Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan

Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran biologi pada materi ke-aneka

ragaman hayati berbasis pendekatan saintifik untuk siswa SMA/MA sebagai bahan ajar

yang dapat membantu dalam proses pembelajaran. Produk ini dikembangkan dengan

mengadopsi dan mengadaptasi model pengembangan 4D Thiagarajan (1974).

Desain modul pada produk ini memiliki beberapa keunggulan antara lain :

1) Modul ini merupakan modul yang menggunakan kurikulum K13 yang menggunakan

pendekatan saintifik. Keterampilan proses yang diterapkan pada modul ini berupa 5M

(mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan).

Sesuai dengan kurikulum yang berlaku yakni kurikulum K13 Sesuai dengan hasil

analisis kurikulum dan analisis kompetensi dasar yang peneliti lakukan, ada beberapa

indikator yang harus tercapai pada saat pembelajaran diantaranya yang terdapat pada

KD 3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat ke-anekaragaman

hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia. Oleh karena itu penerapan media

pembelajaran berbentuk modul ini akan memberikan dampak yang baik bagi peserta

didik dalam memahami pelajaran biologi lebih-lebih lagi pada materi ke-

anekaragaman hayati (Andriyani, dkk. 2020).

2) Dari segi warna, jika biasanya materi modul memiliki warna hitam putih sehingga

menjadi kurang menarik untuk dibaca oleh peserta didik. Sedangkan modul pada

produk ini menggunakan full colur sehingga peserta didik lebih tertarik untuk

membaca Modul tersebut. Dan modul ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar
yang terdapat pada materi ke-anekaragaman hayati hal tersebut juga mampu membuat

peserta didik tidak bosen dalam proses pembelajaran.

3) Dari segi ukuran, ukuran yang digunakan pada modul ini adalah A4 (quarto) karena

dengan menggunakan ukuran ini peserta didik mempunyai keluasan pandangan untuk

membaca dan mengamati gambar yang ada pada Modul.

4) Dari segi tulisan, pada modul ini menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas sehingga

peserta didik lebih mudah dan dapat memahami isi modul dengan mudah.

5) Dari segi kepadatan halaman, kepadatan modul ini di design dengan kepadatan

halaman rendah, karena dengan kepadatan halaman seperti ini peserta didik akan lebih

fokus dalam memperhatikan dan membaca Modul.

Berikut deskripsi produk media pembelajaran yang telah dikembangkan :

A. Cover/sampul

Pada halaman sampul, ditampilkan gambar beberapa jenis hewan, tumbuhan dan

ekosistem bawah laut, hal ini merupakan pengenalan awal bagi pembaca karena

gambar-gambar tersebut sesuai dengan isi dari materi pada modul ke-anekaragaman

hayati yang dikembangkan. Pemilihan warna hijau,kuning,orange dan putih pada

sampul selain keterkaitan dengan isi modul pada materi ke-anekargaman hayati,

warna tersebut juga merupakan warna cerah sehingga pembaca lebih tertarik untuk

membacanya.

B. Kata pengantar

Pada halaman kata pengantar, penulis menyampaikan tujuan pengembangan modul

pembelajaran biologi berbasis saintifik pada materi ke-anekaragaman hayati ini.

Dimana tujuan dari pengembangan ini yaitu semoga modul pembelajran ini dapat
membantu pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan dapat menarik

perhatian bagi para pembaca

C. Daftar isi

Pada halaman daftar isi, dicantumkan lembar kerja siswa disertai pula dengan

penomoran dari setiap halaman pada judul bab dan subab sehingga pembaca

mengetahui item secara keseluruhan dan pembaca juga dapat menemukan halaman

yang akan dibaca atau dilihat.

D. Petunjuk penggunaan modul

Pada halaman petunjuk penggunaan modul pembelajaran ini terdapat langkah langkah

penggunaan modul atau tata cara penggunanan modul ini agar siswa berhasil

menguasai dan memahami materi dalam modul ini, laludapat mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari.

E. Komponen silabus

Pada halaman ini terdapat Materi, Kompetisi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

yang bermanfaat sebagai pedoman penyusun modul pembelajaran untuk siswa yang

kemudian memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, serta evaluasi

pembelajaran. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran ini maka setiap

kajian mata pelajaran, atau pengelolaan kegiatan pembelajaran serta penilaian dari

hasil pembelajaran Sebagai alat aktualisme kurikulum secara operasional.

F. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan, berisi tentang salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

membantu peserta didik dalam proses pembelajaran deangan menghadirkan modul

pembelajaran. Pada bagian ini juga terdapat pembahasan tentang tujuan modul

pembelajaran dan karakteristik modul pembelajaran yang mudah di pahami.


G. Peta konsep

Pada halaman peta konsep ini berisi struktural materi-materi dan bagian-bagian yang

ada pada modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik untuk siswa

SMA/MA dan pada halaman ini merupakan perincian materi berdasar tingkatan

tingkatannya.

H. Isi/materi

Pada halaman isi/materi dalam modul pembelajaran ini terdapat penjelasan tentang

materi ke-anekaragaman hayati dan kegiatan siswa yaitu siswa mengamati (untuk

mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai tekhnik, menganalisis

data,menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

ditemukan. Kegiatan-kegiatan yang ada pada modul pemebelajaran ini sangat

membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan

berfikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan

suatu masalah secara sistematik.

I. Kegiatan pengamatan

Pada halaman ini peserta didik disajikan dengan berbagai kegiatan dan soal-soal

tentang materi yang sudah dipelajari. Kegiata ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman peserta didik setelah mempelajari materi ke-anekaragaman hayati

pada modul pembelajaran ini.

J. Penutup

Pada bagian penutup berisi tentang glosarium, dan dilengkapi juga dengan beberapa

pertanyaan untuk para pembaca yang tentu saja sesuai dengan materi yang dibahas.
Pertanyaan ini disesuaikan dengan isi dari materi ke-anekaragaman hayati. Tujuan

dari pertanyaan ini untuk meningkatkan pemahaman dari pembaca.

K. Daftar pustaka

Berisi sumber-sumber yang mendukung materi pada modul pembelajaran biologi

berbasis pendekatan saintifik pada materi ke-aneka ragaman hayati untuk MA.

4.2 Penyajian Data Uji Coba

1. Hasil Validasi Ahli Materi

Subjek uji coba pada tahap ini adalah satu orang ahli materi. Ahli materi dalam

penelitian pengembangan ini adalah dosen pendidikan biologi Universitas Nahdlatul

Wathan Mataram yakni Rosdiana M.Pd. Validasi materi dilakukan dengan

memberikan angket tanggapan mengenai aspek materi kepada dosen ahli materi.

Validasi materi meliputi dua aspek penilaian yaitu: Aspek kelayakan isi, dan

aspek kelayakan penyajian. Validasi materi dilakukan sebanyak satu kali yaitu

tanggal 05 Oktober 2022. Hasil penilaian oleh ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.1

berikut:

Tabel 4.1 Hasil penilaian ahli materi

No Rata-rata Kriteria
Aspek
Nilai Kelayakan

1 Aspek kelayakan isi 85% Sangat valid

2 Aspek kelayakan penyajian 83% Sangat valid

Nilai rata-rata 74% Valid


Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah hasil validasi bahan ajar.
Data ini dianalisis dengan analisis deskriptif. Data kelayakan bahan ajar berupa skala
likert 1-5,tingkat pencapaian kategori kevalidan bahan ajar menggunakan klasifikasi
dengan ketentuan pada tabel 3.4 Sumber : Riduwan (2006):

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa persentase pada aspek

penelitian dari kelayakan isi dan kelayakan penyajian yang meliputi 18 kriteria

penilaian dengan persentase rata-rata kelayakan sebesar 74% dengan kriteria valid.

Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa modul pembelajaran biologi

berbasis pemdekatan saintifik yang dikembangkan valid untuk digunakan dalam

pembelajaran IPA materi ke-anekaragaman hayati pada siswa SMA/MA. Hasil

kelayakan ini sesuai dengan kriteria kelayakan yang merujuk Tabel 3.4 nomor urut 1

dengan tingkat pencapaian 82%-100% dengan kriteria sangat valid dan 61-80%

dengan kriteria valid. Dan pada tahap validasi ahli materi terdapat 2 aspek dalam

penilaian ahli materi yaitu, aspek kelayakan isi mendapatkan nilai 85% dengan

kriteria sangat valid, aspek kelayakan penyajian mendapatkan nilai 83% dengan

kriteria sangat valid. Dari persentase tersebut menunjukan bahwa uraian materi

yang disajikan telah mencakup semua materi yang terkandung dalam KI dan KD

materi ke-anekaragaman hayati.

