2021 142
Siti Faridah
FKIP UAY Banjarmasin
sitifaridah@uay.ac.id
Abstract: The approach used in this research is a qualitative approach, while the research
design used is classroom action research. The classroom action research design was carried
out in three research cycles. The research subjects were eighth grade students of SMP
Negeri 5 Simpang Empat, Banjar district. The results showed that these activities could im-
prove students' paragraph writing skills, both in terms of quantity and quality of the result-
ing paragraphs. Journal writing activities also make writing activities more interesting and
meaningful for students. This increase is inseparable from the teacher's efforts to respond,
develop dialogue, model how to write the correct paragraph, pay attention to mistakes that
are often made by students, get used to it regularly, and provide various directions to awak-
en students' creativity in writing paragraphs. The teacher's guidance and direction is still
given, even though journal writing is an informal writing activity.
Abstrak: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Rancangan penelitian tindakan kelas tersebut dilakukan dalam tiga siklus penelitian. Subjek
penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Simpang Empat kabupaten Banjar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat meningkatkan keterampilan
menulis paragraf siswa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas paragraf yang dihasilkan.
Kegiatan menulis jurnal juga membuat kegiaan menulis menjadi lebih menarik dan ber-
makna bagi siswa. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari upaya guru memberi respon,
mengembangkan dialog, memodelkan cara menulis paragraf yang benar, mencermati
kesalahan yang kerap dilakukan siswa, membiasakan secara tetap, serta memberikan
berbagai arahan untuk membangkitan kreativitas siswa dalam menulis paragraf. Bimbingan
dan arahan guru itu tetap diberikan, meskipun menulis jurnal adalah kegiatan menulis yang
bersifat informal..
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia secara grasikan dalam pembelajaran keterampilan
fungsional dan komunikatif adalah bebahasa yang lain. Menulis dapat pula di-
pembelajaran yang lebih menekankan siswa integrasikan secara eksternal dengan mata
untuk belaajar berbahasa, dalam kaitannya pelajaran lain diluar mata pelajaran bahasa
dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk Indonesia.
berkomunikasi. Siswa bukan sekedar belajar Kecenderungan lain yang terjadi ada-
tentang pengetahuan bahasa, melainkan bela- lah pola pembelajaran menulis di kelas yang
jar menggunakan bahasa untuk keperluan dikembangkan dengan sangat terstruktur dan
berkomunikasi. Untuk itu, pendekatan pem- mekanis, mulai dari menentukan topik,
belajaran yang sesuai adalah pendekatan membuat kerangka, menentukan ide pokok
komunikatif. paragraf, kalimat utama, kalimat penjelas,
Salah satu aspek keterampilan berba- ketepatan penggunaan pungtuasi (tanda
hasa yang berkaitan dengan pengungkapan baca) dan sebagainya. Pola tersebut selalu
pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan ter- berulang tiap kali pembelajaran menulis. Po-
sebut adalah keterampilan menulis paragraf. la tersebut tidak salah, tetapi pola itu menjadi
Keterampilan menulis paragraf sebagai ket- kurang bermakna jika diterapkan tanpa vari-
erampilan berbahasa yang bersifat produktif- asi strategi dan teknik lain. Akibatnya, waktu
aktif merupakan salah satu kompetensi dasar pembelajaran pun lebih tersita untuk
berbahasa yang harus dimiliki siswa agar kegiatan tersebut, sementara kegiatan menu-
terampil berkomunikasi secara tertulis. lis yang sebenarnya tidak terlaksana atau
Siswa akan terampil mengorganisasikan ga- sekedar menjadi tugas di rumah. Kegiatan
gasan dengan runtut, menggunakan kosakata menulis seperti ini bagi siswa menjadi suatu
yang tepat dan sesuai, memperhatikan ejaan kegiatan yang prosedural dan menjadi tidak
dan tanda baca yang benar, serta menarik. Penekanan pada hal yang bersifat
menggunakan ragam kalimat yang variatif mekanis adakalanya membuat kreatifitas
dalam menulis jika memiliki kompetensi menulis tidak berkembang karena hal itu tid-
menulis paragraf yang baik. ak mengizinkan gagasan tercurah secara
Berdasarkan pengalaman dan penga- alami. Bahkan, Tompkins (1994: 105)
matan di kelas, ditemukan bahwa menulis menegaskan bahwa terlalu menuntut kesem-
kerap kali menjadi suatu hal yang kurang purnaan hasil tulisan dari siswa justru dapat
diminati dan kurang mendapat respon yang menghentikan kemauan siswa untuk menu-
baik dari siswa. Siswa tampak mengalami lis.
kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidak Pembelajaran menulis juga sering
tahu apa yang harus dilakukan ketika pem- membingungkan siswa karena pemilahan-
belajaran menulis dimulai. Mereka terkadang pemilahan yang kaku dalam mengajarkan
sulit sekali menemukan kalimat pertama un- jenis-jenis tulisan atau jenis-jenis paragraf,
tuk memulai paragraf. Siswa kerap seperti narasi, eksposisi, deskripsi, dan ar-
menghadapi sindrom kertas kosong (blank gumentasi. Pengkategorian yang kaku itu
page syndrome) tidak tahu apa yang akan di- membuat siswa menulis terlalu berhati-hati
tulisnya. Mereka takut salah, takut berbeda karena takut salah, tidak sesuai dengan jenis
dengan apa yang diinstruksikan gurunya. karangan yang dituntut. Padahal, ketakutan
Keterampilan menulis di kelas terka- untuk berbuat salah tersebut dapat memat-
dang juga hanya diajarkan pada saat pem- ikan kreativitas siswa untuk menulis. Selain
belajaran menulis saja, padahal pembelajaran itu, Halliday (dalam Tompkins & Hoskisson,
keterampilan menulis dapat dipadukan atau 1991:187) menyatakan bahwa pengkategori-
diintegrasikan dalam setiap proses pembela- an jenis-jenis karangan tersebut terlihat arti-
jaran di kelas. Pengintegrasian itu dapat ber- fasial ketika kita meminta siswa
sifat internal dan eksternal. Pengintegrasian menggunakannya untuk berbagai tujuan
internal berarti pembelajaran menulis diinte- yang berbeda, sebab siswa terkadang
hasil kegiatan menulis jurnal. Data-data itu pembelajaran mata pelajaran bahasa
meliputi (1 ) data awal tentang kemampuan Indonesia sebagaimana mestinya. kegiatan
kcterampilan menulis paragraf siswa (2) data menulis jurnal dalam penelitian ini menjadi
pokok tentang upaya peningkatan kegiatan suplemen yang terintegrasi dalam
keterampilan menulis paragraf melalui pembelajaran pokok.
tindakan pemahaman konsep dan pemodelan Pelaksanaan setiap siklus terdiri atas tiga
kegiatan menulis jurnal. (3) data pokok tindakan pokok. Adapun ketiga tindakan
tentang upaya peningkatan keterampilan pokok tersebut adalah (1 ) pemahaman dan
menulis paragraf melalui tindakan pemodelan. (2) Pelaksanaan dan pembiasaan
pelaksanaan dan pembiasaan kegiatan kegiatan menulis jurnal, dan (3} pelaksanaan
menulis jurna1, (4) data pokok tentang upaya penilaian autentik melalui jurnal. Dalam tiap
peningkatan keterampilan menulis paragraf siklus, tindakan pertama dilaksanakan
melalui tindakan penilaian autentik dengan dengan alokasi waktu dua kali pertemuan
memanfaatkan tulisantulisan dalam jurnal jam pelajaran. Tindakan kedua dilakukan
siswa, serta (S) data pendukung tentang terintegrasi dalam tiap jam pelajaran bahasa
perkembangan keterampilan menulis siswa Indonesia selama empat kali pertemuan, guru
setelah tindakan. Untuk memperoleh data menyediakan waktu sepuluh sampai dengan
penelitian, teknik pengumpulan data yang lima belas menit di menit awal atau di akhir
akan digunakan adalah wawancara, pelajaran untuk menulis. Materi tulisan
pengamatan, pendokumentasian. dan jurnal disesuaikan dengan konteks materi
pemberian tes menulis. Sesuai dengan pembelajaran saat itu. Tindakan ketiga selain
(karakteristik penelitian kualitatif, dalam dilakukan secara berkesinambungan,
penelitian ini peneliti berperan sebagai dilakukan pula oleh siswa sekitar dua puluh
instrumen utama pengumpulan data. Data- menit pada waktu yang ditentukan. Setiap
data tersebut berupa transkrip wawancara siklus siswa menulis jurnal sebanyak lima
dan rekaman kegiatan belajar, catatan kali.
lapangan dokumentasi hasil tulisan siswa
dan hasil tes menulis. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus.
