Anda di halaman 1dari 68

TUGAS PROPOSAL

METODE PENELITIAN
“JUDUL : PENGELOLAAN LABORATORIUM PENGEMBANGAN
BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UHO”

OLEH:

RUSNIATI SARI

(A1J119021)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEDOSENAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNUVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan

perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. Keberadaan laboratorium juga berperan

dalam kemajuan lembaga Pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren.

Pengadaan laboratorium disetiap lembaga pendidikan adalah keniscayaan dan keharusan

untuk meningkatkan mutu dari lembaga pendidikan itu sendiri. Dari sinilah lembaga

pendidikan dituntut untuk mengoptimalkan penggunaan laboratorium khususnya di perguruan

tinggi.

FKIP UHO pada hakikatnya merupakan penyelenggara pendidikan tinggi sekaligus

sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Keberadaannya senantiasa mengacu pada

tujuan yang ingin dicapai yaitu menghasilkan tenaga profesional kependidikan yang

berkepribadian, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, serta mampu menghasilkan tenaga

kependidikan yang memiliki keunggulan sesuai dengan kompetensi jurusan atau program

studi. Salah satu program studi yang terdapat pada FKIP UHO adalah program studi

Pendidikan Biologi.

Program studi Pendidikan Biologi ini bertujuan menghasilkan sarjana pendidikan yang

berkompeten. Program studi Pendidikan Biologi membekali mahasiswanya dengan Mata

Kuliah Utama (MKU) dan Mata Kuliah Pilihan (MKP) untuk pengembangan. Sistem

perkuliahan yang dilaksanakan selain tatap muka di kelas juga dilaksanakan di ruang

laboratorium Pengembangan Biologi.


Laboratorium Pengembangan Biologi yang terdapat di program studi Pendidikan

Biologi memiliki dua ruangan yang bersebelahan. Keduanya digunakan untuk semua mata

kuliah praktikum, sedangkan standar minimal pengelolaan laboratorium untuk satu ruang

laboratorium digunakan satu mata kuliah praktikum. Selain itu, penyediaan fasilitas di

dalamnya belum lengkap dan penataannya masih belum baik. Keadaan tersebut tentunya

belum memenuhi standar minimal yang ditentukan, padahal laboratorium berperan penting

bagi setiap peneliti dan praktikan karena laboratorium sebagai tempat penunjang proses

pembelajaran dengan metode praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada

siswa/mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai

gejala secara langsung.

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan

memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Untuk meningkatkan efisiensi dan

efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus apapun suatu

laboratorium tidak akan berarti apabila tidak ditunjang oleh pengelolaan laboratorium yang

baik. Pengelolaan laboratorium hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur-unsur dalam

pengelolaan.

Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas serta

aktifitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada

dasarnya pengelola dan pengguna laboratorium terdiri dari kepala laboratorium, supervisor,

penanggung jawab teknis, koordinator laboratorium, laboran, dan praktikan. Pengelolaan

laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Setiap

orang yang terlibat harus memiliki kesadaran untuk mengatur, memelihara dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar

laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya, sedangkan upaya menjaga

keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penanganannya bila terjadi kecelakaan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti

bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui tentang pengelolaan

laboratorium Pengembangan Biologi, dengan judul penelitian “Pengelolaan Laboratorium

Pengembangan Biologi Di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UHO”

B. Pembatasan Masalah Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah maka perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut:

1. Subyek penelitian ini berjumlah 5 yaitu asisten dosen pengampu praktikum, tenaga

administrasi, laboran, dosen pengampu praktikum, dan Kepala laboratorium

Pengembangan Biologi.

2. Objek penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium Pengembangan Biologi di

program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.

3. Parameter pada penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium Biologi ditinjau dari

unsur-unsur pokok pengelolaan laboratorium meliputi :

a. perencanaan,

b. penataan,

c. pengadministrasian,

d. pengamanan,

e. perawatan,
f. pengawasan.

C. Perumusan Masalah Penelitian

Bagaimana pengelolaan laboratorium Pengembangan Biologi di program studi

Pendidikan Biologi FKIP UHO?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan laboratorium

Pengembangan Biologi di program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis yaitu diharapkan dapat

memperjelas mengenai pengelolaan laboratorium Pengembangan Biologi di program

studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan mengetahui

pengelolaan laboratorium Pengembangan Biologi di program studi Pendidikan

Biologi FKIP UHO.

b. Bagi Program Studi dan Dosen

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi program studi dan dosen

sebagai referensi terhadap pengelolaan laboratorium Biologi, serta dapat digunakan

sebagai bahan evaluasi bagi program studi untuk meningkatkan kualitas


pengelolaan laboratorium, sehingga diharapkan pengelolaan laboratorium Biologi

menjadi lebih baik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Laboratorium Biologi

Biologi merupakan bagian dari biologi yang mencakup pengetahuan dan proses

eksplorasi nilai. Untuk mengembangkan proses eksplorasi diperlukan wahana yang tepat,

salah satunya adalah kegiatan praktikum di laboratorium. Keberadaan laboratorium

menjadi sangat penting dalam pembelajaran biologi. Laboratorium dapat berupa gedung

yang dibatasi dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Laboratorium

sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau

penelitian (Wirjosoemarto, 2004). Laboratorium merupakan tempat untuk

mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan

sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas

dengan kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas, 2002). Dalam konteks

pendidikan di laboratorium biologi laboratorium biologi berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktek yang memerlukan peralatan

khusus (Permendiknas, 2007). Sehingga fungsi laboratorium dapat dijabarkan sebagai

tempat proses pembelajaran dengan metoda praktikum yang dapat memberikan

pengalaman belajar pada mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta

mengobservasi berbagai gejala secara langsung. Kegiatan praktikum dapat memberikan

peran yang sangat besar terutama dalam membangun pemahaman konsep, verifikasi

(pembuktian) kebenaran konsep, menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar


bekerja ilmiah) serta afektif mahasiswa, menumbuhkan rasa suka dan motivasi terhadap

pelajaran yang dipelajari serta untuk melatih kemampuan psikomotor mahasiswa. Melalui

kegiatan praktikum seluruh kemampuan dan keterampilan mahasiswa akan teraktualisasi

dan dosen dapat memberikan penilaian secara komprehensif dan mencakup ketiga ranah

pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, demikian pula sains sebagai produk

dapat terimplementasi melalui kegiatan praktikum (Thantris, 2008).

2. Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik

Praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran sains

yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pengujian

hipotesis atau observasi objek nyata berkaitan dengan konsep dan teori. Praktikum juga

diartikan sebagai kerja laboratorium atau kerja praktik yang dilakukan di laboratorium

berkitan dengan bidang ilmu. Adapun praktik dapat didefinisikan sebagai cara melakukan

sesuatu atau cara melakukan apa yang tersebut dalam teori (Rustaman, 2003: 160).

