Anda di halaman 1dari 10

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN


DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
CONCEPT SENTENCE DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang)

Fiqih Fadhillah Wati


Nenden Sundari¹
Neneng Sri Wulan²

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Serang, Universitas


Pendidikan Indonesia
fiqihfadill@gmail.com

ABSTRAK
Pembelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan kurikulum diberikan untuk
mengembangkan sikap positif dalam berbahasa, diarahkan untuk dapat berkomunikasi dengan baik
dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Dari hasil data yang diperoleh pada saat observasi
terlihat bahwa, hasil belajar siswa SDN Taktakan 1 dalam menulis karangan deskripsi masih rendah.
Hal ini terjadi karena pengelolaan pembelajaran bahasa Indonesia materi mengarang deskripsi kurang
efektif, disebabkan karena penggunaan model pembelajaran kurang tepat, yang hanya menggunakan
metode konvensional serta hanya mengacu pada buku paket, sehingga siswa mengalami kejenuhan
dalam menulis karangan deskripsi. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengimplementasikan
pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Concept Sentence di kelas IV SD. (2) Mengetahui peningkatan hasil yang diharapkan dari
implementasi pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Concept Sentence. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitiannya siswa kelas IV SDN Taktakan 1 sejumlah 45 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua
siklus. Tahap penelitian ini dimulai dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan tes. Hasil penelitian
membuktikan adanya peningkatan yang signifikan pada siklus I hasil observasi kegiatan guru 75%
hasil observasi aktivitas siswa 60% dan hasil nilai rata-rata siswa 69,24. Kemudian meningkat pada
siklus II hasil observasi kegiatan guru menjadi 100% hasil observasi kegiatan siswa menjadi 100%
dan pada nilai rata-rata siswa menjadi 80,37. Kesimpulan dari pemaparan tersebut bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Concept Sentence terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis
karangan deskripsi.

Kata Kunci: Menulis Deskripsi, Concept Sentence, Pembelajaran Bahasa Indonesia


Fiqih Fadhillah Wati, Nenden Sundari, Neneng Sri Wulan. Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept
Sentence Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia.

IMPROVING SKILLS write essays DESCRIPTION MODEL TYPE


COOPERATIVE LEARNING LESSON CONCEPT SENTENCE IN
INDONESIAN
(Class Action Research in Class IV SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan City
of Serang)

ABSTRACT

Learned the Indonesian language in accordance with the curriculum given to developing
positiveness in speaking and directed to be able to communicate well and correctly, either spoken and
written. The result of observation showed that the students of SDN 1 Taktakan is still low in writing
an essay description. It happens because the learning process is ineffective of making an essay and
due to the lack of teaching model with conventional method referred to the text books. So, it makes
the students feel bored to writting an essay description. This research purposes to (1) Implements
essay description writing using cooperative concept sentence of learning model in four grade. (2) An
increase in the expected results of the implementation of the teaching of writing essay description
with cooperative concept sentence of learning model. The method in this research is the Classroom
Action Research ( PTK ) . The subject is fourth grade students of SDN Taktakan 1 by 45 students.
The research was conducted in two phase. The research phase of the plan began , action, observation
and reflection . Techniques means of collecting data is done by observation , interview and test. Seen
from the research results prove the existence of a significant increase in the first phase the observation
of activities of teachers 75% of student observation 60% and the average value of 69,24. Then
increased in the second phase the observation of activities of teachers to 100% the observation of
student activities to be 100% and the average value of student into 80,37. The conclusion of the
exposure that the cooperative concept sentence of learning model proven to improve essay writing
skills of description.

Key Word : Essay description, Concept Sentence, Learning Indonesian


Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Dibangku sekolah dasar, siswa keterampilan menulis deskripsi masih


