Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL PERKULIAHAN

Perencanaan dan
Pengendalian
Proyek
Bar Chart

Abstract Kompetensi
Bar Chart adalah suatu diagram yang Mahasiswa dapat membuat jadwal
terdiri dari batang-batang yang pekerjaan dengan metode bar chart dengan
menunjukkan saat dimulai dan saat tepat
selesai yang direncanakan untuk
kegiatan-kegiatan pada suatu proyek

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Sipil W111700030 Dosen Perencanaan dan Pengendalian Proyek

04
Pendahuluan

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja
sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi
proyek dan progres waktu untuk penyelesaian proyek. Dalam proses penjadwalan,
penyusunan kegiatan dan hubungan antarkegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau
scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing
pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.

Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan proyek dengan


berbagai permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang paling realitis agar alokasi sumber daya dan penetapan
durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.

Penjadwalan dibutuhkan untuk membantu:


 Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.
 Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
 Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
 Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara
hal-hal kritis pada proyek

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat jadwal


pelaksanaan proyek :

 kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek
diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
 keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek
selanjutnya.
 alasan social politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah.
 kondisi alam dan lokasi proyek.
 keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya.

2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
2 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
 ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material
pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek tersebut.
 kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang
dipergunakan selama operasional pelaksanaan berlangsung.
 produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek, selama
operasional berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan
teknis.
 cuaca, musim dan gejala alam lainnya.
 referensi hari kerja efektif.

Semakin besar skala proyek, semakin kompleks pengelolaan penjadwalan karena dana
yang dikelola sangat besar, kebutuhan dan penyediaan sumber daya juga besar, kegiatan
yang dilakukan sangat beragam serta durasi proyek menjadi sangat panjang. Oleh karena
itu, agar penjadwalan dapat diimplementasikan, digunakan cara-cara atau metode yang
sudah digunakan seperti metode penjadwalan proyek yang sudah diuraikan pada modul
sebelumnya.
Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelola waktu dan
sumber daya proyek. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pertimbangan penggunaan metode-metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil
yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap
kineja biaya, sekaligus kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu, variabel-variabel
yang mempengaruhinya juga harus dimonitor, misalnya mutu, keselamatan kerja,
ketersediaan peralatan dan material, serta stakeholder proyek yang terlibat. Bila terjadi
penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi
agar proyek tetap pada kondisi yang diinginkan.

1. Waktu dan Durasi Kegiatan

Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua perbedaan, yaitu waktu (time) dan kurun waktu
(duration). Waktu menyatakan siang/malam, sedangkan kurun waktu atau durasi
menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan suatu kegiatan, seperti
lamanya waktu kerja dalam satu hari adalah 8 jam. Menentukan durasi suatu kegiatan
biasanya dilandasi volume pekerjaan dan produktivitas crew/kelompok pekerja dalam
menyelesaiakan suatu pekerjaan. Produktivitas didapat dari pengalaman crew melakukan
suatu pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya atau database perusahaan.

Sebagai contoh :
2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
3 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
Kemampuan crew menyelesaikan pekerjaan dinding bata rata-rata adalah 10 m2 /hari, maka
produktivitas crew tersebut adalah 10 m2 /hari, sedangkan volume pekerjaan dinding bata
240 m2.
Durasi pekerjaan dinding bata = volume pekerjaan / produktivitas crew
= 240 m2 / 10 m2 /hari
= 24 hari

Bila produktivitas crew untuk pekerjaan galian tanah rata-rata adalah 3 m3/jam, sedangkan
volume pekerjaannya adalah 500 m3, maka :
Durasi pekerjaan dinding bata = volume pekerjaan / produktivitas crew
= 500 m3/ 3 m3/jam
= 166,67 jam
Bila 1 hari = 8 jam kerja = 166,67 jam / 8 jam/hari = 20,83 hari
= 21 hari

2. Bagan Balok atau Barchart

Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W.Taylor dalam bentuk balok, dengan panjang
balok sebagai representasi dari durasi setiap kegiatan. Format bagan baloknya informatif,
mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi serta dapat dibuat dengan mudah dan
sederhana.
Barchart adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertikal, dan
kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan
dapat terlihat dengan jelas sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh panjangnya
diagram batang.
Bagan balok terdiri atas sumbu x dan sumbu y, sumbu y yang menyatakan uraian kegiatan
atau paket kerja dari lingkup proyek sedangkan sumbu x menyatakan durasi atau waktu
yang dibutuhkan dalam setiap aktifitas dengan satuan harian, mingguan dan bulanan.

