Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJEK BASED LEARNING

TERHADAP KEMAMPUAN DAN MINAT MENULIS


BAHASA INDONESIA KELAS IV

Mukhsinah Arifin1, Erwin Akib 2, Muhammad Akhir3


1,2,3Universitas
Muhammadiyah Makassar
Email: ninacharifin@gmail.com1 erwin@unismuh.ac.id2 m.akhir@unismuh.ac.id3

Jounal info
Jurnal Pendidikan Glasser Abstrack
p-ISSN : 2579-5082 Pemanfaatan model pembelajaran berbasis proyek (PBP)
e-ISSN : 2598-2818 dianggap rasional dalam mengembangkan kemampuan
DOI : 10.32529/glasser.v7i1.1881 menulis, karena dalam proses pembelajaran berbasis
Volume : 7 proyek banyak kompetensi menulis yang diperlukan dalam
Nomor : 1 menuntaskan pembelajaran terutama dalam hal pembuatan
Month : 2023 laporan projek siswa. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui kemampuan dan minat menulis bahasa Indonesia
siswa kelas IV SD dengan model pembelajaran PBL. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif, deskriptif inferensial dalam
penelitian ini diberikan perlakuan tertentu (treatment), yaitu
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel dalam penelitian
ini adalah sebagian dari populasi dengan Teknik pengambilan
sampel adalah total sampling. Metode pengumpulan data
yang digunakan yaitu kuesioner kemampuan menulis dan
minat menulis serta proyek membuat puisi serta dokumentasi.
Tehnik analisis data yang digunakan yaitu pertama dengan
menggunakan pendekatan statistik deskriptif, uji prasyarat,
dan uji hipotesis Manova. Hasil penelitian, uji hipotesis
manova ditemukan nilai signifikansi media pembelaajran
berbasis proyek terhadap keterampilan menulis Bahasa
Indonesia pada siswa kelas IV adalah 0.000 < 0.05 yang
berarti bahwa Ho di tolak dan H1 diterima, dengan
pengambilan keputusan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek
(PBP) terhadap kemampuan menulis Bahasa Indonesia siswa
kelas IV; 3) berdasarkan uji multivariate di atas ditemukan
nilai sig 0.000 < 0.05 yang berarti bahwa Ho di tolak dan H1
diterima, dengan pengambilan keputusan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
berbasis proyek (PBP) terhadap minat menulis Bahasa
Indonesia siswa kelas IV SD.

Keywords : Model pembelajaran Projek Based Learning

A. PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa dibedakan dari empat


Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia macam, yaitu menyimak, berbicara, membaca
agar siswa terampil berbahasa atau dan menulis. Keempat keterampilan
menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. berbahasa saling berhubungan dan

