4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.
5. Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.
 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. PERT memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru,tidak ada contoh
sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi dari metode PERT adalah
mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum menekankan soal minimisasi biaya. Oleh
karena belum ada pengalaman sebelumnya, maka waktu penyelesaian pekerjaan tertentu yang ada
dalam proyek bersifat probabilistik.
2. PERT mencoba mengestimasi waktu aktivitas ini dengan formula
3. PERT dapat bekerja dengan ketidakpastian melalui penggunaan waktu probabilitas (Ma’arif,
Syamsul Mohammad dan Tanjung, Hendri, 2003)
4. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan seperti
menit, jam, hari, minggu atau bulan adalah unit umum yang biasa digunakan waktuuntuk
penyelesaian suatu kegiatan. Sebuah fitur yang membedakan PERT adala kemampuannya untuk
menghadapi ketidakpastian di masa penyelesaian kegiatan.
Kekurangan
1. Kegiatan proyek harus didefinisikan dengan jelas
2. Hubungan antar kegiatan harus ditunjukkan dan dikaitkan.
3. Perkiraan waktu cenderung subyektif oleh perancang PERT.
4. Terlalu focus pada jalur kritis, jalur yang terlama dan tanpa hambatan
5. B e r g u n a d a l a m p e n g a w a s a n b i a y a d a n j a d w a l .
 Contoh

 Langkah-Langkah
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).Sebuah aktivitas adalah
pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah
penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan
titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan
menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.Langkah ini bisa
dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa
diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).Setelah mendapatkan urutan pengerjaan
suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat.Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT
biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan
dengan simbol panah.
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas. Dalam menentukan waktu dapat
menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path). Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah
waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap
proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu
pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat
membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
• ES – Early Start
• EF – Early Finish
• LS – Latest Start
• LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis
sesuai dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek. Sesuai dengan
berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengan diagram PERT dapat
diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk
merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

E. Presedent Diagram Method (PDM)


 Pengertian
Metode preseden diagram (PDM) adalah jaringan kerja yang termasuk klarifikasi AON (activity on
node). Di sini kegiatan dituliskan di dalam node yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan
anak panah hanya sebagai petunjuk hubungan antara kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.
 Sejarah
Selama evolusi cepat manajemen proyek modern sejak didirikan pada tahun 1958, praktisi dan
peneliti telah mengembangkan dan mengidentifikasi berbagai alat, teknik, dan proses yang
memungkinkan mereka untuk membantu memajukan bidang sambil secara bersamaan
meningkatkan kinerja dan pemahaman mereka sendiri tentang disiplin. Artikel ini - ditulis oleh
seorang peneliti teknik yang memimpin penyelidikan pada manajemen proyek pada akhir 1950-an
- menjelaskan asal-usul dan pengembangan awal metode diagram prioritas (PDM). Dengan
demikian, ini menggambarkan akun pribadi penulis tentang pengembangan PDM sebagai bagian
dari proyek teknik fasilitas untuk Angkatan Laut Amerika Serikat (USN). Ini juga merinci pekerjaan
penulis selanjutnya, termasuk memperbarui PDM untuk mengakomodasi jaringan kantor lapangan,
memberi kuliah tentang PDM di Afrika dan di seluruh Amerika Selatan, dan mempelajari preferensi
Denmark untuk menggunakan metode diagram prioritas, yang juga dikenal sebagai pemblokiran
dan pendekatan yang kontras dengan Amerika Utara. untuk metode panah.
 Fungsi
1. Kegiatan mana yang boleh dimulai sesudah kegiatan tertentu a selesai, berapa lama jarak waktu
antara selesainya kegiatan a dengan dimulainya kegiatan berikutnya.
2. Kegiatan mana yang harus diselesaikan sebelum kegiatan tertentu boleh dimulai dan berapa lama
tenggang waktunya.
3. Kegiatan mana yang harus dimulai sesudah kegiatan tertentu c dimulai dan berapa lama jarak
waktunya.
 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
a. Penjadwalan proyek berupa diagram jaringan dengan hubungan ketergantungannya sangat jelas
b. Ditunjukan dengan garis/ anak panah.
c. Digunakan untuk proyek yang mempunyai kegiatan tumpang tindih atau overlapping.
d. Dapat menunjukan hubungan logika ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan
lain secara spesifik.
e. Menunjukan lintasan kritis kegiatan proyek sehingga apabila terjadi keterlambatan proyek,
prioritas pekerjaan proyek yang akan dikoreksi menjadi mudah dilakukan
Kekurangan
a. Belum dapat memperlihatkan perhitungan kecepatan produksi dan hambatan atau gangguan
antar kegiatan.
b. Kegiatan yang berulang akan dijumpai dengan penumpukan pekerjaan.
c. Adanya percepatan waktu mulai item pekerjaan mendahului item pekerjaan sebelumnya.
d. Adanya penambahan sumberdaya manusia untuk mengerjakan item pekerjaan yang mulai
dikerjakan sebelum pekerjaan yang mendahuluinya selesai.
e. Tidak dapat mempertahankan kontinyuitas tingkat produktifitas kegiatan berulang
 Contoh

