METODE PENELITIAN
“JUDUL : PENGELOLAAN LABORATORIUM PENGEMBANGAN
BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UHO”
OLEH:
RUSNIATI SARI
(A1J119021)
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
dalam kemajuan lembaga Pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren.
untuk meningkatkan mutu dari lembaga pendidikan itu sendiri. Dari sinilah lembaga
tinggi.
tujuan yang ingin dicapai yaitu menghasilkan tenaga profesional kependidikan yang
berkepribadian, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, serta mampu menghasilkan tenaga
kependidikan yang memiliki keunggulan sesuai dengan kompetensi jurusan atau program
studi. Salah satu program studi yang terdapat pada FKIP UHO adalah program studi
Pendidikan Biologi.
Program studi Pendidikan Biologi ini bertujuan menghasilkan sarjana pendidikan yang
Kuliah Utama (MKU) dan Mata Kuliah Pilihan (MKP) untuk pengembangan. Sistem
perkuliahan yang dilaksanakan selain tatap muka di kelas juga dilaksanakan di ruang
Biologi memiliki dua ruangan yang bersebelahan. Keduanya digunakan untuk semua mata
kuliah praktikum, sedangkan standar minimal pengelolaan laboratorium untuk satu ruang
laboratorium digunakan satu mata kuliah praktikum. Selain itu, penyediaan fasilitas di
dalamnya belum lengkap dan penataannya masih belum baik. Keadaan tersebut tentunya
belum memenuhi standar minimal yang ditentukan, padahal laboratorium berperan penting
bagi setiap peneliti dan praktikan karena laboratorium sebagai tempat penunjang proses
pembelajaran dengan metode praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada
siswa/mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai
efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus apapun suatu
laboratorium tidak akan berarti apabila tidak ditunjang oleh pengelolaan laboratorium yang
pengelolaan.
dasarnya pengelola dan pengguna laboratorium terdiri dari kepala laboratorium, supervisor,
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Setiap
orang yang terlibat harus memiliki kesadaran untuk mengatur, memelihara dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar
Agar penelitian ini lebih terarah maka perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut:
1. Subyek penelitian ini berjumlah 5 yaitu asisten dosen pengampu praktikum, tenaga
Pengembangan Biologi.
3. Parameter pada penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium Biologi ditinjau dari
a. perencanaan,
b. penataan,
c. pengadministrasian,
d. pengamanan,
e. perawatan,
f. pengawasan.
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis yaitu diharapkan dapat
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi program studi dan dosen
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Laboratorium Biologi
Biologi merupakan bagian dari biologi yang mencakup pengetahuan dan proses
eksplorasi nilai. Untuk mengembangkan proses eksplorasi diperlukan wahana yang tepat,
menjadi sangat penting dalam pembelajaran biologi. Laboratorium dapat berupa gedung
yang dibatasi dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Laboratorium
sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas
dengan kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas, 2002). Dalam konteks
pengalaman belajar pada mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta
peran yang sangat besar terutama dalam membangun pemahaman konsep, verifikasi
pelajaran yang dipelajari serta untuk melatih kemampuan psikomotor mahasiswa. Melalui
dan dosen dapat memberikan penilaian secara komprehensif dan mencakup ketiga ranah
pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, demikian pula sains sebagai produk
hipotesis atau observasi objek nyata berkaitan dengan konsep dan teori. Praktikum juga
diartikan sebagai kerja laboratorium atau kerja praktik yang dilakukan di laboratorium
berkitan dengan bidang ilmu. Adapun praktik dapat didefinisikan sebagai cara melakukan
sesuatu atau cara melakukan apa yang tersebut dalam teori (Rustaman, 2003: 160).
dan eksperimen. Strategi ini sangat efektif karena dapat melayani perbedaan individual
dan pengalaman sosialisasi bila dosen cukup terampil dan mampu bertindak sebagai
sumber. Para dosen yang mempergunakan strategi pendekatan laboratori harus memiliki
a. Merumuskan tujuan tingkah laku yang akan dicapai oleh para mahasiswa melalui
b. Memilih sumber yang bermakna untuk mencapai tujuan itu, misalnya material,
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang dosen di dalam kelas harus
kurikulum sehingga pada gilirannya setiap mahasiswa mampu menjadi pelajar yang
mandiri sepanjang hayatnya. Mereka akan menjadi komponen penting untuk mewujudkan
sebuah masyarakat belajar (learning community). Kualitas yang telah dirancang, kegiatan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan, jaman, tempat, dan waktu,
(discovery learning), dan belajar mewujudkan ide yang dimilikinya sehingga mereka
agar kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalamnya dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Menurut Kertiasa (2006) mengelola suatu laboratorium meliputi 4
digunakan secara merata dan efisien oleh semua mahasiswa yang memerlukan,
kecelakaan.
