Anda di halaman 1dari 6

http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.

php/anterior

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS V


A SD NEGERI 1 KALAMPANGAN
TAHUN 2021/2022

ANALYSIS OF THE DIFFICULTIES OF WRITING AN ESSENTIAL ON STUDENTS OF


CLASS V A SD NEGERI 1 KALAMPANGAN
YEAR 2021/2022

Alya Rahmawati1* Abstrak


2
Misyanto Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kesulitan menulis
3 karangan peserta didik kelas V A Sekolah Dasar Negeri 1 Kalampangan. Pendekatan
Dwi Sari Usop yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, subjek atau informasi
dalam penelitian ini adalah 3 peserta didik di kelas V A, guru kelas V A dan orang
tua peserta didik kelas V A. Teknik pengumpulan data dan analisis data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kesulitan peserta didik pada
*Palangkaraya, kalimantan Tengah pembelajaran Tematik materi menulis karangan disebabkan oleh kurang lancarnya
mereka dalam mengeluarkan ide-ide menggunakan Bahasa Indonesia, kurang
*email: terbiasanya menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari hari
alyarahmawati868@gmail.com kurangnya para Peserta didik SD berlatih mengeluarkan ide ide dalam bentuk tulisan
dan, kurangnya pemahaman Peserta didik tentang tema cerita

Kata Kunci: Abstract


Kesulitan Menulis
Menulis Karangan This research was carried out with the aim of knowing the difficulties of writing essays by
Bahasa Indonesia class V A Elementary School 1 Kalampangan students. The approach taken in this study is
a qualitative approach, the subject or information in this is 3 students in class 5 A, class 5
A teacher and parents of class 5 A students. Data collection techniques and data analysis
Keywords: in this study were observation, interviews, and documentation.
Writing Difficulty The findings of the study revealed that the difficulties of students in the thematic learning
Writing Essay of writing material were due to their lack of fluency in expressing ideas using Indonesian,
Indonesian less accustomed to using Indonesian in daily communication, elementary school students
practicing expressing ideas in written form and, lack of understanding of students. about
the theme of the story
© 2022 The Authors. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
This is Open Access article under the CC-BY-SA License (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

PENDAHULUAN nasional yang tertuang dalam undang-undang nomor 20


Pendidikan merupakan proses budaya untuk tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi:
meningkatkan harkat dan martabat manusia dan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan ini bisa kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
masyarakat. Pendidikan dilakukan agar masyarakat kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
Indonesia khususnya untuk meningkatkan kualitas hidup potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
dalam segala bidang serta sesuai dengan tujuan bangsa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 alinea ke 4 berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
yaitu” mencerdaskan kehidupan bangsa”, sehingga dan menjadi warga negara yang demokratis serta
menjadi bangsa yang berkepribadian. Bangsa yang bertanggungjawab.”
berkepribadian tentunya memiliki jiwa nasionalisme
tinggi kepada NKRI, yang salah satunya dibuktikan Peserta didik di arahkan untuk mengembangkan
dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kemampuan kemampuan dalam dirinya seperti menulis
pendidikan. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan karangan. Menulis dalam kehidupan manusia merupakan
suatu kegiatan yang tentunya tidak bisa terpisahkan,
Anterior Jurnal, Volume 21 Issue 2, April 2022, Page 86 – 91 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