akan memperoleh banyak ilmu maupun rendah dengan memperoleh data sebagai
berbagai macam keterampilan. Salah satu berikut: Dari 45 siswa hanya 12 orang
ilmu yang diperoleh dalam mata yang mencapai KKM dan sisanya 33
pelajaran bahasa Indoensia yang orang masih dibawah KKM dengan
merupakan mata pelajaran pokok dalam presentase 27% siswa yang diatas KKM
pendidikan di sekolah dasar. Penggunaan dan 73% siswa dibawah KKM. Adapun
bahasa Indonesia dalam interaksi dapat nilai KKM yang diterapkan disekolah
dibedakan menjadi dua, lisan dan tulisan. tersebut 64.
Supaya seseorang dapat mengaplikasikan
bahasa dalam suatu interaksi, makasa Seharusnya guru dapat
seseorang tersebut harus memiliki mengajarkan keterampilan menulis
kemampuan berbahasa yang baik. dengan metode pembelajaran yang tepat,
Menurut Susanto , (2012, hlm. 242) Guna serta penggunaan media pembelajaran,
mengkomunikasikan pesan. Pesan sehingga siswa tidak merasa jenuh
tersebut berupa ide, gagasan, keinginan, Berdasarkan pemaparan tersebut perlu
perasaan, ataupun interaksi. dilakukannya penerapan model
pembelajaran yang inovatif. Model
Tujuan khusus mata pelajaran pembelajaran yang dapat diterapkan ialah
bahasa Indonesia ialah untuk melatih model pembelajaran kooperatif tipe
keterampilan mendengar, berbicara, Concept Sentence.
membaca dan menulis yang sangat
berkaitan. Permasalahannya rendahnya Rumusan masalah dalam penelitian
minat membaca juga terlihat dari produk ini ialah (1) Bagaimana implementasi
buku apa yang dipublikasikan dilihat dari pembelajaran menulis karangan deskripsi
segi kuantitas maupun kualitas. Hal dengan menggunakan model
tersebut sangat berkaitan dengan minat pembelajaran kooperatif tipe Concept
membaca yang logikanya akan berimbas Sentence di kelas IV SD ?. (2) Bagaimana
pada kultur membaca dan tentu akan peningkatan hasil yang diharapkan dari
berakibat pula terhadap minat menulis. implementasi pembelajaran menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan
Salah satu keterampilan menulis model pembelajaran kooperatif tipe
yang biasa dilakukan pada siswa kelas IV Concept Sentence di kelas IV SD ?
SD adalah menulis karangan deskripsi.
menulis karangan bukanlah menjadi hal Tujuan dengan diaplikasikannya
yang susah, namun bukan pula menjadi model pembelajaran kooperatif tipe
hal yang mudah. Oleh sebab itu saat Concept Sentence ialah (1) Untuk
proses kegiatan menulis siswa diarahkan mengimplementasikan pembelajaran
untuk aktif guna menuangkan ide yang menulis karangan deksripsi dengan
ada dalam pikiran mereka, yang menggunakan model pembelajaran
selanjutnya disusun untuk menjadi kooperatif tipe Concept Sentence. (2)
sebuah kalimat yang kemudian disusun Untuk mengetahui peningkatan hasil
menjadi sebuah paragraf. yang diharapkan dari implementasi
pembelajaran menulis karangan deskripsi
Untuk mengetahui tingkat dengan menggunakan model
keberhasilan siswa dalam mata pelajaran pembelajaran kooperatif tipe Concept
bahasa Indoensia telah dilakukan Sentence dikelas IV SD.
penelitian pada siswa kelas IV di SDN
Taktakan 1, kecamatan Taktakan, kota Dalman (2011, hlm. 86)
Serang-Banten yang menunjukan bahwa mengemukakan bahwa mengarang
Fiqih Fadhillah Wati, Nenden Sundari, Neneng Sri Wulan. Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept
Sentence Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia.