penelitian ini. Dalam penelitian ini pengelolaan yang akan dilaksanakan meliputi
pengelolaan sarana dan prasarana termasuk penataan ulang lay out ruang laboratorium,
keselamatan kerja dalam laboratorium. Secara lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut:
Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah
angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk
berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan laboratorium tidak
terlalu dekat dengan bangunan lainnya. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau
utama dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para
alat-alat dan bahan-bahan yang akan dbiologikai praktikum atau percobaan baik
untuk mahasiswa maupun untuk dosen. Ruang penyimpanan atau gudang terutama
alat-alat yang jarang digunakan. Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran
ditempati lemari yang akan digunakan untuk menyimpan alat-alat atau bahan.
Demikian juga ruang persiapan setidaknya ditempati meja dan alat-alat untuk
ruang laboratorium biologi adalah 2,4 m2/peserta didik. Tata letak ruang
Keterangan gambar :
1. Pintu masuk
2. Pintu keluar
3. Meja demonstrasi
4. Meja praktikum
5. Saklar listrik
6. Bak cuci
telah diuraiakan di atas, namun laboratorium juga harus dilengkapi dengan fasilitas
yang menunjang. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas umum dan fasilitas khusus.
Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai
laboratorium seperti penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik, dan gas.
Sedangkan fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair yang meliputi meja
mahasiswa, meja dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, perlengkapan
dalam rangka mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup. Berbeda
dengan fisika dan kimia, yang objek kajiannya adalah makhluk tak hidup. Objek
kajiannya dapat berupa makhluk hidup yang masih hidup, atau bagian dari makhluk
hidup yang sudah mati. Untuk mengkaji itu diperlukan berbagai jenis alat dan bahan.
1) alat-alat optik
2) alat-alat dan wadah dari kaca, dari porselen atau dari plastik yang tidak mudah
terkorosi
3) alat-alat bantu seperti sumbat karet, sumbat gabus, pelubang gabus, spatula,
4) alat-alat bedah dan pengerat seperti jarum, panci bedah, gunting, pinset, pisau
dan mikrotom
5) alat peraga dan model seprti mikroslaid, slaid 35 mm, model-model (kerangka,
respirometer
8) alat pemanas
satu bagian dari pengelola laboratorium ini adalah staf atau personal laboratorium. Staf
penanggung jawab laboratorium yang diangkat dari salah dosen biologi. Tugas teknisi
secara periodik, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan bahan. Agar kinerja pengelola
struktur organisasi tersebut, dicantumkan pula para dosen mata pelajaran biologi
dosen. Pada laboratorium dengan peralatan laboratorium yang rumit atau kompleks,
biasanya perlu diangkat seorang operator alat. Operator alat bertanggung jawab
terhadap alat yang dioperasikannnya, oleh karena itu operator harus selalu siap jika
jumlah alat dan bahan yang ada. Pengadministrasian pada dasarnya dapat dilakukan
oleh orang yang sudah mendapat pendidikan khusus seperti dosen atau orang yang
sudah terlatih khusus untuk menjadi petugas laboratorium seperti teknisi laboratorium
dilakukan dengan inventarisasi alat dan bahan yang tujuannya untuk memudahkan
pemeriksaan. Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu buku atau secara komputasi
sebagai daftar induk. Menurut Wirjosoemarto et al. (2004) hal-hal yang perlu
1) kode alat/bahan
2) nama alat/bahan
5) tahun penggunaan
6) jumlah atau kuantitas
Daftar penerimaan alat dan bahan perlu dibuat untuk mencatat semua alat dan
bahan yang diterima baik yang berasal dari permintaan laboratorium biologi melalui
usulan maupun yang berasal dari bantuan. Selain daftar inventarisasi alat dan bahan,
perlu dibuat kartu alat/barang dan kartu bahan/zat. Fungsi dari kartu-kartu tersebut
adalah untuk menertibkan, mengendalikan dan mengawasi pengguaan alat dan bahan
tersebut.
