DOSEN :
HARTINAH, M.Pd
DISUSUN OLEH:
WARDAH ( nim)
NAWA ( nim)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha
Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan
sehingga makalah bahasa Indonesia tentang ‘, Metode penulisan ilmiah’ ini bisa selesai sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan siswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang penulisan ilmiah yang
merupakan salah satu bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia.
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana
terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap
adanya masukan serta kritikan yang membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR IS………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………
2. Rumusan Masalah………………………………………..
3. Tujuan Penulis……………………………………………
BAB II PEMBAHSAN
- Perwajahan
- Prakata
- Bab Pendahuluan
- Bab Analisis atau Bab Pembahasan
Kesimpulan…………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut
biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat
akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu :
tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.Sebagai hasil penelitian atau kegiatan
ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik
karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian,metode penelitian, teori yang dianut, objek
penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah
ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini
dimaksud kan karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada
khalayak terkait. Oleh karena itu,menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam
penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya
ilmiah itu sangat penting. Supaya disetiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang
berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara
tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah Metode penulisan
ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
- Perwajahan
9. Sistematika Karya Ilmiah
- Prakata
- Bab Pendahuluan
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan penulis menulis makalah tentang metode penulisan ilmiah adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan untuk mengetahui tentang metode penulisan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Metode Ilmiah, Tujuan Mempelajari Metode Penulisan Ilmiah, Sikap Ilmiah dan
Langkah-Langkah Pelaksanaan Penulisan Ilmiah
Setelah mahasiswa menguasai kaidah-kaidah bahasa yang benar pada paruh pertama
semester, pada paruh kedua semester mereka ditugasi menyusun karya ilmiah sederhana.
Karya ilmiah yang berkaitan dengan bidang yang ditekuni mahasiswa itu kira-kira sebanyak 8
—10 halaman dan disusun selama 6 minggu. Makalah tersebut harus dapat diserahkan pada
kuliah terakhir semester ini.
Sebelum memulai penyusunan karya tulis ilmiah, seorang penulis harus mengutarakan
ide/gagasan pokoknya. Gagasan pokok harus dinyatakan dengan jelas dalam kalimat lengkap.
Kalimat yang memuat gagasan pokok atau pokok pikiran tulisan itu disebut tesis. Untuk
memperjelas pembuatan tesis yang baik di bawah ini akan dipaparkan caranya.
Cara membuat tesis yang baik adalah sebagai berikut.
Tesis di atas akan mengarahkan penulis kepada tujuan awal penulisan. Penulis akan
memaparkan macam-macam peran perpustakaan sekolah bagi masyarakatnya yang dapat
mencakupi:
1. Perpustakaan berperan sebagai pusat pendidikan
2. Perpustakaan berperan sebagai pusat informasi
3. Perpustakaan berperan sebagai tempat rekreasi
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kerangka Teori
1.5 Sumber Data
1.6 Metode dan Teknik
DAFTAR PUSTAKA
2.4 Tahap Pengumpulan Data
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari
informasi dari kepustakaan (buku, surat kabar, majalah, ensiklopedia, brosur, kamus, internet,
dan lain-lain) mengenai hal-hal yang ada relevansinya dengan judul garapan. Informasi yang
relevan diambil sarinya dan dicatat pada kartu hasil studi. Di samping pencarian informasi dari
kepustakaan, penyusun juga dapat terjun ke lapangan. Data di lapangan dapat dikumpulkan
melalui pengamatan, wawancara, atau eksperimen.
2.8.2 Perwajahan
Yang dimaksud dengan perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karya ilmiah serta
aturan penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan estetika
naskah. Tata letak dan penulisan unsur-unsur karya ilmiah harus diusahakan sebaik-baiknya
agar karya ilmiah tampak rapi dan me-narik. Periksalah kulit luar naskah, halaman judul,
daftar isi, daftar pustaka. Sudah lengkapkah bagian-bagian di dalamnya? Dalam pembicaraan
tentang perwajahan tersebut akan dibahas a) pola ukuran kertas dan b) cara penomoran.
