Anda di halaman 1dari 7

Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal.

248-254
Resnani PGSD FKIP Universitas Bengkulu

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

Resnani
Universitas Bengkulu

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan
kemampuan menulis siswa dengan menggunakan teknik menulis semi terpimpin
pada siswa kelas V SD Negeri 27 kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaborasi
antara peneliti, guru SD, dan mahasiswa (pratikan) S1 PGSD. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas V SD Negeri 27 kota Bengkulu sebanyak tiga siklus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan teknik menulis semi terpimpin
dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran menulis pada siswa kelas V SD
Negeri 27 kota Bengkulu karena teknik menulis semi terpimpin yang digunakan
guru dapat membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan dapat
mengatasi kesulitan siswa dalam menulis, (2) penggunaan teknik menulis semi
terpimpin dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V SD Negeri 27
kota Bengkulu. Kemampuan menulis siswa meningkat karena guru menyediakan
alat bantu menulis yang dapat mempermudah siswa dalam menuangkan ide,
gagasan dalam tulisan.

Kata kunci: teknik menulis, semi terpimpin, kemampuan menulis

PENDAHULUAN 2008: 1.3). Selanjutnya, Suparno dan Yunus


(2006: 1.24) mengemukakan bahwa menulis
Salah satu keterampilan berbahasa atau mengarang adalah penyampaian pesan
yang mempunyai posisi yang sangat penting (ide, gagasan, perasaan, atau informasi)
adalah menulis atau mengarang karena secara tertulis kepada pihak lain (pembaca).
menulis merupakan salah satu kemampuan Hal ini berarti, melalui menulis seseorang
yang perlu dimiliki oleh siswa sekolah dasar dapat mengekspresikan perasaan maupun
(SD). Dengan memiliki kemampuan pikirannya melalui bahasa tulisan.
menulis, siswa dapat menyampaikan ide, Banyak hal yang dapat diperoleh dan
gagasan, pengalamannya ke berbagai pihak. dipetik dalam kegiatan menulis. Sehubungan
Di samping itu, siswa pun dapat dengan ini Suparno dan Yunus (2006 : 1.4)
meningkatkan dan memperluas penge- menyebutkan banyak manfaat yang dapat
tahuannya melalui tulisan-tulisan. Oleh dipetik dari menulis. Manfaat tersebut antara
karena, menulis merupakan keterampilan lain: (1) menulis untuk meningkatkan
yang harus dikuasai oleh siswa termasuk kecerdasan, (2) menulis dapat mengem-
siswa sekolah dasar (SD). bangkan daya inisiatif dan kreativitas, (3)
Menulis merupakan suatu kegiatan menulis dapat menumbuhkan keberanian,
menyampaikan pesan dengan menggunakan dan (4) menulis dapat mendorong kemauan
tulisan sebagai medianya (Akhadiah dkk, dan kemampuan mengumpulkan informasi.

248 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016.
Hal. 248-254
Penggunaan Teknik Menulis Semi Terpimpin Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa

Keterampilan menulis yang dimiliki kondisi gurunya, dan teknik yang


seseorang bukanlah datang secara otomatis digunakan.
sejak ia dilahirkan, melainkan harus melalui Pada hal, menurut Saddhono dan
proses pembelajaran, praktik yang banyak, Slamet (2012: 95) keterampilan menulis
dan latihan secara teratur. Sehubungan merupakan salah satu bentuk keterampilan
dengan ini, Akhadiah dkk. (2008: 143) berbahasa yang sangat penting bagi para
menyakatan bahwa “kemampuan menulis peserta didik baik selama mereka mengikuti
bukanlah kemampuan yang diwariskan pendidikan di berbagai jenjang maupun
secara turun temurun, tetapi merupakan hasil dalam kehidupan nanti di masyarakat. Oleh
proses belajar-mengajar dan ketekunan sebab itu, agar pembelajaran menulis lebih
berlatih.” baik dan efektif dapat dilakukan oleh siswa,
Seseorang yang tekun berlatih, sering maka guru sebaiknya menggunakan teknik
belajar, dan sering pratik menulis sekalipun, yang sesuai dengan karakteristik dan
belum tentu memiliki keterampilan menulis perkembangan kognitif anak usia SD.
yang handal. Ini artinya, menulis diperoleh Dengan kedudukannya yang sangat
dengan latihan intensif dan bimbingan yang penting tersebut, maka pembelajaran menulis
sistematis. Karena menulis itu sulit, maka mempunyai porsi yang lebih banyak pada
aktivitas menulis perlu mendapat perhatian setiap kurikulum di berbagai sekolah,
dan bimbingan dari guru. Mengingat sangat termasuk sekolah dasar. Di dalam Kurikulum
pentingnya pembelajaran menulis di SD, Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006,
maka guru harus betul-betul memahami dijelaskan bahwa materi pembelajaran
aspek-aspek menulis di SD tersebut. Di menulis (mengarang) di kelas V SD
samping itu, gurulah yang harus mampu memiliki porsi yang paling banyak
memberi motivasi agar para siswa menyadari dibandingkan dengan tiga keterampilan yang
bahwa menulis merupakan salah satu lain (menyimak, berbicara, dan membaca).
keterampilan yang mutlak diperlukan untuk Ada enam Kompetensi Dasar terkait dengan
memperoleh keberhasilan dan kesuksesan menulis. Salah satu di antaranya adalah
dalam kehidupan. Kompetensi 4.1 yaitu menulis berbagai
Miskipun disadari bahwa penguasaan karangan dengan memperhatikan pilihan kata
bahasa tulis mutlak diperlukan, dalam dan penggunaan ejaan (Depdiknas 2007).
kenyataannya aktivitas menulis atau Hal ini memberi indikasi bahwa kemampuan
mengarang tidak banyak yang menyukainya menulis merupakan hal sangat penting bagi
dan kurang mendapat perhatian. Hal ini keberhasilan siswa dalam studinya.
sejalan dengan pendapat Suparno dan Yunus Berdasarkan hasil pengamatan dan
(2006: 1.4) yang menyatakan bahwa dari wawancara dengan guru kelas di SD Negeri
survei yang pernah dilakukan terhadap guru 27 Kota Bengkulu, kenyataan di lapangan
bahasa Indonesia, umumnya responden menunjukkan bahwa menulis seringkali
menyatakan bahwa aspek pelajaran bahasa dirasakan sebagai suatu beban yang berat dan
yang paling tidak disukai murid dan gurunya menjadi hal yang menakutkan bagi siswa.
adalah menulis atau mengarang. Selain itu, Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman
Smith 1981 dalam Saddhono dan Slamet dan kemampuan siswa terhadap
(2012: 102) menyatakan bahwa pengalaman pembelajaran menulis. Selain itu, peneliti
belajar menulis atau mengarang yang dialami juga mengadakan pengamatan langsung pada
siswa di sekolah dasar tidak terlepas dari saat guru atau mahasiswa PPL 2 (praktikan)

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 249


ISSN 1693 8577
Resnani

melaksanakan proses pembelajaran bahasa pemecahan masalah dilakukan tindakan kelas


