Anda di halaman 1dari 22

M.

UJI MARSHALL(MARSHALL TEST)

1. Teori Dasar

Aspal adalah salah satu bagian penting dalam struktur perkerasan jalan.

Dalam penggunaannya, aspal memiliki banyak faktor yang harus turut

diperhatikan guna mendukung kinerja dari campuran aspal, diantaranya

Ketahanan atau kestabilan aspal (Stabilitas), Daya tahan aspal

(Durability), Kelenturan (Flexibility). Pemeriksaan menggunakan alat

marshall sendiri adalah salah satu pemeriksaandari berbagai

pemeriksaanselain ITS (Indirect Tensile Strength Test), dan pemeriksaan

lain dikarenakan sangat sulit mencari satu cara pemeriksaan untuk

meneliti semua faktor pendukung kinerja aspal. Alat Marshal sendiri

berguna untuk menentukan ketahanan (Stabilitas) terhadap kelelehan

plastis (Flow) yang merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk

mendukung kinerja aspal.

Yang dimaksud dengan :

a. Stabilitas adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima

beban sampai terjadi alir (flow) yang dinyatakan dalam kilogram.

b. Alir (flow) adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal

yang terjadi akibat suatu beban dinyatakan dalam milimeter.

2. Tujuan

Uji Marshall (Marshall Test) bertujuan untuk menentukan ketahanan

(stability) terhadap kelelehan plastis (flow) yang dialami suatu campuran

aspal.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
3. Benda Uji

Sampel yang digunakan hasil dari percobaan Job Mix Formula.

Gambar 3.M.1. Benda uji.

4. Peralatan

Adapun peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini

adalah sebagai berikut:

a. Water bath (bak perendam) dan mampu menyediakan temperature

konstan 60oC.

Gambar 3.M.2. Water bath.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
b. Satu set mesin tekan (Marshall Test Machine).

Gambar 3.M.3. Satu set mesin tekan.

c. Sarung tangan karet

Gambar 3.M.4. Sarungtangan karet.

d. Kain pembersih

Gambar 3.M.5. Kain pembersih.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
e. Bak perendam

Gambar 3.M.6. Bak perendam.

f. Timbang

Gambar 3.M.7. Timbangan.

g. Jangka sorong

Gambar 3.M.8. Jangka sorong.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
5. Prosedur Percobaan

a. Melepaskan benda uji dari cetakan menggunakan ejector.

Gambar 3.M.9. Melepaskan benda uji dari cetakan.

b. Mengukur benda uji.

Gambar 3.M.10 Mengukur benda uji.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
c. Menimbang benda uji kering.

Gambar 3.M.11. Menimbang benda uji.

d. Merendam benda uji didalam bak selama 24 jam.

Gambar 3.M.12. Merendam benda uji.

e. Kemudian menimbangnya dalam air sehingga didapat berat benda

uji dalam air.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Gambar 3.M.13. Menimbang benda uji dalam air.

f. Mengeringkan permukaan benda uji dengankain kering, kemudian

menimbangnya sehingga didapat berat kering permukaan jenuh

(SSD).

Gambar 3.M.14. Mengeringkan benda uji dengan kain.

g. Merendam benda uji dalam bak selama 30–40 menit dengan suhu

tetap 60º C.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Gambar 3.M.15. Merendam benda uji dalam bak perendam.

d. Mengeluarkan benda uji dari bak perendam dan meletakan

seluruhnya ke dalam mesin penguji.

Gambar 3.M.16. Meletakkan benda uji.

e. Memasang segmen atas pada benda uji dan meletakkan

seluruhnya ke dalam mesin penguji.

f. Memasang arloji pengukur kelelahan (flow) pada dudukannya

disalah satu batang penuntun dan mengatur kedudukan jarum dial

pada posisi nol, sementara arloji (sleeve) ditetapkan sejajar

terhadap segmen atas.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Gambar 3.M.17. Memasang arloji (Flow).

g. Menaikkan kepala penekan beserta benda ujinya hingga

menyentuh atas cincin penguji, sebelum pembebanan diberikan.

