Anda di halaman 1dari 12

45

META-ANALISIS: VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS


MODUL IPA BERBASIS SAINTIFIK
Rikizaputra1), Festiyed2), Yuni Adha3), Yerimadesi4)
1)
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Lancang Kuning
2)3)4)
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Padang
1)
Email : rikizaputra@unilak.ac.id
2)
Email : festiyed@fmipa.unp.ac.id
3)
Email : ahdayuni@fmipa.unp.ac.id
4)
Email : yeri@fmipa.unp.ac.id

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat validitas dan


praktikalitas pengembangan modul IPA berbasis saintifik. Penelitian ini
menggunakan metode meta analisis. Data dikumpulkan dengan acara mencari artikel
jurnal dari internet. Sampel yang digunakan sebanyak 20 artikel terkait dengan
pengembangan modul IPA berbasis saintifik. Hasil penelitian menemukan bahwa
tingkat validitas pengembangan modul IPA berbasis saintifik pada aspaspek isi 0,86
kategori valid, apek penyajian 0,88 kategori valid, aspek bahasa 0,87 kategori valid,
aspek grafic 0,86 kategori valid. Tingkat kepraktisan guru 0,86 kategori sangat tinggi
dan praktikalitas aspek siswa 0,85 kategori tinggi. Modul IPA berbasis saintifik yang
dikembangkan dapat dikategorikan sebagai valid dan praktis sehingga layak
digunakan dalam proses pembelajaran IPA.
Kata kunci: Meta-analisis, saintifik, modul, pembelajaran IPA

ABSTRACK: This study aims to analyze the level of validity and practicality of
scientific-based science-based module development. This study uses a meta-analysis
method. Data was collected by searching for journal articles from the internet. The
sample used was 20 articles related to the development of a scientific-based science
module. The results of the study found that the level of validity of scientific-based
science-based module development on content aspects was 0.86 valid categories,
slick presentation 0.88 valid categories, language aspects 0.87 valid categories,
graphic aspects 0.86 valid categories. The practicality level of the teacher was 0.86
in the very high category and the practicality of the student's aspect was 0.85 in the
high category. The scientific-based science module developed can be categorized as
valid and practical so that it is suitable for use in the science learning process.
Keywords: Meta-analysis, scientific, module, science learning

1. PENDAHULUAN Pembelajaran IPA dengan


Pembelajaran IPA merupakan menggunakan pendekatan saintifik
pembelajaran dengan situasi yang alami adalah pembelajaran yang memberikan
dari dunia nyata siswa, sehingga siswa pengalaman secara langsung baik
terdorong membuat hubungan cabang menggunakan observasi maupun
IPA dengan pengetahuan sebelumnya eksperimen, sehingga data yang
yang telah dimiliki. Pembelajaran IPA diperoleh selain valid juga dapat
menekankan pada hubungan materi dipertanggungjawabkan (Sujarwanta,
pembelajaran yang sedang dipelajari 2012). Hakikat IPA mempersyaratkan
dengan pengalaman keseharian siswa untuk menggunakan pendekatan
yang sesuai dengan lingkungan alam. saintifik dalam setiap tahapan
Pembelajaran IPA mengarah pada pembelajaran yang dilakukan melalui
pembelajaran bermakna yang proses mengamati, menanya, mencoba,
memungkinkan siswa menerapkan mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
konsep-konsep sains menggunakan Salah satu tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik (Rahmatiah, 2014). pendekatan saintifik adalah untuk
meningkatkan kemampuan intelek

