Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MULTIMEDIA


MENGGUNAKAN SOFTWARE ARTICULATE STORYLINE 3.0
Nurul Ramadhani1, Iwan Suhardi2, Sugeng A Karim3
Universitas Negeri Makassar
1
nurulramadhani208@gmail.com
2
iwansuhardi@yahoo.com
3
sugengkarim@yahoo.com

Abstrak - Peneltitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk a) Mengembangkan
media pembelajaran mata pelajaran Biologi kelas X di SMAN 2 Barru berbasis multimedia
menggunakan software Articulate Storyline 3.0, b) Mengetahui kelayakan media berdasarkan ahli
materi dan ahli media c) Mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran berbasis
multimedia menggunakan software Articulate Storyline 3.0. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Research and Development (RnD) dengan menggunakan model 4D, yang terdiri dari tahap Define
(pendifinisian), Design (perancangan), Development (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran).
Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi dan angket yang
diberikan kepada ahli media, ahli materi, dan peserta didik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
pendapat para ahli terhadap media pembelajaran berbasis multimedia menggunakan software
Articulate Storyline 3.0 mendapat kriteria sangat layak dengan rata-rata penilaian ahli media dari
aspek desain tampilan, audio, video, animasi dan kemudahan penggunaan sebesar 99,36% dan
penilaian ahli materi dari aspek kesesuaian materi dan bahasa sebesar 94%. Respon siswa terhadap
media pembelajaran berbasis multimedia yang dikembangkan dalam uji coba kelompok kecil
memperoleh hasil sebesar 96,36% pada kategori sangat baik, serta uji coba kelompok besar
memperoleh hasil sebesar 95,53 % pada kategori sangat baik.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Multimedia, Biologi, Articulate Storyline 3 0


I. PENDAHULUAN Media yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran mempunyai banyak jenis. Oleh
Penggunaan media memegang peranan sebab itu, media yang dipilih harus
yang sangat penting dalam mencapai tujuan disesuaikan dengan kurikulum. Dalam hal ini
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran guru juga harus dilibatkan dalam
di kelas. Media dapat membantu guru pemanfaatan media untuk membuat proses
mengkomunikasikan informasi pembelajaran belajar mengajar menjadi lebih beragam dan
kepada siswa. Media memiliki fungsi yaitu efektif. Selain itu, media yang nantinya
memperjelas, memudahkan dan dipilih juga harus memperhatikan kebutuhan
mengkomunikasikan pesan pembelajaran siswa.
yang menarik dari guru kepada siswa Salah satu media yang dimaksud
sehingga dapat meningkatkan motivasi adalah multimedia pembelajaran berbasis
belajar dan mengefektifkan proses komputer menggunakan aplikasi Articulate.
pembelajaran. Pemanfaatan multimedia yang Articulate sendiri adalah aplikasi yang
menyajikan teks, animasi dan video diperkenalkan pada tahun 2001. Keahlian
memungkinkan membantu siswa dalam dalam membuat presentasi terkait dengan
memahami bahan ajar yang disampaikan kemampuan teknis dan kemampuan seni,
guru, karena dengan menggunakan serta kolaborasi kedua kemampuan ini dapat
multimedia siswa dapat mendengar dan menghasilkan presentasi tutorial yang
melihat sehingga keterlibatan indera siswa menarik. Articulate Storyline yang lengkap
lebih banyak. Keterlibatan indera dalam layaknya flash dan interface semudah Power
proses pembelajaran membantu siswa Point menjadikan Articulate Storyline dapat
memahami bahan ajar yang disampaikan dimanfaatkan sebagai multimedia interaktif.
oleh guru. Media ini juga menyediakan berbagai
Dari hasil observasi yang dilakukan di macam template yang biasa digunakan untuk
SMAN 2 Barru , penulis memperoleh membuat media yang interaktif terutama
informasi bahwa biologi merupakan salah untuk membuat soal latihan maupun soal tes
satu mata pelajaran yang cocok untuk Berdasarkan uraian tersebut peneliti
menerapkan media pembelajaran ini mengangggap perlu dilakukan penelitian
dikarenakan pemahaman siswa terhadap pengembangan media pembelajaran berbasis
mata pelajaran biologi kelas X MIPA cukup multimedia, sehingga peneliti melakukan
rendah, sehingga mereka takut untuk penelitian dengan judul “Pengembangan
berpartisipasi aktif dalam proses Media Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi
pembelajaran dan hasil belajar biologi kelas Kelas X Tingkat SMA berbasis Multimedia
X MIPA juga relatif rendah , hal ini sesuai menggunakan Software Articulate Storyline
dengan hasil wawancara dengan salah satu 3.0”
guru Biologi bahwa guru masih belum II. METODE PENELITIAN
banyak mengenal jenis-jenis software
pengembangan media untuk mempermudah Jenis penelitian yang digunakan adalah
kegiatan pembelajaran. Guru masih sedikit Research and Development (R&D) dengan
menggunakan media pelajaran yang modern model pengembangan model 4-D (Four-
untuk menunjang proses pembelajaran D).peneltian dan pengembangan , merupakan
terutama pada mata pelajaran Biologi karena metode peneltian yang digunakan untuk
pada mata pelajaran Biologi banyak materi mengembangkan atau memvalidasi produk-
yang membutuhkan pemanfaatan multimedia produk yang digunakan dalam pendidikan
(teks, gambar, audio, dan video) sehingga dan pembelajaran. Penelitian ini
dibutuhkan media pembelajaran berbasis dilaksanakan di SMA Negeri 2 Barru .
multimedia yang bisa digunakan dalam
proses pembelajaran pada mata pelajaran Model pengembangan yang digunakan
Biologi. yaitu model 4-D mencakup 4 tahap pokok,
yaitu define, design, develop, dan Tabel 1. Bobot Nilai atau Skor Likert
disseminate. Adapun alur pengembangan 4- pada Angket
D disajikan pada gambar berikut:

