XI
i
XI
MODUL BAHASA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Modul
Bahasa Indonesia untuk siswa/i SMA/MA ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul Bahasa Indonesia ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Modul Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat membantu siswa/siswi dalam mempelajari dan
memahami dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan pembelajaran
Bahasa Indonesia dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa/siswi serta teori singkat untuk
memperdalam pemahaman siswa/i mengenai materi yang dibahas.
Penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan Modul Bahasa Indonesia ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan Modul Bahasa Indonesia ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.
penyusun
ii
MODUL BAHASA INDONESIA
DAFTAR ISI
iii
MODUL BAHASA INDONESIA
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas XI
Alokasi waktu : 8 x 45 Menit (4 x Pertemuan)
Judul modul : Bermain Drama
B. Kompetensi Dasar
No. KD Indikator
3.18 Mengidentifikasi alur 3.18.1 Memahami struktur drama yang dibaca
cerita, babak demi babak, atau ditonton
dan konfik dalam drama
yang dibaca atau ditonton. 3.18.2 mengidentifikasi unsur-unsur drama
4.18 Mempertunjukan salah satu 4.18.1 Memerankan salah satu tokoh dalam
tokoh dalam drama yang naskah drama yang dibaca sesuai dengan
dibaca atau ditonton secara watak tokoh tersebut.
lisan
4.18.2 Memberi tanggapan, serta memperbaiki
hasil kerja dalam diskusi kelas.
3.19 Menganalisis isi dan 3.19.1 Menganalisis isi drama yang dibaca atau
kebahasaan drama yang disimak
dibaca atau ditonton. 3.19.2 Menganalisis kebahasaan dalam drama
yang dibaca atau disimak
4.19 Mendemonstrasikan sebuah 4.19.1 Merancang pementasan dan
naskah Drama dengan mendemonstrasikan drama sebagai seni
memerhatikan isi dan pertunjukan dengan memperhatikan tata
kebahasaan.
panggung, kostum, tata musik, dan
sebagainya.
4.19.2 Memberikan tanggapan terhadap
pementasan drama kelompok lain.
1
MODUL BAHASA INDONESIA
1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita, yang
biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atapun amanat tentang isi
keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh dalam atau tokoh
tertentu.
3. Dialog adalah Dialog adalah percakapan yang ada di dalam suatu drama. Percakapan
tersebut terjadi antar tokoh untuk menggambarkan kehidupan, watak, permasalahan,
dan solusi dalam suatu drama.
2
MODUL BAHASA INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 1
Mengidentifkasi alur cerita, babak demi babak, dan konfik dalam drama yang dibaca atau
ditonton.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran satu peserta didik diharapkan mampu:
B. Materi
Drama adalah karya sastra yang menggambarkan gerak kehidupan manusia. Drama
memperlihatkan tontonan tentang realitas kehidupan, karakter, dan perilaku manusia melalui
partisipasi dan dialog yang dipertunjukkan, dalam drama terdapat konflik dan beban emosional,
yang dirancang khusus untuk teater.
1. Struktur Drama
3
MODUL BAHASA INDONESIA
1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita, yang
biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atapun amanat tentang isi
keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh dalam atau tokoh
tertentu.Dialog adalah
3. Dialog adalah percakapan yang ada di dalam suatu drama. Percakapan tersebut terjadi
antar tokoh untuk menggambarkan kehidupan, watak, permasalahan, dan solusi dalam
suatu drama.
✓ Dalam drama terdapat beberapa bentuk drama, di antaranya, adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya
a. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk
puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
b. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
2. Berdasarkan sajian isinya
a. Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau
muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak
menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan
kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian diantara
tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka
atau kesedihan.
b. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun
selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan
bahagia.
c. Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur
dukacita, tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
3. Berdasarkan kuantitas cakapannya
a. Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
b. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
c. Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
4. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
a. Opera, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
b. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari.
c. Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.
5. Bentuk-bentuk lain
a. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi
4
MODUL BAHASA INDONESIA
5
MODUL BAHASA INDONESIA
1) Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama, seperti di
rumah, medan perang, di meja makan.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama, seperti pagi
hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
c. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang
melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misalnya, dalam
budaya Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua.
2) Penokohan
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifkasikan sebagai berikut.
a. Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil)Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang
bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan
tokoh lain itu.
b. Tokoh idaman (the type character)Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan
karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
c. Tokoh statis (the static character)Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa
perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
d. Tokoh yang berkembang. Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter
berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula adalah
seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan budiman.
3) Dialog
Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah dipergunakan
untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang
terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; harus pula dapat
mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut
berperan di atas pentas.
Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-
hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas
dan tepat sasaran. Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.
4) Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan,
kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema drama, kita
perlu mengapresasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang
dinyatakan secara tersirat. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus memahami
drama itu secara keseluruhan.
5) Pesan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu
kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya
dalam keseluruhan isi drama.
6
MODUL BAHASA INDONESIA
LATIHAN
Judul Penyesalan
Di sebuah kelas SMA, hiduplah 4orang siswa yang sedang bahagia. Namun kondisi berubah
ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.
Singkat cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar, maka akan
dianggap menang dan bisa memerintah orang yang kalah. Ririn berusaha keras untuk belajar,
sedangkan Roy berjuang keras untuk membuat contekan di kertas kecil.
(Saat Ujian)
Akhirnya ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada
semua siswanya. Pak Asep: Ini hasil ujian kalian (sambil membagikan kertas).
Ririn: Hore! Nilaiku 85 (tersenyum puas.
Zainal: Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin cuma 60. Roy: Lhah Pak, kok nilai
ujian saya cuma 50?
Pak Asep: Sebab soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi. Roy: Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn: Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu gak nyontek lagi waktu
ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa lepas).
Pak Asep: Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya
kurangi 5 poin lagi!
7
MODUL BAHASA INDONESIA
Akhirnya, Roy menyadari kesalahannya dan berjuang keras untuk belajar. Dia tidak pernah
menyontek saat ujian lagi.
Soal 1
1. Sebutkan dan jelaskan bagian dalam dialog pada teks drama!
2. Tentukan struktur teks pada teks drama “penyesalan”!
3. Naskah teks drama “penyesalan” yang diatas termasuk jenis drama?
4. Jelaskan perbedaan antara drama domestik dengan drama rakyat!
5. Sebutkan dan jelaskan jenis drama berdasarkan sajian isinya!
Sahabat Baru
Mita: “Iya dong, tugas kita sebagai pelajar kan memang harus belajar. Hehehe…”
Anggi: “Iya juga sih. Eh ngomong-ngomong kalian tahu tidak, ada murid baru yang akan
masuk ke kelas kita hari ini.”
Anggi: “Lelaki, tapi aku juga belum tahu siapa namanya dan seperti apa rupanya.” [Bel sekolah
berbunyi]
Mita: “Eh ayo masuk kelas!”
(Ketiganya memasuki ruang kelas. Ibu guru masuk bersama seorang murid baru.)
Ibu Guru: “Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan teman baru dari Aceh, ia akan
menjadi teman sekelas kalian. Silakan perkenalkan dirimu, nak!”
Ridwan
Ridwan: “Selamat pagi, teman-teman. Nama saya Muhammad Ridwan. Saya berasal dari Aceh.”
Mita [berbisik pada Anggi]: “Jauh sekali ya, dari Aceh pindah ke Bandung!”
[Anggi hanya mengangguk tanda setuju]
Ibu Guru: “Ridwan, kamu duduk di belakang Doni ya [menunjuk sebuah meja kosong]. Untuk
sementara kamu duduk sendiri dahulu karena jumlah siswa di kelas ini ganjil.”
Ibu Guru: “Ya baiklah, sekarang kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku kalian
di halaman 48….” [Pelajaran pun dimulai]
Tiba saatnya jam istirahat. Ridwan, yang belum memiliki teman, diam saja duduk di kursinya
8
MODUL BAHASA INDONESIA
sambil menunduk. Rupanya belum ada yang mau mendekati Ridwan. Semua siswa di kelas itu
masih sungkan dan hanya mau tersenyum saja padanya tanpa berani mengajak ngobrol lebih
lanjut.
Doni: “Psst, Mit, Nggi, coba lihat anak baru itu, sendirian saja ya!” [berbisik pada Mita dan
Anggi saat mereka baru kembali dari kantin]
Anggi: “Hei, Ridwan. Kenalkan, aku Anggi, ini Ridwan dan Mita [menunjuk
kedua temannya].” [Ketiganya duduk di sekeliling Ridwan]
Ridwan: “Hai, salam kenal.”
Ridwan: “Aku… Aku bawa bekal makanan [pelan sekali, sambil tertunduk].”
Saat jam pulang sekolah, Ibu Guru memanggil Anggi dan Doni yang hendak
pulang ke rumah. Ibu Guru: “Anggi, Doni! Ke sini sebentar. Ibu mau
menanyakan sesuatu.”
[Anggi dan Doni menghampiri Ibu Guru]
Doni: “Ada apa, Bu?”
Ibu Guru: “Itu, bagaimana perilaku Ridwan di kelas? Apakah
ia bisa membaur?”
Doni: “Dia agak pendiam, Bu. Dan suka menunduk saat
berbicara.”