Gambar 3.M.18. Menaikkan kepala penekan.

h. Mengatur jarum arloji penekan pada posisi nol.

Gambar 3.M.19. Mengatur jarum arloji.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
i. Memberikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap

sekitar 50 mm per menit sampai pembebanan maksimum

tercapai.

j. Membaca dan mencatat nilai kelelahan (flow) dan stabilitas yang

ditunjukan oleh dial pengukur flow dan dial pengukur stabilitas

pada saat pembebanan mencapai maksimum.

Gambar 3.M.20. Membaca nilai flow dan stabilitas.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
6. Data Hasil Percobaan

a. Data Benda Uji

Tabel 3.M.1 Data hasil percobaan benda Uji Marshall

BERAT TINGGI
KADAR NOMOR
JENIS BENDA UJI
ASPAL (%) BENDA UJI
ASPAL RERATA

A B C D
1 1,0190 73,50
2 1,0190 74,07
4,5
3 1,0190 72,50
RATA-RATA 73,36
1 1,0190 71
2 1,0190 71,87
5
3 1,0190 71,57
RATA-RATA 71,48
1 1,0190 70,93
2 1,0190 69,43
5,5
3 1,0190 69,80
RATA-RATA 70,06
1 1,0190 65,30
2 1,0190 66,07
6
3 1,0190 64,57
RATA-RATA 65,31
1 1,0190 63
6,5 2 1,0190 62,43
3 1,0190 63,03
RATA-RATA 62,82

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
b. Tabel Hasil Pengukuran

Tabel 3.M.2 Data Hasil Pengukuran Marshall

Kadar Nomor Tinggi Berat Berat


Berat Pembacaan
Aspal Benda Rata- Dalam Jenuh Flow
Kering Stabilitas
(%) Uji rata air SSD (mm)
(gram) (kg)
(mm) (gram) (gram)
1 73,50 1202,60 674,40 1237,80 161 8
4,5 2 74,07 1207,80 677,60 1234,20 68 6,5
3 72,50 1206,00 683,30 1235 108 7,5
Rata-rata 73,36 1205,47 678,43 1235,67 112,33 7,33
1 71 1192,20 676,50 1214,20 133 6,5
5 2 71,87 1193,40 674,50 1218,90 91 5
3 71,57 1189 674,70 1206,70 124 6,5
Rata-rata 71,48 1191,53 675,23 1213,27 116 6
1 70,93 1185 664,90 1201,70 87 7,5
5,5 2 69,43 1187,80 668,80 1197,30 109 9
3 69,80 1190,60 665,60 1201,60 82 5,5
Rata-rata 70,06 1187,80 666,43 1200,20 92,67 7,33
1 65,30 1178,10 672,80 1186,60 94 9
6 2 66,07 1192,30 680,60 1201,30 91 5
3 64,57 1182,30 678 1192,10 111 7
Rata-rata 65,31 1184,23 677,13 1193,33 98,67 7
1 63 1172,70 671,30 1176 98 7,5
6,5 2 62,43 1157 665 1164,40 66 6
3 63,03 1164,30 669,30 1171,60 75 5
Rata-rata 62,82 1164,67 668,53 1170,67 79,67 6,17

7. Perhitungan

Contoh dalam pehitungan untuk kadar aspal 4,5 % pada sampel 1

a. Volume Benda Uji

Contoh dalam pehitungan untuk kadar aspal 4,5%

Volume benda uji = Bjenuh – Bdalamair

Volume = 1237,8– 674,4= 563,40 gram

b. Berat Jenis Padat (BJ Bulk) Campuran

BJ Bulk =

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
1202,6
BJ Bulk =
563,20

= 2,1345Kg/m3

c. Berat Jenis Teori Maksimum Campuran (Gmm)

