Anda di halaman 1dari 44

MODUL BAHASA INDONESIA

XI

i
XI
MODUL BAHASA INDONESIA

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Modul
Bahasa Indonesia untuk siswa/i SMA/MA ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Modul Bahasa Indonesia ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Modul Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat membantu siswa/siswi dalam mempelajari dan
memahami dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan pembelajaran
Bahasa Indonesia dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa/siswi serta teori singkat untuk
memperdalam pemahaman siswa/i mengenai materi yang dibahas.

Penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan Modul Bahasa Indonesia ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan Modul Bahasa Indonesia ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Makassar-Surabaya, 23 November 2021

penyusun

ii
MODUL BAHASA INDONESIA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iii
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
A. Identitas Modul ................................................................................................................................. 1
B. Kompetensi Dasar ............................................................................................................................. 1
C. Deskripsi Singkat Materi ................................................................................................................... 2
D. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................................................ 2
KEGIATAN BELAJAR 1 .................................................................................................................................... 3
A. Tujuan Pembelajaran ........................................................................................................................ 3
B. Materi ................................................................................................................................................... 3
1. Struktur Drama ............................................................................................................................. 3
2. Mengidentifikasi Unsur-unsur Drama........................................................................................... 5
KEGIATAN BELAJAR 2 .................................................................................................................................. 11
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................................... 11
B. Materi ................................................................................................................................................. 11
KEGIATAN BELAJAR 3 .................................................................................................................................. 15
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................................... 15
B. Materi ................................................................................................................................................. 15
KEGIATAN BELAJAR 4 .................................................................................................................................. 28
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................................... 28
B. Materi ................................................................................................................................................. 28
EVALUASI..................................................................................................................................................... 34
KUNCI JAWABAN ..................................................................................................................................... 38
GLOSARIUM ................................................................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 40

iii
MODUL BAHASA INDONESIA

PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas XI
Alokasi waktu : 8 x 45 Menit (4 x Pertemuan)
Judul modul : Bermain Drama

B. Kompetensi Dasar
No. KD Indikator
3.18 Mengidentifikasi alur 3.18.1 Memahami struktur drama yang dibaca
cerita, babak demi babak, atau ditonton
dan konfik dalam drama
yang dibaca atau ditonton. 3.18.2 mengidentifikasi unsur-unsur drama

4.18 Mempertunjukan salah satu 4.18.1 Memerankan salah satu tokoh dalam
tokoh dalam drama yang naskah drama yang dibaca sesuai dengan
dibaca atau ditonton secara watak tokoh tersebut.
lisan
4.18.2 Memberi tanggapan, serta memperbaiki
hasil kerja dalam diskusi kelas.

3.19 Menganalisis isi dan 3.19.1 Menganalisis isi drama yang dibaca atau
kebahasaan drama yang disimak
dibaca atau ditonton. 3.19.2 Menganalisis kebahasaan dalam drama
yang dibaca atau disimak
4.19 Mendemonstrasikan sebuah 4.19.1 Merancang pementasan dan
naskah Drama dengan mendemonstrasikan drama sebagai seni
memerhatikan isi dan pertunjukan dengan memperhatikan tata
kebahasaan.
panggung, kostum, tata musik, dan
sebagainya.
4.19.2 Memberikan tanggapan terhadap
pementasan drama kelompok lain.

1
MODUL BAHASA INDONESIA

C. Deskripsi Singkat Materi


Drama adalah karya sastra yang menggambarkan gerak kehidupan manusia. Drama
memperlihatkan tontonan tentang realitas kehidupan, karakter, dan perilaku manusia melalui
partisipasi dan dialog yang dipertunjukkan, dalam drama terdapat konflik dan beban
emosional, yang dirancang khusus untuk teater.

1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita, yang
biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atapun amanat tentang isi
keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh dalam atau tokoh
tertentu.
3. Dialog adalah Dialog adalah percakapan yang ada di dalam suatu drama. Percakapan
tersebut terjadi antar tokoh untuk menggambarkan kehidupan, watak, permasalahan,
dan solusi dalam suatu drama.

Ciri-ciri kebahasaan pada teks drama sebagai berikut:


1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologi).
Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula dan kemudian.
2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang
terjadi.
Seperti: menyuruh, menibatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh.
Contoh:merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk meng-gambarkan tokoh,
tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud
Misalnya: rapi, bersih, baik, gagah, kuat.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Supaya belajar kalian dapat bermakna, maka yang perlu kalian lakukan adalah:
1. Pastikan kalian mengerti target kompetensi yang akan dicapai.
2. Mulailah dengan membaca materi.
3. Kerjakan soal latihannya.
4. Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang ada pada
bagian akhir dari modul ini. Hitunglah skor yang kalian peroleh.
5. Jika skor masih dibawah 70, cobalah baca kembali materinya, usahakan jangan
mengerjakan ulang soal yang salah sebelum kalian membaca ulang materinya.
6. Jika soal latihan telah kamu kerjakan, sekarang coba kerjakan tes pada kegiatan 1 ini.
7. Jika skor kalian sudah minimal tujuh puluh, kalian bisa melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya.

2
MODUL BAHASA INDONESIA

KEGIATAN BELAJAR 1

Mengidentifkasi alur cerita, babak demi babak, dan konfik dalam drama yang dibaca atau
ditonton.

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran satu peserta didik diharapkan mampu:

1. Memahami struktur drama yang dibaca dan yang ditonton


2. Mengidentifikasi bentuk drama
3. Memahami unsur-unsur drama

B. Materi
Drama adalah karya sastra yang menggambarkan gerak kehidupan manusia. Drama
memperlihatkan tontonan tentang realitas kehidupan, karakter, dan perilaku manusia melalui
partisipasi dan dialog yang dipertunjukkan, dalam drama terdapat konflik dan beban emosional,
yang dirancang khusus untuk teater.

1. Struktur Drama

3
MODUL BAHASA INDONESIA

1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita, yang
biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atapun amanat tentang isi
keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh dalam atau tokoh
tertentu.Dialog adalah
3. Dialog adalah percakapan yang ada di dalam suatu drama. Percakapan tersebut terjadi
antar tokoh untuk menggambarkan kehidupan, watak, permasalahan, dan solusi dalam
suatu drama.

Di dalam dialog terdapat beberapa bagian yaitu:


a. Orientasi, yaitu bagian pengenalan, menggambarkan situasi yang sedang atau sudah
terjadi.
b. Komplikasi, yaitu berisi konflik dan pengembangannya. Pada bagian ini tokoh
mengalami halangan untuk mencapai tujuannya.
c. Resolusi, adalah bagian akhir dari drama. Biasanya berisi penyelesaian konflik yang
dialami para tokoh.

✓ Dalam drama terdapat beberapa bentuk drama, di antaranya, adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya
a. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk
puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
b. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
2. Berdasarkan sajian isinya
a. Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau
muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak
menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan
kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian diantara
tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka
atau kesedihan.
b. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun
selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan
bahagia.
c. Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur
dukacita, tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
3. Berdasarkan kuantitas cakapannya
a. Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
b. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
c. Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
4. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
a. Opera, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
b. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari.
c. Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.
5. Bentuk-bentuk lain
a. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi

4
MODUL BAHASA INDONESIA

alur, penokohan, dan tematik.


b. Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
c. Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan
(muncul abad ke-18)
d. Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
e. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau
keruntuhan tokoh utama.
f. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara
kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
g. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada satu
tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
h. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival
rakyat yang ada (terutama di perdesaan).

2. Mengidentifikasi Unsur-unsur Drama

5
MODUL BAHASA INDONESIA

Berikut paparan unsur-unsur drama

1) Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama, seperti di
rumah, medan perang, di meja makan.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama, seperti pagi
hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
c. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang
melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misalnya, dalam
budaya Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua.
2) Penokohan
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifkasikan sebagai berikut.
a. Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil)Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang
bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan
tokoh lain itu.
b. Tokoh idaman (the type character)Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan
karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
c. Tokoh statis (the static character)Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa
perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
d. Tokoh yang berkembang. Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter
berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula adalah
seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan budiman.
3) Dialog
Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah dipergunakan
untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang
terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; harus pula dapat
mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut
berperan di atas pentas.
Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-
hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas
dan tepat sasaran. Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.
4) Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan,
kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema drama, kita
perlu mengapresasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang
dinyatakan secara tersirat. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus memahami
drama itu secara keseluruhan.
5) Pesan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu
kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya
dalam keseluruhan isi drama.

6
MODUL BAHASA INDONESIA

LATIHAN

Judul Penyesalan

Di sebuah kelas SMA, hiduplah 4orang siswa yang sedang bahagia. Namun kondisi berubah
ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.

Rena: Eh kalian udah belajar buat ulangan besok?


Roy: Belum
Zainal: Astaga, Innalillahi.
Rena: Apa? Kalau nilai ulangannnya jelek bisa dihukum.
Zainal: Paling-paling hukumannya juga cuma lari keliling lapangan bola 10 kali doang.
Rena: Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap pulang sekolah.
Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke arah Ririn).
Ririn: Sudah dong, Ririn (sambil menunjuk-nunjuk bangga ke dirinya sendiri).