Pendekatan laboratori adalah suatu pendekatan yang berdasarkan pada asumsi

bahwa pengalaman langsung dengan benda-benda material yang melibatkan observasi

dan eksperimen. Strategi ini sangat efektif karena dapat melayani perbedaan individual

dan pengalaman sosialisasi bila dosen cukup terampil dan mampu bertindak sebagai

sumber. Para dosen yang mempergunakan strategi pendekatan laboratori harus memiliki

sejumlah kompetensi sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan tingkah laku yang akan dicapai oleh para mahasiswa melalui

kegiatan-kegiatan misalnya eksperimen dan demonstrasi.

b. Memilih sumber yang bermakna untuk mencapai tujuan itu, misalnya material,

perlengkapan, dan tempat.


c. Membuat rencana yang memberikan pertimbangan tentang perincian kegiatan,

misalnya dalam bentuk lembar kerja mahasiswa.

d. Mengecek semua perincian dalam rencana dengan jalan mempersiapkan dan

mengetes sebelumnya perlengkapan yang akan digunakan.

e. Mempersiapkan para mahasiswa untuk melakukan kegiatan dengan jalan yang

jelas mengenai hasil yang diharapkan.

f. Menyediakan material dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh mahasiswa

g. Menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa selama kegiatan

h. Merumuskan dan menjelaskan kembali hal-hal yang baru muncul.

i. Membantu mahasiswa menyimpulkan hal yang mereka peroleh dari pengalaman

praktikum (Hamalik, 2002: 131).

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang dosen di dalam kelas harus

dapat memfasilitasi tercapainya kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen

kurikulum sehingga pada gilirannya setiap mahasiswa mampu menjadi pelajar yang

mandiri sepanjang hayatnya. Mereka akan menjadi komponen penting untuk mewujudkan

sebuah masyarakat belajar (learning community). Kualitas yang telah dirancang, kegiatan

pembelajaran harusnya menggunakan prinsip yaitu berpusat pada peserta didik,

mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptakan kondisi menyenangkan dan

menantang, bermuatan nilai, etika, estetika, logika, kinestetika, dan menyediakan

pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode

pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Pada

suatu kegiatan belajar-mengajar, mahasiswa diajak untuk menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi-informasi yang kompleks, mengecek informasi baru


dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi

informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan, jaman, tempat, dan waktu,

misalnya dengan dilaksanakannya kegiatan praktikum (Faiq, 2013: 1).

Mahasiswa adalah subjek yang mempunyai kemampuan aktif mencari,

mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu kegiatan belajar

tentunya merupakan kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa agar dapat

mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Mahasiswa penting untuk selalu

dipicu untuk belajar memecahkan masalah (problem solving), menemukan sesuatu

(discovery learning), dan belajar mewujudkan ide yang dimilikinya sehingga mereka

akan betul-betul memahami dan dapat menerapkan pengetahuan.

3. Pengelolaan Laboratorium Biologi

Laboratorium biologi memerlukan pengorganisasian dan pengelolaan yang baik

agar kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalamnya dapat berjalan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai. Menurut Kertiasa (2006) mengelola suatu laboratorium meliputi 4

kegiatan pokok yaitu:

a. mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk terus mengupayakan agar kegiatan

mahasiswa di dalam laboratorium bermakna bagi mahasiswa dan proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien,

b. menjadwal penggunaan laboratorium oleh pengelola agar laboratorium dapat

digunakan secara merata dan efisien oleh semua mahasiswa yang memerlukan,

c. mengupayakan agar peralatan laboratorium terpelihara dengan baik, sehingga dapat

digunakan dalam waktu yang lama dan selalu siap digunakan.


d. mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman dan

mengupayakan langkah-langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya

kecelakaan.

Pengelolaan laboratorium yang disampaikan Kertiasa (2006) menjadi acuan dalam

penelitian ini. Dalam penelitian ini pengelolaan yang akan dilaksanakan meliputi

pengelolaan sarana dan prasarana termasuk penataan ulang lay out ruang laboratorium,

pengorganisasian pengelola, pengadministrasian alat dan bahan serta pengelolaan

keselamatan kerja dalam laboratorium. Secara lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengelolaan sarana dan prasarana

Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor

yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor

tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.

Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah

angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak

berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan laboratorium tidak

terlalu dekat dengan bangunan lainnya. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau

untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya.

Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang

utama dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para

mahasiswa melakukan praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang

persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan

alat-alat dan bahan-bahan yang akan dbiologikai praktikum atau percobaan baik
untuk mahasiswa maupun untuk dosen. Ruang penyimpanan atau gudang terutama

digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan termasuk bahan kimia dan

alat-alat yang jarang digunakan. Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran

ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang penyimpanan setidaknya dapat

ditempati lemari yang akan digunakan untuk menyimpan alat-alat atau bahan.

Demikian juga ruang persiapan setidaknya ditempati meja dan alat-alat untuk

keperluan penyiapan bahan-bahan atau alat-alat untuk percobaan. Ruang yang

digunakan untuk praktikum mahasiswa harus memenuhi standar yang telah

dirumuskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2007), rasio minimal

ruang laboratorium biologi adalah 2,4 m2/peserta didik. Tata letak ruang

laboratorium beserta ukurannya menurut Wirjosoemarto et al. (2004) dapat dilihat

pada gambar berikut.

Keterangan gambar :

1. Pintu masuk
2. Pintu keluar

3. Meja demonstrasi

4. Meja praktikum

5. Saklar listrik

6. Bak cuci

Laboratorium yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria tata ruang yang

telah diuraiakan di atas, namun laboratorium juga harus dilengkapi dengan fasilitas

yang menunjang. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas umum dan fasilitas khusus.

Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai

laboratorium seperti penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik, dan gas.

Sedangkan fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair yang meliputi meja

mahasiswa, meja dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, perlengkapan

P3K, pemadam kebakaran, dan lain-lain (Wirjosoemarto et al.2004).

Menurut Kertiasa (2006) kegiatan di laboratorium biologi adalah kegiatan

dalam rangka mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup. Berbeda

dengan fisika dan kimia, yang objek kajiannya adalah makhluk tak hidup. Objek

kajiannya dapat berupa makhluk hidup yang masih hidup, atau bagian dari makhluk

hidup yang sudah mati. Untuk mengkaji itu diperlukan berbagai jenis alat dan bahan.

Kertiasa (2006) mengelompokkan alat-alat dan bahan dalam laboratorium

biologi menurut jenis alat dan bahan tersebut, seperti:

1) alat-alat optik
2) alat-alat dan wadah dari kaca, dari porselen atau dari plastik yang tidak mudah

terkorosi

3) alat-alat bantu seperti sumbat karet, sumbat gabus, pelubang gabus, spatula,

sikat tabung reaksi dan sikat buret

4) alat-alat bedah dan pengerat seperti jarum, panci bedah, gunting, pinset, pisau

dan mikrotom

5) alat peraga dan model seprti mikroslaid, slaid 35 mm, model-model (kerangka,

torso, kotak genetika) dan carta

6) alat-alat ukur sseperti neraca, thermometer, hygrometer, stop watch, dan

respirometer

7) alat-alat penopang/penumpu seperti statif dan alasnya, klem, bosshead, kaki

tiga, kasa, rak tabung reaksi dan mikrotom

8) alat pemanas

9) alat-alat untuk kegiatan lapangan seperti kuadrat, jala plankton, komparator

lingkungan dan vaskulum

10) bahan-bahan kimia untuk biologi

Sarana prasarana laboratorium dengan kualitas dan kuantitas yang memadai

berdasarkan Permendikbud tahun 2013 yaitu:


b. Pengorganisasian pengelola

Menurut Wirjosoemarto et al (2004), agar kesinambungan daya guna

laboratorium dapat dipertahankan, laboratoratorium perlu dikelola secara baik. Salah

satu bagian dari pengelola laboratorium ini adalah staf atau personal laboratorium. Staf

atau personal laboratorium mempunyai tanggung jawab terhadap efektifitas dan

efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum. Pada

laboratorium biologi menengah, biasanya laboratorium dikelola oleh seorang

penanggung jawab laboratorium yang diangkat dari salah dosen biologi. Tugas teknisi

laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan dan alat-alat praktikum, pengecekan

secara periodik, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan bahan. Agar kinerja pengelola

laboratorium berjalan baik, perlu disusun struktur organisasi laboratorium. Pada

struktur organisasi tersebut, dicantumkan pula para dosen mata pelajaran biologi

sebagai penanggung jawab masing-masing alat/bahan.


