Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Memahami Shalat Jum’at, Jamaah dan Khauf

Disusun Oleh :

1. Muhammad Zuhdi Gazali 22030200033


2. Setiawan Surya Rahmat 22030200042
3. Fikri Fathurrahman 22030200051

Dosen Pengampu :
Dr. Hadyan, MA.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah swt, yang telah memberikan kita rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Memahami Shalat Jum`at, Jamaah dan Khauf”. Yang dimana merupakan salah satu tugas
dari mata kuliah Al- Islam II.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa suatu kerja keras sangat
dibutuhkan dalam penyusunan suatu makalah, sehingga terselesaikanlah makalah ini. Penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan saran serta
kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca dan
rekan-rekan lainnya.

Bogor, 4 April 2023

Penulis

i
I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................................

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................

C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Menjelaskan Shalat Jum`at, dalil dan kafiyatnya .............................................................


B. Menjelaskan Shalat Jamaah, dalil,hukum dan kafiyatnya ................................................
C. Menjelaskan Shalat Khauf, dalil, hukum dan kafiatnya ...................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................
C. Daftar Pusaka ....................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hari Jumat menjadi hari yang spesial bagi umat Islam. Jumat disebut Yawm al-Jum'ah dalam
bahasa Arab, yang berarti hari berkumpul. Pada hari ini, laki-laki muslim akan berkumpul untuk
melaksanakan ibadah berjamaah di tengah hari. Hukum sholat Jumat adalah wajib bagi laki-laki
dan sunnah bagi perempuan. Ibadah ini memiliki keutamaan besar bagi yang mengerjakannya, dan
bagi yang meninggalkannya dengan sengaja, akan ditutup hatinya oleh Allah SWT Kita sudah
tahu betapa pentingnya ibadah sholat Jumat ini, tapi bagaimana dengan pengertian sholat Jumat?

Penting untuk mengetahui pengertian sholat Jumat. Maka dari itu, kami akan menjelaskan
lebih lanjut tentang pengertian sholat Jumat dan juga hal lainnya yang berkaitan dengan sholat
Jumat.Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-
sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :

1. Jelaskan Shalat jumat, dalil dan kaifiyatnya?


2. Jelaskan Shalat Jamaah, dalil,hukum dan kaifiyatnya?
3. Jelaskan Shalat khauf, dalil, hukum dan kaifiyatnya?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Shalat jumat, dalil dan kaifiyatnya.


2. Untuk Mengetahui Shalat Jamaah, dalil,hukum dan kaifiyatnya.
3. Untuk Mengetahui Shalat khauf, dalil, hukum dan kaifiyatn
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menjelaskan Shalat jumat, dalil dan kaifiyatnya

Hari Jumat adalah hari istimewa, yang memiliki keutamaan untuk beramal sholeh. Keutamaan
Hari Jumat ini digambarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadisnya, "Tidaklah
matahari terbit dan tenggelam pada suatu hari yang lebih utama dari hari Jum’at." (HR. Ahmad,
‘Abdur Rozaq, Ibnu Hibban, Al Baihaqi). Salah satu amalan yang tidak boleh dilewatkan di hari
Jumat adalah ibadah sholat Jumat. Pengertian sholat Jumat adalah aktivitas ibadah sholat wajib yang
dilaksanakan secara berjamaah bagi laki-laki muslim setiap hari Jumat. Pengertian sholat Jumat
lainnya adalah ibadah sholat dua rakaat yang dilakukan dengan berjamaah, dilaksanakan setelah
khotbah Jumat, dan pada waktu Dhuhur di hari Jumat. Hukumnya adalah wajib bagi laki-laki yang
sudah memenuhi syarat. Sebagai muslim yang mukalaf laki-laki dewasa yang mampu menerima
kewajiban, seorang muslim wajib melaksanakan shalat jumat. Sekalipun mereka dalam keadaan
sedang bekerja, berbisnis, belajar, dan kesibukan lainnya. Kewajiban melaksanakan shalat jumat
berdasarkan firman Allah dalam Al Quran surat al Jumah ayat 9 "Hai orang yang beriman, apabila
diseru untuk melaksanakan shalat pada hari jumat, maka bersegeralah kamu dalam mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual-beli. Demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".

Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya Dian Berkah menjelaskan meninggalkan shalat
jumat, memang dibolehkan dikarenakan uzur syar'i seperti sakit, wanita, dan anak kecil. Kebolehan
ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud nomor 1067
"Shalat jumat adalah wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang: hamba
sahaya, wanita, anak kecil, dan orang sakit". Termasuk kebolehan mereka meninggalkan shalat
jumat dikarenakan dalam keadaan wabah penyakit seperti covid 19, dalam keadaan musafir
(perjalanan). Alasan musafir ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab
Tarikh al Kabir juz 2 hal 337. Tentu, mereka yang meninggalkan shalat jumat karena uzur syar'i,
bukan berarti tidak shalat. Melainkan, mereka wajib menggantinya dengan shalat zuhur seperti pada
hari biasanya,” ,”Berbeda dengan mereka yang meninggalkan shalat jumat tanpa alasan. Ada yang
dikarenakan memang mereka tidak shalat. Ada yang karena mereka malas karena suatu kesibukan.
Ada juga yang dikarenakan mereka ketiduran karena tidak diperhitungkan. Termasuk alasan lainnya
yang tidak tergolong ke dalam alasan syar'i yang disebutkan dalam hadist Nabi Muhammad SAW.
Jika benar, mereka meninggalkan shalat jumat dengan sengaja (meremehkannya) dan bukan karena
kondisi darurat serta dilakukan sebanyak tiga kali waktu Jumat, Allah akan mengunci hatinya (HR.
Ibnu Majah Nomor 1126 dan HR. Abu Daud nomor 1052), sehingga mereka itu seperti orang yang
munafik (HR. Ibn Hibban nomor 258). Dengan melihat pentingnya shalat jumat bagi seorang
muslim. Adanya kebolehan bagi mereka yang meninggalkannya karena uzur syar'i dan
menggantinya dengan shalat zuhur. Ketegasan sanksi (balasan) bagi mereka yang meninggalkannya
tanpa alasan. Sepantasnya, tidak ada seorang muslim pun yang meninggalkan shalat jumat, apalagi
sampai berturut sampai tiga kali atau lebih meninggalkannya.

Dalil Shalat Jum`at


Bahwa dalil yang menunjukkan bahwa sholat Jumat itu wajib tertulis dalam Surat Al Jumuah di ayat
ٌ ‫ي أ َ ْو َم ِر‬
9 hingga 11. Allah SWT berfirman: ‫يض‬ َ ‫ع ْبدٌ َم ْملُوكٌ أ َ ْو ا ْم َرأَة ٌ أ َ ْو‬
ٌّ ‫ص ِب‬ َ ً‫علَى ُك ِل ُم ْسل ٍِم اإَّل أ َ ْربَ َعة‬ ِ ‫ْال ُج ُم َعةُ َح ٌّق َو‬
َ ٌ‫اجب‬
Artinya: "Jumat adalah kewajiban bagi setiap Muslim kecuali empat orang. Hamba sahaya yang
dimiliki, wanita, anak kecil, dan orang sakit" (HR Abu Daud dengan sanad sesuai standar syarat
Bukhari dan Muslim). "Siapa yang meninggalkan salat Jumat sebanyak tiga kali tanpa ada uzur,
maka dicatat sebagai golongan orang munafik" (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, dari riwayat
Jabir Al-Ja’fi). Menurut ijma' para ulama, sholat Jumat dikerjakan dalam dua rakaat dengan
mengeraskan bacaan Al Fatihah dan surah pendek. Tata cara sholat jumat sama seperti sholat fardhu
lainnya. Dimulai dengan niat dan dilanjutkan takbiratul ihram, lalu diakhiri dengan salam.

