Oleh:
1. Nama : Alfachry Zhiha Zinda Ihram
NPM : 1641012744
Sejarah
Meskipun sekarang dianggap sebagai teknik pembuatan grafik yang umum, grafik Gantt dianggap
revolusioner ketika pertama kali diperkenalkan.Alat pertama yang diketahui dari jenis ini
dikembangkan pada tahun 1896 oleh Karol Adamiecki, yang menyebutnya harmonogram. Namun,
Adamiecki tidak menerbitkan bagannya sampai tahun 1931, dan hanya dalam bahasa Polandia, yang
membatasi adopsi dan pengakuan atas kepengarangannya Pada tahun 1912, Hermann Schürch [de]
menerbitkan apa yang akan dianggap grafik Gantt saat membahas proyek konstruksi. Tampaknya
bagan Schürch tidak terkenal tetapi agak rutin di Jerman pada saat mereka diterbitkan.
Perkembangan sebelumnya yang mengarah ke karya Schürch tidak diketahui. Tidak seperti bagan
Gantt yang lain, bagan Schürch tidak menampilkan saling ketergantungan, meninggalkannya untuk
disimpulkan oleh pembaca. Ini juga merupakan representasi statis dari jadwal yang direncanakan.
Bagan ini dinamai sesuai nama Henry Gantt (1861–1919), yang mendesain bagannya sekitar tahun
1910–1915.Salah satu aplikasi utama pertama dari grafik Gantt adalah oleh Amerika Serikat selama
Perang Dunia I, atas hasutan Jenderal William Crozier. Grafik Gantt yang paling awal digambar di
atas kertas dan karenanya harus digambar ulang seluruhnya untuk menyesuaikan dengan jadwal
perubahan. Selama bertahun-tahun, manajer proyek menggunakan potongan kertas atau balok
untuk balok grafik Gantt sehingga dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Kolaborator Gantt, Walter
Polakov memperkenalkan grafik Gantt ke Uni Soviet pada tahun 1929 ketika ia bekerja untuk Soviet
Tertinggi Ekonomi Nasional. Mereka digunakan dalam mengembangkan Rencana Lima Tahun
Pertama, memasok terjemahan Rusia untuk menjelaskan penggunaannya. Pada 1980-an, komputer
pribadi memungkinkan pembuatan grafik Gantt yang rumit dan rumit. Aplikasi desktop pertama
dimaksudkan terutama untuk manajer proyek dan penjadwal proyek. Dengan munculnya Internet
dan peningkatan kolaborasi melalui jaringan pada akhir 1990-an, Gantt chart menjadi fitur umum
aplikasi berbasis web, termasuk groupware kolaboratif.Pada 2012, hampir semua grafik Gantt
dibuat oleh perangkat lunak yang dapat dengan mudah menyesuaikan dengan perubahan jadwal.
Pada tahun 1999, Gantt chart diidentifikasi sebagai "salah satu alat manajemen yang paling banyak
digunakan untuk penjadwalan dan kontrol proyek".
Fungsi
Melihat urutan tugas dan melihat garis waktu keseluruhan proyek. Ketika proyek bergerak maju dan
kinerja aktualnya diperbarui, Grafik Ghant akan menyesuaikan secara otomatis untuk menampilkan
jadwal proyek terbaru dengan tanggal mulai dan selesai baru untuk tugas-tugas.
Langkah-langkah Gantchart
1. Mengidentifikasikan Tugas
- Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek
- Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan menggunakan
Brainstorming ataupun Flow chart.
- Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
- Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan dikerjakan. Seperti Tugas
yang harus diselesaikan sebelum memulai suatu tugas yang baru ataupun tugas-tugas apa
yang harus dilakukan secara bersamaan (Simultan).
Fungsi
a. Memberikan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan menyeluruh
b. Dapat memperkerikan waktu, biaya, serta sumberdaya yang diperlukan.
c. Sebagai dokumentasi proyek
d. Mengetahui kegiatan kritis.
e. Sebagai alat komunikasi data, masalah, dan tujuan proyek.
Kelebihan
a. Sangat berguna terutama saat menjadwalkan dan mengendalikan proyek besar.
b. Konsep yang lugas atau secara langsung ( straight forward ) dan tidak memerlukan perhitungan
yang matematis dan rumit
c. Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan proyek secara cepat.
d. Analisis jalur kritis dan waktu slack membantu menunjukan kegiatan yang perlu diperhatikan lebih
dekat.
e.Dokumentasi proyek dan gambar menunjukan siapa yang bertanggung jawab untuk kegiatan yang
beragam.
f. Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi. o Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya.