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


46

siswa, khususnya kemampuan berpikir termotivasi untuk belajar sehingga dapat


kritis (critical thinking skill) yang meningkatkan kemampuan berpikir
merupakan karakteristik dalam tingkat tinggi dan hasil belajar siswa.
pembelajaran pada abad ke-21 untuk
kepentingan di masa depan (Rosana, 2. METODE PENELITIAN
2014). Penelitian ini menggunakan
Salah satu kompetensi yang perlu penelitian Meta-Analisis. Sebagai
dimiliki seorang guru dalam bagian dari penelitian, meta-analis
melaksanakan pembelajaran kepada merupakan kajian atas sejumlah hasil
siswa adalah mengembangkan bahan penelitian dalam masalah yang sejenis.
ajar. Pengembangan bahan ajar penting Teknik pengumpulan data dilakukan
dilakukan guru supaya pembelajaran dengan cara mendokumentasikan artikel
lebih efektif, efisien, dan tidak jurnal baik nasional amupun
melenceng dari kompetensi yang ingin internasional yang berhubungan dengan
dicapai (Sungkono, 2003). Hal tersebut modul dan saintifik melalui internet.
sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2005 Penelitian meta-analisis ini bertujuan
Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru untuk melihat tingkat validitas dan
diharapkan dapat mengembangkan praktikalitas pada masing-masing data
materi pembelajaran, yang yang dikumpulkan. Adapun populasi
mensyaratkan bagi pendidik pada satuan dalam penelitian ini adalah semua
pendidikan untuk mengembangkan dokumen tertulis mengenai penelitian
rencana pelaksanaan pembelajaran pendidikan yang membahas
(RPP). Salah satu elemen dalam RPP emodul/modul dengan menggunakan
adalah sumber belajar, dengan demikian pendekatan saintifik. Sampel yang
guru diharapkan dapat mengembangkan digunakan adalah 20 artikel jurnal.
bahan ajar sebagai salah satu sumber Salah satu syarat meta analisis
belajar (Depdiknas, 2008). adalah pengkodean (coding) yang
Modul merupakan salah satu bertujuan mempermudah dalam
media pembelajaran yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data.
digunakan siswa sebagai sumber belajar Maka, variabel-variabel yang dipakai
dalam pembelajaran IPA. Pada dasarnya untuk pemberian kode dan
modul adalah sebuah bahan ajar yang menghasilkan informasi yang diperlukan
disusun secara sistematis dengan dalam menghitung besar kevalidan dari
menggunakan bahasa yang mudah pengembangan modul menggunakan
dipahami siswa sesuai dengan tingkat pendekatan saintifik adalah nama
pengetahuan dan usianya supaya siswa peneliti dan tahun penelitian, judul
dapat belajar secara mandiri dengan penelitian, persentase validitas dan
bimbingan yang minimal dari guru. praktikalitas.
Pembelajaran dengan menggunakan Dalam melakukan tabulasi data,
modul dapat membuat siswa mengukur mengikuti tahapan sebagai berikut : (1)
sendiri tingkat penguasaannya terhadap mengidetifikasi variabel penelitian; (2)
materi yang dibahas pada setiap satu mengidentifikasi rerata validitas isi pada
satuan modul, sehingga jika telah setiap artikel yang dianalisis/ subjek
menguasainya maka siswa dapat penelitian; (3) mengidentifikasi rerata
melanjutkan pada tingkat berikutnya. validitas penyajian pada setiap artikel
Sebaliknya jika siswa belum mampu yang dianalisis/ subjek penelitian; (4)
maka siswa akan diminta untuk mengidentifikasi rerata validitas bahasa
mengulangi dan mempelajarinya untuk setiap artikel yang dianalisis/
kembali (Prastowo, 2014). Modul yang subjek penelitian, (5) mengidentifikasi
baik tidak hanya menarik tetapi juga rerata validitas grafis untuk setiap artikel
harus dapat menumbuhkan rasa ingin yang dianalisis/ subjek penelitian;(6)
tahu siswa terhadap ilmu yang mengidentifikasi rerata praktilaitas
dipelajari. Apabila siswa memiliki rasa untuk setiap artikel atau subjek
ingin tahu yang tinggi terhadap materi penelitian, (7)meng identifikasi rerata
pembelajaran, maka siswa akan lebih praktikalitas pendidik setiap artikel atau