Singkat cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar, maka akan
dianggap menang dan bisa memerintah orang yang kalah. Ririn berusaha keras untuk belajar,
sedangkan Roy berjuang keras untuk membuat contekan di kertas kecil.

(Saat Ujian)

Pak Asep: Baik anak-anak, silahkan buka lembar


soalnya sekarang! Ririn: Bismillah.
Roy: Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan ketahuan. (Sambil menempelkan
kertas contekan di pungguh Pak Asep).
Pak Asep: Bapak keluar dulu, ingat jangan nyontek atau bertanya pada temannya ya. Dan satu
lagi, jangan ribut. (keluar kelas).
Roy: Rencana B dimulai (menyilangkan kaki dan melihat kertas contekan
di atas sepatunya). Roy: Ah, bukan yang ini (bingung)
Roy: Ah yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari dasi).
Roy: Selesai (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik teman-temannya
yang lain belum selesai mengerjakan).

Akhirnya ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada

semua siswanya. Pak Asep: Ini hasil ujian kalian (sambil membagikan kertas).
Ririn: Hore! Nilaiku 85 (tersenyum puas.
Zainal: Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin cuma 60. Roy: Lhah Pak, kok nilai
ujian saya cuma 50?
Pak Asep: Sebab soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi. Roy: Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn: Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu gak nyontek lagi waktu
ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa lepas).
Pak Asep: Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya
kurangi 5 poin lagi!

7
MODUL BAHASA INDONESIA

Roy: Aduuuh, apes benar aku ini (mengucek-ngucek rambut)

Akhirnya, Roy menyadari kesalahannya dan berjuang keras untuk belajar. Dia tidak pernah
menyontek saat ujian lagi.

Soal 1
1. Sebutkan dan jelaskan bagian dalam dialog pada teks drama!
2. Tentukan struktur teks pada teks drama “penyesalan”!
3. Naskah teks drama “penyesalan” yang diatas termasuk jenis drama?
4. Jelaskan perbedaan antara drama domestik dengan drama rakyat!
5. Sebutkan dan jelaskan jenis drama berdasarkan sajian isinya!

Sahabat Baru

Anggi: “Mit, Don, rajin sekali kalian berdua!”

Mita: “Iya dong, tugas kita sebagai pelajar kan memang harus belajar. Hehehe…”

Anggi: “Iya juga sih. Eh ngomong-ngomong kalian tahu tidak, ada murid baru yang akan
masuk ke kelas kita hari ini.”

Doni: “Oh ya, siapa namanya? Lelaki atau perempuan?”

Anggi: “Lelaki, tapi aku juga belum tahu siapa namanya dan seperti apa rupanya.” [Bel sekolah
berbunyi]
Mita: “Eh ayo masuk kelas!”

(Ketiganya memasuki ruang kelas. Ibu guru masuk bersama seorang murid baru.)
Ibu Guru: “Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan teman baru dari Aceh, ia akan
menjadi teman sekelas kalian. Silakan perkenalkan dirimu, nak!”

Ridwan

Ridwan: “Selamat pagi, teman-teman. Nama saya Muhammad Ridwan. Saya berasal dari Aceh.”
Mita [berbisik pada Anggi]: “Jauh sekali ya, dari Aceh pindah ke Bandung!”
[Anggi hanya mengangguk tanda setuju]

Ibu Guru: “Ridwan, kamu duduk di belakang Doni ya [menunjuk sebuah meja kosong]. Untuk
sementara kamu duduk sendiri dahulu karena jumlah siswa di kelas ini ganjil.”

[Ridwan segera duduk di kursi yang disediakan]

Ibu Guru: “Ya baiklah, sekarang kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku kalian
di halaman 48….” [Pelajaran pun dimulai]
Tiba saatnya jam istirahat. Ridwan, yang belum memiliki teman, diam saja duduk di kursinya

8
MODUL BAHASA INDONESIA

sambil menunduk. Rupanya belum ada yang mau mendekati Ridwan. Semua siswa di kelas itu
masih sungkan dan hanya mau tersenyum saja padanya tanpa berani mengajak ngobrol lebih
lanjut.

Doni: “Psst, Mit, Nggi, coba lihat anak baru itu, sendirian saja ya!” [berbisik pada Mita dan
Anggi saat mereka baru kembali dari kantin]

Mita: “Ayo kita dekati saja.” [Ketiganya menghampiri Ridwan]

Anggi: “Hei, Ridwan. Kenalkan, aku Anggi, ini Ridwan dan Mita [menunjuk
kedua temannya].” [Ketiganya duduk di sekeliling Ridwan]
Ridwan: “Hai, salam kenal.”

Doni: “Kamu kok tidak jajan ke kantin?”

Ridwan: “Aku… Aku bawa bekal makanan [pelan sekali, sambil tertunduk].”

Mita: “Oh begitu, rajin sekali kamu, Wan!


[Keempat siswa ini mulai terlibat obrolan ringan sehingga Ridwan merasa ditemani]

Saat jam pulang sekolah, Ibu Guru memanggil Anggi dan Doni yang hendak
pulang ke rumah. Ibu Guru: “Anggi, Doni! Ke sini sebentar. Ibu mau
menanyakan sesuatu.”
[Anggi dan Doni menghampiri Ibu Guru]
Doni: “Ada apa, Bu?”
Ibu Guru: “Itu, bagaimana perilaku Ridwan di kelas? Apakah
ia bisa membaur?”
Doni: “Dia agak pendiam, Bu. Dan suka menunduk saat
berbicara.”
Anggi: “Tadi di jam istirahat, kami berdua dan Mita berusaha mendekatinya. Kami mengobrol
cukup lama, ia anak yang baik kok, hanya saja ia seperti agak kurang percaya diri dan muram.”

Ibu Guru: “Hmm… begitu ya. Anak-anak, Ridwan adalah salah satu korban selamat tragedi
tsunami Aceh beberapa bulan yang lalu. Kedua orang tuanya tewas terhempas ombak. Kini
hanya tinggal ia dan adik perempuannya, Annisa. Annisa masih duduk di kelas 4 SD, di SD V
kota kita ini.”

Anggi: “Ya Tuhan, sungguh berat cobaan yang menimpanya…”

Ibu Guru: “Iya. Untungnya, seorang pamannya tinggal di Bandung sehingga ia dan adiknya
tinggal di sini. Mereka tergolong masyarakat prasejahtera, sehingga Ridwan benar-benar harus
berhemat. Pamannya berkata pada Ibu tadi pagi, ia tak mampu memberi uang jajan yang cukup
untuk Ridwan sehingga Ridwan harus bekal nasi setiap hari agar tidak lapar di sekolah.”

Doni: “Oh pantas saja tadi jam istirahat ia tidak ke kantin.”

Ibu Guru: “Ya sudah, Ibu cuma mau bilang begitu. Kalian berbaik-baiklah dengannya. Temani
dia agar tak merasa kesepian dan terus berduka.”

9
MODUL BAHASA INDONESIA

[Anggi dan Doni pamit kemudian pulang]

Di rumahnya, Doni terus menerus memikirkan teman barunya, Ridwan. Akhirnya ia


mendapatkan suatu ide. Dikabarkannya Anggi dan Mita melalui SMS. Keesokan harinya di jam
istirahat….

Doni: “Eh, kalian membawa apa yang aku bilang kemarin, kan?”

Mita: “Bawa dong. Ayo kita dekati Ridwan.”

Anggi: “Ridwan, bolehkah kami bertiga makan bersamamu?”

Ridwan: [kikuk dan kebingungan] “Eh, um.. boleh saja..”

Doni, Anggi, dan Mita mengeluarkan bekal makanan mereka. Ketiganya juga membawa
makanan camilan untuk dimakan bersama-sama, tentu saja Ridwan juga kebagian. Dengan
makan bersama setiap hari, mereka berharap bisa membuat Ridwan lebih ceria. Setelah
makan…

Ridwan: “Terima kasih, teman-teman. Kalian sangat baik kepadaku.”

Mita: “Kamu ini bicara apa, sih? Kita kan teman, wajar saja jika kita saling bersikap baik.”

Semenjak itu Ridwan menjadi semakin kuat karena dukungan teman-teman barunya. Siswa-
siswa lain di kelas itu pun banyak yang bergabung membawa bekal untuk dimakan bersama-
sama pada jam istirahat. Suasana menjadi semakin menyenangkan

Soal 2

1. Tentukan bagian latar dalam naskah drama di atas?


2. Pada naskah drama di atas tokoh siapakah yang mengalami perkembangan? Berikan
alasannya!
3. Pada naskah drama di atas siapakah tokoh yang termasuk dalam tokoh idaman? Berikan
alasannya!
4. Apa yang dimaksud dengan dialog? Dan sebutkan jenis dialog dalam drama?
5. Pesan atau amanat apa yang anda bisa ambil dari drama di atas?

10
MODUL BAHASA INDONESIA

KEGIATAN BELAJAR 2

Mempertunjukan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran, perserta didik diharapkan
1. Mampu membedakan tokoh dalam drama
2. Mampu mempertunjukkan atau memperagakan tokoh yang dibaca atau
ditonton.

