Anda di halaman 1dari 3

2.1.

Modul Matematika

2.3.1. Pengertian Modul


Salah saatu bentuk bahan ajar perangkat pembelajaran yang sering digunakan
guru dalam proses belajar mengajar maupun kegiatan pelatihan peserta didik adalah modul.
Modul adalah bahan belajar yang disiapkan secara khusus dan dirancang secara sistematis
berdasarkan kurikulum tertentu yang dikemas menjadi sebuah unit pembelajaran terkecil
(modular) yang dapat digunakan pembelajar secara mandiri untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu yang telah ditetapkan (Kemendikbud, 2017:3)

Modul merupakan bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis,
didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajat yang terencana dan di desain untuk
membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat
tujuan pembelajaran, materi/ substansi belajar dan evaluasi.

2.3.1. Fungsi Modul


Menurut Prastowo (2015 : 108) ialah Sebagai salah satu bentuk dari suatu bahan
ajar, modul memiliki beberapa fungsi utama sebagai berikut :

a) Bahan ajar mandiri, yaitu modul berfungsi meningkatkan kemampuan siswa belajar
sendiri tanpa bergantug pada seorang guru,
b) Pengganti fungsi guru, yaitu modul mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan
baik, dan mudah dimengerti oleh siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia
peserta didik,
c) Sebagai alat evaluasi, yaitu modul siswa dituntut untuk dapat mengukur dan menilai
sendiri tingkat kemampuan terhadap materi yang telah dipelajari,
d) Sebagai bahan rujukan bagi siswa, yaitu modul mengantuk berbagai materi yang
dipelajari oleh siswa.

2.3.2. Unsur-unsur Modul


Prastowo (2014 : 214 ) mengemukakan bahwa dalam mengembangkan sebuah
modul ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan , modul tersusun dalam empat unsur
yaitu : 1) Judul modul; 2) petunjuk modul; 3)materi modul; dan 4) Evaluasi semester
2.3.3. Penyusunan Modul
Menurut Puspita (dalam Zulhaini, 2016) Tujuan pembuatan modul adalah agar
siswa lebih mudah memahami materi-materi pembelajaranyang diajarkan guru. Setiap
modul menyajikan sebuah konteks memahami dan menerapkan suatu konsep tertentu.

Dalam Teknik penyusunan modul, ada empat hal yang penting harus diperhatikan
pada tahap menulis materi, diantaranya sebagai berikut :

a. Menentukan Materi yang Akan ditulis


b. Menentukan Gaya Penulisan
Untuk Langkah gaya penulisan yang dianggap mampu membantu menyampaikan suatu
pesan kepada siswa secara positif, seperti menurut Rowntree dalam Andriani (dalam
Prastowo, 2005: 137-138) bahwa ada sebelas petunjuk menentukan gaya penulisan
yaitu: 1) menuliskan kata-kata seolah-olah kita berbicara secara langsung dengan
pe,baca, 2) menggunakan kata ganti orang pertama, 3) bicara langsung dengan peserta
didik (pembaca), 4) menulis mengenai orang, benda, dan fakta, 5) menggunakan kalimat
aktif dan subjek persomal, 6) menggunakan kata kerja, 7) menggunakan kalimat yang
singkat, 8) menggunakan paragraf yang singkat, 9) menggunakan kalimat retorika, 10)
lakukan dramatisasi, jika dibutuhkan, 11) menggunakan ilustrasi, contoh, serta kasus.
c. Menentukan Banyaknya kata yang Digunakan
d. Menentukan Format dan Tata letak (Layout)

i. Penentuan Format Modul


Penentuan format modul juga menjadi suatu hal yang harus di amati denga
memperhatikan kebutuhan pembaca akan keteraturan strukturnya, seperti: 1. Judul yang
menggambarkan isi modul; 2. Kata pengantar; 3. Daftar isi; 4. Latar belakang; 5.
Pengertian singkat tentang materi; 6. Standar Kompetensi; 7. Peta konsep; 8. Manfaat;
9. Tujuan pembelajaran; 10. Petunjuk penggunaan modul; 11. Kompetensi dasar; 12.
Materi Pokok; 13. Uraian Materi; 14. Heading yang mencerminkan isi, sehingga dengan
melihatnya pembaca dapat menemukan bagian yang ingin dibacanya; 15. Ringkasan;
16. Latihan ataupun tugas; 17. Tes mandiri yang diberikan pada akhir setiap baba tau
akhir setiap kegiatan belajar; 18. Posttest yang diberikan di akhir modul untuk melihat
pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah mereka pelajari dalam satu
modul; 19. Tindak lanjut untuk mengembangkan pengetahuan yang telah diperolehnya;
20. Harapan yang berisi sejumlah saran dan penghargaan bagi pembaca (peserta didik)
untuk meningkatkan kompetensinya, tidak sekedar dari modul semata; 21. Glosarium
yang memaut definisi operasional yang digunakan dalam modul dan sering dibutuhkan
oleh pembaca; 22. Daftar Pustaka; 23. Kunci jawaban yang memuat jawaban-jawaban
dari pertanyaan atau soal-soal yang digunakan untuk menguji penguasaan materi peserta
didik, baik tes mandiri maupun tes akhir.
ii. Penentuan Tata Letak (Layout) modul
Ada tiga variable yang mempengaruhi tata letak menurut Andriani (dalam Prastowo,
2005: 163) yaitu: 1). Ukuran halama dan format modul, 2. Kolom dan margin; 3.
Penempatan table, gambar dan diagram.
Adapun jenis-jenis modul, diantaranya menurut penggunaan dan tujuan penyusunan.
Pertama, menurut penggunaannya modul terbagi menjadi dua macam, yaitu modul
untuk peserta didik dan modul untuk pendidik. Modul untuk peserta didik berisi
petunjuk pendidik, tes akhir modul, dan kunci jawaban tes akhir modul. Kedua, menurut
tujuan penyusunannya modul dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu modul dasar dan
modul pengayaan.

2.3.4. Kelebihan dan Kekurangan Modul

2.3.4.1. Kelebihan Modul

Menurut Sutrisno (2019 : 21) Modul memiliki kelebihan yaitu :

a) Salah satu media yang mengutamakan kemandirian peserta didik sehingga


menjadikan modul lebih efesian dan efektif.
b) Berfokus dan memberikan control pada kemampuan individual peserta didik,
karena pada dasarnya peserta didik memiliki kemampuan untuk bekerja dan
bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri,
c) Meningkatkan dan memberikan motivasi lebih kepada peserta didik karena tugas
yang dikerjakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.
2.3.4.2. Kekurangan Modul

Adapun Menurut Sutrisno (2019 : 21) Modul memiliki kelebihan yaitu :

a) Biaya serta waktu yang dibutuhkan cukup banyak dan lama


b) Menentukan pola belajar disiplin yang tinggi dan pada dasarnya kurang dimiliki
kebanyakan peserta didik pada umunya.

Anda mungkin juga menyukai