SRI WAHYUNI
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru SMP Negeri 18 Pekanbaru
Jl. Lili 1 No. 95 Telp. (0761) 26442
Sri_wahyuni1161@yahoo.com
Abstract: This study aims to determine the effort to improve students' writing capability in
the form of Procedure through Make A Match learning model in class IX.6 in SMP Negeri 18
Pekanbaru. This form of research is a classroom action research with as many as two rounds
(Cycle). Each round is done with four stages of planning, implementation, observation and
reflection. The subjects of this study are the students of class IX.6 in SMP Negeri 18
Pekanbaru with a total of 40 students consisting of 19 male students and 21 female students.
The data obtained in the form of English learning result obtained from the test and
observation sheet of teaching and learning activities. Data collection methods used include
test, observation and documentation. From the results in the first cycle of student learning
outcomes to 30% with inactive classification. While in cycle II result of student in learning
experience increase to become 70% with very active classification. This situation shows that
improvements in English learning process with Make A Match learning model in English
subjects in grade IX.6 students at SMP Negeri 18 Pekanbaru can be said to be fully
successful.
Bahasa Inggris merupakan alat atau media Writing (menulis) merupakan salah
untuk berkomunikasi, baik secara lisan dan satu keterampilan berbahasa yang dirasa
tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan sering menjadi masalah bagi siswa dalam
mengungkapkan informasi, pikiran, proses pembelajaran Bahasa Inggris.
perasaan, dan mengembangkan ilmu Kegiatan menulis dalam pengajaran
pengetahuan, teknologi, dan budaya. bahasa kedua (Bahasa Inggris) biasanya
Kemampuan berkomunikasi dalam dianggap sebagai keterampilan sekunder
pengertian yang utuh adalah kemampuan yang nilai pentingnya terletak di bawah
berwacana, yakni kemampuan memahami kemampuan menyimak, berbicara, dan
dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau membaca.
tulis yang direalisasikan dalam empat Dengan demikian, keterampilan
keterampilan bahasa, yaitu: mendengarkan menulis (writing skill) cenderung
(listening), berbicara (speaking), membaca dipengaruhi oleh penguasaan kosakata,
(reading) dan menulis (writing). Keempat struktur bahasa dan kemampuan siswa
keterampilan inilah yang digunakan untuk dalam merangkai kata menjadi sebuah
menanggapi atau menciptakan wacana teks yang berterima. Selama ketiga faktor
dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh tersebut belum dikuasai, siswa akan
karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris mengalami kesulitan dalam mengasah
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan menulis dalam pembelajaran
keterampilan-keterampilan tersebut agar Bahasa Inggris. Beban siswa akan
lulusan mampu berkomunikasi dan semakin bertambah karena terdapat
berwacana dalam bahasa Inggris pada perbedaan secara gramatikal antara
tingkat literasi tertentu (Badan Standar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan
Nasional Pendidikan, 2006). Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Procedure Melalui Model 9
Pembelajaran Make A Match Pada Siswa Kelas IX.6 SMP Negeri 18 Pekanbaru (Sri Wahyuni)
jawaban atau soal sebelum batas waktunya, Setiap siawa yang dapat mencocokkan
siswa yang dapat mencocokkan kartunya kartunya sebelum batas waktu diberi poin;
diberi poin.15 Hal-hal yang perlu Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar
dipersiapkan jika pembelajaran tiap siswa mendapat kartu yang berbeda
dikembangkan dengan model Make a dari sebelumnya; Demikian seterusnya
Match adalah kartu-kartu. Kartu-kartu Kesimpulan.
tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-
pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi METODE
jawaban dari pertanyaan tersebut. Penelitian ini bertujuan
Model pembelajaran Make a Match meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris
adalah sistem pembelajaran yang khususnya dalam Kompetensi Dasar 2.2.
mengutamakan penanaman kemampuan Merespon makna yang terdapat dalam
sosial terutama kemampuan bekerja sama monolog pendek sederhana secara akurat,
melalui permainan mencari pasangan lancar, dan berterima untuk berinteraksi
dibantu kartu.. Make a Match melatih siswa dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam
untuk memiliki sikap sosial yang baik dan teks berbentuk procedure di SMP Negeri
melatih keterampilan siswa dengan bekerja 18 Pekanbaru, melalui model pembelajaran
sama disamping melatih kecepatan berpikir Make a Match.
siswa. Siswa dilatih berpikir cepat dan Penelitian ini dilakukan di kelas
menghafal cepat sambil menganalisis dan IX.6 pada SMP Negeri 18 Pekanbaru
berinteraksi sosial. beralamat di Jalan Lili Gg. Lili 1 No. 95,
Dalam pembelajaran model Make a Kota Pekanbaru. Sedangkan waktu
Match guru harus mempertimbangkan: penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus
indikator yang ingin dicapai, kondisi kelas sampai Oktober 2017.
yang meliputi jumlah siswa dan efektifitas Subjeknya adalah siswa kelas IX.6
ruangan, dan alokasi waktu yang akan pada SMP Negeri 18 Pekanbaru dengan
digunakan dan waktu persiapan. jumlah siswa sebanyak 40 siswa yang
Langkah berikutnya adalah guru terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 21 siswa
membagi komunitas kelas menjadi 3 perempuan.
kelompok. Kelompok pertama merupakan Penelitian ini dilakukan bersama-
kelompok pembawa kartu-kartu berisi sama antara peneliti dan kolaborator yaitu
pertanyaan-petrtanyaan. Kelompok kedua guru Bahasa Inggris. Dalam penelitian
adalah berisi kelompok pembawa kartu- tindakan peneliti menggunakan Desain
kartu berisi jawaban–jawaban. Kelompok Model Kurt Levi, dimana konsep pokok
ketiga adalah kelompok penilai. Aturlah dari penelitian terdiri dari empat siklus
posisi kelompok-kelompok tersebut yaitu : Perencanaan (Plain); Tindakan
berbentuk huruf U. Upayakan kelompok (Action); Pengamatan (Obesevation);
pertama dan kedua berjajar saling Refleksi (Reflection).
berhadapan.
Langkah-langkah penerapan model
make a match adalah: Guru menyiapkan
beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
atau topik yang cocok untuk sesi review.
Sebaliknya satu bagian/kartu soal dan
bagian lainnya kartu jawaban; Setiap siswa
mendapat satu buah kartu; Tiap siswa
memikirkan jawaban atau soal dari kartu
yang dipegang; Setiap siswa mencari
pasangan yang mempunyai kertas yang Gambar 1: Model PTK
cocok dengan kartunya (soal jawaban);
Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 2, No. 1, April 2018
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Procedure Melalui Model 11
Pembelajaran Make A Match Pada Siswa Kelas IX.6 SMP Negeri 18 Pekanbaru (Sri Wahyuni)
kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran 30%. Berdasarkan hasil pengamatan dan
Bahasa Inggris pada siklus II terlihat diskusi yang dilakukan antara guru dengan
mengalami peningkatan dari siklus I. peneliti pada siklus II, maka secara umum
Peningkatan dari siklus II tersebut upaya perbaikan yang dilakukan dapat
mengakibatkan hasil belajar siswa pada dikatakan berhasil dan meningkat dari tiap
siklus II mencapai kriteria keberhasilan siklus.
tindakan yang telah ditetapkan
Pengelolaan kelas yang dilakukan PEMBAHASAN
dalam siklus II ini jauh lebih baik Hasil analisis pada siklus I sampai
dibandingkan siklus I. Guru mampu dengan siklus II menunjukkan bahwa
menjelaskan dan mengorganisasikan dengan model pembelajaran Make a Match
pembelajaran aktif dengan model dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pembelajaran Make a Match secara lebih dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas
baik. Selain itu juga sudah memberikan IX.6 SMP Negeri 18 Pekanbaru. Hal ini
motivasi kepada siswa agar lebih berperan didukung dengan meningkatnya rata-rata
aktif di dalam kelas. Respon siswa juga persentase indikator hasil belajar siswa
sangat baik. Siswa terlihat senang dan sangat yang telah ditetapkan pada siklus II. Pada
bersemangat. Suasana kelas menjadi siklus I guru kurang dapat melakukan
menyenangkan dan kondusif. Hasil siswa kegiatan pembelajaran dengan baik. Guru
dalam mengikuti proses pembelajaran sudah kurang mampu menjelaskan dan
terlihat dalam setiap tahap pembelajaran serta mengorganisasikan penggunaan model
banyak dari siswa yang sudah fokus dengan pembelajaran Make a Match belum dapat
pembelajaran yang dilakukan. Proses mengontrol kelas dengan baik. Pada awal
pembelajaran di kelas berlangsung dinamis. pembelajaran guru tidak melakukan
Hal tersebut ditandai dengan hasil belajar apersepsi. Siswa tidak berpartisipasi aktif
siswa dalam berdiskusi menjawab pertanyaan menyimpulkan materi pelajaran bersama
dan mengumpulkan jawaban ke depan kelas dengan guru.
sehingga suasana menjadi lebih hidup. Upaya meningkatkan hasil belajar
siswa dengan meggunakan pembelajaran
80% model Make a Match di kelas XI.6 SMP
Negeri 18 Pekanbaru pada siklus I belum
60% 70% berhasil dengan baik. Hal tersebut
40% dibuktikan dengan rata-rata persentase
indikator hasil belajar siswa pada lembar
20% 30% observasi baru mencapai 30%, sedangkan
0% kriteria keberhasilan tindakan yang telah
SIKLUS I SIKLUS II ditetapkan dalam siklus II adalah 70%.
Beberapa kelemahan atau kendala yang
Gambar 2: mengakibatkan kegagalan tersebut adalah
Hasil belajar siswa tentang Procedure Text sebagai berikut: 1) Guru kurang mampu
dari siklus I sampai siklus II untuk menjelaskan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
Siswa berpartisipasi aktif dengan cara Make a Match dengan baik. 2) Guru kurang
menyimpulkan materi pelajaran bersama memotivasi siswa agar berperan aktif
dengan guru. Pada siklus II rata-rata mengikuti kegiatan pembelajaran; 3) Guru
persentase indikator hasil belajar siswa sudah belum dapat memanfaatkan waktu secara
optimal atau sudah mencapai kriteria optimal dan efektif pada saat pembelajaran
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% di kelas berlangsung; 4) Guru kurang tegas
karena rata-rata persentase indikator hasil menegur siswa yang membuat keributan di
belajar siswa melebihi dari siklus I yaitu kelas; 5) Tidak meratanya pendampingan
Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 2, No. 1, April 2018
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Procedure Melalui Model 13
Pembelajaran Make A Match Pada Siswa Kelas IX.6 SMP Negeri 18 Pekanbaru (Sri Wahyuni)
Sudarlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yamin, Martinis. 2005. Strategi Berbasis
Yogyakarta: Hikayah. Komptensi. Ciputat: Gaung
Persada Press.
Sudjana, Djuju. 2006. Evaluasi Program
Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Yusuf, Syamsu dan Nur Ikhsan. 2008.
Rosda Karya. Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Remaja
Tatat, H dan Cuhariah, Y (2010). Pendidikan Rosda Karya.
Bahasa.
Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 2, No. 1, April 2018