karena dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pembelajaran menulis dilaksanakan terdapat kesalahan
berbahasa melalui bahasa tulisan dan lisan senantiasa yang dihadapi.
manusia lakukan. Pembelajaran menulis dari masa ke Dengan adanya pernyataan diatas, peneliti
masa harus senantiasa berkembang menjadi lebih baik, tertarik menggali secara mendalam tentang kesulitan
apalagi di era globalisasi ini, tulis-menulis adalah suatu menulis karangan pada peserta didik kelas V A SD
media yang keberadaanya menjadi salah satu hal yang Negeri 1 Kalampangan melalui penelitian yang berjudul
sangat potensial dalam menyalurkan ide dan pikiran yang “Analisis Kesulitan Menulis Karangan Pada Peserta
cakupannya sangat luas. Didik Kelas V A SD Negeri 1 Kalampangan Tahun
Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap Pelajaran 2021/2022.
peserta didik kelas V A SD Negeri 1 Kalampangan Tujuan penelitian ini adalah untuk
dengan jumlah peserta didik 23 0rang, pada bulan mendeskripsikan penyebab kesulitan peserta didik
Desember 2021 Tahun Pelajaran 2021/2022 pada mata dalam menulis karangan.
pelajaran Tematik dengan materi Bahasa Indonesia Menurut Ramelan, (2017) Dalam
Menulis Karangan. terdapat beberapa Peserta didik pembelajaran bahasa Indonesia di SD pada dasarnya
menunjukan kesulitan dalam memahami materi yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu
diajarkan oleh guru, adapun kesulitan yang dialami mengembangkan keempat aspek keterampilan
peserta didik adalah kurang lancarnya mengemukakan berbahasa tersebut. Pada setiap keterampilan
ide, pengerjaan tugas yang tidak sesuai dengan waktu berbahasa mempunyai keterkaitan yang sangat erat
yang diberikan, tidak mengumpulkan tugas yang antara satu dengan yang lain. Dalam memperoleh
diberikan, tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang keterampilan berbahasa biasanya melalui suatu
benar, kurang tepat dalam menggunakan kata sambung hubungan yang berurutan dan teratur, mula-mula
dan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap dengan belajar menyimak atau mendengarkan bahasa,
tema cerita yang diberikan guru sehingga hasil kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca
karangan mereka masih belum sesuai dengan kaidah dan menulis.
penulisan karangan. Menurut Ali (2020), dengan bahasa orang dapat
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa menjadi makhluk sosial berbudaya, membentuk pribadi
peserta didik yang belum memahami mata pelajaran yang baik, menjadi makhluk berpribadi, menjadi
Bahasa Indonesia menulis karangan, hal ini dapat dilihat warganegara, serta untuk memahami dan berpartisipasi
dari hasil pengamatan, peneliti menemukan kesulitan dalam proses pembangunan masyarakat, untuk masa
yang dialami peserta didik diataranya peserta didik sekarang dan yang akan datang.
kurang mengembangkan ide ide dalam karangan mereka, Menurut Husnul (2010) kegiatan menulis
peserta diidk kesulitan untuk memulai menulis terdapat suatu rangkaian kegiatan merangkai,
karangan,dan peserta didik merasa bingung dengan alur menyusun, melukiskan suatu lambang/tanda/tulisan
dan ide cerita, kendala kendala tadi yang membuat berupa kumpulan huruf yang membentuk kata,
peserta didik kurang maksimal dalam mengerjakan tugas kumpulan kata membentuk kelompok kata atau
menulis karangan peserta didik tidak dapat kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, dan
menyelesaikan tugas sesuai dengan kaidah penulisan kumpulan paragraf membentuk wacana/karangan
karangan, tema cerita dan ketentuan waktu yang yang utuh dan bermakna.
diberikan guru. kendala tersebut juga mengakibat ada Menurut Zaenudin (2015: 35) mengungkapkan
peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas nya. bahwa karangan adalah hasil perwujudan gagasan
Dari hasil wawancara saya dengan guru kelas V A, seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan
adalah selama ini kegiatan menulis karangan masih dimengerti oleh pembaca.
menjadi kegiatan yang sulit diselesaikan oleh beberapa Menurut Kusumaningsih (2013, hlm. 67)
peserta didik, peserta didik sering mengutarakan menyatakan bahwasannya tujuan utama menulis adalah
beberapa kesulitan yang mereka alami dalam menulis, sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Penulis
peserta didik merasa sulit untuk merangkai kata menjadi dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan. Pada
kalimat yang baik dan merasa sulit untuk menemukan ide prinsipnya menulis adalah menyampaikan pesan penulis
cerita untuk dikembangkan, kesulitan yang dialami kepada pembaca, sehingga pembaca memahami
tersebut menyebankan ada anak yang tidak maksud yang dituangkan atau maksud yang disampaikan
mengumpulkan tugasnya, menurut guru kesulitan lain melalui tulisan tersebut
yang dialami anak adalah merangkai kata menggunakan Selanjutnya tujuan menurut Susanto (2016,
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru perlu untuk hlm. 252) dapat dikatakan bahwa tujuan menulis dapat
mengetahui penyebab kesulitan peserta didik di kelas V dikategorikan ke dalam empat macam, antara lain:
A SD Negeri 1 Kalampangan dalam menulis karangan. a. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau
Kemampuan peserta didik harus sering dilatih mengajar, disebut wacana informatif (informative
secara berkelanjutan atau sistematis agar dapat discourse). Tulisan yang bertujuan memberi informasi
menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi. Tapi pada atau karangan penerangan kepada para pembaca.
kenyataannya pembelajaran menulis yang ditekankan b. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau
pada menulis teks narasi peserta didik, di tingkat SD mendesak para pembaca akan kebenaran gagasan yang
mempunyai banyak kesulitan yang dialami serta saat

