Anda di halaman 1dari 7

1

Universitas Indonesia

Project time management atau manajemen waktu proyek mencakup proses-proses yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan. Proses dan
peralatan dalam proyek manajemen waktu didokumentasikan di dalam rencana manajemen
jadwal. Rencana manajemen jadwal berada di dalam rencana manajemen proyek dan bisa berupa
formal/nonformal, sangat detail/luas, berdasarkan kebutuhan proyek.

Menurut pengertian dari aktivitas proyek, Project Scheduling merupakan proses perencanaan dan
penjadwalan setiap aktivitas dalam suatu proyek hingga meliputi proses kontrol dari jadwal
dengan mengasosiasikan antara sumber daya dan waktu pada aktivitas dalam proyek tersebut
mulai dari melaksanakan kegiatan yang ada sampai dengan menyelesaikan keseluruhan proyek.
Perencanaan manajemen penjadwalan bertujuan untuk memilih metode, peralatan penjadwalan,
dan menentukan format serta menetapkan kriteria untuk pengembangan dan pengendalian jadwal
proyek.

Penjadwalan merupakan landasan yang penting dalam perencanaan dan pengendalian proyek.
Project Schedule memberikan gambaran berupa grafik atau tabulasi yang menjelaskan kapan
suatu pekerjaan dimulai dan kapan akan diselesaikan, kapan suatu even yang signifikan
(milestone) akan terjadi, kemudian hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan
pendahulunya, sumber daya dan budget yang dibutuhkan dan juga deadline kegiatan, sehingga
jadwal kerja dapat dijadikan patokan dalam melakukan perencanaan, fungsi eksekutif dan
monitoring atau pengendalian.

Jadwal yang terperinci merupakan proses dari bawah sampai atas yang dimulai dengan WBS dan
task statement yang dikembangkan dalam definisi lingkup dan definisi aktivitas. Jadwal
merupakan pengembangan dari gabungan dan penyeimbangan perkiraan durasi setiap task,
ketergantungan task, dan ketersediaan sumber daya yang semuannya disatukan dalam logika
ketergantungan yang berdasarkan pada waktu. Proses iterasi pada penjadwalan proyek dan
perencanaan sumber daya mungkin dibutuhkan untuk menyeimbangkan antara penjadwalan dan
sumber daya yang tersedia. Jika keseimbangan antara tujuan dan komitmen tidak dapat tercapai,
2

Universitas Indonesia
maka lingkup dan definisi aktivitas mungkin harus direvisi. Project Schedulling diselesaikan
dalam 2 tahap yaitu Top Down, Bottom Up.

Mengembangkan jadwal proyek menggunakan output dari proses untuk mendefinisikan kegiatan,
membagi kegiatan, mengestimasi sumber daya kegiatan, dan untuk mengestimasi durasi kegiatan
bersama kombinasinya dengan peralatan penjadwalan untuk menghasilkan jadwal.

Berikut tahapan dalam perencanaan manajemen jadwal/ manajemen waktu proyek
a. Activity definition (definisi aktivitas):
Proses identifikasi setiap aktivitas dari paket-paket kerja dalam suatu proyek sehingga
dapat disusun ke dalam jadwal spesifik yang harus dilakukan untuk memproduksi
berbagai hasil/produk dalam proyek sehingga dapat diprediksi waktu yang diperlukan.
Proses identifikasi aktivitas memerlukan beberapa hal utama dalam suatu proyek yaitu:
Faktor-faktor lingkungan usaha
Work Breakdown Structure (WBS)

Hasil dari kegiatan ini meliputi:
Daftar aktivitas (meliputi: kode, PIC dan deskripsi aktivitas)
Daftar Kegiatan adalah daftar lengkap termasuk semua kegiatan yang diperlukan
pada pembuatan jadwal proyek. Daftar Kegiatan mencakup pengenalan kegiatan
dan deskripsi dari ruang lingkup kerja untuk setiap aktivitas dalam detail yang
memadai untuk memastikan bahwa anggota tim proyek bekerja dan mengerti apa
yang diperlukan untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek
Daftar milestone tiap-tiap aktivitas
Milestone atau tingkat kejadian penting adalah titik signifikan atau peristiwa
dalam proyek.milestone mengidentifikasi semua dan menunjukkan apakah
sebuah kejadian adalah wajib, seperti yang diperlukan oleh kontrak, atau
opsional, seperti yang didasarkan pada informasi historis
Tabel 6.1 Milestone dan List Pekerjaan
Milestone List Pekerjaan
3

Universitas Indonesia





















b. Activity sequencing (keterkaitan antar aktivitas):
mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan ketergantungan antar keseluruhan
pekerjaan dalam proyek.

Apabila dijabarkan lebih lanjut maka pengurutan kegiatan untuk proyek ini adalah :
1. Pekerjaan struktur bawah
2. Pekerjaan struktur atas
Tabel 4.1 Urutan Pekerjaan Struktur Atas
4

Universitas Indonesia
Ins Deskripsi Kegiatan Pre
Durasi
(hari)
Paling Awal Paling Akhir TF
Start Finish Start Finish














Sumber : Hasil Olahan
c. Activity duration estimating ( perkiraan lamanya aktivitas):
Proses memperkirakan jumlah periode waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi setiap
aktivitas yang tersusun dalam jadwal.