B. Materi

Bermain peran adalah kegiatan merepresentasikan kepribadian orang lain versus


karakter/sikap/perilaku, sehingga tampak seperti orang lain. Untuk diperankan oleh orang
lain perlu membentuk karakter tokoh yang sesuai dengan imajinasi/bayangan. Pembentukan
bayangan/imajinasi tokoh harus dijelaskan dalam sebuah karangan berupa deskripsi.

Saat mendeskripsikan karakter, diperlukan gambaran lengkap tentang karakter yang


akan dimainkan. Jadi, orang lain yang ingin memerankan karakter yang diciptakan akan
memiliki imajinasi/gambaran yang jelas. Untuk menggambarkan karakter fiksi perlu untuk
menulis beberapa hal. Misalnya mendeskripsikan identitas tokoh, seperti nama, umur, jenis
kelamin, jabatan/pekerjaan, status ekonomi, dan latar belakang sosial tokoh yang Anda
tinggali. Jelaskan gambaran fisik yang berhubungan dengan ciri-ciri tubuh, seperti cacat fisik,
ciri-ciri penting, suku, bangsa, wajah/wajah, potongan rambut, pakaian dan aksesoris bekas,
tinggi/pendek, kurus/gemuk atau Anda suka tersenyum di bawahnya. Jangan lupa juga untuk
menjelaskan karakter, selera, ambisi, perangai karakter agar karakter memiliki karakter yang
kuat.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menulis drama adalah aturan penulisan
skenario. Misalnya, instruksi perilaku karakter harus ditulis berbeda dari teks dialog aktor
untuk memudahkan aktor memainkan karakter.

11
MODUL BAHASA INDONESIA

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan naskah lakon adalah


sebagai berikut: Struktur dasar lakon terdiri dari tiga bagian: prolog, dialog, dan epilog.
Dalam dialog itu sendiri, ada tiga unsur yang tidak boleh dilupakan.

Tiga unsur tersebut adalah watak, wawancara/percakapan dan kramagung.

a. Karakter
merupakan aktor yang memiliki peran lebih dari aktor lain, karakternya bisa protagonis
atau antagonis.
b. Wawancara / Percakapan
adalah dialog atau monolog yang harus diucapkan oleh para tokoh cerita.
c. Kramagung
merupakan indikasi tingkah laku, perbuatan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh. Dalam naskah drama, kramagung ditulis dalam tanda kurung (biasanya dicetak
miring).

Seorang tokoh dapat bertindak karena tokoh tersebut memiliki konflik. Konflik dalam
akting tidak lepas dari adanya karakter-karakter yang saling bertentangan. Gerakan atau
tindakan para tokoh, bahkan melalui dialog lisan, dapat membentuk suatu peristiwa.
Peristiwa-peristiwa ini berkisar dari konflik biasa hingga konflik yang intensif. Hal yang
perlu diingat adalah peristiwa konflik tidak terjadi, mereka melalui tahapan alur. Dalam hal
ini, satu peristiwa akan menghasilkan peristiwa lain.

LATIHAN
Perhatikan naskah drama di bawah ini!

Tentang Kejujuran

Nuril : San, kamu kemarin lihat dompet aku, tidak? soalnya dompet aku hilang, dan sepertinya
dompet tersebut jatuh disekitar taman.

Ahsan :Tidak, aku tidak menjumpai dompet kamu.

Iba :Iya, aku juga tidak melihat dompet. Dompet kamu ada
uangnya banyak? Nuril :Tidak banyak, tapi kan ada banyak
barang berharga dalam dompet tersebut.
Sandi yang merasa seperti ada yang tidak beres menaruh rasa curiga kepada Ahsan dan Iba,
karena pada saat itu tidak ada orang lain ditaman kecuali mereka berdua.

Sandi : Apa benar kalian tidak melihat dompetnya Nuril? bukankah kemarin yang terakhir
ditaman itu cuma ada kalian berdua.

12
MODUL BAHASA INDONESIA

Ahsan : Jadi kamu nuduh aku?!

Sandi : Tentu saja aku tidak menuduh kamu! aku kan cuma mau memastikan apakah kamu
melihat atau tidak. Iba : Kalau kamu tidak nuduh, ya nadanya jangan seperti itu! kamu kan
bisa nanya baik-baik.
Melihat Ahsan, Iba dan Sandi sedang tegang, Nuril pun mencoba mencairkan suasana.

Nuril : Ya sudah.. sudah.. tidak usah dibahas lagi, mungkin dompetku memang tidak jatuh
ditaman. Lagian kalau Ahsan dan Iba yang menemukannya pastinya mereka juga kan ngasih
tahu aku.

Ahsan & Iba: Iya, benar itu!!

Waktu sudah terlihat semakin senja. Mereka berempat pun segera pulang kerumah masing-
masing dimana mereka tinggal satu kampung.

Nuril : Sudah mau malam.. ayo


kita pulang…

Sandi : Ya, mari kita pulang.


Ketika mereka beranjak melangkahkan kaki untuk pulang tiba-tiba datanglah Tasya. Tasya pun
bertanya kepada teman-temannya itu, apa yang mereka lakukan disitu.

Tasya : Kalian sedang apa? sepertinya baru ada “pertemuan penting?”

Nuril : Tidak ada, kamu ini ada-ada saja. Ya biasa, sesama teman kan biasa saling kumpul dan
mengobrol.
Kemudian Sandi menceritakan duduk permasalahan yang sebenarnya kepada Tasya. Sandi
bercerita kepada Tasya tentang dompet Nuril yang hilang.

Sandi : Begini, dompet Nuril itu jatuh. Perkiraan Nuril jatuhnya ditaman, dan setahu aku
kemarin itu yang terakhir terlihat ditaman itu cuma ada Ahsan dan Iba, jadi Nuril
menanyakannya kepada Ahsan dan Iba, tapi mereka tidak melihat dompet tersebut.

Seketika Tasya ingat, bahwa sewaktu dia lewat depan taman itu kemarin dia melihat Ahsan dan
Iba sedang memegang sebuah dompet. Tasya pun menanyakan hal tersebut kepada Ahsan dan
Iba.

Tasya : Kalian benar tidak melihat dompetnya Nuril?

Ahsan : Tidak, aku tidak melihat. Kan kalau aku melihat pasti aku

kembalikan ke dia. Iba : Iya, benar kami tidak melihatnya.

Tasya : Terus yang kalian pegang dan kalian cek isinya kemarin itu dompet siapa? setahuku
kalian selama ini tidak pernah memakai dompet, iya kan?

13
MODUL BAHASA INDONESIA

Iba dan Ahsan seketika langsung terdiam dan tidak bisa ngomong apa-apa. Dia tidak menyangka
kalau ternyata Tasya mengetahuinya.

Soal

Setelah membaca naskah drama di atas, ikutilah intruksi di bawah ini!

1. Catatlah nama-mana tokoh yang terdapat pada naskah di atas berjudul “Tentang
Kejujuran”!
2. Bentuklah kelompok dengan teman sebaya
3. Diskusikanlah dengan kelompok anda untuk menentukan salah satu tokoh dalam
naskah drama tersebut.
4. Demonstrasikan di depan kelas!

14
MODUL BAHASA INDONESIA

KEGIATAN BELAJAR 3

Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mencermati isi modul serta mengerjakan soal
pelatihan, kalian diharapkan dapat menganalisis isi dan bahasa teks drama
dengan jujur, penuh rasa ingin tahu, dan bertanggung jawab.

B. Materi

Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog. Oleh karena itu,
kalimat-kalimat yang tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog atau tuturan
langsung para tokohnya. Adapun kalimat- kalimat tidak langsung ada pula pada bagian
prolog dan epilognya. Drama pun menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog
atau epilognya. Karena melibatkan banyak pelaku (tokoh), kata ganti yang lazim digunakan
adalah mereka.
Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata gantinya adalah kata orang pertama
dan kedua. Mungkin juga digunakan kata-kata sapaan. Seperti kata-kata ganti yang dimaksud
adalah aku, kita, Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering
kali menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya, aduh, sih, dong. Mungkin di
dalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-
kalimat seru, suruhan, pertanyaan.

Selain itu, Ciri-ciri kebahasaan pada teks drama sebagai berikut:


1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu
(konjungsi kronologi). Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu,
mula-mula dan kemudian.
2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi. Seperti: menyuruh, menibatkan,
menyingkirkan, menghadap, beristirahat.

15
MODUL BAHASA INDONESIA

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contoh:merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengalami.
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk meng-gambarkan tokoh,
tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud
Misalnya: rapi, bersih, baik, gagah, kuat.

Mengapa Kau Culik Anakku Karya Seno Gumira Aji Darma

BABAK PERTAMA

Jam Westminter berdentang 10 kali Dari jendela tampak bulan separuh

SEGALANYA HITAM DI PANGGUNG ITU. LANTAI HITAM, LAYAR HITAM,


SEGALANYA HITAM – BAHKAN JUGA MEJA DAN KURSI. SEGALANYA MEMANG
HITAM, TAPI DUA SOROT LAMPU PUTIH MASING-MASING MENERANGI BAPAK
DAN IBU. MEREKA SUDAH BERUSIA PARUH BAYA, SEKITAR 50 AN. BAPAK
MENGENAKAN KAOS OBLONG PUTIH DAN SARUNG. IBU MENGENAKAN KAIN
DAN KEBAYA SUMATERA.