(Sugiyono, 2015)
Pengujian ini menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif dimana analisis
diperlukan untuk menjelaskan data melalui
penjelasan dan untuk dapat menarik
kesimpulan dari kelompok data. Berikut
perhitungan yang digunakan dalam studi
kelayakan produk ini::

Gambar 1. Prosedur Pengembangan Kemudian mengambil kesimpulan yang


Model 4-D disesuaikan dengan distribusi skor dan
Pengumpulan data dilakukan dengan persentase terhadap kategori penilaian yang
teknik wawancara, kuisioner dan telah ditentukan. Tabel 2 merupakan tabel
dokumentasi.Wawancara bertujuan untuk persentase kelayakan media.
mengidentifikasi permasalahan utama yang Tabel 2 Presentase Nilai Kelayakan
harus diteliti. Serta mengumpulkan data-data
sebagai bahan masukan untuk
pengembangan media. Kuesioner digunakan
untuk mengumpulkan data selama tahap
pengujian produk untuk menentukan
kelayakan produk dan tanggapan pengguna
terhadap produk yang dikembangkan dan
Kemudaian melakukan analisis data
okumentasi digunakan untuk mengumpulkan
pengguna. Analisis ini dilakukan dengan
informasi tentang bagaimana pengujian
menggunakan metode angket. Mengevaluasi
produk dilakukan.
data respon siswa menggunakan penilaian
Teknik analisis data yang dilakukan
skala likert dengan nilai berkisar 1 sampai 5
menggunakan dua tahap yaitu: analisis data
berdasarkan kriteria penilaian seperti pada
uji kelayakan dan analisis data tanggapan
Tabel 3 berikut ini:
pengguna
Tabel 3 Bobot Skor Likert Angket
Analisis data uji kelayakan ini
menggunakan teknik deskriptif yaitu analisis
persentase kelayakan ahli media dengan ahli
materi dan perhitungan persentase skor yang
dihasilkan untuk setiap kali evaluasi. Pada
kuesioner atau angket tersebut jawaban
setiap item pertanyaan menggunakan skala
(Sugiyono, 2015)
likert
Data penelitian tersebut perlu
dikategorikan sesuai prosedur sebagai
berikut:
Menghitung total skor dan rata-rata total dengan teman sebangkunya dan mereka
skor tiap-tiap komponen dengan rumus: kurang aktif dalam menjawab dan
memberikan pendapat mengenai materi
Pelajaran Biologi tersebut.
Kemudian mengonversikan presentase skor Dalam wawancara dengan Guru
ke dalam bentuk penilaian kualitatif Biologi mengatakan pemahan peserta
berdasarkan acuan konversi penilaian didik pada mata pelajaran biologi masih
kelayakan pada tabel 4 berikut ini: relatif rendah sehingga masih banyak
Tabel 4. Presentase Penilaian Tanggapan siswa yang tidak lulus sesuai KKM.
Berdasarkan analisis tersebut maka
dikembangankan media pembelajaran
berbasis multimedia menggunakan
Software Articulate Storyline 3.0 yang
diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan siswa.
c. Analisis Tugas
Analisis tugas bertujuan untuk
menentukan isi dalam satuan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran dengan merinci isi materi