Indonesia pada materi menulis portofolio. dengan menggunakan teknik pembelajaran
Pada akhir pembelajaran guru mengadakan yang dapat menumbuhkan motivasi dan
evaluasi (post tes). Kenyataan menunjukkan keinginan serta dapat menarik perhatian
bahwa nilai rata-rata yang diperoleh adalah siswa dalam pembelajaran.
5,7 (23,5%). Nilai tersebut belum mencapai Salah satu tenik yang dapat
standar ketutasan belajar klasikal maupun digunakan adalah teknik menulis semi
standar KKM yang ditentukan oleh sekolah terpimpin. Teknik ini merupakan teknik yang
yang bersangkutan. dapat dilakukan guru dalam upaya
Rendahnya nilai yang diperoleh membantu siswa agar mereka mudah
siswa disebabkan beberapa hal, antara lain; menuangkan ide atau gagasan ke dalam
(a) teknik yang digunakan dalam tulisan. Sehubungan dengan ini Subiyakto,
pembelajaran menulis masih monoton; (b) 1993 dalam Haryanto (2001: 10)
guru/praktikan tidak menggali pengalaman mengemukakan bahwa menulis semi
siswa, tidak membimbing siswa yang terpimpin berarti aktivitas menulis sebagian
mengalami kesulitan; (c) guru/praktikan dikuasai atau dibantu oleh guru. Ini
kurang memperhatikan karakteristik dan dimaksudkan untuk membantu kesulitan
perkembangan mental siswa sekolah dasar siswa di dalam menulis. Selanjutnya,
yang masih memerlukan bimbingan dalam Saddhono dan Salamet (2012: 103)
belajar, (d) guru/praktikan tidak memberikan mengungkapkan bahwa menulis terpimpin
contoh mengarang (menulis) terlebih dahulu. dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan
Dalam hal ini siswa disuruh mengarang kerangka karangan, penyusunan paragraf
secara bebas sesuai dengan keinginannya; (e) berdasarkan kalimat-kalimat.
guru tidak interaksi antara guru/praktikan Teknik menulis semi terpimpin
dengan siswa belum optimal. Pernyataan dalam penelitian ini adalah teknik menulis
tersebut, diperkuat dengan pendapat Abidin dengan disediakannya panduan atau gatra-
(2013: 190) yang menyatakan bahwa gatra agar siswa lebih mudah menuangkan
rendahnya kemampuan siswa dalam menulis ide atau gagasannya ke dalam karangan. Alat
disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya bantu yang dapat digunakan antara lain:
rendahnya peran guru dalam membina atau menyediakan ide pokok atau kalimat utama
membimbing siswa agar terampil menulis, pada setiap paragraf yang akan
kurangnya sentuhan guru dalam hal dikembangkan, menyediakan kalimat yang di
memberikan teknik dan strategi menulis acak pada setiap paragraf, dan mengarang
yang tepat, membina siswa untuk berlatih berdasarkan gambar seri. Sedangkan bahan
mengemukakan gagasan masih belum atau alat bantu pembelajaran disesuaikan
optimal. dengan bahan yang ada dalam kurikulum dan
Berdasarkan masalah-masalah buku paket bahasa Indonesia kelas V
tersebut, maka untuk meningkatkan kualitas Sekolah Dasar.
pembelajaran menulis di SD dilakukan Berdasarkan latar belakang dan
kolaborasi antara dosen PGSD, guru SD, permasalahan di atas, maka tujuan penelitian
kepala sekolah dan mahasiswa/pratikan ini adalah untuk meningkatkan aktivitas
PGSD PPL-2 untuk melakukan perbaikan pembelajaran menulis dengan menggunakan
pembelajaran menulis pada mata pelajaran teknik menulis semi terpimpin pada siswa
bahasa Indonesia. Sebagai alternatif kelas V SD Negeri 27 kota Bengkulu, dan

250 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016.
Hal. 248-254
Penggunaan Teknik Menulis Semi Terpimpin Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa

untuk meningkatkan kemampuan menulis HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan penggunaan teknik menulis semi
terpimpin pada siswa kelas V SD Negeri 27 Penelitian tindakan kelas ini
kota Bengkulu. dilaksanakan di SD Negeri 27 kota Bengkulu
sebanyak tiga siklus. Data yang dikumpulkan
METODE dalam penelitian ini adalah data hasil
observasi dan hasil tes kemampuan menulis
Penelitian ini sebagai langkah untuk siswa. Hasil penelitian yang dideskripsikan
memperbaiki pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan masalah atau tujuan dalam
pada materi keterampilan menulis atau penelitian dan siklus yang dilaksanakan.
mengarang di SD Negeri 27 kota Bengkulu Adapun hasil penelitian pada setiap siklus
dalam upaya meningkatkan aktivitas diuraikan seperti berikut ini.
pembelajaran dan kemampuan menulis Hasil Penelitian Siklus Pertama
siswa. Metode yang digunakan adalah
Pelaksanaan tindakan perbaikan pada
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
siklus pertama membahas tentang karangan
Action Research) berkolaborasi dengan
dengan disediakan gambar seri yang berisi
model guru (mahasiswa PPL-2) sebagai
judul dan ide/kalimat pokok, selanjutnya,
pratikan. Subjek penelitian ini adalah siswa
siswa diminta mengembangkan ide pokok
kelas V SD Negeri 27 kota Bengkulu.
tersebut ke dalam ide penjelas. Kegiatan
Prosedur penelitian yang digunakan pembelajaran berlangsung sesuai dengan
berupa proses pengkajian berdaur. Wardani perencanaan. Hasil analisis data
(2007: 2.4) menyatakan bahwa ada empat menunjukkan bahwa skor rata-rata aktivitas
tahap penting dalam penelitian tindakan guru adalah sebesar 20,5 dengan kategori
kelas yaitu: tahap prencanaan (planning), cukup. Skor rata-rata aktivitas siswa adalah
pelaksanaan (action), pengamatan sebesar 21,5 dengan kategori cukup.
(observation), dan refleksi (reflection).
Hasil refleksi menunjukkan bahwa
Instrumen yang digunakan adalah lembar
terdapat keunggulan-keunggulan dan
observasi guru dan siswa dan lembar tes
kelemahan-kelemahan dalam penggunaan
kemampuan menulis siswa. Lembar
teknik menulis semi terpimpin dalam
pengamatan digunakan pada saat proses
pembelajaran menulis pada mata pelajaran
pembelajaran, dan lembar tes digunakan
bahasa Indonesia. Keunggulan tesebut adalah
pada akhir pembelajaran. Teknik analisis
(1) penggunaan teknik menulis semi
data yang digunakan adalah pengamatan, dan
terpimpin dapat menimbulkan motivasi atau
tes kemampuan menulis. Data hasil
minat siswa untuk menulis, (2) siswa senang
observasi guru dan siswa dihitung dengan
menulis dengan bantuan guru, (3) interaksi
menggunakan rata-rata skor dengan kategori
antara guru dengan siswa cukup baik.
baik, cukup, dan sedang. Sedangkan hasil tes
Kelemahannya adalah (1) masih banyak
dianalisis dengan mencari nilai rata-rata
karangan siswa yang tidak mengikuti atauran
dengan persentase ketuntasan belajar secara
dalam menulis, (2) siswa masih kesulitan
klasikal.
dalam mengembangkan ide pokok ke dalam
ide penjelas, (3) sebagian siswa tidak
menyelesaikan tulisan, (4) siswa kurang