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


47

subjek penelitian; (8) menghitungan tersebut dianalisis dan kemudian


rerata akhir dari empat komponen didapatkan hasil yang sesuai dengan
validitas dan rerata akhir praktikalitas . tujuan penelitian.
Untuk menghitung rerata Untuk praktikalitas dapat
persentase validitas dan praktikalitas dibandingkan dengan kategori
dapat menggunakan rumus sebagai sebagaimana pada tabel berikut:
berikut: Tabel 2. Kategori Praktikalitas Produk
X Interval Kategori
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = Y
Keterangan X = jumlah persentase 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
Y = banyak data 0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Sedang
Tabel 1. Kategori Validitas Produk 0,21 – 0,40 Rendah
Interval Kategori 0,01 – 0,20 Sangat Rendah
≥ 0,61 – 1,00 Valid 0,00 Tidak Praktis
< 0,61 Tidak Valid (Boslaugh, 2008)
(Azwar, 2015) Praktikalitas merupakan
kemudahan produk yang dihasilkan pada
Valid atau sahih atau tepat saat digunakan. Praktikalitas dapat
artinya instrumen yang dibangun diujikan pada siswa dan guru. Hasil
mampu mengukur apa yang hendak praktikalitas produk dari guru dan siswa
diukur. Ada 4 aspek yang divalidasi oleh menjadi variabel yang dinalisis dan
masing-masing ahli yaituaspek validitas diteliti. Hasil yang didapat kemudian
isi, validitas penyajian, validitas disesuaikan dengan tujuan penelitian.
kebahasaan, validitas kegrafisan. Saran
dan masukan dari validator digunakan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai bahan penyempurnaan terhadap Berdasarkan analisis yang
instrumen yang sedang dibangun agar dilakukan terhadap 20 artikel dari jurnal
produk yang dihasilkan valid. Penelitian nasional dan internasional yang
ini melihat validitas yang sudah dilakukan, ditemukan karkteristik
dilakukan oleh peneliti yang menjadi masing-masing artikel sebagaimana
subjek penelitian. Hasil validitas pada tabel berikut.
Tabel 3. Karakteristik 20 artikel penelitian yang sesuai dengan topik yang dianalisis
dan diteliti
Validitas Praktis
No Judul Artikel
I P B G Gr S
Pengembangan modul
pembelajaran zat adiktif dan
1 psikotropika berbasis scientific 0,91 0,85 0,83 0,81 0,93 0,81
approach dengan crossword
puzzle
Pengembangan Modul IPA
Berbasis Saintifik Pada Tema
Polusi Udara Untuk
2 Meningkatkan Motivasi Belajar 0,94 0,97 0,89 - 0,89 0,93
Dan Keterampilan Proses Sains
(KPS) Siswa Di SMP/MTs Kelas
VII
Validitas Dan Praktikalitas E-
3 Modul Sistem Koloid Berbasis 0,81 0,83 0,85 0,83 0,92 0,87
Pendekatan Saintifik
Pengembangan Modul Berbasis
Saintifik Model Discovery
4 0,94 0,97 0,98 0,93 0,99 0,99
Learning Pada Materi Sistem
Ekskresi Manusia Untuk Siswa

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


48

Kelas XI SMA Negeri 1 Lembah


Gumanti
Pengembangan Modul
Keanekaragaman Hayati Berbasis
5 0,93 0,94 0,97 0,87 0,87 0.80
Pendekatan Saintifik Untuk Siswa
Kelas X SMA/MA Sederajat
Validitas dan Praktikalitas Modul
Larutan Penyangga Berbasis
Pendekatan Saintifik dengan
6 0,91 0,95 0,94 0,94 0,87 0,73
Menerapkan Teknik Probing dan
Promting untuk Kelas XI SMA/
MA
Pengembangan Modul Berbasis
Pendekatan Saintifik Disertai
7 Glosarium Tentang Materi Sistem 0,87 0,88 0,86 0,91 0,89 0,85
Ekskresi Pada Manusia Untuk
Peserta Didik Kelas VIII
Pengembangan Modul
Pembelajaran Biologi Berbasis
8 Pendekatan Saintifik Untuk 0,81 0,81 0,86 0,83 0,84 0,89
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa
Development Of Biology
Learning Module Based On
9 Scientific Approach On 0,85 0,86 0,86 0,85 0,89 0,86
Respiratory System Topic In
Senior High School
Developing Scientific Approach
10 Based Learning Module In 0,87 0,89 0,83 0,88 0,87 0,95
Plantae Concept
Validitas dan Praktikalitas Modul
Hukum-Hukum Dasar Kimia
Berbasis Pendekatan Saintifik
11 0,87 0,89 0,95 0,84 0,90 0,90
dengan Menerapkan Teknik
Probing Prompting untuk Siswa
Kelas X SMA/MA
Pengembangan Modul Laju
Reaksi Berbasis Pendekatan
12 Saintifik Dengan Pertanyaan 0,88 0,91 0,94 0,91 0,88 0,88
Probing Prompting Untuk Kelas
XI SMA/MA
Pengembangan Modul Fisika
Berbasis Scientific Approach
13 0,63 0,87 0,75 0,77 0,77 0,65
Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa
Pengembangan Modul Berbasis
14 Pendekatan Saintifik Pada Mata 0,85 0,85 - 0,87 0,85 0,89
Pelajaran IPA Di Smp
Pengembangan Modul IPA
Berbasis Saintifik Pada Materi
Interaksi Mahluk Hidup Dengan
15 Lingkungan Untuk Meningkatkan 0,93 0,82 0,92 0,84 0,62 0,64
Kemampuan Berpikir Kritis Dan
Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


