Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ade Kurniawan

NPM :2110024427056
Tugas :01 Metode Penelitian

REVIEW JURNAL

ANALISIS PENGARUH VARIASI BEBAN NORMAL


TERHADAP PARAMETER KUAT GESER LANGSUNG PADA
BATU TUFF DI KEC. PRAMBANAN, KAB. SLEMAN,
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ADE KURNIAWAN
2110024427056

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
2021
REVIEW JURNAL

Judul Analisis Pengaruh Variasi Beban Normal Terhadap Parameter Kuat Geser
Langsung Pada Batu Tuff Di KEC PRAMBANAN, KAB SLEMAN
Penulis Rahmatyo Gilang Trilaksono, Singgih Saptono, Eddy Winarno, Barlian Dwinagara
Keterangan
Jurnal Teknologi Pertambangan,
Jurnal
ISSN ISSN 2442-4234
Masalah 1. uji kekuatan geser langsung batuan dapat mempengaruhi paramater kuat
geser batuan diantaranya nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (υ).
Tujuan A. Menganalisis pengaruh beban normal terhadap nilai kohesi (c) dan sudut
geser dalam (ɸ).
B. Menganalisis dan menentukan batas optimum beban normal untuk uji
kuat geser langsung pada batu tuff.’
C. Mengetahui dan memahami perbedaan nilai parameter kuat geser
langsung pada batu tuff lokasi penelitian menggunakan kriteria Mohr &
Coulomb & Hoek-Brown.
Tinjauan 1. Sifat Fisik Batuan Utuh
Pustaka Pada pengujian sifat fisik ini didapat data dari penimbangan berat
conto batuan utuh diantaranya adalah :
1. Berat conto asli (natural) = Wn
2. Berat conto kering (sesudah dimasukkan ke dalam oven selama
24 jam dengan temperatur kurang lebih 105°C) = Wo
3. Berat conto jenuh (sesudah dijenuhkan dengan air selama 24 jam) =
Ww
4. Berat conto jenuh didalam air = Ws
5. Volume conto tanpa pori-pori = Wo − Ws
6. Volume conto total = Ww − Ws

2. Sifat Dinamik Batuan (Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik)


Salah satu sifat dinamik batuan adalah cepat rambat gelombang ultrasonik.
Untuk mengukur cepat rambat gelombang ultrasonik pada conto batuan
sebaiknya dilakukan pada conto batuan yang akan diuji kuat tekan
uniaksial dan dilakukan sebelum uji kuat tekan uniaksial. Prosedur untuk
melakukan uji cepat rambat gelombang ultrasonik merujuk pada ISRM
(1981).
3. Kekuatan Geser Batuan
Semua massa batuan memiliki bidang-bidang diskontinu seperti kekar,
bidang perlapisan, dan sesar. Pada kedalaman yang dangkal, tegangan-
tegangan yang bekerja sangat rendah atau dapat diabaikan, deformasi
ataupun runtuhan yang terjadi pada batuan utuh (intact rock) dan massa
batuan lebih banyak dikendalikan oleh luncuran pada bidang diskontinu
dan sifat fisik butiran batuan utuh (intact rock) di antara bidang
luncur/gesernya.
4. Kriteria Mohr & Coulomb
Untuk mempermudah perhitungan dalam mekanika batuan maka selubung
Mohr dianggap sebagai garis lurus dan persamaannya dinyatakan sebagai
kriteria Mohr-Coloumb yang didefinisikan sebagai berikut (Gambar 3.10)

v = c + aNµ

Keterangan:

τ = Tegangan geser (kPa) c = Kohesi (kPa)

σn = Tegangan normal (kPa)


(o)
Metode a. Data Primer
Penelitian A. Sifat fisik
1. Bobot isi
2. Porositas
3. Angka pori
B. Sifat mekanik
1. Kuat tekan uniaksial
2. Kuat geser langsung
3. Brazilian test
4. Ultrasonic velocity
b. Data Sekunder
1. Peta Kesampaian Daerah
2. Peta geologi
3. Data curah hujan
Hasil Pengaruh Tegangan Normal Terhadap Tegangan Geser Batu Tuff
Pembahasan Menurut Brace et al (1966), batas tegangan normal maksimum
pada uji kuat geser langsung kondisi puncak yang diijinkan yakni sekitar
30-50% dari nilai kuat tekan uniaksialnya. Sesuai dengan teori tersebut,
maka batas tegangan normal maksimum yang diperbolehkan yakni 1,31-
2,18MPa. Sedangkan menurut Saptono (2012), batas tegangan normal
pada uji geser langsung yang diijinkan untuk batuan di Indonesia yakni
sekitar 12,5% dari nilai kuat tekan uniaksialnya. Menurut Ladanyi dan
Archambault (1970, 1972), kekasaran permukaan geser akan
berpengaruh terhadap kekuatan geser batuan hingga pada batas tegangan
normal efektif yang bekerja pada permukaan rekahan batuan tersebut
sekitar 15 % dari kuat tekan uniaksialnya sedangkan Grasselli (2001)
memberikan angka 20 %. Hasil perhitungan batas tegangan normal
tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1.
Perhitungan Batas Tegangan Normal Batu Tuff Lokasi Penelitian
Kuat Tekan Batas Tegangan
Teori Uniaksial (σc), Normal (σn), kPa
kPa
Ladanyi dan 655,50
Archambault
4.370,00
Graselli 874,00
Saptono 546,25

Pada kenyataannya kondisi iklim setiap daerah mempengaruhi


karakteristik massa batuan pada daerah tersebut sehingga karakteristik
batuan yang digunakan pada penelitian yang telah dilakukan diatas
kemungkinan berbeda. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai
pengaruh variasi tegangan normal terhadap parameter uji kuat geser
langsung kondisi puncak (peak) maupun sisa (residual) untuk didapatkan
tegangan normal optimum pada batuan lokasi penelitian.

Relevansi Untuk mempermudah perhitungan dalam mekanika batuan maka selubung


terhadap Mohr dianggap sebagai garis lurus dan persamaannya dinyatakan sebagai
kriteria Mohr-Coloumb yang didefinisikan sebagai berikut
penelitian
v = c + aNµ
Keterangan:
τ = Tegangan geser (kPa) c = Kohesi (kPa)
σn = Tegangan normal (kPa)
(o)

Misalkan, σ1 dan σ3 masing-masing adalah tegangan-


tegangan utama maksimum dan minimum, maka kriteria Mohr-
Coloumb dapat ditulis sebagai berikut.
a1 {(1 + µ2 )0,5 − µ} − a3 {(1 + µ2 )0,5 − µ} = 2c
Dari persamaan (3.22) dapat disimpulkan bahwa batuan
runtuh terjadi pada dua bidang dengan kondisi tegangan yang
berbeda.

Gambar 3.10.
Kriteria Mohr-Coloumb (Astawa Rai, 2013 )

Tegangan normal pada bidang runtuh r – r adalah,


on = 1/2(o1 + o3) + 1/2 (o1 − o3) cos 2a
Dan tegangan geser pada bidang runtuh r – r’ adalah,
v = 1/2 (o1 + o3) sin 2a

Anda mungkin juga menyukai