Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran biologi pada materi ke-aneka
ragaman hayati berbasis pendekatan saintifik untuk siswa SMA/MA sebagai bahan ajar
yang dapat membantu dalam proses pembelajaran. Produk ini dikembangkan dengan
Desain modul pada produk ini memiliki beberapa keunggulan antara lain :
1) Modul ini merupakan modul yang menggunakan kurikulum K13 yang menggunakan
pendekatan saintifik. Keterampilan proses yang diterapkan pada modul ini berupa 5M
Sesuai dengan kurikulum yang berlaku yakni kurikulum K13 Sesuai dengan hasil
analisis kurikulum dan analisis kompetensi dasar yang peneliti lakukan, ada beberapa
indikator yang harus tercapai pada saat pembelajaran diantaranya yang terdapat pada
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia. Oleh karena itu penerapan media
pembelajaran berbentuk modul ini akan memberikan dampak yang baik bagi peserta
didik dalam memahami pelajaran biologi lebih-lebih lagi pada materi ke-
2) Dari segi warna, jika biasanya materi modul memiliki warna hitam putih sehingga
menjadi kurang menarik untuk dibaca oleh peserta didik. Sedangkan modul pada
produk ini menggunakan full colur sehingga peserta didik lebih tertarik untuk
membaca Modul tersebut. Dan modul ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar
yang terdapat pada materi ke-anekaragaman hayati hal tersebut juga mampu membuat
3) Dari segi ukuran, ukuran yang digunakan pada modul ini adalah A4 (quarto) karena
dengan menggunakan ukuran ini peserta didik mempunyai keluasan pandangan untuk
4) Dari segi tulisan, pada modul ini menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas sehingga
peserta didik lebih mudah dan dapat memahami isi modul dengan mudah.
5) Dari segi kepadatan halaman, kepadatan modul ini di design dengan kepadatan
halaman rendah, karena dengan kepadatan halaman seperti ini peserta didik akan lebih
A. Cover/sampul
Pada halaman sampul, ditampilkan gambar beberapa jenis hewan, tumbuhan dan
ekosistem bawah laut, hal ini merupakan pengenalan awal bagi pembaca karena
gambar-gambar tersebut sesuai dengan isi dari materi pada modul ke-anekaragaman
sampul selain keterkaitan dengan isi modul pada materi ke-anekargaman hayati,
warna tersebut juga merupakan warna cerah sehingga pembaca lebih tertarik untuk
membacanya.
B. Kata pengantar
Dimana tujuan dari pengembangan ini yaitu semoga modul pembelajran ini dapat
membantu pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan dapat menarik
C. Daftar isi
Pada halaman daftar isi, dicantumkan lembar kerja siswa disertai pula dengan
penomoran dari setiap halaman pada judul bab dan subab sehingga pembaca
mengetahui item secara keseluruhan dan pembaca juga dapat menemukan halaman
Pada halaman petunjuk penggunaan modul pembelajaran ini terdapat langkah langkah
penggunaan modul atau tata cara penggunanan modul ini agar siswa berhasil
E. Komponen silabus
Pada halaman ini terdapat Materi, Kompetisi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
yang bermanfaat sebagai pedoman penyusun modul pembelajaran untuk siswa yang
pembelajaran. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran ini maka setiap
kajian mata pelajaran, atau pengelolaan kegiatan pembelajaran serta penilaian dari
F. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, berisi tentang salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
pembelajaran. Pada bagian ini juga terdapat pembahasan tentang tujuan modul
Pada halaman peta konsep ini berisi struktural materi-materi dan bagian-bagian yang
ada pada modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik untuk siswa
SMA/MA dan pada halaman ini merupakan perincian materi berdasar tingkatan
tingkatannya.
H. Isi/materi
Pada halaman isi/materi dalam modul pembelajaran ini terdapat penjelasan tentang
materi ke-anekaragaman hayati dan kegiatan siswa yaitu siswa mengamati (untuk
I. Kegiatan pengamatan
Pada halaman ini peserta didik disajikan dengan berbagai kegiatan dan soal-soal
tentang materi yang sudah dipelajari. Kegiata ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
J. Penutup
Pada bagian penutup berisi tentang glosarium, dan dilengkapi juga dengan beberapa
pertanyaan untuk para pembaca yang tentu saja sesuai dengan materi yang dibahas.
Pertanyaan ini disesuaikan dengan isi dari materi ke-anekaragaman hayati. Tujuan
K. Daftar pustaka
berbasis pendekatan saintifik pada materi ke-aneka ragaman hayati untuk MA.
