Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA/SMK

Kelas/Semester : XII/ Genap

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Materi : Cakra Manggilingan (Teks Drama)


Pembelajaran

Alokasi Waktu : 2 x 2 Pertemuan (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KompetensiDasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan 1.2.2 Berdoa sebelum melaksanakan
akan keberadaan bahasa dan sesudah kegiatan belajar.
daerah dan menggunakan 1.2.3 Memberi salam pada saat
sesuai isi dalam konteks awal dan akhir pelajaran.
kebhinekaan.
2 2.3 Mengamalkan perilaku jujur, 2.3.1 Mengikuti kaidah berbahasa
disiplin, dan peduli dalam tulis yang baik dan benar.
menggunakan bahasa 2.3.2 Mengerjakan tugas sesuai
daerah untuk waktu yang ditentukan.
mengapresiasi dan
mengekspresikan karya
sastra, seni, dan budaya
daerah.
3 3.2 Mengidentifikasi, memahami, 3.2.1 Menjelaskan struktur teks
dan menganalisis karya fiksi drama.
dan nonfiksi secara lisan dan 3.2.2 Menganalisis unsur
tulis. kebahasaan dalam teks
drama.
3.2.3 Menjelaskan langkah- langkah
konversi (alihwahana) teks
naratif menjadi teks drama.

4 4.3 Memproduksi dan 4.2.1 Mengonversi teks naratif


mempublikasikan karya fiksi menjadi teks drama.
(naskah drama, cerita pendek, 4.2.2 Memperaga-kan teks
karya terjemahan) drama.
4.2.3 Mengunggah teks drama
ke internet

C. TujuanPembelajaran (Harus ABCD= Audience, Behavior, Condition,


Degree)
Sikap
Sikap Spiritual
Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik/ Dalam pembelajaran menjadi seorang pembuat,
pembaca dan apresiator anekdot yang berbasis saintifik, dinilai
pengamat/guru, peserta didik mengagumi keindahan karya kreatif
daerah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan mengggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi di lingkungan
ekolah.

Sikap Sosial
Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik/ Dalam pembelajaran menjadi seorang pembuat,
pembaca dan apresiator anekdot yang berbasis saintifik, peserta didik
memiliki rasa ingin tahu untuk mendapatkan ide berkarya seni,
memiliki kepedulian terhadap karya sastra daerah yang berkembang
dimasyarakat, dan berani bertanya mengenai bentuk karya sastra
daerah yang masih berkembang dalam masyarakat.

Pengetahuan
1) Melalui kegiatan tanya jawab dan berdiskusi, peserta didik dapat
menjelaskan struktur teks drama.
2) Melalui kegiatan tanya jawab dan berdiskusi, peserta didik dapat
Menganalisis unsur kebahasaan dalam teks drama.
3) Melalui kegiatan tanya jawab dan berdiskusi, peserta didik dapat
Menjelaskan langkah- langkah konversi (alihwahana) teks naratif
menjadi teks drama.

Keterampilan
1) Setelah belajar tentang struktur, dan unsur kebasaan dalam teks
drama, peserta didik dapat mengonversi teks naratif menjadi teks
drama.
2) Setelah belajar tentang struktur, dan unsur kebasaan dalam teks
drama, peserta didik dapat memperaga-kan teks drama.
3) Setelah belajar tentang struktur, dan unsur kebasaan dalam teks
drama, peserta didik dapat mengunggah teks drama ke internet

D. MateriPembelajaran
Materi pokok pembelajaran sbb (selengkapnya dijabarkan di
lampiran):
1) Contoh teks drama.
2) Struktur teks drama (jejer, orientasi, pasulayan, pangudhar prakara ).
3) Unsur bahasa dalam teks drama.
4) Mengkonversi teks cerita menjadi teks drama
5) Memproduksi teks drama

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik dan Kontekstual
 Model : Model Pembelajaran Kooperatif (Collaborative
Learning)
Model Discovery Learning
 Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi
 Teknik :

F. KKM : 75

G. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan  Guru member salam dan mengabsen 2 x 10 Mnt
 Guru mengondisikan siswa belajar
 Guru melakukan apersepsi dengan mengulas
materi pelajaran minggu yang lalu melalui
kegiatan bertanya jawab.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran meliputi
aspek sikap (sikap spiritual dan sikap sosial),
pengetahuan, dan keterampilan.
 Peserta didik membentuk kelompok diskusi
Kegiatan Inti Mengamati 2 x 70 Mnt
 Peserta didik membaca contoh teks
drama hasil alihwahana (konversi).
 Peserta didik mencermati uraian yang
berkaitan dengan teknik
mengalihwahana (mengonversi) teks
naratif menjadi teks drama.