yang berbahaya. Frekuensi terjadinya kecelakaan tidak besar. Sekali pun demikian,
hatian yang cukup tinggi. Keselamatan kerja dan kegiatan praktikum merupakan dua
sisi yang tidak dapat dipisahkan. Dua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang sama
(bunga/buah).
individu sadar dan mengerti bahwa laboratorium itu milik bersama yang harus
Bahan mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap,
atau bahan padat yang dalam bentuk debu dapat meledak (terbakar) jika
tercampur atau terdispersi dengan udara. Syarat penyimpanan untuk bahan yang
mudah terbakar antara lain, temperatur dingin dan berventilasi, jauhkan dari
sumber api atau panas terutama loncatan api dan bara rokok, dan tersedia alat
pemadam kebakaran.
Bahan kimia yang mudah meledak merupakan suatu zat padat atau cair atau
Zat-zat korosif atau kaustik ialah zat-zat yang merusak zat yang
dikenainya.
4) Bahan beracun
5) Bahan oksidator
Bahan oksidator dapat menghasilkan oksigen sehingga dapat
6) Bahan radioaktif
dosis yang digunakan. Radiasi dapat merusak sel hidup. Dampak radiasi bersifat
permanen.
hendaknya di buang pada tempat yang sudah disediakan, karena apabila langsung di
1) Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan
ke dalam botol penampung. Botol penampung ini harus di berikan label yang
2) Limbah padat seperti kertas saring, lakmus, korek api, dan pecahan kaca bisa di
langsung melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya hingga
bersih
tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegiatan laboratorium
laboratorium biologi ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan
sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah menjadi
Biologi FKIP UHO”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
laboratorium yang ada di program studi pendidikan biologi FKIP UHO. Hasil dalam
penelitian ini menunjukkan bawa kondisi daya dukung fasilitas alat-alat laboratorium
Biologi yang ada di program studi pendidikan biologi FKIP UHO menunjukkan bahwa
a. Fasilitas daya dukung sarana prasarana yang ada di ruang laboratorium Biologi
standar.
rendah.
diprogramkan dan yang telah dilaksanakan di program studi pendidikan biologi FKIP
UHO dengan menggunakan pendekatan model Discrepancy Model yang digagas Provus.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada tahap kesesuaian antara lain kompetensi
pengelola dalam kategori baik. Sedangkan untuk kelengkapan administrasi, sarana dan
prasarana masuk dalam kategori cukup. Pada tahap instalasi yaitu perencanaan masuk
kategori cukup baik. Tahap proses pengeloaan laboratorium masuk kategori baik. Tahap
produk yaitu kepuasan mahasiswa dan kemampuan hasil belajar Biologi mahasiswa.
mahasiswa yang tertinggi pada kehandalan dari dosen pada saat kegiatan praktikum.
Kemampuan belajar mahasiswa mencapai hasil di atas dari kriteria yang ditetapkan.
3. Penelitian dari Nandri (2017: 90-106) yang berjudul “Analisis Sarana dan Intensitas
a. Kondisi laboratorium;
menunjukkan:
4. Penelitian dari Khamid (2018: 6-8) yang berjudul “Evaluasi Program Pelaksanaan
Praktikum Biologi FKIP UHO Tahun Ajaran 2017/2018”. Tujuan pada penelitian ini
pendidikan biologi FKIP UHO. Jenis penelitian yang dilakukan adalah evaluasi. Hasil
a. Perencanaan praktikum yang dilakukan dosen dan laboran Program Studi Pendidikan
Biologi FKIP UHO sudah baik, kesiapan mahasiswa dengan presentase paling tinggi
sebesar 62, 88 % termasuk kategori baik, serta kesiapan sarana dan prasarana
b. Proses praktikum biologi sudah berjalan dengan baik, sudah terlihat adanya
kerjasama antara dosen, laboran, dan mahasiswa. Pada aspek kegiatan praktikum
c. Hasil penilaian praktikum biologi mahasiswa program studi pendidikan biologi FKIP
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nadin (2019: 4-7) yang berjudul “Analisis Kelengkapan
kelengkapan laboratorium yang ada di program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.