Kekurangan
a. Kegiatan-kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas dan hubungannya harus bebas dan stabil.
b. Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama.
c. Perkiraan waktu cenderung subyektif dan bergantung pada kejujuran para manajer yang takut
akan bahaya terlalu optimis atau tidak cukup pesimis.
d. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur terpanjang atau kritis
Sejarah
Critical path method (CPM) adalah teknik pemodelan proyek yang dikembangkan pada akhir 1950-
an oleh Morgan R. Walker dari DuPont dan James E. Kelley Jr dari Remington Rand. Kelley dan
Walker menceritakan ingatan mereka tentang pengembangan CPM pada tahun 1989. Kelley
menghubungkan istilah "jalur kritis" dengan pengembang Program Evaluasi dan Teknik Review yang
dikembangkan pada waktu yang hampir bersamaan oleh Booz Allen Hamilton dan Angkatan Laut
AS. Prekursor dari apa yang kemudian dikenal sebagai Jalur Kritis dikembangkan dan dipraktikkan
oleh DuPont antara tahun 1940 dan 1943 dan berkontribusi terhadap keberhasilan Proyek
Manhattan.Analisis Jalur Kritis umumnya digunakan dengan semua bentuk proyek, termasuk
konstruksi, kedirgantaraan dan pertahanan, pengembangan perangkat lunak, proyek penelitian,
pengembangan produk, teknik, dan pemeliharaan pabrik, antara lain. Setiap proyek dengan
kegiatan yang saling bergantung dapat menerapkan metode analisis matematika ini. CPM pertama
kali digunakan untuk pengembangan gedung pencakar langit utama adalah pada tahun 1966 saat
membangun bekas Menara Kembar World Trade Center di New York City. Meskipun program dan
pendekatan CPM asli tidak lagi digunakan, istilah ini umumnya diterapkan pada pendekatan apa pun
yang digunakan untuk menganalisis diagram logika jaringan proyek.
Fungsi
1. Untuk memetakan semua langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek da
mengidentifikasi jadwal untuk setiap prioritas dan urutanyang terlibat.
2. Menunjukkan hubungan tiap-tiap kegiatan terhadap keseluruhan proyek.
3. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
4. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
5. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara mencermati
hal-hal kritis pada proyek.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Untuk penjadwalan, pemantauan, dan pengendalian proyek.
2. Seorang manajer proyek dapat menentukan tanggal yang sebenarnya untuk setiap kegiatan dan
membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang sedang terjadi dan
reaksinya.Kegiatan dan hasilnya dapat ditampilkan sebagai jaringan.
3. Menampilkan dependensi untuk membantu penjadwalan.
4. Melakukan evaluasi kegiatan yang dapat berjalan sejajar satu sama lain.
5. Menentukan slack dan float.
6. Banyak digunakan dalam industri.
7. Dapat menentukan beberapa jalur yang sama penting.
8. Menentukan durasi proyek, yang meminimalkan jumlah biaya langsung dan tidak langsung.
9. Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek.
10.Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal
penyelesaian proyek.
Kekurangan
1. Dapat menjadi rumit dan meningkatkan kompleksitas untuk proyek yang lebih besar.
2. Tidak menangani penjadwalan personil atau alokasi sumber daya.
3. Jalur kritis tidak selalu jelas dan perlu dihitung cermat.
4. Memperkirakan waktu penyelesaian kegiatan bisa sulit.
Contoh Metode CPM
Langkah-Langkah Metode CPM
1. Tentukan rincian kegiatan. Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek,
tambahkan informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan sebelumnya yang harus
terselesaikan terlebih dahulu.
2. Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan.Beberapa kegiatan akan dapat
dimulai dengan sangat tergantung pada penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus
diidentifikasi dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.
3. Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan). Jalur kritis adalah jalur yang memiliki
durasi terpanjang yang melalui jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang
terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan
otomatis juga akan tertunda. Pada jalur selain jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu
toleransi (slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa menunda
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
4. Update Diagram CPM. Pada saat proyek berlangsung, waktu penyelesaian kegiatan dapat
diperbarui sesuai dengan diperolehnya informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis baru mungkin
akan muncul, dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin harus dilakukan.
Langkah-Langkah
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).Sebuah aktivitas adalah
pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah
penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan
titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan
menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.Langkah ini bisa
dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa
diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).Setelah mendapatkan urutan pengerjaan
suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat.Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT
biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan
dengan simbol panah.
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas. Dalam menentukan waktu dapat
menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path). Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah
waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap
proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu
pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat
membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
• ES – Early Start
• EF – Early Finish
• LS – Latest Start
• LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis
sesuai dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek. Sesuai dengan
berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengan diagram PERT dapat
diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk
merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Langkah-langkah
1. Mengubungkan node-node tersebut dengan anak panah sesuai dengan ketergantungan dan
konstrain
2. Menyelesaikan diagram PDM dengan melengkapi atribut dan simbol yang diperlukan
3. Menghitung ES,EF,LS dan LF untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur kritis, float, dan
penyelesaian proyek