Pada bagan balok ini juga dapat ditentukan milestone sebagai bagian target yang harus
diperhatikan guna kelancaran produktifitas proyek secara keseluruhan Pada proses
updating, bagan balok dapat diperpendek atau diperpanjang, yang menunjukkan bahwa
durasi kegiatan akan bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan dalam proses perbaikan
jadwal

2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
4 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
Gambar Bar Chart atau Gantt Chart (Sumber : Ervianto, 2005 : 166)

Diagram ini sangat berguna untuk kegiatan di lapangan, namun sangat kurang untuk
kepentingan perencanaan. Penyajian informasi bagan balok terbatas, maksudnya hubungan
antar kegiatan tidak jelas . Lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat diketahui, karena
urutan kegiatan kurang terinci maka bila terjadi keterlambatan proyek, prioritas kegiatan
yang akan dikoreksi menjadi sulit untuk dilakukan.

Pada pengendalian waktu di lapangan agar semua kegiatan dalam suatu proyek dapat
diinformasikan secara lengkap maka pada diagram batang ini disertakan kolom:
 Volume pekerjaan
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan ialah menghitung jumlah banyaknya
volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi
pekerjaan. Jadi volume atau kubikasi suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume
atau isi sesungguhnya melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu
kesatuan. Satuan m1, m2, m3, kg, zak, buah, dll.
 Bobot pekerjaan
Suatu nilai yang diperoleh dari hasil pembagian antara harga per unit pekerjaan
dengan total harga pekerjaan keseluruhan (tidak termasuk pajak dan keuntungan)
dan di kali 100 %
 Persentase bobot pekerjaan rencana
Adalah besarnya persentase pekerjaan siap dibanding dengan pekerjaan siap
seluruhnya.
 Persentase bobot pekerjaan aktual

2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
Adalah besarnya persentase pekerjaan siap aktual dibanding dengan pekerjaan siap
aktual seluruhnya
 Deviasi yang terjadi
Deviasi adalah selisih nilai antara hasil rencana dan aktual. Bila nilainya positif
artinya pekerjaan tidak mengalami keterlambatan namun bila negatif artinya
pekerjaan mengalami keterlambatan dari yang telah direncanakan.
 Bisa dilengkapi dengan kurva S

3. Kurva S atau Hanumm Curve

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh War ren T. Hanumm atas dasar
pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek.
Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot
pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentasi kumulatif dari seluruh kegiatan
proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan
membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada
keterlambatan atau percepatan jadwal proyek.Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal
guna melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal.

Kelemahan dari kurva S , informasi yang disampaikan tidak detail dan hanya terbatas untuk
menilai kemajuan proyek namun untuk memperbaiki atau memperbaharui sumberdaya
ataupun waktu pada masing-masing kegiatan proyek memerlukan metoda yang lain.

Pada pembuatan kurva S, jumlah persentasi komulatif bobot masing-masing kegiatan pada
suatu periode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila
hasilnya dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva S. Filosofi Bentuk S terjadi
karena volume kegiatan pada bagian wal biasanya masih sedikit, kemudian pada
pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar lalu pada akhir proyek volume kegiatan
kembali mengecil atau sedikit.
Pada penentuan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan
persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan dibagi total anggaran ataukan
berdasarkan volume rencana dari komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan.

Contoh Perhitungan :

Sebagai contoh untuk membuat kurva S-Rencana dengan kombinasi barchart, dibuat
Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan rumah sederhana seperti dibawah ini