Analisis Data Setiap siklus terdiri dari kegiatan
Analisis data dalam penelitian ini akan perencanaan, pengamatan, analisis temuan,
dilakukan dengan dasar analisis data model dan refleksi tindakan. Dalam tiap siklusnya
alir yang terdiri atas tiga tahapan yaitu (1) dilakukan tiga pokok pembelajaran. Ketiga
mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3) pokok pembelajaran itu adalah (1) kegiatan
menarik kesimpulan dan memverifikasi. pemahaman konsep dan pemodelan kegiatan
Analisis data tersebut dilakukan selama dan menulis jurnal, (2) pelaksanaan dan
sesudah penelitian, mulai dari tahap pembiasan menulis jurnal, dan (3) penilaian
perencanaan kegiatan, pelaksanaan, hingga autentik dengan memanfaatkan tulisan dalam
refleksi kegiatan. jurnal siswa.
yang baik, (4) memberikan latihan dan keempat kembali guru akan memberi
contoh penulisan paragraf yang baik, (5) kesempatan siswa mengekspresikan
menghubungkan kegiatan menulis paragraf gagasannya secara bebas tentang
dengan menulis jurnal, (6) mendiskusikan pengalaman, perasaan. atau tanggapannya
dan menjelaskan tentang kegiatan menulis terhadap suatu hal. Dalam tiap siklus,
jurnal. (7) memajangkan contoh-contoh pelaksanaan dan pembiasaan menulis jurnal
jurnal sebagai model serta (8) menulis jurnal dilaksanakan sebanyak empat kali. Tiap dua
tahap awal dengan mengamati model yang kali pertemuan menulis jurnal diselingi
disajikan. Melalui kegiatan-kegiaian itu, dengan kegiatan penilaian siswa. Selama
siswa mampu mengkontruksi sendiri konsep siswa menulis, guru senantiasa memberikan
pengetahuannya tentang menulis paragraf bimbingan yang dapat membangkitkan
dengan pola pengembangan yang baik. kreativitas siswa dalam menulis.
Untuk lebih mengefektifkan proses Pemberian respon diberikan guru secara
pembelajaran guru memanfaatkan media tertulis, tetapi respon yang diberikan bukan
pembelajaran. Media digunakan berupa (1) hanya mengoreksi kesalahan siswa. Respon
lembar bagan struktur paragraf, (2) contoh- diberikan, mengarah pada tanggapan guru
contoh, tulisan yang, dikutip dari jurnal terhadap isi atau hal yang dikemukakan
siswa, dan (3) gambar-gambar tentang siswa.
berbagai peristiwa aktual yang tengah
terjadi. Pembahasan Hasil Peningkatan
Kemampuan Menulis Paragraf Siswa
Pelaksanaan dan Pembiasaan Menulis Hasil penelitian tindakan ini
Jurnal menunjukkan bahwa dengan pembiasaan
Pada siklus I kegiatan yang dilakukan menulis jurnal secara berkelanjutan, siswa
pada tahap ini ada 6 langkah pokok. Keenam menjadi terbiasa menulis paragraf dan
langkah pokok itu adalah (1) menyediakan keterampilan menulis paragrafnya pun
waktu di awal pembelajaran untuk menulis, meningkat. Indikator peningkatan
(2) meminta siswa menulis secara bebas keterampiian menulis paragraf tersebut dapat
tentang gagasan. Perasaan, atau berbagai hal dilihat dari tiga hal yaitu (1) kuantitas
yang dialaminya, (3) membantu gagasan yang dihasilkan, (2) kualitas
memunculkan gagasan siswa melalui kegitan paragraf: dan ketuntasan aktivitas dan
tanya jawab, (4) memantau dan membimbing motivasi siswa.