 
 100 
Campuran Maks Teoritis =  
 % Agregat  % Aspal 
 BJ Eff Agregat BJ Aspal 

= 2,4596 Kg/m3

d. Berat Jenis Padat (BJ Bulk) Agregat Gabungan (Gsb)

100
BJ bulk =
% Agregat Kasar % Agregat Halus % Filler
 
BJ Bulk Agrgt Kasar BJ Bulk Agrgt Halus BJ Filler

BJ bulk = 100 = 2,6430Kg/m3


53,6 42,39 4,01
 
2,6263 2,6627 2,6627

e. Berat Jenis Efektif Agregat Gabungan (Gse)

100
BJEff =
% Agregat Kasar % Agregat Halus % Filler
 
BJ Eff Agrgt Kasar BJ Eff Agrgt Halus BJ Filler

100
BJEff =
53,6 42,39 4,01
 
2,6137 2,5763 2,6627

= 2,6351 Kg/m3

f. Berat Volume (Density)

Berat Kering
Berat Volume =
Berat jenuh  Berat dalam air

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
1202,60
Berat Volume =  2,1345
1237,80 - 674,40

g. Persentase Rongga dalam Campuran ( VIM )

Berat volume
VIM = (1- ) x 100
Bj Teori maksimum

2,1345
VIM = (1- ) x 100 = 13,216%
2,4367

h. Persentase Rongga dalam Mineral Agregat ( VMA )

VMA = 100 – ( (100 - % Aspal) x Bj Bulk )


BJ bulk agregat

(100  5) x 2,135
VMA = 100 – ( ) = 21,585 %
2.6351

i. Persentase Rongga Terisi Aspal ( VFA )

VMA  VIM
VFA = ( ) x 100
VMA

21,585 - 13,216
VFA = ( ) x 100 = 38,773 %
21,585

j. Marshal Question

Stabilitas
MQ = (kg/mm)
Flow

Stabilitas Terkoreksi
MQ =
Flow

1770,890
= = 221,361 kg/mm
8
Perhitungan lainnya di tabelkan sebagai berikut:

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Tabel 3.M.3Spesifikasi Campuran

Spesifikasi
Parameter Campuran
Minimum Maksimum
Stabilitas (kg) >800 -
Flow >3,0 -
Marshall Quation (kg/mm) > 250 -
VIM (%) 3 5
VMA (%) > 15 -
VFA (%) > 65 -
Sumber: Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Laston (AC) Lapis Aus Spesifikasi
Umum 2011 Divisi 6

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Tabel 3.M.4 Perhitungan Uji Marshall

Berat Jenis Berat Benda Uji (gram)


Nomor (gr/cm3) Volume
BJ. Aspal Tinggi Rata-rata Kering
Kadar Aspal (%) Benda Bulk
(gr/cm3) (mm) Di Udara Dalam Air Permukaan
Uji (cm3)
Gmm Gse SSD

A B C D E F G H I J
4,50 1 1,0190 73,5 1202,6 674,4 1237,8 563,40
4,50 2 1,0190 74,07 2,4596 2,6351 1207,8 677,6 1234,2 556,60
4,50 3 1,0190 72,5 1206 683,3 1235 551,70
73,36 2,4596 2,6351 1205,5 678,4 1235,67 557,23
5,0 1 1,0190 71 1192,2 676,5 1214,2 537,70
5,0 2 1,0190 71,87 2,4421 2,6358 1193,4 674,5 1218,9 544,40
5,0 3 1,0190 71,57 1189,0 674,7 1206,7 532,00
Rata-Rata 71,48 2,4421 2,6358 1191,5 675,2 1213,3 538,0
5,5 1 1,0190 70,93 1185,0 664,9 1201,7 536,80
5,5 2 1,0190 69,43 2,4249 2,6366 1187,8 668,8 1197,3 528,50
5,5 3 1,0190 69,8 1190,6 665,6 1201,6 536,00
Rata-Rata 70,06 2,4249 2,6366 1187,8 666,4 1200,2 533,77
6,0 1 1,0190 65,3 1178,1 672,8 1186,6 513,80
6,0 2 1,0190 66,07 2,4079 2,6373 1192,3 680,6 1201,3 520,70
6,0 3 1,0190 64,57 1182,3 678,0 1192,1 514,10
Rata-Rata 65,31 2,4079 2,6373 1184,2 677,1 1193,3 516,20
6,5 1 1,0190 63 1172,7 671,3 1176,0 504,70
6,5 2 1,0190 62,43 2,3912 2,6382 1157,0 665,0 1164,4 499,40
6,5 3 1,0190 63,03 1164,3 669,3 1171,6 502,30
Rata-Rata 62,82 2,3912 2,6382 1164,7 668,5 1170,7 502,13