Pias kanan
Pias atas
Dikosongkan 5 cm
Dikosongkan 2,5cm
PRAKATA
_________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_________________________________________
Bagian yang dikosongkan di sebelah kanan kertas adalah 2,5 cm. Dalam pengetikan naskah
_____________________________________________
final, harap diperhatikan kaidah penyukuan kata dalam Pedomari Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan.
_____________________________________________
Tajuk "Prakata" atau "Ucapan Terima Kasih", Daftar Isi", "Bab 1 Pendahuluan", "Bab 2
Analisis" atau "Uraian Masalah" "Bab 3 Simpulan", "Daftar Pustaka", dan "Lampiran" harus
_____________________________________________
dituliskan dengan huruf kapital, terletak di tengah-tengah dan sekitar 5 cm dari pinggir atas
kertas, jadi seperenam bagian atas kertas dikosongkan, serta tidak diberi tanda baca apa pun.
_________________________________________
___________________________________
b. Penomoran dalam Karya Ilmiah
1. Angka yang Digunakan
________________________________________
Penomoran yang lazim digunakan dalam karya ilmiah adalah dengan angka Romawi kecil,
angka Romawi besar, dan angka Arab. Angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v) dipakai untuk
menomori halaman judul, halaman yang bertajuk prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik
(jika ada), daftar bagan (jika ada), daftar skema (jika ada), daftar singkatan dan lambang. Angka
Romawi besar (I, II, III, IV, V) digunakan untuk menomori tajuk bab pendahuluan, tajuk bab
analisis atau pembahsan, dan tajuk bab simpulan. Angka Arab (1,2,3,4,5) digunakan untuk
menomori halaman-halaman naskah mulai bab pendahuluan sampai dengan halaman terakhir
dan untuk menomori nama-nama tabel, grafik, bagan, dan skema.
BAB I
1.1
1.2
1.3
1.4
BAB II
2.1
2.2
2.2.1
2.2.2
a.
b.
1)
2)
a)
b)
(a)
(b)
BAB III
3.1
3.2
dst.
c. Penomoran Subbab Versi Lain
Penomoran judul subbab dan sub-subbab karya ilmiah dapat juga menggunakan angka
Romawi dan angka Arab sekaligus. Jika kita menggunakan konsep angka Romawi, unsur ke
bawahnya huruf besar, seperti A, B, C, dst. Di bawahnya digunakan angka Arab, seperti a, b, c,
dst. Agar lebih jelas lihat contoh kerangka berikut.
Secara prinsip, kalau dalam kerangka karya ilmiah itu ada Bab I tentu sekurang-kurangnya
harus ada Bab II. Kalau ada huruf A tentu minimal harus ada huruf besar B, dan seterusnya.
b. Maksud Penyusunan
Maksud penyusunan karya ilmiah dicantumkan di bawah judul, yang ditulis dengan
menggunakan huruf kapital pada semua awal kata, kecuali kata tugas, seperti di, dalam, dan,
bagi, untuk, dari, guna, dan yang. Isi pernyataan ini juga tidak diberi tanda baca apa pun.
Misalnya:
a) Makalah yang Disusun guna Melengkapi Syarat Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Bahasa Indonesia, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti
b) Skripsi yang Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Kedokteran,
Universitas Tarumangara
Nama penyusun dan nomor induk mahasiswa dicantumkan di bawah maksud
penyusunan dengan didahului kata Oleh dengan huruf awal kapital. Selanjutnya, nama
penyusun juga dituliskan dengan huruf awal kapital. Kemudian, singkatan nomor induk
mahasiswa (NIM tidak diberi titik) dan nomor induk mahasiswa dicantumkan di bawah nama.