B. Menjelaskan Shalat Jamaah, dalil , hukum dan kafiatnya

Pengertian Shalat Berjamaah


Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.
Nah, salat lima waktu yang kita lakukan sangat diutamakan untuk dikerjakan secara
berjamaah, bukan sendiri-sendiri (munfarid). Kalian perlu tahu bahwa hukum salat wajib
berjamaah adalah sunnah muakkadh, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebagian
ulama mengatakan hukum salat berjamaah adalah fardu kifayah. Keutamaan salat berjamaah
bila dibandingkan salat munfarid adalah dilipatkan 27 derajat. Hadis Rasulullah saw.: “Dari
Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat
sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
Diantara dalil-dalil tersebut adalah: Perintah Allah Ta’ala untuk Ruku’ bersama orang-orang
yang Ruku’ Dari dalil yang menunjukkan wajibnya shalat berjama’ah adalah firman Allah
Ta’ala: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat serta ruku’lah bersama orang-orang
yang ruku’.” (Al-Baqarah:43). Berkata Al-Imam Abu Bakr Al-Kasaniy Al-Hanafiy ketika
menjelaskan wajibnya melaksanakan shalat berjama’ah: “Adapun (dalil) dari Al-Kitab
adalah firman-Nya: “Dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah:43).
Allah Ta’ala memerintahkan ruku’ bersama-sama orang-orang yang ruku’, yang demikian itu
dengan bergabung dalam ruku’ maka ini merupakan perintah menegakkan shalat berjama’ah.
Mutlaknya perintah menunjukkan wajibnya mengamalkannya.” (Bada`i’ush-shana`i’ fi
Tartibisy-Syara`i’ 1/155 dan Kitabush-Shalah hal.66). Perintah melaksanakan Shalat
berjama’ah dalam keadaan takut Tidaklah perintah melaksanakan shalat berjama’ah dalam
keadaan biasa saja, bahkan Allah telah memerintahkannya hingga dalam keadaan takut.
Allah berfirman: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (shahabatmu) lalu
kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari
mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata…”. (An-Nisa`:102). Maka
apabila Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk melaksanakan shalat berjama’ah dalam
keadaan takut maka dalam keadaan aman adalah lebih ditekankan lagi (kewajibannya).
Dalam masalah ini berkata Al-Imam Ibnul Mundzir: “Ketika Allah memerintahkan shalat
berjama’ah dalam keadaan takut menunjukkan dalam keadaan aman lebih wajib lagi.” (Al-
Ausath fis Sunan Wal Ijma’ Wal Ikhtilaf 4/135; Ma’alimus Sunan karya Al-Khithabiy 1/160
dan Al-Mughniy 3/5).
Kafiyat Salat berjamaah diawali dengan azan dan iqomah, tetapi kalau tidak memungkinkan
cukup dengan iqomah saja. Barisan salat (saf) di belakang imam diisi oleh jamaah laki-laki,
sementara jamaah perempuan berada di belakangnya. Di dalam melaksanakan salat
berjamaah seorang imam membaca bacaan salat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang
dilirihkan (sir).
Bacaan yang dinyaringkan adalah:
Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal, tasmi’, dan salam; Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat
al-Qur’an pada dua rakaat pertama salat Magrib, Isya, dan Subuh. Begitu juga dengan salat
Jumat, gerhana, istisqa, ’idain (dua hari raya),
Tarawih dan Witir;
Bacaan amin bagi imam dan makmum setelah imam selesai membaca al-Fatihah yang
dinyaringkan. Makmum harus mengikuti gerakan imam dan tidak boleh mendahului gerakan
imam; Setelah salam, imam membaca zikir dan doa bersama-sama dengan makmum atau
membacanya sendiri-sendiri.
C. Menjelaskan Shalat khauf, dalil, hukum dan kafiyatnya

Pengertian shalat khauf Arti dari kata Khauf sendiri adalah takut, jadi bisa dikatakan salat
khauf adalah salat yang dikerjakan dalam keadaan takut, genting, atau bahaya. salah satunya
adalah saat terjadinya peperangan. Salat khauf ini dilaksanakan untuk meringankan muslim
sehingga dia dapat melaksanakan kewajibannya disaat genting. Salat khauf, salat yang
diperintahkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW saat terjadi perperangan yang
sifatnya mubah, seperti peperangan melawan orang-orang kafir dan para pemberontak.
Shalat khauf adalah shalat fardhu yang dikerjakan apabila kaum muslimin sedang berada
dalam keadaan perang, melawan musuh atau berjaga jaga dari serangan musuh.

Shalat khauf bukanlah shalat yang berdiri sendiri seperti halnya shalat ied atau yang lain,
shalat khauf adalah cara melaksanakan shalat wajib lima waktu dalam keadaan kondisi tadi
secara berjama’ah. Syariat shalat khauf telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
َ ‫صالة َ فَ ْلتَقُ ْم‬
Allah Ta’āla berfirman: ‫طائِفَةٌ مِ ْن ُه ْم َمع ك‬ ‫َوإِذَا ُك ْنتَ فِي ِه ْم فَأَقَمْتَ لَ ُه ُم ال ا‬
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak
mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri
(shalat) besertamu”. Adapun dalil dari sunnah, maka sangat banyak. Akan kita sebutkan
dalam pembahasan tata cara shalat khauf. Syariat Shalat Khauf berlaku sampai akhir zaman
dan tidak dimansukh. Shalat khauf boleh dilaksanakan dalam semua bentuk peperangan
selama bukan dalam kemaksiatan, seperti berperang melawan orang kafir harbi, melawan
orang yang ingin membunuh kaum muslimin atau ingin merampas hartanya. Boleh juga
dilakukan karena lari dari hewan buas.
Kaifiyat shalat khauf
Perincian tata caranya adalah sebagai berikut:

Cara1
Imam membagi jamaah menjadi dua kelompok, kelompok pertama shalat bersama imam dan
yang kedua menghadap musuh. Imam shalat bersama kelompok tersebut satu raka’at.
Setelah mereka menyelesaikan rakaat pertama, mereka menyempurnakan shalat sendiri-
sendiri sedangkan imam tetap berdiri.
Cara kedua

Imam membagi jamaah menjadi dua shaf ke belakang. Imam memulai shalat dari
bertakbiratul ihram sampai bangkit dari rukuk bersama seluruh jamaah. Imam turun untuk
sujud bersama shaf depan saja, sedangkan shaf yang di belakang berjaga-jaga.