Tugas penanggung jawab laboratorium selain mengkoordinir berbagai aspek

laboratorium, juga mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium. Penjadwalan ini

dikoordinasikan dengan bagian kurikulum dan mempertimbangkan usulan-usulan

dosen. Pada laboratorium dengan peralatan laboratorium yang rumit atau kompleks,

biasanya perlu diangkat seorang operator alat. Operator alat bertanggung jawab

terhadap alat yang dioperasikannnya, oleh karena itu operator harus selalu siap jika

sewaktu-waktu alat tersebut digunakan.

c. Pengadministrasian alat dan bahan

Mengadministrasi alat dan bahan di sini maksudnya mencatat jumlah/mencatat

jumlah alat dan bahan yang ada. Pengadministrasian pada dasarnya dapat dilakukan

oleh orang yang sudah mendapat pendidikan khusus seperti dosen atau orang yang

sudah terlatih khusus untuk menjadi petugas laboratorium seperti teknisi laboratorium

atau asisten laboratorium.

Mengadministrasi alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium dapat

dilakukan dengan inventarisasi alat dan bahan yang tujuannya untuk memudahkan

pemeriksaan. Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu buku atau secara komputasi

sebagai daftar induk. Menurut Wirjosoemarto et al. (2004) hal-hal yang perlu

diperhatikan pada inventarisasi mencakup :

1) kode alat/bahan

2) nama alat/bahan

3) spesifikasi alat/bahan (merk, tipe dan pabrik pembuat alat)

4) sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya

5) tahun penggunaan
6) jumlah atau kuantitas

7) kondisi alat, baik atau rusak.

Daftar penerimaan alat dan bahan perlu dibuat untuk mencatat semua alat dan

bahan yang diterima baik yang berasal dari permintaan laboratorium biologi melalui

usulan maupun yang berasal dari bantuan. Selain daftar inventarisasi alat dan bahan,

perlu dibuat kartu alat/barang dan kartu bahan/zat. Fungsi dari kartu-kartu tersebut

adalah untuk menertibkan, mengendalikan dan mengawasi pengguaan alat dan bahan

tersebut.

d. Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium

Laboratorium laboratorium biologi mungkin belum terkenal sebagai tempat

yang berbahaya. Frekuensi terjadinya kecelakaan tidak besar. Sekali pun demikian,

usaha mencegah terjadinya kecelakaan perlu diadakan. Untuk dapat mencegah

terjadinya kecelakaan diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis kecelakaan yang

mungkin terjadi di dalam laboratorium biologi, beserta pengetahuan tentang

penyebabnya. Setiap pengguna laboratorium (dosen, mahamahasiswa mahasiswa dan

petugas laboratorium) perlu mengetahui jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di

dalam laboratorium biologi.

Bekerja di laboratorium tidaklah sama dengan bekerja di tempat lain. Bekerja

di laboratorium memerlukan keterampilan-keterampilan, kecermatan, dan kehati-

hatian yang cukup tinggi. Keselamatan kerja dan kegiatan praktikum merupakan dua

sisi yang tidak dapat dipisahkan. Dua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang sama

pentingnya untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Menurut Woolnough buku Strategi

Belajar Mengajar, mengemukakan bahwa bentuk praktikum bisa berupa:


1) Latihan, digunakan untuk mendukung aspek pengembangan ketrampilan dasar.

Contohnya menggunakan mata, kaca pembesar, dsb.

2) Investigasi (penyelidikan), digunakan untuk aspek tujuan kemampuan

memecahkan masalah. Contoh praktikum berbentuk investigasi diantaranya

bagaimana mendapatkan kecambah dari biji sirsak.

3) Bersifat pengalaman, digunakan untuk aspek tujuan peningkatan pemahaman

materi pelajaran. Contohnya mempelajari dan menyayat bagian tumbuhan

(bunga/buah).

4) Bekerja di Laboratorium mempunyai resiko yang berbahaya bagi yang bekerja.

Untuk meminimalisir (zero accident) kecelakaan di laboratorium maka para

pekerja laboratorium haruslah mengetahui sumber-sumber bahaya, simbol-

simbol tanda bahaya dan teknik penggunaan peralatan keselamatan kerja.

Laboratorium yang baik harus mempunyai peralatan keselamatan kerja yang

harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sesuai jenis

laboratoriumnya. Kecelakaan di laboratorium tidak akan terjadi apabila setiap

individu sadar dan mengerti bahwa laboratorium itu milik bersama yang harus

dijaga dengan meningkatkan disiplin.

Berdasarkan sifat-sifat bahan kimianya, yang mana sifat-sifat bahan kimia

antara lain adalah:


1) Bahan mudah terbakar

Bahan mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap,

atau bahan padat yang dalam bentuk debu dapat meledak (terbakar) jika

tercampur atau terdispersi dengan udara. Syarat penyimpanan untuk bahan yang

mudah terbakar antara lain, temperatur dingin dan berventilasi, jauhkan dari

sumber api atau panas terutama loncatan api dan bara rokok, dan tersedia alat

pemadam kebakaran.

2) Bahan mudah meledak

Bahan kimia yang mudah meledak merupakan suatu zat padat atau cair atau

campuran keduanya yang karena reaksi kimia dapat menghasilkan gas.


3) Bahan korosif

Zat-zat korosif atau kaustik ialah zat-zat yang merusak zat yang

dikenainya.

4) Bahan beracun

Bahan kimia beracun dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan dan

dapat menimbulkan kematian apabila terhirup atau kontak melalui kulit.

5) Bahan oksidator
Bahan oksidator dapat menghasilkan oksigen sehingga dapat

menyebabkan kebakaran bahan-bahan lain.

6) Bahan radioaktif

Dampak radiasi tergantung kepada lamanya waktu radiasi dan intensitas

dosis yang digunakan. Radiasi dapat merusak sel hidup. Dampak radiasi bersifat

permanen.

Setelah melakukan kegiatan praktikum, maka limbah bahan kimia

hendaknya di buang pada tempat yang sudah disediakan, karena apabila langsung di

buang ke pembuangan air kotor akan menimbulkan polusi bagi lingkungan.

Pembuangan limbah bisa di di bagi dalam 3 kategori, yaitu:

1) Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan

ke dalam botol penampung. Botol penampung ini harus di berikan label yang

jelas agar tidak digunakan lagi.

2) Limbah padat seperti kertas saring, lakmus, korek api, dan pecahan kaca bisa di

buang di tempat sampah yang telah disediakan di ruang laboratorium.


3) Sabun, detergen, dan cairan yang tidak berbahaya dalam air bisa di buang

langsung melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya hingga

bersih

4. Kendala-Kendala Dalam Pengelolaan Laboratorium Biologi

Selama ini pengelolaan laboratorium laboratorium biologi belum dapat

dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun

tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegiatan laboratorium

laboratorium biologi ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan

dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium

sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah menjadi

ruang kelas atau gudang, antara lain:

a. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium biologi.

b. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium biologi serta

implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran Biologi.

