(RPP)
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan deskripsial) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1 Melakukan kegiatan bermain peran 4.4.1 Menulis skenario drama modern
drama modern. 4.4.2. Bermain peran drama modern.
4.4.3 Memberikan tanggapan permainan
temannya
B. Tujuan Pembelajaran
1
Pengetahuan Pertemuan 1
1. Setelah mendengarkan dialog pendek, siswa dapat mengidentifikasi naskah dialog tersebut.
2. Setelah mendengarkan dialog pendek, siswa dapat menganalisis karakteristik bahasa lisan
dalam mermain peran.
3. Setelah membaca dialog pendek, siswa dapat memerankan tokoh sesuai dengan karakter
dalam teks tersebut.
Keterampilan Pertemuan 1
1. Setelah mempelajari dialog dan cara membuatnya, peserta didik dapat membuat teks dialog
sesuai kaidah.
2. Setelah memplajari tentang dialog peserta didik dapat menggunakan unggah-ungguh basa
dengan baik dan tepat.
3. Setelah mempelajari unggah-ungguh basa, peserta didik mampu membuat dialog dengan
memprhatikan unggah-ungguh basa
4. Setelah mempelajari dialog dan cara membuatnya, peserta didik dapat menyampaikan teks
dialog secara lisan.
Pengetahuan Pertemuan 2
1. Setelah mendengarkan dialog pendek, siswa dapat mengidentifikasi naskah dialog
tersebut.
2. Setelah mendengarkan dialog pendek, siswa dapat menganalisis karakteristik bahasa lisan
dalam mermain peran.
3. Setelah membaca dialog pendek, siswa dapat memerankan tokoh sesuai dengan karakter
dalam teks tersebut.
4. Setelah mendengarkan dialog secara berkelompok, siswa dapat membuat sebuah kerangka
dialog.
5. Setelah mendengakan dialog secara berkelompok, siswa dapat mengembangkan kerangka
karangan menjadi dialog/ drama sederhana.
Keterampilan Pertemuan 2
1. Setelah mempelajari dialog dan cara membuatnya, peserta didik dapat membuat kerangka
dialog menjadi drama sederhana.
2. Setelah mempelajari teks dialog dan drama sederhana, peserta didik dapat memperagakan
drama dengan sesuai.
3. Setelah mempelajari teks dialog dan drama sederhana, peserta didik dapat memahami
karakter tokoh dalam drama tersebut.
4. Setelah mempelajari teks dialog, peserta didik dapat menyampaikan isi dari drama
sederhana secara lisan dan tulis.
Fokus Penguatan Karakter:
1. Tanggung jawab
2. Santun
2
3. Percaya diri
C. Materi Pelajaran
Pertemuan 1
1. Drama lan titikane
2. Jinise drama
3. Unsur-unsur kang ana ing drama
4. Bab-bab sing kudu digatekake nalika main drama
5. Teks drama
Pertemuan 2
1. Bab-bab sing kudu digatekake nalika nggawe teks drama
2. Teks drama
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
2. Model: Pembelajaran berbasis teks
Membangun konteks (kegiatan awal)
Pemodelan teks (mengamati)
Bekerja kelompok
Bekerja individu
3. Metode : Saintifik dan Discoveri Leraning (DL)
4. Teknik : Ceramah, Demonstrasi, Praktek
E. KKM
Kkm: 70
F. Media, alat ,dan Bahan pembelajaran
1. Media
Contoh Teks drama modern yang berjudul “Dumadine Gunung Budeg”(terlampir).
LCD (penayang), laptop, pelantang
Kertas HVS
G. Sumber Pembelajaran
Hadi, Samsul dkk.2014. Kirtya Basa. Surabaya. Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
Kamus Pepak Basa Jawa
Majalah Bahasa Jawa (Penjebar Semangat, Jaya Baya)
Berbasis ICT / Internet
Anak mencari contoh teks drama dari internet
3
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 JP)
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
1) Guru mengondisikan suasana belajar. (memberi salam
Pendahuluan 10’
kepada siswa, berdoa sebelum belajar dan mengabsen
kehadiran peserta didik).
2) Guru melakukan apersepsidengan bertanya jawab
kepada siswa tentang teks cerita pendek yang berjudul
“Dumadine Gunung Budeg” dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya mendeskripsikan suasana di sekolah
ketika pelaksanaanupacara hari senin dan penayangan
vedio objek wisata kota Surabaya.