Menanya
 Peserta didik bertanya jawab tentang
struktur teks drama.
 Peserta didik bertanya jawab tentang ciri
kebahasaan teks drama.
 Peserta didik bertanya jawab tentang
teknik konversi atau alih wahana teks
naratif menjadi teks drama.
 Peserta didik bertanya jawan tentang isi
teks drama.

Mengumpulkan informasi :
 Peserta didik mencari dari berbagai
sumber informasi tentang prinsip teknik
alihwahana (mengonversi) karya sastra
(teks naratif menjadi teks drama).
 Peserta didik mendiskusikan tentang
struktur teks drama.
 Peserta didik mendiskusikan tentang ciri
kebahasaan teks drama.
 Peserta didik mendiskusikan tentang isi
teks drama.
 Peserta didik berlatih melakukan konversi
atau alih wahana dari teks naratif
menjadi teks drama.

Mengasosiasi:
 Peserta didik menganalisis hasil
alihwahana (konversi) teks naratif
menjadi teks drama.
 Peserta didik menyimpulkan hal-hal
terpenting dalam alihwahana (konversi)
teks naratif menjadi teks drama.

Mengomunikasikan:
 Peserta didik menuliskan laporan kerja
kelompok tentang analisis hasil
alihwahana (konversi) teks naratif
menjadi teks drama.
 Peserta didik memajang hasil karyanya.
 Peserta didik memperagakan teks drama
hasil alih wahana dengan kelompoknya.
 Peserta didik mengunggah teks drama ke
internet.
Penutup  Guru bersama peserta didik melakukan 2 x 10 Mnt
refleksi hasil pembelajaran
 Guru memberi tugas sebagai perbaikan dan
pengayaan
 Guru menutup pelajaran

H. Alat dan Sumber Belajar


a. Alat/ Media
1) Rekaman penampilan pembacaan teks drama
2) Struktur teks drama
3) Teks drama
4) Laptop
5) LCD

b. Sumber Belajar ( Ditulis model penulisan daftar pustaka )

1) Mangunsuwito, S.A. 2002.Kamus Bahasa Jawa, Jawa-


Indonesia. Bandung: CV. YramaWidya.
2) Padmosoekotjo, S. 1960. Ngengrengan Kasusastran Djawi 1.
Jogjakarta: Hien Hoo Sing.
3) Sasangka Sry Tjatur Wisnu. 2011. Bunyi-bunyi Distingtif Bahasa
Jawa.Yogyakarta: Elmatera Publishing.
4) Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B.
Wolter.

I. Penilaian
1. Sikap spiritual dan sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi, Penilaian Diri, Jurnal, Penilaian
Antar Peserta Didik
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi, Catatan Jurnal
c. Kisi-kisi:

CONTOH: LEMBAR OBSERVASI


No. Sikap/Nilai Indikator Rubrik Butir
Penilai Pertan
an yaan
1 1.2 Mensyukuri  Pembiasaan berdoa dan 1-5 A1
anugerah Tuhan mengucapkan salam.
akan keberadaan 1-5 A2
bahasa daerah  Pembiasaan penggunaan
dan kaidah dalam bahasa
menggunakannya tulis dan ketepatan
sesuai kaidah dan pengumpulan tugas.
konteks sosial
budaya
2 2.3 Mengamalkan  Mengikuti kaidah 1-5 A3
perilaku jujur, berbahasa tulis yang baik
disiplin, dan peduli dan benar.
dalam  Mengerjakan tugas 1-5 A4
menggunakan sesuai waktu yang
bahasa daerah ditentukan.
untuk
mengapresiasi dan
mengekspresikan
karya sastra, seni,
dan budaya daerah.

2. Pengetahuan
a. TeknikPenilaian : Tes Tulis, Tes Lisan
b. BentukInstrumen : Tes Objektif, Tes Uraian Terstruktur/ Non
Struktur
c. Kisi-kisi:

CONTOH : LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

No Indikator Rubrik Butir


Penilaian Instrumen
1 Menjelaskan struktur teks drama 1-5 Soal nomor...
2 Menjelaskan ciri bahasa drama 1-5 Soal nomor...
3 Menjelaskan isi pesan moral teks drama 1-5 Soal nomor...
4. Mengkonversi teks naratif menjadi teks drama 1-5 Soal nomor...

