Anda di halaman 1dari 20

ACARA III

KONSTANTA PEGAS

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tujuan Praktikum
Menentukan konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke dan getaran
selaras.
2. Waktu Praktikum
Kamis, 15 September 2022
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Alat-Alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a. Penggaris (1 buah)
b. Statif (1 buah)
c. Stopwatch (1 buah)
2. Bahan-Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a. Beban ` (1 set)
b. Pegas (1 set)

C. LANDASAN TEORI

Hukum hooke menyatakan besar gaya yang mengakibatkan


perubahan bentuk (panjang) pegas sebanding dengan perubahan panjang yang
terjadi, asalkan batas kelentingannya tidak terlampaui. Gaya pemulihan
merupakan gaya yang akan mengembalikan pegas ke bentuk semula.
Hubungan antara beban dengan pertambahan panjang pegas dikemukakan
oleh Hooke. Respon pegas terhadap gaya ditunjukkan dengan adanya
perubahan panjang pegas tersebut.

Gambar 3. 1 Pegas (Putri, Suprapto, 2019: 16-17)


Gambar 3.1 melukiskan sebuah benda yang digantungkan pada pegas, titik
keseimbangan di R, setelah diberi beban kedua (yang lebih besar) pegas
bertambah Panjang sejauh RP atau sejauh x posisi kesetimbangannya.
Resultan gaya lenting pemulihan F= -kx.
Tanda negatif pada rumus di atas menunjukkan bahwa arah gaya
pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut. Sedangkan untuk
konstanta pegas, nilainya bergantung pada rangkaian apa pegas tersebut
disusun. Susunan rangkaian pegas terdiri dari dua jenis, yaitu rangkaian seri
dan rangkaian paralel. Nilai konstanta total rangkaian pegas didapatkan dari
hasil jumlah rangkaian itu sendiri (Putri, Suprapto, 2019: 16-17).
Tampak dari persamaan (3.1) bahwa periode osilasi pegas
bergantung pada konstanta pegas dan massa beban yang digantung pada
pegas. Konstanta pegas yang besar menunjukkan bahwa pegas sulit ditekan
atau diregangkan. Pegas jenis ini menghasilkan frekuensi osilasi yang besar.
Sebaliknya semakin kecil massa beban yang digantung pada pegas maka
osilasi pegas makin kecil. Penyebabnya adalah makin besar massa maka
makin sulit diubah-ubah gerakannya (Abdullah, 2016: 505).

F=

1 k
2π m
(3.1)
dimana f merupakan frekuensi sebuah bandul sederhana, dengan m adalah
massa benda, dan k adalah suatu tetapan jika satuan dari f adalah 5-1 dan 2π
adalah radian.
Apabila suatu pegas dengan tetapan pegas k diberi waktu w, maka
ujung pegas akan bergeser sepanjang x. Apabila pegas yang telah diberi beban
tadi dihilangkan bebannya malca pegas akan mengalami getaran selaras
dengan periode. Apabila tanpa beban maka persamaan tetap berlaku.
Konstanta pegas merupakan karakteristik dari suatu benda yaitu pegas
(Zainuri,2000:26).

D. PEOSEDUR PERCOBAAN

Prosedur percobaan yang digunakan pada percobaan ini antara lain:


1. Menghitung konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke
a. Beban yang akan digunakan ditimbang dan dicatat massanya dalam
Tabel 3.1.
b. Beban (m1) pada pegas digantungkan dan diukur pertambahan panjang
pegas tersebut sebanyak 5 kali.
c. Beban (m2) ditambahkan dan diukur pertambahan panjang pegas
tersebut. Ulangi sebanyak 5 kali.
d. Beban ditambahkan (hingga diperoleh 3 varian jumlah beban) dan
dicatat hasilnya dalam Tabel 3.1.
e. Nilai konstanta k ditentukan secara sistematis dan plot grafik massa
terhadap perubahan panjang pegas dan nilai konstanta pegas dari
grafik tersebut ditentukan.
f. Ralat pengukuran dihitung secara metematis dan dapat juga dihitung
melalui grafik yang diplot pada milimeter blok.
2. Menghitung konstanta pegas berdasarkan getaran selaras (harmonik)
a. Pada pegas digantungkan beban 20 gram dan getarkan dengan menarik
ujung x (tidak melampaui elastisitas pegas) dan pegas kemudian
dilepaskan.
b. Waktu yang diperlukan untuk 10 getaran dihitung dan dicatat hasilnya
pada Tabel 3.3.
c. Langkah ke-2 diulangi sebanyak 5 kali dan ditentukan rata-rata waktu
getarnya.
d. Beban ditambah lagi 20 gram dan langkah 1 sampai 3 diulangi dan
dimasukkan datanya dalam Tabel 3.3.
e. Nilai konstanta pegas k ditentukan secara matematis maupun grafik.
f. Ralat dari nilai koefisien pegas k dihitung secara matematis dan plot
grafik.