siswa saat menulis. (5) memberi penguatan Peningkatan pertama terlihat dari
tiap kali perternuan, dan (6) mengumpulkan jumlah gagasan dan pilihan topik. Jumlah
kembali buku jurnal yang telah ditulis untuk gagasan yang ditulis bertambah banyak serta
diberi respon memperlihatkan cara pemalu yang beragam,
Pada siklus II langkah-langkah tidak ditemukan lagi paragraf yang hanya
pembelajaran tersebut tetap sama, tetapi terdiri dari satu kalimat. Peningkatan
lebih bervariasi dibanding langkah-langkah tersebut terjadi pada tiap siklus tindakan. Hal
pembelajaran pada siklus I. Pada pertemuan tersebut secara lebih jelas dapat terlihat pada
pertama, guru meminta Siswa untuk menulis tabel 1 berikut :
tentang kegiatan kesehariannya, perasaan,
pengalaman yang dialaminya, gagasan, atau
tanggapannya tentang sesuatu. Pada
pertemuan kedua, guru memancing gagasan
siswa untuk menulis dengan berandai-andai
melalui kegiatan tanya-jawab.
Pada kegiatan ketiga, guru mengaitkan
kegiatan menulis dengan peristiwa dengan
peristiwa aktual yang terjadi. Pada kegiatan
Kualitas paragraf yang dihasilkan bahasa, serta ejaan dan tanda baca yang
memperlihatkan peningkatan. Peningkatan secara bertahap semakin baik. Secara lebih
kualitas tersebut mencakup aspek jelas, hal tersebut tergambar dalam tabel
pengembangan topik, pengorganisasian berikut :
gagasan, penggunaan pilihan kata, tata
Tabel 2. Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Kualifikasi Kualitas Tulisan Siswa Per
siklus.
SIKLUS I SIKLUS II Siklus III
Nilai Kualifikasi Nilai Rata- Kualifikasi Nilai Rata- Kualifikasi
Rata-Rata Rata Rata
Dari tabel di atas terlihat terjadi jumlah siswa yang aktif dan sangat aktif
peningkatan aktivitas siswa selama menulis terus meningkat. Bahkan, pada akhir
pelaksanaan tindakan. Pada siklus I masih siklus III tidak terlihat siswa yang pasif atau
banyak siswa yang belum atau kurang aktif tidak menulis jurnalnya.
untuk menilis. Namun, pada siklus II dan III Peningkatan tersebut dapat tercapai
karena bimbingan Guru yang diberikan jurnal sebagai kegiatan menulis informal
secara dinamis dan tidak prosedural. dengan pembelajaran keterampilan menulis
Sekalipun menulis jurnal bersifat menulis paragraf secara formal di sekolah.
informasi. tetapi bimbingan tetap diberikan Ada empat indikator peningkatan
sehingga dapat menggali ide-ide kreatif keterarnpilan menulis paragraf siswa yang
siswa dalam menentukan topik dan tampak sebagai dampak dari tindakan
mengemukakan gagasan. Guru juga penilaian autentik yang dilakukan oleh
berupaya mengaitkan kegiatan menulis siswa. Keempat indikator itu adalah (1)
jurnal tersehut dengan konteks kehidupan meningkatnya kemampuan mengidentifikasi
atau materi pembelaiaran sehingga gagasan berbagai kesalahan penggunaan ejaan dan
yang ditulis dapat merefleksikan tanda baca yang terdapat dalam sebuah
perkembangan hasil belajar dan tulisan. (2) meningkatnya kemampuan
perkembangan pribadi siswa. Selain itu, mengidentifikasi kalimat yang sumbang
respon tertulis vang, diberikan yang ternyata dalam paragraf (3) meningkatnya
mampu meningkatkan motivasi untuk kemampuan mengoreksi dan memperbaiki
menulis. Motivasi itu tumbuh karena siswa struktur kalimat yang kurang tepat, dan (4)
merasa guru menghargai dan peduli dengan meningkatnya kemampuan untuk
apa yang ditulisnya. mengidentifikasi dan memperbaiki pilihan
Pada awal pembiasaan menulis jurnal, siswa kata yang kurang tepat.