ajar secara garis besar dari Kompetensi
A. Hasil Penelitian Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
1. Tahap Pendefinisian (Define) sesuai kurikulum 2013 yang diambil dari
a. Analisis Awal-Akhir silabus yang digunakan oleh Guru
Tahapan ini bermaksud mencari tahu Biologi SMAN 2 Barru. Materi pokok
persoalan utama dalam proses yang akan diberikan pada peserta didik
pembelajaran dengan melakukan selama penelitian adalah materi virus.
wawancara kepada salah seorang guru di d. Analisis Konsep
SMA Negeri 2 Barru. Adapun hasil dari Adapun konsep media pembelajaran
wawancara tersebut, diantaranya: yang dikembangkan dipaparkan menjadi
1) Minimnya penggunaan media peta konsep sebagai berikut:
pembelajaran di kelas
2) Guru menyatakan perlu
dikembangkan media pembelajaran
yang menarik.
3) Adanya keterbatasan guru yang
masih belum banyak mengetahui
perangkat lunak yang dapat
dimanfaatkan untuk menyusun
media pembelajaran. Gambar 2 Peta Konsep
4) Pemahaman siswa terhadap mata Analisis Tujuan Pembelajaran
pelajara biologi masih rendah 1) Menjelaskan sejarah dan pengertian
sehingga mereka takut berpartisipasi virus.
dalam pembelajaran. 2) Mengidentifikasi penyakit yang
b. Analisis Peserta Didik disebabkan virus.
Hasil observasi peserta didik 3) Menjelaskan ciri-ciri virus yang
pada SMAN 2 Barru kelas X MIPA meliputi struktur dan cara
memiliki respon pasif. Siswa tersebut reproduksinya.
tidak fokus pada materi yang 4) Mengklasifikasikan virus
disampaikan guru meraka cenderung berdasarkan bentuknya
melakukan hal lain seperti mengobrol
5) Mengidentifikasi cara penyebaran 2) Menu Materi
virus HIV dan pencegahan virus HIV
6) Mengkampanyekan tentang bahaya
virus HIV
2. Tahap Perancangan (Design)
a. Pemilihan Media
Media yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu media pembelajaran
berbasis multimedia menggunakan
aplikasi Articulate Storyline 3.0 yang
diakses secara offline.
b. Pemilihan Format Gambar 4. Tampilan Materi Pokok
Pemilihan format media 3) Video
bertujuan untuk merancang atau
mendesain isi media pembelajaran
sesuai dengan materi pembelajaran yang
digunakan, khususnya materi virus.
Ketepatan dalam pemilihan format dapat
membuat bahan ajar menjadi menarik.
Dalam pengembangan media ini, dibuat
dengan kombinasi warna, gambar,
animasi, video, dan ukuran font yang
menarik. Serta dalam mendesain
tampilan media dibutuhkan aplikasi Gambar 5. Menu Video
pendukung seperti Photoshop, 4) Quiz
AdobePremiere dan Microsoft Office
Word.
c. Rancangan Awal
Pada tahap ini, konten
multimedia dibuat dengan menggunakan
materi yang telah ditentukan
sebelumnya, yaitu materi Virus. Konten
diambil dari berbagai sumber dan
ditransformasikan ke dalam materi
pembelajaran multimedia.
Rancangan media terdiri dari: Gambar 6. Tampilan Menu Quiz
1) Tampilan Awal 5) Pengembang