Ironisnya keberadaan laboratorium biologi dianggap membebani sehingga jarang

dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

c. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Biologi sehingga

menyulitkan bagi pusat kegiatan dosen untuk menjalankan fungsi pembinaannya

kepada para mahasiswa.

d. Terbatasnya kemampuan dosen dalam penguasaan mata pelajaran.


B. Kajian Empiris

Berdasarkan ekplorasi peneliti, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan

dengan penelitian ini diantaranya :

1. Penelitian dari Astika (2017: 7-10) mengenai “Analisis Standarisasi Laboratorium

Biologi FKIP UHO”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk mengungkap standarisasi

laboratorium yang ada di program studi pendidikan biologi FKIP UHO. Hasil dalam

penelitian ini menunjukkan bawa kondisi daya dukung fasilitas alat-alat laboratorium

Biologi yang ada di program studi pendidikan biologi FKIP UHO menunjukkan bahwa

kondisinya belum memenuhi standar yang telah ditetapkan yakni.

a. Fasilitas daya dukung sarana prasarana yang ada di ruang laboratorium Biologi

yangada di program studi pendidikan biologi FKIP UHO belum memenuhi

standar.

b. Kompetensi pengelolaan laboratorium yang di program studi pendidikan biologi

FKIP UHO cukup baik

c. Efektivitas dalam pemanfaatan laboratorium :

1) Efektivitas dalam pemanfaatan laboratorium yang ada di program studi

pendidikan biologi FKIP UHO sangat baik

2) Dalam intensitas pemanfaatan pada kegiatan pratikum biologi berkualifikasi

rendah.

2. Penelitian dari Rusilawati (2018: 11-15) yang berjudul “Evaluasi Pengelolaan

Laboratorium Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UHO”. Dilakasanakannya

penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi seberapa jauh perbedaan


(discrepancy) antara komponenkomponen pengelolaan laboratorium biologi yang

diprogramkan dan yang telah dilaksanakan di program studi pendidikan biologi FKIP

UHO dengan menggunakan pendekatan model Discrepancy Model yang digagas Provus.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada tahap kesesuaian antara lain kompetensi

pengelola dalam kategori baik. Sedangkan untuk kelengkapan administrasi, sarana dan

prasarana masuk dalam kategori cukup. Pada tahap instalasi yaitu perencanaan masuk

kategori cukup baik. Tahap proses pengeloaan laboratorium masuk kategori baik. Tahap

produk yaitu kepuasan mahasiswa dan kemampuan hasil belajar Biologi mahasiswa.

Masih terdapat kesenjangan pada pelayanan pengelola laboratorium biologi. Kepuasan

mahasiswa yang tertinggi pada kehandalan dari dosen pada saat kegiatan praktikum.

Kemampuan belajar mahasiswa mencapai hasil di atas dari kriteria yang ditetapkan.

3. Penelitian dari Nandri (2017: 90-106) yang berjudul “Analisis Sarana dan Intensitas

Penggunaan Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses Sains Mahamahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UHO”. Dilakasanakannya penelitiaan ini

bertujuan untuk mengidentifikasi:

a. Kondisi laboratorium;

b. Intensitas aplikasi laboratorium biologi untuk mendukung pembelajaran;

c. Faktor Penghambatan untuk dosen biologi dalam menggunakan laboratorium;

d. Korelasi antara laboratorium dan keterampilan proses ilmiah;

e. Korelasi antara aplikasi laboratorium dan keterampilan proses ilmiah

Jenis penelitian ini merpakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Hasil

menunjukkan:

a. Kelengkapan fasilitas di laboratorium dikategorikan baik


b. Peralatan dan keterampilan manajemen yang dikategorikan baik

c. Keamanan dan kesehatan dikategorikan cukup baik

4. Penelitian dari Khamid (2018: 6-8) yang berjudul “Evaluasi Program Pelaksanaan

Praktikum Biologi FKIP UHO Tahun Ajaran 2017/2018”. Tujuan pada penelitian ini

adalah untuk mengevaluasi proses pelaksanaan praktikum biologi program studi

pendidikan biologi FKIP UHO. Jenis penelitian yang dilakukan adalah evaluasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa:

a. Perencanaan praktikum yang dilakukan dosen dan laboran Program Studi Pendidikan

Biologi FKIP UHO sudah baik, kesiapan mahasiswa dengan presentase paling tinggi

sebesar 62, 88 % termasuk kategori baik, serta kesiapan sarana dan prasarana

laboratorium termasuk dalam kriteria baik dengan presentase sebesar 85,65 %.

b. Proses praktikum biologi sudah berjalan dengan baik, sudah terlihat adanya

kerjasama antara dosen, laboran, dan mahasiswa. Pada aspek kegiatan praktikum

yang dilakukan mahasiswa didapatkan presentase paling tinggi sebesar 66,66%.

c. Hasil penilaian praktikum biologi mahasiswa program studi pendidikan biologi FKIP

UHO hanya diambil dari aspek kognitif.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Nadin (2019: 4-7) yang berjudul “Analisis Kelengkapan

Laboratorium Dalam Pelaksanaan Praktikum Biologi di Program Studi Pendidikan

Biologi FKIP UHO”. Dilaksnakannya penelitian ini bertujuan untuk mengungkap

kelengkapan laboratorium yang ada di program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.

Teknik analisis data pada penelitian iniberupa deskriptif kuantitatif yang menggunakan

metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peralatan laboratorium di program

studi Pendidikan Biologi FKIP UHO 33% sangat lengkap, 56% sudah lengkap dan 11%
masih tergolong tidak lengkap. Laboratorium Biologi hanya 56 % saja yang sudah

tersendiri sedangkan 44 % masih bergabung dengan Laboratorium Dasar Jurusan

Farmasi. Begitu pula dengan peralatan berupa bak cuci sudah seluruh laboratorium

biologi memilikinya namun hanya 11 % saja yang sudah memiliki air sedangkan 89%

laboratorium biologi belum memiliki air. Pelaksanaan praktikum respirasi tidak pernah

dilakukan karena tidak memiliki alat fotometer. Ditemukan juga mikroskop yang masih

bisa digunakan pada tiap laboratorium biologi rata-rata hanya 2-4 buah saja selebihnya

sudah rusak dengan kondisi tidak terawat.

Adapun perbedaan penelitian yang dilaksanakan peneliti dengan kelima penelitian

yang relevan tersebut adalah penelitian ini menekankan pada pengelolaan Laboratorium

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UHO mengenai standarisasi sarana dan

prasarana laboratorium berdasarkan ketentuan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

C. Kerangka Konseptual

Kegiatan laboratorium dan praktikum merupakan salah satu komponen penting dan

upaya yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran biologi secara menyeluruh. Untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan terhadap kegiatan laboratorium yang semakin meningkat

kualitasnya, maka optimalisasi peranan laboratorium biologi perlu ditingkatkan. Laboratorium

dapat berperan dengan baik jika kompetensi pengelola dalam mengelola laboratorium juga

baik. Kompetensi pengelola laboratorium biologi ini ditentukan oleh beberapa faktor antara

lain pendidikan preservice, pengalaman mengajar, dan pengembangan profesi.


Pengelolaan laboratorium yang baik sangat menentukan dalam pemanfaatan

laboratorium secara efektif yang merupakan salah satu prasyarat dalam pembelajaran dengan

pendekatan saintifik. Efektivitas pengelolaan dan manajemen laboratorium dipengaruhi oleh

banyak faktor, diantaranya adalah kemampuan dosen dalam mengelola laboratorium sebagai

tempat praktikum dan pengelolaan pembelajaran berbasis praktikum.