Anggi: “Tadi di jam istirahat, kami berdua dan Mita berusaha mendekatinya. Kami mengobrol
cukup lama, ia anak yang baik kok, hanya saja ia seperti agak kurang percaya diri dan muram.”
Ibu Guru: “Hmm… begitu ya. Anak-anak, Ridwan adalah salah satu korban selamat tragedi
tsunami Aceh beberapa bulan yang lalu. Kedua orang tuanya tewas terhempas ombak. Kini
hanya tinggal ia dan adik perempuannya, Annisa. Annisa masih duduk di kelas 4 SD, di SD V
kota kita ini.”
Ibu Guru: “Iya. Untungnya, seorang pamannya tinggal di Bandung sehingga ia dan adiknya
tinggal di sini. Mereka tergolong masyarakat prasejahtera, sehingga Ridwan benar-benar harus
berhemat. Pamannya berkata pada Ibu tadi pagi, ia tak mampu memberi uang jajan yang cukup
untuk Ridwan sehingga Ridwan harus bekal nasi setiap hari agar tidak lapar di sekolah.”
Ibu Guru: “Ya sudah, Ibu cuma mau bilang begitu. Kalian berbaik-baiklah dengannya. Temani
dia agar tak merasa kesepian dan terus berduka.”
9
MODUL BAHASA INDONESIA
Doni: “Eh, kalian membawa apa yang aku bilang kemarin, kan?”
Doni, Anggi, dan Mita mengeluarkan bekal makanan mereka. Ketiganya juga membawa
makanan camilan untuk dimakan bersama-sama, tentu saja Ridwan juga kebagian. Dengan
makan bersama setiap hari, mereka berharap bisa membuat Ridwan lebih ceria. Setelah
makan…
Mita: “Kamu ini bicara apa, sih? Kita kan teman, wajar saja jika kita saling bersikap baik.”
Semenjak itu Ridwan menjadi semakin kuat karena dukungan teman-teman barunya. Siswa-
siswa lain di kelas itu pun banyak yang bergabung membawa bekal untuk dimakan bersama-
sama pada jam istirahat. Suasana menjadi semakin menyenangkan
Soal 2
10
MODUL BAHASA INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 2
Mempertunjukan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran, perserta didik diharapkan
1. Mampu membedakan tokoh dalam drama
2. Mampu mempertunjukkan atau memperagakan tokoh yang dibaca atau
ditonton.
B. Materi
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menulis drama adalah aturan penulisan
skenario. Misalnya, instruksi perilaku karakter harus ditulis berbeda dari teks dialog aktor
untuk memudahkan aktor memainkan karakter.
11
MODUL BAHASA INDONESIA
a. Karakter
merupakan aktor yang memiliki peran lebih dari aktor lain, karakternya bisa protagonis
atau antagonis.
b. Wawancara / Percakapan
adalah dialog atau monolog yang harus diucapkan oleh para tokoh cerita.
c. Kramagung
merupakan indikasi tingkah laku, perbuatan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh. Dalam naskah drama, kramagung ditulis dalam tanda kurung (biasanya dicetak
miring).
Seorang tokoh dapat bertindak karena tokoh tersebut memiliki konflik. Konflik dalam
akting tidak lepas dari adanya karakter-karakter yang saling bertentangan. Gerakan atau
tindakan para tokoh, bahkan melalui dialog lisan, dapat membentuk suatu peristiwa.
Peristiwa-peristiwa ini berkisar dari konflik biasa hingga konflik yang intensif. Hal yang
perlu diingat adalah peristiwa konflik tidak terjadi, mereka melalui tahapan alur. Dalam hal
ini, satu peristiwa akan menghasilkan peristiwa lain.
LATIHAN
Perhatikan naskah drama di bawah ini!
Tentang Kejujuran
Nuril : San, kamu kemarin lihat dompet aku, tidak? soalnya dompet aku hilang, dan sepertinya
dompet tersebut jatuh disekitar taman.
Iba :Iya, aku juga tidak melihat dompet. Dompet kamu ada
uangnya banyak? Nuril :Tidak banyak, tapi kan ada banyak
barang berharga dalam dompet tersebut.
Sandi yang merasa seperti ada yang tidak beres menaruh rasa curiga kepada Ahsan dan Iba,
karena pada saat itu tidak ada orang lain ditaman kecuali mereka berdua.
Sandi : Apa benar kalian tidak melihat dompetnya Nuril? bukankah kemarin yang terakhir
ditaman itu cuma ada kalian berdua.
12
MODUL BAHASA INDONESIA
Sandi : Tentu saja aku tidak menuduh kamu! aku kan cuma mau memastikan apakah kamu
melihat atau tidak. Iba : Kalau kamu tidak nuduh, ya nadanya jangan seperti itu! kamu kan
bisa nanya baik-baik.