Subjek uji coba pada tahap ini adalah satu orang ahli materi. Ahli materi dalam
memberikan angket tanggapan mengenai aspek materi kepada dosen ahli materi.
Validasi materi meliputi dua aspek penilaian yaitu: Aspek kelayakan isi, dan
aspek kelayakan penyajian. Validasi materi dilakukan sebanyak satu kali yaitu
tanggal 05 Oktober 2022. Hasil penilaian oleh ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut:
No Rata-rata Kriteria
Aspek
Nilai Kelayakan
penelitian dari kelayakan isi dan kelayakan penyajian yang meliputi 18 kriteria
penilaian dengan persentase rata-rata kelayakan sebesar 74% dengan kriteria valid.
kelayakan ini sesuai dengan kriteria kelayakan yang merujuk Tabel 3.4 nomor urut 1
dengan tingkat pencapaian 82%-100% dengan kriteria sangat valid dan 61-80%
dengan kriteria valid. Dan pada tahap validasi ahli materi terdapat 2 aspek dalam
penilaian ahli materi yaitu, aspek kelayakan isi mendapatkan nilai 85% dengan
kriteria sangat valid, aspek kelayakan penyajian mendapatkan nilai 83% dengan
kriteria sangat valid. Dari persentase tersebut menunjukan bahwa uraian materi
yang disajikan telah mencakup semua materi yang terkandung dalam KI dan KD
Validasi ahli media dilakukan dengan penilaian yang meliputi dua aspek yaitu:
aspek kelayakan bahasa dan aspek kelayakan kegrafikan. Validasi ahli media
Mataram yakni Bapak Hanafi, M.Pd. dengan memberikan angket untuk memberi
materi ke-aneka ragaman hayati.. Hasil validasi ahli media dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Hasil penilaian ahli media
No Rata-rata Kriteria
Aspek
Nilai Kelayakan
penilaian dari kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan yang meliputi 21 kriteria
penilaian dengan persentase dengan rata-rata kelayakan sebesar 88% dengan kriteria
pada siswa SMA/MA. Hasil kelayakan ini sesuai dengan kriteria kelayakan yang
merujuk Tabel 3.4 nomor urut 1 dengan tingkat pencapaian 82%-100% dengan
kriteria sangat valid dan 61-80% dengan kriteria valid. Terdapat 2 aspek dalam
penilaian ahli materi yaitu, aspek kelayakan bahasa mendapatkan nilai 85% dengan
kriteria (sangat valid), aspek kelayakan kegrafikan mendapatkan nilai 89% dengan
kriteria (sangat valid). Dan dengan tanggapan dari validator ahli media yakni Bapak
Hanafi, M.Pd. beliau mengatakan bahwa “modul ini sudah bagus tidak ada yang di revisikan
3. Validasi Guru
Validasi guru dilakukan dengan penilaian yang meliputi dua aspek yaitu: aspek
kelayakan isi dan aspek kelayakan penyajian. Validasi guru dilakukan oleh satu orang
berbasis pendekatan saintifik .Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
No Rata-rata Kriteria
Aspek
Nilai Kelayakan
Analisis data praktikalitas diperoleh dari instrumen angket respon pada uji
mengukur respon negatif dan positif dibuat dengan interval 15. Adapun pedoman
angket respon guru dan siswa pada uji coba coba kelompok kecil. Selanjutnya
analisis kepraktisan dari uji coba kelompok kecil ditentukan melalui teknik analisis
data berikut ini dan dilihat dari table Tabel 3.5 penskoran intrumen praktikalitas
penilaian isi dan kelayakan penyajian yang meliputi 16 kriteria penilaian dengan rata-
rata kelayakan 90% dengan kriteria sangat valid. Dan pada aspek kelayakan isi
diperoleh persentase skor sebesar 92% dengan kriteria sangat valid. Begitu juga
dengan aspek penyajian diperoleh skor sebesar 90% . semua aspek penilaian memiliki
kriteria sangat valid. Dari persentase tersebut bahwa modul pembelajaran dari
pengembangan ini sangat valid dan sangat layak digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut menunjukan uraian materi yang telah disajikan telah
mencakup semua materi yang terkandung dalam KI dan KD dengan kurikulum yang
ada atau dipakai di MA NW Mispalah Praya yakni kurikulum K-13. Dan tanggapan
oleh guru pelajaran bahwa” modul ini bisa diterapkan di sekolah ini (tempat
penelitian) sebagai bahan ajar dikarenakan modul yang dikembangkan sangat menarik
dengan materi dan bahasa yang simple dan didesain dengan gambar yang menarik
Setelah produk melalui tahap validasi oleh ahli materi, ahli media dan guru
bidang study, selanjutnya produk diuji cobakan kepada Peserta didik dengan uji coba
skala kecil di MA NW Mispalah Praya, yang terdiri dari peserta didik kelas X. Uji
coba ini bertujuan menguji kelayakan dari produk modul pembelajaran biologi
modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik, peserta didik dalam uji
coba kelompok kecil ini mengikuti pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar
modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik. Jumlah responden pada uji
coba kelompok kecil adalah 15 peserta didik kelas X dengan cara memberi angket
untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul pembelajaran biologi berbasis
saintifik pada materi ke-aneka ragaman hayati, dan perinciannya dapat dilihat pada
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 rata
-
ta
Ra
Analisis data praktikalitas diperoleh dari instrumen angket respon pada uji
coba kelompok kecil dimana penskorannya menggunakan skala likert untuk
mengukur respon negatif dan positif dibuat dengan interval 15. Adapun pedoman
angket respon guru dan siswa pada uji coba coba kelompok kecil.