16
membangun satu kemahiran berbahasa yang bahkan orang-orang yang sudah
memungkinkan seseorang dapat menamatkan perguruan tinggi pun banyak
berkomunikasi, baik secara lisan maupun menganggap menulis tersebut suli. Akibat
tulisan. keluhan tentang menulis, akhirnya
Dalam banyak pandangan peran menjadi opini umum, bahwa menulis itu
menulis sangat beragam. Pentingnya memang sulit dan minat masyarakat
menulis adalah bahwa kegiatan tulis tentang menulis juga tidak berkembang
menulis akan mendorong perkembangan secara baik.
intelektual seseorang sehingga aktivitas Berdasarkan uraian di atas, maka
kegiatan menulis diidentikkan dengan keterampilan menulis menjadi salah satu
belajar berfikir kritis (Sumarno 2009). keterampilan harus diupayakan
Pandangan lain bahwa masyarakat yang pengembangannya secara terus menerus.
mampu mengekspresikan pikirannya dalam Hal ini terlihat dalam kurikulum mulai
bentuk tulisan tentu tidak akan tertinggal sekolah dasar hingga sekolah menengah,
jauh dari berbagai kemajuan (Nafiag pengajaran menulis masih menjadi salah
2011). Hal lain juga bahwa perkembangan satu mata sajian yang diprioritaskan,
suatu bangsa dapat dilihat dari termasuk menjadi bagian dari salah satu
perkembangan komunikasi tulis bangsa media eksperesi dalam berpikir dalam
tersebut (Tarigan 2013). Tentu hal itu dunia pendidikan sepanjang zaman.
harus dilihat pada kualitas hasil cetakan Menulis merupakan keterampilan yang
dan penerbitan, seperti majalah, suarat memerlukan kompetensi yang paling
kabar, buku, dan sebagainya, kehidupan kompleks. Keterampilan menulis merupakan
para penulis pada negera tersebut yang keterampilan berbahasa yang produktif,
berindikasi juga pada perkembangan minat mempersyaratkan penguasaan ketatabahasaan,
baca bangsa tersebut. kosakata, Keterampilan menyusun dan
Meskipun menulis sangat penting merangkaikan gagasan, serta mengembangkan
dalam kehidupan, tetapi, menulis masih gagasan dalam suatu yang logis, padat dan
dianggap sulit sebagai aspek kegiatan mudah dipahami. Siswa dikatakan
berbahasa karena bersifat produktif mempunyai Keterampilan menulis jika ia
sebagaimana halnya keterampilan mampu mengemukakan ide dalam suatu
berbicara. Keterampilan menulis masih tulisan yang sudah padu dengan bahasa yang
banyak dikeluhkan oleh berbagai kalangan lugas. Untuk mendapatkan ide yang akan
termasuk pada peserta didik dan ditulis dapat diperoleh dari kegiatan membaca
mahasiswa dari berbagai jenjang. Peserta referensi dan mendiskusikan topik.
didik di pendidikan dasar dan menengah, Kegiatan menulis diperlukan adanya
peserta didik di pendidikan tinggi, dan bentuk ekspresi gagasan yang mempunyai
17
urutan logis dengan menggunakan kosakata Seseorang dapat dikatakan telah
dan tata bahasa yang baik dan benar sehingga mampu menulis dengn baik jika dia dapat
dapat menggambarkan atau menyajikan mengungkapkan maksudnya dengan jelas
informasi yang diekspresikan secara jelas. sehingga pembaca dapat memahami hal yang
Seseorang dapat dikatakan telah mampu diungkapkannya, untuk menjadi seseorang
menulis dengn baik jika diadapat penulis yang baik sekurang-kurangnya harus
mengungkapkan maksudnya dengan jelas memiliki kepekaan terhadap teknik
sehingga pembaca dapat memahami hal yang penulisanyang tepat dan penggunaan bahasa
diungkapkannya, untuk menjadi seseorang yang baku agar tujuan penulisannya dapat
penulis yang baik sekurang-kurangnya harus dipahami oleh pembaca (Tarigan 2013).
memiliki kepekaan terhadap teknik Untuk mencapai hal-hal tersebut
penulisanyang tepat dan penggunaan bahasa diperlukan pembelajaran menulis siswa,
yang baku agar tujuan penulisannya dapat untuk dikembangkan agar dapat lebih mampu
dipahami oleh pembaca (Tarigan 2013). memaparkan isi tulisan, pengorganisasian
Untuk mencapai hal-hal tersebut tulisan, pemakaian kalimat secara efektif,
diperlukan pembelajaran menulis siswa, dapat menggunakan pilihan kata (diksi) yang
untuk dikembangkan agar dapat lebih mampu tepat, pemakaian ejaan dan tanda baca, serta
memaparkan isi tulisan, pengorganisasian dapat membuat paragraf yang baik.
tulisan, pemakaian kalimat secara efektif, Hasil penelitian (Ahmad 2011) bahwa
dapat menggunakan pilihan kata (diksi) yang peserta didiki SD di Kota Malang mempunyai
tepat, pemakaian ejaan dan tanda baca, serta kemampuan menulis yang belum memadai.”
dapat membuat paragraf yang baik. Dalam Sejalan dengan itu, (Mira 2015)
mengkomunikasikan ide-ide atau gagasan- mengemukakan, bahwa peserta didik sekolah
gagasan, argumen-argumen serta mampu dasar di Kabupaten Probolinggo belum
memberi bentuk kepada segala sesuatu yang mampu menulis deskripsi dengan baik.”
ia rasakan, berapa rangkaian kata secara Hasil penelitian di atas terlihat dari hasil
tertulis, tersusun dengan sebaik-baiknya observasi terhadap minat dan kemampuan
sehingga gagasannya itu dapat dipahami dan menulis siswa di SD Negeri Bulurokeng I
dapat dipetik manfaatnya dengan mudah oleh Makassar menunjukkan bahwa siswa kurang
orang lain. memiliki minat dan kemampuan menulis.
Kegiatan menulis diperlukan adanya Kurikulum memiliki posisi strategis
bentuk ekspresi gagasan yang mempunyai karena secara umum pada standar proses
urutan logis dengan menggunakan kosakata dalam kurikulum dinyatakan bahwa proses
dan tata bahasa yang baik dan benar sehingga pembelajaran pada satuan pendidikan
dapat menggambarkan atau menyajikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
informasi yang diekspresikan secara jelas. menyenangkan, menantang, memotivasi
18
