Anda di halaman 1dari 6

Rekonstruksi Perkuliahan

Geologi Struktur

KLASIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI, ANALISA KINEMATIKA, DAM


DINAMIKA

SELASA, 6 SEPTEMBER 2016

OLEH :

ASLAM

H22114310

PROGRAM STUDI GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016
Sesar

Sesar adalah pergeseran massa batuan dari posisi awal yang diakibatan oleh gaya yang
bekerja pada batuan tersebut.

Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain

1. Bidang Sesar, yaitu bidang rekahan tempat terjadinya pergeseran yang


kedudukannya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan.
2. Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis
perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal
dan biasanya diukur dari arah utara.
3. Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut
yang dibentuk antara bidang sesar dengan
bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
4. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik
yang semula berimpit pada
bidang sesar akibat adanya sesar.
5. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net
slip dengan strike slip(pergeseran horisontal searah jurus) pada
bidang sesar.
6. Hanging wall adalah blok patahan yang berada dibagian atas
bidang sesar.
7. Foot wall adalah blok yang ada dibagian bawah bidang sesar.
8. Throw (loncatan vertikal) adalah jarak yang diukur pada bidang vertikal.
9. Heave (loncatan horizontal) adalah jarak yang diukur pada bidang horizontal.

Klasifikasi Sesar

1. Slip (pergeseran relatif)
Pergeseran relatif pada sesar, diukur dari jarak blok pada bidang pergeseran titik-
titik yang sebelumnya berhimpit. Jarak dari pergeseran disebut dengan Net Slip.
Slip Fault terbagi atas:
Strike Slip Fault, sesar yang arah pergerakannya relatif dengan  strike bidang sesar.
Sesar ini disebut juga sebagai Sesar Mendatar. Sesar mendatar terbagi lagi atas :
a. Sesar Mendatar Sinistral, yaitu sesar mendatar yang
blok batuan kirinya lebih mendekati pengamat.
b. Sesar Mendatar Dextral, yaitu sesar mendatar yang
blok batuan kanannya lebih mendekati pengamat.
2. Dip Slip Fault, sesar yang arah pergerakan nya
relatif tegak lurus strike bidang sesar dan berada
pada dip bidang sesar. Dip Slip Fault terbagi
lagi atas :
a. Sesar Normal, yaitu sesar yang pergerakan
Hanging-Wallnya relatif turun terhadap
Foot-Wall.
b. Sesar Naik, yaitu sesar yang pergerakan
Hanging-Wallnya relatif naik terhadap Foot-
Wall.

3. Strike-Dip Slip Fault atau (Oblique Fault), yaitu sesar yang vektor pergerakannya
terpengaruh arah strike dan dip bidang sesar. Strike-Dip Slip Fault terbagi lagi atas
kombinasi-kombinasi Strike Slip Fault dan Dip Slip Fault, yaitu:
a. Sesar Normal Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif
turun dan sinistral terhadap Foot-Wall.
b. Sesar Normal Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif
turun dan dextral terhadap Foot-Wall.
c. Sesar Naik Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan  Hanging-Wallnya relatif naik
dan sinistral terhadap Foot-Wall.
d. Sesar Naik Dextral, yaitu sesar yang pergerakan  Hanging-Wallnya relatif naik
dan dextral terhadap Foot-Wall.

Berdasarkan pola sesar

1. paralel fault (sesar saling sejajar)


2. en chelon fault (sesar saling overlap dan
sejajar)
3. peripheral fault (sesar melingkar dan
konsentris)
4. radial fault (sesar menyebar dari satu pusat)

Berdasarkan rake dari net slip

1. strike slip fault (rake=0º)


2. diagonal slip fault (0 º < rake <90º)
3. dip slip fault (rake=90º)

Lipatan
Lipatan (fold) adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula membentuk lengkungan.

Mekanisme yang menyebabkan terbentuknya lipatan ada dua macam, yaitu :

• Buckling (Melipat)

• Bending (Pelengkungan)

Unsur-unsur struktur lipatan, yaitu :

a. Antiklin, adalah puncak lipatan.


b. Sinklin, adalah lembah lipatan.
c. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin.
d. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
e. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan.
f. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
g. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai
dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap
yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin).
h. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
i. Back Limb, sayap yang landai.

Kekar

Kekar adalah struktur retakan/rekahan yang terbentuk pada batuan akibat suatu gaya
yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran.

Ciri-Ciri Kekar

a. Pemotongan bidang perlapisan batuan

b. Biasanya terisi oleh mineral

c. Kenampakan breksiasi / zona hancuran.

Kekar dapat terbentuk sebagai :

a. Kekar Pengkerutan, akibat gaya pengkerutan yang timbul karena


pendinginan atau pengeringan.
b. Kekar Lembaran, kekar sejajar dengan permukaan bumi karena hilangnya
beban diatasnya.
c. Kekar tektonik, karena proses tektonik atau gaya-gaya akibat pergerakan
permukaan bumi.

Analisis Kinematika
Analisa kinematika merupakan analisa rekontruksi dari pergerakan yang terjadi pada
saat proses deformasi batuan yang terjadi disemua skala (Davis dan Reynolds, 1996).

Apabila suatu benda diberi gaya misalnya dalam proses deformasi struktur, jika
mengalami :

a. Translasi (perubahan kedudukan/posisi)


b. Rotasi (perubahan orientasi)
c. Dilation (perubahan ukuran)
d. Distorsi (perubahan bentuk)

Ada dua kategori reaksi benda terhadap proses deformasi yaitu bersifat rigid dan non
rigid. Dalam proses deformasi yang rigid benda ditranslasikan dan dirotasikan
sedemikian rupa sehingga bentuk dan ukuran semula tetap sama.

Strain menghasilkan dilation yaitu perubahan ukuran dan distortion yaitu perubahan
bentuk.Strain dapat dibagi menjadi homogeneus dan inhomogeneus.

Strain dapat diukur dalam dua cara, yaitu Linear Strain danShear Strain
Analisis Dinamika

Analisa dinamika yaitu mempelajari pengaruh gaya atau tegasan yang menyebabkan
terjadinya deformasi pada batuan.

Bentuk Stress

a. Stress uniform akan menekan dengan besaran yang sama dari segala arah.
b. Stress diferensial menekan tidak dari semua jurusan dengan besaran yang sama.
Dalam sistem ortogonal dapat diuraikan menjadi stress utama. Biasanya
differential stress ini yang mendeformasi batuan

Gambar Deformasi batuan akibat berbagai bentuk


stress. Panah menunjukkan arah tegasan utama
(maximum stress).

Uniform atau differential stress yang


menyebabkan terdeformasinya litosfir diakibatkan
oleh gaya-gaya tektonik yang bekerja sepanjang
waktu. Batuan yang terkena stress akan
mengalami regangan atau perubahan bentuk dan
volume dalam keadaan padat yang disebut strain atau regangan.

Tahap Deformasi

1. Elastic deformation

2. Ductile deformation

3. Fracture

Anda mungkin juga menyukai