Selanjutnya analisis kepraktisan dari uji coba kelompok kecil ditentukan melalui
teknik analisis data berikut ini dan dilihat dari table Tabel 3.5 penskoran intrumen
praktikalitas angket (Modivikasi dari Ridwan, 2015)
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan pada peserta didik di MA NW
Mispalah Praya Gambar 4.4 diketahui bahwa persentase oleh 15 orang peserta didik
yang terdiri dari 15 indikator dengan persentase rata-rata 90% dengan kriteria sangat
valid. Dan mendapatkan respon yang baik dari peserta didik yang menunjukkan
bahwa semua peserta didik telah menilai bahan ajar tersebut merasa puas dan sangat
layak digunakan di sekolah sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar di kelas.
pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan
saintifik pada materi ke-anekaragaman hayati dapat meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar peserta didik hal dibuktikan oleh penelitian (fiasari, 2017)
4.3 Pembahasan
Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran biologi pada materi ke-
aneka ragaman hayati berbasis pendekatan saintifik untuk siswa SMA/MA sebagai bahan
ajar yang dapat membantu dalam proses pembelajaran khususnya pada materi ke-
anekaragaman hayati. Desain modul pada produk ini memiliki beberapa keunggulan
modul ini merupakan modul yang menggunakan kurikulum K13 dan menggunakan
pendekatan saintifik. Keterampilan proses yang diterapkan pada modul ini berupa 5M
Sesuai dengan kurikulum yang berlaku yakni kurikulum K13. Modul ini juga
menggunakan bahasa dan tulisan yang jelas sehingga dapat mempermudah siswa dalam
proses pembelajaran.
Hasil uji validasi pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan terhadap
media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk mengetahui
tingkat kelayakan dari penilaian ahli materi, peneliti memberikan modul ekosistem
modul pembelajaran yang telah dikembangkan. Dari hasil validasi ini menunjukkan
bahwa kevalidan penilaian ahli materi terdapat pada aspek kelayakan isi dan aspek
kelayakan penilaian oleh ahli materi sebesar 74% (Valid). Hasil kelayakan ini sesuai
dengan menggunakan klasifikasi dengan ketentuan table pada 3.4 sumber: Ridwan,
(2006) .