Teknik analisis data pada penelitian iniberupa deskriptif kuantitatif yang menggunakan
studi Pendidikan Biologi FKIP UHO 33% sangat lengkap, 56% sudah lengkap dan 11%
masih tergolong tidak lengkap. Laboratorium Biologi hanya 56 % saja yang sudah
Farmasi. Begitu pula dengan peralatan berupa bak cuci sudah seluruh laboratorium
biologi memilikinya namun hanya 11 % saja yang sudah memiliki air sedangkan 89%
laboratorium biologi belum memiliki air. Pelaksanaan praktikum respirasi tidak pernah
dilakukan karena tidak memiliki alat fotometer. Ditemukan juga mikroskop yang masih
bisa digunakan pada tiap laboratorium biologi rata-rata hanya 2-4 buah saja selebihnya
yang relevan tersebut adalah penelitian ini menekankan pada pengelolaan Laboratorium
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UHO mengenai standarisasi sarana dan
C. Kerangka Konseptual
Kegiatan laboratorium dan praktikum merupakan salah satu komponen penting dan
upaya yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran biologi secara menyeluruh. Untuk
dapat berperan dengan baik jika kompetensi pengelola dalam mengelola laboratorium juga
baik. Kompetensi pengelola laboratorium biologi ini ditentukan oleh beberapa faktor antara
laboratorium secara efektif yang merupakan salah satu prasyarat dalam pembelajaran dengan
banyak faktor, diantaranya adalah kemampuan dosen dalam mengelola laboratorium sebagai
meliputi kemampuan dosen dalam optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana dan penerapan
kemampuan dosen dalam pelaksanaan praktikum, dan pengetahuan dosen tentang penilaian
Pendekatan saintifik ini berdasarkan pada asumsi bahwa pengalaman langsung dengan benda-
benda material yang melibatkan observasi dan eksperimen. Strategi ini sangat efektif karena
dapat melayani perbedaan individual dan pengalaman sosialisasi bila dosen cukup terampil
mahasiswa untuk belajar memahami karakteristik alam dan lingkungan melalui optimalisasi
biologi program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO. Berdasarkan penjelasan di atas, maka
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
biologi FKIP UHO yang baik dapat berpengaruh positif pada keberhasilan pembelajaran
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, jenis
penelitian ini merupakan penelitian “kualitatif” dalam bentuk studi kasus. Penelitian ini
bersifat deskriptif analitis. Berbeda dengan analisis data pada penelitian kuantitatif yang
dilakukan setelah semua data terkumpul. Penelitian kualitatif naturalistik diharapkan sejak
awal pengumpulan data sudah langsung menganalisis data dengan mengadakan interpretasi
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
generalisasi.
Lebih rinci lagi Daymon dan Holloway serta Moleong, S. Nasution (1996:9)
3. Sangat deskriptif.
7. Melakukan triangulasi (cek silang baik dengan teori, sumber data maupun data itu
sendiri).
12. Menggunakan sampling purposive (sampel kecil dan dipilih menurut tujuan
penelitiannya).
13. Menggunakan audit trial (mengikuti jejak atau melacak untuk mengetahui apakah
15. Mengadakan analisis sejak awal penelitian (awal penelitian, selama dan setelah proses
penelitian berlangsung).
Populasi pada penelitian ini adalah program studi Pendidkan Biologi FKIP UHO
yang memiliki laboratorim Pengembangan Biologi. Sedangkan sampel pada penelitian ini
adalah dosen pengelola laboratorium Biologi pada program studi Pendidkan Biologi FKIP
UHO sehingga pengambilan sampel pada penelitian ini disebut sampling jenuh. Sampling
jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel
D. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium biologi FKIP
b. Variabel terikat
Variabel terikat meliputi kinerja pengguna (dosen dan mahasiswa) dan pengelola
instrumen peneltian
penelitian)
6) Pengolaan data.
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
pengulangan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrument
sebagai instrumen penelitian dan disusun menggunakan skala pengukuran rating scale
dengan bentuk checlist. Lembar observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Sedangkan item
dijawab.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau
data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu
memperoleh penyajian data dan kesimpulan yang baik, data yang diperoleh dari penelitian
masih mentah, belum dapat memberikan informasi, maka diperlukan pengolahan data.