Misalnya:
Oleh
Naim Sukasah
NIM 1391605
Kemudian, nama jurusan, fakultas, universitas, atau sekolah tinggi tampat penyusun
berkuliah dicantumkan di bawah identitas penyusun yang diikuti nama kota tempat pe-
nyusunan dan tahun penyusunan. Keterangan ini ditulis-kan dengan huruf kapital semua awal
kata, kecuali kata tugas. Dalam penulisan harus diusahakan agar setiap unsur di atas dituliskan
dalam baris yang berbeda. Misalnya:
Harus diperhatikan oleh penyusun karya ilmiah, jarak antarjudul, penyusun, dan nama
lembaga pendidikan tinggi itu diusahakan sama. Selain itu, bagian yang kosong pada pias atas
dan pias bawah serta pias kiri dan pias kanan tidak melampaui batas yang ditentukan oleh pola
ukuran kertas.
Dalam menyajikan bagian-bagian yang terdapat pada kulit luar, dapat digunakan
sistem simetris dan dapat pula digunakan sistem lurus.
Perhatikan contoh-contoh berikut.
PENGARUH PROMOSI
ercantum dalam halaman judul merupakan turunan semua hal yang terdapat dalam
TERHADAP PENJUALAN PRODUK
kulit
PT INTERDELTA, JAKARTA
NIM 3103070
2.9.2 Prakata
Prakata ditulis secara singkat, tetapi jelas. Dalam hubungan itu, unsur-unsur yang
dicantumkan dalam prakata hendaklah dibatasi pada (1) puji syukur kepada Tuhan yang telah
memberikan kekuatan kepada penulis karya ilmiah, (2) penjelasan tentang pelaksanaan penyu-
sunan karya ilmiah, (3) informasi tentang arahan dan bantuan dari berbagai pihak, (4) ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang memungkinkan tersusunnya karya ilmiah, dan (5)
penyebutan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun penyusunan, serta nama penyusun karya
ilmiah.
Tajuk PRAKATA dituliskan dengan huruf kapital seluruhnya tanpa diberi tanda baca apa
pun dan diletakkan turun sekitar seperenam bagian (lima sentimeter) dari pinggir atas kertas
dan persis di tengah-tengah.
Daftar Singkatan
AI : aneka industri
BP : batas produksi
IK : industri kecil
Dalam bagian utama ini ditampilkan, sekurang-kurangnya, tiga bab sajian, yaitu
1. bab pendahuluan;
2. bab analisis dan pembahasan; serta
3. bab simpulan dan saran. (Saran tidak selalu diperlukan)
Tiap-tiap sajian dalam bagian ini memiliki pula beberapa macam permasalahan, seperti
tercantum di bawah
a. Latar Belakang
Subbab latar belakang ini, sekurang-kurangnya, men-cantumkan alasan penulis mengambil
judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari karya ilmiah tersebut. Bagian ini
mengemukakan juga beberapa buku yang telah dibaca yang juga mempermasalahkan topik
yang sama atau yang relevan, dan menyebutkan perbedaannya dengan pembahasan karya
ilmiah yang ditulis sekarang. Bagian ini mencantumkan juga bagian-bagian yang akan dibahas
dalam bab-bab berikutnya agar pembaca segera menge-tahui garis besar penelitian ini secara
sepintas lalu.
b.Rumusan Masalah
Rumusan masalah berkenan dengan pembatasan masalah yang dibahas. Dalam hal ini,
pembatasan masalah itu hendaknya terperinci, istilah-istilah yang berhubungan dengan itu
dirumuskan secara tepat. Rumusan masalah ini dijabarkan bersesuaian dengan tujuan
pembahasan. Andai-kata judul karangan itu adalah "Manfaat Desain Interior bagi Perumahan
Tempat Tinggal di Jakarta", ruang lingkupnya, misalnya, adalah sebagai berikut.
Ruang lingkup pembahasan ini adalah manfaat desain interior. Yang dimaksud dengan
manfaat desain interior adalah kegunaan ruangan dalam rumah tinggal. Hal ini akan dilihat
dari segi penyusunan ruangan, pembagian ruangan, penyinaran matahari, dan penggantian
udara". Dengan demikian, karya ilmiah ini tidak perlu memper-masalahkan hubungan
antarwarga dalam suatu kompleks perumahan dan tidak perlu menguraikan bahan-bahan yang
diperlukan untuk suatu bangunan.