BAPAK BERSANDAL KULIT SILANG, IBU BERSELOP TUTUP. BAPAK MENONTON


TV. IBU MEMBACA BUKU. BAPAK MEMENCET REMOTE KONTROL. BERDECAK-
DECAK SEBAL, LANTAS MEMATIKANNYA. SUASANA SEPI.

MUSIK BLUES FADE IN. LAMPU MEREDUP. BAPAK MELAMUN. IBU MASIH
MEMBACA. MUSIK BLUES FADE OUT. LAMPU TERANG.
BAPAK :Bu….
IBU :Ya….
BAPAK :Baca buku apa sih?
IBU :(Sambil membaca sampulnya) Oh, ini buku baru: Cara Melawan Teror
BAPAK :Apa katanya?
IBU :Baru juga mulai baca. Belum tahu isinya. Habis diajak ngomong terus sih!
BAPAK :Yah, di sampul belakang kana da kecapnya.
IBU : (Melihat sampul belakang) Apa ya katanya?(Membaca) Buku ini perlu
dibaca penduduk Negara negara yang akan hancur, karena dalam masyarakat seperti itu
kendali hukum sangat mengendor, tatanan nilai kabur, sehingga melahirkan anarki. Setiap
orang berbuat seenak perutnya sendiri dan memaksakan kehendaknya dengan teror . itulah
gunanya buku ini: Cara Melawan Teror. Perlu dibaca oleh mahasiswa, aktifis, wartawan,
penasehat hukum dan berbagai profesi yang rawan terror. Buku ini juga berguna bagi siapa
saja yang merasa perlu lebih siap melawan teror.
BAPAK :Untuk apa kamu baca itu?

16
MODUL BAHASA INDONESIA

IBU :Lho, bapak ini bagaimana sih?


BAPAK :Bagaimana apa?
IBU :Baru setahun kok sudah berusaha lupa.
BAPAK :Apa?
IBU :Keterlaluan
BAPAK :Ada hubungannya dengan buku itu?
IBU :Ya jelas dong!
BAPAK :Ca-ra-me-la-wan-te-ror. Apa yang kulupakan ya?
IBU :Pikir sendiri
BAPAK :Aku malah inget yang lain.
IBU :Apa?
BAPAK :Buku itu menyatakan seolah-olah Negara kita sudah hancur.
IBU :Memang sudah hancur, bagaimana!
BAPAK :Begitu ya bu?
IBU :Wah, aku nggak mau jadi analis politik amatiran. Bapak saja yang ngomong.
BAPAK :Aku juga sebetulnya tidak tahu apa-apa, bu!
IBU :Tapi yang satu itu tidak boleh lupa.
BAPAK :Apa?
IBU : (Hanya melihat ke arah Bapak)
BAPAK :Tidak boleh lupa?
IBU :Tidak boleh.
BAPAK :Kalau lupa?
IBU :Kalau bapak lupa, artinya sengaja melupakannya. Itu juga berarti bapak ikut
berdosa.
BAPAK :Waduh, menyangkut dosa lagi! Gawat sekali rupanya. Aku paling malas
berdosa.
IBU :Paling malas berdosa!?
BAPAK :Iya.
IBU :Ah, yang bener….
BAPAK :Iya! Kamu tidak percaya?
IBU :Kayaknya bapak selalu lupa deh dengan dosa-dosa bapak yang terbesar. Toh
semua itu aku bisa maafkan. Tapi tidak untuk yang satu ini.
BAPAK :Aneh. Aku bisa lupa dosa-dosaku. Tapi yang satu ini tidak boleh lupa. Kalau
lupa, itulah dosa yang terbesar.
IBU :Makanya, jangan berlagak pikun
BAPAK :Jadi, apa?
IBU :Lho!
BAPAK :Aduh! Manusia itu kan pelupa Bu! Masa aku tidak boleh lupa!?
IBU :Yah, manusia pelupa, manusia cepat lupa, apalagi yang menyangkut dosa.
BAPAK :Gawat-gawat sekali. Apa yang kulupakan selama ini?
IBU :Oalah pak, pak. Kita memang tidak pernah membicarakannya selama ini.
Tapi itu tidak berarti kita boleh melupakannya.
BAPAK :Wah, apa ya? Kamu bilang tadi, ada hubungannya dengan
cara melawan teror
IBU :Sebetulnya bapak inget.

17
MODUL BAHASA INDONESIA

BAPAK :Tidak. Aku sungguh-sungguh lupa.


IBU :Gawat.
BAPAK :Apa ya? Kenapa begitu gawat?
IBU :Karena melupakannya adalah dosa besar.
BAPAK :Kita harus mengingatnya?
IBU :Ya.
BAPAK :Kita harus membicarakannya?
IBU :Ya. Kalau perlu sengaja memperingatinya.
BAPAK :Tidak mikul dhuwur mendem jero? Melupakan yang buruk mengingat yang
baik?
IBU :Nggak usah!
BAPAK :Waduh! Gawat!
IBU :Kenapa?
BAPAK :Aku tidak ingat
IBU :Jadi, semuanya ini ada hubungannya dengan terror!
BAPAK :Terror!
IBU :Ya! Terror!
BAPAK :Te-ror….
IBU :Ya. Te-ror….
BAPAK :Te-ror-te-ror-te-ror….hmmm….
IBU : (Melihat dengan wajah kesal)
BAPAK :Aku belum ingat apa yang ada hubungannya dengan kita. Tapi kalau
mendengar kata itu, aku jadi ingat apa yang terjadi pada zaman geger-gegeran dulu itu.
IBU :Itu juga belum lama.
BAPAK :Tapi semua orang sudah lupa.
IBU :Pura-pura lupa.
BAPAK :Buku sejarah saja tidak mencatatnya.
IBU :Itu dia. Dosa orang lain dicatat besar-besaran. Dosa sendiri menguap entah
kemana.
BAPAK :Hmmm. Rumit ya Bu?
IBU :(Berdiri, berjalan ke jendela) Sebetulnya tidak. Semuanya jelas. Siapa yang
bisa melupakannya? Aku masih kecil waktu itu. Malam-malam semua orang berkumpul.
Mereka membawa golok, clurit, pentungan dan entah apa lagi. Mereka mengepung rumah itu
selepas tengah malam. Mereka berteriak-teriak, karena yang dicarinya naik ke atas genteng.
Orang itu lari dari atap satu keatap lainnya seperti musang. Kadang-kadang dia jatuh,
merosot. orang-orang mengejarnya juga seperti nengejar musang. Aku masih inget suara
gedebugan di atas genteng itu. orang-orang mengejar dari gang ke gang, suaranya juga
gedebukan. Mereka berteriak-teriak sambil mengacungkan parang. Orang itu lari. Terpeleset,
hamper jatuh ke bawah, merayap lagi. Sampai semua tempat terkepung. Orang itu
terkurung….
BAPAK :Sudahlah bu! Sudah lebih dari tiga puluh tahun.
IBU :Aku tidak bisa lupa. Bukan hanya karena kejadian yang dialami orang itu,
tapi apa yang dialami keluarganya. Dia punya anak, punya istri, punya ibu. Semua melihat
dia dikejar seperti musang. Melihat dengan mata kepala sendiri orang itu merosot dari atas
genteng ketika terpeleset dan tidak ada lagi yang bisa dipegang. Orang-orang di bawah

18
MODUL BAHASA INDONESIA

menunggunya dengan parang.