3) Guru memberi motivasikepada peserta didik mengenai
manfaat belajar teks cerita pendek dalam kehidupan
sehari-hari seperti.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5) Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
Mengamati: 60’
Kegiataninti
1. Peserta didik mengamatipemodelan bermain peran.
2. Peserta didik mencermati karakteristik bahasa lisan
dalam kegiatan bermain peran
3. Peserta didik mengamati pemodelan bermain peran dengan
penuh tanggung jawab
Menanya
Peserta didik bertanya jawabtentang hal-hal yang
berhubungan karakteristik ragam bahasa lisan dalam
kegiatan bermain peran.
Peserta didik bertanya jawabtentang hal-hal yang
berhubungan dengan teknik membaca teks dan teknik
bermain peran dengan santun
Mengumpulkan informasi :
Peserta didik mencari informasi tentang karakteristik
bahasa lisan dalam kegiatan bermain peran melalui
kerja kelompok dengan penuh tanggung jawab
4
- Peserta didik membentuk kelompok diskusi Think-
Pair-Share.
Think = Peserta didik menjawab secara mandiri
pertanyaan yang telah dirumuskan bersama dengan
temannya tentang karakteristik bahasa lisan dalam
teks bermain peran.
Pairing = Peserta didik mendiskusikan dalam
kelompok kelompok kecil jawaban yang ditemukan
untuk mendapatkan simpulan
Sharing= Setelah memadukan jawaban, kelompok
peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Mengasosiasi
Peserta didik mencari informasi tentang karakteristik
bahasa lisan dalam kegiatan bermain peran melalui
kerja kelompok
Peserta didik mencari informasi tentang teknik membaca
teks dan teknik bermain peran dengan santun
Mengomunikasikan:
1. Peserta didik membacakan tentang karakteristik
bahasa lisan dalam kegiatan bermain peran.
2. Peserta didik membaca ekspresif naskah drama.
3. Peserta didikmemperagakan naskah drama dengan percaya
diri.
4. Peserta didik dengan penuh tanggung jawab
5
Pertemuan Kedua (2 Jp)
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
1) Guru mengondisikan suasana belajar (dengan
Pendahuluan 10’
menyampaikan salam kepada siswa, berdoa sebelum
belajar dan mengabsen kehadiran peserta didik).
2) Guru melakukan apersepsi denganbertanya jawab
kepada siswa mengenai pembelajaran teks cerita
pendek pada pertemuan sebelumnya.
3) Guru memberi motivasi belajarpeserta didik mengenai
manfaat materi belajar teks cerita pendek .
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5) Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilakukan dan tagihan penilaian.
Mengamati:
Kegiataninti 40’
Peserta didik mengamatipemodelan bermain peran.
Peserta didik mencermatiteknik menulis teks bermain
peran dengan penuh tanggung jawab
Menanya
Peserta didik bertanya jawab teknik menulis teks
bermain peran dengan santun
Mengumpulkan informasi :
Peserta didik mencari informasi tentang teknik
menulis teks bermain peran dengan penuh tanggung
jawab
- Peserta didik membentuk kelompok diskusi Think-
Pair-Share.
Think = Peserta didik menjawab secara mandiri
pertanyaan yang telah dirumuskan bersama dengan
temannya tentang teknik menulis teks bermain
peran
Pairing = Peserta didik mendiskusikan dalam
kelompok kelompok kecil jawaban yang ditemukan
untuk mendapatkan simpulan
Sharing= Setelah memadukan jawaban, kelompok
peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
6
kelompoknya.
Mengasosiasi
Peserta didik mencari informasi teknik menulis teks
bermain peran dengan penuh tanggung jawab
Mengomunikasikan:
Peserta didik menulisteks bermain peran
1) Guru memandu peserta didik menyimpulkan
Penutup 10’
pelajaran mengenai pemahaman isi teks cerita
pendek.
2) Guru memberikan umpan balik dan refleksi mengenai
isi teks cerita pendek.
3) Guru memberikan tugasmembaca teks dan
menemukan isi dalam teks cerita pendek yang dibaca.
Guru memberikan tindak lanjut tentang kegiatan
pembelajaran berikutnya.
I. Penilaian
7
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap dilakukandengan teknik observasi melalui jurnal secara tidak langsung.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen jurnal
Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMPN 1 Plandaan
Kelas/Semester : IX/Dua
Tahun pelajaran : 2022/2023
Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
1 Mengucap syukur karena Spiritual
dapat mengerjakan (bersyukur)
tugasnya dengan benar
Dst
Nama
‘No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
1. menyampaikan usulan peduli
konstruktif dalam diskusi
membangun konsep teks Cerita
Pendek.
2 dst.
