Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA


MATA KULIAH STATISTIK

Juliarti 1), Armaini Rambe 1), Siti Sutanti2), Dwi Diar Estellita2)
1)
Jurusan PKK Program Studi PKK, 2) Jurusan PKK Program Studi Tata Boga,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa pada mata
kuliah Statistik dengan menggunakan peta konsep dan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar Statistik dengan menggunakan peta konsep. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
Program Studi Tata Boga stambuk 2008 Semester Ganjil 2010/2011 yang mengontrak mata
kuliah Statistik dengan jumlah 42 orang. Kegiatan Siklus I membahas materi Data dan
Penyajian Data dan Siklus II tentang Ukuran Pemusatan Data. Evaluasi setiap siklus terdiri dari
pretes, postes dan hasil diskusi dan presentasi. Berdasarkan hasil kegiatan penelitian diperoleh
bahwa pembelajaran mata kuliah Statistik dengan menggunakan metode pembelajaran peta
konsep dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dimana nilai rata-rata pada siklus 1 terdiri
dari nilai rata-rata pretes 34,13 dan nilai rata-rata postes 63,08. Pada siklus 2 memperoleh nilai
rata-rata pretes 67,83 dan nilai rata-rata postes 80,69. Pembelajaran Statistik dengan
menggunakan metode peta konsep dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Program
Studi Tata Boga dimana sebanyak 70,10% mahasiswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan
peta konsep dalam mata kuliah Statistik dapat memotivasi mahasiswa untuk mempelajari
Statistik.

Kata kunci: metode pembelajaran, peta konsep, statistik

PENDAHULUAN dan menjadi bekal setelah lulus nantinya.


Mata kuliah statistik merupakan salah Metode yang selama ini diterapkan adalah
satu mata kuliah wajib yang berlangsung pada metode ceramah, pemberian tugas dan
semester ganjil (VII) dalam struktur Kuri- demonstrasi. Namun metode ini masih
kulum Berbasis Kompetensi (KBK) jurusan dirasakan belum mampu mendukung ke-
PKK program studi Tata Boga. Mata kuliah berhasilan mahasiswa dalam memperoleh
ini memiliki peranan yang sangat penting kompetensi yang diharapkan terutama ketika
dalam membekali kompetensi mahasiswa penyelesaian skripsi. Kelemahan ini sangat
khususnya dalam percepatan penyelesaian dirasakan ketika mahasiswa menyusun pro-
skripsi mahasiswa karena didalamnya posal penelitian yang diseminarkan dimana
mempelajari berbagai keterampilan tentang pada bagian analisis data menunjukkan
pengolahan data dan pada persiapan penelitian kurangnya penguasaan mahasiswa terhadap
ilmiah. Oleh karena berbagai tugas-tugas analisis data statistik yang digunakan. Nilai
mahasiswa umumnya harus diselesaikan akhir mahasiswa menunjukkan hasil yang
dengan menggunakan komputer. tidak memuaskan karena 10,5% mahasiswa
Pembelajaran pada mata kuliah statistik gagal dalam mata kuliah Statistik. Rata-rata
pada dasarnya dimaksudkan untuk mendidik perolehan nilai Statistik mahasiswa Tata Boga
dan melatih mahasiswa dalam mengolah data satu tahun terakhir berturut-turut nilai A, B, C

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 228


dan E adalah 21,1%; 36,8%; 31,6% dan bahkan beberapa tahun. Hal ini didukung oleh
10,5%. hasil penelitian Novrianto (2000) menunjuk-
Berdasarkan hal tersebut diatas maka kan bahwa prestasi dan retensi belajar siswa
perlu adanya suatu upaya untuk yang diajar dengan peta konsep memperoleh
mengembangkan metode pembelajaran yang hasil yang elbih baik dibanding prestasi dan
efektif dan mampu menanggulangi masalah retensi belajar siswa yang diajar tanpa peta
pembelajaran yang dihadapi mahasiswa. Peta konsep. Selama ini pembelajaran Statistik di
konsep adalah salah satu strstegi dalam jurusan PKK Universitas negeri Medan
pembelajaran kontekstual yang dapat menggunakan metode pembelajaran ceramah
digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar dan penugasan. Perkuliahan dibuka dengan
yang berhubungan dengan kemampuan penjelasan tentang pokok bahasan dan
menyusun konsep dalam suatu mata kuliah kompetensi yang diharapkan dari pertemuan
(Novak, 1984). Peta konsep akan membuat itu. Selanjutnya dilakukan pemberian materi
rangkaian yang bermakna, sehingga ingatan perkuliahan dan diakhir perkuliahan yang
lebih kuat untuk menyimpannya, dan tidak kadang-kadang disertai pemberian tugas.
mungkin seseorang dapat menghubungkan Berdasarkan proses belajar mengajar tersebut,
sesuatu (konsep) apabila orang tidak mengerti pembelajaran yang dilakukan belum efektif
benar akan konsep tersebut. Seseorang yang sehingga pencapaian tujuan pembelajaran
telah dapat mengkaitkan konsep-konsep belum maksimal.
menunjukkan orang tersebut telah faham Berdasarkan keadaan di atas, maka
benar dengan konsep yang dimengertinya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
karena peta konsep menggambarkan (1) Apakah pembelajaran Statistik dengan
bagaimana konsep-konsep saling terkait atau menggunakan peta konsep dapat memotivasi
berhubungan. Peta konsep sesuai digunakan di belajar mahasiswa?; (2) Apakah pembelajaran
Perguruan Tinggi mengingat daya pikir Statistik dengan peta konsep dapat
mahasiswa dalam taraf yang tinggi, yaitu taraf meningkatkan hasil belajar mahasiswa
operasional formal, sehingga mereka mampu program studi Tata Boga? Adapun tujuan dari
untuk mencari sendiri konsep-konsep dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui
sumber yang dikehendaki. Selain dapat motivasi belajar Statistik mahasiswa program
meningkatkan pemahaman mahasiswa studi Tata Boga dengan peta konsep dan (2)
terhadap konsep, peta konsep juga dapat Mengetahui peningkatan hasil belajar
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. mahasiswa pada pembelajaran Statistik
Telah banyak penelitian yang mengemukakan dengan menggunakan peta konsep.
bahwa peta konsep sangat baik sebagai Hasil penelitian ini diharapkan dapat
metode pembelajaran dan memberikan memberikan manfaat sebagai berikut: (1) bagi
dampak positif bagi siswa, seperti hasil mahasiswa, memperoleh pengalaman belajar
ppenelitian Cavallo dan Schafer (1994) dalam memahami konsep-konsep dengan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan menggunakan metode pembelajaran peta
langsung antara orientasi belajar bermakna konsep; (2) bagi dosen, memperoleh suatu
melalui penggambaran peta konsep dengan model pembelajaran dan pendekatan dalam
pemahaman siswa. Menurut Pendley, Bretz mengajarkan konsep-konsep pada mata kuliah
dan Novak (1984) bahwa pada umumnya statitik; (3) bagi jurusan/program studi, model
siswa yang tidak membangun konsep-konsep pembelajaran ini dapat dijsdiksn salah satu
dan proposisi-proposisi mengalami kehilang- alternatif ketika mengajarkan mata kuliah
an dari memori secara cepat, dibandingkan statistik atau mata kuliah lain yang membahas
jawaban siswa yang menstruktur pengetahuan tentang konsep-konsep.
dalam ingatan lebih kuat memori dengan
membuat peta konsep untuk beberapa bulan Peta Konsep