87
Alya Rahmawati, Misyanto dan Dwi Sari Usop. Analisis Kesulitan Menulis Karangan Pada Peserta Didik Kelas V A
Sd Negeri 1 Kalampangan Tahun 2021/2022.

diutarakan, disebut wacana persuasif (persuasive c. Penggunaan pendekatan menulis yang kurang tepat
discourse) Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan peserta
c. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau didik mengalami kesulitan dalam mengeluarkan ide dan
menyenangkan atau mengandung tujuan estetik gagasannya dalam bentuk karangan. Menurut Zaenudin
disebut tulisan literer atau wacana kesastraan (literacy (2015:9) faktor-faktor tersebut di antaranya:
discourse). (a) kurang lancarnya mereka dalam mengeluarkan ide-
d. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi ide menggunakan bahasa Indonesia ;
yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif (b) kurang terbiasanya mereka menggunakan bahasa
(expressive discourse). Sebagai gambaran, menulis puisi Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari ;
dapat termasuk menulis yang bertujuan untuk (c) kurangnya para siswa SD Berlatih mengeluarkan ide
pernyataan diri dengan pencapaian nilai-nilai artistik ide dalam bentuk tulisan ;
Adapun tujuan menulis menurut Tarigan (2013, hlm. (d) kurangnya pemahaman siswa tentang tema cerita
25) sebagai berikut adalah: Dari uraian diatas dapat disimpulkan kesulitan
a. Tujuan Persuasif ( peruasive purpose) menulis karangan peserta didik dipengaruhi oleh
Tulisan bertujuan menyakinkan para pembaca akan beberapa faktor, antara lain: kurang lancarnya mereka
kebenaran gagasan yang diutarakan. dalam mengeluarkan ide-ide menggunakan bahasa
b. Tujuan informasi (information purpose) Indonesia, sulit menemukan tema, kurang terbiasa
Tulisan ini bertujuan memberi informasi atau mengyampaikan ide dalam bentuk tulisan serta kurang
keterangan/ penerangan kepada pembaca. terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam
c. Tujuan pemecahan Masalah (problem solving purpose) berkomunikasi sehari-hari. Faktor tersebut
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan menyebabkan siswa kesulitan dalam menyusun dan
masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, merangkai kalimat menjadi paragraf yang padu.
menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti seca METODOLOGI
cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri Pendekatan Berdasarkan fenomena dan prosedur
agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca. dalam pelaksanaan penelitian ini, mengarahkan pada
d. Tujuan altruistik (altruistic purpose) penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
Penulis bertujuan untuk menyenangkan hati pendekatan invertigasi karena biasanya penelitian ini
pembacanya. Penulis sebisa mungkin menghadirkan mengumpulkan data atau informasi, baik melalui buku-
sebuah tulisan yang membuat hari pembaca menjadi buku maupun wawancara dilapangan.
senang dan bahagia. Menurut Diplan dan Setiawan (2018 : 24)
e. Tujuan pernyataan (self exspressive purpose) Pendekatan kualitatif memfokuskan kepada makna,
Tulisan bertujuan untuk memperkenalkan salah satu pemahaman, praktis, penalaran, definisi atau suatu
tokoh dan kisah hidupnya secara lengkap kepada situasi tertentu, terkait dengan hal yang berhubungan
pembaca. dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini lebih
f. Tujuan kreatif (creative purpose) memprioritaskan pada proses dari pada hasil sehingga
Tujuan ini erat berhubungan dengan pernyataan diri. tahapan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada
Tetapi keinginan kreatif di sini lebih menyatakan diri, kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan.
melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai Menurut Sugiono (dalam Zarkasyi, 2015 : 3)
norma, artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
ini bertujuan mencapai nilainilai artistik, nilai-nilai berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan
kesenian untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana
g. Tujuan penugasan (assigment purpose) peneliti merupakan sebagai instrument kunci,
Kegiatan menulis yang tidak didasari oleh niat penulis pengambilan sumber data dilakukan secara purpose
untuk membuat sebuah tulisan yang ia tulis, tetapi dan snowball.
kegiatan menulis ini dilakukan oleh penulis yang Teknik pengumpulan data dengan triagulasi
didasari atas perintah, sehingga penulis berkewajiban (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan
untuk memenuhi perintah tersebut. hasil dari penelitian kualitatif lebih menekankan makna
Karangan adalah suatu bentuk karya tulis yang dari pada generalisasi. Penelitian kualitatif merupakan
digunakan untuk mengungkapkan gagasan kepada para metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami
pembaca. Berdasarkan tujuannya, karangan terbagi ke makna yang oleh sejumlah individu ataupun kelompok
dalam 5 jenis karangan, diantaranya adalah karangan orang di anggap berasal dari masalah sosial atau
deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan peruasi. Di kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan
bawah ini adalah jenis-jenis karangan yang biasa kita upaya-upaya yang penting, seperti pengajuan
temukan sehari-hari. pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur,
Menurut Abidin (dalam Nur Annisa Pebrianti: 2020), mengumpulkan data yang spesifik dari partisipan,
faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis yaitu: menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema
a. Rendahnya peran guru dalam membina siswa agar khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna
terampil menulis. data. Penelitian ini menerpkan cara pandang penelitian
b. Kurangnya sentuhan guru dalam hal memberikan yang bergaya induktif, berfokus pada makna individual
berbagai strategi menulis yang tepat. dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoaalan.