Gambar 7. Tampilan Menu


Gambar 3. Tampilan Awal Pengembang
3. Tahap Pengembangan (Develop) tertinggi bernilai 5 dan item terendah
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui bernilai 1. Data persentase hasil penilaian
hasil validitas produk oleh para ahli dan tanggapan peserta didik pada uji coba
penilaian oleh responden. kelompok kecil terhadap media
a. Data Hasil Penilaian Ahli Materi pembelajaran yang dikembangkan
Penilaian dua orang ahli materi ditunjukkan pada tabel
didasarkan pada dua aspek penilaian yaitu Tabel 7. Data Hasil Uji Coba Kelompok
aspek materi serta aspek kesesuaian bahasa Kecil
Tabel 5. Hasil Validasi Ahli Materi

Tabel 7 di atas dapat diperoleh informasi


bahwa media mendapatkan tanggapan sangat
baik dari peserta didik. Pada aspek materi
didapatkan total jawaban dari seluruh item
sebanyak 167 dari nilai yang di harapkan 175
Berdasarkan tabel di atas, adapun dan menunjukkan persentase 95,42% dengan
kesimpulan penilaian yang diperoleh adalah kriteria “sangat baik”. Pada Aspek
sangat layak dengan persentase sebesar 94 Kemenarikan media didapatkan total
%. jawaban dari seluruh item sebanyak 236 dari
250 nilai yang diharapkan dan menunjukkan
b. Data Hasil Penilaian Ahli Media persentase 94,40 dengan kriteria “sangat
Penilaian dua orang ahli media baik”. Terakhir pada aspek evaluasi
didasarkan pada 5 aspek penilaian yaitu didapatkan total jawaban dari seluruh item
aspek tampilan, audio, video, animasi dan 47 dari 50 nilai yang diharapkan dan
aspek kemudahan penggunaan media. menunjukkan persentase 94% dengan
Tabel 6. Hasil Validasi Ahli Materi kategori “sangat baik”.
.
d. Uji Coba Kelompok Besar
Pengujian ini melibatkan siswa yang
berjumlah 45 responden. Penilaian ini diuji
menggunakan kuisioner yang memuat 19
pernyataan. Berdasarkan data yang
diperoleh, didapatkan hasil skor tertinggi
Berdasarkan tabel di atas, adapun yaitu 95 dan terendah yaitu 80.
kesimpulan penilaian yang diperoleh adalah Skala pengukuran yang digunakan
sangat layak dengan persentase sebesar dalam angket yaitu skala likert di mana item
99,36%. tertinggi bernilai 5 dan item terendah
bernilai 1. Data persentase hasil penilaian
c. Uji Coba Kelompok Kecil tanggapan peserta didik pada uji coba
Pengujian melibatkan siswa yang kelompok besar terhadap media
berjumlah 5 responden. Penilaian ini diuji pembelajaran yang dikembangkan
menggunakan kuisioner yang memuat 19 ditunjukkan pada tabel
pernyataan. Berdasarkan data yang
diperoleh, didapatkan hasil skor tertinggi
yaitu 93 dan terendah yaitu 87.
Skala pengukuran yang digunakan
dalam angket yaitu skala likert di mana item
Tabel 8. Data Hasil Uji Coba Kelompok siswa memahami bahan ajar yang
Besar disampaikan oleh guru.
Penelitian ini dikembanngkan
menggunakan model 4D diawali dengan
tahap pendefinisian (define) yaitu analisis
awal-akhir, analisis peserta didik, analisis,
analisis tugas, analisis konsep dan analisis
tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya yaitu
tahap perancangan (design) tahap ini diawali
dengan pemilihan media berfungsi untuk
Tabel 8 atas dapat diperoleh informasi menentukan perangkat pemebelajaran yang
bahwa media mendapatkan tanggapan sangat sesuai dalam menyampaikan materi
baik dari peserta didik. Pada aspek materi pembelajaran berbasis multimedia yaitu
didapatkan total jawaban dari seluruh item dengan menggunakan aplikasi Articulate
sebanyak 1510 dari nilai yang di harapkan Storyline 3.0, salah satu alasan peneliti
1575 dan menunjukkan persentase 95,87% memilih aplikasi tersebut karena pada
dengan kriteria “sangat baik”. Pada Aspek penelitian sebelumnya oleh Chotimah (2018)
