Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

(Bermain Drama)

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Indonesia


Guru Mata Pelajaran
SADIMIN, S.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 8 [ XI IPS 2 ]


Anggota :
1. Chalista olivia
2. Shofa Nur Azzara
3. Azzahra salsabilla
4. Muh.Hafid Sulis S

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH


SMA NEGERI 1 SIMO BOYOLALI
TAHUN 2022/2023
PENGESAHAN

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa
indonesia dengan ini pada hari.............tanggal.............tahun 2022 telah
di periksa dan dinilai berdasarkan tugas belajar pada tema ( Bermain
Drama )

Guru mata
Guru matapelajaran
pelajaran: ................................
: ............................... Boyolali : .......................

Anggota Kelompok :
1) Chalista olivia [MM]
2) Shofa nur azzara [PM1]
3) Azzahra salsabilla [N]
4) Muh.Hafid Sulis stiyawan [OP

Dengan Nilai :
PELAJARAN TERPETIK
Lompatan Belalang
Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu heri
ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut.Dengan
gembiranya ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di
perjalanan ia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun ia
keheranan kenapa belalang itu bisa melompat tinggi dan lebih jauh
darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu,dan
bertaya,”Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh,
padahal kita tidak jauh berbedaa dari usia ataupun bentuk tubuh?”
Belalang itu pun menjawabnya,”Dimanakah kau selama ini tinggal?
Karena semua belalang yang hidup di alam bebes pastibisa melakukan
seperti yang aku lakukan”.Saat itu si belalang baru tersadar bahwa
selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak
sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Kadang-kadng kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga
mengalami hal yang sama dengan belalang itu. Lingkungan yang
buruk,hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,
atau pendapat tetangga, seoalah membuat kita terkurung dalam kotak
semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kits
mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada
kita tanpa pernah berpikir benarkah anda separah itu?
Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk mepercayai mereka
daripada mempercayai diri sendiri.Tidakkah anda pernah bertanya
kepada hati nurani bahwa anda bisa”melompat lebih tinggi dan lebih
jauh” kalau anda mau menyingkirkan “kotak”itu?
Tidakkah anda ingin membebaskan diri agar anda bisa mencapai
sesuatu yang selama ini anda anggap diluar batas kemampuan anda?
Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk
berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja apa yang kita alami. Karena
itu kawan,teruslah berusaha mencapai apapun yang anda ingin capai.
Sakit memang, lelah memang, tetapi bila anda sudah mencapai puncak,
semua pengorbanan itu pasti terbayar. Kehidupan anda akan lebih baik
kalau hidup dengan cara hidup pilihan anda, bukan cara hidup yang
seperti mereka pilihkan untuk anda.
PENDAHULUAN
Drama merupakan salah satu karya sastra yang dipenuhi dengan
dialog-dialog dan dipentaskan di atas panggung. Sebagai salah satu
karya sastra yang dipentaskan, maka dalam pementasannya senantiasa
mengacu pada naskah drama yang telah disiapkan. Penulisan naskah
drama biasanya diambil melalui kejadian nyata yang bersumber dari
kehidupan manusia maupun kejadian fiktif yakni berdasarkan pada
imajinasi penulis. Naskah drama biasanya ditulis dalam bentuk
dialog dan dipentaskan oleh aktor dengan tujuan menggambarkan
kejadian kehidupan melalui pertikaian dan konflik yang terjadi di atas
panggung. Dalam penulisan naskah drama terdapat unsur-unsur
instrinsik yang membangun naskah drama tersebut. Unsur-unsur
tersebut diantaranya, yakni: tema, tokoh, alur, latar. Unsur tokoh
merupakan salah satu unsur yang berperan penting dalam penulisan
naskah drama yang akan dipentaskan. Karena unsur ini merupakan
karakter yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa, baik
sebagian maupun secara keseluruhan cerita. Selain itu, peran unsur
tokoh ini dalam karya sastra drama mempunyai sifat dan kedudukan
yang penting. Unsur tokoh dalam naskah drama biasanya terdiri dari
tokoh penting dan tokoh pembantu. Tokoh penting biasa disebut dengan
tokoh mayor, sedangkan tokoh pembantu biasanya disebut dengan
tokoh minor. Tokoh-tokoh inilah yang menjadi penggerak cerita yang
menyebabkan terciptanya tensi dramatik disetiap tahapan peristiwa
dalam pementasan drama. Pentingnya analisis terhadap unsur tokoh
pada naskah drama dimaksudkan sebagai upaya dalam memberikan
apresiasi terhadap unsur-unsur intrinsik dalam naskah drama. Karena
melalui tingkah laku dan sikap para tokoh yang ditampilkan dalam
naskah drama, maka akan mempermudah dalam memberikan
apresiasi terhadap drama yang dipentaskan. Hal ini dipertegas oleh
Soemanto dan Hassanuddin (Dewojaty, 2010:3) yang menyatakan
bahwa ‘Keistimewaan drama dibandingkan karya sastra yang lain
terletak pada tujuan pengarang yang tidak hanya ingin berhenti pada
berkomunikasi dengan pembacanya pada tahap pembeberan imajinasi
tokoh dan peristiwa. Pengarang biasanya langsung berkomunikasi
dengan audiensnya dengan cara menghidupkan tokoh dan peristiwa di
atas panggung’
1.2 Rumusan Masalah