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 229


Salah satu hasil pembelajaran di Per- mempelajari bidang studi itu lebih
guruan Tinggi adalah suatu produk atau bermakna.
konsep-konsep. Konsep ini bisa berupa fakta, 2. Suatu peta konsep merupakan gambar dua
konsep ataupun prinsip. Produk atau konsep dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu
yang sudah didapatkan dalam pembelajaran bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang
tersebut akan lebih bermakna bila dikait- dapat memperlihatkan hubungan-hubungan
kaitkan sehingga menjadi rangkaian yang proposional antara konsep-konsep.
bermakna. Rangkaian yang bermakna akan 3. Tidak semua konsep mempunyai bobot
membuat ingatan lebih kuat untuk yang sama. Ini berarti ada konsep yang
menyimpannya dan tidak mungkin seseorang lebih inklusif daripada konsep-konsep
dapat menghubungkan sesuatu (konsep) yang lain.
apabila orang tidak mengerti benar akan 4. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di
konsep tersebut. bawah suatu konsep yang lebih inklusif,
Menurut Novak (1984) dan Gawith terbentuklah suatu hirarki pada peta
(1988) peta konsep (concept map) adalah konsep tersebut.
suatu istilah tentang strategi digunakan guru Dari ciri-ciri peta konsep di atas terlihat
untuk membantu siswa mengorganisasikan bahwa peta konsep dapat memperlihatkan
konsep pelajaran yang telah dipelajari jalinan antar konsep yang dibahas dalam satu
berdasarkan arti dan hubungan antara bab dan hubungan dengan bab-bab yang lain.
komponennya. Hubungan antara satu konsep Konsep dijalin secara bermakna dengan kata-
dengan konsep lain dikenal dengan sebagai kata penghubung sehingga dapat membentuk
proposisi. Peta konsep merupakan suatu alat proporsi. Konsep yang satu mempunyai
yang efektif menghadirkan secara visual cakupan yang lebih luas dari pada konsep
hirarki genralisasi-generalisasi dan untuk yang lain.
mengepresikan keterkaitan proposisi dalam Novak dan Gowin (dalam Ebenezer,
sistem konsep-konsep yang saling 1992) menyatakan bahwa manfaat peta
berhubungan. Novak dan Gowin (1985) konsep adalah untuk membantu siswa
mengemukakan suatu gagasan supaya konsep- membangun kebermaknaan konsep-konsep
konsep yang dimiliki siswa (mahasiswa) lebih dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat
bermakna dapat digunakan dengan peta pada suatu bidang studi. Gawith (1988) dan
konsep. Pengetahuan atau konsep baru akan Sia (1995) menyatakan manfaat peta konsep
dipelajari secara hafalan bila dalam struktur bagi siswa sebagai berikut:
kognitif siswa tidak terdapat konsep-konsep 1. Membantu untuk mengidentifikasi kunci
yang relevan. Zaini (2002) meninjau dari sisi konsep, menaksir/memperkirakan hubung-
expertise based-teaching dan mengartikan an pemahaman dan membantu dalam
peta konsep sebagai alternatif cara untuk pembelajaran lebih lanjut.
mengorganisasikan materi dalam bentuk peta 2. Membantu membuat susunan konsep
(gambar) secara holistik, interelasi dan pelajaran menjadi lebih baik sehingga
komprehensif. mudah untuk keperluan ujian.
Dahar (1988) mengemukakan ciri-ciri 3. Membantu menyediakan sebuah pemikiran
peta konsep sebagai berikut: untuk menghubungkan konsep pembelajar-
1. Peta Konsep atau pemetaan konsep adalah an.
suatu cara untuk memperlihatkan konsep- 4. Membantu untuk berpikir lebih dalam
konsep dan proposisi-proposisi suatu dengan ide siswa dan menjadikan para
bidang studi, apakah itu bidang studi siswa mengerti benar akan pengetahuan
fisika, kimia, biologi, matematika. Dengan yang diperolehnya.
menggunakan peta konsep, siswa dapat
“melihat” bidang studi itu lebih jelas dan