88
Anterior Jurnal, Volume 21 Issue 2, April 2022, Page 86 – 91 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

Laporan akhir penelitian ini memiliki struktur atau ini juga selaras dengan keterangan dari guru kelas HN
kerangka yang fleksibel. Dalam penelitian ini, peneliti bahwa AR lebih suka membaca, AR juga tidak pernah
melakukan pengkajian pada suatu objek yaitu SD menceritakan kembali buku yang sudah dia baca jika
Negeri 1 Kalampangan. Sebagai instrument dalam tidak diminta, guru juga mengatakan bahwa anak anak
penelitian, data-data yang diperoleh dilapangan akan di juga sering mengalami kesulitan dalam menyusun
deskripsikan secara induktif dari proses sampai pada bahasa.
tahap penentuan makna verifikasi serta pelaporan indicator kurang terbiasanya menggunakan bahasa
penelitian. Indonesia dalam berkomunikasi sehari hari tidak
Jenis Penelitian ini ialah Penelitian kualitatif sebagai menjadi salah satu kesulitan yang dialami AR alam
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif menulis karangan karena AR mengatakan m
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang Indikator kurangnya para siswa SD berlatih
dan perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi. mengeluarkan ide ide dalam bentuk tulisan juga menjadi
Menurut John W Creswell (dalam Diplan dan salah satu penyebab kesulitan AR dalam menulis
Setiawan, 2018 : 27) Penelitian kualitatif berarti karangan, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, AR
mengeksplorasi dan memaahami arti individu atau mengatakan bahwa jika mememiliki ide lebih suka
kelompok sosial atau masalah manusia. Proses mengungkapkannya secara langsung, AR juga lebih suka
penelitian melibatkan munculnya pertanyaan dan bercerita langsung daripada menulis sebuah cerita, AR
prosedur, pengumpulan data tertentu dalam seting juga mengatakan selama dia kelas V hanya sekali di beri
partisipan, analisis data induktif dibangun dari fakta tugas menulis karangan. pernyataan AR ini selaras
untuk tema umum, dan peneliti membuat makna dengan hal yang di katakana orangtua AR, bahwa Ar
interpretasi data. Subjek penelitian ini adalah peserta lebih suka bercerita langsung dan hanya pernah sekali
didik, triangulasi kepala sekolah, dan triangulasi orang memberikan tugas menulis karangan. Pernyataan AR
tua peserta didik. dan OT AR selaras dengan hal yang dikatakan guru HN
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa AR lebih suka berbicara secara langsung jika
Temuan penelitian ini berdasarkan hasil memiliki cerita, guru juga mengatakan bahwa pernah
observasi dan wawancara dari pihak sekolah diantaranya memberikan tugas mengarang.
guru kelas, peserta didik dan juga orangtua peserta didik Kurangnya pemahaman siswa tentang tema cerita juga
kelas VA. menjadi salah satu penyebab kesulitan menulis karangan
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti yang dialami AR, hal ini dapat dilihat dari hasil
lakukan tentang kesulitan menulis karangan diperoleh wawancara, AR mengatakan bahwa gurunya jarang