1. Editing. Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh peneliti
sendiri melalui proses wawancara kepada responden penelitian (Setiadi, 2013). Peneliti
memeriksa daftar pertanyaan yang telah terisi antara lain kelengkapan jawaban,
memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. Angket ini
laboratorium Biologi FKIP UHO. Jenis pernyataan dalam angket ini terdiri dari
pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif atau pertanyaan mendukung
3. Skoring, elakukan skoring data dari hasil observasi dan studi dokumentasi penelitian
yang ada di komputer. Data kuesioner yang sudah dikoding dimasukkan sesuai dengan
5. Cleaning Data. Cleaning merupakan teknik pembersihan data, data–data yang tidak
kembali terhadap data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak dalam
6. Penyajian Data
Analisis data ialah proses menyusun atau mengolah data agar dapat ditafsirkan lebih
baik. Selanjutnya Moeleong berpendapat bahwa analisis data dapat juga dimaksudkan untuk
menemukan unsur-unsur atau bagian-bagian berisikan kategori yang lebih kecil dari data
penelitian. Data yang baru dapat terdiri dari catatan lapangan yang diperoleh melalui
observasi, wawancara dan studi dokumen pada masalah tentang manajemen kepala
laboratorium dalam meningkatkan kualitas praktik belajar BIOLOGI dianalisis dengan cara
menyusun menghubungkan dan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
yang terdiri dari: (a) Menelaah seluruh data, (b) reduksi data, (c) penyajian data, (d)
Tahap awal pengumpulan data, fokus penelitian masih melebar dan belum tampak jelas,
sedangkan observasi masih bersifat umum dan luas, setelah fokus semakin jelas maka
peneliti menggunakan observasi yang lebih berstruktur untuk mendapatkan data yang lebih
spesifik.
1. Menelaah seluruh data dimulai dengan menelaah seluruh sumber yang ada yaitu dari
ternyata data-data yang diperoleh tersebut masih bersifat acak, maka langkah
2. Reduksi Data. Data penelitian yang diperlukan dikumpulkan, maka agar tidak
menyimpulkannya perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dalam hal ini sebagai
dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif
akan adanya reduksi data sudah tampak waktu peneliti memutuskan kerangka
data yang mana yang dipilihnya. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari
analisis. Ia merupakan bagian dari analisis, secara sederhana, reduksi data dalam hal
praktik belajarBiologi di program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO. Reduksi data
a. pemberian nomor secara berurutan dari hasil wawancara, observasi dan juga
hasil diskusi,
3. Penyajian Data.
melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan
apa yang harus dilakukan. Proses penyajian data ini adalah mengungkapkan secara
pengendalian, maupun pengawasan dari sekelompok data yang diperoleh agar mudah
dibaca. Dengan adanya penyajian data maka peneliti dapat memahami apa yang
sedang terjadi dalam kancah penelitian dan apa yang akan dilakukan peneliti dalam
mengantisBiologisinya.
Penelitian pada pokoknya berupa kata-kata, tulisan dan tingkah laku sosial para
kualitas praktik belajar biologi program studi Pendidikan Biologi FKIP UHO.
Kesimpulan dan verifikasi sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelumnya,
selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun
wawasan umum yang disebut “analisis”. kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
Astika, R. 2017. Laboratorium Fisika Sekolah I. Jurnal Biologi. Vol. 2 (1) : 7-10.
Decaprio, R. 2017. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Emha. 2006. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Khamid, R. 2018. Manajemen Laboratorium (Laboratory Management). Jurnal Edukasi. Vol 3
(2) : 6-8
Nadin, S. 2019. Materi pokok Pengelolaan Laboratorium BIOLOGI. Jurnal Biologi. Vol. 2 (1) :
4-7
Nandri, K. 2017. Manajemen Laboratorium (Laboratory Management). Jurnal Saintifika. Vol. 3
(2) : 90-106.
Ridwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rosdakarya. Susilowati. 2012. Administrasi dan pengelolaan laboratorium BIOLOGI.
Yogyakarta: UNY.
Rusilawati, N. 2018. Manajemen Laboratorium BIOLOGI. Jurnal Penelitian. Vol. 1 (2) : 11-15.
Sukmadinata, N. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
LAMPIRAN 1
Jumlah
No Variabel Nomor Pertanyaan
Pertanyaan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13
Kelengkapan alat dan
2 ,14,15,16,17,18,19,20,21,22, 24
bahan laboratorium
23,24
Penyimpanan peralatan
3 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 11
dan bahan laboratorium
Keselamatan kerja
9 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 12
laboratorium
Petunjuk : 1. Berilah tanda ( ) pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan kondisi laboratorium !
2. Informasi-informasi penting yang relevan dengan tiap-tiap pertanyaan dapat dituliskan pada kolom keterangan.
3. Pada kolom pertanyaan bertanda ( * ) selain diisi oleh responden juga diobservasi.
D. Perlengkapan Laboratoium
Apakah kursi guru atau laboran kuat, stabil dan aman untuk
19
digunakan ?