Kemampuan dosen biologi dalam mengelola laboratorium sebagai tempat praktikum

meliputi kemampuan dosen dalam optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana dan penerapan

kedisiplinan, sedangkan kemampuan dosen dalam pengelolaan pembelajaran berbasis

praktikum meliputi kemampuan dosen dalam membuat perangkat perencanaan praktikum,

kemampuan dosen dalam pelaksanaan praktikum, dan pengetahuan dosen tentang penilaian

autentik praktikum dan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang

melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan konsep melalui observasi dan praktikum.

Pendekatan saintifik ini berdasarkan pada asumsi bahwa pengalaman langsung dengan benda-

benda material yang melibatkan observasi dan eksperimen. Strategi ini sangat efektif karena

dapat melayani perbedaan individual dan pengalaman sosialisasi bila dosen cukup terampil

dan mampu bertindak sebagai sumber.

Laboratorium menjadi tempat bagi dosen untuk mendalami konsep, mengembangkan

metode pembelajaran, memperkaya pengetahuan dan keterampilan; sebagai tempat bagi

mahasiswa untuk belajar memahami karakteristik alam dan lingkungan melalui optimalisasi

keterampilan proses serta mengembangkan sikap ilmiah mahamahasiswa. Melalui

pengelolaan laboratorium yang baik maka dapat mendukung keberhasilan pembelajaran

biologi program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO. Berdasarkan penjelasan di atas, maka

dapat dibuat bagan kerangka pikir sebagai berikut:


D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Ho : pengelolaan laboratorium pengembangan biologi FKIP UHO yang baik dapat

berpengaruh negatif pada keberhasilan pembelajaran biologi di program studi

Pendidikan Biologi FKIP UHO (salah)

H1 : pengelolaan laboratorium pengembangan biologi FKIP UHO yang baik dapat

berpengaruh positif pada keberhasilan pembelajaran biologi di program studi

Pendidikan Biologi FKIP UHO (benar)


Jadi, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yaitu pengelolaan laboratorium pengembangan

biologi FKIP UHO yang baik dapat berpengaruh positif pada keberhasilan pembelajaran

biologi di program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, jenis

penelitian ini merupakan penelitian “kualitatif” dalam bentuk studi kasus. Penelitian ini

bersifat deskriptif analitis. Berbeda dengan analisis data pada penelitian kuantitatif yang

dilakukan setelah semua data terkumpul. Penelitian kualitatif naturalistik diharapkan sejak

awal pengumpulan data sudah langsung menganalisis data dengan mengadakan interpretasi

untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna darBiologida

generalisasi.

Lebih rinci lagi Daymon dan Holloway serta Moleong, S. Nasution (1996:9)

mengemukakan karakteristik penelitian kualitatif (naturalistik) sebagai berikut:

1. Sumber datanya merupakan situasi yang wajar atau natural setting.

2. Peneliti sebagai instrument penelitian.

3. Sangat deskriptif.

4. Mementingkan proses dari pada hasil.


5. Mencari makna.

6. Mengutamakan data langsung.

7. Melakukan triangulasi (cek silang baik dengan teori, sumber data maupun data itu

sendiri).

8. Menonjolkan rincian kontekstual.

9. Subjek yang diteliti dBiologindang berkedudukan sama dengan peneliti (subjek

penelitian sering disebut peserta atau anggota penelitian).

10. Mengutamakan perspektif emik (mengutamakan pandangan subjek penelitian).

11. Verifikasi melalui kasus-kasus yang berbeda atau bertentangan.

12. Menggunakan sampling purposive (sampel kecil dan dipilih menurut tujuan

penelitiannya).

13. Menggunakan audit trial (mengikuti jejak atau melacak untuk mengetahui apakah

laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan).

14. PartisBiologisi tanpa mengganggu.

15. Mengadakan analisis sejak awal penelitian (awal penelitian, selama dan setelah proses

penelitian berlangsung).

B. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakn di laboratorium Biologi FKIP UHO dengan alamat

Kampus Bumi Tridharma Anduonohu, Jalan H.E.A. Mokodompit, Kendari, sulawesi

Tenggara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-September tahun ajaran 2021/2022.


C. Populasi dan sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah program studi Pendidkan Biologi FKIP UHO

yang memiliki laboratorim Pengembangan Biologi. Sedangkan sampel pada penelitian ini

adalah dosen pengelola laboratorium Biologi pada program studi Pendidkan Biologi FKIP

UHO sehingga pengambilan sampel pada penelitian ini disebut sampling jenuh. Sampling

jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang,

atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah

lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel

(Sujarweni, 2014: 72).

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium biologi FKIP

UHO, meliputi pengelolaan sarana dan prasarana, pengorganisasian pengelola,

inventarisasi alat dan bahan serta keselamatan kerja di dalam labolatorium.

b. Variabel terikat

Variabel terikat meliputi kinerja pengguna (dosen dan mahasiswa) dan pengelola

laboratorium biologi program studi Pendidkan Biologi FKIP UHO.

E. Prosedur dan Instrumen Penelitian

a. Prosedur pada penelitian ini ditetapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1) Penetapan sampel penelitian

2) Penetapan variabel dan indikator penelitian yang dijadikan dasar penyusunannya

instrumen peneltian

3) Penyusunan instrument penelitian yaitu angket atau lembaran pertanyaan.

4) Validasi instrumen penelitian

5) Pengambilan data/ penyebaran angket penelitian kepada responden (sampel

penelitian)

6) Pengolaan data.

b. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

pengulangan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrument

dan lembar observasi.

Item profil laboratorium, instrumen penelitian menggunakan lembar observasi

sebagai instrumen penelitian dan disusun menggunakan skala pengukuran rating scale

dengan bentuk checlist. Lembar observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Sedangkan item

kompetensi dosen menggunakan angket dan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada para responden (pengelola laboratorium) untuk

dijawab.
F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau

data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu

sehingga mehasilkan informasi yang diperlukan. Pengolahan data bertujuan untuk

memperoleh penyajian data dan kesimpulan yang baik, data yang diperoleh dari penelitian

masih mentah, belum dapat memberikan informasi, maka diperlukan pengolahan data.

1. Editing. Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh peneliti

sendiri melalui proses wawancara kepada responden penelitian (Setiadi, 2013). Peneliti

memeriksa daftar pertanyaan yang telah terisi antara lain kelengkapan jawaban,

keterbacaan tulisan, dan relevansi jawaban dari responden.

2. Coding. Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden ke

dalam bentuk angka / bilangan. Pengklasifikasian dilakukan peneliti dengan cara

memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. Angket ini

digunakan untuk mengukur penilaian kompetensi pengelola dalam pengelolaan

laboratorium Biologi FKIP UHO. Jenis pernyataan dalam angket ini terdiri dari

pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif atau pertanyaan mendukung

(favourable), nilai jawaban Ya = 1 dan Tidak = 0. Sedangkan untuk pertanyaan negatif

(unfavourable), yaitu : Ya = 0 dan Tidak = 1

3. Skoring, elakukan skoring data dari hasil observasi dan studi dokumentasi penelitian

pengelolaan laboratorium biologi FKIP UHO dalam mendukung pelaksanaan

pembelajaran Biologi dengan Statistik Deskriptif presentase berikut.


4. Entering Data adalah proses memasukkan data ke dalam tabel dilakukan dengan program

yang ada di komputer. Data kuesioner yang sudah dikoding dimasukkan sesuai dengan

tabel program perangkat komputer.