Tujuan dari validasi ahli materi adalah untuk mengetahui ketepatan dan kesesuaian
aspek dari kandungan isi produk yang dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan
peserta didik atau belum. Dari kedua aspek yang dinilai oleh ahli materi yaitu aspek
kelayakan isi mendapat rata-rata penilaian sebesar 85% (Sangat Valid), dan aspek
penyajian mendapatkan rata-rata penilaian sebesar 83% (Sangat Valid). Hal tersebut
Hasil uji validasi pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan terhadap
media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk mengetahui
tingkat kelayakan dari penilaian ahli media, peneliti memberikan modul ekosistem
modul pembelajaran yang telah dikembangkan. Dari hasil validasi ini menunjukkan
bahwa kevalidan penilaian ahli media pada aspek kelayakan bahasa dan aspek
persentase kelayakan penilaian oleh ahli media sebesar 88% (Sangat Valid). Hasil
kelayakan ini sesuai dengan menggunakan klasifikasi dengan ketentuan table pada 3.4
Tujuan dari validasi ahli media adalah untuk mengetahui kesesuaian tampilan dan
pengaplikasian dari produk yang dihasilkan. Dari kedua aspek yang dinilai oleh ahli
materi yaitu aspek kelayakan bahasa mendapat rata-rata penilaian sebesar 85%
sebesar 89% (Sangat Valid). Hal tersebut membuktikan bahwa modul pembelajaran
biologi yang dikembangkan sudah valid berdasarkan hasil penilaian ahli media dan
Hasil uji validasi pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan terhadap
media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk mengetahui
tingkat kelayakan dari penilaian guru mata pelajaran, peneliti memberikan modul ke-
validasi ini menunjukkan bahwa kevalidan penilaian guru mata pelajaran pada aspek
kelayakan isi dan aspek kelayakan penyajian yang terdiri dari 16 indikator, diketahui
bahwa rata-rata persentase kelayakan penilaian oleh guru mata pelajaran sebesar 90%
(Sangat Valid). Hasil kelayakan ini sesuai dengan menggunakan klasifikasi dengan
Tujuan dari validasi guru mata pelajaran adalah untuk mengetahui ketepatan dan
kesesuaian aspek dari kandungan isi produk yang dikembangkan sudah sesuai dengan
kebutuhan peserta didik atau belum. Dari kedua aspek yang dinilai oleh guru mata
pelajaran yaitu aspek kelayakan isi mendapat rata-rata penilaian sebesar 92% (Sangat
Valid), dan aspek penyajian mendapatkan rata-rata penilaian sebesar 90% (Sangat
dikembangkan sudah valid berdasarkan hasil penilaian guru mata pelajaran dan sangat
Hasil uji coba peserta didik pada media pembelajaran merupakan sebuah tanggapan
terhadap media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini untuk
pembelajaran yang telah diamati oleh peserta didik. Angket yang diberikan kepada
peserta didik dalam bentuk skala likert yang terdiri atas 15 indikator. Lembaran
angket diberikan kepada 15 orang peserta didik. Hasil analisis data angket respon
peserta didik pada tahap uji coba menunjukkan bahwa rata-rata persentase sebesar
90% (Sangat Valid). Hasil kelayakan ini sesuai dengan menggunakan klasifikasi
adalah untuk mengetahui kelayakan dari modul ekosistem tersebut. Setelah diketahui
hasil ujicoba lapangan terbatas rata-rata persentase kelayakan penilaian oleh peserta
didik sebesar 90% (Sangat Valid). Dari hasil uji coba lapangan dari 15 orang peserta
didik rata-rata mendapat nilai (Sangat Valid). Hal tersebut membuktikan bahwa
modul ekosistem yang dikembangkan sudah valid berdasarkan penilaian dari peserta
Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahawa modul ke-
IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan ahli materi pada modul ke-
ekosistem yang dikembangkan sebesar 74% (Valid), kelayakan ahli media dengan
sebesar 88% (Sangat Valid), dan kelayakan guru mata pelajaran dengan nilai rata-rata
(Sangat Valid), Sedangkan hasil ujicoba lapangan dari 15 siswa kelas X IPA dengan
dikembangkan sebesar 90% (Sangat Valid). Ini menunjukkan bahwa semua peserta
didik yang telah menilai media tersebut merasa puas dan sudah sangat baik
digunakan di sekolah sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar di kelas oleh
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
anekaragaman hayati telah mendapat penilaian yang valid dan sanagat valid dari
validator ahli materi, ahli media dan guru bidang study sehingga Modul pembelajaran
biologi dengan pendekatan saintifik dapat digunakan untuk pembelajaran biologi pada
sekolah khususnya pada siswa kelas X. Penilaian dari segi materi termasuk dalam
kategori valid dengan persentase 74%. Kemudian penilaian dari ahli media mendapat
persentase sebesar 88% dan validasi oleh guru mendapat penilaian 91%. sehingga
dapat dikategorikan sangat valid. Sedangkan kelayakan produk berdasarkan uji coba
lapangan pada siswa sebanyak 15 orang dengan persentase penilaian sebesar 90%
5.2 Saran
1. Bagi Guru: Dapat menggunkan bahan ajar yang telah dikembangkan untuk
dalam bentuk modul. Selain itu, peserta didik dapat meakukan pembelajaran lebih
Peserta didik dapat memanfaatkan bahan ajar yang telah dikembangkan untuk belajar
saintifik agar peserta didik lebih tertarik untuk belajar ketika di dalam kelas atau di
luar kelas pada materi yang berbeda. Namun dalam pengembangan Modul
karena harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar, sehingga materi yang