E. HASIL PENGAMATAN

Berikut ini merupakan data hasil pengamatan yang diperoleh:


1. Konstanta dengan Hukum Hooke
Hasil pengukuran konstanta pegas dengan Hukum Hooke adalah sebagai
berikut.
Tabel 3. 1 Hasil pengukuran konstanta pegas dengan Hukum Hooke

Massa Perulangan Rata-


No Variabel
(kg) 1 2 3 4 5 rata
1 X i ( cm) 0,153 0,152 0,152 0,152 0,152 0,152
2 X f (cm) 0,223 0,222 0,222 0,223 0,222 0,224
3 Dx( cm) 0,07 0,07 0,071 0,07 0,07 0,070
0,05
4 k (Nm−1 ) 7,0 0,7 0,7 0,7 0,69 0,698
−1
∆ k (Nm ) 0,008 0,008 0,008 0,008 0,008 0,008
5
13 13 13 13 13 13
1 X i ( cm) 0,153 0,152 0,152 0,152 0,152 0,152
2 X f (cm) 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26
3 Dx( cm) 0,107 0,108 0,108 0,108 0,108 0,107
0,07
4 k (Nm−1 ) 6,41 6,35 6,35 6,35 6,35 6,36
∆ k (Nm−1 ) 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
5
48 48 48 48 48 48
1 0,1 X i ( cm) 0,153 0,152 0,152 0,152 0,152 0,152
2 X f (cm) 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31
3 Dx( cm) 0,157 0,159 0,158 0,158 0,158 0,158
4 k (Nm−1 ) 6,24 6,16 6,29 6,20 6,29 6,3
5 ∆ k (Nm−1 ) 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003

2. Konstanta Pegas dengan Getaran Selaras

Hasil pengukuran konstanta pegas denngan getaran selaras adalah sebagai


berikut:
Tabel 3. 2 Hasil pengukuran konstanta pegas dengan Getaran Selaras

Mass Perulangan
N Rata-
a Variabel
o 1 2 3 4 5 rata
(kg)
1 t (s ) 8,39 8,44 8,51 8,65 8,50 8,49
2 T (s ) 0,839 0,849 0,851 0,865 0,850 0,849
3 T 2 ( s) 0,703 0,716 0,724 0,748 0,722 0,721
4 ∆ T ( s) 0,0103 0,0103 0,0103 0,0103 0,0103 0,0103
0,05
−1
5,6026 5,5364 5,4457 5,2709 5,4586 5,4628
5 k ( Nm )
2 0

−1
0,1258 0,1258 0,1258 0,1258 0,1258 0,1258
6 ∆ k (Nm )
0 0 0 0 0 0
1 t (s ) 7,24 7,23 7,25 7,39 7,33 7,38
2 T (s ) 0,724 0,723 0,725 0,739 0,733 0,738
3 2
T ( s) 0,524 0,522 0,565 0,546 0,537 0,538
4 0,07 ∆ T ( s) 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069
5 k ( Nm )
−1
5,2667 5,2522 5,0550 5,1381 5,2812 5,1986

−1
0,0991 0,0991 0,0991 0,0991 0,0991 0,0991
6 ∆ k (Nm )
1 1 1 1 1 1
1 t (s ) 6,36 6,38 6,29 6,22 6,30 6,31
2 T (s ) 0,636 0,638 0,629 0,622 0,630 0,631
3 2
T ( s) 0,404 0,407 0,395 0,386 0,396 0,397
0,1
0,0063 0,0063 0,0063 0,0063 0,0063 0,0063
4 ∆ T ( s)
2 2 2 2 2 2
5 k ( Nm−1 ) 4,8750 4,8444 4,9841 5,0969 4,9683 4,9537
0,0994 0,0994 0,0994 0,0994 0,0994 0,0994
6 ∆ k (Nm−1 )
2 2 2 2 2 2

F. ANALISIS DATA

Berdasarkan data pada Tabel 3.1 maka akan dilakukan analisis untuk
memperoleh tujuan praktikum.
1. Menentukan konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke
Untuk menentukan nilai konstanta berdasarkaan Hukum Hooke dapat
digunakan persamaan:
a. Untuk massa 50 gram
m. g
k=
dx
−2
50 gram x 9,8 m s
k=
0,07 cm
k =7.000 g s−2 k =6,125 N m−1

Sedangkan untuk menentukan ketidakpastian massa digunakan


persamaan untuk data tunggal.