1) Apa hakikat pengertian Bermain drama?

2) Apa saja ciri-ciri Bermain drama?

3) Apa saja manfaat atau kegunaan Bermain drama?

4) Apa tujuan penyusunan Bermain Drama ?

5) Syarat apa yang harus dipenuhi dalam menyusun struktur


bermain drama yang baik?

6) Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun


stuktur?

7) Apa saja ragam Drama?

1.3 Tujuan

1) Sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di semua kalangan.

2) Memperoleh pengetahuan tentang seni teater.

3) Sebagai media untuk mengembangkan bakat mengenai estetika.

4) Mendapatkan suatu pengetahuan, pengetahuan seni keindahan


dan pengalaman.

5) Juga untuk menyampaikan sesuatu baik itu pesan maupun hal


lain,yang perlu diketahui penonton dengan cara melakukan
percakapan yang dilakukan oleh beberapa pemeran.
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Pengertian Bermain Drama

Pengertian Drama Menurut Para Ahli :


1) Moulton : Pengertian drama adalah kisah hidup digambarkan dalam
bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
2) Balthazar Vallhagen : Pengertian drama adalah seni yang
menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
3) Ferdinand Brunetierre : Pengertian drama yakni harus melahirkan
keinginan oleh aksi atau gerakan.
4) Budianta dkk (2002) : Pengertian drama adalah genre sastra yang
menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau
dialog antara pemimpin di sana.
5) Tim Matrix Media Literata : Pengertian drama adalah bentuk narasi
yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku
(akting) yang dipentaskan.
6) Seni Handa : Pengetian drama adalah bentuk komposisi
berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan
sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks
tertulis dan drama dipentaskan.
7) Wildan : Pengertian drama adalah komposisi berdasarkan beberapa
cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam
bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
8) Anne Civardi : Pengertian drama adalah sebuah kisah yang
diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra yang
ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh
aktor. Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater.
Drama juga dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di
panggung dan berdasarkan sebuah naskah.Pada umumnya, drama
memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta drama dalam arti
sempit. Dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan atau
pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau
dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama
dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat
yang diproyeksikan di atas panggung.
2.2 Ciri-ciri drama

Adapun ciri-ciri yang dari drama yaitu:

 Sebuah drama memiliki naskah drama atau teks yang di dalamnya


berbentuk dialog;
 Sebuah drama harus diperankan atau dilakonkan;
 Sebuah drama sepanjang-panjangnya kurang dari 3 jam;
 Dalam drama tidak ada pengulangan adegan;
 Dalam drama terdapat konflik dan emosi;
 Sebuah pentas drama, memerlukan adanya latihan khusus untuk
para
pemain.
 Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog,
 baik dialog antartokoh maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri
(monolog).
 Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan oleh
manusia, wayang, atau boneka.
 Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi
inti dari cerita drama.
 Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang
telah dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan untuk
menghidupkan suasana.
 Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton di mana
drama tersebut dilakukan sebagai sarana hiburan
2.3 Manfaat drama

 Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan peneliti dalam menganalisis naskah
drama dengan menggunakan pendekatan psikologi. Sebagai bahan
pembelajaran bagi peneliti dalam menganalisis setiap tokoh.

 Bagi Lembaga Pendidikan


Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran positif bagi lembaga
pendidikan, khususnya jurusan sendratasik dalam hal ini sebagai
masukan kepada lembaga terhadap keberadaan penelitian secara
ilmiah.

 Bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa, penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan acuan
sekaligus pengetahuan tentang analisis terhadap karya sastra.
 Dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan meningkatkan
nilai sosial seseorang.

 Memberikan kesempatan untuk berkreasi dalam drama.

 Dapat lebih menghargai pendapat orang lain dengan baik.

 Dalam dunia pendidikan, drama digunakan untuk sarana edukasi


yang baik dan menyenangkan.

2.4 Keunggulan drama dan Kelemahan drama


A. Keunggulan drama
a. Masalah waktu, para tokoh dapat masuk ke dalam adegan dengan
tepat waktu dan tidak ada satu pun yang telat
b. Properti yang dipakai sangat lengkap dan tidak ada yang
ketinggalan
satu pun
c. Musik-musik yang digunakan dapat mengundang ketertarikan
penonton untuk menonton drama musikal tersebut
d. Ekspresi yang di tunjukan sesuai dengan situasi yang sedang di
laksanakan
B. Kelemahan drama
a. Kostum yang di gunakan sering lepas
b. Lipsing dari tokoh terkadang tidak tepat
c. Alur yang terdapat kurang jelas
d. Terdapat penari yang kurang bergairah dalam pementasan
tersebut
2.5 Tujuan bermain drama
a. Sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di semua kalangan.
b. Memperoleh pengetahuan tentang seni teater
c. Sebagai media untuk mengembangkan bakat mengenai estetika
2.6 Syarat-syarat yang ada di drama
 Untuk sebuah drama, gunakan cerita yang layak dipentaskan
dalam drama
 Pemilihan kata sesuai dengan siapa yang akan menonton drama
 Pemilihan cerita harus sesuai dengan siapa yang akan menonton
drama tersebut
 Gunakan ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia
 Dalam drama, yang mendominasi teks adalah penunjuk
pementasan berupa karangan narasi
 Dalam drama selalu ada narator sebagai petunjuk pementasan
 Jika pementasan drama menggunakan narrator, maka pada teks
drama narator ditulis dengan huruf miring dan dicetak tebal
 Sistematika penulisan teks drama harus rapi dan jelas
 Judul cerita diketik tanpa menggunakan titik pada akhir judul.
 Naskah drama adalah gambaran jalannya cerita, dalam
pementasan
 asli tidak harus sama persis, tetapi tidak mengganggu jalannya
drama
 Gunakan tanda “ sebagai awal kalimat percakapan dalam naskah
 Gunakan kalimat langsung dalam setiap kalimat
 Gunakan kalimat narasi dalam kalimat narator
 Hal-hal yang tidak baku (…, !!!, #@#$) boleh digunakan selama
kepentingan memperindah drama
 Alur cerita harus baik.
 Bahasa yang digunakan tidak harus baku, tetapi layaknya seperti
kehidupan sehari hari
 Tidak menggunakan kata-kata kasar sebagai pelampiasan amarah
seseorang
 Untuk adegan monolog, lebih baik menggunakan majas hiperbola
 Untuk teks drama yang dipentaskan di teater, ada baiknya drama
memakai sulih suara
 Tidak menyinggung pihak lain
2.7 Bagian bagian yang harus ada dalam drama

1) Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang menjadi dasar
pembuatan drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama
diantaranya masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan,
penindasan, patriotisme, ketuhanan, dan lain-lain.

2) Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan
jalan cerita. Alur drama terdiri dari 1) pengenalan cerita, 2) konflik
awal, 3) perkembangan konflik, dan 4) penyelesaian.
3) Tokoh
Tokoh adalah orang yang berperan di dalam drama. Tokoh dapat
dibedakan menurut sifat dan perannya.
a. Berdasarkan sifat, dibagi menjadi 3:
1. Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung cerita
2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita
3. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh
protagonis dan antagonis

b. Berdasarkan peran, dibagi menjadi 3:


1. Tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan dalam
drama. Tokoh sentral adalah penyebab terjadinya konflik,
yaitu protagonis dan juga antagonis Tokoh utama, yaitu
tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral, bisa juga
sebagai perantara dari tokoh sentral. Dalam hal ini adalah
tokoh tritagonis.
2. Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang memegang peran
sebagai pelengkap atau tambahan

4) Penokohan
Unsur drama selanjutnya adalah penokohan/perwatakan. Ini adalah
penggambaran sifat batin seorang tokoh dalam cerita. Perwatakan
bisa digambarkan dengan dialog, ekspresi, atau tingkah laku.
Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi atau watak
dimensional yaitu:
 Keadaan fisik, seperti umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, dan
suku bangsa
 Keadaan psikis, seperti watak, kegemaran, standar moral, dan
mental
 Keadaan sosiologis, seperti jabatan, pekerjaan, kelas sosial,
ras, dan agama

Cara pengarang menampilkan watak tokoh bisa secara langsung


atau tidak langsung, yaitu:
 Secara langsung atau analitik, pengarang menampilkan watak
tokoh langsung dijelaskan di dalam teks cerita.
 Secara tidak langsung atau dramatik, pengarang menampilkan
watak tidak langsung lewat dialog, percakapan tokoh, pikiran
tokoh, reaksi atau tanggapan tokoh lain, lingkungan, dan
keadaan fisik tokoh.
5) Dialog
Ciri naskah drama adalah berbentuk dialog atau cakapan. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam dialog: Dialog harus
mencerminkan percakapan sehari-hari Ragam bahasa adalah
bahasa lisan yang komunikatif Diksi atau pilihan kata yang
digunakan harus berhubungan dengan konflik dan plot Dialog dalam
naskah drama harus bersifat estetis, atau memiliki bahasa yang
indah Dialog harus mewakili tokoh yang dibawakan Memiliki
kramagung, atau petunjuk perilaku atau tindakan yang harus
dilakukan tokoh. Dalam naskah drama, kramagung ditulis dalam
tanda kurung atau biasanya bercetak miring.
6) Latar
Latar biasa disebut juga sebagai setting. Latar cerita dibagi menjadi
tiga yaitu keterangan tempat, waktu, dan suasana Latar dapat
dinyatakan melalui percakapan para tokoh. Jika di pementasan,
maka latar dinyatakan dalam tata panggung atau tata cahaya.
7) Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pandang yang digunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan
peristiwa dalam cerita.
Sudut pandang adalah posisi dari mana pengarang bercerita, apakah
dia bertindak langsung atau sebagai pengobservasi di luar cerita.
Sudut pandang terdiri dari:
a. Sudut pandang orang pertama atau aku-an
 Aku sebagai tokoh utama
 Aku sebagai tokoh sampingan

b. Sudut pandang orang ketiga atau dia-an


 Orang ketiga serba tahu
 Orang ketiga terbatas atau pengamat

8) Konflik
Konflik adalah pertentangan atau masalah. Konflik dibedakan
menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan internal. Konflik eksternal
berarti konflik antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, sementara
konflik internal adalah konflik di antara tokoh dengan dirinya sendiri.

9) Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada
pembaca atau penonton. Amanat drama selalu berhubungan dengan
tema dan ceritanya. Amanat juga menyangkut nilai yang ada di
masyarakat, dan disampaikan secara implisit. Nilai-nilai itu
diantaranya nilai moral, estetika, sosial, dan budaya.
2.8 Hal-hal yangharus diprhatikan dalam bermain drama
hal yang perlu diperhatikan dalam pemeranan drama, yakni sebagai
berikut.
 Gerak, setiap pemeran tentu harus selalu memperhatikan ketepatan
gerakan yang perlu dilakukan agar seluruh dialog yang diucapkan
dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton.

 Mimik, setiap pemeran juga harus memastikan bahwa mimik wajah


sudah sesuai dengan dialog.

 Pantomimik, yaitu berkenaan dengan gerak-gerik anggota tubuh


yang juga mampu mengekspresikan isi dialog.

 Kostum, hal penting yang juga sangat memengaruhi peran ialah


busana yang digunakan pemeran.

 Tata rias, pemeran di dalam drama juga harus menunjukkan riasan


yang sesuai dengan peran yang dijalankan.

 Suara, pemeran di dalam pentas drama harus mampu

2.9 Ragam drama


Terdapat beberapa bentuk drama,diantaranya,adalah sebagai berikut

1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya


a. Drama puisi : drama yang sebagian besar percakapannya
disusun dalam bentuk puisi
b. Drama prosa : drama yang percakapannya disusun dalam bentuk
prosa

2. Berdasarkan sajian isinya


a. Tragedi (drama duka)
b. Komedi (drama ria)
c. Tragikomedi (drama dukaria)

3. Berdasarkan kuantitas cakapannya


a. Pantomim,yaitu drama tanpa kata
b. Minikata,yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata
c. Dialog-Monolog,yaitu drama yang menggunakan banyak kata

4. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya


a. Opera,drama yang menonjolkan seni suara atau musik
b. Sendratari,drama yang menonjolkan seni drama dan tari
c. Tablo, drama tanpa gerak atau dialog

5. Bentuk-Bentuk lainnya
a. Drama absurd
b. Drama baca
c. Drama borjois
d. Drama domestik
e. Drama duka
f. Drama liturgis
g. Drama satu babak
h. Drama rakyat
SIMPULAN

Drama merupakan salah satu karya sastra yang dipenuhi dengan dialog-
dialog dan dipentaskan diatas panggung. Secara umum, pengertian
drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog
dengan maksud pertunjukan oleh aktor. Bagian-bagian yang harus ada
dalam drama, yakni, tema,alur, tokoh, penokohan, dialog, latar, sudut
pandang, konflik, amanat. Terdapat beberapa bentuk drama,
diantaranya yaitu Berdasarkan bentuk sastra (drama puisi, drama
prosa), Berdasarkan sajian isinya (tragedi,komedi,tragikomedi),
Berdasarkan kuantitas percakapan (pantomim, minikata, dialog-
monolog), Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni (opera,
sendratari, tablo), Bentuk lainnya (drama absurd,drama baca, drama
duka, dsb)
DAFTAR PUSTAKA

Suherli,dkk. 2017.Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan


Perbukuan,Balitbang,Kemendikbud.

Balinews.id. 2020.”Belajar dari Lompatan Belalang”,


https://www.balinews.id/gaya-hidup/cerita-motivasi-belajar-dari-
lompatan-belalang/, diakses 25 juli 2022 pukul 19.46.

N.Atika. 2022.”Hal yang perlu diperhatikan dalam drama”,


https://roboguru.ruangguru.com/forum/sebutkan-beberapa-hal-yang-
perlu-kita-perhatikan-dalam-pameran-drama-_FRM-MK3TZ3VTT,
diakses 26 juli 2022 pukul 10.45

Faqihah M itsnaini. 2021.”9 unsur drama dan penjelasannya”.


https://www.google.com/ampls/www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5486025/9-unsur-drama-dan-penjelasannya/amp ,diakses 26 juli 2022
puku l11.01.

Anda mungkin juga menyukai