5. Cleaning Data. Cleaning merupakan teknik pembersihan data, data–data yang tidak

sesuai dengan kebutuhan akan terhapus. Peneliti melakukan kegiatan pengecekan

kembali terhadap data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak dalam

program perangkat komputer terdapat kesalahan atau tidak.

6. Penyajian Data

G. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah proses menyusun atau mengolah data agar dapat ditafsirkan lebih

baik. Selanjutnya Moeleong berpendapat bahwa analisis data dapat juga dimaksudkan untuk

menemukan unsur-unsur atau bagian-bagian berisikan kategori yang lebih kecil dari data

penelitian. Data yang baru dapat terdiri dari catatan lapangan yang diperoleh melalui

observasi, wawancara dan studi dokumen pada masalah tentang manajemen kepala

laboratorium dalam meningkatkan kualitas praktik belajar BIOLOGI dianalisis dengan cara

menyusun menghubungkan dan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan

data selama dan sesudah pengumpulan data.


Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif

yang terdiri dari: (a) Menelaah seluruh data, (b) reduksi data, (c) penyajian data, (d)

kesimpulan, dimana prosesnya berlangsung secara serkuler selama penelitian berlangsung.

Tahap awal pengumpulan data, fokus penelitian masih melebar dan belum tampak jelas,

sedangkan observasi masih bersifat umum dan luas, setelah fokus semakin jelas maka

peneliti menggunakan observasi yang lebih berstruktur untuk mendapatkan data yang lebih

spesifik.

1. Menelaah seluruh data dimulai dengan menelaah seluruh sumber yang ada yaitu dari

wawancara, dokumentasi dan observasi. Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah

ternyata data-data yang diperoleh tersebut masih bersifat acak, maka langkah

berikutnya adalah mengadakan reduksi data.

2. Reduksi Data. Data penelitian yang diperlukan dikumpulkan, maka agar tidak

bertumpuk-tumpuk dan memudahkan dalam mengelompokkan serta dalam

menyimpulkannya perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dalam hal ini sebagai

suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan,

dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Reduksi data berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif

berlangsung. Sebenarnya bahkan sebelum data benar-benar terkumpul, antisBiologisi

akan adanya reduksi data sudah tampak waktu peneliti memutuskan kerangka

konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan

data yang mana yang dipilihnya. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari

analisis. Ia merupakan bagian dari analisis, secara sederhana, reduksi data dalam hal

ini adalah yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan


pengendalian. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang tajam

mengenai penerapan manajemen kepala laboratorium dalam meningkatkan kualitas

praktik belajarBiologi di program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO. Reduksi data

dengan menempuh langkah-langkah;

a. pemberian nomor secara berurutan dari hasil wawancara, observasi dan juga

hasil diskusi,

b. mengelompokkan sesuai data dengan topic dan permasalahan.

3. Penyajian Data.

Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan

melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan

apa yang harus dilakukan. Proses penyajian data ini adalah mengungkapkan secara

keseluruhan masalah yang berkaitan dengan manajemen peningkatan kualitas praktik

belajar biologi melalui pengelolaan laboratorium, baik perencanaan, pengorganisasian,

pengendalian, maupun pengawasan dari sekelompok data yang diperoleh agar mudah

dibaca. Dengan adanya penyajian data maka peneliti dapat memahami apa yang

sedang terjadi dalam kancah penelitian dan apa yang akan dilakukan peneliti dalam

mengantisBiologisinya.

4. Kesimpulan/ Verifikasi Data

Penelitian pada pokoknya berupa kata-kata, tulisan dan tingkah laku sosial para

aktor yang terkait dengan penerapan pengelolaan laboratorium dalam meningkatkan

kualitas praktik belajar biologi program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.

Kesimpulan dan verifikasi sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelumnya,
selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun

wawasan umum yang disebut “analisis”. kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah

berupa kata-kata, dokumen-dokumen, data-data yang relevan dan berkaitan dengan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian.


DAFTAR PUSTAKA

Astika, R. 2017. Laboratorium Fisika Sekolah I. Jurnal Biologi. Vol. 2 (1) : 7-10.
Decaprio, R. 2017. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Emha. 2006. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Khamid, R. 2018. Manajemen Laboratorium (Laboratory Management). Jurnal Edukasi. Vol 3
(2) : 6-8
Nadin, S. 2019. Materi pokok Pengelolaan Laboratorium BIOLOGI. Jurnal Biologi. Vol. 2 (1) :
4-7
Nandri, K. 2017. Manajemen Laboratorium (Laboratory Management). Jurnal Saintifika. Vol. 3
(2) : 90-106.
Ridwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rosdakarya. Susilowati. 2012. Administrasi dan pengelolaan laboratorium BIOLOGI.
Yogyakarta: UNY.
Rusilawati, N. 2018. Manajemen Laboratorium BIOLOGI. Jurnal Penelitian. Vol. 1 (2) : 11-15.
Sukmadinata, N. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
LAMPIRAN 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Jumlah
No Variabel Nomor Pertanyaan
Pertanyaan

Lokasi dan ruang


1 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
laboratorium

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13
Kelengkapan alat dan
2 ,14,15,16,17,18,19,20,21,22, 24
bahan laboratorium
23,24

Penyimpanan peralatan
3 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 11
dan bahan laboratorium

Perlengkapan laboratorium 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13


4 ,14,15,16,17,18,19,20,21,22, 23
23

Pemeliharaan peralatan 1,2,3,4,5,6,7


5 7
laboratorium

Organisasi dan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13


6 18
administrasi laboratorium ,14,15,16,17,18

7 Pemanfaatan laboratorium 1,2,3,4,5,6,7 7


Penyediaan dan penyiapan
alat dan bahan yang akan
8 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
digunakan untuk
praktikum

Keselamatan kerja
9 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 12
laboratorium

Kebersihan ruang dan 1,2,3,4,5,6,7,8


10 8
perabot laboratorium
LAMPIRAN 2

Angket dan Lembar Observasi

Petunjuk : 1. Berilah tanda ( ) pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan kondisi laboratorium !

2. Informasi-informasi penting yang relevan dengan tiap-tiap pertanyaan dapat dituliskan pada kolom keterangan.

3. Pada kolom pertanyaan bertanda ( * ) selain diisi oleh responden juga diobservasi.

A. Lokasi dan Ruang Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Berapakah luas keseluruhan ruang laboratorium ?* ( x ) m2

Apakah ada ruang penyimpanan atau gudang ?


2 ( x ) m2
Jika ada, berapakah luas ruang penyimpanan tersebut ?*
Apakah ada ruang persiapan untuk praktikum ?
3 ( x ) m2
Jika ada, berapakah luas ruang persiapan tersebut ?*

4 Berapakah luas ruang untuk praktek ?* ( x ) m2


Berapa rata-rata jumlah siswa dalam satu kelas yang menggunakan
5
laboratorium untuk praktikum ?*
Apakah laboratorium cukup luas ketika digunakan untuk praktikum
6
siswa ?
Apakah ruang laboratorium BIOLOGI mampu menampung
7
minimum satu rombongan belajar ?
Apakah ukuran luas laboratorium menjadi kendala atau penghalang
8
bagi pelaksanaan praktikum ?

9 Apakah di dalam ruang laboratorium tersedia sumber air bersih ?

Apakah seluruh ruangan laboratorium ada fasilitas pencahayaan


10
yang memadahi ?