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
% Volume % Pori Stabilitas (kg)
BJ.
Marshall
Bulk Aspal Agg. Eff Kepadatan
Bacaan Faktor Korelasi Sesudah Flow (mm) Quotient
(Gmb) Terhadap Thd VMA VIM VFA (gr/cm3)
Dial Korelasi Tinggi Koreksi (kg/mm)
(gr/cm3) Agregat Campuran

K L M N O P Q R S T U V W
2,1345 9,426 77,358 21,585 13,216 38,773 161 11,61 0,9474 1770,890 8 221,361 2,135
2,1700 9,583 78,641 20,284 11,776 41,945 68 11,61 0,8962 707,532 6,5 108,851 2,170
2,1860 9,653 79,222 19,696 11,125 43,516 108 11,61 0,8467 1061,660 7,5 141,555 2,186
2,16349 9,554 78,407 20,522 12,0389 41,412 112,3 11,61 0,8968 1180,027 7,33 157,256 2,163
2,2172 10,879 79,912 18,974 9,208 51,469 133,0 11,61 0,9030 1394,349 6,50 214,515 2,217
2,1921 10,756 79,008 19,891 10,236 48,542 91,0 11,61 0,8820 931,842 5,00 186,368 2,192
2,2350 10,966 80,552 18,326 8,482 53,716 124,0 11,61 0,8838 1272,354 6,50 195,747 2,235
2,2148 10,867 79,824 19,064 9,309 51,242 116,0 11,61 0,8896 1199,515 6,00 198,877 2,215
2,2075 11,915 79,121 19,753 8,964 54,619 87,0 11,61 0,8802 889,064 7,50 118,542 2,208
2,2475 12,131 80,553 18,300 7,316 60,022 109,0 11,61 0,8992 1137,929 9,00 126,437 2,247
2,2213 11,989 79,613 19,254 8,398 56,385 82,0 11,61 0,8935 850,630 5,50 154,660 2,221
2,2254 12,012 79,762 19,102 8,226 57,009 92,7 11,61 0,8910 959,207 7,33 133,213 2,225
2,2929 13,501 81,724 17,090 4,775 72,058 94,0 11,61 0,9175 1001,304 9,00 111,256 2,293
2,2898 13,483 81,613 17,203 4,905 71,489 91,0 11,61 0,9368 989,739 5,00 197,948 2,290
2,2997 13,541 81,967 16,843 4,492 73,333 111,0 11,61 0,9337 1203,269 7,00 171,896 2,300
2,2942 13,508 81,768 17,045 4,724 72,294 98,7 11,61 0,9204 1064,771 7,00 160,366 2,294
2,3236 14,822 82,350 16,429 2,829 82,782 98,0 11,61 0,9005 1024,571 7,50 136,609 2,324
2,3168 14,778 82,109 16,673 3,112 81,334 66,0 11,61 0,9653 739,671 6,00 123,278 2,317
2,3179 14,786 82,150 16,631 3,064 81,578 75,0 11,61 0,9364 815,370 5,00 163,074 2,318
2,3194 14,795 82,203 16,578 3,002 81,898 79,7 11,61 0,8841 859,871 6,17 140,987 2,319