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 251


ISSN 1693 8577
Resnani

kreatif, dan hasil evaluasi masih rendah yaitu menulis yang disediakan guru adalah
6,12 dengan persentase ketuntasan 71,8%. menyediakan wacana rumpang pada awal,
Berdasarkan temuan tersebut, maka tengah dan akhir paragraf. Dalam hal ini,
dilakukan siklus berikutnya untuk siswa diminta untuk melengkapi kalimat
melakukan perbaikan-perbaikan. rumpang dengan memilih jawan alternatif
yang disediakan oleh guru. Kegiatan
Hasil Penelitian Siklus Kedua
pembelajaran berlangsung sesuai dengan
Pelaksanaan tindakan pada siklus perencanaan. Hasil analisis data
kedua membahas materi menulis prosa menunjukkan bahwa ada peningkatan baik
deskriptif dengan alat bantu yang disediakan aktivitas pembelajaran maupun kemampuan
adalah menyusun kalimat acak menjadi menulis siswa. Hasil tersebut yaitu skor rata-
paragraf yang padu. Kegiatan pembelajaran rata aktivitas guru sebesar 32,5 dengan
berlangsung sesuai dengan perencanaan. kategori baik dan skor rata aktivitas siswa
Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada sebesar 31,5 dengan kategori baik.
peningkatan baik aktivitas pembelajaran
Hasil refleksi siklus ketiga
maupun kemampuan menulis siswa
menunjukkan beberapa keunggulan dan
walaupun masih berada pada kategori cukup.
kelemahan. Keunggulannya adalah (1)
Hasil tersebut yaitu skor rata-rata aktivitas
pembelajaran lebih bermakna, (2)
guru sebesar 24,5 dengan kategori cukup dan
kemampuan menulis siswa sudah mengikuti
skor rata aktivitas siswa sebesar 26,5 dengan
aturan dalam penulisan, (4) interaksi antara
kategori cukup.
siswa dengan guru tercipta lebih kondusif,
Hasil refleksi siklus kedua (3) kemampuan menulis atau mengarang
menunjukkan beberapa keunggulan dan siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan
kelemahan. Keunggulannya adalah (1) dalam KKM SD yang bersangkutan yaitu
penerapan menulis dengan teknik semi rata nilai adalah secara klasikal adalah 7,6
terpimpin mendorong siswa lebih dengan persentase ketuntasan 86,62%.
bersemangat mengerjakan tugas, (2) siswa Kelemahannya adalah masih ada siswa yang
sudah mulai berani bertanya, (3) guru perlu mendapat bimbingan khusus.
bertindak sebagai fasilitator. Kelemahannya
Berdasarkan uraian di atas,
adalah (1) ada beberapa siswa tidak terlibat
penggunaan teknik menulis semi terpimpin
secara aktif, (2) beberapa siswa masih perlu
dalam pembelajaran menulis dapat
mendapat bimbingan khusus, (3) prestasi
meningkatkan aktivitas pembelajaran
belajar siswa dalam bentuk karangan masih
maupun hasil belajar siswa berupa
di bawah indikator keberhasilan yaitu nilai
kemampuan siswa dalam menulis. Hasil
rata-rata 6,92 dengan persentase ketuntasan
tersebut ditunjukkan nilai aktivitas
75,23%. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran dan kemampuan menulis siswa
kemampuan menulis siswa belum mencapai
meningkat pada setiap siklus. Aktivitas
hasil yang diharapkan, maka perlu dilakukan
pembelajaran pada siklus I sebesar 20,5
tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.
dengan kategori cukup meningkat menjadi
Hasil Penelitian Siklus Ketiga 24,5 dengan kategori cukup, selanjutnya
Pada siklus ketiga, tindakan yang meningkat lagi pada siklus ketiga sebesar
dilakukan adalah membahas materi 32,5 dengan kategori baik. Demikian juga
mengarang dengan menyediakan alat bantu untuk aktivitas siswa siklus pertama sebesar

252 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016.
Hal. 248-254
Penggunaan Teknik Menulis Semi Terpimpin Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa

21,5 dengan kategori cukup meningkat pada yang digunakan. Pembelajaran menulis
siklus kedua sebesar 26,6 masih dalam seperti ini merupakan tahap awal untuk
kategori cukup meningkat pada siklus ketiga membekali siswa agar terampil menulis
sebesar 31,5 dengan ketegori baik. ketika siswa diberi kesempatan untuk
mengarang bebas sebagai tahap akhir
Kemampuan siswa dalam menulis juga
pengajaran mengarang yang diberikan
meningkat setiap siklus. Siklus pertama rata-
kepada siswa. Dengan demikian, guru pun
rata nilai kemampuan siswa dalam menulis
tidak terlalu sulit melakukan evaluasi. Selain
dengan menggunakan teknik menulis
itu, penggunaan teknik menulis semi
terpimpin 6,12 dengan persentase ketuntasan
terpimpin ini sangat sesuai dengan
secara klasikal adalah 71,85%, meningkat
karakteristik dan perkembangan mental
pada siklus kedua sebesar 6,92 dengan
siswa sekolah dasar yang tentunya masih
ketuntasan belajar secara klasikal sebesar
banyak memerlukan bimbingan dari guru.
75,23, meningkat lagi pada siklus ketiga
sebesar 7,6 dengan persentase ketuntasan SIMPULAN
86,62%. Hasil tesebut menunjukkan bahwa
pembelajaran menulis lebih bermakna Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
apabila guru menciptakan situasi bahasan dapat disimpulkan seperti berikut
pembelajaran dengan membantu atau ini.
membimbing siswa secara langsung dengan 1. Penggunaan teknik menulis semi
menyediakan berbagai alat bantu dalam terpimpin dapat meningkatkan aktivitas
menulis. Alat bantu tersebut berupa gambar pembelajaran menulis pada siswa kelas
seri, ide/kalimat utama untuk dikembangkan V SD Negeri 27 kota Bengkulu. Teknik
ke dalam kalimat penjelas, kalimat yang di menulis semi terpimpin yang digunakan
acak, atau kalimat rumpang. guru dapat membuat pembelajaran lebih
bermakna bagi siswa dan dapat
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat mengatasi kesulitan siswa dalam
Slamet (2012: 103 yang menyatakan bahwa menulis.
alat bantu menulis terpimpin dapat dilakukan 2. Penggunaan teknik menulis semi
dengan bantuan gambar, kerangka karangan, terpimpin dapat meningkatkan
penyusunan kalimat. Penyajian alat bantu kemampuan menulis siswa kelas V SD
tersebut mampu menimbulkan atau Negeri 27 kota Bengkulu.Kemampuan
mendorong minat siswa untuk menulis, menulis siswa meningkat karena guru
siswa lebih percaya diri sehingga siswa lebih menyediakan alat bantu menulis yang
termotivasi untuk mengekspresikan ide dapat mempermudah siswa dalam
maupun pendapatnya ke dalam sebuah menuangkan ide, gagasan dalam tulisan.
tulisan. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran
guru sebagai pembimbing dalam SARAN
pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tindakan
Sehubungan dengan ini Saddhono dan kelas ini, maka disampaikan saran sebagai
Slamet (2012: 102) menyatakan bahwa berikut ini.
pengalaman belajar menulis atau mengarang
1. Disarankan kepada guru SD Negeri 27
yang dialami siswa di sekolah dasar tidak
kota Bengkulu untuk dapat
terlepas dari kondisi gurunya, dan teknik
mensoialisasikan teknik menulis semi

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 253


ISSN 1693 8577
Resnani

terpimpin dalam pembelajaran bahasa Abidin, Yunus, 2013. Pembelajaran Bahasa


Indonesia khususnya tentang materi Berbasis Pendidikan Karakter.
menulis karena teknik ini mampu Bandung: Refika Aditama.
menciptakan suasana belajar yang
kondusif, efektik dan bermakna serta Depdiknas 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
dapat mengatasi kesulitan siswa dalam Pendidikan (KTSP) 2006. Jakarta
menulis.
2. Kepada Mahasiswa S-1 PGSD sebagai Saddhono, Kundharu, Slamet, ST. Y., 2012.
pratikan yang melakukan PPL 2 agar Meningkatkan Keterampilan
dapat ikut serta mensosialisasikan Berbahasa Indonesia (Teori dan
pemebelajaran menulis dengan Aplikasi). Bandung: Karya Putra
menggunakan teknik menulis semi Darwati.
terpimpin.
Suparno, Yunus, Ahmad, 2006.
DAFTAR PUSTAKA Keterampilan Dasar Menulis.Jakarta:
Akhadiah Sabarti,Arsjad G. Ridwan 2008. Universitas terbuka.
Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

254 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016.
Hal. 248-254

Anda mungkin juga menyukai