2. Hasil Validasi Ahli Media

Validasi ahli media dilakukan dengan penilaian yang meliputi dua aspek yaitu:

aspek kelayakan bahasa dan aspek kelayakan kegrafikan. Validasi ahli media

dilakukan oleh satu dosen pendidikan biologi Universitas Nahdlatul Wathan

Mataram yakni Bapak Hanafi, M.Pd. dengan memberikan angket untuk memberi

penilaian terhadap modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik pada

materi ke-aneka ragaman hayati.. Hasil validasi ahli media dapat dilihat pada tabel

berikut:
Tabel 4.2 Hasil penilaian ahli media

No Rata-rata Kriteria
Aspek
Nilai Kelayakan

1 Aspek kelayakan Bahasa 85% Sangat valid

2 Aspek kelayakan kegrafikan 89% Sangat valid

Nilai rata-rata 88% Valid

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa persentase pada aspek

penilaian dari kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan yang meliputi 21 kriteria

penilaian dengan persentase dengan rata-rata kelayakan sebesar 88% dengan kriteria

sangat valid. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa modul

pembelajaran biologi berbasis pemdekatan saintifik yang dikembangkan sangat

valid untuk digunakan dalam pembelajaran IPA materi ke-anekaragaman hayati

pada siswa SMA/MA. Hasil kelayakan ini sesuai dengan kriteria kelayakan yang

merujuk Tabel 3.4 nomor urut 1 dengan tingkat pencapaian 82%-100% dengan

kriteria sangat valid dan 61-80% dengan kriteria valid. Terdapat 2 aspek dalam

penilaian ahli materi yaitu, aspek kelayakan bahasa mendapatkan nilai 85% dengan

kriteria (sangat valid), aspek kelayakan kegrafikan mendapatkan nilai 89% dengan

kriteria (sangat valid). Dan dengan tanggapan dari validator ahli media yakni Bapak

Hanafi, M.Pd. beliau mengatakan bahwa “modul ini sudah bagus tidak ada yang di revisikan

langsung dan layak di uji cobakan”.

3. Validasi Guru

Validasi guru dilakukan dengan penilaian yang meliputi dua aspek yaitu: aspek

kelayakan isi dan aspek kelayakan penyajian. Validasi guru dilakukan oleh satu orang

guru IPA di MA NW Mispalah Praya yakni ibuk Isri Miladati,S.Pd. dengan


memberikan angket untuk memberi penilaian terhadap modul pembelajaran biologi

berbasis pendekatan saintifik .Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil penilaian guru

No Rata-rata Kriteria
Aspek
Nilai Kelayakan

1 Aspek kelayakan isi 92% Sangat valid

2 Aspek kelayakan penyajian 90% Sangat valid

Nilai rata-rata 90% Sangat Valid

Analisis data praktikalitas diperoleh dari instrumen angket respon pada uji

coba kelompok kecil dimana penskorannya menggunakan skala likert untuk

mengukur respon negatif dan positif dibuat dengan interval 15. Adapun pedoman

angket respon guru dan siswa pada uji coba coba kelompok kecil. Selanjutnya

analisis kepraktisan dari uji coba kelompok kecil ditentukan melalui teknik analisis

data berikut ini dan dilihat dari table Tabel 3.5 penskoran intrumen praktikalitas

angket (Modivikasi dari Ridwan, 2015)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase pada aspek

penilaian isi dan kelayakan penyajian yang meliputi 16 kriteria penilaian dengan rata-

rata kelayakan 90% dengan kriteria sangat valid. Dan pada aspek kelayakan isi

diperoleh persentase skor sebesar 92% dengan kriteria sangat valid. Begitu juga

dengan aspek penyajian diperoleh skor sebesar 90% . semua aspek penilaian memiliki

kriteria sangat valid. Dari persentase tersebut bahwa modul pembelajaran dari

pengembangan ini sangat valid dan sangat layak digunakan dalam proses

pembelajaran. Hal tersebut menunjukan uraian materi yang telah disajikan telah

mencakup semua materi yang terkandung dalam KI dan KD dengan kurikulum yang
ada atau dipakai di MA NW Mispalah Praya yakni kurikulum K-13. Dan tanggapan

oleh guru pelajaran bahwa” modul ini bisa diterapkan di sekolah ini (tempat

penelitian) sebagai bahan ajar dikarenakan modul yang dikembangkan sangat menarik

dengan materi dan bahasa yang simple dan didesain dengan gambar yang menarik

sehingga minat baca dan minat belajar siswa semakin bertambah”.