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Hubungan Stabilitas dan Kadar Aspal
2000.0
1800.0
1600.0
Stabilitas (kg)

1400.0
1200.0
1000.0
800.0
600.0
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Kadar Aspal (%)

Grafik 3.M.1 Hubungan Stabilitas dan Kadar Aspal

Hubungan Flow dan Kadar Aspal


10.00
9.00
8.00
Flow (mm)

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
4.5 5 5.5 6 6.5
Kadar Aspal (%)

Grafik 3.M.2 HubunganFlow dan Kadar Aspal

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Hubungan MQ dan Kadar Aspal
250.0

200.0
MQ (kg/mm)

150.0

100.0

50.0

0.0
4.5 5 5.5 6 6.5
Kadar Aspal (%)

Grafik 3.M.3 Hubungan Marshall Quation dan Kadar Aspal

Hubungan VIM dan Kadar Aspal


9.0

8.0

7.0
VIM (%)

6.0

5.0

4.0

3.0
4.5 5 5.5 6 6.5
Kadar Aspal (%)
Grafik 3.M.4 Hubungan VIM dan Kadar Aspal

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
Hubungan VMA dan Kadar Aspal
22.0
21.0
20.0
VMA(%)

19.0
18.0
17.0
16.0
15.0
4.5 5 5.5 6 6.5

Kadar Aspal (%)


Grafik 3.M.5 Hubungan VMA dan Kadar Aspal

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
8. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, tidak

didapatkan nilai kadar aspal optimum (KAO) karena nilai yang

didapat dari hubungan grafik, Rongga antar butiran agregat (VMA)

dan Rongga terisi aspal (VFA)tidak memenuhi spesifikasi yang

diharapkan. Dimana nilai tersebut berdasarkan dengan persyaratan

SNI 03-6753-2002.

b. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dari percobaan uji marshal

yang telah dilakukan adalah :

1) Agar asisten dapat menjelaskan cara pakai peralatan yang akan

digunakan sehingga praktikan tidak mengalami kesalahan

berarti dalam praktek.

2) Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum dilakukan dengan

teliti dan dengan koordinasi yang baik dengan asisten

pendamping dan teman sekelompok.

3) Kepada Praktikan seharusnya membaca prosedur percobaan

secara teliti sebelum memulai praktikum agar dapat

mengetahui secara jelas yang akan dipraktikan.

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061
LABORATORIUM INTI JALAN RAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No 1, Bandar Lampung 35145

UJI MARSHALL
(Marshall Test)

Nama : Dinda O.H Tanggal mulai : 6Desember 2018


Jurusan : Teknik Sipil Tanggal akhir : 10 Desember 2018
Universitas : Universitas Lampung
Pemadatan : Jumlah tumbukan 2 x 75 kali
Berat Jenis Komposisi
Padat Semu Efektif thd Total
(bulk) (apparent) (BJe) Berat Agregat
a B c=(a+b)/2 (%)
Agregat Kasar 2,6137 2,6389 2,6233 20,4093
Agregat Halus 2,5763 2,7490 2,6392 15,9186
Berat Jenis Filler 1,5073

 Berat Jenis Bulk Agregat Gabungan:


BJ bulk = 100
% Agregat Kasar % Agregat Halus % Filler
 
BJ Bulk Agrgt Kasar BJ Bulk Agrgt Halus BJ Filler

= 2,6430 Kg/m3

 Berat Jenis Efektif Agregat Gabungan:

BJEff = 100
% Agregat Kasar % Agregat Halus % Filler
 
BJ Eff Agrgt Kasar BJ Eff Agrgt Halus BJ Filler

= 2,6351Kg/m2

Persetujuan Asisten,

Wira Kartua Halomoan S.


NPM. 1415011051

RIZQI FEBRIANSYAH AZHAR


1615011061

Anda mungkin juga menyukai