Oleh :
Email : Rahmanfadli23@gmail.com
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis materi Usaha dan Energi dan pembelajaran
inquiry learning yang digunakan pada materi tersebut, artikel ini menggunakan metode kajian
pustaka dimana saya mengumpulkan beberapa jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran
yang digunakan untuk pembelajaran materi usaha dan energi pada jenjang SMP, Penelitian yang
saya lakukan ialah membandingkan beberapa model, dan akhirnya setelah saya analisis saya
menyatakan bahwa model inquiry yang paling efektif untuk digunakan pada materi usaha dan
energi, hal itu juga didukung dengan adanya 3 jurnal yang menyatakan bahwa model
pembelajaran inquiry yang paling efektif dalam pembelajaran materi usaha dan energi ini, hal ini
dikarenakan model pembelajaran inquiry merupakan model penyelidikan sehingga siswa akan
menerapkan student centered sekaligus bentuk keingintahuan siswa akan meningkat sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa, dari ketiga jurnal tersebut selalu menunjukkan bahwa model
pembelajaran inquiry sangat berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Metode Inquiry
sangat mudah dipaham oleh siswa ditambah dengan adanya model Inquiry Terbimbing akan
menambah tingkat keberhasilan pada pembelajaran diman selain siswa melakukan inquiry,
Inquiry terbimbing juga menuntut guru untuk mengawasi jalannya pembelajaran sehingga tidak
ada miskonsepsi konsep pada siswa.
Hasil dari penelitian ini adalah Hasilnya Pada Jurnal ini digunakan model
adalah bahwa peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran kooperatif tipe investigasi
kegiatan belajar mengajar, termasuk di kelompok. Slavin dalam Santyasa [3]
antaranya terlibat dalam proses penyelidikan menjelaskan bahwa model pembelajaran
dan proses menemukan jawaban, belajar kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki
memahami prosedur kegiatan, dan enam langkah pembelajaran, yaitu: (1) grouping
mengomunikasikan hasil penyelidikannya. (menetapkan jumlah anggota kelompok,
Pembelajaran berbasis inkuiri baru dapat menentukan sumber, memilih topik,
dilaksanakan dalam alokasi waktu pembelajaran merumuskan permasalahan), (2) planning
yang tersedia setelah guru terbiasac (menetapkan apa yang akan dipelajari,
melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis bagaimana mempelajari, siapa melakukan apa,
inkuiri. apa tujuannya), (3) investigation (saling tukar
informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,
J. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengumpulkan informasi, menganalisis data,
membuat inferensi), (4) organizing (anggota
Pembelajaran kooperatif merupakan kelompok menulis laporan, merencanakan
contoh sistem pengajaran modern. Pembelajaran presentasi laporan, penentuan penyaji,
kooperatif adalah metode mengajar yang moderator, dan notulis), (5) presenting (salah
mengelompokkan siswa dalam kelompok- satu kelompok menyajikan, kelompok lain
kelompok kecil untuk saling bekerjasama dalam mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi,
memahami pelajaran. Pembelajaran kooperatif mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan (6)
disini tidak hanya sampai pada penguasaan evaluating (masing-masing siswa melakukan
materi, tetapi lebih jauh dari hal tersebut siswa koreksi terhadap laporan masing-masing
harus dapat berfikir dengan tingkat yang lebih berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru
tinggi selama dan setelah diskusi dan yang paling berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang
penting siswa diharuskan dapat menjelaskan dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar
materi yang dipelajarinya pada siswa lain. Ada yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
beberapa tipe pembelajaran kooperatif jika Khasanah [4] menyatakan bahwa konsep materi
ditinjau dari pendekatanya, salah satunya adalah Usaha dan Energi cukup kompleks sebab
tipe jigsaw, jigsaw merupakan salah satu tipe memuat konsep-konsep yang saling berkaitan,
dari model pembelajaran kooperatif, dengan sehingga memungkinkan terjadi miskonsepsi.
mengikuti pembelajaran menggunakan model
kooperatif tipe Jigsaw siswa mempunyai lebih Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
banyak kesempatan untuk aktivitasnya dalam model pembelajaran koopertif tipe investigasi
proses belajar Fisika. Hal ini karena siswa di bagi kelompok dapat mempengaruhi perubahan
ke dalam kelompok asal dimana setiap siswa konseptual fisika siswa kelas XI IPA di SMA
menerima topik masalah yang berbeda-beda. Negeri 1 Marawola pada konsep Usaha dan
Kemudian siswa dengan topik masalah yang Energi. Dan terlihat peningkatan konsep pada
sama membentuk kelompok ahli untuk siswa yang diteliti.