4. Uji Coba Peserta Didik

Setelah produk melalui tahap validasi oleh ahli materi, ahli media dan guru

bidang study, selanjutnya produk diuji cobakan kepada Peserta didik dengan uji coba

skala kecil di MA NW Mispalah Praya, yang terdiri dari peserta didik kelas X. Uji

coba ini bertujuan menguji kelayakan dari produk modul pembelajaran biologi

berbasis pendekatan saintifik.

Uji coba kelompok kecil dimaksudkan untuk menguji kelayakan produk

modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik, peserta didik dalam uji

coba kelompok kecil ini mengikuti pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar

modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik. Jumlah responden pada uji

coba kelompok kecil adalah 15 peserta didik kelas X dengan cara memberi angket

untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul pembelajaran biologi berbasis

pendekatan saintifik. Uji coba ini dilakukan di sekolah MA NW Mispalah. Hasil

respon peserta didik terhadap modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan

saintifik pada materi ke-aneka ragaman hayati, dan perinciannya dapat dilihat pada

Gambar 4.4 Grafik Hasil Uji Coba Berikut:


Persentase Uji Coba Peserta
Didik
93% 93% 93%
92% 92% 92% 92%
90% 90% 90% 90%
89% 89%89%
88% 88%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 rata
-
ta
Ra

Gambar 4.4 Grafik Hasil Uji Coba

Analisis data praktikalitas diperoleh dari instrumen angket respon pada uji
coba kelompok kecil dimana penskorannya menggunakan skala likert untuk
mengukur respon negatif dan positif dibuat dengan interval 15. Adapun pedoman
angket respon guru dan siswa pada uji coba coba kelompok kecil.

Selanjutnya analisis kepraktisan dari uji coba kelompok kecil ditentukan melalui
teknik analisis data berikut ini dan dilihat dari table Tabel 3.5 penskoran intrumen
praktikalitas angket (Modivikasi dari Ridwan, 2015)

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan pada peserta didik di MA NW
Mispalah Praya Gambar 4.4 diketahui bahwa persentase oleh 15 orang peserta didik
yang terdiri dari 15 indikator dengan persentase rata-rata 90% dengan kriteria sangat
valid. Dan mendapatkan respon yang baik dari peserta didik yang menunjukkan
bahwa semua peserta didik telah menilai bahan ajar tersebut merasa puas dan sangat
layak digunakan di sekolah sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar di kelas.
pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan
saintifik pada materi ke-anekaragaman hayati dapat meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar peserta didik hal dibuktikan oleh penelitian (fiasari, 2017)

4.3 Pembahasan

Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran biologi pada materi ke-

aneka ragaman hayati berbasis pendekatan saintifik untuk siswa SMA/MA sebagai bahan
ajar yang dapat membantu dalam proses pembelajaran khususnya pada materi ke-

anekaragaman hayati. Desain modul pada produk ini memiliki beberapa keunggulan

modul ini merupakan modul yang menggunakan kurikulum K13 dan menggunakan

pendekatan saintifik. Keterampilan proses yang diterapkan pada modul ini berupa 5M

(mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan).

Sesuai dengan kurikulum yang berlaku yakni kurikulum K13. Modul ini juga

menggunakan bahasa dan tulisan yang jelas sehingga dapat mempermudah siswa dalam

proses pembelajaran.

1. Hasil Validasi Produk Ahli Materi

Hasil uji validasi pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan terhadap

media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk mengetahui

tingkat kelayakan dari penilaian ahli materi, peneliti memberikan modul ekosistem

dan selembaran angket validasi yang berisi tanggapan-tanggapan penilaian untuk

modul pembelajaran yang telah dikembangkan. Dari hasil validasi ini menunjukkan

bahwa kevalidan penilaian ahli materi terdapat pada aspek kelayakan isi dan aspek

penyajian yang terdiri dari 18 indikator, diketahui bahwa rata-rata persentase

kelayakan penilaian oleh ahli materi sebesar 74% (Valid). Hasil kelayakan ini sesuai

dengan menggunakan klasifikasi dengan ketentuan table pada 3.4 sumber: Ridwan,

(2006) .