2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
6 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
Tabel 1. RAB Rumah sederhana
No Uraian Pekerjaan Unit Volume Harga Satuan Jumlah Bobot
A Galian Tanah m3 36,60 Rp 40.000 Rp 1.464.000 1,46%
B Pondasi Batu Kali m3 25,00 Rp 150.000 Rp 3.750.000 3,75%
3
C Sloof beton m 2,70 Rp 2.500.000 Rp 6.750.000 6,75%
3
D Kolom dan balok beton m 4,30 Rp 2.500.000 Rp 10.750.000 10,75%
3
E Rng balok m 2,30 Rp 2.500.000 Rp 5.750.000 5,75%
F Dinding bata m2 215,00 Rp 85.000 Rp 18.275.000 18,28%
G Pintu dan Jendela m2 16,97 Rp 575.000 Rp 9.757.750 9,76%
2
H Keramik m 125,02 Rp 55.000 Rp 6.876.100 6,88%
I Cat m2 416,49 Rp 35.000 Rp 14.577.150 14,58%
J Atap m2 176,40 Rp 125.000 Rp 22.050.000 22,05%
Jumlah Rp 100.000.000 100,00%
Keuntungan Kontraktor 10% Rp 10.000.000
Jumlah Rp 110.000.000
Pajak PPn 10% Rp 11.000.000

Total Biaya Rp 121.000.000

Menghitung Bobot Pekerjaan


Untuk monitoring proyek dengan menggunakan kurva S, diperlukan satu unit satuan
pekerjaan yang seragam agar dapat dihitung secara mudah karena unit masing-masing
pekerjaan berbeda-beda seperti : m1, m2, m3, maka semua satuan tersebut disatukan dalam
bobot % dengan satuan seragam dalam bentuk biaya, sehingga :

Dari contoh diatas dapat dihitung :


 Bobot pekerjaan Galian Tanah
= Rp1.464.000 / Rp100.000.000 x 100% = 1,46 %

 Bobot pekerjaan Pondasi Batu Kali


= Rp3.750.000 / Rp100.000.000 x 100% = 3,75 %
Selanjutnya dihitung bobot pekerjaan lainnya seperti pada Tabel 1 diatas

Penggunaan Barchart dikombinasikan dengan kurva S Rencana


1. Pada Barchart dengan durasi serta urutan kegiatan yang telah ditentukan, maka bobot
perminggunya adalah sebagai berikut :

2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
 Bobot pekerjaan galian 1,46 % dibagi 3 minggu (diketahui) masing-masing sebesar
0,49%
 Bobot pekerjaan pondasi 3,75% dibagi 3 minggu masing-masing sebesar 1,25% dan
seterusnya

2. Setiap minggu semua bobot tiap-tiap pekerjaan pada barchart dijumlahkan ke bawah
sehingga didapat bobot rencana perminggu, dari minggu pertama hingga minggu ke-12.
 Minggu ke-3 = 0,49 + 1,25 = 1,74%
 Minggu ke-4 = 1,25 + 2,25 = 3,50%
 Minggu ke-5 = 1,25 + 2,25 + 2,69 + 1,72 = 7,91%, dst

3. Kemudian dihitung pila bobot rencana kumulatif tiap minggunya dengan menjumlahkan
bobot minggu ke-0 dengan minggu pertama, lalu bobot minggu pertama dan kedua dan
seterusnya, sehingga didapat bobot rencana kumlatif pada minggu berikutnya.
 Bobot (minggu 0 + minggu 1) = 0 + 0,49 = 0,49%
 Bobot (minggu 1 + minggu 2) = 0,49 + 0,49 = 0,98%
 Bobot (minggu 2 + minggu 3) = 0,98 + 1,74 = 2,72%, dst

4. Untuk membuat kurva S Rencana dilakukan plotting bobot rencana kumulatif pada sb-Y
, sedangkan sb-X menunjukkan durasi untuk semua pekerjaan
 Pada minggu pertama bobot rencana kumulatifnya adalah 0,49 %
 Pada minggu ke-2 bobot rencana kumulatifnya 0,98 %
 Pada minggu ke-3 bobot rencana kumulatifnya 2,72 %
 Pada minggu ke-4 bobot rencana kumulatifnya 6,22 %
 Hingga minggu ke-12 bobot rencana kumulatifnya 100 %

Bobot-bobot tersebut di plot, kemudian tarik garis yang menghubungkan masing-masing


titik bobot tersebutsehingga membentuk kurva S seperti tabel dibawah. Bentuk kurva S
seperti itu menggambarkan bahwa minggu-minggu pertama volume pekerjaan belum
banyak, kemudian pada pertengahan durasi proyek meningkat tajam dan diakhir proyek
volumenya mengecil kembali, Kondisi ini adalah kondisi ideal proyek dimana
perencanaan kebtuhan tenaga kerja, peralatan dan material disesuaikan dengan
rencana waktu yang digambarkan kurva S tersebut sehingga proyek dapat selesai pada
akhir minggu ke-12.