Kemenarikan media didapatkan total pada respon penggunna terhadap media
jawaban dari seluruh item sebanyak 2144 mendapatkan presentase 82,2% dalam
dari 2150 nilai yang diharapkan dan kategori “ Sangat Baik”. Media
menunjukkan persentase 95,28 dengan pembelajaran berbasis multimedia yang
kriteria “sangat baik”. Terakhir pada aspek dirancang menggunakan software Articulate
evaluasi didapatkan total jawaban dari Storyline 3.0 pada mata pelajaran Biologi ini
seluruh item 430 dari 450 nilai yang merupakan aplikasi yang bersifat dekstop
diharapkan dan menunjukkan persentase dan dapat dijalankan menggunakan
95,55% dengan kategori “sangat baik”. komputer atau laptop oleh guru maupun
siswa
B. Pembahasan Sebelum media pembelajaran ini
Media pembelajaran adalah salah satu digunakan maka terlebih dahulu dilakukan
hal yang penting dalam proses pembelajaran pengembangan (Development), dengan
bagi guru maupun pendidik untuk melakukan tes kelayakan penggunaan.
menyampaikan materi pembelajaran secara Untuk mengetahui layak atau tidak layaknya
efektif dan efisien. Pengembangan media media ini, maka didesain sebuah instrumen
pembelajaran ini didasari adanya masalah penilaian untuk mengukur valid atau
kurangnya penggunaan media dalam proses tidaknya aspek penilaian media. Dalam
pembelajaran biologi kelas X. Terdapat penelitian ini, pengujian yang dilakukan
berbagai berbagai alternatif media yang terhadap media pembelajaran adalah validasi
dapat dikembangkan salah satunya adalah ahli, dan pandangan pengguna. Penilaian
media pembelajaran berbasis multimedia oleh validator terhadap media pembelajaran
menggunakan software articulate storyline berbasis multimedia menggunakan Articulate
3.0. Wahyuni Esti (2012) mengemukakan Storiline 3.0 ini dilakukan oleh 2 orang ahli
pemanfaatan multimedia yang menyajikan media dan 2 orang ahli materi.
teks, animasi dan video memungkinkan Berdasarkan penilaian ahli materi dari
membantu siswa dalam memahami bahan masing-masing aspek diperoleh skor total
ajar yang disampaikan guru, karena dengan rata-rata 18,8 dari 20 nilai yang diharapkan
menggunakan multimedia siswa dapat berdasarkan pertanyaan dalam kusioner dan
mendengar dan melihat sehingga keterlibatan mendapat presentase kelayakan sebesar 94%
indera siswa lebih banyak. Keterlibatan dalam kategori sangat layak dan penilaian
indera dalam proses pembelajaran membantu kelayakan dari ahli media berdasarkan
rangkuman masing-masing asepek validasi
diproleh skor total rata-rata 49,68 dari 50 skor total rata-rata 18,8 dari 20 nilai
skor total yang diharapkan berdasarkan yang diharapkan berdasarkan pertanyaan
jumlah pertanyaan dalam kusioner dan dalam kusioner dan mendapat presentase
mendapat presetase kelayakan 99,36% dalam kelayakan sebesar 94% dalam kategori
kategori sangat layak sangat layak dan
Setelah melalui uji validitas media penilaian kelayakan dari ahli media
pembelajaran, maka tahap berikutnya adalah berdasarkan rangkuman masing-masing
pengujian kepada responden, yaitu uji coba asepek validasi diproleh skor total rata-
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. rata 49,68 dari 50 skor total yang
uji coba kelompok kecil yang diperoleh yaitu diharapkan berdasarkan jumlah
96,36 % yang dikategorikan “sangat baik” pertanyaan dalam kusioner dan
dan uji coba kelompok besar yaitu 95, 53 % mendapat presetase kelayakan 99,36%
yang dikategorikan “sangat baik dalam kategori sangat layak.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Hasil tanggapan siswa terhadap media
pembelajaran yang dikembangkan