Tujuan dari validasi ahli materi adalah untuk mengetahui ketepatan dan kesesuaian

aspek dari kandungan isi produk yang dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan

peserta didik atau belum. Dari kedua aspek yang dinilai oleh ahli materi yaitu aspek

kelayakan isi mendapat rata-rata penilaian sebesar 85% (Sangat Valid), dan aspek

penyajian mendapatkan rata-rata penilaian sebesar 83% (Sangat Valid). Hal tersebut

membuktikan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan sudah valid


berdasarkan hasil penilaian ahli materi dan sangat layak digunakan sebagai bahan

ajar di kelas X IPA.

2. Hasil Validasi Produk Ahli Media

Hasil uji validasi pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan terhadap

media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk mengetahui

tingkat kelayakan dari penilaian ahli media, peneliti memberikan modul ekosistem

dan selembaran angket validasi yang berisi tanggapan-tanggapan penilaian untuk

modul pembelajaran yang telah dikembangkan. Dari hasil validasi ini menunjukkan

bahwa kevalidan penilaian ahli media pada aspek kelayakan bahasa dan aspek

kelayakan kegrafikan yang terdiri dari 21 indikator, diketahui bahwa rata-rata

persentase kelayakan penilaian oleh ahli media sebesar 88% (Sangat Valid). Hasil

kelayakan ini sesuai dengan menggunakan klasifikasi dengan ketentuan table pada 3.4

sumber: Ridwan, (2006) .

Tujuan dari validasi ahli media adalah untuk mengetahui kesesuaian tampilan dan

pengaplikasian dari produk yang dihasilkan. Dari kedua aspek yang dinilai oleh ahli

materi yaitu aspek kelayakan bahasa mendapat rata-rata penilaian sebesar 85%

(Sangat Valid), dan aspek kelayakan kegrafikan mendapatkan rata-rata penilaian

sebesar 89% (Sangat Valid). Hal tersebut membuktikan bahwa modul pembelajaran

biologi yang dikembangkan sudah valid berdasarkan hasil penilaian ahli media dan

sangat layak digunakan sebagai bahan ajar di kelas X IPA.

3. Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran

Hasil uji validasi pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan terhadap

media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk mengetahui

tingkat kelayakan dari penilaian guru mata pelajaran, peneliti memberikan modul ke-

anekaragaman hayati dan selembaran angket validasi yang berisi tanggapan-


tanggapan penilaian untuk modul pembelajaran yang telah dikembangkan. Dari hasil

validasi ini menunjukkan bahwa kevalidan penilaian guru mata pelajaran pada aspek

kelayakan isi dan aspek kelayakan penyajian yang terdiri dari 16 indikator, diketahui

bahwa rata-rata persentase kelayakan penilaian oleh guru mata pelajaran sebesar 90%

(Sangat Valid). Hasil kelayakan ini sesuai dengan menggunakan klasifikasi dengan

ketentuan table pada 3.4 sumber: Ridwan, (2006) .

Tujuan dari validasi guru mata pelajaran adalah untuk mengetahui ketepatan dan

kesesuaian aspek dari kandungan isi produk yang dikembangkan sudah sesuai dengan

kebutuhan peserta didik atau belum. Dari kedua aspek yang dinilai oleh guru mata

pelajaran yaitu aspek kelayakan isi mendapat rata-rata penilaian sebesar 92% (Sangat

Valid), dan aspek penyajian mendapatkan rata-rata penilaian sebesar 90% (Sangat

Valid). Hal tersebut membuktikan bahwa modul pembelajaran biologi yang

dikembangkan sudah valid berdasarkan hasil penilaian guru mata pelajaran dan sangat

layak digunakan sebagai bahan ajar di kelas X IPA.