Melihat Ahsan, Iba dan Sandi sedang tegang, Nuril pun mencoba mencairkan suasana.
Nuril : Ya sudah.. sudah.. tidak usah dibahas lagi, mungkin dompetku memang tidak jatuh
ditaman. Lagian kalau Ahsan dan Iba yang menemukannya pastinya mereka juga kan ngasih
tahu aku.
Waktu sudah terlihat semakin senja. Mereka berempat pun segera pulang kerumah masing-
masing dimana mereka tinggal satu kampung.
Nuril : Tidak ada, kamu ini ada-ada saja. Ya biasa, sesama teman kan biasa saling kumpul dan
mengobrol.
Kemudian Sandi menceritakan duduk permasalahan yang sebenarnya kepada Tasya. Sandi
bercerita kepada Tasya tentang dompet Nuril yang hilang.
Sandi : Begini, dompet Nuril itu jatuh. Perkiraan Nuril jatuhnya ditaman, dan setahu aku
kemarin itu yang terakhir terlihat ditaman itu cuma ada Ahsan dan Iba, jadi Nuril
menanyakannya kepada Ahsan dan Iba, tapi mereka tidak melihat dompet tersebut.
Seketika Tasya ingat, bahwa sewaktu dia lewat depan taman itu kemarin dia melihat Ahsan dan
Iba sedang memegang sebuah dompet. Tasya pun menanyakan hal tersebut kepada Ahsan dan
Iba.
Ahsan : Tidak, aku tidak melihat. Kan kalau aku melihat pasti aku
Tasya : Terus yang kalian pegang dan kalian cek isinya kemarin itu dompet siapa? setahuku
kalian selama ini tidak pernah memakai dompet, iya kan?
13
MODUL BAHASA INDONESIA
Iba dan Ahsan seketika langsung terdiam dan tidak bisa ngomong apa-apa. Dia tidak menyangka
kalau ternyata Tasya mengetahuinya.
Soal
1. Catatlah nama-mana tokoh yang terdapat pada naskah di atas berjudul “Tentang
Kejujuran”!
2. Bentuklah kelompok dengan teman sebaya
3. Diskusikanlah dengan kelompok anda untuk menentukan salah satu tokoh dalam
naskah drama tersebut.
4. Demonstrasikan di depan kelas!
14
MODUL BAHASA INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 3
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mencermati isi modul serta mengerjakan soal
pelatihan, kalian diharapkan dapat menganalisis isi dan bahasa teks drama
dengan jujur, penuh rasa ingin tahu, dan bertanggung jawab.
B. Materi
Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog. Oleh karena itu,
kalimat-kalimat yang tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog atau tuturan
langsung para tokohnya. Adapun kalimat- kalimat tidak langsung ada pula pada bagian
prolog dan epilognya. Drama pun menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog
atau epilognya. Karena melibatkan banyak pelaku (tokoh), kata ganti yang lazim digunakan
adalah mereka.
Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata gantinya adalah kata orang pertama
dan kedua. Mungkin juga digunakan kata-kata sapaan. Seperti kata-kata ganti yang dimaksud
adalah aku, kita, Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering
kali menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya, aduh, sih, dong. Mungkin di
dalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-
kalimat seru, suruhan, pertanyaan.
15
MODUL BAHASA INDONESIA
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contoh:merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengalami.
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk meng-gambarkan tokoh,
tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud
Misalnya: rapi, bersih, baik, gagah, kuat.
BABAK PERTAMA
MUSIK BLUES FADE IN. LAMPU MEREDUP. BAPAK MELAMUN. IBU MASIH
MEMBACA. MUSIK BLUES FADE OUT. LAMPU TERANG.
BAPAK :Bu….
IBU :Ya….
BAPAK :Baca buku apa sih?
IBU :(Sambil membaca sampulnya) Oh, ini buku baru: Cara Melawan Teror
BAPAK :Apa katanya?
IBU :Baru juga mulai baca. Belum tahu isinya. Habis diajak ngomong terus sih!
BAPAK :Yah, di sampul belakang kana da kecapnya.
IBU : (Melihat sampul belakang) Apa ya katanya?(Membaca) Buku ini perlu
dibaca penduduk Negara negara yang akan hancur, karena dalam masyarakat seperti itu
kendali hukum sangat mengendor, tatanan nilai kabur, sehingga melahirkan anarki. Setiap
orang berbuat seenak perutnya sendiri dan memaksakan kehendaknya dengan teror . itulah
gunanya buku ini: Cara Melawan Teror. Perlu dibaca oleh mahasiswa, aktifis, wartawan,
penasehat hukum dan berbagai profesi yang rawan terror. Buku ini juga berguna bagi siapa
saja yang merasa perlu lebih siap melawan teror.