49

Pengembangan Modul Fisika


Materi Optik Dengan Pendekatan
16 Saintifik Berbasis Fenomena 0,94 0,89 0,89 - 0,90 0,89
Alam Untuk Meningkatkan
Efektivitas Belajar Siswa SMA
Pengembangan Modul
Kesetimbangan Kimia Berbasis
17 0,87 0,83 0,81 0,84 0,84 0,87
Pendekatan Saintifik Untuk Kelas
XI SMA/MA
Pengembangan E-Modul
Keseimbangan Kimia Berbasis
18 0,79 0,83 0,82 0,80 0,85 0,84
Pendekatan Saintifik Untuk Kelas
XI SMA/MA
Pengembangan Bahan Ajar
Berdasarkan Pendekatan Saintfik
19 0,79 0,82 0,75 0,87 0,86 0,92
Untuk Siswa Smp Negeri 2
Sungai Limau
Development of Module Based on
Scientific Contextual Additives
20 Material to Increase Learning 0,86 0,94 0,85 - 0,86 0,87
Outcomes and Science Process
Skills in Junior High School
Keterangan: I = Isi; P = Penyajian; B = Bahasa; G = Grafis; Gr = Guru; S = Siswa
Pada Tabel 3 di atas bisa dilihat bahwa analisis dan kajian terhadap 20 artikel
ada empat aspek validitas yaitu validitas yang menjadi sabjek dalam penelitian
isi, penyajian, bahasa, grafis dan dua ini, maka ditemukan validitas dan
aspek praktikalitas yaitu guru dan siswa praktikalitas setiap aspek dari produk
yang menjadi kajian pada penelitian ini berupa modul IPA yang dikembangak,
yang sudah dikembangkan oleh peneliti sebagaimana berikut:
sebelumnya terkait modul IPA berbasis 1. Validitas
pendekatan saintifik. Sukardi (2011) a. Validitas Isi
Validitas merupakan penilaian terhadap Validasi ahli yang dilakukan
rancangan suatu produk. Aspek akan menghasilkan validtas produk yang
penilaian pada lembar validitas dibagi dikembangkan. Validitas artinya
menjadi beberapa komponen yang ketapatan atau kesesuaian dari isi modul
terdiri dari komponen isi, komponen yang disusun atau dikonstruksi oleh
penyajian, komponen kebahasaan dan pengembang atau peneliti dengan
komponen kegrafikan (Depdiknas, pembelajaran yang seharusnya
2008) . Sugiyono (2010), validasi diinginkan oleh kurikulum. Berdasarkan
terhadap produk pengembangan dapat analisis terhadap validitas isi dari 20
dilakukan oleh beberapa ahli atau pakar artikel yang dikaji, diperoleh hasil
yang mampu menilai kelemahan dan sebagai mana pada grafik dibawah ini:
kelebihan suatu produk. Berdasarkan

0.91 0.94 0.94 0.93 0.91 0.87 0.85 0.93 0.94 0.87 0.79 0.79 0.86 0.86
0.81 0.81 0.85 0.87 0.87 0.88
0.63

Artikel

Gambar 1. Validitas Isi Modul IPA

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


50

Pada Gambar 1 di atas dapat dan materi yang diberikan sesuai


diketahui bahwa dari 20 artikel yang dengan kemampuan siswa. Pertanyaan
dianalisis ditemukan rata-rata validitas yang diajukan dapat memotivasi,
isi dari produk modul yang membimbing dan menuntun siswa
dikembangkan oleh peneliti yang dalam menemukan konsep.
paling rendah adalah atikel 13 dengan Natalina et.al (2016), validnya
skor 0,63 dan validitas tertinggi adalah kelayakan isi karena isi modul telah
artikel 2 dan 4 masing 0,94. Rata-rata sesuai dengan aspek aspek pada kriteria
validitas isi modul IPA berbasis kelayakan isi yang meliputi kesesuaian
saintifik yang dikembangkan oleh dengan kebutuhan siswa, kesesuaian
peneliti dari 20 artikel yang dianalisis dengan kebutuhan bahan ajar,
adalah 0,86 dengan kategori valid. Hal kebenaran substansi konsep materi dari
ini menunjukkan bahwa uraian isi yang aspek keilmuan, materi yang
digunakan pada modul sesuai dengan disampaikan jelas dan sistematis,
kompetensi dasar, indikator, tujuan materi yang disajikan membantu siswa
serta pokok-pokok kegiatan yang dalam memahami konsep, keterkaitan
diperlukan. Ramayan & Defianto contoh materi dengan kondisi yang ada
(2019) menemukan isi modul yang di lingkungan sekitar, kebenaran kunci
valid akan bermnafaat untuk menambah jawaban yang disajikan, manfaat untuk
wawasan siswa dan tidak bertentangan penambahan wawasan pengetahuan,
dengan nilai-nilai moral ada dalam kesesuaian dengan nilai-nilai, moralitas
masyarakat. Oleh sebab itu, dari segi isi dan sosial, setiap kegiatan belajar pada
modul layak digunakan untuk siswa. materi di dalam modul sudah
Isi modul yang sudah valid mengarahkan siswa pada pendekatan
menunjukkan kesesuaian antara latihan- saintifik yang terdiri dari 5 langkah
latihan yang terdapat dalam modul yaitu mengamati, menanya, mencoba,
dengan tuntutan materi yang harus menalar dan mengkomunikasikan.
diajarkan. Modul yang dirancang harus b. Validitas Penyajian
sesuai dengan tuntutan kurikulum serta Kualitas penyajian produk yang
karakteristik materi ajar. (Suciana dan dikembangkan perlu divalidasi, hasil
Ellizar, 2019). Sejalan dengan itu dari validasi ahli tersebut disebut
Depdiknas (2008), aspek komponen isi validitas penyajian. Validitas penyajian
meliputi kesesuaian materi yang dari hasil analisis terhadap 20 artikel
terdapat dalam modul dengan yang menjadi subjek dalam penelitian
kompetensi inti dan kompetensi dasar ini dapat dilaihat pada gambar berikut:
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