1
Δm = × NST neraca digital
2

1
Δm = × 0,1 gram
2

Δ m = 0,05 gram

Δ m = 0,00005 kg
Untuk ketidakpastian pertambahan panjang digunakan persamaan:


5

Δ dx = ∑ (dx i−d x )¿2


i=1
¿
n−1


2 2 2
( 0,07−0,07 ) + ( 0,07−0,07 ) + ( 0,07−0,07 )
+(0,07−0,071)2 +(0,07−0,07)2
Δ dx =
4

Δ dx = 0,0015 m
Serta untuk ketidakpastian konstanta pegas digunakan persamaan ralat:


2 2
(∆ m) (∆ dx)
∆ k=k +
m dx


2 2
(0,00005) ( 0,0015)
∆ k= +
0,05 0,07
∆ k=¿ 0,10811 x 0,004601837 Nm-1

∆ k = 0,0000497

b. Untuk massa 70 gram


m. g
k=
dx
70 gram x 9,8 m s−2
k=
0,107 cm
−2
k =6.410 gs
−1
k =6,41 Nm

c. Untuk massa 100 gram


m. g
k=
dx
100 gram x 9,8 m s−2
k=
0,157 cm
k =6.240 gs−2
−1
k =6,24 Nm

Berdasarkan data hasil perhitungan di atas dapat dibuat grafik hubungan


massa dan pertambahan Panjang untuk digunakan menentukan nilai konstanta
pegas.
GRAFIK HUBUNGAN MASSA DAN PERTAM-
BAHAN PANJANG PEGAS
0.8
Pertambahan panjang(m) 0.7 f(x) = 6.45 x + 0.0789999999999999
0.6 R² = 0.998380129589633
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11
Massa(kg)

Gambar 3. 2 Grafik hubungan massa dan pertambahan panjang pegas


Dari grafik tersebut telah dilakukan analisis regresi linier untuk penentuan gradien
garis (a) dan ketidakpastian (b) pada persamaan y=ax+¿ b, sehingga dapat
ditentukan besarnya nilai konstanta pegas adalah

g
k¿ a

9,8
k= 1,7495

k= 5,6016 Nm−1

Sehingga nilai konstanta pegas dengan hukum Hooke berdasarkan grafik adalah
(k ± ∆ k)= (5,6016 ± 0,0000497) Nm−1

2. Menentukan konstanta pegas berdasarkan getaran selaras


Untuk memenuhi konstanta pegas, perlu dicari terlebih dahulu periode
gerakan pegas dengan persamaan:
a. Untuk massa 50 gram
t
T=
10
8,39
T=
10
T = 0,839 s
T2 = 0,703s2
Sehingga untuk menentukan nilai konstanta pegas berdasarkan getaran
selaras dapat digunakan persamaan:
m
k =4 π 2
T2

0,05
k = 4 (3,14)2 ×
0,404
−2
k =4,875005 gs
−1
k =4,875 Nm
Sedangkan untuk menentukan ketidakpastian massa digunakan
persamaan untuk data tunggal
1
Δm = × NST neraca digital
2
1
Δm = × 0,1 gram
2
Δ m = 0,05 gram
Δ m = 0,00005 kg
Untuk ketidakpastian periode digunakan persamaan:


2
(T −T )
5
∆T= ∑ 1
i=1 n−1


2 2 2
( 0,839−0,849 ) + ( 0,844−0,849 ) + ( 0,851−0,849 )
+ ( 0,865−0,849 )2+ ( 0,865−0,849 )2
∆T=
4
∆ T =0,065 s
b. Untuk massa 70 gram
t
T=
10

6,75
T=
10

T = 0,675 s

T2 = 0,455 s2
c. Untuk massa 90 gram
t
T=
10

7,02
T=
10

T = 0,702 s

T2 = 0,492 s2
Sehingga untuk data hasil perhitungan perulangan lainnya dapat dilihat pada
tabel 3.2.