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta yang menggunakan masalah sebagai langkah
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, awal dalam mengumpulkan dan
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan mengintegrasikan pengetahuan baru
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta berdasarkan pengalamannya dalam
psikologis peserta didik. beraktivitas secara nyata (Ayu dan Tri 2019).
Penelitian ini dianggap penting karena Model pembelajaran berbasis proyek model
selama ini pembelajaran menulis dianggap pembelajaran di mana siswa memperoleh
tertinggal oleh banyak kalangan karena pengetahuan dan keterampilan baru dalam
metode dan pendekatan yang kurang mampu perjalanan merancang, perencanaan, dan
mengembangakan keterampilan siswa dalam memproduksi beberapa produk atau kinerja .
menulis. Pembelajaran berbasis proyek adalah
Pemanfaatan model pembelajaran pemanfaatan proyek dalam proses belajar
berbasis proyek (PBP) dianggap rasional mengajar, dengan tujuan memperdalam
dalam mengembangkan kemampuan menulis, pembelajaran, di mana siswa menggunakan
karena dalam proses pembelajaran berbasis pertanyaan-pertanyaan investigatif dan juga
proyek banyak kompetensi menulis yang teknologi yang relevan dengan hidup mereka
diperlukan dalam menuntaskan pembelajaran (Muhammad 2012).
terutama dalam hal pembuatan laporan projek Project-based learning merupakan
siswa. sebuah model pembelajaran yang sudah
Adapun penelitian yang dimaksud banyak dikembangkan di negara-negara maju
adalah pengaruh model pembelajaran berbasis seperti Amerika Serikat. Jika diterjemahkan
proyek (PBP) atau Project Based Learning dalam bahasa Indonesia, project based
(PBL) selanjutnya dalam penulisan ini untuk learning bermakna sebagai pembelajaran
mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek. Project-based learning
berbasis proyek (PBP) terhadap minat dan adalah sebuah model atau pendekatan
kemapuan menulis siswa kelas IV SD Negeri pembelajaran yang inovatif, yang
Bulurokeng I Makassar. menekankan belajar kontekstual melalui
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek kegiatan-kegiatan yang kompleks. Berbeda
(PBP) dengan model-model pembelajaran tradisional
Pembelajaran berbasis proyek adalah yang umumnya bercirikan praktik kelas yang
pembelajaran yang menggunakan berdurasi pendek, terisolasi/lepas- lepas, dan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik aktivitas pembelajaran berpusat pada dosen,
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, maka model project based learning lebih
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan menekankan pada kegiatan belajar yang relatif
berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berdurasi panjang, holistik-interdisipliner,
berbasis proyek merupakan metode belajar perpusat pada pembelajar, dan terintegrasi
19
dengan praktik dan isu-isu dunia nyata. Dalam Berdasarkan karakteristik tersebut,
project-based learning siswa belajar dalam dapat disimpulkan bahwa model ini
situasi problem yang nyata, yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melahirkan pengetahuan yang bersifat menentukan sendiri proyek yang akan
permanen dan mengorganisir proyek-proyek dikerjakannya baik dalam hal merumuskan
dalam pembelajaran. pertanyaan yang akan dijawab, memilih topik
Senada dengan karakteristik di atas, yang akan diteliti, maupun menentukan
model pembelajaran berbasis proyek kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
memiliki karakteristik sebagai berikut Peran guru dalam pembelajaran adalah
(Kemendikbud 2013): (1) Peserta didik sebagai fasilitator, menyediakan bahan dan
membuat keputusan tentang sebuah pengalaman bekerja, mendorong siswa
kerangka kerja; (2) adanya permasalahan berdiskusi dan memecahkan masalah, serta
atau tantangan yang diajukan kepada peserta memastikan siswa tetap bersemangat selama
didik; (3) peserta didik mendesain proses mereka melaksanakan proyek.
untuk menentukan solusi atas permasalahan 2. Keterampilan Menulis
atau tantangan yang diajukan; (4) peserta Keterampilan berbahasa pada dasarnya
didik secara kolaboratif bertanggung jawab terdiri atas empat keterampilan, yaitu
untuk mengakses dan mengelola informasi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
untuk memecahkan permasalahan; (5) proses Dari keempat keterampilan tersebut
evaluasi dijalankan secara kontinu; (6) keterampilan menulislah yang dianggap
peserta didik secara berkala melakukan paling sulit dan perlu mendapat perhatian
refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan; lebih. Keterampilan menulis merupakan
(7) produk akhir aktivitas belajar akan keterampilan yang sangat kompleks, siswa
dievaluasi secara kualitatif; dan (8) situasi tidak hanya menuangkan ide tetapi, siswa juga
pembelajaran sangat toleran terhadap dituntut untuk menuangkan gagasan, konsep,
kesalahan dan perubahan. perasaan, dan kemauan. Keterampilan menulis
Dalam merencanakan proyek tertentu, dibutuhkan waktu yang lama dan latihan
peserta didik yang memutuskan mulai dari intensif. Keterampilan menulis bisa dikatakan
permasalahan yang diajukan, desain untuk suatu ciri dari orang yang terpelajar atau dari
solusi permasalahan tersebut, melaksanakan bangsa yang terpelajar (Tarigan Henry Guntur
pemecahan masalah sampai evaluasi untuk 2013).
memperbaiki permasalahan yang telah Kemampuan menulis merupakan
dipecahkan. Guru tetap membimbing dalam perwujudan bentuk komunikasi secara tidak
setiap tahapan sehingga pembelajaran dapat langsung, tidak langsung bertatap muka
lebih terarah. dengan orang lain. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif.
20
Memang pada kenyataannya menulis sehingga pembaca mengerti apa yang
merupakan keterampilan yang dapat dikatakan dimaksud penulis.
lebih sulit daripada keterampilan berbahasa
yang lain, seperti menyimak, membaca dan B. METODE PENELITIAN
berbicara (Salmia 2020). Dalam proses Metode penelitian ini berisi tentang
menulis, dituntut agar memperhatikan struktur proses pelaksanaan penelitian yang meliputi
yang berkaitan dengan unsur-unsur tulisan desain dan jenis penelitian, variabel dan
agar pembaca dapat memahami pesan yang pengukuran variabel, populasi dan sampel,
ingin disampaikan oleh penulis (Irsan dan teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
Akhir 2021). Oleh karena itu, penulis harus data.
benar-benar menggunakan atau memakai 1. Desain dan Jenis Penelitian
struktur sebuah tulisan seperti kata, kalimat, Jenis penelitian ini adalah penelitian
paragraf, dan lain-lain dengan baik. kuantitatif, deskriptif inferensial. Penelitian
Menulis atau mengarang itu diibaratkan penelitian yang berusaha menggambarkan
seperti naik sepeda yang harus menjaga kondisi dan objek penelitian secara apa
keseimbangan (Darmadi 2017). Menulis bisa adanya sebagai pembuktian pengaruh dari
dianggap mudah apabila seorang sering variabel dengan variabel lainnya. Penelitian
berlatih menulis dan bisa dianggap sukar bila inferensial itu dilakukan untuk mengetahui
seorang baru terjun atau berlatih menulis nilai variabel dan perbandingan atau
sehingga tidak tahu harus memulai dari apa. menghubungkan dua atau lebih variabel
Menulis merupakan suatu kemampuan (Sugiyono 2015). Dikatakan deskriptif
seseorang untuk mengungkapakan ide, kuantitatif karena gambaran nilai variabel
pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman- yang diteliti akan dijelaskan dirinci secara
pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang angka-angka. Penelitian ini didesain dengan
jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca dan bisa penelitian eksperimen dengan
dipahami oleh orang lain (Akhir 2017). mengujicobakan model pembelajaran berbasis
Menulis merupakan keseluruhan projek (PBP) sebagai variabel bebas untuk
rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan meningkatkan minat dan kemampuan menulis
gagasan dan menyampaikannya melalui siswa sebagai variabel terikat.
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami 2. Metode Pengumpulan Data
(Salmia 2020). Berdasarkan beberapa a. Jenis data
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Data dala penelitian ini merupakan
menulis adalah suatu kemampuan seseorang jenis data kuantitatif yakni jenis data yang
untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, dapat diukur atau dihitung secara langsung
pengetahuan dan pengalaman-pengalaman sebagai variabel angka atau bilangan. Data
hidupnya melalui bahasa tulis yang jelas
21
tersebut berupa angka-angaka hasil angket dan penyajian sebagian atau seluruh data
minat menulis dan hasil tes kemampuan (Ruseffendi, 1993, hlm.3)
menulis siswa sampel. Analisis statistik inferensial
b. Sumber data digunakan untuk mengetahui berpengaruh-
Sumber data penelitian ini adalah hasil tidaknya penerapan model pembelajaran
angket minat menulis dan hasil tes berbasis proyek (PBP) Terhadap
kemampuan menulis siswa kelas IV SDN kemampuan dan minat siswa. Pengaruh
Bulurokeng I tahun pelajaran 2021/2022. penerapan model pembelajaran berbasis
c. Teknik pengumpulan data proyek (PBP) Terhadap kemampuan dan
Teknik pengumpulan data dalam minat siswa dianalisis menggunakan uji
penlitian ini mengunakan dua teknik yakni Multivariate Analysis of Variate
teknik angket dan tes. Teknik angket (MANOVA) karena penelitian terdiri dari
tentang minat menulis dan tes kemampuan satu variabel bebas yakni model
menulis siswa yang dilakukan setelah pembelajaran dan variabel terikat yakni
diintervensi dengan model pembelajaran prestasi belajar siswa yang mencakup nilai
berbasis proyek (PBP) pada kelas pengetahuan dan nilai keterampilan.
eksperimen dan pembelajaran konvensional Sebelum melangkah pada analisis data lebih
bagi kelas kontrol. lanjut, data penelitian perlu disortir terlebih
3. Teknik Analisis Data dahulu. Data yang digunakan untuk analisis
Untuk mengetahui berpengaruh- data harus berasal dari siswa yang
tidaknya penerapan model pembelajaran memberikan tanggapan terhadap kinerja
berbasis Proyek (PBP) terhadap minat dan guru dan siswa yang telah mendapat nilai
kemampuan menulis siswa, tentu saja harus atas prestasi belajarnya.
diujicobakan dalam penerapan di kelas. Uji MANOVA bisa digunakan jika
Eksprimen yang dilakukan adalah variabel bebas berskala kategorik (data
membandingkan minat dan kemampuan ordinal atau nominal) serta variabel terikat
menulis siswa kelompok eksperimen dan yang berskala kuantitatif (data
kelompok kontrol. Statistik deskriptif rasio/interval). Variabel terikat yaitu
digunakan untuk menganalisis data dengan prestasi belajar siswa yang mencakup nilai
cara mendeskripsikan/menggambarkan data pengetahuan dan nilai peterampilan sudah
yang telah dikumpulkan tanpa membuat berupa data rasio/interval. Selanjutnya,
kesimpulan yang berlaku secara umum. variabel bebas yang diperoleh dari skor
Statistik deskriptif hanya berkenaan dengan tanggapan siswa terhadap kinerja guru
pengumpulan, pengolahan, penganalisisan dalam implementasi Kurikulum 2013
ditransformasi dalam bentuk kategori.