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 230


5. Mengklarifikasi ide yang telah diperoleh dan dipahami, sedangkan bagi guru dapat
siswa tentang sesuatu dalam bentuk kata- menjadi suatu petunjuk bagaimana meng-
kata. hubungkan antara konsep yang satu dengan
6. Membuat suatu struktur pemahaman dari lainnya dalam suatu rencana pengajaran.
bagaimana semua fakta-fakta (yang baru
dan eksis) dihubungkan dengan pengetahu- Metode Peta Konsep
an berikutnya. Metode peta konsep merupakan salah
7. Belajar bagaimana mengorganisasi sesuatu satu strategi dalam pembelajaran yang
mulai dari informasi, fakta, dan konsep ke digunakan dosen untuk membantu mahasiswa
dalam suatu konteks pemahaman, sehingga dalam mengorganisasikan konsep dari mata
terbentuk pemahaman yang baik dan kuliah yang dipelajari berdasarkan arti dan
menuliskannya dengan benar. hubungan antara komponennya. Ada beberapa
Selanjutnya, Gawith (1988) dan Sia langkah yang harus dilaksanakan dalam
(1995) menyatakan manfaat peta konsep bagi membuat peta konsep yaitu :
guru sebagai berikut: 1. Memilih dan menentukan suatu bahan
1. Membantu untuk mengerjakan apa yang bacaan. Bahan bacaan dipilih dari buku
telah diketahui dalam bentuk yang lebih sumber bacaan yang telah ditetapkan
sederhana, merencanakan dan memulai 2. Menentukan konsep-konsep yang relevan.
suatu topik pembelajaran, serta mengolah Mengurutkan konsep-konsep itu dari yang
kata kunci yang akan digunakan dalam paling umum ke yang paling khusus atau
pembelajaran. contoh-contoh.
2. Membantu membuat susunan konsep 3. Menyusun/menuliskan konsep-konsep
pelajaran menjadi lebih baik sehingga tersebut di atas kertas. Memetakan konsep-
mudah untuk keperluan ujian. konsep tersebut berdasarkan kriteria :
3. Membantu menyediakan sebuah pemikiran konsep yang paling umum di puncak,
untuk menghubungkan konsep pembelajar- konsep-konsep yang berada pada tingkatan
an. abstraksi yang sama diletakkan sejajar satu
4. Membantu untuk berpikir lebih dalam sama lain, konsep yang lebih khusus di
dengan ide siswa dan menjadikan para bawah konsep yang lebih umum.
siswa mengerti benar akan pengetahuan 4. Menghubungkan konsep-konsep itu
yang diperolehnya. dengan kata penghubung tertentu untuk
5. Mengklarifikasi ide yang telah diperoleh membentuk proposisi dan garis peng-
siswa tentang sesuatu dalam bentuk kata- hubung.
kata. 5. Jika peta sudah selesai, perlu diperhatikan
6. Membuat suatu struktur pemahaman dari letak konsep-konsep nya, kalau perlu
bagaimana semua fakta-fakta (yang baru diperbaiki atau disusun kembali agar
dan eksis) dihubungkan dengan pengetahu- menjadi lebih baik dan berarti.
an berikutnya. 6. Dalam penskoran, peta konsep yang dibuat
7. Belajar bagaimana mengorganisasi sesuatu dalam bentuk menyatakan hubungan diberi
mulai dari informasi, fakta, dan konsep ke skor 11, hirarki diberi skor 3, cabang diberi
dalam suatu konteks pemahaman, sehingga skor 7 dan umum ke khusus diberi skor 3,
terbentuk pemahaman yang baik dan hubungan silang diberi skor 2, skor total
menuliskannya dengan benar. 26. (Ausubel, 1978; Novak, 1978; Ault,
Dari pendapat Gawit dan Sia di atas, Novak dan Gowin, 1988)
terlihat bahwa peta konsep tidak hanya
berguna bagi siswa saja, melainkan bagi guru Motivasi Belajar
juga. Jadi, metode peta konsep dapat membuat Menurut Gerungan (1996) bahwa
apa yang dipelajari siswa lebih mudah diingat motivasi berasal dari kata movere mempunyai

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 231


arti menggerakkan,mengendalikan, mem- seseorang meliputi lingkungan sekolah, guru,
bangkitkan kegiatan-kegiatan, menumbuhkan rekan sekolah dan keluarga (Deci, 1994).
perasaan, pengambil prakarsa, dan usaha Guru merupakan salah satu stimulasi yang
mencapai tujuan yang diinginkan. Hasan sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi
(1994) juga berpendapat bahwa motivasi siswa, sebab guru merupakan pemberi
adalah suatu proses untuk menggiatkan motif- informasi kepada siswa. Sardiman (1994)
motif menjadi perbuatan atau tingkah laku mengemukakan bahwa motivasi yang berasal
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai dari guru besar manfaatnya bagi peserta didik
tujuan, atau kesiapan dalam diri individu yang karena guru adalah seseorang yang
mendorong tingkah lakunya untuk berbuat menyebabkan orang lain mengetahui atau
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. mampu melaksanakan sesuatu atau
Selanjutnya Wilcox (2006) menyatakan memberikan pengetahuan dan keterampilan
motivasi berarti sesuatu yang menggerakkan kepada orang lain.
kita yang mencakup segala sesuatu yang Berdasarkan uraian tersebut diatas,
merangsang, mendorong dan mengarahkan seorang pendidik (dosen) harus dapat
tingkah laku. Motivasi merujuk kepada membangkitkan motivasi peserta didik
proses-proses dimana tingkah laku diaktifkan (mahasiswa) agar tujuan pembelajaran yang
dan diarahkan, dan proses-proses ini diharapkan dapat tercapai. Motivasi instrinsik
bervariasi dalam arahan, intensitas dan dan ekstrinsik harus dibangkitkan oleh dosen,
durasinya secara berbeda pada masing-masing dan salah satu cara adalah dengan peta konsep
individu. (Joice, 1992). Menurut Dimyati dan Mujiono
Motivasi terbagi atas dua macam, (2004), membaca mencari sesuatu konsep
motivasi dari dalam (instrinsik) dan motivasi lebih mendorong motivasi mahasiswa
dari luar (ekstrinsik). Motivasi intrinsik dibanding dengan membaca tanpa mencari
sifatnya lebih permanen, mandiri dan stabil. sesuatu. Pembelajaran dengan metode peta
Karena dorongan dari dalam, kondisi konsep dapat memotivasi mahasiswa untuk
kejiwaan yang akan menentukan kuat atau berpikir tentang ranah isi . Mahasiswa dituntut
tidaknya motivasi dan berlangsung lama atau untuk dapat mengenali, menguji konsep-
tidak, namun secara umum bahwa sesuatu konsep penting, mengklasifikasi konsep-
yang dari dalam akan lebih permanen. konsep tersebut, menggambarkan hubungan
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar antara konsep satu dengan konsep yang lain
diri individu atau adanya rangsangan dari luar dan menganalisis sifat hubungannya.
untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut
Irianto (2005) motivasi ekstrinsik bersifat METODE
sementara, tergantung dan tidak stabil. Mekanisme dan Rancangan
Artinya, karena sifat yang ”dipasang” dari 1. Lokasi Penelitian
luar, kekuatnnya bisa cepat pudar secepat Penelitian ini dilaksanakan di Program
bagaimana tanggapan orang terhadap iming- Studi Tata Boga Jurusan PKK Fakultas
iming itu. Apabila pilihan individu terhadap Teknik Unimed pada semester Ganjil
sesuatu hal dipengaruhi dari faktor ekstrinsik, tahun ajaran 2010 yaitu bulan Juni sd
maka seringkali pilihan tersebut tidak sesuai November 2010.
dengan kemampuan individu sehingga tidak 2. Subjek penelitian
mungkin dicapai yang mana akan Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S1
mengakibatkan tidak terpuaskan kebutuhan Prodi Tata Boga semester V yang
aktualisasi diri individu yang bersangkutan mengontrak mata kuliah Statistik. Subjek
dan menjadikannya tidak berusaha untuk penelitian seluruhnya berjumlah 42 orang.
mencapai tujuan tersebut. Faktor-faktor 3. Desain Penelitian
ekstrinsik yang mendasari tingkah laku