membahas dan memecahkan masalah dalam
topic mereka. Setelah semua topik selesai L. Model Pembelajaran Discovery Learning
dibahas, siswa berkumpul dalam kelompok asal
untuk mempresentasikan topik ahli masing- Metode Discovery Learning adalah teori belajar
masing dan mendiskusikannya dengan anggota yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran
kelompok asalnya. yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi
Dari hasil penelitian, maka dapat diambil diharapkan mengorganisasi sendiri. Metode
kesimpulan sebagai berikut: penerapan Discovery Learning adalah memahami konsep,
pembelajaran Fisika dengan model kooperatif arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan akhirnya sampai pada kesimpulan. Data Sharing
hasil belajar Fisika siswa kelas VIIIB SMP Technology merupakan suatu metode dalam
Negeri 3 Tulung Klaten Tahun pelajaran 2011 pengumpulan data eksperimen yang
/2012. memungkinkan guru dan siswa untuk
mengumpulkan, menganalisis dan berbagi data yaitu contoh dan bukan contoh dari suatu
secara nirkabel dari Data Sharing Source untuk pengertian konsep yang, seterusnya peserta didik
perangkat yang terintegrasi dengan aplikasi menjelaskan keduanya seperti konsep tersebut.
pendukung Data Sharing Technology. Dengan Examples memberikan penjelasan dari sesuatu
adanya Data Sharing, setiap individu di kelas yang menjadi contoh yang sebenarnya, non
bisa menerima salinan data secara nirkabel untuk examples me-mberikan penjelasan dari sesuatu
analisis. Selain itu, guru dapat berbagi data yang tidak contoh yang sebenarnya dalam materi
demonstrasi yang dilakukan pelajaran
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Hasil dari penelitian ini adalah Hasil
model Discovery Learning dapat meningkatkan belajar siswa yang menggunakan bahan ajar
kemampuan siswa terhadap materi energi dan berorientasi model pembelajaran koopeatif
pembelajaran dapat dilakukan secara efisien Examples non Examples lebih tinggi dari pada
hasil belajar yang menggunakan bahan ajar di
M. Model Pembelajaran Kooperatif Mind sekolah. Hal ini diperoleh berdasarkan
Mapping perhitungan ranah kognitif dan afektif dengan
menggunakan uji hipotesis pada taraf nyata 0,05.
Mind mapping adalah strategi Jadi, Penggunaan bahan ajar berorientasi model
pembelajaran untuk mengembangkan gagasan- pembelajaran kooperatif Examples non
gagasan melalui rangkaian peta-peta. Salah satu Examples memberikan pengaruh yang berarti
pengagas metode ini adalah Tony Buzan (Huda, terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP
2013: 307). Menurut Martin pemetaan konsep Negeri 16 Kerinci
merupakan inovasi baru yang penting untuk
membantu anak menghasilkan pembelajaran O. Contextual Teaching Learning
yang bermakna di dalam kelas (Trianto, 2010:
157). Mind mapping merupakan salah satu tipe Pendekatan Contextual Teaching and
dari pembelajaran kooperatif. Dengan mind Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang
mapping diharapkan siswa lebih aktif, lebih kritis beranggapan bahwa siswa akan belajar lebih baik
dalam menyelesaikan masalah dan lebih jika dibawakan dalam kehidupan sehari-hari
bertanggung jawab terhadap tugas yang artinya belajar akan lebih bermakna jika siswa
diberikan. bekerja dan mengalami apa yang dipelajari. CTL
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini intinya membantu guru untuk menghubungkan
(1) Keterlaksanaan RPP model pembelajaraan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan
kooperatif tipe mind mapping berkategori sangat memotivasi peserta didik untuk menghubungkan
baik (2) Hasil belajar siswa setelah diterapkan pengetahuan yang dipelajarinya dalam kehidupan
model pembelajaraan kooperatif tipe mind sehari-hari para siswa.
mapping memenuhi ketuntasan individual dan Hasil dari penelitian ini adalah terdapat
ketuntasan klasikal. (3) Aktivitas siswa selama pengaruh kenaikan yang berarti pada hasil
diterapkan model pembelajaraan kooperatif tipe belajar siswa materi usaha dan enrgi deng
mind mapping berkategori sangat baik. (4) pendekatan CTL
Respon siswa terhadap proses pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaraan KESIMPULAN
kooperatif tipe mind mapping berkategori baik.