4. Hasil Uji Coba Peserta Didik

Hasil uji coba peserta didik pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan

terhadap media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk

mengetahui respon peserta didik, peneliti memberikan modul ke-anekaragaman hayati

dan selembaran angket yang berisi tanggapan-tanggapan penilaian untuk modul

pembelajaran yang telah diamati oleh peserta didik. Angket yang diberikan kepada

peserta didik dalam bentuk skala likert yang terdiri atas 15 indikator. Lembaran

angket diberikan kepada 15 orang peserta didik. Hasil analisis data angket respon

peserta didik pada tahap uji coba menunjukkan bahwa rata-rata persentase sebesar

90% (Sangat Valid). Hasil kelayakan ini sesuai dengan menggunakan klasifikasi

dengan ketentuan table pada 3.4 sumber: Ridwan, (2006) .


Tujuan dari penggunaan angket penilaian pada modul ke-anekaragaman hayati ini

adalah untuk mengetahui kelayakan dari modul ekosistem tersebut. Setelah diketahui

hasil ujicoba lapangan terbatas rata-rata persentase kelayakan penilaian oleh peserta

didik sebesar 90% (Sangat Valid). Dari hasil uji coba lapangan dari 15 orang peserta

didik rata-rata mendapat nilai (Sangat Valid). Hal tersebut membuktikan bahwa

modul ekosistem yang dikembangkan sudah valid berdasarkan penilaian dari peserta

didik (responden) dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahawa modul ke-

anekaragaman hayati dikatakan “Sangat Valid” di terapkan untuk siswa kelas X

IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan ahli materi pada modul ke-

anekaragaman hayati dengan nilai rata-rata keseluruhan kelayakan pada modul

ekosistem yang dikembangkan sebesar 74% (Valid), kelayakan ahli media dengan

nilai rata-rata keseluruhan kelayakan modul ekosistem yang telah dikembangkan

sebesar 88% (Sangat Valid), dan kelayakan guru mata pelajaran dengan nilai rata-rata

keseluruhan kelayakan modul ekosistem yang telah dikembangkan sebesar 90%

(Sangat Valid), Sedangkan hasil ujicoba lapangan dari 15 siswa kelas X IPA dengan

nilai rata-rata keseluruhan kelayakan modul ke-anekaragaman hayati yang telah

dikembangkan sebesar 90% (Sangat Valid). Ini menunjukkan bahwa semua peserta

didik yang telah menilai media tersebut merasa puas dan sudah sangat baik

digunakan di sekolah sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar di kelas oleh

guru maupun siswa.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :

Modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik pada materi ke-

anekaragaman hayati telah mendapat penilaian yang valid dan sanagat valid dari

validator ahli materi, ahli media dan guru bidang study sehingga Modul pembelajaran

biologi dengan pendekatan saintifik dapat digunakan untuk pembelajaran biologi pada

sekolah khususnya pada siswa kelas X. Penilaian dari segi materi termasuk dalam

kategori valid dengan persentase 74%. Kemudian penilaian dari ahli media mendapat

persentase sebesar 88% dan validasi oleh guru mendapat penilaian 91%. sehingga

dapat dikategorikan sangat valid. Sedangkan kelayakan produk berdasarkan uji coba

lapangan pada siswa sebanyak 15 orang dengan persentase penilaian sebesar 90%

termasuk kriteria (Sangat Valid).

5.2 Saran

1. Bagi Guru: Dapat menggunkan bahan ajar yang telah dikembangkan untuk

membantu proses pembelajaran khususnya pada materi ke-anekaragaman hayati

dalam bentuk modul. Selain itu, peserta didik dapat meakukan pembelajaran lebih

giat lagi dan lebih termotivasi.

2. Bagi Peserta Didik

Peserta didik dapat memanfaatkan bahan ajar yang telah dikembangkan untuk belajar

lebih giat lagi dan lebih termotivasi.

3. Bagi Peneliti Lain


Peneliti lain dapat mengembangkan Modul pembelajaran biologi dengan pendekatan

saintifik agar peserta didik lebih tertarik untuk belajar ketika di dalam kelas atau di

luar kelas pada materi yang berbeda. Namun dalam pengembangan Modul

pembelajaran biologi dengan pendekatan saintifik ini terdapat berbagai kekurangan

karena harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar, sehingga materi yang

dikembangkan harus sesuai dengan keadaan di lingkungan tempat tinggal.

Anda mungkin juga menyukai