0.97 0.97
0.94 0.94
0.91 0.91
0.89 0.89 0.89
0.88
0.87 0.87
0.86
0.85 0.85
0.83 0.83 0.83
0.82 0.82
0.81

Artikel

Gambar 2. Validitas Penyajian Modul IPA

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


51

Gambar 2 menujukkan bahwa kelayakan penyajian menunjukkan


validitas penyajian terendah ada pada bahwa bahwa modul yang dihasilkan
artikel 8 yaitu 0,81 dan tertinggi yaitu telah tersusun secara sistematis sesuai
artikel 2 dan 4 dengan masing-masing dengan unsur modul pembelajaran.
0,97 dan rata-rata validitas penyajian Selain itu, modul IPA yang dihasilkan
dari 20 artikel adalah 0,88 dengan sudah memuat aspek komponen
kategori valid. Ini artinya, modul IPA penyajian yang sesuai dengan
berbasis saintifik telah dikembangkan Depdiknas yang meliputi kejelasan
dan dibuat sesuai dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai, urutan
tujuan pembelajaran yang telah penyajian, dan sistematikan tahapan
dirumuskan. Modul disajikan saintifik yang diterapkan dalam
berdasarkan tahapan pendekatan penyampaian materinya. Karakteristik
saintifik. Pada tahapan tersebut terdapat penting dalam modul harus memuat
pertanyaan-pertanyaan yang menggali tujuan pembelajaran yang jelas dan
dan menuntun sehingga terjadi proses dapat menggambarkan pencapaian
berfikir yang mengaitkan pengetahuan standar kompetensi dan kompetensi
baru peserta didik dengan pengetahuan dasar.
lama yang dimilikinya, sehingga peserta c. Validitas Bahasa
didik terlibat aktif dalam proses Untuk mengetahui kualitas
pembelajaran. Ramayani dan Delfianto bahasa yang digunakan dalam produk
(2019), panyajian modul berbasis yang dikembangkan apakah sesuai
saintifik yang sudah valid dapat dengan EYD atau tidak, maka perlu
diartikan bahwa modul tersebut telah dilakukan validasi ahli. Dari proses
disajikan sesuai dengan prisip modul validasi akan diketahui validitas bahasa
berdasarkan penedekatan saintifik, yaitu tersebut. Hasil analisis terhadap 20
mengamati, menemukan, mengasosiasi, artikel subjek penelitian ditemukan
dan mengkomunikasikan. validitas bahasa yang digunakan
Jannah dan Elizar (2018) sebagaimana pada gambar berikut:
menyatakan bahwa kategori valid pada

0.98 0.97 0.95 0.94


0.94 0.92 0.89
0.89
0.83 0.85 0.86 0.86 0.86 0.83 0.85 0.87
0.81 0.82
0.75 0.75

Artikel

Gambar 3. Validitas Bahasa Modul IPA


Berdasarkan Gambar 3 dapat kita saintifik yang dihasilkan peneliti sudah
ketahui berdasarkan aspek bahasa, 20 sesuai dengan EYD dan komunikatif.
artikel yang dianalisis menunjukkan Jannah dan Elizar (2018) menyatakan
kategori valid. Rerata validitas bahasa bahwa validitas bahasa yang sangat
dari 20 artikel tersebut adalah 0,87 tinggi menunjukkan modul sudah
denagn aktegori valid. Hal ini menggunakan bahasa komunikatif dan
menunjukkan bahawa bahasa yang menggunakan bahasa yang mudah
digunakan pada modul IPA berbasis