BAPAK :Bu!
IBU :Orang-orang itu menghabisinya seperti menghabisi seekor musang. Orang itu
digorok seperti binatang. Ibu menutupi mataku. Tapi aku tidak bisa melupakan sinar matanya
yang ketakutan. Aku masih ingat sinar mata orang-orang yang mengayunkan linggisnya
dengan hati riang. Kok bisa? Kok bisa terjadi semua itu. Bagaimana perasaan anaknya
mendengar jeritan bapaknya? Bagaimana perasaan istri mendengar jeritan suaminya?
Bagaimana perasaan ibu mendengar jeritan anaknya? Apa bapak yakin setelah tiga puluh
tahun lebih mereka bisa melupakannya? Mereka mungkin ingin lupa. Tapi apa bisa? Politik
itu apa sih, kok pakai menyembelih orang segala?
BAPAK :Untuk apa kamu mengingat-ingat ini semua?
IBU :Itulah pertanyaanku juga. Untuk apa? Tapi aku tidak sengaja mengingat-
ingat. Aku ingat begitu saja. Kenangan itu menempel seperti lintah. Dia lewat seperti
kenangan.
BAPAK :Kenangan buruk.
IBU :Mimpi buruk
BAPAK :Sejarah
IBU :Itulah dia pak. Sejarah. Sejarah itu ada. Hidup
terus sampai hari ini.
BAPAK :Waktu
IBU :Waktu itu aku tidak tahu kalau sekolah libur. Aku berangkat ke sekolah.
Ketika sampai di kelas, aku Cuma mencium bau amis darah. Darah orang-orang yang disiksa
menyiprat di tembok, papan tulis dan bangku-bangku. Di mana-mana orang bergerombol,
berteriak-teriak, mencari orang-orang yang diburu.
BAPAK :Waktu
IBU :Begitu buruk. Begitu mengerikan. Tapi mengapa kita
sekarang mengulanginya?
BAPAK :Satria!
IBU :Itulah. Bapak ini belum begitu tua kok sudah berusaha pikun. Tidak baik
begitu pak. Kalau kita melupakan kekejaman, kita akan mengulanginya.
BAPAK :Aku Cuma ingat bagaimana orang-orang menjauh ketika semua itu menimpa kita.
Orang yang malang malah dijauhi. Ada yang bilang. “Sorri aku baru menelpon sekarang, ini
pun dari telepon umum, karena aku takut teleponku disadap, aku harap semuanya baik-baik
saja. Sorry, aku takut, aku punya anak kecil soalnya” hmmmh. Saudara-saudara menjauhi
semuanya. Takut, seperti kita ini punya penyakit sampar.
IBU :Habis begitu memang begitu caranya menilai. Pikiran kok dianggap
menyatu dengan darah.
BAPAK :Cara berpikir apa itu ya?
IBU :Cara berpikir orang bego!
BAPAK :Bego tapi berkuasa.
IBU :Begitu berkuasanya sehingga merasa berhak menguasai pikiran, dan sangat
tersinggung kalau orang berpikir lain.
BAPAK :Sangat tersinggung.
IBU :Sangat tersinggung. Maka mengamuklah dengan pentungan,
penangkapan,penculikan dan penganiayaan.
BAPAK :Kkuasaan yang kerdil.

19
MODUL BAHASA INDONESIA

IBU :Kerdil.
BAPAK :Kerdil.

TELEPON BERDERING. BAPAK MENGANGKAT TELEPON

BAPAK :Hallo! Ya? Salah! Salah sambung! Ini Cikini, bukan Jurang Mangu. Tidak
apa-apa. Selamat malam.
IBU :Terror lagi?
BAPAK :Bukan. Memang salah sambung.
IBU :Dulu Satria sering diteror lewat telepon
BAPAK :Ya, aku tahu. Aku juga sering diteror, dikira Satria.
IBU :(setelah jeda) Ah, Satria. Satria….

LAMPU MEREDUP

1. Mengidentifikasi Tema Drama


Bercerita tentang apakah drama “Mengapa Kau Culik Anakku
“ di atas? Jawaban atas pertanyaan tersebut mengarah pada isi atau tema drama tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan tema adalah gagasan umum dalam suatu drama yang
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau penonton. Tema juga dapat diartikan
sebagai inti atau ide dasar sebuah drama. Dari ide dasar itulah kemudian drama itu terbangun.
Tema merupakan pangkal tolak pengarang atau sutradara dalam merangkai cerita yang
diciptakannya.

Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin
diungkapkan oleh penulis naskah. Berdasarkan keluasan tema itu dapat dikelompokkan ke
dalam dua jenis, yakni tema utama dan tema tambahan.

1. Tema utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon drama.
2. Tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat dalam drama yang
mendukung tema utama.

Tema-tema itu biasanya tidak disampaikan secara eksplisit. Setelah menyaksikan seluruh
adegan dan dialog antarpelaku dalam pementasan drama, kita akan dapat menemukan tema
drama itu. Kita harus menyimpulkannya dari keseluruhan adegan dan dialog yang
ditampilkan.

Walaupun tema dalam drama itu cenderung “abstrak”, kita dapat menunjukkan tema
dengan menunjukkan bukti atau alasan yang terdapat dalam cerita. Bukti-bukti itu dapat
ditemukan dalam narasi pengarang, dialog antarpelaku, atau adegan atau rangkaian adegan
yang saling terkait.

2. Mengidentifikasi Alur Drama


Alur dalam drama merupakan bagian dari struktur komplikasi.Pada sruktur
komplikasi inilah muncul permasalahan, konflik yang akhirnya memunculkan perumitan

20
MODUL BAHASA INDONESIA

masalah (klimaks) yang nantinya akan menuju peleraian pada sruktur resolusi.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam


mengidetifikasi drama Membaca dan
mencermati teks drama Mengapa Kau Culik
Anakku?

a. Mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada teks drama tersebut. Permasalahan dapat
ditemukan pada kutipan berikut.

BAPAK :Untuk apa


kamu baca itu? IBU :Lho,
bapak ini bagaimana sih?
BAPAK :Bagaimana apa?
IBU :Baru setahun kok sudah berusaha lupa.

3. Mengidentifikasi konflik yang ada pada teks drama tersebut.

Konflik dapat ditemukan


pada kutipan berikut . IBU
:Gawat.
BAPAK :Apa ya? Kenapa begitu gawat?
IBU :Karena melupakannya adalah dosa besar.

4. Mengidentifikasi klimaks permasalahan (perumitan) yang terdapat pada teks drama


tersebut.

Klimaks (perumitan) terdapat

pada kutipan berikut. BAPAK

:Bu!
IBU :Orang-orang itu menghabisinya seperti menghabisi seekor musang. Orang
itu digorok seperti binatang. Ibu menutupi mataku. Tapi aku tidak bisa melupakan sinar
matanya yang ketakutan. Aku masih ingat sinar mata orang-orang yang mengayunkan
linggisnya dengan hati riang. Kok bisa? Kok bisa terjadi semua itu. Bagaimana perasaan
anaknya mendengar jeritan bapaknya? Bagaimana perasaan istri mendengar jeritan
suaminya? Bagaimana perasaan ibu mendengar jeritan anaknya? Apa bapak yakin setelah
tiga puluh tahun lebih mereka bisa melupakannya? Mereka mungkin ingin lupa. Tapi apa
bisa? Politik itu apa sih, kok pakai menyembelih orang segala?

5. Mempertunjukkan tokoh

dalam kutipan drama BAPAK

21
MODUL BAHASA INDONESIA

:Cara berpikir apa itu ya?


IBU :Cara berpikir orang bego!
BAPAK :Bego tapi berkuasa.
IBU :Begitu berkuasanya sehingga merasa berhak menguasai pikiran, dan sangat
tersinggung kalau orang berpikir lain.

Lafal yang diucapkan pada saat memerankan tokoh Ibu harus jelas pada
saat mengucapkan kata pikiran dan berpikir sangat penting untuk diperhatiakan karena
berkaitan dengan kejelasan makna suatu kata. Berdasarkan contoh tersebut lafal adalah cara
seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa.
Intonasi yang digunakan pada kalimat Bego tapi berkuasa.adalah intonasi dengan
maksud kekecewaan. Berdasarkan contoh tersebut Intonasi adalah naik turunnya lagu
kalimat. Kalimat berita, perintah, dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang
berbeda.
Nada/tekanan yang digunakan pada kalimat Cara berpikir apa itu ya? Adalah nada
tinggi karena merupakan kalimat tanya. Berdasarkan contoh tersebut Nada/tekanan adalah
kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat
Ekspresi yang muncul pada kalimat Bego tapi berkuasa adalah ekspresi kekecewaan
dan kekesalan. Ekspresi yang muncul ketika berdialog itulah yang disebut mimik.
Berdasarkan uraian tersebut mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan
suatu emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik berperan dalam
memperjelas suatu maksud tuturan. Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan
atautinggah laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya, misalnya,
anggukan kepala, menggit jari.

6. Menganalisis isi dan kebahasaan drama

a. Menganalisis isi drama


Bercerita tentang apakah drama “Mengapa Kau Culik anakku” karya Seno Gumira Ajidarma di
atas? Jawaban atas pertanyaan tersebut mengarah pada isi atau tema drama tersebut. Adapun
yang dimaksud dengan tema adalah gagasan umum dalam suatu drama yang disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca atau penonton. Tema juga dapat diartikan sebagai inti atau ide dasar
sebuah drama. Dari ide dasar itulah kemudian drama itu terbangun. Tema merupakan pangkal
tolak pengarang atau sutradara dalam merangkai cerita yang diciptakannya.

Jika menilik dari penggalan teks drama Mengapa Kau Culik Anakku berikut ini akan
nampak terlihat isi drama tersebut.

BAPAK :Yah, di sampul belakang kana da kecapnya.


IBU : (Melihat sampul belakang) Apa ya katanya?(Membaca) Buku ini
perlu dibaca penduduk negara-negara yang akan hancur, karena dalam masyarakat
seperti itu kendali hukum sangat
mengendor, tatanan nilai kabur, sehingga melahirkan anarki. Setiap orang berbuat seenak
perutnya sendiri dan memaksakan kehendaknya dengan teror . itulah gunanya buku ini:
Cara Melawan Teror. Perlu dibaca oleh mahasiswa, aktifis, wartawan, penasehat hukum

22
MODUL BAHASA INDONESIA

dan berbagai profesi yang rawan terror. Buku ini juga berguna bagi siapa saja yang merasa
perlu lebih siap melawan terror.
Berdasarkan penggalan teks drama tersebut terlihat pada kalimat Buku ini perlu
dibaca

penduduk negara-negara yang akan hancur, karena dalam masyarakat seperti itu kendali
hukum sangat mengendor, tatanan nilai kabur, sehingga melahirkan anarki. Dari
pernyataan tersebut dapat dianalisis bahwa drama tersebut mengangkat tema politik. Teks
drama tersebut menceritakan keadaan politik dan peristiwa kekerasan yang terjadi pada
tahun 1965 dan seterusnya dimana tidak ada kejelasan sampai saat ini. Dan sampai saat ini
pun politik negara ini masih carut marut.

b. Manganalisis Aspek Kebahasaan

Langkah-langkah menganalisis aspek kebahasaan

Untuk lebih jelasnya cermati dan perhatikan penggalan teks drama Mengapa Kau

Culik Anakku berikut in BAPAK :Bu….