B. Kelengkapan Alat dan Bahan Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Adakah mistar atau penggaris ?
1 Jika ada ,berapa ?
Adakah jangka sorong ?
2 Jika ada, berapa ?
Adakah timbangan ?
3 Jika ada, berapa ?
Adakah stopwatch ?
4 Jika ada, berapa ?
Adakah rol meter ?
5 Jika ada, berapa ?
Adakah termometer ?
6 Jika ada, berapa, skala, ketelitian dan banyaknya ?
Adakah gelas ukur ?
7 Jika ada, berapa ?
Adakah balok logam ?
8 Jika ada, berapa ?
Adakah multimeter ?
9 Jika ada, berapa ?
Adakah batang magnet ?
10 Jika ada, berapa ?
Adakah model tata surya ?
11 Jika ada, berapa ?
Adakah garpu tala ?
12 Jika ada, berapa ?
Adakah bidang miring ?
13 Jika ada, berapa ?
Adakah dynamometer ( neraca pegas )?
14 Jika ada, berapa ?
Adakah katrol tetap ?
15 Jika ada, berapa ?
Adakah katrol bergerak ?
16 Jika ada, berapa ?
Adakah balok kayu untuk percobaan gaya gesek ?
17 Jika ada, berapa ?
Adakah rangkaian percobaan muai panjang ?
18 Jika ada, berapa ?

Adakah rangkaian percobaan optik ?


19
Jika ada, berapa ?
Adakah rangkaian percobaan rangkaian listrik ?
20
Jika ada, berapa ?
Adakah pembakar spiritus ?
21 Jika ada, berapa ?
Adakah cawan penguap ?
22 Jika ada, berapa ?
Adakah kaki tiga ?
23 Jika ada, berapa ?

24 Adakah LUP atau kaca pembesar ?


C. Penyimpanan Peralatan dan Bahan Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Apakah peralatan dan bahan disimpan terpisah dalam almari


1
tersendiri ?

2 Adakah almari tempat penyimpanan alat ?

Apakah almari penyimpanan alat cukup kuat dan aman digunakan


3
untuk penyimpanan ?

4 Apakah almari penyimpanan alat dapat dikunci ?

5 Adakah almari tempat penyimpanan bahan ?

Apakah almari penyimpanan bahan cukup kuat dan aman


6
digunakan untuk penyimpanan ?
Apakah almari tempat penyimpanan bahan terbuat dari bahan yang
7
tidak mudah berkarat ?

8 Apakah almari penyimpanan bahan dapat dikunci ?

Apakah almari penyimpanan mampu menampung jumlah alat dan


9
bahan praktikum ?
Apakah ada pemisahan dalam penyimpanan alat yang masih baik
10
dengan alat yang rusak ?
Apakah pada almari diberi label nama-nama alat yang tersimpan di
11
dalamnya sehingga mudah dicari ?

D. Perlengkapan Laboratoium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Adakah papan tulis ?

2 Berapakah ukuran papan tulis tersebut ?* ( x ) cm

Apakah papan tulis tersebut mampu dilihat dengan baik dari


3
berbagai sudut ruang laboratorium ?*

4 Adakah stop kontak listrik ?

5 Adakah jam dinding ?

6 Adakah meja demonstrasi ?


Apakah ukuran meja demonstrasi cukup luas untuk melakukan
7
demonstrasi ?
Apakah ukuran meja demonstrasi mencukupi untuk menampung
8
peralatan dan bahan yang digunakan untuk demonstrasi ?

9 Dimanakah letak meja demonstrasi tersebut ?*

Apakah meja demonstrasi mampu dilihat dengan baik oleh semua


10
praktikan ?
Apakah meja demonstrasi kuat, stabil, dan aman untuk kegiatan
11
praktikum ?

12 Adakah bak cuci ?

13 Berapakah jumlah bak cuci tersebut ?*

Apakah sumber air yang ada mampu memenuhi dalam kegiatan


14
praktikum ?

15 Adakah kursi praktikum siswa ?

Apakah kursi praktikum siswa kuat, stabil dan aman untuk


16
digunakan ?

17 Apakah kursi praktikum siswa mudah untuk dipindahkan ?


18 Adakah kursi guru atau laboran ?

Apakah kursi guru atau laboran kuat, stabil dan aman untuk
19
digunakan ?

20 Apakah kursi guru atau laboran mudah untuk dipindahkan ?

21 Adakah meja untuk praktikum ?

Apakah meja praktikum peserta didik kuat, stabil, dan aman untuk
22
kegiatan praktiukum ?
Apakah ukuran meja praktikum memadahi untuk menampung
23
kegiatan praktikum secara berkelompok ?

E. Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Apakah bahan dan peralatan praktikum selalu ditata kembali setiap


1
selesai praktikum ?
Apakah kelayakan peralatan laboratorium selalu dBiologintau oleh
2
pengelola laboratorium ?
Apakah kebersihan alat laboratorium dibersihkan setiap sehabis
3
digunakan ?

4 Apakah ada laporan secara periodik mengenai kerusakan alat ?

Apakah alat laboratorium akan diperbaiki apabila masih bisa


5
diperbaiki ?

6 Apakah alat yang digunakan dalam praktikum selalu dicatat ?

Adakah pengecekan atau perawatan secara berkala terhadap alat-


7
alat laboratorium ?

F. Organisasi dan Administrasi Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Adakah kepala laboratorium ?

2 Adakah teknisi laboratorium ?

3 Adakah tenaga laboratorium ?


4 Adakah susunan rencana pengembanagan laboratorium ?

5 Adakah rencana pengelolaan laboratorium ?

6 Adakah prosedur operasi standar ( POS ) kerja laboratorium ?

7 Adakah susunan jadwal kegiatan laboratorium ?

8 Adakah susunan laporan kegiatan laboratorium ?

9 Apakah tugas dari tekhnisi, laboran dirinci dan dirumuskan ?

10 Adakah jadwal kerja tekhnisi dan laboran ?

Apakah kebutuhan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium


11
direncanakan dengan baik ?

12 Apakah ada laporan kegiatan praktikum secara periodik ?

Adakah kegiatan evaluasi program untuk perbaikan kegiatan


13
laboratorium ?

14 Adakah buku absensi kehadiran guru di ruang laboratorium ?


15 Adakah buku absensi kehadiran praktikan di ruang laboratorium ?

16 Adakah buku catatan tentang penggunaan alat ?

17 Adakah buku untuk mencatat kerusakan alat ?

Adakah buku laporan keseluruhan kegiatan praktikum secara


18
periodik ?

G. Pemanfaatan Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Apakah ada buku panduan atau penuntun praktikum ?

Apakah saat menggunakan laboratorium disesuaikan dengan jadwal


2
penggunaan laboratorium yang ada ?
Apakah laboratorium juga bekerjasama dengan sekolah lain dalam
3
penggunaannya ?
Apakah laboratorium juga digunakan untuk penelitian atau
4
penemuan inovasi ?
5 Apakah ada karya tulis ilmiah hasil kajian atau inovasi ?

6 Adakah katalog untuk perencanaan penelitian ?

Apakah sudah ada jadwal khusus yang mengharuskan ada kegiatan


7
praktikum ?

H. Penyediaan dan Penyiapan Alat dan Bahan Yang Akan Digunakan Untuk Praktikum

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Apakah ada meja persiapan ?