merupakan bagaimana proses dalam benar yang bertujuan untuk memperbaiki


menuangkan ide, gagasan, dan perasaan atau meningkatkan mutu proses
yang akan ditujukan melalui unsur-unsur pembelajaran di kelas.
bahasa mulai dari kata, kelompok kata, Penelitian ini dilakukan dalam
kalimat, paragraf sampai wacana yang dua siklus. Metode penelitian ini
padu berupa bentuk tulisan. menggunakan desain penelitian Kemmis
dan Mc. Taggart. Menurut Kemmis dan
Sedangkan model pembelajaran Mc. Taggart (dalam Ekawarna, 2013,
kooperatif tipe Concept Sentence menurut hlm. 20) Melalui empat tahap yaitu:
Guruclub (dalam Shoimin, 2013, hlm. perencanaan, tindakan, observasi, refleksi
37) Model pembelajaran Concept dan seterusnya sampai peningkatan yang
Sentence merupakan salah satu model diharapkan tercapai. Menggunakan
pembelajaran yang dimulai dengan desain pebelitian dengan tahapan;
menyampaian kompetensi, sajian materi, Perencanaan; Tindakan; Observasi;
kemudian membentuk kelompok secara Refleksi.
heterogen, dilanjut dengan pembelajaran Lokasi penelitian tindakan kelas ini
kata kunci yang telah disediakan oleh bertempat di SDN Taktakan 1 yang
guru, dan tiap kelompok membuat berlokasi di jalan Takari Km 7, Kp.
kalimat dari kata kunci tersebut. Serupa Soyog, Kecamatan Taktakan, Kota
dengan pendapat Huda (2013, hlm. 316) Serang-Banten.
yang mengemukakan bahwa Concept Dengan subjek penelitian pada
Sentence merupakan bagian dari model siswa kelas IV A sebagai bahan
pembelajaran Kooperatif, siswa penelitian yang berjumlah 45 orang siswa
diinstruksikan untuk belajar berkelompok yang terdiri dari 22 siswi perempuan dan
membuat beberapa kalimat sesuai dengan 23 siswa laki-laki.
kata kunci yang telah diberikan guru. Instrumen penelitian yang
digunakan sebagai alat pengumpul data
Menurut Zaenudin (2015, hlm. 35)
untuk memperoleh keterangan secara
deskripsi merupakan ragam wacana yang
lengkap dilakukan dengan teknik
menggambarkan kesan dari pengalaman
observasi, wawancara, dan tes.
penulisnya. Diarahkan untuk
Observasi pada penelitian ini
menciptakan imajinasi pembaca sehingga
dilakukan dengan datang langsung pada
seolah-olah pembaca mengalami dan
objek yang akan diteliti guna
merasakan sendiri apa yang di alami
memperoleh data atau dampak dari
penulis. Karangan deskripsi merupakan
tindakan yang dilaksanakan kemudian
karangan yang berisi ide, gagasan guna
peneliti mengolah data yang didapatkan.
mengungkapkan apa yang ingin
Hal utama dalam kegiatan observasi
disampaikan dengan tertulis sehingga
proses tindakan, pengaruh tindakan,
pembaca seolah-olah ikut mendengar,
situasi tempat tindakan dan kendala
melihat atau mengalami secara langsung.
tindakan. Untuk selanjutnya direfleksikan
METODE pada siklus tahap terakhir penelitian
tindakan kelas.
Metode yang diterapkan dalam Kemudian peneliti menggunakan
penelitian ini adalah metode penelitian teknik wawancara guna mendapatkan
tindakan kelas atau disebut juga dengan informasi langsung untuk mengetahui
Classroom Action Research. Dapat masalah yang dihadapi siswa dalam
memiliki peran penting dan strategis guna menulis karangan deskripsi. Diperoleh
meningkatkan mutu pendidikan jika informasi dari kesimpulan hasil
diimplementasikan dengan baik dan wawancara bahwa guru biasanya
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