Berdasarkan perhitungan jadwal yang telah dilakukan, perkiraan durasi pelaksanan
persiapan, kontruksi, hingga dilakukan serah terima adalah 533 hari dengan
menggunakan kalender 7 hari kerja.

d. . Activity resource estimating ( perkiraan sumber daya aktivitas) :
memperkirakan jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk menampilkan
setiap aktivitas.

Hasil dari kegiatan ini meliputi:
a. Persyaratan kebutuhan sumber daya
b. Uraian kebutuhan sumber daya
Daftar-daftar material yang dibutuhkan pada proyek ini:
baja tulangan
beton readymix
kawat beton (bendrat)
5

Universitas Indonesia
kayu
pelapis bekisting
agregat
portland cement
bata ringan
mortar

Berikut adalah daftar-daftar alat-alat yang digunakan atau beroperasi pada proyek ini:
Tower crane
Concrete pump
Mixer Truck
Bucket
Concrete Vibrator
Bar Cutter
Bar Bender
Air Compressor
Tangga
Bor beton
Cutting wheel
Trafo Las
Mesin Las
Blender Potong
Safety deck
Vibroroller
Sikat
Bekisting
Theodolite dan
Automatic
Levelling
Dump Truck
Passenger Hoist
Gerinda
Alat curing
Waterpass
Perancah
Excavator

e. Schedule development (pengembangan jadwal):
Proses menganalisa urutan aktivitas, durasi, persyaratan sumber daya, dan halangan
hambatan/batasan yang ada untuk mewujudkan suatu jadwal proyek. Dengan aktivitas,
durasi, dan sumber daya maka dapat dibuat jadwal dengan tanggal terencana untuk
menyelesaikan proyek.

f. Schedule control (pengendalian waktu): mengendalikan perubahan dalam jadwal proyek.
6

Universitas Indonesia
Proses memantau status proyek mengenai kemajuan proyek yang terbaru dan mengatur
perubahan pada dasar jadwal. Penentuan status terbaru dari jadwal proyek, faktor yang
mempengaruhi perubahan jadwal, penentuan bahwa suatu jadwal telah berubah, dan pengaturan
perubahan aktual yang sedang terjadi menjadi fokus dalam kontrol jadwal.

Berikut tahap-tahap yang harus diperhatikan dalam menyusun project scheduling:
Identifikasi milestone utama proyek
Mengurutkan aktivitas berdasarkan pada hubungan logika ketergantungannya
Memperkirakan durasi setiap aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkannya
Mengembangkan jadwal awal dengan mempertimbangkan sumber daya dan kerangka
waktu aktivitas
Identifikasi waktu kritis
Memperbaiki jadwal untuk mencapai tujuan dengan menyembingkankan dengan
kebutuhan sumber daya
Dokumen dan asumsi
Memperkirakan resiko yang ada dalam asumsi dan perkiraan sumber daya
Membahas schedule dengan stakeholder dan membuat modifikasi jika diperlukan.

Terminologi yang berlaku dalam menentukan durasi dan hubungan antar pekerjaan seperti:
a. Kegiatan atau Aktivitas (Activity)
Bagian dari lingkup proyek yang memiliki waktu awal dan akhir dan untuk
melaksanakannya diperlukan sumber daya misalnya berupa uang, tenaga kerja, waktu dan
lain-lain.
b. Node atau Event
Satu titik peristiwa di mana semua kegiatan terdahulu (preceding activities) telah
diselesaikan dan semua kegiatan berikutnya (succeeding activities) dapat dimulai.
c. EE (Early Event Time)
EE atau E ialah waktu paling dini peristiwa dapat terjadi atau bila dilihat dari mulainya
suatu kegiatan, maka ini berarti waktu paling dini suatu kegiatan yang berasal dari node
tersebut dapat dimulai.
d. LE (Late Event Time)
7

Universitas Indonesia
LE atau L adalah waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi. Ini berarti waktu paling
akhir lagi suatu kegiatan (yang menuju node) boleh diselesaikan.
e. ES (Early Start Time)
ES atau E ialah waktu paling dini. Bila waktu kegiatan dinyatakan atau berlangsung
dalam jam, maka ini adalah jam paling awal kegiatan dapat dimulai.
f. EF (Early Finish Time)
EF Adalah waktu selesai paling dini. Ini adalah waktu paling awal atau dini kegiatan
boleh selesai. EF suatu kegiatan terdahulu merupakan ES kegiatan berikutnya.
g. LS (Late Start Time)
LS adalah waktu paling akhir kegiatan boleh mulai. Ini berarti waktu paling akhir
kegiatan dapat mulai tanpa memperlambat proyek.
h. F (Late Finish Time)
LF adalah waktu paling akhir kegiatan boleh selesai. Dari ketentuan-ketentuan diatas
maka hubungan antar aktivitas dapat dikembangkan jika ingin membuat kegiatan paling
awal boleh dimulai atau kegiatan paling akhir boleh dimulai. Berikut ini adalah
pengurutan aktivitas

Anda mungkin juga menyukai