3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : P1= Tes Produk dan P2=Tes Unjuk Kerja/
Praktik
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:

CONTOH: LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

No. Indikator Rubrik Butir


Penilaian Instrumen
1. Membuat teks drama 1-15 P1
2. Mempublikasikan teks drama di sekolah 1-5 P1
3. Praktik membaca drama berkelompok 1-25 P2
4. Mengunggah teks drama ke internet. 1-5 P1

NILAI = (Skor yang didapat/Skor maks) x 100

Mengetahui, Banyuwangi, 15 Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Panuri, S.P.d., MM. Susanti,S.Si


NIP. 19631215 198803 1 010

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Drama / Sandiwara
Pengertian Drama

Drama yaiku salah sawijning karya sastra kang nggambarake crita ngenani
uripe manungsa utamane saka konflik kang dialami kanthi pacelathon
pacelathon lan tindak tanduk ing dhuwur panggung.

Unsur intrinsik drama yaiku bab bab kang ana ing njero naskah drama,
bisa digoleki kanthi maca naskah drama kasebut.

Bab bab kang kalebu unsure intrinsik :

1. Tema

Saben karya sastra pasti nduweni tema, Tema yaiku bab kang dadi dashare
naskah drama digawe Tema uga bisa diarani masalah utama kang dadi
sumber cerita.

2. Alur

Alur utawa plot yaiku urutan kedadeyan kang dilakoni paraga utama saka
babak kapisan nganti babak terakhir. Alur diperangake :

 Ngenalake masalah, yaiku kedadeyan wiwitan kang ndandekake


masalah maslaah kang dilakoni paraga paragane.
 Mangerteni isi crita saka perkenalan paraga lan watake.
 Masalah utawa konflik, yaiku kedadean kang isine ngenani masalah
masalah kang wiwit diadhepi paraga paraga ing cerita kasebut.
 Klimaks/puncak konflik, yaiku masalah sing saling angel kang
diadepi paraga paraga ing crita, yaiku kedadean kang isine nyritakake
kahanan para paraga ing pungkasaning crita drama.

3. Pacelathon

Miturut jinise pacelathon diperangake dadi loro. Miturut panggonan (prolog


lan epilog) lan miturut cacahing paraga (monolog lan dialog)

- Miturut Panggonan :

 Prolog : pacelathon kang ana ing ngarep drama (sadurunge paraga


omong omongan )
 Epilog : Pacelathon kang dadi panutupe pementasan drama. Sing
nyritakake prolog lan epilog diarani narator.

- Cacahing paraga :

 Dialog : Pacelathon kang diucapake sambung sinambung antarane


salah sawijining paraga klawan paraga liyane.
 Monolog : Pacelathon kang ditindakake mung dening siji paraga lan
paraga liyane.

4. Paraga lan Watake (Tokoh dan penokohan)

a. Paraga ing drama diperangake dadi :

 Tokoh utama : Paraga kang dadi sumber crita


 Tokoh pembantu : Paraga kang ana nduweni dialog nanging ora dadi
pusat penceritaan.
 Tokoh figuran : Paraga kang dianakake supaya kahanane dadi kaya
nyata, nanging paraga iki ora ngucapake dialog lan mung lewat
saklebetan.

b. Miturut wtake, ing drama ana :

 Tokoh Antagonis : yaiku paraga kang nduweni watak kang ala,


saengga ora disenengi penonton.
 Tokoh Protagonis : yaiku paraga kang nduweni watak kang apik lan
disenengi penonton.
 Tokoh Tritagonis : Yaiku paraga kang bisa dadi kancane tokoh
protagonis utawa antagonis, bisa duweni watak kang apik utawa ala
(penengah).

5. Amanat

Amanat yaiku pesen moral kang disampekake penulis naskah drama kanggo
para penonton.

6. Latar Utawa Setting

Latar utawa setting diperangake dadi telu, yaiku latar wektu, latar panggonan,
lan latar swasana.

 Latar wektu : yaiku wektu kang digambarake nalika paraga paraga


ngalami kedadean kedadeyan ing panggung.
 Latar panggonan : Yaiku panggonan kang digambarake ing
panggung saben babake.
 Latar swasana : Latar swasana di perangake dadi loro yaiku :

- Swasana alam : kedadean ing sekitar paraga, tuladhane : udan


gerimis , swara jangkrik lagi ngerik (bengi)

- Swasana ati : apa bae kang dirasakake paraga, tuladha : murka,


nesu, was was, seneng.

