KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini memuat beberapa sub bab, antara lain: (2.1) kajian teori, (2.2) penelitian
terdahulu yang relevan, dan (2.3) kerangka berpikir dalam melaksanakan penelitian. Berikut
2.1.1 Modul
diterbitkan oleh Diknas, modul diartikan sebagai sebuah buku yang ditulis dengan
tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
guru. Dengan demikian, sebuah modul dapat dijadikan sebagai bahan ajar dengan
fungsi dapat menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah diterima peserta didik
program belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik dengan bantuan yang
minimal dari guru atau dosen pembimbing, meliputi perencanaan tujuan yang akan
dicapai secara jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan dan alat untuk
penilai, serta pengukuran keberhasilan peserta didik dalam penyelesaian pelajaran. Jadi
tujuan, materi, dan penilaian agar peserta didik dapat secara mandiri menggunakannya.
Hal serupa juga dikemukakan oleh St. Vembriarto (1985) dalam buku yang
berjudul Pengantar Pengajaran Modul, modul adalah suatu unit program kegiatan
belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan hal-hal seperti tujuan
instruksional umum, topik, tujuan instruksional khusus, pokok materi, kedudukan dan
fungsi satuan modul, peranan guru, alat dan sumber belajar, kegiatan belajar, lembaran
program pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara
selanjutnya peserta didik dapat melangkah maju dan mempelajari satuan modul
berikutnya.
Menurut Astuti, dkk (2018), modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar
yang dikemas secara utuh dan sistematis, yang di dalamnya memuat seperangkat
pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu siswa menguasai
Selain itu, Oktaviana, dkk (2017) menyatakan bahwa modul adalah bahan ajar
yang tersaji dalam bentuk cetak yang berfungsi membantu siswa memahami materi
pembelajaran secara mandiri karena disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran karena telah disusun sesuai
bahwa modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis sesuai dengan
karakteristik peserta didik, agar siswa dapat belajar dengan bantuan guru maupun
secara mandiri, sehingga mereka dapat menguasai materi serta mengerjakan penilaian
yang ada dengan baik. Kemudian setelah peserta didik menguasai suatu materi pada
satu satuan modul, mereka dapat melanjutkan materi pada satu satuan modul tingkat
berikutnya, dan begitu seterusnya sampai selesai, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai oleh peserta didik.
Sebagai salah satu bentuk bahan ajar cetak, modul memiliki fungsi sebagai
baik dan mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan
usia mereka. Jadi modul bisa berfungsi sebagai pengganti fungsi atau peran
pendidik.
c. Alat evaluasi
Dengan modul, peserta didik dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat
d. Bahan rujukan
Modul mengandung berbagai materi yang harus dipelajari oleh peserta didik
Adapun tujuan penyusunan atau pembuatan modul antara lain sebagai berikut
(Prastowo, 2017).
a. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
pendidik.
b. Agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Melatih kejujuran peserta didik.
e. Agar peserta didik mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang
telah dipelajari.
Bahan Ajar, Andriani menyatakan kegunaan modul dalam proses pembelajaran antara
e. Menjadi bahan untuk berlatih bagi peserta didik dalam melaksanakan penilaian
Setiap ragam bentuk bahan ajar pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik
tertentu yang membedakannya dengan bentuk bahan ajar yang lain. Begitu pula dengan
modul, bahan ajar ini memiliki karakteristik tertentu. Menurut Nur Mohammad (2010)
Modul yang berisi kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
Modul yang berisi petunjuk pendidik, tes akhir modul, dan kunci jawaban tes
akhir modul.
Menurut Vembriarto (1985), modul dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai
berikut.
a. Modul Inti
Modul inti adalah modul yang disusun dari kurikulum dasar, yang
merupakan tuntutan dari pendidikan dasar umum yang diperlukan oleh seluruh
dari unit-unit program yang disusun menurut tingkat (kelas) dan bidang studi
(mata pelajaran). Adapun unit-unit program itu sendiri diperoleh dari hasil
pendidikan dasar umum yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan fisik dan
b. Modul Pengayaan
program pendidikan dasar yang bersifat umum tersebut. Modul ini disusun
sebagai bagian dari usaha untuk mengakomodasi peserta didik yang telah
Modul sebagai bahan ajar berisi beberapa unsur yaitu sebagai berikut
(Prastowo, 2017).
1. Judul
Bagian ini berisi identitas nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu.
2. Petunjuk belajar
Bagian ini berisi petunjuk bagi pendidik maupun peserta didik. Di dalamnya
peserta didik dan bagaimana peserta didik sebaiknya mempelajari materi yang
Maksudnya adalah kompetensi atau tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik
4. Informasi pendukung
melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik akan semakin mudah untuk
menguasai pengetahuan yang akan mereka peroleh, serta pengetahuan yang
5. Latihan-latihan
Merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk
Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar atau beberapa lembar
kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta didik berkaitan dengan
7. Evaluasi
Merupakan salah satu bagian dari proses penilaian yang terdapat sejumlah
pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik untuk mengukur seberapa jauh
pembelajaran, sehingga kita dapat mengetahui efektivitas bahan ajar yang kita
Dalam menyusun sebuah modul, ada empat tahapan yang harus kita lakukan
yaitu analisis kurikulum, menentukan judul modul, pemberian kode modul, dan
1. Analisis kurikulum
bahan ajar. Dalam menentukan materi, analisis dilakukan dengan cara melihat
inti materi yang diajarkan serta kompetensi dan hasil belajar kritis yang harus
dimiliki oleh peserta didik.
modul. Pada umumnya, kode modul adalah angka-angka yang diberi makna.
4. Penulisan modul
Ada lima hal penting yang hendaknya kita jadikan acuan dalam proses
kurikulum 2013.
akan dicapai.
c. Penyusunan materi
Materi sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapai. Untuk
penulisannya, materi modul tidak harus ditulis secara lengkap. Kita dapat
jauh tentang materi tersebut. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas dan tidak
d. Urutan pengajaran
dilaksanakan.
inovatif dan dibangun secara kreatif, sehingga modul mampu menjadi bahan ajar yang
menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar (Prastowo, 2015). Berkaitan
dengan hal tersebut, Rowntree menjelaskan ada sembilan aspek yang harus kita
modul.
mempelajari modul.
6. Memberi dukungan kepada pembaca agar berani mencoba segala langkah yang
7. Melibatkan pembaca dalam latihan serta kegiatan yang akan membuat mereka
berinteraksi dengan materi yang sedang dipelajari.
8. Memberikan umpan balik (feedback) pada latihan dan kegiatan yang dilakukan
pembaca.
3. Menuliskan materi
yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan
struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
matematika menurut Soedjadi (2000) yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu
algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Menurut
Nizarwati, dkk (2009), pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan atau
Secara spesifik pemahaman konsep adalah mengerti benar tentang konsep matematika,
Konsep matematika tidak dipandang sebagai barang jadi yang hanya menjadi
untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara mandiri atau bersama-sama.
rasa bangga, menumbuhkan minat dan percaya diri, serta memupuk dan
atau memahamkan. Dalam hal ini pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan
mengimplementasikan ide tanpa harus mengaitkannya dengan ide lain dan tanpa harus
melihat ide itu secara mendalam.
dalam pembelajaran matematika. Tanpa adanya pemahaman konsep dasar yang kuat
bagi peserta didik, maka peserta didik tidak akan mampu memahami konsep yang
diberikan.
2.1.4.1 Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang dan
tiap persegi panjang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Tiga pasang persegi
panjang itu merupakan sisi-sisi balok (Sumanto, 2008). Balok juga diartikan sebagai
bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi panjang yang kongruen (Sunardi,
dkk, 2005).
Perhatikan contoh gambar balok berikut ini.
Rusuknya adalah KL, LM, MN, NK, OP, PQ, QR, RO, PL, QM, RN, OK Sisinya
Diagonal sisinya adalah LQ, MP, LO, PK, KR, NO, NQ, RM, KM, LN, OQ, PR
No Komponen Banyaknya
1 Rusuk 12
2 Sisi 6
3 Titik sudut 8
4 Diagonal sisi atau diagonal bidang 12
5 Diagonal ruang 4
6 Bidang diagonal 6
Balok memiliki 12 rusuk, 6 sisi berbentuk persegi panjang, dan seterusnya. Ada satu
sifat lain yang menjadi ciri balok, yaitu memiliki 3 pasang bidang sejajar.
2.1.4.2 Kubus
Kubus merupakan bangun ruang yang dibentuk oleh enam persegi berukuran
sama yang merupakan sisi-sisi kubus tersebut. Pada kubus, semua rusuknya sama
panjang (Sumanto, 2008). Kubus juga diartikan sebagai bangun ruang yang dibatasi
Diagonal sisinya adalah AF, BE, BG, CF, CH, DG, AH, DE, AC, BD, EG, FH
ini.
No Komponen Banyaknya
1 Rusuk 12
2 Sisi 6
3 Titik sudut 8
4 Diagonal sisi atau diagonal bidang 12
5 Diagonal ruang 4
6 Bidang diagonal 6
Berdasarkan komponen tersebut, kubus memiliki sifat yang mirip dengan balok.
Bedanya, sisi kubus berbentuk persegi dan 3 pasang bidang sejajarnya sama dan
sebangun.
Kubus satuan dapat digunakan untuk mengukur isi dari bangun balok atau kubus.
Banyaknya kubus satuan yang dapat diisikan ke balok atau kubus adalah isi dari balok
Cara menentukan volume balok dengan kubus satuan, yaitu dengan memasukkan
Balok transparan di atas setelah diisi dengan kubus satuan dapat dilihat pada
gambar di atas. Banyaknya kubus satuan yang mengisi balok transparan adalah 16
Cara menentukan volume balok dalam satuan kubus satuan, yaitu dengan
menghitung banyaknya kubus satuan yang dapat menempati ruang balok tersebut.
Berdasarkan tabel di atas, banyaknya kubus satuan dari balok adalah hasil
perkalian dari panjang, lebar, dan tinggi. Sehingga untuk menghitung volume balok
V=pxlxt
Keterangan:
V = Volume
p = panjang
l = lebar
t = tinggi
Kubus adalah balok yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi sama.
Kubus memiliki 6 sisi yang sama, sisi kubus berbentuk persegi. Volume kubus dapat
Jika dipandang sebagai balok, maka gambar di atas diketahui panjannya 3 kubus
Volume kubus dapat diperoleh dengan cara berikut. Volume kubus adalah hasil
kali panjang sisi dengan panjang sisi dan dikali dengan panjang sisi lagi. Secara
V=sxsxs atau V = s3
Secara bahasa, inkuiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam
subjek pembelajaran. Dalam metode ini, setiap peserta didik didorong untuk terlibat
aktif dalam proses belajar mengajar, salah satunya dengan secara aktif mengajukan
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri” (Anam, 2017).
Keterlibatan siswa dalam setiap proses belajar merupakan bagian penting dari
pengembangan kemampuan siswa itu sendiri. Dalam keterlibatan itu siswa cenderung
mengembangkan mental-intelektualnya, yakni untuk secara berani dan meyakinkan
menerima, menghayati, menelaah, dan mengajukan solusi atas masalah yang ada.
Dalam waktu yang bersamaan, siswa juga sedang berlatih mengembangkan emosi-
untuk berbuat sesuatu terutama berkaitan dengan permasalahan yang tersaji dalam
materi pelajaran.
Titik tekan pembelajaran berbasis inkuiri tidak lagi berpusat pada guru
Lebih lanjut Sund (dalam Farida dan Agustina, 2017) mengemukakan bahwa
inkuiri baik untuk diterapkan pada peserta didik yang lebih tinggi tingkatannya. Dalam
pembelajaran inkuiri peserta didik melibatkan proses mental yang lebih tinggi
berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya. Berikut ini
yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas
kepada peserta didik. Strategi pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi memiliki ciri
menghindari kegagalan dalam pemecahan masalah. Jika peserta didik tidak mengalami
kegagalan dan mampu memecahkan masalahnya, guru hanya sebagai fasilitator saja.
terbimbing sangat besar. Guru berperan menentukan topik yang akan dilakukan,
peserta didik, membimbing peserta didik dalam menganalisis data, dan menyediakan
worksheet yang telah berbentuk kolom- kolom sehingga peserta didik cukup
melengkapi.
memahami, mengidentifikasi dengan cermat dan teliti, lalu memberikan jawaban atas
permasalahan yang tersaji. Dalam pembelajaran ini, titik tekan terletak pada proses
semakin berani dan kreatif dalam berimajinasi. Dengan imajinasi, siswa dibimbing
dari apa yang telah ada (discovery) maupun menciptakan ide, gagasan, atau alat yang
(Anam, 2017).
Siswa belajar tentang hal-hal penting namun mudah dilakukan, siswa didorong
2. Open-ended topic
Tema yang dipelajari tidak terbatas, bisa bersumber dari mana saja.
Siswa belajar dengan mengerahkan seluruh potensi yang mereka miliki, mulai
dari kreativitas hingga imajinasi, dan siswa akan menjadi pembelajar aktif.