BAPAK :Untuk apa kamu baca itu?
16
MODUL BAHASA INDONESIA
17
MODUL BAHASA INDONESIA
18
MODUL BAHASA INDONESIA
19
MODUL BAHASA INDONESIA
IBU :Kerdil.
BAPAK :Kerdil.
BAPAK :Hallo! Ya? Salah! Salah sambung! Ini Cikini, bukan Jurang Mangu. Tidak
apa-apa. Selamat malam.
IBU :Terror lagi?
BAPAK :Bukan. Memang salah sambung.
IBU :Dulu Satria sering diteror lewat telepon
BAPAK :Ya, aku tahu. Aku juga sering diteror, dikira Satria.
IBU :(setelah jeda) Ah, Satria. Satria….
LAMPU MEREDUP
Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin
diungkapkan oleh penulis naskah. Berdasarkan keluasan tema itu dapat dikelompokkan ke
dalam dua jenis, yakni tema utama dan tema tambahan.
1. Tema utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon drama.
2. Tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat dalam drama yang
mendukung tema utama.
Tema-tema itu biasanya tidak disampaikan secara eksplisit. Setelah menyaksikan seluruh
adegan dan dialog antarpelaku dalam pementasan drama, kita akan dapat menemukan tema
drama itu. Kita harus menyimpulkannya dari keseluruhan adegan dan dialog yang
ditampilkan.
Walaupun tema dalam drama itu cenderung “abstrak”, kita dapat menunjukkan tema
dengan menunjukkan bukti atau alasan yang terdapat dalam cerita. Bukti-bukti itu dapat
ditemukan dalam narasi pengarang, dialog antarpelaku, atau adegan atau rangkaian adegan
yang saling terkait.
20
MODUL BAHASA INDONESIA
masalah (klimaks) yang nantinya akan menuju peleraian pada sruktur resolusi.
a. Mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada teks drama tersebut. Permasalahan dapat
ditemukan pada kutipan berikut.
:Bu!
IBU :Orang-orang itu menghabisinya seperti menghabisi seekor musang. Orang
itu digorok seperti binatang. Ibu menutupi mataku. Tapi aku tidak bisa melupakan sinar
matanya yang ketakutan. Aku masih ingat sinar mata orang-orang yang mengayunkan
linggisnya dengan hati riang. Kok bisa? Kok bisa terjadi semua itu. Bagaimana perasaan
anaknya mendengar jeritan bapaknya? Bagaimana perasaan istri mendengar jeritan
suaminya? Bagaimana perasaan ibu mendengar jeritan anaknya? Apa bapak yakin setelah
tiga puluh tahun lebih mereka bisa melupakannya? Mereka mungkin ingin lupa. Tapi apa
bisa? Politik itu apa sih, kok pakai menyembelih orang segala?
5. Mempertunjukkan tokoh
21
MODUL BAHASA INDONESIA
Lafal yang diucapkan pada saat memerankan tokoh Ibu harus jelas pada
saat mengucapkan kata pikiran dan berpikir sangat penting untuk diperhatiakan karena
berkaitan dengan kejelasan makna suatu kata. Berdasarkan contoh tersebut lafal adalah cara
seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa.
Intonasi yang digunakan pada kalimat Bego tapi berkuasa.adalah intonasi dengan
maksud kekecewaan. Berdasarkan contoh tersebut Intonasi adalah naik turunnya lagu
kalimat. Kalimat berita, perintah, dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang
berbeda.
Nada/tekanan yang digunakan pada kalimat Cara berpikir apa itu ya? Adalah nada
tinggi karena merupakan kalimat tanya. Berdasarkan contoh tersebut Nada/tekanan adalah
kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat
Ekspresi yang muncul pada kalimat Bego tapi berkuasa adalah ekspresi kekecewaan
dan kekesalan. Ekspresi yang muncul ketika berdialog itulah yang disebut mimik.
Berdasarkan uraian tersebut mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan
suatu emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik berperan dalam
memperjelas suatu maksud tuturan. Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan
atautinggah laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya, misalnya,
anggukan kepala, menggit jari.
Jika menilik dari penggalan teks drama Mengapa Kau Culik Anakku berikut ini akan
nampak terlihat isi drama tersebut.
22
MODUL BAHASA INDONESIA
dan berbagai profesi yang rawan terror. Buku ini juga berguna bagi siapa saja yang merasa
perlu lebih siap melawan terror.