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


52

dipahami serta konsisten dalam pendekatan saintifik dnegan menerapkan


penggunaan simbol/ lambang. yang dikembangkan. Validasi grafis
d. Validitas Grafis dilakukan untuk mendapatkan saran dan
Validasi grafis diperlukan untuk kritikan dari validator/orang yang ahli
mengetahui kualitas atau kesesuaian dibidangnya dalam memberikan
huruf baik jenis ataupun ukuran serta masukan terhadap modul . yang
penggunaan gambar menarik atau dihasilkanHasil validitas grafis dari 20
tidaknya. Validasi bertujuan untuk artikel yang dianalisis dapat diketahui
mengungkapkan tingkat validitas/ sebagaimana pada gambar berikut:
kelayakan modul IPA berbasis

0.93 0.94 0.91 0.91


0.87 0.88 0.87 0.84 0.87 0.86
0.81 0.83 0.83 0.85 0.84 0.84
0.8
0.77

Artikel

Gambar 4. Validitas Grafis Modul IPA

Rata-rata validitas dari aspek kegrafisan digunakan menarik serta desain modul
dari modul IPA berbasis saintifik yang (cover, gambar) menarik.
diekembangkan peneliti adalah 0,86 2. Praktikalitas
dengan kategori valid. Angka ini Pada suatu produk
menunjukkan modul yang pengembangan dari suatu penelitian
dikembangkan memiliki gambar, harus dilakukan uji terhadap
ilustrasi, huruf, tata letak, desain praktikalitasnya. Uji praktikalitas dapat
tampilan dan desain sampul yang jelas diberikan kepada guru dan siswa. Hasil
secara keseluruhan dan menarik. uji praktikalitas yang dikembangkan
Nasution (1982), Modul yang dibuat oleh peneliti pada artikel yang dianalisis
semenarik mungkin dan disusun dengan dalam penelitian ini dapat dilihat dari
cermat dapat memudahkan siswa untuk dua aspek yaitu praktikalitas guru dan
belajar menguasai bahan pelajaran. praktikalitas siswa.
Aspek dari komponen kegrafikan a. Praktikalitas Guru
meliputi gambar atau foto yang disajikan Praktikalitas guru maksudnya
pada modul dapat diamati dengan jelas, adalah tingkat kemudahan penggunaan
jenis dan ukuran (font) huruf yang produk yang dikembangkan peneliti oleh
digunakan tepat dan jelas terbaca, tata guru di kelas. Paraktikalitas guru dari 20
letak (lay out) teratur dan warna yang artikel yang dianalisis dapat dilihat pada
gambar berikut:

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


53

0.99
0.93
0.89 0.92 0.87 0.87 0.89 0.84 0.89 0.87 0.9 0.88 0.9
0.85 0.84 0.85 0.86 0.86 0.86
0.77
0.62

Artikel
Gambar 5. Praktikalitas Modul Menurut Guru

Gambar 5 menjelaskan semua tinggi menunjukkan bahwa modul yang


peneliti melakukan uji praktikaltas guru dikembangkan masuk dalam kriteria
terhadap produk yang dikembangkan. sangat praktis. Dengan demikian modul
Artikel 4 menunjukkan praktikalitas yang dikembangkan untuk dapat
tettinggi yaitu 0,99 sedangkan membantu dan mempermudahkan guru
praktikalitas terendah artikel 15 yaitu dalam memfasilitasi pembelajaran yang
0,62. Rata-rata praktikalitas guru berbasis pada pendekatan saintifik,
terhadap modul IPA yang modul IPA yang dikembangkan ini juga
dikembangkan dari 20 artikel yang dapat memberikan manfaat untuk dapat
dianalisis adalah 0,86 dengan kategori mengefisienkan waktu dalam
praktikalitas sangat tinggi. Ini penyampaian materi pembelajaran.
menunjukkan bahwa modul yang b. Praktikalitas Siswa
dikembangkan mudah digunakan oleh Praktikalitas siswa maksudnya
guru, mudah dipahami, sesuai dengan adalah tingkat kemudahan penggunaan
karater saintifik dan dapat digunakan produk yang dikembangkan peneliti oleh
berulang-ulang. siswa di kelas. Paraktikalitas siswa dari
20 artikel yang dianalisis dapat dilihat
Arimadona dan Silvina (2019) pada gambar berikut:
rerata praktikalitas gru yang sangat

0.99
0.93 0.95 0.92
0.87 0.89 0.86 0.9 0.88 0.89 0.89 0.87 0.87 0.85
0.85 0.84
0.81 0.8
0.73
0.65 0.64