Cara ketiga

Cara yang ketiga adalah imam shalat dengan sebagian jamaah secara sempurna dua rakaat
lalu salam, lalu imam shalat dengan jamaah lainnya sempurna dua rakaat lalu salam. Cara
yang ketiga ini disebut dengan shalat khauf Bathnu Nakhlah, karena Rasulullah shallallāhu
‘alaihi wasallam melakukannya di sana.

Cara Keempat
Imam membagi jamaah menjadi dua dan imam sholat bersama tiap kelompok satu raka’at.
Perincian tata cara keempat: Imam membagi jamaah menjadi dua, sekelompok sholat
bersamanya dan kelompok yang lain menghadap musuh. Imam shalat dengan kelompok
yang pertama satu rakaat penuh. Setelah sempurna satu rakaat, kelompok pertama
menggantikan posisi kelompok kedua menghadap musuh. Imam shalat dengan kelompok
kedua satu rakaat, lalu salam. Lalu kedua kelompok tersebut menyempurnakan shalat mereka
masing masing.

Cara Kelima

Imam akan shalat dengan satu kelompok satu raka’at, dengan kelompok yang lain satu
raka’at, mereka semua takbir bersama imam dan salam setelah imam.
Perincian tata caranya adalah:
Imam membagi jamaah menjadi dua kelompok, satu kelompok shalat bersama imam dan
yang lain menghadap musuh Imam memulai shalat dengan takbiratul ihram diikuti oleh
semua jama’ah, baik yang shalat dan yang menjaga Imam shalat dengan kelompok pertama
satu raka’at lalu mereka bergantian dengan yang menghadap musuh
I
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hari Jumat adalah hari istimewa, yang memiliki keutamaan untuk beramal sholeh. Salah
satu amalan yang tidak boleh dilewatkan di hari Jumat adalah ibadah sholat Jumat.
Pengertian sholat Jumat adalah aktivitas ibadah sholat wajib yang dilaksanakan secara
berjamaah bagi laki-laki muslim setiap hari Jumat. Pengertian sholat Jumat lainnya adalah
ibadah sholat dua rakaat yang dilakukan dengan berjamaah, dilaksanakan setelah khotbah
Jumat, dan pada waktu Dhuhur di hari Jumat. Hukumnya adalah wajib bagi laki-laki yang
sudah memenuhi syarat.

Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-
sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi
makmum. Nah, salat lima waktu yang kita lakukan sangat diutamakan untuk dikerjakan
secara berjamaah, bukan sendiri-sendiri (munfarid). Kalian perlu tahu bahwa hukum salat
wajib berjamaah adalah sunnah muakkadh, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan,
sebagian ulama mengatakan hukum salat berjamaah adalah fardu kifayah. Keutamaan salat
berjamaah bila dibandingkan salat munfarid adalah dilipatkan 27 derajat. Hadis Rasulullah
saw.: “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “salat berjamaah lebih utama
dibandingkan salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
Shalat khauf adalah shalat fardhu yang dikerjakan apabila kaum muslimin sedang berada
dalam keadaan perang, melawan musuh atau berjaga jaga dari serangan musuh. Shalat khauf
bukanlah shalat yang berdiri sendiri seperti halnya shalat ied atau yang lain, shalat khauf
adalah cara melaksanakan shalat wajib lima waktu dalam keadaan kondisi tadi secara
berjama’ah.

B. Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan diatas tentunya kami banyak mengalami kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca memberikan tanggapan dan tambahan terhadap
makalah kami. Sebelum dan sesudahnya kami haturkan terimakasih.
I

DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-sholat-jumat-tata-cara-dan-keutamaannya-kln.html

https://an-nur.ac.id/pengertian-shalat-berjamaah-syarah-sah-dan-halangan-shalat-berjamaah/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/shalat-khauf-pengertian-dalil-dan-tata-cara-mengerjakannya-
1x4kXTO1eDp/full

https://bekalislam.firanda.com/2957-shalat-khauf-fardhu-ain.html

https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=hukum-meninggalkan-shalat-jumat-
tanpa-
alasan#:~:text=Jika%20benar%2C%20mereka%20meninggalkan%20shalat,Ibn%20Hibban%20nom
or%20258
I

Anda mungkin juga menyukai