2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
8 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
Tabel 2. Kurva S Rencana dengan Kombinasi Barchart
Minggu Bobot
No Uraian Pekerjaan
Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kum
A Galian Tanah 1,46 0,49 0,49 0,49 100
B Pondasi Batu Kali 3,75 1,25 1,25 1,25 90
C Sloof beton 6,75 2,25 2,25 2,25 80
D Kolom dan balok beton 10,75 2,69 2,69 2,69 2,69 70
E Rng balok 5,75 2,88 2,875 60
F Dinding bata 18,28 4,57 4,57 4,57 4,57 50
G Pintu dan Jendela 9,76 3,25 3,25 3,25 40
H Keramik 6,88 1,72 1,72 1,72 1,72 30
I Cat 14,58 3,64 3,64 3,64 3,64 20
J Atap 22,05 7,35 7,35 7,35 10
Total 100,00
Rencana 0,49 0,49 1,74 3,50 7,91 11,23 12,23 15,87 14,34 13,87 10,99 7,35
Renc.Kum 0,00 0,49 0,98 2,71 6,21 14,12 25,35 37,57 53,45 67,79 81,66 92,65 100,00

Kurva S berfungsi untuk memberikan gambaran kemajuan setiap pekerjaan terhadap fungsi
waktu. Penggunaan kurva S menyangkut 2 aspek, yaitu:
 Aspek perencanaan
Dalam hal ini, kurva S yang dihasilkan merupakan kurva S rencana, yaitu kurva S
yang diperoleh berdasarkan jadwal rencana. Kurva S ini dijadikan sebagai dasar
untuk menentukan apakah pekerjaan terlambat, sesuai atau lebih cepat.
 Aspek pengendalian
Di sini, kurva S dibuat pada saat suatu pekerjaan selesai dan kurva S yang
dihasilkan merupakan kurva aktual, yaitu kurva S yang diperoleh dari jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan sebenarnya di lapangan. Dengan membandingkan kurva S
aktual ini dengan kurva S rencana, maka akan dapat diketahui suatu pekerjaan
terlambat (kurva S aktual di bawah kurva S rencana), sesuai (kurva S aktual berimpit
dengan kurva S rencana) atau lebih cepat dari rencana (kurva S aktual di atas kurva
S rencana).

Beberapa kelebihan dan kelemahan perangkat Bar Chart dan kurva S adalah sebagai
berikut:
a. Kelebihannya:
 Mudah dalam membaca waktu mulainya suatu pekerjaan;
 Mudah dalam membaca waktu suatu pekerjaan diselesaikan;
 Memberikan informasi cepat, normal atau terjadi keterlibatan pelaksana setiap
pekerjaan dalam pelaksanaan suatu proyek;
 Memberikan informasi mengenai persentase pekerjaan
yang telah diselesaikan.
2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek
b. Kelemahannya:
 Tidak memberikan informasi mengenai rincian pekerjaan secara pasti seperti
susunan pekerjaan yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan;
 Tidak memberikan informasi mengenai hubungan ketergantungan antar
kegiatan;
 Tidak memberikan informasi mengenai adanya kegiatankegiatan dengan waktu
kritis, sehingga tidak dapat dilakukan percepatan suatu pekerjaan bila terjadi
keterlambatan.

Daftar Pustaka

Chris Hendrickson and Tung Au , 2000 Project Manajemen for Construction, Second Edition
prepared for world wide web publication.

Imam Soeharto, 1998, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1 dan
2, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

Junaidi, 2012, Pengendalian Waktu dan Biaya Pada Tahap Pelaksanaan Proyek Dengan
Menggunakan Metode Nilai Hasil (Studi Kasus : Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung
PIP2B Kota Manado), Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, Manado.

Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, 2009 Project Management A Managerial Approach,


Seventh Edition, United States of America

Project Management Institute, 2013, PMBOK® Guide 5th Edition

2021 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
10 Dosen Perencanaan dan Pengendalian http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proyek

Anda mungkin juga menyukai