Berdasarkan data hasil perulangan tersebut, dapat juga grafik hubungan massa (m)
dan periode kuadrat ( T 2 ) untuk digunakan menentukan nilai konstanta pegas
seperti pada gambar 3.3.

GRAFIK HUBUNGAN MASSA DAN PERIODE


KUADRAT
0.8
0.7 f(x) = 6.45 x + 0.0789999999999999
0.6 R² = 0.998380129589633
Periode kuadrat(s2)

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11
Massa(kg)

Gambar 3. 3 Grafik hubungan massa dan periode kuadrat


Dari grafik tersebut telah dilakukan analisis regresi linier untuk penentuan gradien
garis (a) dan ketidakpastian (b) pada persamaan y=ax+¿ b, sehingga dapat
ditentukan besarnya nilai konstanta pegas adalah:
2

k¿
a
4 ×(3,14)2
k=
6,45

k= 6,114 Nm−1
Sehingga nilai konstanta pegas berdasarkan grafik adalah (k ± ∆ k)= (6,114 ±
8,552) Nm−1

G. PEMBAHASAN

Praktikum pada acara ini bertujuan untuk menentukan nilai


konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke dan getaran selaras. Untuk
mencapai tujuan tersebut dilakukan percobaan terhadap satu set beban yang
digantungkan pada satu set pegas lalu diayunkan. Nilai konstanta pegas
bergantung pada berat massa, panjang pegas dan juga periode yang dimiliki
oleh pegas tersebut. Besarnya nilai konstanta pegas dipengaruhi oleh besarnya
gaya pemulih. Dan gaya tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu
faktor dari besarnya jarak simpangan diberikan pada pegas dan oleh faktor
tetapan pegas itu sendiri.
Pegas memiliki sifat elastisitas, yaitu sifat yang dapat kembali ke
bentuk semula selama gaya yang diberikan tidak melewati batas elastis.
Respon pegas terhadap gaya ditunjukkan dengan adanya perubahan panjang
pegas yang dikemukakan oleh Hooke. Semakin besar massa beban yang
digantungkan pada pegas, maka semakin kecil konstanta pegasnya. Begitupun
sebaliknya, semakin kecil massa beban yang digantungkan maka nilai
konstanta pegasnya akan semakin besar.
Nilai yang didapat pada pengamatan konstanta pegas menggunakan
hukum hooke adalah k=7,0 Nm−1.Berdasarkan perhitungan yang sudah
dilakukan baik secara matematis dan berdasarkan grafik dapat diketahui nilai
konstanta pegas berdasarkan hukum hooke adalah (5,60616± 0,0078) Nm−1
dan berdasarkan getaran selaras adalah (6,114 ± 0,552) Nm−1.Terlihat jelas
bahwa data dari hasil pengamatan semakin berat beban dan semakin besar
gaya yang diberikan terhadap pegas akan semakin panjang pula pertambahan
pegasnya. Hal ini membuktikan hukum Hooke yang menyatakan bahwa gaya
yang diberikan pada pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas itu
sendiri. Untuk nilai konstanta pegas pada perhitungan lainnya dapat dilihat
pada tabel 3.1 dan tabel 3.2

H. PENUTUP

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada praktikum ini adalah
untuk Hukum Hooke didapatkan nilai konstanta pegasnya sebesar ¿) dan
untuk nilai konstanta pada variasi perhitungan lainnya dapat dilihat pada
Tabel 3.1. Sedangkan untuk getaran selaras didapatkan nilai konstanta
pegasnya sebesar ¿) dan untuk nilai konstanta pada variasi perhitungan
lainnya dapat dilihat pada Tabel 3.2. Semakin besar massa beban yang
digantungkan pada pegas, maka semakin kecil konstanta pegasnya.
Begitupun sebaliknya, semakin kecil massa beban yang digantungkan,
maka nilai konstanta pegasnya akan semakin besar.

2. Saran
Sebelum memulai praktikum, praktikan sebaiknya membaca dan
memahami prosedur percobaan yang akan dilakukan agar praktikum dapat
terlaksana tepat waktu dan untuk menghindari kesalahan penggunaan alat
yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.(2016). Fisika Dasar I. Bandung;Institut Teknologi Bandung.

Putri, P.N., Suprapto, N.(2019). Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I.


Surabaya:Jauharoh Darussalam.

Zainuri, N.(2018). Kinematika Dinamika Rotasi Getaran Fluida. Surabaya:Institut


Teknologi Sepuluh November.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai