Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X
SMK NEGERI 1 KEDAWUNG
Jl. Tuparev No. 12 Telp. (0231) 203795 Fax. (0231) 200653
KABUPATEN CIREBON
HTTP://www.kedawung.smk1.net - E-Mail : kampus@kedawung.smk1.net

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Kedawung


Kelas/Semester : XI / 4
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Drama
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
K3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajian Bahasa Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
K4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Bahasa
Indonesia. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.32 Menganalisis isi dan kebahasaan 3.32.1 Mengidentifikasi isi dan kebahasaan
drama yang dibaca atau ditonton. drama yang dibaca atau ditonton.
3.32.2 Menganalisis kaidah kebahasaan drama
yang dibaca atau ditonton.

4.32 Mendemonstrasikan sebuah 4.32.1 Merancang pementasan dan


mendemonstrasikan drama sebagai seni
naskah drama dengan memerhatikan pertunjukan dengan memperhatikan tata
isi dan kebahasaan. panggung, kostum, tata musik, dan
sebagainya.
4.32.2 Memberikan tanggapan terhadap
pementasan drama kelompok lain.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca teks, berdiskusi, dan menggali informasi, peserta didik
diharapkan mampu mengidentifikasi isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau
ditonton.
2. Melalui kegiatan membaca teks, berdiskusi, dan menggali informasi, peserta didik
diharapkan mampu menganalisis kaidah kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.
3. Melalui kegiatan membaca teks, berdiskusi, dan menggali informasi, peserta didik
diharapkan mampu merancang pementasan dan mendemonstrasikan drama sebagai
seni pertunjukan dengan memperhatikan tata panggung, kostum, tata musik, dan
sebagainya.
4. Melalui kegiatan membaca teks, berdiskusi, dan menggali informasi, peserta didik
diharapkan mampu menanggapi, dan merevisi hasil kerja kelompok.

D. Materi Pembelajaran
1. Hakikat Drama
Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti
berbuat, bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu
perbuatan atau tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya
sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh
aktor. Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater. Drama juga
dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di panggung dan berdasarkan sebuah
naskah.
Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta
drama dalam arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk
tontonan atau pertunjukan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau
dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti
sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di
atas panggung.

2. Pengertian Drama
Drama adalah genre (jenis) sastra yang menggambarkan gerak kehidupan
manusia. Istilah untuk drama di masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut tonil
itu. Tonil kemudian diganti dengan istilah-play yang dikembangkan oleh PKG
Mangku VII. Drama berasal dari kode dalam bahasa Jawa dan wara. Sandi berarti
rahasia, sementara wara (warah) berarti mengajar. Maka istilah menyiratkan ajaran
teater yang dilakukan oleh simbol.
Pengertian drama menurut para ahli:
 Moulton, drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan
langsung dalam tindakan).
 Balthazar Vallhagen, drama adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat
manusia dalam gerakan.
 Ferdinand Brunetierre, drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau
gerakan.
 Budianta dkk (2002), drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan
fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
 Tim Matrix Media Literata, drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan
kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (acting) yang dipentaskan.
 Seni Handayani, drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni,
seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama
dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
 Wildan, drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga
drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama
dipentaskan.
 Anne Civardi, drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan
gerakan.
 Menurut KBBI, drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan
sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan
kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang
khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yang menyedihkan.

2. Ciri-Ciri Drama
1. Drama merupakan prosa modern yang dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca dan
dipentaskan.
2. Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi.
3. Drama terdiri dari pada dialog yang disusun oleh pengarang dengan watak yang
diwujudkan.
4. Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan melalui dialog-dialog watak-
wataknya.
5. Konflik ialah unsur-unsur penting dalam drama. Konflik digerakkan oleh watak-
watak dalam plot, elemen penting dalam skrip drama.
6. Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama yang
baik.
7. Gaya bahasa dalam sebuah drama juga penting karena menunjukkan latar masa
dan masyarakat yang diwakilinya, sekaligus drama ini mencerminkan sosiobudaya
masyarakat yang digambarkan oleh pengarang.

3. Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
 Prolog (Adegan pembukaan), disebut juga pengantar naskah yang isinya satu atau
beberapa keterangan atau pendapat pengarang mengenai cerita yang akan
disajikan. Atau bisa diartikan, prolog merupakan pendahuluan atau peristiwa
pendahuluan.
 Dialog (Percakapan), merupakan unsur utama yang membedakan drama dengan
cerita lainnya. Dialog dalam drama merupakan dialog yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai hakikat drama yang merupakan tiruan
kehidupanmasyarakat.
 Epilog (Adegan akhir atau penutup) adalah kata yang mengakhiri sebuah cerita.
Epilog pada umumnya berisi mengenai amanat, atau kesimpulan dan pelajarabn
yang dapat diambil dari cerita tersebut.epilog yang merupakan bagian penutup
pada karya sastra penting sebagai bekal bagi pembaca/penonton agar mampu
mengambil hikmah dari konflik-konflik dalam cerita serta penyelesaiannya, dan
biasanya akan muncul kalimat bijak dalam epilog tersebut.

4. Jenis-jenis Drama Indonesia


Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam
pembagian jenis drama, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan
penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah
drama.

Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
 Opera yaitu drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
 Tragedi yaitu drama yang penuh dengan kesedihan.
 Komedi yaitu drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
 Tragekomedi yaitu perpaduan antara drama tragedy dan komedi.
 Farce yaitu drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
 Tablo yaitu jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak
mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
 Melodrama yaitu drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi/musik.
 Sendratari yaitu gabungan antara seni drama dan seni tari.

Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:


 Drama Panggung yaitu drama yang dimainkan oleh para aktor di panggung.
 Drama Televisi yaitu hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya
drama televisi tak dapat diraba.
 Drama Film yaitu drama film menggunakan layar lebar dan biasanya
dipertunjukkan di bioskop.
 Drama Wayang yaitu drama yang diiringi pagelaran wayang.
 Drama Radio yaitu drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa
didengarkan oleh penikmat.
 Drama Boneka yaitu para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang
dimainkan oleh beberapa orang.

Jenis drama selanjutnya ialah berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama.
Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
 Drama Tradisional yaitu tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
 Drama Modern yaitu tontonan drama menggunakan naskah.

5. Unsur-Unsur Drama
1. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama.
2. Alur yaitu cerita dari sebuah pertunjukan drama mulai babak pertama hingga
babak terakhir.
3. Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu.
Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu
disebut figuran.
4. Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonist
adalah watak (perilaku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya:
penyabar, kasih saying, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati, dan
sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang
diperankan oleh tokoh drama, contohnya: sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan
sebagainya.
5. Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam
cerita drama.
6. Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton.
Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
7. Petunjuk teknis, merupakan petunjuk mementaskan atau mengaudiovisualkan
naskah drama. Petunjuk teknis juga biasa disebut teks samping.
8. Drama sebagai interpretasi kehidupan, unsur ini bukan merupakan unsur fisik
melainkan lebih pada unsur idea atau pandangan dasar dalam menyusun drama
yang merupakan tiruan kehidupan manusia atau miniature kehidupan manusia
yang dipentaskan.

6. Bentuk-Bentuk Drama
1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibedakan menjadi dua.
 Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam
bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
 Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.

2. Berdasarkan sajian isinya.


 Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau
muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak
menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaandan
kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan tikaian diantara
tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka
atau kesedihan.
 Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun
selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan
bahagia.
 Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan
alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.

3. Berdasarkan kuantitas cakapannya.


 Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata.
 Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
 Dialogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
4. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya.
 Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
 Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.
 Tablo, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.

5. Bentuk-bentuk lain.
 Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar
konversi alur, penokohan, tematik.
 Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan
dipentaskan.
 Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan
(muncul abad ke-18).
 Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
 Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejatuhan atau
keruntuhan tokoh utama.
 Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan
upacara.

7. Perbedaan Drama dan Teater


Teater dan drama memiliki arti yang sama, tapi berbeda ungkapannya.
Teater berasal dari kata Yunani kuno “theatron” yang secara harfiah berarti
gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung
arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata Yunani “dran” yang berarti berbuat,
berlaku atau berakting.
Drama cenderung memiliki pengertian ke seni sastra. Di dalam seni sastra,
drama setaraf dengan jenis puisi, prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau
peristiwa tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian
diangkat ke suatu pentas sebagai suatu bentuk pertunjukan maka menjadi suatu
peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Penemuan (Discovery Learning)
3. Strategi : Tanya jawab dan penugasan.

F. Media/Alat, dan Bahan Sumber Belajar


1. Media : Laptop, infokus, dan white board.
2. Alat/Bahan : Beragam contoh teks drama.
3. Sumber Belajar :
 Suherli, dkk. 2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun
2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
 Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
 Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
Jenis Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Waktu
Kegiatan  Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah 15 menit
Pendahulua Tuhan dan saling mendoakan.
n  Peserta didik disiapkan oleh guru secara psikis dan fisik
dengan menugaskan salah seorang peserta didik untuk
memimpin do’a, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran Peserta didik .
 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya (tanya jawab).
 Peserta didik menyimak kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari
 Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif
tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang
akan dipelajari, metode dan media, langkah pembelajaran
dan penilaian pembelajaran.
 Peserta didik menerima informasi, materi, dan tujuan
pembelajaran drama.
Kegiatan Pemberian rangsangan (Stimulation) 105 menit
Inti  Peserta didik secara mandiri mengamati beberapa contoh
teks drama yang disediakan oleh guru dengan cermat.
 Peserta didik secara mandiri mengamati teks drama
dengan berbagai tema dengan teliti.

Identifikasi masalah (Problem Statement)


 Peserta didik mengidentifikasi isi teks drama dengan
teliti.
 Peserta didik mengidentifikasi kaidah kebahasaan teks
drama dengan teliti.
 Peserta didik mengidentifikasi langkah-langkah/tahapan
dalam pementasan teks drama.
Jenis Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Waktu
 Peserta didik mengidentifikasi struktur teks drama.

Pengumpulan data (Data Collection)


 Peserta didik menentukan isi teks drama.
 Peserta didik mengidentifikasi kaidah kebahasaan teks
drama.
 Peserta didik mengidentifikasilangkah-langkah/tahapan
dalam pementasan teks drama.
 Peserta didik mengidentifikasi struktur teks drama.
Kegiatan  Peserta didik dan guru merumuskan simpulan 15 menit
Penutup pembelajaran yang dilakukan.
 Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Peserta didik menerima motivasi dari guru agar mereka
lebih giat belajar.
 Peserta didik dan guru merencanakan pembelajaran yang
akan datang.

Pertemuan 2
Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan  Peserta didik merespon salam tanda 15 menit
mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
 Peserta didik disiapkan oleh guru secara psikis
dan fisik dengan menugaskan salah seorang
peserta didik untuk memimpin do’a,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
Peserta didik .
 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran
sebelumnya (tanya jawab).
 Peserta didik menyimak kompetensi dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik mendiskusikan informasi dengan
proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
 Peserta didik menerima informasi tentang hal-
hal yang akan dipelajari, metode dan media,
Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
langkah pembelajaran dan penilaian
pembelajaran.
 Peserta didik menerima informasi, materi,
dan tujuan pembelajaran drama.

Kegiatan Inti Pemberian rangsangan (Stimulation) 105 menit


 Peserta didik secara mandiri mengamati
beberapa contoh teks drama yang disediakan
oleh guru dengan cermat.
 Peserta didik secara mandiri mengamati teks
drama dengan berbagai tema dengan teliti.

Pembuktian (Verification)
 Peserta didik merumuskan isi teks drama.
 Peserta didik merancang teks drama dengan
memperhatikan struktur.
 Peserta didik merumuskan kaidah
kebahasaan teks drama.
 Peserta didik merumuskan
tahapan-tahapan/langkah pementasan teks
drama.

Menarik kesimpulan (Generalization)


 Peserta didik menyimpulkan kaidah
kebahasaan dan unsur-unsur isi teks drama.
 Peserta didik mempresentasikan,
menanggapi dan merevisi unsur-unsur isi teks
drama.
Kegiatan Penutup  Peserta didik dan guru merumuskan 15 menit
simpulan pembelajaran yang dilakukan.
 Peserta didik melakukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Peserta didik menerima motivasi dari guru
agar mereka lebih giat belajar.
 Peserta didik dan guru merencanakan
pembelajaran yang akan datang.

H. Penilaian
 Teknik Penilaian : Pengamatan dan Tes tertulis
 Prosedur penilaian :
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap 1. Pengamatan/observasi  Selama
1. Menunjukkan sikap  Lampiran 1 pembelajaran
disiplin dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Menunjukkan sikap 2. Jurnal  Di luar
tanggung jawab dalam  Lampiran 2 pembelajaran
kegiatan melaksanakan
tugas yang diberikan.
2. Pengetahuan 1. Tes tertulis 1  Selama
1. Mengamati teks yang  Lampiran 3 pembelajaran
disediakan oleh guru. 2. Tes tertulis 1
2. Mengidentifikasi struktur
isi teks drama.
3. Menjelaskan langkah-
langkah/tahapan teks
drama.
4. Menjelaskan kaidah
bahasa yang digunakan
dalam teks drama.
3. Keterampilan 1. Observasi aktivitas Pada saat diskusi
1. Terampil menerapkan diskusi per-Peserta
konsep/prinsip dan didik .
strategi pemecahan  Lampiran 4 Pada saat diskusi
masalah yang relevan 2. Observasi aktivitas
yang berkaitan dengan diskusi per-kelompok.
elemen dasar dan kaidah Setelah diskusi
 Lampiran 4
kebahasaan. 3. Laporan hasil diskusi.
Sesuai jadwal
penyelesaian tugas.
4. Portofolio
 Lampiran 5

Mengetahui, Kedawung, Juli 2022


Kepala SMKN 1 Kedawung, Guru Mata Pelajaran

Sri Handayani, S.Pd., M.M Rina Anggraeny, M.Pd.


NIP. 19660831 198903 2 006 NIP. –
Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP TIAP KBM

Kelas : …..
Sikap Yang Diobservasi : Disiplin

Rubrik :
Indikator yang dinilai :
1. Tertib mengikuti instruksi.
2. Mengerjakan tugas tepat waktu.
3. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta.
4. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.

Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Modus


No. Nama Peserta Didik ke- ke- ke- ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

Keterangan :
4 = Sangat baik, jika empat indikator terlihat.
3 = Baik, jika tiga indikator terlihat.
2 = Cukup, jika dua indikator terlihat.
1 = Kurang, jika satu indikator terlihat.
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul), kategori nilai
sikap :

Nilai Ketuntasan sikap


(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP TIAP KBM

Kelas : …..
Sikap Yang Diobservasi : Tanggung Jawab

Rubrik :
Indikator yang dinilai :
a. Melaksanakan tugas secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
5. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan.

Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Modus


No. Nama Peserta Didik ….. ….. …..
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

Keterangan :
4 = Sangat baik, jika empat indikator terlihat.
3 = Baik, jika tiga indikator terlihat.
2 = Cukup, jika dua indikator terlihat.
1 = Kurang, jika satu indikator terlihat.
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul), kategori nilai
sikap :

Nilai Ketuntasan sikap


(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN JURNAL

Nama :
Kelas :
No Hari/Tanggal Sikap/Perilaku Keterangan
Positif Negatif
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

Keterangan :
1. Ceklis ( √ ) sikap/perilaku yang dilakukan Peserta didik .
2. Isi keterangan dengan deskripsi sikap perilaku Peserta didik .
Lampiran 3
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Lembar Kerja Peserta didik


Kelas : ………………………………………
Kelompok : ………………………………………
Anggota : 1..……………………………………
2…………………………………….
3…………………………………….
1. Tentukan simpulan isi, kaidah bahasa dan struktur yang terdapat pada teks drama
yang diberikan oleh guru!
2. Tentukanlah langkah-langkah/tahapan yang terdapat pada teks drama yang diberikan
oleh guru!

2. Tes
a. Instrumen Tes
Buatlah simpulan isi teks drama berdasarkan isi, sistematika dan kebahasaan dalam
teks yang diberikan oleh guru!

b. Kunci Jawaban
No. Indikator Penilaian Skor
1. Penggunaan kaidah kebahasaan teks drama.
 Peserta didik menyebutkan lebih dari 5 unsur. 5
 Peserta didik menyebutkan 3 unsur. 4
 Peserta didik menyebutkan 2 unsur. 3
 Peserta didik menyebutkan 1 unsur. 2
1
 Peserta didik yang tidak menyebutkan unsur.
2. Diksi
 Peserta didik menggunakan bahasa dan kosakata yang 3
bervariatif sesuai dengan tema yang dipilih.
 Peserta didik menggunakan bahasa dan kosakata yang 2
bervariatif, tetapi kurang sesuai dengan tema yang dipilih.
 Peserta didik menggunakan bahasa dan kosakata yang 1
kurang bervariatif dan tidak sesuai dengan tema yang dipilih.
Jumlah 8

Rumus Konversi Nilai


Nilai = skor yang diperoleh × 4
=…
8

Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/4
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Waktu Pengamatan : Selama KBM berlangsung (6x45)

Indikator : Keterampilan membuat simpulan isi teks drama berdasarkan struktur, dan kaidah
kebahasaan dalam teks yang diberikan oleh guru.
Nilai Huruf Kriteria Penilaian
1 D Kurang terampil jika Peserta didik belum bisa membuat simpulan isi
teks drama berdasarkan struktur, dan kaidah kebahasaan.
2 C Terampil jika Peserta didik sudah bisa membuat simpulan isi teks
drama berdasarkan struktur, dan kaidah kebahasaan.
3 B Terampil jika Peserta didik sudah bisa membuat simpulan isi teks
drama berdasarkan struktur, dan kaidah kebahasaan, namun bahasa
yang digunakan masih belum variatif.
4 A Sangat terampil jika Peserta didik sudah bisa membuat simpulan isi
teks drama berdasarkan struktur, dan kaidah kebahasaan dengan bahasa
yang variatif.

Bubuhkan tanda √ pada kolom yang sesuai dengan pengamatan!


Keterampilan
No. Nama Peserta Didik Membuat simpulan isi teks drama berdasarkan
sistematika, dan kaidah kebahasaan.
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

Lampiran 5
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Portofolio : Kumpulan Hasil Tugas Individu atau Kelompok


Tujuan Portofolio : Memantau perkembangan kemampuan keterampilan Peserta didik
untuk dapat memahami dalam membuat teks drama.
Soal!
Analisis isi teks drama berdasarkan struktur, dan kaidah kebahasaan.

Petunjuk Teknis!
 Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu Peserta didik (warna map
sesuai dengan kelas masing-masing/tiap kelas berbeda warna map).
 Batas waktu pengumpulan tugas adalah di 2 minggu setelah pertemuan hari ini.

Pedoman Penskoran
Skor
Kriteria
Maksimal
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan lengkap, 4
dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu.
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian 3
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu.
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian 2
besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu.
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas 1
yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat
waktu.
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena 0
tidak pernah mengerjakan tugas.

FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO

Nama Peserta didik /Kelompok : ……………………………………………..


Kelas :………………………………………………
Semester/Tahun Pelajaran : ……………………………………………..

Tanda Tangan Keterangan


No. Jenis Tugas KD Nilai Peserta Guru (Tgl Pengumpulan)
Didik

Anda mungkin juga menyukai