fakta bahwa Pada mata pelajaran tematik khususnya memberikan tugas menulis karangan, AR juga
pada materi Bahasa Indonesia menulis karangan mengatakan bahwa ketika memberi tugas guru
terdapat beberapa peserta didik yang merasa kesulitan menentukan tema namun AR lebih suka mengarang
dalam melakukannya. kesulitan yang dialami peserta diik sendiri cerita yang akan ditulis, pernyataan AR ini di
tersebut yaitu, kesulitan mengeluarkan ide dukung oleh pernyataan dari orang tua bahwa AR lebih
menggunakan Bahasa Indonesia, kurang terbiasanya suka tema bebas karena lebih mudah mengarang
menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi ceritanya, pernayatan dari guru juga sama yaitu guru HN
sehari hari, kurangnya siswa SD berlatih mengeluarkan hanya pernah memberi tugas sekali, ketika memberi
ide ide dalam bentuk tulisan dan kurangnya pemahaman tugas guru menentukan tema karangan
siswa tentang tema cerita. 2. Dari hasil wawancara RS mengalami kesulitan
oleh karena itu penelitian ini untuk menyelidiki menulis karangan di sebabkan oleh indikator kurang
permaslaahan yang dialami peserta didik tersebut dan di lancarnya mereka dalam mengeluarkan ide ide
daptkan lah hasil sebagia berikut : menggunakan Bahasa Indonesia,hal ini dapat dilihat dari
1. Dari hasil wawancara , AR mengalami kesulitan hasil wawancara, RS mengatakan bahwa lebih suka
menulis karangan di sebabkan oleh indikator kurang membaca daripada menulis, RS juga mengatakan tidak
lancar mengeluarkan ide ide menggunakan Bahasa pernah menceritakan kembali buku buku yang telah
Indonesia hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, AR dibaca kepada orang lain karena malu, RS juga
mengatakan bahwa lebih suka membaca daripada mengatakan selama ini dia tidak pernah membaca buku
menulis, AR juga mengatakan tidak pernah sehingga masih sedikit ide ide dalam bacaan yang dia
menceritakan kembali buku buku yang telah dibaca tau. pernyataan RS ini juga sama dengan orang tua yang
kepada orang lain, buku bacaan yang di baca juga tidak mengatakan RS lebih suka membaca, pernyataan RS ini
membantu AR menulis kembali karangan karena tugas juga selaras dengan keterangan dari guru kelas bahwa
yang di berikan guru berbeda cerita, kegiatan membaca RS lebih suka membaca, RS juga tidak pernah
juga jarang dilakukan AR sehingga masih sedikit ide ide menceritakan kembali buku yang sudah dia baca jika
dalam bacaan yang dia tau, pernyataan dari AR juga tidak diminta, guru juga mengatakan bahwa anak anak
selaras dengan pernyataan dari OT AR bahwa AR lebih juga sering mengalami kesulitan dalam menyusun
suka membaca daripada menulis karena dia terkadang bahasa,
memiliki banyak alasan saat menulis, OT AR juga Kurang terbiasanya mereka menggunakan Bahasa
mengungkapkan bahwa AR tidak pernah menceritakan Indonesia dalam berkomunikasi sehari hari juga menjadi
kembali buku yang di baca. Pernyataan AR dan OT AR salah satu faktor kesulitan yang dialami RS dalam