Berdasarkan penggalan teks drama tersebut terlihat pada kalimat Buku ini perlu
dibaca
penduduk negara-negara yang akan hancur, karena dalam masyarakat seperti itu kendali
hukum sangat mengendor, tatanan nilai kabur, sehingga melahirkan anarki. Dari
pernyataan tersebut dapat dianalisis bahwa drama tersebut mengangkat tema politik. Teks
drama tersebut menceritakan keadaan politik dan peristiwa kekerasan yang terjadi pada
tahun 1965 dan seterusnya dimana tidak ada kejelasan sampai saat ini. Dan sampai saat ini
pun politik negara ini masih carut marut.
Untuk lebih jelasnya cermati dan perhatikan penggalan teks drama Mengapa Kau
IBU :Ya….
BAPAK :Baca buku apa sih?
IBU :(Sambil membaca sampulnya) Oh, ini buku baru:
Cara Melawan Teror BAPAK :Apa katanya?
IBU :Baru juga mulai baca. Belum tahu isinya. Habis diajak
ngomong terus sih! BAPAK :Yah, di sampul belakang kana da
kecapnya.
23
MODUL BAHASA INDONESIA
Aspek kebahasaan yang lain dapat dicermati pada penggalan berikut ini
Selain aspek kebahasaan yang telah di sebutkan di atas, masih ada aspek
kebahasaan yang lain, dapat dicermati pada penggalan teks drama berikut ini!
IBU :Waktu itu aku tidak tahu kalau sekolah libur. Aku berangkat ke sekolah.
Ketika sampai di kelas, aku Cuma mencium bau amis darah. Darah orang-orang yang disiksa
menyiprat di tembok, papan tulis dan bangku-bangku. Di mana-mana orang bergerombol,
berteriak-teriak, mencari orang-orang yang diburu.
BAPAK :Waktu
IBU :Begitu buruk. Begitu mengerikan. Tapi mengapa kita
sekarang mengulanginya?
BAPAK :Satria!
Analisis kebahasaan teks drama yang terdapat pada Mengapa Kau Culik Anakku adalah
kalimat tanya, kalimat percakapan sehari-hari, petunjuk laku, kalimat langsung, kata
sapaan,kata ganti, kata kerja mental, kalimat seru, konjungsi keterangan waktu dan kata sifat.
24
MODUL BAHASA INDONESIA
LATIHAN
Bacalah teks drama di bawah ini!
Teks 1
Lomba Masak
Reni, Ria, Untari, dan Susi sedang duduk-duduk di teras rumah Ria. Di atas meja
terhidang minuman dan sepiring pisang goreng. Peristiwa itu terjadi pada suatu sore
hari.
Ria : (penuh tanda tanya) sebetulnya sudah, tapi…. Apakah kalian setuju
Ria : Begini (diam sebentar). Kita buat saja masakan dari bahan-bahan
yang ada di sekitar kita. Kebetulan kami panen pisang dan singkong, kemarin. Nah,
kita bisa memanfaatkan kedua bahan itu.
Untari : Tapi….apakah masakan kita tidak memalukan? Sebab, singkong dan pisang hanya
bahan murah.
Susi : Benar pendapat Untari, tentunya kelompok kita akan membuat masakan dari bahan
yang lebih baik dan lebih mahal.
Reni : Tetapi aku setuju dengan pendapat Ria. Dengan bahan yang sederhana kita pun
dapat membuat makanan yang enak.Kebetulan kakakku pernah membuat makanan dari
bahan singkong dan pisang. Jadi, kita dapat belajar dari dia.
Ria : Ya, ibukupun pernah memasaknya, dan hasilnya … Kami semua senang.
Susi : Wah, mereka pasti akan memasak makanan yang enak dan mahal.
Reni : Ah, makanan mahal belum tentu enak rasanya. Dan kita harus mengingat kemampuan
kita.
Ria : Betul kata Reni, sebaliknya makanan yang murah belum tentu tidak enak. Maka,
sekarang kita putuskan saja, kelompok kita, kelompok II, akan membuat makanan dari bahan
singkong dan pisang.
25
MODUL BAHASA INDONESIA
Teks 2
Naik Kelas
Ardi : Aku tahu kamu adalah juara kelas. Tetapi dari tadi aku perhatikan wajahmu
tampak bimbang, seperti angin ribut. Coba lihat mereka! Bersorak-sorak gembira!
Mereka telah berhasil merebut kemenangan dalam kenaikan kelas ini meskipun tidak
menjadi juara seperti kau!
Citra : Ya!
Ardi : (Kecewa) Ah, kalau saja aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu, aku tentu
tidak akan main ragam pesona seperti ini! Tak tahulah apa yang hendak aku lakukan
dengan proyek termenungmu itu!
Semula….sebagai seorang kawan, aku ingin membantu.Siapa tahu kepalaku yang dungu
ini bisa memberikan pertolongan. Atau paling tidak, semacam perhatian yang khusus
terhadap masalah yang khusus pula.