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 232


Jenis penelitian ini adalah penelitian Secara lengkap, prosedur penelitian
tindakan kelas dengan mengadopsi model tindakan kelas untuk siklus pertama dapat
penelitian tindakan kelas Elliot (Hopkins, dijabarkan sebagai berikut :
1993). Penelitian diawali dengan menganalisis
situasi masalah. Situasi masalah yang a. Perencanaan
dihadapi dalam pengajaran Statistik adalah Membuat skenario pembelajaran yang
kurangnya penguasaan konsep-konsep dasar merujuk pada metode peta konsep yang
oleh para mahasiswa. Kekurangan ini disertai tugas materi data penelitian yaitu :
berakibat pada kesulitan mahasiswa Tahap I :
memahami materi berikutnya. Berdasarkan Penyajian materi kuliah dalam kelas
kondisi ini maka sebelum tindakan dilakukan, Pada tahap ini yang akan dilakukan oleh
perlu diadakan analisis untuk mengetahui dosen adalah:
kesulitan mahasiswa memahami konsep yang 1. Menjelaskan tujuan perkuliahan.
diajarkan. Untuk itu dilakukan tes awal untuk 2. Menyajikan materi data dan Penyajian
mengetahui kesulitan mahasiswa serta faktor Data dengan menggunakan metode
penyebabnya. Berdasarkan hasil tes awal ceramah
dirumuskan dugaan sementara sebagai dasar Tahap II. :
untuk rujukan penyusunan tindakan yang akan Pembentukan kelompok diskusi
dilakukan. Mengingat jumlah mahasiswa yang besar (42
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari orang), maka dosen membagi mahasiswa
dua siklus dan merupakan sebuah proses dalam 7 kelompok yang beranggotakan
investigasi terkendali yang berdaur ulang dan sebanyak 6 orang.
bersifat reflektif mandiri, yang memiliki Tahap III :
tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan Pengarahan dan pemberian tugas kelompok
terhadap sistem , cara kerja, proses, isi, atau dalam materi Data dan Penyajian Data
situasi. Ini menunjukkan bahwa penelitian dengan menggunakan peta konsep. Dosen
merupakan suatu rangkain siklus yang menjelaskan apa yang dikerjakan dan
berkelanjukan. Didalam siklus-siklus terdapat bagaimana membuat peta konsep yang dibuat
suatu proses yang dinamis yang terdidiri dari dalam flip chart
empat tahap, yaitu: 1) perencanan tindakan, 2) Tahap IV :
pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan Diskusi kelompok
interpretasi, dilanjutakan dengan analisis dan Pada tahap ini anggota kelompok bekerjasama
evaluasi, 4) reflsksi. Oleh sebab itu, prosedur untuk membuat konsep-konsep dalam Data
PTK mencakup perencanaan, pelaksanaan dan Penyajian Data ke dalam peta konsep.
tidakan dan observasi, prosedur analisis dan Tahap V :
interpretasi data penelitian, dan evalusi serta Menguji kinerja kelompok
refleksi. Pada tahap ini setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi berupa peta
Langkah-langkah Penelitian konsep dengan materi Data dan Penyajian
Perencanaan Tindakan. Data. Pada tahap ini kelompok lain dapat
Berdasarkan hasil analisis tes awal, berpartisipasi untuk menanggapi apa yang
dirancang alternatif-alternatif tindakan yang disajikan.
akan dilakukan. Prosedur penelitian tindakan Tahap VI :
kelas kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus Penghargaan
sesuai perubahan yang ingin dicapai. Jika Dosen memberi penghargaan kepada
pembelajaran belum pada taraf ketuntasan mahasiswa secara akademik mengenai hasil
yang memadai maka dilanjutkan siklus yang diperolehnya.
berikutnya.