8
1) Kisi-kisi tes tulis
Level
No No
Materi Indikator soal kognitif
KD soal
1 2 3
Ciri umum
Disajikan teks deskripsi, siswa dapat
3.1 teks cerita 1
menuliskan ciri umum teks cerita pendek
pendek
Disajikan teks deskripsi siswa dapat
Jenis teks 2
mendata jenis teks cerita pendek
Disajikan teks cerita pendek, siswa dapat
Ciri
mendaftar ciri kabahasaan teks cerita 3
kebahasaan
pendek
Isi teks
Disajikan kutipan teks cerita pendeksiswa
4.1 cerita 4
dapat menentukan isi teks dengan tepat
pendek
Disajikan ilustrasi teks cerita pendeksiswa
Memetakan
dapat memetakan teks cerita pendeksesuai 5
teks
jenisnya
A. Penilaian
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
9
a. Teknik Penilaian : P1= Tes Produk dan P2=Tes Unjuk Kerja/ Praktik
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Materi/ Bahan Ajar
Drama mujudake crita gancaran kang ngandharake lelakone manungsa utawa kahanan
tartamtuditulis kanthi wujud pacelathon lan dipentasake ing panggung.
B. Titikane drama :
1. Wujud crita kang diandharake nganggo pacelathon lan dipentasake.
2. Nyritakake lelakon manungsa utawa kahanan sakiwa tengene manungsa.
3. Pacelathon digawe wujud babak 1…. 2…. Lan sateruse.
4. Kahanan sakiwa tengene kadadeyan ditulis, lumrahe sajrone tandha kurung.
5. Amarga dipentasake, mula merlokake ubarampe pentas.
C. Jinise Drama:
1. Komedi yaiku drama sing ngandharake lelakon kang lucu saengga ndadekake wong kang
nonton ngguyu lan seneng.
2. Tragedi yaiku drama kang ngandharake lelakon sing sedhih, nrenyuhakelan ndadekake
wong kang nonton dadi trenyuh, wedi lan nelangsa.
3. Sendratari yaiku drama sing wujude seni drama lan tari. Crita drama diwujudake
lumantar gerakan tari kang kairingi gamelan.
4. Tablo yaiku drama kang dipentasake lumantar swara saka mburine keber/ panggung.
Paraga ing panggung mung nggambarake lan mragakake wae.
5. Opera yaiku drama dipentasake kanthi iringan lelagon lan musik. Yen pamentasan mung
sadhela diarani operet.
6. Pantomim yaiku drama sing dipentasake lumantar obahe awak/ isyarat. Alur crita uga
digambarake lumantar gerak.
7. Dhagelan yaiku drama kang dipentasake mung kanggo ngguyokake penonton. Dhagelan
luwih prasaja tinimbang komedi.
11
d. Alur : Urut-urutan crita kang ana ing sajroning drama. Nalika crita diwiwiti
nganti paripurna. Alur dhewe diperang dadi telu yaiku alur maju, mundur lan
campuran.
e. Konflik : Inti saka drama.
f. Pepeling : Pesen pangripta kang arep diaturake marang pamaos. Tujuwane amrih
para pamaos nindakake apa kang dikarepake pangripta. Kanggo bisa nemtokake
pesen saka pangripta kudu
1) Mangerteni kanthi temen isine crita.
2) Nggawe dudutan saka isine crita.
2. Unsur ekstrinsik yaiku unsur kang ana ing sanjabane dramananging, nduweni
pangaribawa kang gedhe. Upamane faktor-faktor sosial politik nalika naskah drama
diciptakake, faktor ekonomi, faktor lingkungan pangripta lsp.
Bab-bab sing kudu ditindakake paraga supaya bisa meranake drama slaras karo
dapukane ana ing pamentasan drama yaiku :
1. Maca naskah drama
2. Mahami isi nasakah drama
3. Njiwani watak paraga sing arep diperanake.
Supaya bisa nggawe naskah drama, ana bab - bab sing kudu digatekake :
1. Nemtokake tema
2. Nemtokake konflik / masalah
3. Nggawe synopsis
4. Nemtokake kerangka karangan
5. Nemtokake protagonist
6. Nemtokake pungkasan carita
7. Nulis drama.
12
Gatekna Drama Tradisional kang ana ing ngisor iki.
ING SAWIJINING OMAH, GEDHEG SING WIS REYOT SANGISORE PUTHUK, ING
SAKIDULE TLATAH KABUPATEN TULUNGGAGUNG.
Kembang Sore : Kula nuwun ... kukla nuwun...kula nuwun ... ( karo milang- miling ana
ing lambene lawang).
Mbok Rondha : Mangga, mangga ... badhe madosi sinten nggih ?
Kembang Sore : Kula menika mboten madosi sinten-sinten. Kula menika tiyang ingkang
kabur kanginan, tanpa dangka tanpa kayun.