22
C. HASIL DAN PEMBAHASAN terendah pada kedua kelas tersebut, bahwa
Hasil Penelitian kelas kontrol masih ada siswa yang
1. Kemampuan menulis mendapatkan nilai di bawah KKM, yang jika
Kemampuan menulis dalam pelajaran dilihat dari jumlah nilai rata-rata yang masih
Bahasa Indonesia dengan menggunakan mendapatkan 67,04 yang berarti bahwa
model pembelajaran berbasis proyek yang pembelajaran model konvensional tidak dapat
dilakukan pada kelas kontrol dan kelas mempengaruhi keterampilan menulis pada
eksperimen. Kedua kelas tersebut sama-sama siswa. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas
menggunakan pretest dan posttest, namun eksperimen adalah 83,48 atau nilai tersebut
memiliki perlakuan yang berbeda. Pada kelas sudah melebihi nilai KKM maka dapat ditarik
kontrol dengan menggunakan perlakuan kesimpulan bahwa model pembelajaran
konvensional dan pada kelas eksperimen berbasis proyek dapat mempengaruhi
dengan menggunakan perlakuan model kemampuan menulis pada siswa kelas IV.
pembelajaran berbasis proyek. Pelaksanaan 2. Minat belajar
pretes dilakukan pada kedua kelas tersebut minat belajar pada siswa akan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa mendapatkan hasil yang baik pula, jika siswa
sebelum diberikan perlakuan. memiliki minat belajar yang baik, pasti akan
Tabel 1 Statistik Bahasa angket kemampuan mampu menulis dengan baik pula. Seperti
menulis
dalam penelitian ini pada kelas kontrol dengan
Statistics
kontrol eksperimen menggunakan model konvensianal dan kelas
postest postest
eksperimen menggunakan model
N Valid 27 27
Missing 0 0 pembelajaran berbasis proyek. Pada
Mean 67.04 83.48 pelaksanaan postest kelas kontrol dan kelas
Std. Error of Mean 1.123 1.237
Median 66.00 84.00 eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut
Mode 64 79 ini:
Std. Deviation 5.834 6.429
Tabel 4.7 Statistik bahasa angket minat
Variance 34.037 41.336 belajar
Range 27 23
Minimum 59 73 Statistics
Maximum 86 96 kontrol eksperimen
Sum 1810 2254 postest postest
Berdasarkan uji statistic pada N Valid 27 27
Missing 0 0
pelaksanaan posttest di atas, kelas kontrol
Mean 63.52 75.52
dengan jumlah nilai tertinggi adalah 86 dan Std. Error of Mean 1.029 .878
kelas eksperimen dengan jumlah nilai Median 63.00 75.00
Mode 63 73
tertinggi 96, sedangkan nilai terendah atau Std. Deviation 5.345 4.560
nilai minimal pada kelas kontrol adalah 59 Variance 28.567 20.798
Range 22 17
dan kelas eksperimen 73, jika dilihat dari nilai
23
Minimum 56 69 Tabel 4.9 uji normalitas
Maximum 78 86
Sum 1715 2039 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan data statistic di atas, kelas Unstandardi
zed Residual
kontrol dengan nilai minimal adalah 56 dan
N 54
kelas eksperimen dengan nilai minimal 69 Normal Mean .0000000
sedanghkan pada nilai maksimal kelas kontrol Parametersa,b Std. .28172719
Deviation
adalah 78 dan kelas eksperimen dengan nilai Most Extreme Absolute .092
maksimal 86. Untuk nilai rata-rata kelas Differences Positive .047
Negative -.092
kontrol adalah 63,52 dan kelas eksperimen
Test Statistic .092
adalah 75,52. Berdasarkan data tersebut, dapat Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
ditarik kesimpulan bahwa model b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
pembelajaran konvensional tidak dapat d. This is a lower bound of the true significance.

mempengaruhi minat belajar siswa kelas IV Berdasarkan uji normalitas dengan uji

sedangkan model pembelajaran berbasis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

proyek dapat meningkatkan minat belajar berdasarkan Unstandardized Residual dari

pada siswa kelas IV. Nilai rata-rata kelas variable dependen mempengaruhi variable

kontrol adalah 63,52 belum mencapai nilai indevenden didapatkan hasil nilai Asymp. Sig.

KKM dan pada kelas eksperimen nilai rata- (2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05

rata 75,52 sudah melebihi nilai KKM maka penelitian ini dapat disimpulkan

1) Uji normalitas berdistribusi normal.

Uji normalitas dilakukan untuk menguji 2) Uji homogenitas

apakah sebaran data variabel berdistribusi Uji homogenitas dilakukan untuk

normal atau tidak, data yang digunakan dalam melihat apakah kedua sampel memiliki varian

menguji normalitas adalah uji Kolmogorov- yang sama. Teknik analisis yang digunakan

Smirnov dengan menggunakan SPSS V.25 dalam uji homogenitas adalah Levene test

dengan ketentuan: dengan bantuan SPSS v.25 dengan ketentuan:

(a) Jika nilai sig. > 0.05 maka data tersebut (a) Jika nilai sig. > 0.05 maka data tersebut

berdistribusi normal homogeny

(b) Jika nilai sig < 0.05 maka data tersebut (b) Jika nilai sig < 0.05 maka data tersebut

tidak berdistribusi normal. tidak homogeny.

24
Tabel 4.10 Uji homogenitas model pembelajaran berbasis proyek (PBP)
terhadap kemampuan menulis Bahasa
Test of Homogeneity of Variances
Levene Indonesia siswa kelas IV.
Statistic df1 df2 Sig.
Unstandardized Based on Mean .148 1 52 .702 Tabel 4.12 Hasil uji multivariate untuk
Residual Based on Median .062 1 52 .804
menguji hipotesis minat menulis
Based on Median .062 1 50.219 .804 Multivariate Testsa
and with adjusted Hypo
df thesis Error
Effect Value F df df Sig.
Based on .104 1 52 .748 Intercept Pillai’s Trace .995 5321.401b 2.000 51.000 .000
trimmed mean Wilks’ Lambda .005 5321.401b 2.000 51.000 .000
Hotelling’s Trace 208.682 5321.401b 2.000 51.000 .000
Berdasarkan uji homogenitas di atas, Roy’s Largest Root 208.682 5321.401b 2.000 51.000 .000
kelas Pillai’s Trace .640 45.380b 2.000 51.000 .000
dengan nilai Sig 0.748 > 0.05 yang Wilks’ Lambda .360 45.380b 2.000 51.000 .000
Hotelling’s Trace 1.780 45.380b 2.000 51.000 .000
menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut Roy’s Largest Root 1.780 45.380b 2.000 51.000 .000
a. Design: Intercept + kelas
b. Exact statistic
adalah homogen dengan levance statistic Berdasarkan uji multivariate di atas
0,104. Uji homogenitas berdistribusi ditemukan nilai sig 0.000 < 0.05 yang berarti
homogeny makan selanjutnya akan dilakuakn bahwa Ho di tolak dan H1 diterima, dengan
uji hipotesis untuk menjawab hipotesis kedua pengambilan keputusan bahwa terdapat
dan ketiga. pengaruh yang signifikan penerapan model
3) Uji hipotesis pembelajaran berbasis proyek (PBP) terhadap
Uji hipotesis pada hipotesis kedua ini minat menulis Bahasa Indonesia siswa kelas
adalah uji Manova. Hipotesis yang digunakan IV.
untuk menjawab masalah ini adalah : Pembahasan
Tabel 4.11 Hasil uji multivariate untuk Minat menulis Bahasa Indonesia siswa
menguji hipotesis kemampuan menulis
a
Multivariate Tests
Hypo
kelas IV SD Negeri Bulurokeng I Kota
thesis
Effect Value F df Error df Sig. Makassar dengan model Pembelajaran
Intercept Pillai’s Trace .995 5068.181b 2.000 51.000 .000
Wilks’ Lambda .005 5068.181b 2.000 51.000 .000
Hotelling’s Trace 198.752 5068.181b 2.000 51.000 .000
Berbasis Proyek (PBP) Kemampuan menulis
Roy’s Largest Root 198.752 5068.181b 2.000 51.000 .000
kelas Pillai’s Trace .663 50.149b 2.000 51.000 .000 pada siswa pada kelas kontrol dan kelas
Wilks’ Lambda .337 50.149b 2.000 51.000 .000
Hotelling’s Trace 50.149b
Roy’s Largest Root
1.967
1.967 50.149b
2.000
2.000
51.000
51.000
.000
.000
eksperimen yang dilakukan pretest dan
a. Design: Intercept + kelas
b. Exact statistic posttest. Kegiatan pre-test dilakukan guru
Berdasarkan uji manova dengan
secara rutin pada setiap akan memulai
menggunakan uji multivariate untuk menguji
penyajian baru. Tujuannya ialah untuk
hipotesis kemampuan menulis dengan bantuan
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa
SPSS v.25. ditemukan nilai signifikansi media
mengenai bahan yang akan disajikan.
pembelajaran berbasis proyek terhadap
Sedangkan post-test adalah kebalikan dari
keterampilan menulis Bahasa Indonesia pada
pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang
siswa kelas IV adalah 0.000 < 0.05 yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian
berarti bahwa Ho di tolak dan H1 diterima,
materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui
dengan pengambilan keputusan bahwa
taraf pengetahuan siswa atas materi yang telah
terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
diajarkan (Magdalena et al. 2021)
25
Siswa diberikan soal sebanyak 2 kali D. PENUTUP
yaitu siswa dipersilahkan untuk menulis puisi Kemampuan dan minat menulis bahasa
yang bertemakan cita-cita, sebelum diberikan Indonesia siswa kelas IV SD dengan model
perlakuan siswa menulis puisi dengan pembelajaran PBL, dengan pengarih
menggunakan kosakata yang biasa saja atau signifikan penerapan model pembelajaran
siswa menulis puisi seperti dengan menulis berbasis proyek (PBP) terhadap kemampuan
karangan bebas yang bersajak (Rahmi Fhonna menulis Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD
& Rusmiati 2020). Negeri Bulurokeng I Kota Makassar Sebelum
Nilai angket keterampilan menulis melakukan iji hipotesis untuk mengetahui
siswa seiring dengan nilai tes atau proyek pengaruh signifikan penerapan model
yang diciptakan siswa pada kedua kelas pembelajaran berbasis proyek (PBP) terhadap
tersebut, yaitu pada kelas kontrol siswa masih kemampuan menulis, aka penulis melakukan
mendapatkan rata-rata nilai dibawah KKM uji normalitas dan uji homogenitas. Pada uji
atau masih membutuhkan bimbingan, hipotesis kedua ditemukan nilai signifikansi
sedangkan pada kelas eksperimen siswa media pembelaajran berbasis proyek terhadap
mendapatkan rata-rata nilai diatas KKM yang keterampilan menulis Bahasa Indonesia pada
berarti bahwa siswa sudah mampu menulis siswa kelas IV adalah 0.000 < 0.05 yang
puisi dengan menggunakan model berarti bahwa Ho di tolak dan H1 diterima,
pembelaajran berbasis proyek (Inayah 2021). dengan pengambilan keputusan bahwa
Pada uji hipotesis kedua ditemukan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
nilai signifikansi media pembelajaran berbasis model pembelajaran berbasis proyek (PBP)
proyek terhadap keterampilan menulis Bahasa terhadap kemampuan menulis Bahasa
Indonesia pada siswa kelas IV adalah 0.000 < Indonesia siswa SD Negeri Bulurokeng I Kota
0.05 yang berarti bahwa Ho di tolak dan H1 Makassar.
diterima, dengan pengambilan keputusan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan E. REFERENSI
penerapan model pembelajaran berbasis Agus, Muhammad. 2012. No Model-Model
Pembelajaran. Jakarta: Gema Media.
proyek (PBP) terhadap kemampuan menulis
Bahasa Indonesia siswa SD Negeri Akhir, Muhammad. 2017. “Penerapan Strategi
Belajar Reciprocal Teaching terhadap
Bulurokeng I Kota Makassar.
Kemampuan Membaca pada Siswa
Penelitian yang dilakukan oleh (Sophia SD.” Indonesian Journal of Primary
Education 1(2): 30–38.
Pinastiti 2020) yang menunjukkan bahwa
bahwa penerapan model Problem Based Ayu, Riski, dan Agung Tri. 2019. “Analisis
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta
Learning dapat meningkatkan minat dan
Didik Melalui Penerapan Blended
keterampilan menulis teks eksplanasi pada Project Based Learning.” Analisis
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta
siswa.
26
Didik Melalui Penerapan Blended Pengarang. Surabaya: Usaha Nasional
Project Based Learning 13(2): 2437– Surabaya.
46.
Rahmi Fhonna & Rusmiati. 2020. “Analisa
Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan karangan bebas Mahasiswa (Sebuah
Metode Pembelajaran dalam Dinamika penelitian pada Prodi Pendidikan
Belajar Peserta didik. Yogyakarta: Bahasa Inggris.” Suparyanto dan Rosad
Deepublish. (2015 5(3): 248–53.

