Anda di halaman 1dari 11

NAMA : M.

FADHILLA PERDANA
NIM : 119370101
KELAS : RC

RANGKUMAN MATERI MEKANIKA BATUAN MINGGU-3


PENGUJIAN LABORATORIUM

1. Geological data collection (Pengumpulan data geologi)

Data-data geologi yang dikumpulkan yaitu :


 Rock types (tipe batuan)
 Structural discontinuities (Bidang diskontinuitas)
 Material properties (Sifat bahan)
Menurut Hoek pada 1998, data-data geologi yang dikumpulkan yaitu :
 Field mapping
 Core logging

Gambar 1 Penampang bidang diskontinuitas


2. Sample Collection (Pengumpulan sampel)

Pengambilan sampel dilakukan di lapangan dengan melakukan bor di lokasi


sampel yang diperkirakan dengan mesin bor (drill) lalu dikumpulkan.
3. Tes Laboratorium (Intact Rock Properties / Sifat Batuan Utuh)

Tes laboratorium ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik dari
suatu batuan utuh, dan hal-hal yang dilakukan yaitu :
 Preparasi sampel

 Uji Sifat Fisik


Uji sifat fisik batuan ini bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat
fisik batuan di laboratorium dengan peralatan yang tersedia. Setelah
dilakukan pengujian di laboratorium, data yang didapatkan yaitu bobot isi
asli (natural density), bobot isi kering (dry density), bobot isi jenuh
(saturated density), dan bobot isi gantung. Kemudian diolah menggunakan
microsoft excel, sehingga didapatkan berat jenis semu (apparent specific
gravity), berat jenis sejati (true specific gravity), kadar air asli (natural
water content), kadar air jenuh (saturated water content), derajat
kejenuhan (degree of saturation), porositas, dan void ratio.

Rumus-rumus perhitungan yang digunakan dalam uji sifat fisik


adalah sebagai berikut :

 Bobot isi asli (natural density)


Wn
Natural density=
W w −W s
 Bobot isi kering (dry density)
Wo
Dry density =
W w −W s
 Bobot isi jenuh (saturated density)
Ww
Saturated density =
W w −W s
 Berat jenis semu (apparent specific gravity)
Wo
¿ per bobot isi
W w −W s
 Derajat kejenuhan (degree of saturation)
W n−W o
Degree of saturation= x 100 %
W w −W o
 Porositas
W w −W o
Porosity( n)= x 100 %
W w −W s
 Void ratio
n
Void ratio=
(1−n)

 Uji Sifat Mekanik

Uji yang dilakukan pada uji sifat mekanik yaitu :

 Ultrasonic Velocity Test


Ultrasonic Velocity Test ini dilakukan untuk mengukur
cepat rambat gelombang unltrasonik pada contoh batuan yang
biasanya dilakukan sebelum uji UCS. UVT ini juga digunakan
untuk menentukan modulus elastis dinamik (E).

 Kecepatan rambat gelombang primer (Vp)


L
V p= ( m/s)
tp

Dimana,
Vp = cepat rambat gelombang primer (m/s)
L = panjang contoh (m)
tp = waktu yang dibutuhkan gelombang primer untuk
merambat sepanjang contoh (s)

 Kecepatan rambat gelombang sekunder (Vs)


L m
V s= ( )
ts s
Dimana,
Vs = cepat rambat gelombang sekunder (m/s)
L = panjang contoh (m)
ts = waktu yang dibutuhkan gelombang sekunder
untuk merambat sepanjang contoh (s)

 Modulus kekakuan dinamik (modulus geser) G


G= ρ(V s )2

  Dimana,
G = modulus geser
ρ = massa per satuan volume
Vs = cepat rambat gelombang sekunder
 Nisbah Poisson
2
Vs

v=
1−2
Vp [ ]
2
Vs
2−2
Vp [ ]
 Modulus young dinamik
kg
E=2 ( 1+ v ) G( 2 )
cm

 UCS Test
Tes ini dilakukan untuk mengukur kuat tekan uniaksial sebuah
sampel batuan dalam geometri yang beraturan dalam satu arah (uniaksial).
Tes ini juga dilakukan untuk klasifikasi kekuatan dan karakteristik batuan
utuh (Unconfined Compressive Strenght/UCS), modulus young, dan
poisson’s ratio (Nisbah Poisson)

Adapun rumus-rumus perhitungan yang digunakan dalam tes ini yaitu :

1. Kuat tekan (σc) = Ffailure / A


2. Batas Elastik (σE)
3. Modulus Young : E = ∆σ / ∆ε
4. Poisson's ratio : υ = εl / εa pada tegangan σ1
 Direct Shear Test (Uji Geser Langsung)
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kuat geser batuan, harga kohesi
dan sudut geser dalam baik puncak (peak), semu (apparent), atau sisa dari
batuan pada tegangan normal tertentu.
Dengan uji geser langsung ini diperoleh :
1. Garis Mohr Coulomb’s shear strength
2. Kuat geser (shear strength)
3. Sudut geser dalam (ϕ )
4. Kohesi (C)

Dengan dilakukannya Direct Shear Test ini diperoleh kriteria Mohr-


Coulomb dengan persamaan garis :

 = C +  tan 
Dimana :
 = tegangan geser
 = tegangan normal
tan  = tangen dari sudut gesek dalam
C = kohesi
 Point Load Test
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan (strength) dari
sampel batuan secara tidak langsung di lapangan. Sampel batuan dapat
berbentuk silinder atau tidak beraturan.

 Indeks Point Load


I s=P /De 2

Dimana,
Is = Point load strength index (Index Franklin) dengan
diameter 50 mm
P = Beban maksimum sampai contoh batuan failure
De = Jarak antar konus penekan

 Kuat Tekan

σc=18−23 Is

 UTS Direct Test


Tes ini bertujuan untuk mengetahui kuat tarik batuan secara tidak
langsung, pengertian secara tidak langsung ini, dikarenakan specimen
diberikan pembebanan terhadap arah diameteral sehingga gaya yang
diberikan akan didistribusikan secara diametral (ditarik).

2F
σ t=
πDT
Dimana :
σt = Kuat tarik (Mpa)
F = Beban atau gaya saat contoh hancur (kN)
D = Diameter contoh (mm)
T = Tebal (mm)

UTS indirect test (Brazillian test)


 Triaxial test
Tes ini bertujuan untuk membuat kurva Mohr-Coulomb dari hasil pengujian
tiraksial sehingga dapat ditentukan :

1. Kurva Intrinsik (Strenght envelope)


2. Kuat geser (shear strength)
3. Sudut gesek dalam (ϕ ¿
4. Kohesi (C)

Persamaan Mohr Coulomb :  = σn tan ɸ + c

Dimana 2β = 90° + ɸ

Pada kondisi tekan, σ1 = σc & σ3 = 0


Pada kondisi tarik, σ1 = 0 dan σ3 = - σt

Anda mungkin juga menyukai