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 233


Sarana yang dipersiapkan dalam pelaksanaan 2. Menyajikan materi Ukuran Pemusatan
tindakan adalah bahan ajar, lembaran kerja Data Penelitian dengan menggunakan
mahasiswa, Flip chart dan instrumen metode ceramah
assesmen. Tahap II. :
Pembentukan kelompok diskusi
b. Merancang instrumen penelitian Mengingat jumlah mahasiswa yang besar (42
Instrumen yang digunakan dalam orang), maka dosen membagi mahasiswa
penelitian ini terdiri dari: dalam 7 kelompok yang beranggotakan
1. Tes. Tes merupakan alat untuk mengukur sebanyak 6 orang.
daya serap siswa terhadap konsep-konsep Tahap III :
yang diberikan dalam kegiatan perkuliah- Pengarahan dan pemberian tugas kelompok
an. Tes yang disusun adalah berupa dalam materi Ukuran Pemusatan Data
pretes untuk mengetahui penguasaan Penelitian dengan menggunakan peta konsep.
mahasiswa sebelum pelaksanaan pem- Dosen menjelaskan apa yang dikerjakan dan
belajaran dengan peta konsep, menyusun bagaimana membuat peta konsep yang dibuat
postes untuk mengetahui ketuntasan dalam flip chart
belajar mahasiswa Tahap IV :
2. Lembar Observasi. Aspek-aspek yang Diskusi kelompok
diobservasi meliputi: sikap dan aktivitas Pada tahap ini anggota kelompok bekerjasama
mahasiswa selama pembelajaran dengan untuk membuat konsep-konsep dalam Ukuran
peta konsep berlangsung. Pemusatan Data Penelitian kedalam peta
3. Lembar Angket. Pengumpulan data ten- konsep.
tang persepsi mahasiswa terhadap kinerja Tahap V :
dosen dilakukan dengan menyebarkan Menguji kinerja kelompok
angket tertutup. Pada tahap ini setiap kelompok
4. Data tentang motivasi belajar. Dikumpul- mempresentasikan hasil diskusi berupa peta
kan melalui pengisian kuesioner oleh konsep dengan materi Ukuran Pemusatan
sampel. Kuesioner berisi pertanyaan Data Penelitian. Pada tahap ini kelompok lain
tentang motivasi belajar mata kuliah dapat berpartisipasi untuk menanggapi apa
Statistik. Data sekunder terdiri dari yang disajikan.
keadaan umum lokasi penelitian yang Tahap VI :
diperoleh melalui data di Universitas Penghargaan
Negeri Medan. Dosen memberi penghargaan kepada
mahasiswa secara akademik mengenai hasil
Siklus II yang diperolehnya.
Secara lengkap, prosedur penelitian Sarana yang dipersiapkan dalam pelaksanaan
tindakan kelas untuk siklus kedua dapat tindakan adalah bahan ajar, lembaran kerja
dijabarkan sebagai berikut : mahasiswa, flip chart dan instrumen
c. Perencanaan assesmen.
Membuat skenario pembelajaran yang
merujuk pada metode peta konsep yang Pelaksanaan tindakan dan observasi
disertai tugas materi data penelitian yaitu : Pada tahap ini dilaksanakan skenario
Tahap I : pembelajaran dengan meggunakan strategi
Penyajian materi kuliah dalam kelas peta konsep. Langkah-langkah dalam
Pada tahap ini yang akan dilakukan oleh penerapan peta konsep adalah sebagai berikut:
dosen adalah: 1. Memilih salah satu masalah atau topik
1. Menjelaskan tujuan perkuliahan. yang akan dijadikan materi untuk
penerapan peta konsep

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 234


2. Meminta mahasiswa melakukan diskusi kan dosen pengampu mata kuliah sedangkan
tentang masalah atau materi sebanyak tim peneliti yang lain sebagai observer.
mungkin (25-40 konsep) Refleksi
3. Meminta mahasiswa memilih 10-12 Pada tahap ini dosen pengampu mata
konsep utama atau konsep mayor diantara kuliah Statistik dapat merefleksi diri ber-
25-40 konsep dasarkan hasil analisis observasi dan diskusi
4. Diatas flip chart mahasiswa menentukan dengan tim peneliti lain, untuk mengkaji
konsep utama, selanjutnya mahasiswa apakah tindakan yang telah dilakukan dapat
diminta membuat satu garis yang saling meningkatkan pemahaman dan mencapai
berhubungan antar konsep ketuntasan belajar. Hasil analisis data yang
5. Mahasiswa mempresentasikan hasil dilaksanakan pada tahap ini, akan diperguna-
diskusi kan sebagai acuan merencanakan siklus
6. Terakhir dilakukan evaluasi hasil kerja berikutnya. Jika dalam satu siklus belum
mahasiswa. mencapai hasil yang diharapkan maka lanjut
Pada saat pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Untuk memperjelas
dilakukan observasi dengan menggunakan tidakan, berikut disajikan alur penelitian
lembar observasi yang telah disusun sebelum- tindakan kelas kelas di bawah ini
nya. Pada tahap ini, tindakan yang dilaksana-

Permasalahan Pelaksanaan pembelajaran Membuat rencana


mengguanakan strategi peta pembelajaran menggunakan
konsep yg disertai mengolah strategi peta konsep yg disertai
data dan menyajikan dlm tugas mengolah data dan
bentuk tabel, grafik dan menyajikan dlm bentuk tabel,
distribusi frekuensi grafik dan distribusi frekuensi

Refleksi 1 Analisis data 1 Observasi 1

Siklus 1

Membuat rencana Pelaksanaan pembelajaran


pembelajaran menggunakan mengguanakan strategi peta
strategi peta konsep yg konsep yg disertai tugas
Permasalahan disertai tugas mencari mean, mencari mean, median,
median, modus, rata-rata modus, rata-rata harmoni,
harmoni, kuartil, desil dan kuartil, desil dan persentil
persentil dari 50 data dari 50 data

Refleksi 2 Analisis data 2 Observasi 2

Siklus 2
Gambar 1 : Skema penelitian tindakan kelas kelas

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 235


Pengolahan dan analisis data (statistik dasar) yang digambarkan dalam
Data yang telah terkumpul dikelompok- bentuk prosentase dan rata-rata.
kan menurut peubahnya, kemudian ditabulasi
dan dianalisis secara deskriptif kemudian diuji Indikator Kinerja
dengan statistik dengan menggunakan Untuk menentukan tingkat pencapaian
program aplikasi komputer SPSS. Analisis dari kegiatan ini perlu dikemukakan tentang
data dilakukan secara deskriptif dengan indikator kinerja yang disajikan pada tabel 1.
menggunakan teknik elementry statistic