2 Apakah meja persiapan kuat, stabil, dan aman ?

Apakah ukuran meja persiapan memadahi untuk menyiapkan alat


3
dan bahan praktikum ?
Apakah dilakukan identifikasi alat dan bahan sesuai dengan
4 kebutuhan praktikum untuk mengetahui ketersediaan alat dan
bahan tersebut di dalam laboratorium ?
Apakah dilakukan pengecekan terhadap alat untuk mengetahui
5
apakah alat tersebut masih berfungsi secara baik atau tidak ?
Apakah laboran menyiapkan petunjuk penggunaan peralatan
6
laboratorium ?

7 Apakah laboran menyiapkan bahan praktikum ?

8 Apakah laboran menyiapkan peralatan praktikum ?

9 Apakah laboran menyiapkan penuntun kegiatan praktikum ?

Apakah laboran menyiapkan kelengkapan pendukung praktikum


10
( lembar kerja, lembar rekam data, dan lain–lain ) ?

I. Keselamatan Kerja Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Adakah alat pemadam kebakaran ?

2 Apakah alat pemadam kebakaran tersebut mudah dioperasikan ?

3 Adakah peralatan PPPK ?


Apakah ada pengecekan masa habis kedaluwarsa obat-obat yang
4
ada di PPPK ?

5 Adakah obat untuk luka bakar ?

6 Adakah obat untuk luka luar ?

Apakah pada bahan berbahaya dan beracun menerapkan prosedur


7
tersendiri dalam penanganannya ?
Apakah keselamatan dalam menggunakan peralatan laboratorium
8
selalu dBiologintau ?

9 Apakah bahan berbahaya dan beracun selalu dBiologintau ?

Apakah setiap individu di laboratorium diharuskan menjaga


10
kesehatan dan keselamatan diri ?
Apakah setiap individu di laboratorium diharuskan menjaga
11
keselamatan lingkungan kerja ?
Apakah kondisi dan keamanan bangunan ruang laboratorium dalam
12
keadaan baik ?
J. Kebersihan Ruang dan Perabot Laboratorium

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Apakah ada tempat sampah ?

2 Apakah bak cuci dalam keadaan bersih ?

3 Apakah peralatan laboratorium tertata rapi ?*

4 Apakah ruang laboratorium dalam keadaan bersih ?*

5 Apakah limbah hasil praktikum dapat teratasi ?

Apakah selalu dilakukan pengecekan kebersihan sebelum


6
dilakukan praktikum di laboratorium ?
Apakah selalu dilakukan pengecekan kebersihan sesudah dilakukan
7
praktikum di laboratorium ?

8 Apakah meja / kursi dalam keadaan bersih ?


LAMPIRAN 3

Data Induk Penelitian

A. Lokasi dan Ruang Laboratorium

BUTIR RESPONDEN

1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

1 1 1 1 1
2

1 0 1 1 1
3

1 1 1 1 1
4

1 1 1 1 1
5

1 1 1 1 1
6

1 1 1 1 1
7

1 1 1 1 1
8

1 1 1 1 1
9

1 1 1 1 1
10

10 9 10 10 10
JUMLAH

100 90 100 100 100


%
B. Kelengkapan Alat dan Bahan Laboratorium

RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

1 1 1 1 1
2

1 1 1 1 1
3

1 1 1 1 1
4

1 1 1 0 1
5

1 1 1 1 1
6

1 1 1 1 1
7

1 1 1 1 1
8

1 1 1 1 1
9

1 1 1 1 1
10

1 1 1 1 1
11

1 1 1 1 1
12

1 1 1 1 1
13

1 1 1 1 1
14

1 1 1 1 1
15

1 1 1 1 1
16
1 1 1 0 1
17

1 1 1 1 1
18

1 1 1 1 1
19

1 1 1 1 1
20

1 1 1 1 1
21

1 1 1 1 1
22

1 1 1 1 1
23

1 1 1 1 1
24

24 24 24 22 24
JUMLAH

100 100 100 91,66 100


%

C. Penyimpanan Peralatan dan Bahan Laboratorium

RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

1 1 1 1 1
2

1 1 1 1 1
3

1 1 1 1 1
4

1 1 1 1 1
5

1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1
7

1 1 1 1 0
8

0 1 0 0 1
9

1 1 1 1 1
10

1 1 1 1 1
11

10 11 10 10 10
JUMLAH

90,9 100 90,9 90,9 90,9


%

D. Perlengkapan Laboratorium

RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

1 1 1 1 1
2

1 1 1 1 1
3

1 1 1 1 1
4

1 1 1 1 1
5

1 1 1 1 1
6

1 1 1 1 1
7

1 1 1 1 1
8

1 1 1 1 1
9
1 1 1 1 1
10

1 1 1 1 1
11

1 1 1 1 1
12

1 1 1 1 1
13

0 1 1 1 1
14

1 1 1 1 1
15

1 1 1 1 1
16

1 1 1 1 1
17

1 1 1 1 1
18

1 1 1 1 1
19

1 1 1 1 1
20

1 1 1 1 1
21

1 1 1 1 1
22

1 1 1 1 1
23

22 23 23 23 23
JUMLAH

95,65 100 100 100 100


%
E. Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

1 1 1 1 1
2

1 1 1 1 1
3

1 1 1 0 1
4

1 0 1 1 1
5

0 1 0 0 1
6

1 1 1 1 1
7

6 6 6 5 7
JUMLAH

85,71 85,71 85,71 71,42 100


%

F. Organisasi dan Administrasi Laboratorium

RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

0 0 0 0 0
2

0 0 0 0 0
3

0 1 1 0 1
4

0 1 1 1 1
5
1 1 1 0 1
6

1 1 1 1 1
7

1 1 1 0 1
8

0 1 0 0 0
9

0 1 0 1 0
10

1 1 1 1 1
11

1 1 1 1 1
12

1 1 1 1 1
13

1 1 0 0 0
14

0 1 0 0 0
15

1 1 1 1 1
16

1 1 1 1 1
17

1 1 1 1 1
18

11 16 12 10 12
JUMLAH

61,11 88.88 66,66 55,55 66,66


%
G. Pemanfaatan Laboratorium

RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

1 1 1 1 1
2

0 0 0 0 0
3

0 1 1 0 1
4

0 1 1 0 0
5

1 1 1 1 1
6

1 1 1 0 1
7

4 6 6 3 5
JUMLAH

57,14 85,71 85,71 42,85 71,42


%

H. Penyediaan dan Penyiapan Alat dan Bahan Yang Akan Digunakan Untuk Praktikum
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

1 1 1 1 1
2

1 1 1 1 1
3

1 1 1 1 1
4
1 1 1 1 1
5

1 1 1 0 1
6

1 1 1 0 1
7

1 1 1 1 1
8

1 1 1 1 1
9

0 1 1 0 0
10

9 10 10 7 9
JUMLAH

90 100 100 70 90
%

I. Keselamatan Kerja Laboratorium


RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

1 1 1 1 1
1

0 1 1 0 1
2

0 1 0 0 0
3

0 1 0 0 0
4

0 0 0 0 1
5

1 1 1 1 1
6

1 1 1 1 1
7

1 1 1 1 1
8
1 1 1 1 1
9

1 1 1 1 1
10

1 1 1 1 1
11

1 1 1 1 1
12

8 11 9 8 10
JUMLAH

66,66 91,66 75 66,66 83,33


%

J. Kebersihan Ruang dan Perabot Laboratorium

RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5

0 0 0 1 0
1

0 1 1 1 1
2

1 1 1 0 1
3

0 1 1 1 1
4

1 1 1 1 1
5

1 1 1 1 1
6

0 1 1 1 1
7

1 1 1 1 1
8

4 7 7 7 7
JUMLAH

50 87,5 87,5 87.5 87,5


%

Anda mungkin juga menyukai