26
MODUL BAHASA INDONESIA
Soal
Setelah kamu membaca kedua naskah di atas, ikutilah instruksi di bawah ini!
27
MODUL BAHASA INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 4
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami dan menguasai materi pada kegiatan pertama serta
menguasai materi dan seluruh kegiatan pada modul ini, diharapkan kalian
dapat menyusun teks drama dan mementaskannya
B. Materi
Mementaskan drama berarti kita mengaktualisasikan segala hal yang terdapat di dalam
naskah drama ke dalam lakon drama. Aktivitas yang menonjol dalam memerankan drama
adalah dialog antar tokoh, monolog, ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan perpindahan
letak pemain.
Sebelum memerankan drama, pertama-tama kita harus membaca dan memahami naskah
drama. Naskah berisi nama-nama tokoh, dialog, latar panggung, dan pelengkap lainnya
seperti (kostum, lighting, dan musik pengiring). Dalam naskah drama, yang menjadi
kuncinya adalah tingkah laku (akting) dan dialog (percakapan antartokoh) agar penonton bisa
memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kegiatan
membaca naskah drama dilakukan sampai dikuasainya naskah drama yang akan diperankan.
28
MODUL BAHASA INDONESIA
Dengan demikian, secara umum ada dua langkah utama yang harus kita lakukan ketika
akan mementaskan drama adalah sebagai berikut.
1) Memahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan, yakni melalui dialog-
dialognya serta kramagung atau petunjuk lakumyang dinyatakan langsung oleh
pengarang.
a) Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa. Aspek ini
penting kita perhatikan guna kejelasan makna suatu kata.
b) Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita, perintah, dan kalimat
tanya harus menggunakan intonasi yang berbeda. Intonasi kalimat untuk menyatakan
kegembiraan juga berbeda dengan kalimat yang bermakna kecemburuan.
c) Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat. Kata yang
ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan lebih kuat daripada kata lainnya.
d) Mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan suatu emosi: sedih,
gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik berperan dalam memperjelas suatu
maksud tuturan.
e) Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau tingkah laku seseorang
dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya, misalnya, anggukan kepala,
menggigit jari.
29
MODUL BAHASA INDONESIA
LATIHAN
Soal 1
1. Perankanlah naskah drama di bawah ini atau teks drama yang telah kamu susun dalam bab
sebelumnya, bersama beberapa orang teman. Perhatikanlah penghayatan, pelafalan, intonasi,
mimik, dan aspek-aspek pementasan lainnya. Pergunakan pula properti yang bisa
mendukung pementasan kelompokmu itu.
SAHABAT BARU
Mita: “Iya dong, tugas kita sebagai pelajar kan memang harus belajar. Hehehe…”
Anggi: “Iya juga sih. Eh ngomong-ngomong kalian tahu tidak, ada murid baru yang akan
masuk ke kelas kita hari ini.”
Anggi: “Lelaki, tapi aku juga belum tahu siapa namanya dan
[Ketiganya memasuki ruang kelas. Ibu guru masuk bersama seorang murid baru.]
Ibu Guru: “Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan teman baru dari Aceh, ia akan
menjadi teman sekelas kalian. Silakan perkenalkan dirimu, nak!”
Ridwan
berasal dari Aceh.” Mita [berbisik pada Anggi]: “Jauh sekali ya, dari Aceh
pindah ke Bandung!”
Ibu Guru: “Ridwan, kamu duduk di belakang Doni ya [menunjuk sebuah meja kosong]. Untuk
sementara kamu duduk sendiri dahulu karena jumlah siswa di kelas ini ganjil.”
Ibu Guru: “Ya baiklah, sekarang kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku kalian di halaman
48….”
30
MODUL BAHASA INDONESIA
Doni: “Psst, Mit, Nggi, coba lihat anak baru itu, sendirian saja ya!” [berbisik pada Mita dan
Anggi saat mereka baru kembali dari kantin]
Anggi: “Hei, Ridwan. Kenalkan, aku Anggi, ini Ridwan dan Mita
Wan!
[Keempat siswa ini mulai terlibat obrolan ringan sehingga Ridwan merasa ditemani]
Saat jam pulang sekolah, Ibu Guru memanggil Anggi dan Doni yang
hendak pulang ke rumah. Ibu Guru: “Anggi, Doni! Ke sini sebentar. Ibu
menghampiri Ibu
apa, Bu?”
Anggi: “Tadi di jam istirahat, kami berdua dan Mita berusaha mendekatinya. Kami
31
MODUL BAHASA INDONESIA
mengobrol cukup lama, ia anak yang baik kok, hanya saja ia seperti agak kurang percaya diri
dan muram.”