Tabel 1. Indikator Kinerja Kegiatan


No Indikator Kinerja Baseline Target
1 Rata-rata hasil belajar materi Statistik (%) 70-79 80-89
2 Motivasi mahasiswa dalam mengikuti Rendah Tinggi
pembelajaran mata kuliah Statistik (%)
3. Metode pembelajaran peta konsep pada mata Belum ada Sudah
kuliah Statistik terimplementasi

Untuk menentukan tingkat capaian indikator Statistik akan memberikan nurturant efek
kinerja dilakukan dengan: kepada mata kuliah lainnya.
a. Cara mengukur hasil belajar mahasiswa
terhadap mata kuliah Statistik diukur HASIL
melalui tes yang mencakup materi Hasil Implementasi
Statistik Hasil kegiatan penelitian tindakan kelas
b. Cara mengukur motivasi mahasiswa adalah hasil kegiatan pembelajaran mata
dalam mengikuti matakuliah Statistik kuliah Statistik dengan menggunakan metode
adalah dengan angket. pembelajaran peta konsep. Model pembelajar-
c. Cara mengukur model peta konsep pada an ini diterapkan untuk melihat hasil belajar
mata kuliah Statistik dengan melaksana- dan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran
kan implementasi model peta konsep mata kuliah Statistik. Berdasarkan hasil
pada pembelajaran. pelaksanaaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran diperoleh
KEBERLANJUTAN hasil belajar mahasiswa sebagai berikut :
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Tabel 2. Hasil Belajar Mahasiswa dengan
mahasiswa dan meningkatkan motivasi dalam menggunakan peta konsep pada
perkuliahan Statistik. Hasil yang diperolehdari Siklus 1
kegiatan penelitian ini dapat dimanfaatkan
untuk pelaksanaan mata kuliah Statistik pada Siklus Materi Nilai Rata-rata
semester berikutnya dan mata kuliah lainnya Perkuliahan Pre- Post-
yang membahas tentang konsep-konsep. tes tes
Perbaikan pembelajaran dalam mata kuliah I Data dan
34,13 64,08
Statistik tidak berhenti sampai selesainya Penyajian data
penelitian tindakan kelas ini, upaya perbaikan II Ukuran
67,83 80,69
dapat terus dilakukan sesuai dengan per- Pemusatan Data
kembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.sehingga perbaikan pembelajaran

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN


236
Tabel 3. Data Frekwensi Jawaban Mahasiswa tentang Motivasi Mahasiswa dalam
Mengikuti Perkuliahan Statistik
Prosentase
No Pernyataan
SS S TS ST
1. Semangat untuk mengikuti mata kuliah Statistik 15.1 38.6 46.2 0
2. Meningkatkan prestasi belajar dengan cara banyak 35.1 46.8 18.1 0
membaca buku-buku yang berhubungan dengan
Statistik
3. Bertanya kepada dosen apabila ada materi 13.5 81.1 5.4 0
perkuliahan yang tidak dipahami
4. Dengan diskusi kelompok mahasiswa lebih aktif 32.4 51.4 13.5 2.7
belajar statistic
5. Bersama teman membentuk kelompok diskusi
belajar diluar perkuliahan untuk mempelajari hal-
hal yang berhubungan dengan Statistik. 13.5 43.2 43.2 0
6. Selalu berupaya untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang berhubungan dengan statistik 8.1 83.8 8.1 0
7. Selalu menggunakan waktu senggang untuk
belajar Statistik 5.4 39.5 49.7 5.4
8. Yakin dengan kebenaran tugas Statistik yang
dikerjakan 8.1 50.3 38.9 2.7
9. Belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
hasil yang tinggi dalam mengerjakan tugas
Statistik 8.1 51.1 30.8 10
Rata-rata 15.47 53.97 28.21 2.31

Tabel 4. Data Frekwensi Jawaban Mahasiswa tentang Motivasi Mahasiswa dalam


Mengikuti Perkuliahan Statistik setelah Pembelajaran dengan Peta Konsep
Prosentase
Pernyataan
SS S TS ST
1. Setelah mengikuti perkuliahan Statistik dengan
menggunakan strategi peta konsep, pemahaman 16,2 56,8 27.0 0
tentang materi perkuliahan menjadi bertambah.
2. Setelah dipresentasikan materi perkuliahan
Statistik di kelas dengan peta konsep, pemahaman 18,9 59,5 18,9 2,7
dan pengertian tentang materi semakin meningkat
3 Lebih cepat menyelesaikan tugas Statistik setelah
29,7 37,8 32,4 0
melaksanakan pembelajaran dengan peta konsep
4. Pembelajaran dengan menggunakan peta konsep
membantu mahasiswa untuk lebih aktif dalam 18,9 48,6 18,9 0
perkuliahan Statistik
5. Dengan pembelajaran peta konsep memacu
mahasiswa untuk lebih semangat untuk membaca 13,5 43,2 43,2 0
buku statistic
Rata-rata 20,92 49.18 28.08 0,54