banyak membutuhkan waktu untuk Penilaian autentik ini juga
menghasilkan sebuah paragraf. tetapi setelah mendorong siswa untuk mengkonstruksi
beberapa kali menulis siswa menjadi sendiri pengetahuannya tentang kaidah-
semakin terampil. Bahkan dalam kaidah teknik penulisan yang benar karena
perkembangannya siswa mau membuat siswa belajar dari mencermati,
buram tulisannya di rumah, meskipun guru mengidentifikasi kesalahan-kesalahan dalam
tidak menugaskan ha1 itu. Dampaknya, tulisan, dan memperbaiki kesalahan-
pemberian waktu sepuluh sampai lima belas kesalahan tersebut. Kemampuan
menit yang awalnya terkesan mengurangi mengidentifikasi berbagai kesalahan tersebut
waktu pembelajaran pokok dapat mendorong siswa untuk menulis paragrah
dimanfaatkan secara efektif, menjadi secara lebih cermat sehingga tidak
berharga, dan lebih bermakna dalam upaya mengulangi kesalahan serupa saat menulis
melatih keterampilan menulis siswa. paragraf dalam jurnal berikutnya. Di sisi
Dampak positif lain yang ditemukan lain, semangat kerja sama dan percaya diri
dari pembiasaan menulis jurnal adalah siswa semakin terbangun melalui kegiatan
tumbuhnya kemauan dan keterbukaan siswa ini. Siswa belajar untuk bersikap jujur dan
untuk mengkomunikasikan atau berani menilai serta menghargai hasil
mengekspresikan secara tertulis berbagai pekerjaannya sendiri maupun pekerjaan
masalah atau peristiwa yang dialami. Selain temannya.
itu, kebingungan siswa menentukan topik Penilaian autentik yang dilakukan guru
atau kalimat pertama saat mulai menulis juga berpengaruh terhadap peningkatan
dapat teratasi melalui pembiasaan menulis keterarnpilan menulis paragraf` siswa karena
jurnal. Guru tidak sekedar memberikan penilaian
Rangkaian pelaksanaan tindakan langsung pada hasil tulisan sisw.a, tetapi
menulis jurnal adalah kegiatan penilaian mengumpuikan informasi berdasarkan
autentik dengan memanfaatkan tulisan- aktivitas siswa saat menulis dan mencatat
tulisan jurnal siswa. Penilaian autentik ini kesalahan-Kesalahan yang cenderung dan
meiiputi kegiatan penilaian diri sendiri, kerap dilakukan siswa dalam tulisannya.
penilaian sejawat antar siswa, dan penilaian Informasi ini berguna untuk perencanaan dan
oleh guru. Kegiatan penilaian autentik ini penyesuaian kebutuhan belajar siswa. Guru
menjembatani kesenjangan antara menulis juga melakukan penilaian dengan
7HDFKLQJ 7RGD\¶V DQG 7RPRUURZ 1HZ 28, Nomor 2, Agustus 2000, Hal. 191-
York: Delmar Publisher. 199.
Elliot, J. 1991. AN. Action Reseach for Suparno, 2001. Pembelajaran Bahasa
Educational Change. Buckingham: Indonesia dengan Pendekatan
Open University Press. Kontekstual. Makalah disajikan pada
Simposium di Wisma Jaya, Bogor.
Federikson, J. & Collins, A. 2002. What is Direktorat SLTP, Dirjen Dikdasmen.
Authentic Assesment: Term and November, 2001.
Condition of Use. Hougton Mifflin
Company (online), Suyanto, K.E. 2002. Authentic Assesment
(http://www/eduplace.com/rdg/res/litas (Penilaian Otentik) dalam
s/, diakses 28 Desember 2002). Pembelajaran Bahasa. Materi Pelatihan
Calon Pelatih Pembelajaran
Hammond, L.D. dan Snyde, J.D.2001. Kontekstual Mata Pelajaran Bahasa
Authentic Assesment of Reaching Inggris Guru SLT di Malang.
Indonesia Context, U.S. Departemen Direktorat SLTP, Depdiknas. 2002.
Education (online),
(http:www.Contextual.org/abs2.htm., Tompkins, G.E & Hoskisson, K. 1991.
diakses 29 Oktober 2001 oleh Language Arts: Content and Teaching
Darmono). Strategis. New York: Macmillan.
2¶0DOOH\ - 0 3LHFH / 9
Authentic Assessment for Ennglish
Language Learners: Practical
Approaches For Teachers. Virginia:
Addison-Wesley.