 Langkah-langkah
1. Mengubungkan node-node tersebut dengan anak panah sesuai dengan ketergantungan dan
konstrain
2. Menyelesaikan diagram PDM dengan melengkapi atribut dan simbol yang diperlukan
3. Menghitung ES,EF,LS dan LF untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur kritis, float, dan
penyelesaian proyek

F. Line of Bacalance (LOB)


 Pengertian
LOB adalah metode yang menggunakan keseimbangan operasi, yaitu tiap-tiap kegiatan
adalah kinerja yang terus menerus.Keuntungan utama dari metodologi LOB adalah
menyediakan tingkat produktifitas dan informasi durasi dalam bentuk format grafik yang lebih
mudah. Selain itu, plot LOB juga dapat menunjukkan dengan sekilas apa yang salah pada kemajuan
kegiatan, dan dapat mendeteksi potensial gangguan yang akan datang
 Sejarah
Teknik LOB diciptakan oleh Goodyear Company pada awal 1940-an, sebelum diadopsi dan
dikembangkan oleh Angkatan Laut AS pada awal 1950-an. Kemudian dikembangkan untuk industri
manufaktur dan kontrol produksi, serta konsep dasar di balik perencanaan dan penjadwalan di
industri konstruksi.
 Fungsi
1.Membandingkan tujuan formal dengan kemajuan aktual.
2. Meneliti sejauh mana penyimpangan dari rencana tertentu, dalam hal efek knock-on.
3. Identifikasi di area bermasalah sebelumnya di mana tindakan korektif mungkin diperlukan.
4. Meramalkan kinerja masa depan
5. Membuat suatu lintasan yang seimbang
 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Mudah diketahui kemajuan proyek tiap kegiatan pada setiap lokasi atau keseluruhan proyek pada
waktu tertentu
2. Dapat memonitor kontinuitas kerja dari kelompok kelompok kerja tiap kegiatan
Kekurangan
1. Proyek yang tidak mudah dibagi menjadi segmen pekerjaan.
 Contoh
 Langkah-Langkah
1. Perencanaan urutan pelaksanaan masing-masing pekerjaan dalam bentuk diagram lengkap
dengan estimasi waktu (single network planning) untuk satu putaran kegiatan repetitif
2. Menentukan lamanya waktu (duration l lead time) untuk pelaksanaan tiap komponen
kegiatan.
3. Menentukan waktu penyerahan (Delivery Program) ataupun asumsi berupa unit tiap
minggu bisa laku terjual, yang merupakan perkiraan awal pada perencanaan kemudian di
cocokkan pada diagram
4. Menentukan waktu penyangga (buffer time) yang merupakan perkiraan besarnya waktu
yang dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan pada suatu
5. Menggambarkan diagram
6. Menyesuaikan grafik LoB dengan kondisi proyek dilapangan
7. Menggunakan jadwal LOB sebagai alat

Anda mungkin juga menyukai