Mbok Rondho : Lho, ngono ta. Wis kene mlebu dhisik kene ( karo nggeret mlebu
kembangsore) Wis saiki lungguh kene dhisik. Iki diombe dhisi ( karo
menehi banyu sagelas).
Kembang Sore : Maturnuwun ( karo ngombe banyu ) Nuwun sewu kula punapa pareng
dherek manggen wonten mriki ?
Mbok Rondho : Apa kowe gelem manggon ing omah sing wis arep ambruk ngene iki ?
Kembang sore : Mboten dados punapa kok, pareng punapa mboten ?
Mbok Rondho : Ora apa-apa kok, ananging anane ya mung kaya ngene iki lo ya ...
Kembang Sore : Inggih, matur sembah nuwun.
SASUWENE JAKA TAWANG ADUS, KEMBANG SORE TANSAH ORA JENJEM ATINE.
AMARGA DHEWEKE ORA KEPINGIN GAWE KUCIWA ATINE KANGMASE, JAKA
TAWANG. DHEWEKE MUTUSAKE KUDU LUNGA SAKA OMAH KUWI . ORA KESUWEN,
SORE IKU UGA, NALIKA JAKA TAWANG LAGI ADUS, KEMBANG SORE MINGGAT SAKA
OMAH IKU TANPA PAMIT KARO MBOK RANDHA.
Jaka Tawang : Kembang Sore... Kembang Sore (karo milang-miling ing njero lan njaba
omah) Kok ora ana ya, Mbok ... simbok...
Mbok Rondho : Ana apa ta Le, kok bengok-bengok ngono kuwi ?
Jaka Tawang : Kembang Sore nang endi Mbok ?
Mbok Rondho : Lho, mau lak karo awakmu ta Le ? La kok malah takon mboke.
Jaka Tawang : Iya mbok mau karo aku, ananging mau daktinggal adus Mbok, banjur
dakgoleki kok wis ora ana ta mbok ?
Mbok Rondho : Lho menyang ngendi to Le ? ayo digoleki !
Jaka Tawang : Ayo, Mbok.
14
WONG LORO NGGOLEKI KEMBANG SORE SING WIS MINGGAT SAKA OMAH.
ANGGONE NGGOLEKI WIS TEKAN NGENDI-NGENDI . ANANGING ORA ONA ASILE.
PUNGKASANE MBOK RONDHO NGAJAK LEREN JAKA TAWANG ANGGONE NGGOLEKI
KEMBANG SORE.
Mbok Rondho : Wis Le. Mbok manawa Kembang Sore pancen wis ora krasan manggon
karo awake dhewe.
Jaka Tawang : Ora mbok, aku kudu pethuk karo Kembang Sore.
Mbok Rondho : Wis sesuk digoleki maneh, saiki ayo kita mulih dhisik wae!
BANJUR WONG LORO IKU MULIH BEBARENGAN. ANA ING OMAH JAKA TAWANG
TANSAH KATON SUNTRUT, AMARGA RASA TRESNANE MARANG KEMBANG SORE
GEDHE BAGET. SORE MINGGAT SAKA OMAHE MBOK RONDHO, JAKA TAWANG DADI
LUMUH ANGGONE NYAMBUT GAWE . SABEN DIUTUS MBOKE GOLEK KAYU KAYA
ADATE. DHEWEKE ORA GELEM, GAWEYANE MUNG NGLAMUN , POLAHE KAYA
WONG ORA WARAS. YEN TURU TANSAH NYEBUT JENENGE KEMBANG SORE.NGANTI
SAWIJINING DINA MBOK RONDHO BINGUNG NGGOLEKI JAKA TAWANG, AMARGA
WIS SURUP JAKA TAWANG DURUNG KATON BALI.
Mbok Rondho : Le... Jaka Tawang... menyang ngendi ta Le kowe kuwi. (karo nggoleki
ing sakiwa tengene omah) Wis yah mene kok durung bali ta Le... Jaka
Tawang... oalah Le..Le...
15
Mbok Rondho : Le diundang mboke kok ora mangsuli blas iki piye ta ? ( karo nyekel
awake Jaka Tawang, sanalika Mbok Rondho kaget banjur nangis) Hoalah Le
... Le... kowe kok dadi reca kaya ngene ta Le... Le ...Amarga omonganku
sing sembranakowe dadi reca kaya ngene Le... Le ... Hoalah Jaka Tawang...
Jaka Tawang ...mboke njaluk sepura ya Le ...kanggo
pangeling-eling mbesuk yen ana reja rejaning jaman, papan panggonan kene
bakal takjenengake Gunung Budheg....
16
b. Evaluasi Pengetahuan
LKS PENGETAHUAN
c. Evalusai Keterampilan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
17