Rumusan masalah karya ilmiah dapat disajikan dalam bentuk pernyataan atau dalam
bentuk bentuk pertanyaan. Namun, kebanyakan penulis karya ilmiah merumuskan
permasalahannya dalam bentuk pertanyaan. Dengan begitu, dalam pembahasannya nanti si
peneliti akan berpegang teguh pada pertanyaan tersebut. (Sebelum diajukan pertanyaan,
penulis karya ilmiah membuat dahulu kalimat pengantar yang relevan).
Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan, antara lain, sebagai berikut.
1) Mengapa terjadi……………………………………….?
2) Bagaimana proses …………………………………….?
3) Seberapa jauh dampak …….…………………………?
4) Seberapa besar sumbangan ……...…………………..?
5) Seberapa bermanfaat ……………….…………………?
6) Seberapa pentingkah …………………………….……?
7) Seberapa sering ………………………………………..?
8) Alat apa saja yang diperlukan ....…………………….?
9) Di mana terjadinya …………………………………...?
10) Apa solusi yang ditawarkan ……………………..….?
11) dan pertanyaan yang lain.
Di bawah ini ditampilkan satu contoh Rumusan Masalah yang ditulis Aji).
c. Tujuan Penelitian
Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan penelitian dengan jelas, yaitu gambaran hasil
yang akan dicapai. Tujuan penelitian, pada dasarnya, merupakan jawaban atas pertanyaan
dalam rumusan masalah. Jika dalam rumusan masalah diajukan lima pertanyaan, dalam tujuan
penelitian pun dicantumkan lima jawaban; jika rumusan masalah hanya berisi tiga pertanyaan,
tujuan penelitian pun hanya berisi tiga macam.
Seperti halnya rumusan masalah, tujuan penelitian pun diawali dengan kalimat
pengantar yang relevan.
Perhatikan contoh Tujuan Penelitian yang ditulis Aji, yang terdiri atas lima macam karena
dalam rumusan masalah pada 1.2 di atas, hal-hal yang akan diungkap dalam penelitian ini juga
terdiri atas lima macam.
1.3Tujuan Penelitian
Berkenaan dengan permasalahan pada 1.2 di atas,
tujuan penelitian tentang “Perkembanagn Koperasi Simpan Pinjam di Indonesia” adalah
1) ingin menjelaskan masalah koperasi dan koperasi simpan pinjam;
2) ingin mengetahui sejarah koperasi simpan pinjam di Indonesia;
3) ingin menggambarkan perkembangan koperasi simpan pinjam di Indonesia saat
ini;
4) ingin menguraikan peranan koperasi simpan pinjam di dalam masyarakat;
5) ingin mengetahui manfaat koperasi simpan pinjam dalam masyarakat.
d. Anggapan Dasar dan Hipotesis
Anggapan dasar (yang disebut juga asumsi) adalah isi pernyataan umum yang tidak
diragukan lagi kebenarannya. Anggapan dasar inilah yang akan memberikan arah kepada
penulis dalam mengerjakan penelitiannya dan anggapan dasar ini pula yang akan mewarnai
simpulan penelitian yang diambil.
Anggapan dasar dapat juga berupa suatu teori atau prinsip yang berkaitan dengan pokok
masalah yang akan diteliti, yang sudah dapat dipertanggungjawabkan. Isi pernyataan
anggapan dasar harus ringkas, jelas, dan relevan dengan masalah yang dikemukakan.
Jika anggapan dasar sudah ditentukan, kini Anda membuat hipotesis. Hipotesis tidak sama
dengan dugaan. Hipotesis merupakan teori penyamarataan coba-coba dan merupakan suatu
prinsip baru berdasarkan hasil observasi yang sistematis terhadap fakta yang khas.
Hipotesis (disebut juga hipotesis kerja) adalah isi pernyataan yang berupa generalisasi
tentatif (sementara) tentang suatu masalah, yang belum pasti kebenarannya. Hipotesis inilah
yang akan diuji benar atau tidak benarnya dalam penelitian ini. Boleh jadi, dalam simpulan
nanti ternyata hipotesis itu benar atau hipotesis itu tidak benar.
Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana.
f. Kerangka Teori
Kerangka teori berisi prinsip-prinsip dasar yang memengaruhi pembahasan. Prinsip-prinsip
dasar teori itu dikutip dari berbagai sumber, seperti dari buku, majalah, surat kabar, tabloid,
kamus, jurnal ilmiah, atau internet, yang dikemukakan oleh para pakar dalam bidangnya.
Kerangka teori dalam penelitian ilmiah berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah
kerja yang akan dilakukan peneliti. Kerangka teori akan membantu peneliti dalam membahas
masalah yang sedang diteliti. Kerangka teori itu harus dapat menggambarkan tata kerja teori
itu. Misalnya, kerangka teori untuk hal-hal yang berhubungan dengan desain interior adalah
bagaimana seharusnya penyusunan ruangan, pembagian ruangan, penggantian udara, dan
penyinaran matahari ke dalam ruangan. Semua teori yang menunjang peranan desain interior
suatu rumah tinggal dikemukakan secara jelas di sini. Dalam bab-bab selanjutnya, semua
penerapan teori dipakai. Jadi, pada bagian kerangka teori, semua teori dipasang. (Uraian
lengkap dan contoh-contoh pengutipan untuk kerangka teori dibicarakan khusus pada subbab
8.11).
Ada juga kelaziman pada perguruan tinggi tertentu yang menempatkan kerangka teori
pada sebuah bab. Biasanya, karya ilmiah jenis ini memaparkan landasan teoretisnya secara
menyeluruh (komprehensif) dan mendetail (terperinci). Jadi, para mahasiswanya dianjurkan
untuk menempatkan kerangka teori penelitiannya pada Bab II secara khusus. Pada Bab II itulah
si peneliti mengemu-kakan semua prinsip dasar dan pokok pikiran para pakar yang akan
dijadikannya sebagai “pisau analisis” peneli-tiannya.
Karya ilmiah ditutup dengan bab simpulan. Jika diperlukan, simpulan disertai dengan
saran penulis bagi peneliti selanjutnya, bagi lembaga pendidikan tinggi, atau bagi pemerintah
yang sedang berkuasa dalam membuat kebijakan.
a. Daftar Pustaka
Ciri khas karya ilmiah adalah adanya kerangka teori dan daftar pustaka. Uraian lengkap
tentang tata cara penyusunan daftar pustaka dapat Anda pelajari pada subbab 8.12.
b. Lampiran
Laporan akhir, skripsi, atau tesis lazim dilengkapi dengan lampiran. Lampiran dapat
berupa korpus data, dapat berupa denah lokasi penelitian, atau bagan organisasi instansi yang
diteliti. Tujuan dicantumkannya lampiran adalah agar pihak-pihak yang menerima laporan
tersebut dapat mempertimbangkan dengan lebih teliti dan lebih saksama hasil penelitian
tersebut.
digarap hendaknya dicatat pada kartu hasil studi pustaka. Keterangan itu dapat berupa rumus,
definisi, atau perincian yang berhubungan erat dengan pokok garapan dan dituliskan dalam
kartu hasil studi pustaka, yang berukuran sekitar 14 x 10 cm2.
Segala isi pernyataan atau keterangan yang menurut pendapat kita sangat relevan dengan
karya tulis ilmiah yang akan ditulis, isi pernyataan itu segera dipindahkan ke dalam kartu hasil
studi pustaka yang sudah disiapkan. Tuliskan pokok masalah pada sudut kanan sebelah atas.
Di bawah pokok masalah, kita mencantumkan data ke-pustakaan (pengarang, tahun terbit,
judul buku, tempat terbit, nama penerbit, dan nomor halaman). Data kepustakaan ini akan
digunakan nanti pada waktu kita akan merujuknya. Di bawah data kepustakaan, kita mengutip
isi pernyataan atau keterangan yang diperlukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dan Saran