menggunakan metode lama atau yang kesulitan dalam menuliskan


konvensional, hal tersebut salah satu karangan deskripsi. Selain itu guru
permasalahan yang dihadapi siswa. tersebut hanya menggunakan metode
Teknik berikutnya peneliti lama saja tanpa menyediakan sumber
menggunakan tahapan tes adapun belajar yang nyata dan tidak
penggunaak teknik tes untuk mengukur menggunakan media pembelajaran.
tingkat kemampuan siswa dalam menulis Terlihat dari data yang peneliti dapat dari
karangan deskripsi, apakah siswa berhasil 45 siswa yang lulus hanya 12 siswa dan
atau tidak dalam setiap siklusnya. Tes siswa yang belum lulus ada 33 siswa
yang digunalkan dalam penelitian ini dengan rata-rata 63,44.
menggunakan tes tertulis pada individu
langsung supaya bisa membuat siswa Dari hasil observasi, wawancara
memunculkan kreativitas siswa melalui serta diperoleh data nilai siswa kemudian
kata kunci yang diberikan guru. peneliti menafsirkan data. Penyimpulan
dati tahap sebelumnya bahwa siswa kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN IVA SDN Taktakan 1 masih kurang
dalam menulis karangan deskripsi serta
Setelah penelitian dilakukan pembelajaran tersebut masih kurang
sesuai dengan rencana dan permasalahan menarik minat siswa, yang dapat
yang ditemukan di lapangan. Peneliti menyebabkan siswa kesulitan untuk
melakukan observasi sebelum tindakan merangkai kata yang kemudian dijadikan
diterapkan dengan mengamati kondisi kalimat kemudian dilanjutkan menjadi
awal dan mendapat data nilai mata paragraf. Pemaparan tersebut jelas
pelajaran bahasa Indonesia. Hasil dari membutuhkan metode yang tepat dalam
pengamatan tersebut selanjutnya peneliti membantu siswa untuk menulis
melakukan tindakan dari hasil refleksi di keterampilan deskripsi, dengan indikator
tahap berikutnya: pencapaian 70. Maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus I.
Beberapa tindakan yang peneliti
laksanakan pada tahap pra siklus ialah 1. Siklus I
sebagai berikut:
Pada tahap ini peneliti akan
Pada tahap ini merupakan melakukan tindakan penelitian dari
kegiatan awal yang dilakukan sebelum masalah yang sudah ditemukan. Tahapan-
melakukan siklus I dan siklus berikutnya. tahapan pada dalam memperbaiki
Dengan tujuan untuk mengetahui situasi masalah tersebut antara lain:
dan kondisi pembelajaran yang
sebenarnya dalam proses pembelajaran a. Perencanaan
dan menafsirkan faktor penyebab utama
Perencanaan yang perlu
karena, terlihat hasil penilaian siswa
diperhatikan dalam perencanaan kali ini
belum mencapai KKM, KKM yang
ialah menyusun RPP yang sesuai dengan
ditetapkan 64. Peneliti pun melakukan
metode pembelajaran, menyiapkan bahan
tahapan-tahapan selanjutnya.
ajar dan membuat media pembelajaran
Observasi dilakukan pada tanggal pun sesuai dengan dengan permasalahan
03 Maret 2016. Observasi dilakukan yang ditemukan. Dalam rencana
dengan melakukan wawancara dengan pelaksanaan pembelajaran peneliti
guru kelas, guna mengetahui masalah tertarik menjadi guru model dan
yang dihadapi siswa dalam menulis, bertujuan membuat siswa lebih kreatif
dapat disimpulkan masih banyak siswa dalam menulis karangan deskripsi.
Fiqih Fadhillah Wati, Nenden Sundari, Neneng Sri Wulan. Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept
Sentence Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Tindakan difokuskan pada siswa. Guru membagi


siswa menjadi beberapa kelompok, ketika
Peneliti melakukan tahap siswa diminta untuk duduk perkelompok
selanjutnya, yaitu melakukan tahap guru kesulitan dalam mengatur
tindakan, tindakan dilakukan sesuai siswauntuk duduk menjadi perkelompok
dengan rencana pembelajaran yang sudah karena dalam satu kelas terdiri dari 45
dirancang kemudian peneliti siswa yang cukup banyak. Persentase
mengaplikasikannya dikelas dalam proses hasil pembelajaran guru pada siklus I
pembelajaran bahasa Indonesia materi sebesar 75% perolehan persentase
menulis karangan deskripsi. Kegiatan tersebut dinilai masih kurang. Sedangkan
yang dilakukan peneliti pada siklus I pedoman observasi aktivitas belajar siswa
ialah: pun demikian, siswa belum
memperhatikan tujuan pembelajaran yang
1. Peneliti menjelaskan materi ajar
dijelaskan oleh guru dan siswa kurang
secukupnya seperti penggunaan huruf
mempersiapkan diri untuk belajar supaya
kapital dan penggunaan tanda baca
siswa lebih kondusif dalam menulis
peneliti juga menjelaskan tentang
karangan deskripsi. Begitupun ketika
pengertian menulis karangan deskripsi.
siswa diminta untuk menulis karangan
2. Peneliti menjelaskan dahulu media deskripsi siswa kurang antusias dan
kartu kata, yang sesuai dengan tema. kurang berminat dalam menulis karangan
deskripsi terlihat siswa tidak bersemangat
3. Siswa diminta untuk duduk dalam menulis karangan deskripsi. Hal
perkelompok 4-5 orang kemudian serupa pun terjadi siswa belum
masing-masing siswa membuat karangan bersungguh-sungguh dalam menulis
deskripsi sesuai dengan kartu kata. karangan deskripsi, serta siswa kurang
adanya tanggung jawab dalam menulis
c. Observasi karangan deskripsi dengan model
Observasi pada tahap ini, peneliti pembelajaran kooperatif tipe Concept
melakukan pengamatan terhadap Sentence. Terlihat saat diminta untuk
pembelajaran keterampilan menulis berdiskusi siswa kurang aktif dan kurang
dengan pedoman observasi yang sudah memahami apa yang sudah dijelaskan
disediakan. Seperti pedoman pengamatan oleh guru. Pada saat diminta untuk
dan lembar kerja siswa guna berdiskusi masih ada siswa yang acuh
mendapatkan data penelitian pada siklus pada kelompoknya, walaupun msudah
I. Observasi kali ini pada pedoman dijelaskan oleh guru dan masih banyak
observasi guru. pada kegiatan mengajar siswa yang kurang tepat dalam menulis
di siklus I pembelajaran belum sesuai karangan deskripsi khusunya pada huruf
dengan apa yang sudah diharapkan, kapital dan tanda baca. Persentase hasil
seperti: Guru belum memberikan observasi aktivitas siswa pada siklus I
pertanyaan mengenai karangan sebesar 60%. Hasil akhir pada aktivitas
yangpernah dibuat siswa, jadi guru tidak siswa belum mencapai apa yang
mengetahui sejauh mana kemampuan diharapkan, maka perlu dilakukan
siswa dalam menulis karangan deskripsi. perbaikan. Setelah dilakukan observasi
Guru belum melibatkan siswa aktif aktivitas guru dan aktivitas siswa maka
selama pembelajaran, seharusnya guru selanjutnya peneliti akan mengobervasi
dapat melibatkan siswa aktif agar siswa hasil menulis karangan deskripsi siswa.
terbiasa aktif saat proses embelajaran Pada hasil nilai menulis karangan
dikelas dan pembelajaran dapat deskripsi dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Concept
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Sentence pada siklus I dari 45 siswa, yang 2). Dalam memperluas kosa kata, guru
mencapai KKM sebanyak 27 orang harus lebih intens dalam membimbing
siswa, jika di persentasekan 60% siswa agar mereka memperoleh kosakata
sedangkan yang belum mencapai KKM yang kemudian mereka gabungkan
sebanyak 18 orang siswa jika di menjadi kalimat dan paragraf yang utuh
persentasekan ssekitar 40%. Nilai rata- dan padu.
rata pada siklus I 69,24. Data ini terbilang
belum berhasil dan belum mencapai 3). Guru harus lebih memfokuskan lagi
indikator pencapaian rata-rata maka dari ketika menjelaskan perbedaan paragraf
itu perlu peneliti berusaha solusi guna dengan baris, sehingga siswa dapat
memperbaiki kekurangan pada siklus I menulis awal paragraf sesuai dengan
kemudian diterapkan pada siklus II. ketentuan.

d. Refleksi 2. Siklus II

Peneliti berusaha melakukan Pemaparan dari hasil refleksi tindakan


refleksi pada kegiatan siklus sebelumnya pada siklus I, maka perlu dilakukan
guna diterapkan pada siklus II. Hasil tindakan perbaikan pada siklus II, guna
pelaksanaan siklus sebelumnya masih memperbaiki proses pembelajaran yang
terdapat kekurangan sehingga pada siklus masih kurang pada siklus I. Kegiatan
II harus ada tindakan perbaikan, pembelajaran pembelajaran yang
diantaranya: dilakukan ialah sebagai berikut:

1). Dalam menulis karangan deskripsi a. Perencanaan


siswa masih terdapat banyak kesalahan
Pada perencanaan di siklus II
selama proses pembelajaran seperti
tidak jauh berbeda pada siklus I. Pada
organisasi penulisan, enempatan huruf
tahap ini perbaikan dari kegiatan refleksi
kapital, ejaan dan tanda baca.
di siklus I, maka dari itu perlu adanya
2). Siswa masih kurang dalam kosakata, perencanaan pada siklus II sebagai
sehingga siswa kesulitan dalam berikut:
penggabungan kosa kata untuk menjadi
1). Guru harus lebih memfokuskan materi
kalimat, dan kalimat menjadi paragraf
dalam hal organisasi penulisan,
yang utuh dan padu.
penempatan huruf kapital, ejaan, dan
3). Siswa masih belum dapat tanda baca agar siswa lebih memahami
membedakan awal paragraf dengan baris, dalam menulis karangan deskripsi guna
terlihat siswa masih menulis awal pargraf meningkatkan hasil karangan deksripsi
sejajar dengan baris. siswa.

Pada siklus II adapun yang akan 2). Dalam proses pembelajaran guru
di evaluasi dari kesalahan-kesalahan di harus menjadi fasilitator pada siswa, agar
siklus I sehingga tidak terjadi lagi siswa lebih mamahami kosakata yang
kesalahan yang sama. kemudian siswa rangkai menjadi kalimat
dan paragraf yang utuh dan padu
1). Guru lebih memperhatikan pengajaran
dalam menulis karangan deskripsi dengan 3). Sebelum pembelajaran dimulai guru
memfokuskan lagi dalam hal tata bahasa, harus menjelaskan lagi paragraf dengan
penempatan huruf kapital, ejaan dan baris, supaya siswa dapat menulis
tanda baca. karangan deksripsi dengan ketentuan.
Fiqih Fadhillah Wati, Nenden Sundari, Neneng Sri Wulan. Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept
Sentence Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Tindakan terlihat siswa sangat bersungguh-sungguh


dalam proses pembelajaran dikelas
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan model pembelajraan kooperatif
pengamatan pada siklus II antara lain: tipe Concept Sentence. Saat berdiskusi
pun siswa sudah aktif dan memahami apa
1. Guru memfokuskan lagi terkait materi
yang sudah dijelaskan guru, karena
ajar seperti penggunaan huruf kapittal
adanya peningkatan dalam berdiskusi.
dan penggunaan tanda baca peneliti juga
Siswa juga sudah mulai mamahami apa
menjelaskan tentang pengertian menulis
yang sudah dijelaskan oleh guru seperti
karangan deskripsi.
peggunaan huruf kapital, ejaan, tanda
2. Guru membimbing siswa agar siwa baca. Persentase peningkatan observasi
lebih memahami kosakata. aktivitas siwa meningkat menjadi 100%.
Sedangkan hal serupa terjadi peningkatan
3. Guru menginstruksikan siswa untuk pada hasil menulis karangan deskripsi
membuat karangan sesuai dengan kartu siswa dari 45 siswa yang nilainya diatas
kata dan diperbolehkan untuk bertukar KKM ada 38 siswa jika di persentasekan
pendapat. menjadi 84,44%, walaupun begitu ada 7
orang siswa yang nilainya masih dibawah
c. Observasi KKM dan jika dipersentasekan 15,55%
Sata observsi peneliti mengacu dengan nilai rata-rata 80,37. Berdasarkan
pada pedoman observasi aktivitas guru data tersebut tindakan pada siklus II bisa
dan aktivitas siswa yang telah di buat. dikatakan berhasil.
Hasil observasi pada siklus II ialah: e. Refleksi
Pada kegiatan mengajar di siklus II sudah Proses pembelajaran siswa mulai
ada peningkatan dari siklus sebelumnya meningkat ketika guru menjelaskan
karena, guru sudah memberikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan
pertanyaan mengenai karangan yang diri untuk belajar sudah terlaksana
pernah dibuat siswa, guna mengetahui dengan baik. Siswa sangat berantusias
tingkat kemampuan siswa dalam menulis dalam pembelajaran menulis deskripsi,
karangan deskripsi. tidak hanya itu guru siswapun bersungguh-sungguh dalam
juga melibatkan siswa aktif selama proses pembelajaran di kelas. Guru sudah
pembelajaran, jadi ketika prose melibatkan siswa aktif, guru sudah
pembelajaran berfokus pada siswa. Guru menanyakan pertanyaan mengenai
juga sudah dapat mengatur kelompok karangan deskripsi sehingga guru sudah
walaupun dalam satu kelas terdiri dari 45 mengetahui kemampuan siswa.
siswa. Persentase peningkatan observasi
guru menjadi 100%. Selain adanya Pemaparan tersebut diperoleh dari
peningkatan pada observasi aktivitas data yang didapat peneliti pada tahap pra
guru, pada observasi aktivitas siswa pun siklus nilai rata-rata siswa 63,44 peneliti
ada peningkatan, siswa sudah mulai belum melakukan tindakan peneliti perlu
memperhatikan tujuan pembelajaran yang dilakukan pembelajaran yang inovatif.
dijelaskan guru dan mempersiapkan diri Difokuskan untuk memperbaiki masalah-
untuk belajar. Hal ini sangat berpengaruh masalah dikelas dengan tindakan yang
pada hasil penilaian karangan deskripsi telah ditemukan oleh peneliti. Untuk
siswa karena siswa dapat mempersiapkan meningkatkan keterampilan menulis
diri untuk belajar. Siswa pun sangat karangan deskripsi peneliti menggunakan
berantusias dan berminat dalam model pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran menulis karangan deskripsi,
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Concept Sentence dikarenakan dapat Tabel 2