TEKS DRAMA
NASKAH DRAMA BAHASA DAERAH
TEMA : “Njaga Kelestarian Lingkungan"
(Ing liburan akhir semester, ana telu sahabat sing lagi ngomongake rencana
liburan)
Joystika : “Hei,.. Kepriye preian awakdewe minggu iki ?”
Christina : “Aku yo bingung iki, arep preian menyang endi.”
Martha : “Piye lek awakdewe menyang Selecta?”
Joystika : “Wih.. Ide apik iku.”
Christina : “Iyo. Aku yo setuju.. Kapan awakdewe budal?”
Joystika & Martha : “Mene isuk.”
Christina : “Oke.”
(Ing pas wayah bengine, kabeh sibuk nyiapake perlengkapan-perlengkapan
sing mau digawa. Nganti lali yen dino iki wis tengah wengi.)
Joystika : “Haduh, kesele awakku dino iki..”
(Ing panggon liyane.)
Christina : (Angop) “Aduh kesele,..”
Martha : “Mending aku turu ae.”
(Mene isuke, kabeh wis teka ing Selecta. Kabeh pada seneng dulinan ing
kana. Pas arek-arek wis mari dulinan, kabeh luwe lan pingin mangan.)
Joystika : “Rek, aku luwe”
Christina : “Ayo awakdewe tuku ndek kana!” (Karo nunjuk wong sing
dodolan)
Martha : “Ayo !”
(Kabeh padha mangan. Sawise mangan bebarengan, arek-arek lali mbuwang
sampah. Malah sampahe keleleran ing dalan. Sawise mbuwang sampah
sekarepe dhewe, ing perjalanan langkahe mandeg amarga ana wong sing
nimbali.)
Nur Rochma : “Hei awakmu !!”
Joystika, Christina, & Martha : (Noleh bebarengan) “Ana apa ?”
Nur Rochma : (Nepuk bahu salah siji arek) “Hei yok opo koen lek mbuwang
sampah karepe dhewe? Apa soale ra onok sing ndelok dadi alasan.”
Joystika, Christina, & Martha : “Apa karepmu guduk sopoku kok ngatur aku.”
Nur Rochma : “Ojo ngono rek, awakdewe dadi wong sing urip ndek ndonya
iku kudu njaga lingkungan lan ngelestariake lingkungan.., ya masia mbuang
sampah sembarangan.. Mengko lek mbuwang sampah sembarangan, bisa
nyebabake banjir. Sapa sing salah?”
Joystika, Christina, & Martha : (Mikir) “Iyo seh.. Betul pisan awakmu!”
( . . . . . .)
Nur Rochma : “Ayo wis.. Awakdewe mberseni lingkungan iki”
Joystika, Christina, & Martha : “Ayo, ayo !”
(Akhire Joystika, Nur Rochma, Christina, lan Martha padha mberseni
sampah-sampah. Banjur kabeh janji gawe kontribusi aktif njaga lingkungan.)
Amanat : Tekan hal cilik awakdewe bisa nggawe perubahan sing
gedhe. Lan kita kabeh ora oleh mbuwang sampah sekarepe dhewe. Amarga
mengkone bisa ngerugikno awake dhewe lan wong liya.
Ayo rek, mulai saiki dadi wong sing bermanfaat gawe
lingkungan sekitar.

II. Alat Evaluasi (Contoh)


a. Evaluasi Sikap
CONTOH: LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Perilaku yang diamati pada pembelajaran
No
Mengagumi Mengguna-kan Memiliki rasa Peduli Keseriusan
keindahan bahasa daerah ingin tahu terhadap dalam
Nama karya sastra dalam bahasa daerah melaksanakan
komunikasi tugas

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 A
2 B
3 C

Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 s/d 5


Rubrik Penilaian (Penafsiran angka): 1. sangat kurang, 2. kurang, 3. cukup,
4. baik, 5. amat baik
b. Evaluasi Pengetahuan
CONTOH: LKS PENGETAHUAN
TES URAIAN NON OBJEKTIF (UNO)
PENGETAHUAN STRUKTUR SUSUNAN ACARA, KRITERIA MENJADI
ANEKDOT YANG BAIK DAN TUGAS-TUGAS DRAMA
Jawaben cundhuk karo parentahe
(1) Jelasna apa kang diarani drama iku!
(2) Jelasna kepriye unsur intrinsik drama iku!
(3) Jelasna kepriye isine teks drama tema njaga lingkungan ing nduwur!
(4) Apa bedane teks drama yen ditandingake karo drama radio!
(5) Gawea teks drama kang becik!
c. Evalusai Keterampilan
CONTOH: LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
1) Gawea teks drama kang becik!
No. Nama Menulis susunan acara Butir
Soal
kelengkapan urutan Kesesuaian Bahasa P1

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2) Coba paragakna pamacane teks drama miturut tuladhane mau!

Nama Praktik membaca teks anekdot Butir


Soal
Intonasi Ekspresi pelafalan isi P2
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian (Penafsiran angka):


1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik

Anda mungkin juga menyukai