Artikel

Gambar 6. Praktikalitas Modul Menurut Siswa

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


54

Gambar 6 menunjukkan bahwa Keseimbangan Kimia Berbasis


rerata praktikalitas oleh siswa yaitu Pendekatan Saintifik Untuk
sebesar 0,85 dan termasuk kriteria Kelas XI SMA/MA. JEP
praktis. Hasil analisis praktikalitas Volume 2 Nomor 2 November
modul oleh siswa menunjukkan bahwa 2018.
secara keseluruhan modul pembelajaran
IPA berbasis saintifik yang Aulia M dan Kosim K. (2017).
dikembangkan disenangi dan dapat Pengembangan Modul Fisika
menarik minat siswa untuk mengikuti Materi Optik Dengan Pendekatan
pembelajaran.Sudirman dalam Djamarah Saintifik Berbasis Fenomena
dan Zain (2006), nilai-nilai praktis Alam Untuk Meningkatkan
media pembelajaran dapat mengontrol Efektivitas Belajar Siswa SMA .
dan mengatur waktu belajar siswa agar Jurnal Pijar MIPA Vol 12 No 2.
lebih efisien. Azwar, S. (2015). Reabilitas dan
Validitas Edisi IV, Cetakan IV.
4. KESIMPULAN Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berdasarkan hasil meta-analisis
dapat disimpulkan bahwa Boslaugh, sarah, dan Watters P.A.
pengembangan modul berbasis saintifik (2008). Statistics in a Nutshell, a
pada pembelajaran IPA sudah Desktop Quick Referance”.
memenuhi kategori valid dan praktis. United state of America:
Sehingga modul ini dapat digunakan O’Reilley Media, Inc.
oleh guru dan siswa dalam proses Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
pembelajaran dalam rangka membantu Panduan Pengembangan Bahan
peserta didik dalam memahami materi Ajar. Jakarta: Departemen
pembelajaran sehingga dapat Pendidikan Nasional, Direktorat
meningkatkan hasil belajar. Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Direktorat
DAFTAR PUSTAKA Pembinaan Sekolah Menengah
Arimadona S & Silvina R. (2019). Atas.
Pengembangan Modul
Pembelajaran Zat Adiktif Dan Dewi I.S. ,Sunarno W.,Dwiastuti S.
Psikotropika Berbasis Scientific (2019). Pengembangan Modul
Approach Dengan Crossword IPA Berbasis Saintifik Pada
Puzzle. Jipva (Jurnal Pendidikan Materi Interaksi Mahluk Hidup
IPA Veteran). Volume 3 - Dengan Lingkungan Untuk
Nomor 1, 2019. Meningkatkan Kemampuan
Agusti D., Rahmatan H., Sulastri. Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar
(2019). Pengembangan Modul Siswa Kelas VII SMP.
Pembelajaran Sistem Reproduksi INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Berazaskan Al-Quran/Hadis Vol. 8, No. 2, 2019 (hal 186-
Untuk Meningkatkan motivasi 197).
Dan Hasil Belajar Peserta Didik. Djamarah, B.S dan A. Zain. (2010).
EDUSAINS, 11(1), 2019, 132— Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
140. Rineka Cipta.
Alwi A.M. (2018). Pengembangan Ernica S.Y. dan Hardeli. (2019).
Modul Berbasis Pendekatan Validitas Dan Praktikalitas E-
Saintifik Pada Mata Pelajaran Modul Sistem Koloid Berbasis
IPA Di SMP. Jurnal Teknologi Pendekatan Saintifik. Ranah
Pendidikan dan Pembelajaran Research Journal of
Tahun 5, Nomor 1 Juli 2018. Multidisiplinary Research and
Depelopment.
Asmiyunda.,Guspatni.,Azra F. (2018). Jannah W dan Elizar. (2018). Validitas
(Pengembangan E-Modul dan Praktikalitas Modul Larutan

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


55

Penyangga Berbasis Pendekatan Analytical Thinking Skills of the


Saintifik dengan Menerapkan Students with High and Low
Teknik Probing dan Promting Reading Motivation.
untuk Kelas XI SMA/ MA. International Journal of
Menara Ilmu Vol. XII. No.12, Instruction. January 2019 .
oktober 2018 Vol.12, No.1.
.
Kliyanti S.M.,Nengsih R.,Yulianti E. Prastowo, A. (2014). Pengembangan
(2018). Pengembangan Modul Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Keanekaragaman Hayati Teoritis dan Praktik. Jakarta.
Berbasis Pendekatan Saintifik Kencana Prenadamedia
Untuk Siswa Kelas X SMA/MA Group.Purwanto. 2011. Evaluasi
Sederajat . Biocolony Vol. 1 No. Hasil Belajar. Yogyakarta:
2, Desember 2018. Hal: 34-39. Pustaka Pelajar.