89
Alya Rahmawati, Misyanto dan Dwi Sari Usop. Analisis Kesulitan Menulis Karangan Pada Peserta Didik Kelas V A
Sd Negeri 1 Kalampangan Tahun 2021/2022.

menulis karangan hal ini dapat di lihat dalam hasil Kurang terbiasanya mereka menggunakan Bahasa
wawancara bahwa RS mengatakan jarang menggunakan Indonesia dalam berkomunikasi sehari hari juga menjadi
Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari hari, RS salah satu indikator yang menjadi kesulitan ZCM, hal ini
mengatakan tidak nyaman menggunakan Bahasa dapat diketahui dari hasil wawancara, ZCM mengatakan
Indonesia dalam berkomunikasi, menurut RS tidak ada bahwa tidak selalu menggunakan Bahasa Indonesia
yang mengharuskan menggunakan Bahasa Indonesia. dalam berkomunikasi sehari hari, dan juga tidak aturan
dari pernyataan Orang tua RS juga mengatakan bahwa yang mengaharuskan dirinya menggunakan Bahasa
RS lebih sering menggunakan bahasa jawa dalam Indonesia dalam berkomunikasi. pernyataan ZCM ini
berkomunikasi sehari hari, Pernyataan RS selaras juga selaras dengan pernyataan dari guru bahwa ZCM
dengan pernyataan dari guru bahwa RS sering sering menggunakan bahasa Indonesia Pernyataan ZCM
menggunakan bahasa daerah di kelas dan dengan selaras dengan pernyataan dari guru bahwa ZCM sering
beberapa guru juga, menurut HN selaku guru sering menggunakan bahasa daerah di kelas dan dengan
mengingatkan untuk terbiasa menggunakan bahasa beberapa guru juga, menurut HN selaku guru sering
Indonesia di kelas mengingatkan untuk terbiasa menggunakan bahasa
Kurangnya para siswa SD berlatih mengeluarkan Indonesia di kelas.
ide ide dalam bentuk tulisan menjadi salah satu faktor Kurangnya para siswa SD berlatih mengeluarkan ide ide
kesulitan peserta didik dalam menulis karangan hal ini dalam bentuk tulisan merupakan faktor lain yang
dapat dilihat dari hasil wawancara, RS mengatakan lebih menyebabkan ia kesulitan dalam menulis karangan, hal
suka mengungkapakan pendapat secara langsung, RS ini dapat diketahui dari hasil wawancara, ZCM
juga mengatakan tdiak pernah menulis cerita karena mengatakan lebih suka berbicara langsung ketika
merasa tidak memiliki ide cerita, RS juga mengatakan memiliki pendapat, dia juga tidak pernah menulis ide
bahwa lebih menyukai bercerita langsung daripada dalam sebuah tulisan, ZCM juga megatakan jika menulis
menulis karena malas hal lain yang diungkapkan RS susah dalam merangkai kata-kata didalamnya , guru juga
adalah dia tidak pernah mendapatkan tugas mengarang, hanya pernah sekalai memberi tugas menulis karangan. .
hal ini juga selaras dengan pernyataan dari orang tua RS dalam pernyataan ZCM ini orang tua ZCM
bahwa tidak ada pernah guru memberikan tugas menulis menenragkan bahwa tidak terlalu mengetahui karena
karangan, Pernyataan RS dan orang tua RS mengenai tidak pernah mengecek ataupun bertanya kepad ZCM
pemberian tugas ini berbeda dengan pendapat yang mengenai kegiatan menulis karangan maupun tugas
diberikan oleh AR dan ZCM selaku teman sekelas yang tugasnya, namun Pernyataan ZCM selaras dengan hal
menyatakan bahwa pernah diberikan tugas menulis yang dikatakan guru HN bahwa ZCM lebih suka
karangan, guru HN juga mengatakan bahwa pernah berbicara secara langsung jika memiliki cerita, guru juga
memberikan tugas mengarang yang kembali dikuatkan mengatakan bahwa pernah memberikan tugas
oleh pernyataan dari orangtua AR dan ZCM. mengarang sekali.
Kurangnya pemahaman siswa tentang tema cerita KESIMPULAN
menjadi salah satu faktor kesulitan peserta didik dalam Berdasarkan hasil penelitian yan telah di
menulis karangan hal ini dapat dilihat dari hasil jelaskan di bab IV dapat disimpulkan bahwa kesulitan
wawancara, RS mengatakan bahwa gurunya tidak yang dialami peserta didik dalam pembelajaran tematik
pernah memberi tugas megarang, jika di beri tugas dia materi menulis karangan pada peserta didik kelas V A
lebih suka untuk mengarang sendiri tanpa ditentukan SDN 1 Kalampangan tahun pelajaran 2021/2022 dapat
tema cerita, karena lebih mudah dalam mengarang di ambil kesimpulan diataranya :
ceritanya. dari pernyataan ini orang tua RS mengatakan 1. kesulitan AR dalam menulis karangan
kurang tau karena merasa guru tidak pernah memberi disebabkan oleh indikator kurang lancar mengeluarkan
tugas menulis karangan, hal ini berbeda dengan ide ide menggunakan Bahasa Indonesia, kurangnya
pernyataan dari guru yang menyatakan bahwa pernah berlatih mengeluarkan ide ide dalam bentuk tulisan, dan
memberikan tugas menulis karangan. kurangnya pemahaman tentang tema cerita, sedangkan
3. Dari hasil wawancara ZCM mengalami indikator kurang terbiasanya menggunakan Bahasa
kesulitan menulis karangan di sebabkan oleh indikator Indonesia dalam berkomunikasi sehari hari bukan
kurang lancarnya mereka dalam mengeluarkan ide ide menjadi penyebabab kesulitan AR dalam menulis
menggunakan Bahasa Indonesia, ZCM mengatakan karangan.
bahwa lebih suka membaca daripada menulis, ZCM juga 2. Kesulitan RS dalam menulis karangan
mengatakan tidak pernah menceritakan kembali buku- disebabkan oleh indikator kurang lancar mengeluarkan
buku yang telah dibaca kepada orang lain, buku bacaan ide ide menggunakan Bahasa Indonesia, kurang
yang di baca juga tidak membantu ZCM menulis kembali terbiasanya menggunakan Bahasa Indonesia dalam
karangan karena ZCM hanya membaca buku Tematik di berkomunikasi sehari hari, kurangnya berlatih
rumah. pernyataan ZCM ini juga selaras dengan mengeluarkan ide ide dalam bentuk tulisan dan
keterangan dari guru kelas HN bahwa ZCM lebih suka kurangnya pemahaman tentang tema cerita.
membaca, ZCM juga tidak pernah menceritakan 3. Kesulitan ZCM dalam menulis karangan
kembali buku yang sudah dia baca jika tidak diminta, disebabkan oleh indikator kurang lancar mengeluarkan
guru juga mengatakan bahwa anak anak juga sering ide ide menggunakan Bahasa Indonesia, kurang
mengalami kesulitan dalam menyusun bahasa. terbiasanya menggunakan Bahasa Indonesia dalam