IBU :Ya….
BAPAK :Baca buku apa sih?
IBU :(Sambil membaca sampulnya) Oh, ini buku baru:
Cara Melawan Teror BAPAK :Apa katanya?
IBU :Baru juga mulai baca. Belum tahu isinya. Habis diajak
ngomong terus sih! BAPAK :Yah, di sampul belakang kana da
kecapnya.

Aspek kebahasaan yang terdapat pada penggalan drama tersebut

No Aspek Kebahasaan Contoh kalimat


1 Kalimat Tanya Buku baca apa sih?
2 Percakapan sehari-hari Oh, ini buku baru
3 Petunjuk laku (Sambil membaca sampulnya)
4 Kalimat langsung Yah, di sampul belakang kena da kecapnya.
5 Kata sapaan Bu...

23
MODUL BAHASA INDONESIA

Aspek kebahasaan yang lain dapat dicermati pada penggalan berikut ini

BAPAK :Kita harus membicarakannya?


IBU :Ya. Kalau perlu sengaja memperingatinya.
BAPAK :Tidak mikul dhuwur mendem jero? Melupakan yang buruk
mengingat yang baik? IBU :Nggak usah!
BAPAK :Waduh! Gawat!

Aspek kebahasaan yang terdapat pada penggalan tersebut

No Aspek Kebahasaan Contoh


1 Kata Ganti Kita harus membicarakannya?
Kata Kerja Mental (Menyatakan sesuatu
2 Melupakan yang buruk mengingat yang baik?
yang dipikirkan)
3 Kalimat Seru Nggak usah!

Selain aspek kebahasaan yang telah di sebutkan di atas, masih ada aspek
kebahasaan yang lain, dapat dicermati pada penggalan teks drama berikut ini!

IBU :Waktu itu aku tidak tahu kalau sekolah libur. Aku berangkat ke sekolah.
Ketika sampai di kelas, aku Cuma mencium bau amis darah. Darah orang-orang yang disiksa
menyiprat di tembok, papan tulis dan bangku-bangku. Di mana-mana orang bergerombol,
berteriak-teriak, mencari orang-orang yang diburu.
BAPAK :Waktu
IBU :Begitu buruk. Begitu mengerikan. Tapi mengapa kita
sekarang mengulanginya?
BAPAK :Satria!

Aspek kebahasaan yang terdapat pada penggalan tersebut

No Aspek Kebahasaan Contoh


Waktu itu aku tidak tahu kalau sekolah libur.
1 Konjungsi keterangan waktu Aku berangkat ke sekolah. Ketika sampai di
kelas, aku Cuma mencium bau amis darah.
2 Kata sifat Begitu buruk. Begitu mengerikan.

Analisis kebahasaan teks drama yang terdapat pada Mengapa Kau Culik Anakku adalah
kalimat tanya, kalimat percakapan sehari-hari, petunjuk laku, kalimat langsung, kata
sapaan,kata ganti, kata kerja mental, kalimat seru, konjungsi keterangan waktu dan kata sifat.

24
MODUL BAHASA INDONESIA

LATIHAN
Bacalah teks drama di bawah ini!

Teks 1

Lomba Masak

Reni, Ria, Untari, dan Susi sedang duduk-duduk di teras rumah Ria. Di atas meja
terhidang minuman dan sepiring pisang goreng. Peristiwa itu terjadi pada suatu sore
hari.

Reni : Bagaimana Ri, kau sudah mendapat ide?

Ria : (penuh tanda tanya) sebetulnya sudah, tapi…. Apakah kalian setuju

dengan ideku ini?

Untari dan Susi : (hampir bersamaan) Coba katakan, apa idemu?

Ria : Begini (diam sebentar). Kita buat saja masakan dari bahan-bahan
yang ada di sekitar kita. Kebetulan kami panen pisang dan singkong, kemarin. Nah,
kita bisa memanfaatkan kedua bahan itu.

Untari : Tapi….apakah masakan kita tidak memalukan? Sebab, singkong dan pisang hanya
bahan murah.

Susi : Benar pendapat Untari, tentunya kelompok kita akan membuat masakan dari bahan
yang lebih baik dan lebih mahal.

Reni : Tetapi aku setuju dengan pendapat Ria. Dengan bahan yang sederhana kita pun
dapat membuat makanan yang enak.Kebetulan kakakku pernah membuat makanan dari
bahan singkong dan pisang. Jadi, kita dapat belajar dari dia.

Ria : Ya, ibukupun pernah memasaknya, dan hasilnya … Kami semua senang.

Untari : (bernada khawatir) Tapi …. Bagaimana dengan kelompok lain?

Susi : Wah, mereka pasti akan memasak makanan yang enak dan mahal.

Reni : Ah, makanan mahal belum tentu enak rasanya. Dan kita harus mengingat kemampuan
kita.

Ria : Betul kata Reni, sebaliknya makanan yang murah belum tentu tidak enak. Maka,
sekarang kita putuskan saja, kelompok kita, kelompok II, akan membuat makanan dari bahan
singkong dan pisang.

25
MODUL BAHASA INDONESIA

Reni : Ya, aku setuju, bagaimana Untari, dan kau Susi?

Untari : (bernada pasrah) Bisa begitu …. Ya sudahlah, aku setuju.

Susi : Aku juga setuju.


……………………………………………

Teks 2

Naik Kelas

Ardi : Aku tahu kamu adalah juara kelas. Tetapi dari tadi aku perhatikan wajahmu
tampak bimbang, seperti angin ribut. Coba lihat mereka! Bersorak-sorak gembira!
Mereka telah berhasil merebut kemenangan dalam kenaikan kelas ini meskipun tidak
menjadi juara seperti kau!

Citra : Itulah bedanya!


Ardi : Tentunya ada yang sedang kamu pikirkan.
Citra : Tentu saja! Namanya juga orang hidup!
Ardi : Apakah kamu sedang memikirkan hasil juaramu itu?
Citra : Tidak!
Ardi : Nilaimu yang bagus?
Citra : Tidak!
Ardi : (Bersungut) Semua tidak! (Setelah diam sejenak) Yang kamu pikirkan itu,
apakah ada hubungannya dengan makhluk hidup?

Citra : Ya dan tidak!


Ardi : Sejenis hewan?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia? Tumbuhan? Cacing?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia tidak, hewan tidak, tumbuhan juga tidak! Eng…. apa ada hubungannya
dengan orang lain?

Citra : Ya!
Ardi : (Kecewa) Ah, kalau saja aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu, aku tentu
tidak akan main ragam pesona seperti ini! Tak tahulah apa yang hendak aku lakukan
dengan proyek termenungmu itu!
Semula….sebagai seorang kawan, aku ingin membantu.Siapa tahu kepalaku yang dungu
ini bisa memberikan pertolongan. Atau paling tidak, semacam perhatian yang khusus
terhadap masalah yang khusus pula.

Citra : Nah! Mendekati hal itu, Ar!


Ardi : O, soal yang khusus-khususan itu, toh?
Citra : Ya. Bahkan sangat khusus dan sangat pribadi!
Ardi : Apa itu?

26
MODUL BAHASA INDONESIA

Citra : Aku kagum dan tidak mengerti terhadap dirimu, Ardi!


Ardi : Terhadap aku yang bodoh dan tidak naik kelas ini?
Citra : Ya. Kamu tidak naik kelas, tetapi begitu besar perhatianmu padaku. Kamu tidak naik
kelas, tetapi tampak tidak merasa kecewa, bahkan tenang-tenang saja. Itulah yang membuat
aku bingung!

Soal

Setelah kamu membaca kedua naskah di atas, ikutilah instruksi di bawah ini!

1. Tentukanlah tema dari masing-masing teks drama di atas!


2. Bagaimanakah inti cerita yang terdapat pada teks 1 dan teks 2?
3. Tentukan aspek kebahasaan kalimat Tanya dan keterangan waktu pada teks 1 dan teks
2?masing-masing 1 contoh!
4. Berikan tanggapanmu terhadap masing-masing teks drama tersebut!

27
MODUL BAHASA INDONESIA

KEGIATAN BELAJAR 4

Mendemonstrasikan sebuah naskah Drama dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami dan menguasai materi pada kegiatan pertama serta
menguasai materi dan seluruh kegiatan pada modul ini, diharapkan kalian
dapat menyusun teks drama dan mementaskannya

B. Materi
Mementaskan drama berarti kita mengaktualisasikan segala hal yang terdapat di dalam
naskah drama ke dalam lakon drama. Aktivitas yang menonjol dalam memerankan drama
adalah dialog antar tokoh, monolog, ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan perpindahan
letak pemain.