Kurniawan G., Azrita., Muhar N. Rahmatiah. (2014). Mengasah


(2015). Pengembangan Modul Kreativitas dengan IPA Terpadu.
Berbasis Saintifik Model Sulawesi Selatan: Artikel
Discovery Learning Pada Materi EBuletin LPMP Sulsel ISSN
Sistem Ekskresi Manusia Untuk 2355- 3189.
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Rosana, D. (2014). Pendekatan Saintifik
Lembah Gumanti. Jurnal dalam Pembelajaran IPA Secara
Fakultas Keguruan dan Ilmu Terpadu. Yogyakarta:
Pendidikan Vol 4 No 5. Universitas Negeri Yogyakarta.
Marera A. (2019). Development Of Sari Y.P and Gazali F. (2019). Validitas
Biology Learning Module Based dan Praktikalitas Modul Hukum-
On Scientific Approach On Hukum Dasar Kimia Berbasis
Respiratory System Topic In Pendekatan Saintifik dengan
Senior High School. Jurnal Al- Menerapkan Teknik Probing
Ahya Volume 1 Nomor 3 Prompting untuk Siswa Kelas X
Oktober 2019. SMA/MA. Edukimia Journal e-
Muhafid E.A., Suparmi & Sunarno W. ISSN: 2502-6399.
(2017). Pengembangan Modul Sapitri D., Ardi.,Leilani I. (2017).
Ipa Berbasis Saintifik Pada Tema Pengembangan Modul Berbasis
Polusi Udara Untuk Pendekatan Saintifik Disertai
Meningkatkan Motivasi Belajar Glosarium Tentang Materi
Dan Keterampilan Proses Sains Sistem Ekskresi Pada Manusia
(KPS) Siswa Di SMP/MTs Kelas Untuk Peserta Didik Kelas VIII.
VIII. Jurnal Inkuiri ISSN: 2252- Journal Biosains Volume 1
7893, Vol. 6, No. 2, (hal 83-96) Nomor 2 2017.
Natalina M.,Syafi’i.,W.,Heryen S. Setiyadi M.W., Ismail.,Gani A.H.(2017).
(2016). Pengembangan Modul Pengembangan Modul
Pembelajaran IPA Biologi Pembelajaran Biologi Berbasis
Berorientasi Pendekatan Saintifik Pendekatan Saintifik Untuk
Untuk Meningkatkan Meningkatkan Hasil Belajar
Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siswa. Journal of Educational
Materi Struktur Tumbuhan. Science and Technology Volume
Jurnal Biogenesis Vol. 13 (1): 3 Nomor 2 Agustus 2017 Hal.
141 – 148, 2016. 102- 112.
Prawita W.,Prayitno B.A.,, Sugiyarto. Sumiati E.,,Septian D., Faizah F. (2018).
(2019). Effectiveness of a Pengembangan Modul Fisika
Generative Learning-Based Berbasis Scientific Approach
Biology Module to Improve the Untuk Meningkatkan

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021


56

Keterampilan Proses Sains


Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Keilmuan. Vol 4, No 2.
Suciana D dan Ellizar. (2019).
Pengembangan Modul Laju
Reaksi Berbasis Pendekatan
Saintifik Dengan Pertanyaan
Probing Prompting Untuk Kelas
XI SMA/MA. Edukimia Vol 1.
Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan,
Prinsip, dan Operasionalnya.
Yogyakarta: Bumi Aksara
Nasution, S. 1982. Berbagai
Pendekatan dalam Proses Belajar
& Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.

Sumiati E.,Septian D.,F. Faizah.


(2018)..Pengembangan Modul
Fisika Berbasis Scientific
Approach Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Keilmuan (JPFK), 4 (2),
2018, 75-88.
Sungkono.(2003). Pengembangan dan
Pemanfaatan Bahan Ajar Modul
Dalam Pembelajaran.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Yani A.,Tahmir S., Muhiddin. (2019).
Developing Scientific Approach
Based Learning Module In
Plantae Concept. ResearchGate
Yerimadesi.,Bayharti.,Handayani
F.,Legi W.F. (2016).
Pengembangan Modul
Kesetimbangan Kimia Berbasis
Pendekatan Saintifik Untuk
Kelas XI SMA/MA. Journal of
Sainstek. ISSN:2085-8019.
Published by Association of
Mathematics Science Education
and Technology State Institute of
Islamic Studies (AMSET-IAIN)
Batusangkar.

Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 8, No 1, April 2021

Anda mungkin juga menyukai