90
Anterior Jurnal, Volume 21 Issue 2, April 2022, Page 86 – 91 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

berkomunikasi sehari hari, kurangnya berlatih Ramelan. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata
mengeluarkan ide ide dalam bentuk tulisan, sedangkan Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model
indikator kurangnya pemahaman tentang tema cerita Example Non Example Di Kelas VI SD Negeri
bukan menjadi penyebab kesulitan ZCM dalam menulis No 053979 Kepala Sungai. ESJ. Volume 7
karangan . Nomor 1
UCAPAN TERIMA KASIH Saebeni, Beni Ahmad. 2017. Pedoman Aplikatif Metode
Dengan terselesaikannya penulisan ini, peneliti Penelitian Dalam Penyususnan Karya Ilmiah,
tak lupa mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Tesis, Dan Desertasi. Bandung: Cv. Pustaka
maha esa yang telah memeberi kelancaran dalam Setia.
penelitian ini. Peneliti menyadari adanya kekurangan dan Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
kelemahan yang ada dalam penelitian ini, oleh karena itu Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di
harapkan. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia
peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Group.
Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima Tarigan, H. G. 2013. Menulis Sebagai Suatu
kasih kepada semua pihak yang telah membantu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
sepenuhnya dalam menyeleseaikan penelitian ini, Zaenudin, Teguh. 2015. Pembelajaran Mengarang
semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah swt. amiin Deskripsi Di Sekolah Dasar. Yogyakarta:
TIARA WACANA.
REFERENSI
Abidin, Y. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis
Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Ali, Muhammad. 2020. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dan Sastra (Basastra) Di Sekolah Dasar. Pernik
Jurnal Paud. Volume 3 Nomor 1
Diplan, & Setiawan, M. Andi. 2018. Metodelogi
Penelitian Pendidikan. Purwodadi: CV. SARNU
UNTUNG.
Hani, Nur. 2019. Analisisi Kesulitan Belajar Peserta
Didik Mata Pelajaran Ipa Materi Organ Gerak
Manusia Dan Hewan Pada Kelas V SDN 2
Pahandut Palangkaraya Tahun 2018/2019.
Skripsi Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya
Inggriyani,Feby & Pebrianti Anisa. 2021. Analisis
Kesulitan Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah PGSD STKIP Subang. Volume 07
Nomor 01. ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN
Online : 2614-722
Khotimah, Husnul. Analisis Kesulitan Menulis Karangan
Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Panjer Husnul
Khotimah. Jurnal Universitas Sebelas Maret
Kusumaningsih, Dewi, dkk. 2013. Terampil Berbahasa
Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
Listiani, Fransisca Despa. "Faktor Penyebab Kesulitan
Menulis Fabel dan Model Pembelajaran yang
Diharapkan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Universitas Sanata
Dharma." KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan
Sastra 4.1 (2020): 112-128.
Pebrianti, Nur. Annisa. (2020). ANALISIS KESULITAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
DASAR (Penelitian Analisis Deskriptif Pada
Siswa Kelas IV SDN Griya Bandung Indah
Kecamatan Bojongsoang Kabupaten
Bandung) (Doctoral dissertation, FKIP
UNPAS).

91

Anda mungkin juga menyukai