faktor diantaranya faktor siswa dan faktor guru. Faktor siswa, keberhasilan menguasai pelajaran
tercermin dari prestasi yang dicapai oleh siswa yang memiliki potensi. Faktor guru
profesionalitas tidak hanya dari penguasaan materi yang dimiliki tetapi kreativitas guru juga akan
mempengaruhi proses belajar mengajar. Bahan ajar yang dibuat harus mampu membangkitkaan
rasa ingin tahu siswa. Bahan ajar membantu siswa berinteraksi dengan guru dan membantu siswa
memahami materi pembelajaran. Kemampuan setiap peserta didik memiliki tingkatan yang
berbeda. Berdasarkan uraian tersebut keterampilan guru sangat berperan dalam menciptakan
bahan ajar yang sesuai untuk siswa.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun tidak tertulis. Salah satu bahan ajar yang tertulis, yaitu modul. Modul merupakan
baham ajar atau alat pembelajaran yang beris materi, metode, batasan-batasan dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untk mencapai kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya (Dharma, 2008). Pembelajaran dengan
menggunakan modul mampu memberikan kesempataan bagi siswa untuk membangun konsep
sesuai dengan keceptan belajar masing-masing sehingga dengan menggunakan modul ini dapat
membantu siswa dalam belajar mandiri.
Kemandirian siswa dalam proses belajar dapat dibantu dengan adanya modul sehingga
siswa dapat lebih memahami isi materi. Tidak hanya proses pembelajaran reguler saja yang
memerlukan bahan ajar berupa modul untuk belajar mandiri siswa. Proses pembelajaran remedial
pun juga memerlukan bahan ajar yang dapat digunakan siswa secara mandiri seperti modul.
Modul untuk pembelajaran remedial pada dasarnya merupakan bentuk penyederhanaan dari
pembelajaran regular, agar siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep, hal tersebut
dikemukakan oleh Arsyad (2005). Pembelajaran remedial memiliki beberapa kendala dalam
pelaksanaannya.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran ,dan kondisi satuan pendidikan
(Permendikbud No 23 tahun 2016). KKM yang ditentukan setiap sekolah tidak selalu sama
dikarenakan disesuaikan dengan keadaan siswa dan lingkungan sekolah. Penetapan KKM yang
harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan pendidik Hasil belajar dinyatakan tuntas
jika nilai yang diperoleh minimal mencapai KKM. Untuk siswa yang sudah mencapai KKM
mengikuti pengayaan, sedangkan hasil belajar tidak mencapai atau kurang dari KKM
dilaksanakan pembelajaran remedial.
Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang dilaksanakan jika hasil belajar siswa
dibawah KKM. Pembelajaran remedi diperlukan agar setiap siswa dapat mencapai standar
ketuntasan minimal (KKM). Dengan adanya pembelajaran remedial akan membantu siswa untuk
mencapai KKM. Hal ini dikarenakan kemampuan setiap individu siswa tidak sama dalam
memahami materi. Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2017, hasil penilaian otentik
digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial). Pembelajaran remedi sangat
penting dilakukan guru karena menjadi salah satu point dalam pesyaratan akreditasi sekolah,
sesuai yang tercantum dalam perangkat akreditasi SMA/MA
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Murnilawati, dkk., (2015) dan
penelitian yang dilaksanakan oleh Sariyah (2017) pelaksanaan pembelajaran remedi yang
dilaksanakan oleh guru tidak sesuai dengan teori juknis karena pembelajaran remidi hanya
dilaksanakan di akhir semester dan pembelajaran remedi diberikan kepada seluruh siswa baik
yang sudah mencapai KKM maupun belum mencapai KKM. Materi biologi sel merupakan
materi KD 3.1, yaitu mendeskripsikan komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang
ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil
kehidupan. Untuk memenuhi KKM siswa harus diberi kesempatan mengikuti pembelajaran
remedial.
Berdasarkan observasi selama KPL di SMAN 7 Malang, pelaksanaan remedi hanya
dilakukan dengan pemberian tugas atau dengan mengerjakan soal ulang terhadap siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM. Tanggal 8 Nopember 2017 dilakukan wawancara terhadap
guru Biologi kelas XI dan 10 siswa kelas XI yang mengikuti pembelajaran remedi sel di SMAN
7 Malang. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi sekitar 40% persen siswa yang
mengikuti remedi sel, pelaksanaan remedi yang dilaksanakan oleh guru, yaitu dengan memberi
soal kembali atau penugasan, guru Biologi tersebut juga mengatakan bahwa perlunya modul
remedial untuk membantu belajar siswa. Hasil wawancara terhadap siswa kelas XI yang
mengikuti remedial rata-rata siswa yang mengikuti pembelajaran remedial dikarenakan materi
yang sulit dipahami dan mereka memerlukan bahan ajar yang lebih mudah dipahami. Modul
remedial yang akan dikembangan disajikan berbeda dari modul biasa. Modul remedial disajikan
soal latihan pada setiap indikator sehingga memudahkan siswa mengukur kemampuannya.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti menetapkan penelitian pengembangan dengan
judul “Pengembangan Modul Remedial Biologi Materi Sel Kelas XI di SMAN 7 Malang”
Hasil pengembangan modul remedial berupa data yang diperoleh dari uji coba media baik
oleh ahli materi, ahli pengembangan, praktisi lapangan dan juga siswa. Uraian tentang hasil
pengembangan media terdiri atas (a) penyajian data uji coba, (b) analisis data, (c) revisi produk
hasil validasi.
4.1 Penyajian Data Uji Coba
4.1.1 Deskripsi Produk
Modul cetak yang dikembangkan merupakan modul pembelajaran remedi materi sel untuk
siswa kelas XI. Modul terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian
penutup.
a. Bagian Pendahuluan
Pendahuluan modul didalamnya terdapat penjelasan umum mengenai modul yang
terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, petunjuk penggunaan
modul, kompetensi dasar, tujuan, indikator, dan peta konsep Deskripsi masing-masing
komponen sebagai berikut.
1. Halaman Sampul
Bagian halaman sampul terdapat identitas modul yang dikembangkan meliputi: (1)
jenis bahan ajar, yaitu modul pe,belajaran remedial, (2) materi yang disajikan, yaitu materi
sel, (3) sasaran modul, yaitu siswa kelas XI, (4) nama penyusun, (5) identitas Instansi.
Selain identitas pada bagian halaman sampul juga disajikan beberapa gambar yang relevan
dengan materi. Adapun tampilan halaman sampul modul sebagai berikut.
Gambar 4.1 Halaman Sampul Modul
2. Kata Pengantar
Kata pengantar berisis uraian singkat mengenai modul, ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian modul, dan harapan terhadap
siswa setelah mempelajari modul.
3. Daftar Isi
Daftar isi memuat kandungan kandungan modul secara keseluruhan. Daftar isi
dilengkapi dengan nomor halaman untuk memudahkan pembaca menemukan halaman
yang dicari terkait isi modul.
4. Daftar Gambar
Daftar gambar berisi informasi gambar-gambar yang ada di dalam modul beserta
halamannya.
5. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk penggunaan modul berisi informasi bagaimana siswa mempelajari modul
secara berurutan dengan mudah. Petunjuk penggunaan modul menggunakan bahasa yang
sederhana agar mudah dipahami oleh siswa.
6. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar modul remedial ini, yaitu KD 3.1
Indikator
Indikator yang diturunkan dari Kompetensi Dasar pada modul remedial ini sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan komponen kimiawi penyusun sel
2. Mendeskripsikan struktur sel prokariot dan sel eukariot
3. Mendeskripsikan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
4. Menjelaskan fungsi organela yang dimiliki oleh sel tumbuhan dan sel hewan
5. Menjelaskan perbedaan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
6. Menjelaskan bioproses dalam sel
7. Tujuan
Tujuan berisi tujuan yang harus dicapai oleh siswa dan disesuaikan dengan KD
serta indikator pembelajaran. Tujuan pembelajaran modul remedial materi sel sebagai
berikut.
1. Melalui modul remedial siswa dapat mendeskripsikan komponen kimiawi penyusun sel
2. Melalui modul remedial siswa dapat mendeskripsikan struktur sel prokariot dan sel
eukariot
3. Melalui modul remedial siswa dapat mendeskripsikan struktur sel hewan dan sel
tumbuhan
4. Melalui modul remedial siswa dapat menjelaskan fungsi organela yang dimiliki oleh sel
tumbuhan dan sel hewan
5. Melalui modul remedial siswa dapat menjelaskan bioproses dalam sel
6. Melalui modul remedial siswa dapat menjelaskan perbedaan struktur sel hewan dan sel
tumbuhan
8. Peta Konsep
Peta konsep berisi pokok-pokok materi yang terdapat didalam modul remedial, peta
konsep bertujuan pembaca mempermudah memahami materi apa saja yang akan dipelajari.
b. Bagian Inti
Bagian inti merupakan inti dari modul yang memuat uraian materi, uji pemahaman,
rangkuman, dan kunci jawaban. Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut.
