STRUKTUR GEOLOGI
Geologi struktur merupakan cabang dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
susunan batuan, bentuk atau bangun daripada kulit bumi.
Struktur geologi adalah gambaran bentuk arsitektur batuan penyusun kerak bumi yg
diakibatkan oleh gejala geologi yg menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada
batuan.
Bentuk, bangun dan susunan batuan pada kulit bumi tersebut diakibatkan adanya gaya-
gaya endogen (tektonik) atau gerak-gerak yang ada pada kulit bumi (ingat teori tektonik
lempeng).
Gerak-gerak pada kulit bumi akibat adanya kekuatan.
Kekuatan tersebut ada beberapa antara lain:
- kompresi (gaya tekan)
- tensi (gaya tarik)
- kopel
Kopel adalah pasangan dua gaya sama besar dan berlawanan arah yang garis-garis
kerjanya sejajar tetapi tidak berimpit.
- torsi (gaya putar)
Hasil dari keempat macam gaya tersebut dapat sama, dapat pula tidak sama.
Untuk menyatakan struktur geologi, harus diketahui posisi atau kedudukan daripada
struktur tersebut.
Posisi atau kedudukan tersebut biasanya diukur atau ditentukan dari jurus (strike) dan
kemiringan (dip).
Jurus: arah dari suatu garis yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang perlapisan
atau bidang daripada struktur geologinya dengan bidang datar.
Kemiringan: besar sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang perlapisan
(bidang dari struktur geologi) dengan bidang datar, dan diukur pada penampang
tegak yang tegak lurus jurusnya.
1
1) Kompresi (gaya tekan)
Hasilnya bisa
sama atau tidak
sama.
3) Kopel
2
AB = Jurus
= Besarnya (arah) jurus biasanya diukur dari
arah utara.
o
Contoh: U 30 T = arah jurusnya
o
mempunyai kedudukan 30 dari utara ke
arah timur.
= besarnya kemiringan, misalnya 45 .
o
1) Kekar
Struktur geologi berupa retakan pada batuan yang diakibatkan oleh tektonik (gaya
yang berasal dari dalam bumi)
Macam-macam kekar:
a) Secara geometri
ABCD dan EFGH = dip joints
(tegak lurus jurus)
IYJK = strike joints (sejajar jurus)
MNOP = bedding joints (sejajar
perlapisan)
Bedding: stratifikasi atau pelapisan
batuan atau bahan geologi lainnya.
PQR = diagonal joints
3
b) Secara genetik (berdasarkan sifat atau karakter)
- Tension joint - disebabkan oleh gaya tarik.
Columnar joint (kekar tiang)
Kekar ini disebabkan oleh gaya
pengkerutan yang timbul karena
pendinginn (terjadi pada batuan
beku) atau pengeringan (terjadi
pada batuan sedimen) biasanya
berbentuk polygonal memanjang.
Sheeting joint yaitu sekumpulan
kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, dan terutama terjadi pada batuan
beku, yang terbentuk karena adanya penghilangan beban batuan di atasnya.
- Shear joint - disebabkan oleh gaya tekan, retakan di sini lebih rapat (tertutup).
shear joint = kekar gerus
Ciri-cirinya adalah kekar ini biasanya berpasangan,
memotong fragmen batuan, bidang kekarnya selalu
lurus dan rata.
4
2) Sesar (patahan)
Retakan pada batuan yang disertai pergeseran pada bidang patahan (sesar) tersebut.
AB = garis sesar dinyatakan sebagai jurus
= kemiringan bidang sesar
ABCD = bidang sesar
Dua buah sesar bersandingan nonvertikal biasa
disebut hanging wall dan footwall.
Hanging wall terjadi di atas bidang sesar dan
footwall terjadi di bawah bidang sesar.
AB = net slip
CD = dip slip
AC = dip slip
net slip = total pergeseran
dip slip = sesar menaik turun
Macam-macam sesar:
a) Sesar normal (sesar turun)
Patahan (sesar) dengan pergeserannya vertikal dan yang bergeser turun bagian
‘hanging wall’.
Kemiringan bidang sesar biasanya cukup besar (> 45o).
5
Di sini terjadi pemanjangan kulit bumi.
b) Sesar naik
Sesar dengan pergeseran vertikal dan yang bergeser naik bagian hanging wall.
Kemiringan bidang sesar umumnya kecil (< 45o).
Di sini terjadi pemendekan kulit bumi.
c) Sesar geser
Sesar dengan pergeserannya horisontal.
6
d) Sesar diagonal
Sesar dengan pergeseran vertikal dan horisontal.
3) Perlipatan (fold)
Struktur geologi yang berbentuk seperti gelombang akan jelas tampak pada
perlapisan batuan endapan dan kurang jelas pada batuan ubahan (pada foliasi)
Perlipatan ada dua macam, yaitu:
a) antiklin: berbentuk cembung ke atas
b) sinklin: berbentuk cekung ke bawah.
Bagian-bagian pada lipatan:
ABC = bidang sumbu (yang menbagi
lipatan menjadi dua bagian
yang sama)
DE = garis / sumbu lipatan
D&E = titik puncak lipatan
EF & EG = sayap lipatan (antiklin)
Gaya yang membentuk lipatan dari arah yang tegak lurus daripada sumbu lipatan.
7
c) Dome
Dome = antiklin yang relatif bulat (panjang dan lebarnya hampir sama).
Basin = kebalikan dome, sinklin yang relatif bulat.
8
4) Ketidakselarasan (unconformity)
Kenampakan struktur yang tidak selaras antara batuan yang tua dengan yang muda.
Hal ini dapat disebabkan karena setelah diendapkan (pembentukan) batuan yang tua
lalu terjadi pengangkatan (tidak terjadi pengendapan bahkan erosi) lalu setelah itu
terjadi penurunan dan pengendapan batuan yang muda.
Macam-macam ketidakselarasan:
a) Ketidakselarasan bersudut (angular unconformity)
b) Disconformity
9
c) Para conformity
10