Pada saat melakukan dialog ataupun monolog, bagian-bagian suprasegmental harus


diperhatikan seperti (lafal, intonasi, nada atau tekanan dan mimik). Lafal yang jelas, intonasi
yang tepat, dan nada atau tekanan yang mendukung penyampaian isi/pesan.

Sebelum memerankan drama, pertama-tama kita harus membaca dan memahami naskah
drama. Naskah berisi nama-nama tokoh, dialog, latar panggung, dan pelengkap lainnya
seperti (kostum, lighting, dan musik pengiring). Dalam naskah drama, yang menjadi
kuncinya adalah tingkah laku (akting) dan dialog (percakapan antartokoh) agar penonton bisa
memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kegiatan
membaca naskah drama dilakukan sampai dikuasainya naskah drama yang akan diperankan.

28
MODUL BAHASA INDONESIA

Dengan demikian, secara umum ada dua langkah utama yang harus kita lakukan ketika
akan mementaskan drama adalah sebagai berikut.

1) Memahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan, yakni melalui dialog-
dialognya serta kramagung atau petunjuk lakumyang dinyatakan langsung oleh
pengarang.

2) Memerankan tokoh dengan memperhatikan aspek lafal, intonasi, nada/tekanan,


mimik, dan gerak- geriknya.

a) Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa. Aspek ini
penting kita perhatikan guna kejelasan makna suatu kata.

b) Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita, perintah, dan kalimat
tanya harus menggunakan intonasi yang berbeda. Intonasi kalimat untuk menyatakan
kegembiraan juga berbeda dengan kalimat yang bermakna kecemburuan.

c) Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat. Kata yang
ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan lebih kuat daripada kata lainnya.

d) Mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan suatu emosi: sedih,
gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik berperan dalam memperjelas suatu
maksud tuturan.

e) Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau tingkah laku seseorang
dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya, misalnya, anggukan kepala,
menggigit jari.

29
MODUL BAHASA INDONESIA

LATIHAN

Soal 1

1. Perankanlah naskah drama di bawah ini atau teks drama yang telah kamu susun dalam bab
sebelumnya, bersama beberapa orang teman. Perhatikanlah penghayatan, pelafalan, intonasi,
mimik, dan aspek-aspek pementasan lainnya. Pergunakan pula properti yang bisa
mendukung pementasan kelompokmu itu.

SAHABAT BARU

Anggi: “Mit, Don, rajin sekali kalian berdua!”

Mita: “Iya dong, tugas kita sebagai pelajar kan memang harus belajar. Hehehe…”

Anggi: “Iya juga sih. Eh ngomong-ngomong kalian tahu tidak, ada murid baru yang akan
masuk ke kelas kita hari ini.”

Doni: “Oh ya, siapa namanya? Lelaki atau perempuan?”

Anggi: “Lelaki, tapi aku juga belum tahu siapa namanya dan

seperti apa rupanya.” [Bel sekolah berbunyi]

Mita: “Eh ayo masuk kelas!”

[Ketiganya memasuki ruang kelas. Ibu guru masuk bersama seorang murid baru.]

Ibu Guru: “Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan teman baru dari Aceh, ia akan
menjadi teman sekelas kalian. Silakan perkenalkan dirimu, nak!”

Ridwan

Ridwan: “Selamat pagi, teman-teman. Nama saya Muhammad Ridwan. Saya

berasal dari Aceh.” Mita [berbisik pada Anggi]: “Jauh sekali ya, dari Aceh

pindah ke Bandung!”

[Anggi hanya mengangguk tanda setuju]

Ibu Guru: “Ridwan, kamu duduk di belakang Doni ya [menunjuk sebuah meja kosong]. Untuk
sementara kamu duduk sendiri dahulu karena jumlah siswa di kelas ini ganjil.”

[Ridwan segera duduk di kursi yang disediakan]

Ibu Guru: “Ya baiklah, sekarang kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku kalian di halaman
48….”

30
MODUL BAHASA INDONESIA

[Pelajaran pun dimulai]


Tiba saatnya jam istirahat. Ridwan, yang belum memiliki teman, diam saja duduk di kursinya
sambil menunduk. Rupanya belum ada yang mau mendekati Ridwan. Semua siswa di kelas
itu masih sungkan dan hanya mau tersenyum saja padanya tanpa berani mengajak ngobrol
lebih lanjut.

Doni: “Psst, Mit, Nggi, coba lihat anak baru itu, sendirian saja ya!” [berbisik pada Mita dan
Anggi saat mereka baru kembali dari kantin]

Mita: “Ayo kita dekati saja.” [Ketiganya menghampiri Ridwan]

Anggi: “Hei, Ridwan. Kenalkan, aku Anggi, ini Ridwan dan Mita

[menunjuk kedua temannya].” [Ketiganya duduk di sekeliling Ridwan]

Ridwan: “Hai, salam kenal.”

Doni: “Kamu kok tidak jajan ke kantin?”

Ridwan: “Aku… Aku bawa bekal makanan [pelan sekali,

sambil tertunduk].” Mita: “Oh begitu, rajin sekali kamu,

Wan!

[Keempat siswa ini mulai terlibat obrolan ringan sehingga Ridwan merasa ditemani]

Saat jam pulang sekolah, Ibu Guru memanggil Anggi dan Doni yang

hendak pulang ke rumah. Ibu Guru: “Anggi, Doni! Ke sini sebentar. Ibu

mau menanyakan sesuatu.”

[Anggi dan Doni

menghampiri Ibu

Guru] Doni: “Ada

apa, Bu?”

Ibu Guru: “Itu, bagaimana perilaku Ridwan di kelas?

Apakah ia bisa membaur?” Doni: “Dia agak pendiam, Bu.

Dan suka menunduk saat berbicara.”

Anggi: “Tadi di jam istirahat, kami berdua dan Mita berusaha mendekatinya. Kami

31
MODUL BAHASA INDONESIA

mengobrol cukup lama, ia anak yang baik kok, hanya saja ia seperti agak kurang percaya diri
dan muram.”

Ibu Guru: “Hmm… begitu ya. Anak-anak, Ridwan adalah salah satu korban selamat tragedi
tsunami Aceh beberapa bulan yang lalu. Kedua orang tuanya tewas terhempas ombak. Kini
hanya tinggal ia dan adik perempuannya, Annisa. Annisa masih duduk di kelas 4 SD, di SD
V kota kita ini.”

Anggi: “Ya Tuhan, sungguh berat cobaan yang menimpanya…”

Ibu Guru: “Iya. Untungnya, seorang pamannya tinggal di Bandung sehingga ia dan adiknya
tinggal di sini. Mereka tergolong masyarakat prasejahtera, sehingga Ridwan benar-benar
harus berhemat. Pamannya berkata pada Ibu tadi pagi, ia tak mampu memberi uang jajan
yang cukup untuk Ridwan sehingga Ridwan harus bekal nasi setiap hari agar tidak lapar di
sekolah.”

Doni: “Oh pantas saja tadi jam istirahat ia tidak ke kantin.”

Ibu Guru: “Ya sudah, Ibu cuma mau bilang begitu. Kalian berbaik-baiklah dengannya.
Temani dia agar tak merasa kesepian dan terus berduka.”

[Anggi dan Doni pamit kemudian pulang]


Di rumahnya, Doni terus menerus memikirkan teman barunya, Ridwan. Akhirnya ia
mendapatkan suatu ide. Dikabarkannya Anggi dan Mita melalui SMS. Keesokan harinya di
jam istirahat….

Doni: “Eh, kalian membawa apa yang aku

bilang kemarin, kan?” Mita: “Bawa dong.

Ayo kita dekati Ridwan.”

Anggi: “Ridwan, bolehkah kami bertiga

makan bersamamu?” Ridwan: [kikuk dan

kebingungan] “Eh, um.. boleh saja..”

Doni, Anggi, dan Mita mengeluarkan bekal makanan mereka. Ketiganya juga membawa
makanan camilan untuk dimakan bersama-sama, tentu saja Ridwan juga kebagian. Dengan
makan bersama setiap hari, mereka berharap bisa membuat Ridwan lebih ceria. Setelah
makan…

Ridwan: “Terima kasih, teman-teman. Kalian sangat baik kepadaku.”

Mita: “Kamu ini bicara apa, sih? Kita kan teman, wajar saja jika kita saling bersikap baik.”

Semenjak itu Ridwan menjadi semakin kuat karena dukungan teman-teman barunya. Siswa-

32
MODUL BAHASA INDONESIA

siswa lain di kelas itu pun banyak yang bergabung membawa bekal untuk dimakan bersama-
sama pada jam istirahat. Suasana menjadi semakin menyenangkan

2. Mintalah teman-teman dari kelompok lain untuk menilai/mengomentarinya dengan


menggunakan format penilaian di bawah ini.