1. Uraian Materi
Materi yang disajikan dalam modul remedial mengenai struktur dan fungsi sel.
Materi yang disajikan dalam modul remedial dibagi menjadi empat bagian, yaitu
pengertian sel, komponen kimiawi penyusun sel, transpor zat, struktur dan fungsi sel.
2. Uji Pemahaman
Uji pemahaman berisi soal latihan. Uji pemahaman diletakkan dibagian akhir
setiap bagian materi agar siswa mampu mengukur kemampuannya pada setiap bagian
materi. Selain itu uji pemahaman diletakkan di akhir bagian materi dikarenakan tidak
semua siswa mengalami kesulitan pada semua materi, sehingga mereka dapat berlatih
dimateri yang kurang dipahami. Soal uji pemahaman berupa soal uaraian yang sudah
disesuaikan dengan indikator.
3. Rangkuman
Rangkuman merupakan komponen modul yang menyajikan ide pokok isi
pembelajaran modul, sebagai tinjauan ulang serta pendalaman terhadap materi
pembelajaran yang telah dipelajari siswa.
4. Kunci Jawaban
Kunci jawaban berisi jawaban dari soal latihan uji pemahaman. Kunci jawaban
berfungsi sebagai panduan siswa terhadap jawaban soal.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup terdiri dari daftar pustaka dan glosarium.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustka berisi daftar buku, artikel, dokumen dan berbagai sumber literatur
yang dirujuk dalam pembuatan modul
2. Glosarium
Glosarium berisi penjelasan istilah yang terkait dengan materi yang disajikan dalam
modul, glosarium bertujuan mempermudah siswa memahami materi modul.
4.1.2 Data Hasil Validasi
Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan merupakan data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar komentar dan saran yang disampaikan oleh
ahli/pakar. Data kuantitatif diperoleh dari skala linkert 1-4. Modul akan diuji tingkat validitas
dan kelayakannya berdasarkan angket validasi oleh ahli/pakar dan juga siswa. Data yang
didapatkan dari hasil uji coba sebagai berikut.
a. Ahli Materi
Saran dan komentar dari ahli materi menyatakan bahwa,
Hasil validasi modul remedial oleh ahli media/pembelajaran. Hasil data ahli
media/pembelajaran yang telah dianalisis. Berdasarkan data yang telah dianalisis, ringkasan data
hasil analisis. Komentar dan saran dari ahli materi, yaitu Perlu ditambahkan kalimat yang
mengarah pada aspek motivasi belajar siswa
Hasil validasi modul remedial oleh ahli lapangan. Hasil data ahli lapangan yang telah
dianalisis. Berdasarkan data yang telah dianalisis, ringkasan data hasil analisis dipaparkan pada.
Produk yang dikembangkan dari media pembelajaran ini merupakan modul remedial materi
sel untuk kelas XI di SMAN 7 Malang. Modul ini dikembangkan atas dasar permasalahan yang
ada di lapangan, yaitu kurang optimalnya pembelajaran remedial yang dilakukan di SMAN 7
Malang. Pembelajaran remedial di SMAN 7 Malang hanya dilakukan dengan pemberian tugas
dan mengerjakan ulang soal ujian. Modul remedial ini diharapkan dapat mebantu belajar siswa
yang mendapatkan nilai dibawah KKM terutama materi sel. Penggunaan modul dapat membantu
siswa belajar secara mandiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan Andi (2012) bahwa penggunaan
modul dalam pembelajaran bertujuan agar peserta didik dapat belajar mandiri tanpa atau dengan
minimal dari pendidik, di dalam pembelajaran, pendidikhanya sebagai fasilitator.
Modul yang dikembangkan sebatas pada KD 3.1 Komponen dari modul terdiri dari tiga
bagian, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Bagian pendahuluan terdiri dari cover, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, petunjuk penggunaan modul, peta konsep, Kompetensi
Dasar, indikator dan tujuan. Bagian isi terdiri dari materi sel, uji pemahaman yang terdiri dari
soal pilihan ganda dan soal uraian, rangkuman, dan umpan balik. Bagian penutup terdiri dari
daftar pustaka dan glosarium. Setiap uji pemahaman terdapat umpan balik yang bertujuan unuk
memotivasi dan mengukur kemampuan siswa.