meningkatkan semangat belajar siswa,
membantu terciptanya suasana belajar Persentase Hasil Observasi Guru
yang kondusif, memunculkan
kegembiraan dalam belajar serta
mendorong dan mengembangkan proses 100%
berpikir kreatif siswa. Kelebihan tersebut 80%
sesuai dengan teori Huda (2013, hlm. 60%
317). 40%
20%
0%
Siklus ISiklus
Aktivitas siswa sangat II
berpengaruh pada hasil menulis karangan
deskripsi. berikut ini rekapitulasi grafik
nilai rata-rata siswa:
Peningkatan hasil observasi
Tabel 1 aktivitas siswa naik dengan signifikan.
Siswa sudah dapat melaksanakan
Rekapitulasi Grafik Nilai Rata-rata instruksi dari guru. berikut
Siswa rekapitulasinya:

100
80 Tabel 3
60 Persentase Hasil Observasi Siswa
40
20
100%
0
80%
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
60%
40%
20%
Jumlah rata-rata dapat dikatakan 0%
baik tersebut makan penggunaan model Siklus ISiklus
kooperatif tipe Concept Sentence dalam II
menulis karangan deskripsi dikelas IV
dapat dikatakan berhasil.
Berdasarkan analisis refleksi
Kemudian setelah direfleksikan
dimulai dari siklus I dan siklus II dan
kegiatan observasi guru meningkat di
hasil penelitian terdahulu dapat ditarik
siklus II. Berikut persentase observasi
kesimpulan bahwa peningkatan
guru:
kemampuan menulis karangan deskripsi
dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Concept Sentence terbukti dapat
meningkatkan keterampilan menulis
karangan deskripsi siswa dikelas IV SDN
Taktakan I tahun ajaran 2015/2016.
Fiqih Fadhillah Wati, Nenden Sundari, Neneng Sri Wulan. Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept
Sentence Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pemaparan hasil yang diperoleh Dalman. (2015). Keterampilan Menulis.
selama penelitian dapat disimpulkan Jakarta: PT. Raja Grafindo.
bahwa:
Ekawarna. (2013). Penelitian Tindakan
Meningkatnya implementasi Kelas. Jakarta: Referensi.
pelaksanaan pembelajaran setelah peneliti
menggunakan model pembelajaran Huda, Miftahul. (2013). Model-model
kooperatif tipe Concept Sentence terlihat Pengajaran dan Pembelajaran.
minat belajar siswa pada siklus I kurang Yagyakarta: Pustaka Pelajar.
antusias, kurang bersemangat dalam
menulis karangan deskripsi, serta Shoimin, Aris. (2014). 68 Model
menyebabkan siswa kurang bersungguh- Pembelajaran Inovatif dalam
sungguh dalam menulis karangan
Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
deskripsi, pada saat diminta berdiskusi
siswa kurang aktif dan acuh terhadap ruzz Media
kelompoknya. Peningkatan terjadi pada
Susanto,Ahmad.(2013).Teori Belajar dan
siklus II siswa menjadi antusias, siswa
bersemangat dalam menulis karangan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
deskripsi, siswa bersungguh-sungguh Jakarta: Prenadamedia Grup.
dalam menulis karangan deskripsi, dan
siswa menjadi aktif dalam berdiskusi dan Zaenudin, Tegu. (2015). Pembelajaran
peduli pada kelompoknya. Mengarang Deskripsi di Sekolah
Dasar. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Hasil peningkatan keterampilan
menulis karangan deskripsi siswa dengan
model pembelajaran kooperatif tipe
Concept pada siklus I hasil observasi
kegiatan guru 75% hasil observasi
aktivitas siswa 60% dan hasil nilai rata-
rata siswa 69,24. Kemudian meningkat
pada siklus II hasil observasi kegiatan
guru menjadi 100% hasil observasi
kegiatan siswa menjadi 100% dan pada
nilai rata-rata siswa menjadi 80,37. Hal
tersebut menandakan bahwa penelitian ini
dihentikan pada siklus II karena model
pembelajaran kooperatif tipe Concept
Sentence telah berhasil meningkatkan
keterampilan siswa dalam menulis
karangan deskripsi.

Anda mungkin juga menyukai