A. Kesimpulan berdasarkan angket yang telah diisi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah menghasilkan respon yang positif dapat
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: dilihat dari persentase kelayakan pada
1. 1. Hasil penelitian ini berupa uji coba kelompok kecil yang diperoleh
pengembangan Media Pembelajaran yaitu 96,36 % yang dikategorikan
pada Mata Pelajaran Biologi berbasis “sangat baik” dan uji coba kelompok
Multimedia Menggunakan Aplikasi besar yaitu 95, 53 % yang dikategorikan
Articulate Storyline 3.0 menggunakan “sangat baik”.
model pengembangan 4D dengan
tahapan (1) Tahap pendefinisian, yaitu B. Saran
mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan 1. Bagi Guru disarankan untuk
media pembelajaran. (2) Tahap menerapkan penggunaan media
perancangan, yaitu tahap pemilihan pembelajara ini pada mata pelajaran
media, format media dan tahap biologi khusus materi Virus
merancang tampilan media. (3) Tahap 2. Bagi Peserta Didik disarankan agar
Pengembangan, yaitu tahap penilian ahli dapat menggunakan media pembelajaran
, revisi produk dan penilaian pengguna. secara maksimal dan memanfaatkan
(4). Tahap penyebaran adalah tahap dengan baik sebagai tambahan referensi
yang bertujuan memberikan media 3. Bagi Peneliti selanjutnya, media
pembelajaran kepada pendidik agar pembelajaran ini hanya mengenai materi
dapat dimanfaatkan dengan baik dalam virus saja sehingga perlu dikembangkan
proses pembelajaranPenilaian validitas lagi media pembelajaran dengan materi
media pembelajaran oleh para ahli yang berbeda menggunakan aplikasi
meliputi dua penilaian, yaitu validasi Articulate Storyline 3.0.
media dan validasi materi. Adapun hasil
validasi media diperoleh rata-rata skor DAFTAR PUSTAKA
penilaian sebesar 8,25 dengan persentase [1] Alfrida, M. (2019). Peningkatan aktivitas
82,5% dan berada pada kategori layak. dan hasil belajar IPA melalui
Kemudian hasil validasi materi penggunaan media pembelajaran
didapatkan skor rata-rata sebesar 8,9 interaktif pada peserta didik kelas VIII B
dengan persentase 89% dan termasuk SMP Negeri 1 Rantepao. Jurnal
dalam kategori layak. Pemikiran Dan Pengembangan
2. Hasil penilaian kelayakan media Pembelajaran, , 1(2), 54–64.
pembelajaran berdasarkan ahli materi
dari masing-masing aspek diperoleh
[2] Asyhari, A., & Silvia, H. (2016).
Pengembangan media pembelajaran
berupa buletin dalam bentuk buku saku
untuk pembelajran IPA terpadu. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
5(1), 1-13.
[3] Darnawati, D., Jamiludin, J., Batia, L.,
Irawaty, I., & Salim, S. (2019).
Pemberdayaan guru melalui
pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif dengan aplikasi
articulate storyline. Amal Ilmiah:
Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(1), 8–16.
[4] Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan media
dalam pembelajaran. Jurnal Lingkar
Widyaiswara, 1(4), 104–117
[5] Hayati, S., Budi, A. S., & Handoko, E.
(2015). Pengembangan media
pembelajaran flipbook fisika untuk
meningkatkan hasil belajar peserta
didik. In Prosiding Seminar Nasional
Fisika (E-Journal).
[6] Melofionita, V. (2022). Pengembangan
media pembelajaran mata pelajaran
komputer dan jaringan dasar berbasis
android kelas X TKJ SMK Negeri
Sumarorong kabupaten Mamasa.
Information Technology Education
Journal, 1(3), 1–5.
[7] Miftah, M. (2013). Fungsi dan peran
media pembelajaran sebagai upaya
peningkatan kemampuan belajar
Siswa. Kwangsan, 1(2).
[8] Ummi Athiyah. (2018). Pengembangan
media pembelajaran biologi semester II
kelas X SMA berbasis lectora inspire.
Jurnal Nalar Pendidikan, 6(1), 42–46.

Anda mungkin juga menyukai