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 237


PEMBAHASAN a. Melaksanakan pre tes untuk melihat tingkat
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini pemahaman mahasiswa tentang materi Data
terdiri dari 2 siklus dimana setiap siklus akan dan Penyajian Data. Mahasiswa diberikan
dilakukan evaluasi untuk menentukan tingkat waktu selama 15 menit untuk
keberhasilan dari proses perkuliahan dengan menyelesaikan soal pre tes dalam bentuk tes
menggunakan peta konsep. Tingkat objektif dengan jumlah 15 item.
keberhasilan perkuliahan dilakukan melalui tes b. Memberikan materi perkuliahan yang akan
kognitif menyangkut materi perkuliahan, tugas dibahas kepada mahasiswa dalam kegiatan
dan aktivitas mahasiswa. Kegiatan Penelitian perkuliahan pada siklus I.
tindakan kelas ini mengikuti pola penelitian c. Mengarahkan mahasiswa untuk berdiskusi
tindakan kelas kelas yang terbagi dalam 3 dan membuat peta konsep untuk materi
siklus. Pelaksanan penelitian dimulai pada Penyajian Data dengan membentuk 7
minggu ke IV tepatnya pada 21 September kelompok dimana masing-masing kelompok
2010. beranggotakan sebanyak 6 orang. Kemudian
Siklus I membahas tentang materi Data dan mahasiswa menulis hasil diskusi berupa
Penyajian Data. Siklus II membahas materi peta konsep pada flip chart.
Ukuran Pemusatan Data Penelitian. Dalam d. Mahasiswa mempresentasikan hasil diskusi.
pelaksanaannya yang dipantau meliputi 2 hal Diskusi ini dilaksanakan dalam 2 kali
yaitu daya serap mahasiswa yang dilihat dari kegiatan pembelajaran
nilai post tes setelah kegiatan pembelajaran e. Melaksanakan post tes untuk melihat daya
dilakukan dengan menerapkan peta konsep, dan serap mahasiswa terhadap materi Data dan
aktivitas mahasiswa pada saat kegiatan belajar Penyajian Data yang diberikan dengan
mengajar berlangsung. menggunakan strategi peta konsep.
Hasil kegiatan perkuliahan yang
Siklus 1. dilaksanakan pada Siklus I dengan materi
Berdasarkan data hasil penelitian yang Data dan Penyajian Data diperoleh rata-rata
meliputi daya serap dan aktivitas mahasiswa nilai pre tes 34,13 sedangkan setelah
terhadap materi yang telah diberikan dengan dilakukan pembelajaran dengan metode peta
menggunakan peta konsep dalam perkuliahan. konsep maka kemampuan mahasiswa dalam
memahami materi Data dan Penyajian Data
1. Perencanaan terdapat peningkatan dimana nilai rata-rata
Dalam melaksanakan perkuliahan adalah 63,08. Hal ini menggambarkan
dilakukan beberapa langkah perencanaan mahasiswa lebih mudah menerima materi
yaitu : pembelajaran Penyajian Data dengan
a. Memperbaiki rencana perkuliahan menggunakan peta konsep.
berdasarkan silabus yang telah disusun
b. Menyusun kontrak perkuliahan sebagai 3. Observasi
pedoman dalam pelaksanaan perkuliahan Selama pelaksanaan siklus 1 dilakukan
c. Menyusun bahan ajar pada pokok bahasan pengamatan oleh observer untuk mengamati
data dan penyajian data aktivitas mahasiswa selama perkuliahan
d. Menyusun instrument penilaian dan berlangsung. Untuk aktivitas kehadiran
observasi untuk pokok bahasan Data dan mahasiswa sudah cukup baik dimana
Penyajian Data. mahasiswa yang hadir sebanyak 92,30%.
Dalam aktivitas diskusi, mahasiswa
2. Tindakan melaksanakannya sudah cukup baik dimana
Dalam perkuliahan Statistik dilakukan setiap anggota kelompok diskusi semua aktif
langkah-langkah sebagai berikut : dalam menjalankan tugas-tugasnya, tetapi
dalam aktivitas presentasi hasil diskusi hanya 2

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 238


orang (5,55%) yang mengajukan pertanyaan. Tindakan
Untuk menjawab pertanyaan mahasiswa rata- Dalam pelaksanaan perkuliahan Statistik
rata kelompok dapat menjawab dengan baik dengan pokok bahasan Ukuran Pemusatan Data
walaupun ada beberapa jawaban yang Penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai
diperbaiki oleh dosen. berikut :
a. Melaksanakan pre tes untuk melihat tingkat
4. Refleksi pemahaman mahasiswa tentang materi
Berdasarkan hasil post tes dan observasi Ukuran Pemusatan Data Penelitian.
dapat dikemukakan beberapa upaya perbaikan Mahasiswa diberikan waktu selama 15
sebagai hasil refleksi dari kegiatan pada siklus menit untuk menyelesaikan soal pre tes
1, yaitu : dalam bentuk tes objektif dengan jumlah
a. Perlu peningkatan kualitas pembelajaran 15 item.
dengan menggunakan strategi peta konsep b. Memberikan materi perkuliahan yang akan
mengingat nilai rata-rata (63,08) yang dibahas kepada mahasiswa dalam kegiatan
diperoleh masih dibawah indikator yang perkuliahan pada siklus II.
telah ditetapkan (80 – 89). c. Mengarahkan mahasiswa untuk berdiskusi
b. Perlu perbaikan dalam aktivitas presentasi dan membuat peta konsep untuk materi
dimana mahasiswa harus banyak berlatih Ukuran Pemusatan Data Penelitian dengan
untuk mengajukan pertanyaan mengingat membentuk 7 kelompok dimana masing-
hanya 5,55% yang bertanya. masing kelompok beranggotakan sebanyak
6 orang. Kemudian mahasiswa menulis
Siklus 2 hasil diskusi berupa peta konsep pada flip
Berdasarkan data hasil beberapa perbaikan chart.
pada siklus 1 maka dapat dikemukakan d. Mahasiswa mempresentasikan hasil
beberapa hal pada siklus 2. diskusi.
Diskusi ini dilaksanakan dalam 2 kali
Perencanaan kegiatan pembelajaran
Dalam melaksanakan perkuliahan di- e. Melaksanakan post tes untuk melihat daya
lakukan beberapa langkah perencanaan, yaitu : serap mahasiswa terhadap materi Ukuran
a. Memperbaiki rencana perkuliahan yang Pemusatan Data Penelitian yang diberikan
telah disusun untuk memperbaiki aktivitas dengan menggunakan strategi peta konsep.
pembelajaran dengan menambahkan tugas Hasil kegiatan perkuliahan yang
kepada mahasiswa untuk membuat dilaksanakan pada Siklus I dengan materi
ringkasan materi Ukuran Pemusatan Data Data dan Penyajian Data diperoleh rata-
Penelitian. rata nilai pre tes 67,83 . Walaupun masih
b. Memperbaiki kontrak perkuliahan sebagai dikategorikan rendah, nilai rata-rata pre tes
pedoman dalam pelaksanaan perkuliahan mengalami kenaikan dari nilai rata-rata
dengan memperbaiki aturan dalam siklus I. Setelah dilakukan pembelajaran
berdiskusi dimana anggota kelompok dengan strategi peta konsep maka
dikurangi jumlahnya agar semua anggota kemampuan mahasiswa dalam memahami
dapat berpartisipasi. materi Ukuran Pemusatan Data Penelitian
c. Mempersiapkan materi Ukuran Pemusatan terdapat peningkatan sesuai dengan hasil
Data Penelitian sesuai dengan rencana postes yang dilakukan yaitu nilai rata-rata
perkuliahan 80,69 Hal ini menggambarkan mahasiswa
d. Menyusun instrumen evaluasi untuk pokok lebih mudah menerima materi
bahasan Ukuran Pemusatan Data pembelajaran Ukuran pemusatan Data
Penelitian. Penelitian dengan menggunakan peta
konsep.