Dari beberapa jurnal yang telah disebutkan
N. Model Pembelajaran Kooperatif Examples diaatas kami telah menganalisis masing-masing
non examples jurnal tersebut, dan kami mendapatkan hasil
bahwa metode yang paling baik digunakan untuk
Model pembelajaran kooperatif Examples pembelajaran materi Usaha dan energi ialah
Non Examples adalah model pembelajaran yang model pembelajaran inquiry karena selain
me-merlukan contoh gambar untuk didukung oleh 3 jurnal yang saya temukan, juga
menyampaikan materi agar siswa dapat dengan Inti dari pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan pola pikirnya dengan solusi melibatkan peserta didik dalam masalah
menyelesaikan masalah yang terdapat dalam penyelidikan nyata dengan menghadapkan
bentuk gambar yang diberikan. Examples Non mereka dengan cara penyelidikan, membantu
Examples berfungsi dalam me-nyiapkan peserta mereka mengidentifikasi masalah konseptual
didik secara cepat yang mem-butuhkan dua hal atau metodologis dalam wilayah investigasi, dan
meminta mereka merancang cara mengatasi And Learning (Ctl) Terhadap Hasil Belajar
masalah. Melalui inkuiri peserta didik belajar Ipa Siswa Kelas VII SMPN 1 X Koto
menjadi seorang ilmuwan dalam menyusun Singkarak.Pillar Of Physic
pengetahuan. Selain itu, peserta didik belajar
Education.6.161-168
menghargai ilmu dan mengetahui keterbatasan
pengetahuan dan ketergantungan satu dengan Jumarni, A., Sarwanto, dan D. F. Masithoh.
yang lainnya.
2013. Penerapan Pembelajaran Fisika
Proses pembelajaran inkuiri dapat mengikuti
tahap-tahap sebagai berikut: 1. Identifikasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw untuk
masalah yang memunculkan pertanyaan 2. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Merumuskan hipotesis 3. Merancang percobaan Fisika di SMP. Pendidikan Fisika. 2(1):
4. Mengumpulkan data 5. Analisis data 6. 34-40.
Merumuskan kesimpulan 7. Mengomunikasikan.
Karim, Saeful. 2008. Belajar IPA: Membuka
DAFTAR PUSTAKA Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII
Aziz, Z., A. Rusilowati, dan M. Sukisno. 2013. SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan
Penggunaan Model Pembelajaran Departemen Pendidikan Nasional
Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasil Belajar Siswa SMP pada Pokok 2015. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta
Bahasan Usaha dan Energi. Physics : Pusat kurikulum dan perbukuan,
Education. 2(3): 31-39. Balitbang.
Damawiyah, S.,dan R. A. Sani. 2015. Pengaruh Masita, S., Syamsu, dan I. W. Darmadi.
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Tipe Investigasi Kelompok Terhadap
Pokok Usaha dan Energi di Kelas VIII Perubahan Konsep Fisika Siswa Kelas XI
Semeter II SMP Negeri 1 Pagajahan. IPA di SMA Negeri 1 Marawola pada
Impafi. 2(3): 182-190. Konsep Usaha dan Energi. Jurnal
Pendidikan Fisika Tadulako. 1(3): 32-37.
Engestiana, P., Indrawati, dan Sutarto. 2017.
Model GI-GI (Group Investigation-Guided Prayoga, S., dan Triyanta. 2015. Pemodelan
Inquiry) dalam Pembelajaran Fisika pada Pengajaran Fisika melalui
Pokok Bahasan Usaha dan Energi di SMA. Pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk
Pembelajaran Fisika. 1(6): 1-7. Siswa Kelas 8 di Indonesia. Prosiding
Fadhli, dan T. Tampubolon. 2013. Pengaruh
SKF: 363-371
Model Kooperatif Tipe Student Teams
Puspitasari, D., Zainuddin,dan M. Wati. 2015.
Achievement Division (STAD) Terhadap
Penerapan Model Pembelajaran
Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok
Kooperatif Tipe Mind Mapping untuk
Usaha dan Energi di Kelas VIII SMP Al-
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
Hidayah Medan. Inpafi. 1(4): 25-31.
XI IPA 1 SMA Negeri 6 Banjarmasin pada
Harahap, F. M., dan H. Siagian. 2015. Pengaruh Pokok Bahasan Usaha dan Energi. Jurnal
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Ilmiah Pendidikan Fisika. 2(3): 146-157.
Numbered Head Together (NHT) Sahara, L. 2015. Penerapan Model Concept
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Teaching Pendekatan Concept Attainment
Usaha dan Energi. Impafi. 1(3): 55-61. untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
IPA Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri
Hendra, N. Hamdi, dan Nurhayati. Pengaruh Lks 5 Kendari Pada Materi Pokok Usaha dan
Berorientasi Model Picture And Picture Energi. Pendidikan Fisika dan Teknologi.
Dalam Pendekatan Contextual Teaching 2(1): 108-112.
Sari, I. N., dan Masriana. 2016. Penerapan
Pembelajaran Model Kooperatif Tipe
Think-Pair-Share dalam Materi Usaha dan
Energi Ditinjau dari Gender Siswa Kelas
XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang.
Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika. 2(1): 52-
58.