Apakah meja praktikum peserta didik kuat, stabil, dan aman untuk
22
kegiatan praktiukum ?
Apakah ukuran meja praktikum memadahi untuk menampung
23
kegiatan praktikum secara berkelompok ?
G. Pemanfaatan Laboratorium
H. Penyediaan dan Penyiapan Alat dan Bahan Yang Akan Digunakan Untuk Praktikum
BUTIR RESPONDEN
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
2
1 0 1 1 1
3
1 1 1 1 1
4
1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1
7
1 1 1 1 1
8
1 1 1 1 1
9
1 1 1 1 1
10
10 9 10 10 10
JUMLAH
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
2
1 1 1 1 1
3
1 1 1 1 1
4
1 1 1 0 1
5
1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1
7
1 1 1 1 1
8
1 1 1 1 1
9
1 1 1 1 1
10
1 1 1 1 1
11
1 1 1 1 1
12
1 1 1 1 1
13
1 1 1 1 1
14
1 1 1 1 1
15
1 1 1 1 1
16
1 1 1 0 1
17
1 1 1 1 1
18
1 1 1 1 1
19
1 1 1 1 1
20
1 1 1 1 1
21
1 1 1 1 1
22
1 1 1 1 1
23
1 1 1 1 1
24
24 24 24 22 24
JUMLAH
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
2
1 1 1 1 1
3
1 1 1 1 1
4
1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1
7
1 1 1 1 0
8
0 1 0 0 1
9
1 1 1 1 1
10
1 1 1 1 1
11
10 11 10 10 10
JUMLAH
D. Perlengkapan Laboratorium
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
2
1 1 1 1 1
3
1 1 1 1 1
4
1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1
7
1 1 1 1 1
8
1 1 1 1 1
9
1 1 1 1 1
10
1 1 1 1 1
11
1 1 1 1 1
12
1 1 1 1 1
13
0 1 1 1 1
14
1 1 1 1 1
15
1 1 1 1 1
16
1 1 1 1 1
17
1 1 1 1 1
18
1 1 1 1 1
19
1 1 1 1 1
20
1 1 1 1 1
21
1 1 1 1 1
22
1 1 1 1 1
23
22 23 23 23 23
JUMLAH
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
2
1 1 1 1 1
3
1 1 1 0 1
4
1 0 1 1 1
5
0 1 0 0 1
6
1 1 1 1 1
7
6 6 6 5 7
JUMLAH
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
0 0 0 0 0
2
0 0 0 0 0
3
0 1 1 0 1
4
0 1 1 1 1
5
1 1 1 0 1
6
1 1 1 1 1
7
1 1 1 0 1
8
0 1 0 0 0
9
0 1 0 1 0
10
1 1 1 1 1
11
1 1 1 1 1
12
1 1 1 1 1
13
1 1 0 0 0
14
0 1 0 0 0
15
1 1 1 1 1
16
1 1 1 1 1
17
1 1 1 1 1
18
11 16 12 10 12
JUMLAH
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
2
0 0 0 0 0
3
0 1 1 0 1
4
0 1 1 0 0
5
1 1 1 1 1
6
1 1 1 0 1
7
4 6 6 3 5
JUMLAH
H. Penyediaan dan Penyiapan Alat dan Bahan Yang Akan Digunakan Untuk Praktikum
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
2
1 1 1 1 1
3
1 1 1 1 1
4
1 1 1 1 1
5
1 1 1 0 1
6
1 1 1 0 1
7
1 1 1 1 1
8
1 1 1 1 1
9
0 1 1 0 0
10
9 10 10 7 9
JUMLAH
90 100 100 70 90
%
1 1 1 1 1
1
0 1 1 0 1
2
0 1 0 0 0
3
0 1 0 0 0
4
0 0 0 0 1
5
1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1
7
1 1 1 1 1
8
1 1 1 1 1
9
1 1 1 1 1
10
1 1 1 1 1
11
1 1 1 1 1
12
8 11 9 8 10
JUMLAH
RESPONDEN
BUTIR
1 2 3 4 5
0 0 0 1 0
1
0 1 1 1 1
2
1 1 1 0 1
3
0 1 1 1 1
4
1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1
6
0 1 1 1 1
7
1 1 1 1 1
8
4 7 7 7 7
JUMLAH