Inayah, Dede Nasrul. 2021. “Penerapan Salmia. 2020. “Peranan Guru Mengatasi
Model Pembelajaran Berbasis Proyek Kesulitan belajar Menulis dan
Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berhitung pada Siswa Kelas 1 Sekolah
Puisi.” Jurnal Parol 4. Dasar.” © 2020-Indonesian Journal of
Primary Education 4(2): 152–62.
Irsan, Ahmad, dan Muhammad Akhir. 2021.
“Kemampuan Menulis Eksposisi pada Sophia Pinastiti, Gabriella. 2020. “Penerapan
Murid Kelas V.” 04: 270–75. Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Minat Dan Keterampilan
Kemendikbud. 2013. “Kerangka Dasar Menulis Teks Eksplanasi
Kurikulum 2013.” Kementrian Implementation of Problem Based
Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun Learning To Increase Student’ Interest
2013 Badan Standar Nasional and Writing Skill of Explanatory Text.”
Pendidikan. 8(1): 100–108.

Magdalena, Ina, Miftah Nurul Annisa, Sugiyono. 2015. Metode Peneltian


Gestiana Ragin, dan Adinda Rahmah Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Ishaq. 2021. “Analisis Penggunaan Bandung: Alfabeta.
Teknik Pre-Test Dan Post-Test Pada
Mata Pelajaran Matematika Dalam Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis.
Keberhasilan Evaluasi Pembelajaran Di Jakarta: Depdiknas, Dirjen Peningkatan
Sdn Bojong 04.” Jurnal Pendidikan Mutu Pendidik dan Tenaga
dan Ilmu Sosial 3(2): 150–65. Kependidikan.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/n
usantara. Tarigan Henry Guntur. 2013. Menulis sebagai
Sebuah Keterampilan. Bandung:
Nafiag, Hadi. 2011. Anda Ingin Jadi Angkasa.

27

Anda mungkin juga menyukai