Selain beberapa kelebihan yang sudah disebutkan di atas, Bruner seorang psikolog
dari Harvard University juga menegaskan metode inkuiri memiliki beberapa kelebihan
2. Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi- situasi
1. Inkuiri terkontrol
pembelajaran berasal dari guru atau bersumber dari buku teks yang ditentukan
oleh guru. Dalam tahap ini, guru memegang kontrol penuh atas seluruh proses
2. Inkuiri terbimbing
Pada tahap ini siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang
dikemukakan oleh guru di bawah bimbingan yang intensif dari guru. Guru
tersebut.
kelas.
3. Inkuiri terencana
tersebut. Untuk itu siswa perlu memiliki perencanaan yang baik dalam melatih
dan data, membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide yang
4. Inkuiri bebas
Dalam inkuiri bebas, siswa diberi kebebasan untuk menentukan masalah lalu
untuk belajar secara mandiri dan tidak hanya mengandalkan instruksi dari guru,
jadi siswa harus responsif dan teliti. Guru hanya berperan pasif sebagai
membangun.
Beberapa karakteristik dalam kegiatan inkuiri bebas yaitu sebagai berikut:
b. Sasaran belajar adalah proses pengamatan kejadian, objek dan data yang
inisiasi.
bimbingan guru.
metode inkuiri dalam proses pembelajaran yang melibatkan dirinya (Anam, 2017).
1. Perencanaan
a. Membangun suasana
Proses pembelajaran yang baik adalah yang menuntun kepada sesuatu yang
melakukan refleksi atas tiap opini atau teori dengan disesuaikan pada kebutuhan
5. Berbagi
Pembelajaran adalah proses berbagi, di mana baik guru maupun siswa saling
6. Evaluasi
untuk menggali lebih dalam masukan-masukan atau pendapat lain yang dirasa
berikut.
1. Identifikasi dan klarifikasi persoalan
Persoalan dapat diajukan oleh guru maupun peserta didik. Persoalan yang akan
2. Membuat hipotesis
3. Mengumpulkan data
mengumpulkan data.
4. Menganalisis data
Data dianalisis untuk dapat menjawab hipotesis yang diajukan. Proses analisis
data sebaiknya didampingi atau dibantu oleh guru, sehingga siswa memperoleh
5. Mengambil kesimpulan
Tahap Kegiatan
Tahap 1 Menjelaskan prosedur inkuiri
diperlukan.
Tahap 4 Membimbing peserta didik untuk
Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Siswa SMP”. Dari hasil penelitian diperoleh (1) t hitung = 17,68ttabel = 1,70 maka
Inkuiri Terbimbing Kelas V SD/MI Semester 2”. Penelitian ini bertujuan untuk
terhadap produk yang dikembangkan sangat baik, dan berdasarkan hasil pre-
test dan post-test pada uji terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan
10,19%. Kesimpulan hasil uji coba handout yang dikembangkan adalah efektif
belajar.
peserta didik dan mengatasi kecemasan matematis. Hasil uji kelayakan lembar
Kesimpulan dari penelitian dan pengembangan ini adalah LKPD dengan inkuiri
Inkuiri Terbimbing Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Untuk Siswa
Variabel untuk siswa SMP/MTs kelas VII yang dikembangkan valid atau layak
inkuri lebih baik dari kemampuan pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan
ini berfungsi sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran
tertentu dalam proses belajar mengajar agar mencapai tujuan pembelajaran dengan
melibatkan peran aktif siswa yang sesuai dengan kurikulum 2013. Modul sebagai media atau
bahan ajar cetak sangat cocok dan mudah dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Modul sebagai media atau bahan aja cetak harus sesuai dengan pembelajaran kurikulum
2013. Kegiatan pembelajaran harus bisa membuat siswa mengembangkan konsep yang telah
mereka pelajari. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran inkuiri
terbimbing. Jadi modul matematika berbasis inkuiri terbimbing akan dapat membuat siswa
lebih aktif untuk menemukan dan mengembangkan sebuah konsep, dengan bimbingan guru.
Kerangka berpikir penelitian pengembangan ini dilihat dalam Bagan 2.1 berikut.
Media pembelajaran yang digunakan terbatas Perlunya inovasi media pembelajaran yang
dan kurang menarik sesuai dan mudah dibuat
Siswa merasa jenuh dan kurang motivasi Pembelajaran inkuiri terbimbing dapat
dalam belajar sehingga materi kurang mengkonstuk pemahaman konsep
dipahami dengan baik matematis siswa
SOLUSI
Modul matematika berbasis inkuiri terbimbing
Modul disertai kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang baru dan menyenangkan, serta meningkatnya
pemahaman konsep matematis
Layak digunakan
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Modul Matematika Berbasis Inkuiri Terbimbing