Gerak
Nama Pemeran Penghayatan Pelafalan Intonasi Mimik Improvisasi
Tubuh

33
MODUL BAHASA INDONESIA

EVALUASI

I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar!
Van Dijk: Tadikan bilang, bahwa isrimu cantik,bukan?Cantik sekalidan kaucinta sekali kepadanya?
Pedagang : yyya
VanDijk:Kaujugamengatakanpadakubahwakaulebihcintakepadanyadaripada nyawamu sendiri. Masih
ingat?
Pedagang : Ya !
Van Dijk: Baik..baik, nyawamu akan kuselamatkan, asal istrimu kau serahkan padaku.
Bagaimana, setuju?
Pedagang : Setuju major, setuju.
Van Dijk : Tadikaubilang kalau istrimu tak bisadibeli; kinikauberikan untuk membeli nyawamu.
Begitu mudah, begitu enteng!

Bacalah cuplikan drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

1. Watak tokoh Van Dijk dalam penggalan drama di atas adalah…


A. penyabar
B. pemarah
C. tegas
D. jahat
E. baik hati.

2. Konflik dalam penggalan drama tersebut adalah…


A. Van Dijk ingin merebut istri pedagang yang cantik
B. Pedagang marah kepada Van Dijk karena istrinya ingin direbut
C. Van Dijk ingin membunuh pedagang
D. pedagang yang takut kepada Van Dijk
E. istri pedagang mencintai Van Dijk

34
MODUL BAHASA INDONESIA

Bacalah cuplikan novel berikut untuk menjawab soal nomor 3 dan 4

3. Konflik yang terjadi antara tokoh Tina dan Ibuadalah ….


A. pasrah menjalani takdir
B. pandangan mengenai takdir
C. nasib merupakan takdir
D. usaha melawantakdir
E. tidak percaya kepada takdir
4. Kalimat yang tepat untuk mengisi dialog yang rumpang tersebut adalah….
A. Sekarang berani kau membantah ibumu.
B. Terserah apa maumu.
C. Maksud ibu bukan seperti itu Tina.
D. Apa hanya itu usaha kalian untuk merubah takdir hidup kalian?
E. Mengapa Engkautidak percaya kepada takdir?

5. Bacalah kutipan teks berikut

Lurah: KenapaPakWongsoKariyotidakmelaporpadaPakJagabaya?
Cokro: Diasudahmelaporpada Pak Jagabaya!
Wongso: Edan! Diam saja atau telinga Pak Lurah yang sudah budeg! Tiap hari saya datang
kemari.TiapharisayaributdenganPakLurah.Tiapharisayateriakotot- ototandenganPak
Lurah,tapiPakLurahcumadiamsaja.Cumaplongaplongo.

Konflik yang terkandung dalam kutipan drama tersebut adalah …


A. Kecemasan Pak Lurahyang sangat berlebih-lebihan.
B. Telinga Pak Lurah yang tidak berfungsi dengan baik.
C. Pak Wongso tidak melaporkan kejadian dengan jelas.
D. Pak Lurah tidak menanggapi laporan Pak Wongso.
E. Pak Lurah memarahi Pak Wongso setiap hari.

35
MODUL BAHASA INDONESIA

6. Bacalah kutipan teks berikut.

Romeo :Petunjukcintayanggaibtelahmempersatukanakukehadapanmu.
Dan untuk cinta yang kudapatkan akan kutaruhkan segalanya. tapi….Akuseorang
Montague…..
Juliet : Dan aku seorang Capulet. Mengapa kita punya nama? Biarlah aku menjadi bukan
Capuletdankaubukan Montague, Romeo!

Tema yang tersirat dari penggalam drama diatas adalah…..


A. kepercayaan
B. persahabatan
C. permusuhan
D. percintaan
E. pertentangan keluarga

7. Cermati kutipan drama berikut!


Panggung menggambarkan sebuah kamar reot. Di dalamnya terdapat sebuah dipan dan dua buah kursi yang
sudah rusak pula. Suasana kemiskinanlah yang tampil disitu.
Istri : (mengharap) Banyakkahhasilyangkauterimahariini?
Suami : Bah, kosong sama sekali, seperempat rupiah pun tak dapat, dan kau bagaimana?
Istri : Adaseorangwanitamudamemberimakankepadakita.
Suami : Terima kasih moga-moga Tuhan memberkahinya. Apa yang
diberikannya?
Istri : Sepotongroti.
Suami : Kalau begitu, masih adakah simpanan untuk esok pagi? Istri : Masih,
tetapi hanya untuknya.
Suami : Tak ada yang lain? Ah, maksudku selain dari roti itu.
Istri : Ada sepotong nasihat, supaya jangan membawa anak itu keluar karena udara terlalu
lembab.

Masalah yang diungkapkan dalam kutipan naskah drama tersebut


adalah ....
A. harapan seorang pengemis terhadap masa depannya
B. penghasilan sepasang pengemis yangtidak memadai
C. pekerjaan yang dilakukarn setiap hari oleh manusia
D. pertanyaan seorang suami kepada istri dan anaknya
E. suami istri saling menasi hati dan menyayangi

8. Ekspresi raut muka dalam drama disebut?...


A. Mimik
B. Gerak-gerik
C. Karakter

36
MODUL BAHASA INDONESIA

D. Latar
E. Unsur-unsur

9. Sifat dasar yang harus diperankan pemain dalam drama sehingga


memungkinkan untuk bertentangan dengan sifat yang dimiliki disebut….
a. Akting
b. Laku
c. Perwatakan
d. Ekspresi
e. karakter

10. Setting sebuah drama mengandung unsur…


a. Tempat terjadinya peristiwa
b. Waktu peristiwa bergulir
c. Suasana cerita
d. Tempat, waktu, dan suasana cerita
e. jalan cerita

II. Isilah jawaban dengan benar

1. Drama yang berisi tentang peristiwa menyedihkan disebut?


2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis percakapan dalam drama!
3. Jelaskan pengertian drama satu babak!
4. Drama akan hidup jika didalamnya terdapat?
5. Pesan yang ingin disampaikan penulis kepada penonton disebut?

37
MODUL BAHASA INDONESIA

KUNCI JAWABAN

No Kunci
Jawaban
1. D

2. A
3. B
4. D
5. D

6. D
7. B
8. A

9. A
10. D

1. Drama tragedi
2. Jenis-jenis percakapan dalam drama
• Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
• Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
• Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
3. Drama satu babak adalah drama yang hanya beberapa adegan saja.
4. Dialog
5. Amanat

38
MODUL BAHASA INDONESIA

GLOSARIUM

Alur : Rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa,


sehingga menggerakkan jalan cerita.

Antagonis : Karakter jahat dalam tokoh fiksi yang biasanya memiliki


konnflik dengan tokoh protagonis.
Ekstrinsik :
Unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat diluar karya sastra,
yang mempengaruhi kelahiran dan keberadaan karya sastra.

: Cerita yang berasal dari imajinasi, bukan berdasarkan sejarah


Fiksi atau fakta.

: Makna kata yang mempunyai tautan pikiran, peranan yang


Konotatif menimbulkan nilai-nilai tertentu.
:
Tokoh dalam cerita yang merupakan tokoh utama dan
Protagonis memilikisifat baikdan melawan tokohantagonis.
:
Tokoh penengah yang memikliki peranan kurang penting dalam
Tritagonis cerita.

39
MODUL BAHASA INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. Kasim. (1981). Analisis Kebudayaan. Teater Rakyat di Indonesia. Tahun 1
Nomor 2
Barranger, Milly S. (1994). Understanding Plays. Boston: Allyn and Bacon. Elam, Keir.
The Semiotics of Theatre and Drama. New York:Metheun & Co.
Bahasa Indonesia : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Harymawan, RMA. (1988). Dramaturgi. Bandung: Rosda.


Hoa Kim Nio. (1981). Pengajaran Apresiasi Drama. Jakarta: P3G Depdikbud. Hartoko,
Dick dan B. Rahmanto. (1998). Kamus Istilah Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Moody,
H.L.B. (1971). The Teaching of Literature. London: Longman.
Rahmanto, B. (2000). Metode Pengajaran Sastra (Cet. ke-8). Yogyakarta: Kanisius.
Soemanto, Bakdi. (2001). Jagat Teater. Yogyakarta: Media Pressindo.
Rumadi, A. (ed). (1988). Kumpulan Drama Remaja. Jakarta: Gramedia. Sudjiman,
Panuti. (1990). Kamus Istilah Sastra. Jakarta: UI Press.
Sumardjo, Jakob. (1986). Ikhtisar Sejarah Teater Barat. Bandung: Angkasa.
Waluyo, Herman J. (2001). Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita
Graha Widia.
Yudiaryani. (2002). Panggung Teater Dunia, Perkembangan dan Perubahan Konvensi.
Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.
Kosasih, Engkos. 2014. Jenis-jenis Teks SMA. Jakarta: Erlangga. Bandung: Yrama
Widya https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/03/jenis-jenis-drama-dan-
penjelasannya-
lengkap.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2020, pukul 22.20 WIB
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/12/unsur-unsur-drama-tokoh-latar-
dan.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2020, pukul 22.33 WIB

https://www.dosenpendidikan.co.id/naskah-drama/. Diakses pada tanggal 09


November 2021, pukul 20.00

40
MODUL BAHASA INDONESIA

XI

41

Anda mungkin juga menyukai