Media yang diekmbangkan divalidasi oleh ahli materi, ahli media/pengembangan dan ahli
lapangan. Hasil validasi menunjukkan bahwa media yang dikembangkan layak digunakan
sebagai salah satu media altermatif dalam pembelajaran remedial biologi. Berdasarkan hasil
validasi ahli materi didapatkan hasil sebesar 97,92%, hasil validasi dari ahli media/pembelajaran
sebesar 95,07%, dan hasil validasi dari ahli lapangan sebesar 97,43%, dari hasil yang didapatkan
menurut Akbar (2013) tingkat kevalidan produk tersebut didapatkan kriteria dengan keterangan
sangat valid, dan sangat baik untuk digunakan.
Media yang dikembangkan setelah melalui tahap validasi kemudian diuji cobakan kepada
siswa kelas XI untuk uji keterbacaan. Uji keterbacaan yang diberikan kepada siswa meliputi
pemahaman siswa terhadap modul, kemenarikan modul, dan kemudahan siswa dalam memahami
modul. Uji keterbacaan diujikan kepada 10 siswa kelas XI. Jenis data dalam uji keterbacaan
siswa berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil data kuantitatif uji keterbacaan siswa
sebesar 91,03%, berdasarkan hasil keterbacaan tersebut modul remedial yang dikembangkan
layak untuk dikembangkan. Daa kualitatif berisi kritik dan saran untuk modul yang
dikembangkan.
Data kualitatif didapatkan dari kritik dan saran pada lembar validasi para ahli maupun
disampaikan secara langsung oleh para ahli yang bersangkutan yang selanjutnya digunakan
untuk mengevaluasi dan merevisi produk. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki
kesalahan atau kekurangan pada materi pelajaran dan membuat tampilan lebih menarik. Media
yang dikembangkan sesuai hasil validasi dan uji coba produk memiliki kelebihan dan
kekurangan antara lain sebagai berikut.
5.1.1 Kelebihan Modul Remedial Materi Sel
1. Memberikan kemudahan kepada siswa yang mengikuti pembelajaran remedial dalam
memahami materi sel.
2. Modul didesain semenarik mungkin untuk membelajari biologi.
3. Bahasa yang disajikan lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.
4. Gambar yang disajikan lebih jelas dan mudah dipahami.
5. Modul remedial bisa digunakan pula oleh siswa yang tidak mengikuti pembelajaran
remedial.
6. Modul remedial dapat membantu belajar siswa secara mandiri.
7. Gambar yang disajikan dalam modul dibuat sejelas mungkin.
8. Setiap uji pemahaman, siswa dapat mengukur kemampuannya masing-masing secara
mandiri.
9. Modul bias digunakan sebagai buku pegangan untuk guru terutama materi sel.
5.1.2 Kekurangan Modul Remedial Materi Sel
1. Materi dalam modul hanya sebatas materi sel.
2. Modul hanya dikembangkan di SMAN 7 Malang berdasarkan analisis kebutuhan
5.2 Saran Pemanfaatan, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran berupa
modul remedial materi sel, adapun beberapa saran yang diberikan pada produk hasil
pengembangan ini meliputi saran pemanfaatan dan saran pengembangan produk lebih lanjut.
5.2.1 Saran Pemanfaatan
Modul remedial yang dikembangkan ini dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran
remedial materi sel oleh guru dan siswa. Dalam menggunakan modul, siswa disarankan
mempelajari modul sesuai dengan petunjuk penggunaan dan sistematika penyajian materi
memdudahkan siswa dalam memahami dan mendapatkan konsep yang utuh. Selain dapat
dimanfaatkan untuk siswa yang mengikuti pembelajaran remedial materi sel, modul ini juga
dapat digunakan sebagai bahan ajar dan buku pegangan baik untu guru maupun siswa. Dengan
adanya modul ini siswa yang mengikuti pembelajaran remedial terutama materi sel dapat
mempelajari secara mandiri bagian yang belum mereka pahami dan dapat mengukur secara
langsung kemampuannya.
5.2.2 Saran Pengembangan Lebih Lanjut
a. Hasil pengembangan modul terbukti bahwa modul layak untuk dikembangkan, oleh karena
itu perlu di lakukan penelitian lebih lanjut mengenai hasil belajar siswa yang mengikuti
pembelajaran remedial terutama materi sel.
b. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan melaksanakan penelitian eksperimen
sehingga dapat lebih mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar.
c. Penelitian lebih lanjut dapat mengembangan modul remedial untuk materi biologi lainnya.
d. Penelitian lebih lanjut dapat meneruskan penelitian sampai tahap selanjutnya, yaitu tahap
penyebaran (disseminate).