Ibu Guru: “Hmm… begitu ya. Anak-anak, Ridwan adalah salah satu korban selamat tragedi
tsunami Aceh beberapa bulan yang lalu. Kedua orang tuanya tewas terhempas ombak. Kini
hanya tinggal ia dan adik perempuannya, Annisa. Annisa masih duduk di kelas 4 SD, di SD
V kota kita ini.”
Ibu Guru: “Iya. Untungnya, seorang pamannya tinggal di Bandung sehingga ia dan adiknya
tinggal di sini. Mereka tergolong masyarakat prasejahtera, sehingga Ridwan benar-benar
harus berhemat. Pamannya berkata pada Ibu tadi pagi, ia tak mampu memberi uang jajan
yang cukup untuk Ridwan sehingga Ridwan harus bekal nasi setiap hari agar tidak lapar di
sekolah.”
Ibu Guru: “Ya sudah, Ibu cuma mau bilang begitu. Kalian berbaik-baiklah dengannya.
Temani dia agar tak merasa kesepian dan terus berduka.”
Doni, Anggi, dan Mita mengeluarkan bekal makanan mereka. Ketiganya juga membawa
makanan camilan untuk dimakan bersama-sama, tentu saja Ridwan juga kebagian. Dengan
makan bersama setiap hari, mereka berharap bisa membuat Ridwan lebih ceria. Setelah
makan…
Mita: “Kamu ini bicara apa, sih? Kita kan teman, wajar saja jika kita saling bersikap baik.”
Semenjak itu Ridwan menjadi semakin kuat karena dukungan teman-teman barunya. Siswa-
32
MODUL BAHASA INDONESIA
siswa lain di kelas itu pun banyak yang bergabung membawa bekal untuk dimakan bersama-
sama pada jam istirahat. Suasana menjadi semakin menyenangkan
Gerak
Nama Pemeran Penghayatan Pelafalan Intonasi Mimik Improvisasi
Tubuh
33
MODUL BAHASA INDONESIA
EVALUASI
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar!
Van Dijk: Tadikan bilang, bahwa isrimu cantik,bukan?Cantik sekalidan kaucinta sekali kepadanya?
Pedagang : yyya
VanDijk:Kaujugamengatakanpadakubahwakaulebihcintakepadanyadaripada nyawamu sendiri. Masih
ingat?
Pedagang : Ya !
Van Dijk: Baik..baik, nyawamu akan kuselamatkan, asal istrimu kau serahkan padaku.
Bagaimana, setuju?
Pedagang : Setuju major, setuju.
Van Dijk : Tadikaubilang kalau istrimu tak bisadibeli; kinikauberikan untuk membeli nyawamu.
Begitu mudah, begitu enteng!
34
MODUL BAHASA INDONESIA
Lurah: KenapaPakWongsoKariyotidakmelaporpadaPakJagabaya?
Cokro: Diasudahmelaporpada Pak Jagabaya!
Wongso: Edan! Diam saja atau telinga Pak Lurah yang sudah budeg! Tiap hari saya datang
kemari.TiapharisayaributdenganPakLurah.Tiapharisayateriakotot- ototandenganPak
Lurah,tapiPakLurahcumadiamsaja.Cumaplongaplongo.
35
MODUL BAHASA INDONESIA
Romeo :Petunjukcintayanggaibtelahmempersatukanakukehadapanmu.
Dan untuk cinta yang kudapatkan akan kutaruhkan segalanya. tapi….Akuseorang
Montague…..
Juliet : Dan aku seorang Capulet. Mengapa kita punya nama? Biarlah aku menjadi bukan
Capuletdankaubukan Montague, Romeo!
36
MODUL BAHASA INDONESIA
D. Latar
E. Unsur-unsur
37
MODUL BAHASA INDONESIA
KUNCI JAWABAN
No Kunci
Jawaban
1. D
2. A
3. B
4. D
5. D
6. D
7. B
8. A
9. A
10. D
1. Drama tragedi
2. Jenis-jenis percakapan dalam drama
• Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
• Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
• Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
3. Drama satu babak adalah drama yang hanya beberapa adegan saja.
4. Dialog
5. Amanat
38
MODUL BAHASA INDONESIA
GLOSARIUM
39
MODUL BAHASA INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. Kasim. (1981). Analisis Kebudayaan. Teater Rakyat di Indonesia. Tahun 1
Nomor 2
Barranger, Milly S. (1994). Understanding Plays. Boston: Allyn and Bacon. Elam, Keir.
The Semiotics of Theatre and Drama. New York:Metheun & Co.
Bahasa Indonesia : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
40
MODUL BAHASA INDONESIA
XI
41