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 239


Berdasarkan hasil kegiatan Penelitian
Observasi tindakan kelas diperoleh kesimpulan sebagai
Selama pelaksanaan siklus 2 dilakukan berikut :
pengamatan oleh observer untuk mengamati 1. Pembelajaran mata kuliah Statistik dengan
aktivitas mahasiswa selama perkuliahan menggunakan metode pembelajaran peta
berlangsung. Untuk aktivitas kehadiran konsep ternyata dapat meningkatkan hasil
mahasiswa sudah baik dimana mahasiswa hadir belajar mahasiswa walaupun belum
semua (100%). Dalam aktivitas diskusi, mencapai nilai maksimal yang telah
mahasiswa melaksanakannya sudah cukup baik ditetapkan pada indikator.
dimana setiap anggota kelompok diskusi semua 2. Berdasarkan angket yang diperoleh dari
aktif dalam menjalankan tugas-tugasnya. Untuk mahasiswa bahwa sebanyak 70,10%
menjawab pertanyaan mahasiswa rata-rata memberikan respon positif terhadap
kelompok dapat menjawab dengan baik pembelajaran dengan menggunakan
walaupun ada beberapa jawaban yang metode pembelajaran peta konsep sehingga
diperbaiki oleh dosen. dapat meningkatkan motivasi belajar
Berdasarkan hasil angket untuk melihat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan
motivasi mahasiswa dalam perkuliahan statistik Statistik.
terlihat bahwa rata-rata 69,45% memiliki
motivasi untuk belajar statistik sedangkan Saran
pembelajaran dengan peta konsep dapat Setelah melihat hasil yang diperoleh dari
meningkatkan motivasi mahasiswa dalam kegiatan Penelitian tindakan kelas ini maka ada
mengikuti perkuliahan Statistik, rata-rata beberapa saran yang dapat dikemukakan :
sebanyak 20,92% mahasiswa menyatakan 1. Perlu adanya peningkatan di dalam
sangat setuju, 49,18% mahasiswa menyatakan pelaksanaan pembelajaran dengan
setuju, 28,08% mahasiswa menyatakan tidak menggunakan peta konsep karena dari
setuju dan 0,54% mahasiswa menyatakan hasil penelitian ini menunjukkan adanya
sangat tidak setuju. Dengan demikian bila peningkatan hasil belajar walaupun
melihat persentase tersebut bahwa penerapan hasilnya belum maksimal
pembelajaran dengan menggunakan metode 2. Perlu adanya peningkatan dalam
pembelajaran peta konsep dapat meningkatkan pelaksanaan metode pembelajaran peta
motivasi mahasiswa dalam mempelajari mata konsep dalam mata kuliah Statistik agar
kuliah Statistik walaupun persentase pe. mahasiswa dapat memiliki motivasi
Berdasarkan hasil post tes dan observasi belajar yang lebih baik.
dapat diketahui gambaran hasil pembelajaran
pada siklus 2. Hasil pembelajaran pada siklus 2 DAFTAR PUSTAKA
adalah nilai rata-rata pemahaman mahasiswa Cavallo, AML dan Schafer, LE. (1994).
terhadap materi Ukuran Pemusatan Data Relationship Between Students
Penelitian yaitu sebesar 80,69. Hasil yang Meaningfull Learning Orientation and
diperoleh pada siklus 2 ini mengalami Their Understanding of Genetcs Topic.
peningkatan dari hasil pembelajaran pada Journal of Research in Science
siklus 1. Teaching. 31 (4) : 393-418

KESIMPULAN Dahar, RW. (1988). Teori-teori Belajar.


Kesimpulan Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti
Berdasarkan hasil kegiatan Penelitian P2LPTK
tindakan kelas diperoleh kesimpulan sebagai
berikut : Deci. 1994. Psikologi Sosial. Jakarta : Galia
Indonesia

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 240


Novak, JD. 1984. Twelve-Year Longitudinal
Dimijati dan Mujiono. 2004. Belajar dan Case Studies for Sciences Concept
Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Learning. Science Education . 69 (2)

Ebenezer, JV. 1992. Making Chemistry Novrianto, Adien. 2000. Keefektifan Strategi
learning more meaningfull. Journal of Pengajaran Menggunakan Peta konsep
chemical education, 69 (6) : 464-467 Ditinjau dari Prestasi dan retensi Belajar
Siswa Kelas II SMU Negeri 7 Malang
Gawit, Gwen .(1988). Action Learning : (Tesis). Malang : Program Pasca Sarjana
Student Guide to Research and Universitas Negeri Malang
Information Skill. Auckland : Longmand
Paul Ltd. Sia, Archie. P. 1995. Metacognitive Strategies
for Teaching Science Concept. Journal
Gerungan. WA.1996. Psikologi Sosial. of Sience and Mathematics Education In
Bandung : Eresco. South East Asia. Vol. XVIII no. 1

Hasan, Chalijah. 1994. Demensi-demensi Wilcox, Lynn. 2006. Personality Psychoterapi.


Psikologi Pendidikan. Surabaya : Al- Yogyakarta : Ircisod
Ikhlas.
Zaini. 2002. Desain Pembelajaran di
Irianto. Anton. 2005. Born to Win. Jakarta : Perguruan Tinggi. Yogyakarta : CTSD
Gramedia Pustaka Utama IAIN Sunan Kalijaga.

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 241

Anda mungkin juga menyukai