Anda di halaman 1dari 4

Achmad Faiz/XI IPA 1

KEUTAMAAN ILMU

‫ِإَّن اْلَح ْم َد ِهّٰلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ْه َو َنْسَتْهِد ْيِه َو َنُعوُذ ِباِهّٰلِل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا¸ َم ْن‬
‫هّٰللا‬
‫ َالَّلُهَّم‬.‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬.‫َيْهِدِه ُهّٰللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَي َلُه‬
‫ َفَيا ِعَباَد‬.‫ َأَّم ا َبْعُد‬.‫َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َمِن اْهَتَدى ِبُهَداُه ِإَلى َيْو ِم اْلِقَياَم ِة‬
‫ َو َقاَل َتَع اَلى َيا َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا اَّتُقْو ا َهّٰللا َح َّق ُتَقاِتِه‬. ‫ِهّٰلِلا¸ ُأْو ِص ْيِنِي َنْفِس ْي َو ِإَّياُك ْم ِبَتْقَو ى ِهّٰللا¸ َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
‫ َص َدَق ُهّٰللا اْلَعِظ يْم‬. ‫َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬.
Innal hamda lillahi nahmaduhu wa nasta’inuhu wanastaghfiruh, wanastahdiihi
wana’uudzu billlaahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a’maalinaa,
mayyahdihillaahu falaa mudillalah, wa manyudlil falaa haadiyalah. Asyhadu an
laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.
Allaahumma sholli wa sallim wabarik ‘alaa sayyidina muhammadin wa’ala
aalihi washohbihi wamanihtada bihudaahu ila yaumil qiyaamah. Ammaa ba’du.
Fayaa i‘baadallah, uushiinii nafsii wa iyyaakum bitaqwaallah, faqod fazal
muttaquun. Wa qoola ta’alaa yaa ayyuhal ladziina aamaanuut taqullaha haqqo
tuqootihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Shodaqollahul adziim.

Saudara-saudaraku kaum muslimin sidang Jum‟at rahimakumullah


Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada
diri saya pribadi dan juga kepada
jama‟ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh,
dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang
telahdiperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang.
Kemudian marilah kitasenantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah
SWT semata. Allah telah melimpahkankepada kita sedemikian banyak nikmat.
Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terimadibandingkan kesadaran dan
kesanggupan kita untuk bersyukur.
Jama‟ah jum‟ah yang dimuliakan Allah Dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11,
Allah Berfirman :
“Hai orang - orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, „Berlapang -
lapanglah dalam majelis‟, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, „Berdirilah kamu, maka
berdirilah‟, niscaya Allah akan meninggikan orang-orangyang beriman di
antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Menurut ayat tersebut, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat.
Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan,
membentuk majelis ta‟lim, membaca ayat - ayat Allah, baik ayat yang tertulis
maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah
misalnyalangit, bumi, gunung, bintang, dll.

Kaum muslimin sidang Jum‟at yang berbahagia,


Ilmu adalah lawan dari kebodohan. Kebodohan akan menjerumuskan
seseorang ke dalam kemaksiatan dan kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan
atau kekafiran. Sedangkan Ilmuakan menambah keimanan kita, semakin dalam
ilmu yang kita gali maka akan semakin bertambah pula keimanan kita.orang-
orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan, maka sesungguhnya
merekalebih banyak merusak daripada membangun! Sebagaimana dikatakan
oleh sebagian SalafushShalih:
Man „abadallaha bi jahlin, afsada akstara mimmaa yushlih
Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kebodohan, dia telah membuat
kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan. (Majmu‟ Fatawa 25/281)
Oleh karena itu, Allah SWT menolak mensejajarkan orang-orang yang berilmu
dengan orang-orang yang tidak berilmu, sebagaimana Dia juga menolak
mensejajarkan pennghuni jannahdengan penghuni neraka. Allah berfirman :
Qul hal yastawilladziina ya‟lamuuna walladziina laa ya‟lamuun (azzumar ayat
9)
Artinya : “Adakah sama orang - orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?”
Laa yastawii ash-habunnaari wa ash-habul jannah (al Hasyr ayat 20)
Artinya : “Tidak sama para penghuni neraka dengan penghuni surga.”

Saudaraku…
Orang yang berilmu, tentu tidak akan menyia-nyiakan waktunya hanya untuk
melakukanhal-hal yang kurang bermanfaat, sebab ia tahu akan pentingnya
waktu bagi seorang muslim. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda: "Ada dua ni'mat yangdilalaikan oleh manusia, manusia
tertipu dengan nikmat tersebut: yaitu nikmat sehat danwaktu luang."
(HR. al-Hakim yang telah dishahihkan Syaikh al-Albani dalam kitab Al-Jami')
Orang yang berilmu tentu akan mengisi waktunya dengan amalan-amalan yang
mamumendekatkan dirinya dengan sang kholiq, Allah azza wajalla.oleh karena
itu , Rosululloh SAW mewajibkan kepada setiap muslim untuk mencari ilmu
Thalabul „ilmi fariidhatun „alaa kulli muslim.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu Majah,
no:224, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah]

Saudara-saudara kaum muslimin aazzaniyallahu waiyyakum,Mudah-mudahan


Allah senantiasa memberikan pertolongan kepada kita, sehingga terasaringan
jasad ini untuk melangkah ke majlis-majlis ilmu dan tetap istiqomah
mengamalkanilmu yang kita dapat sehingga mudah-mudahan kita termasuk
orang-orang yang senantiasameniti jalan surganYA Allah, Amin
Baarakallaahu lii wa lakum fil quraanil „adziim, wa nafa‟anii wa iyyakum bim
aa fiihi minal
aayati wa dzikril hakiim. Aquulu qaulii haadzaa wastaghfirullaahal‟adziima lii
wa lakum wa
lisaa-iril muslimiina, fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuururrahiim.

Alhamdu lillahi hamdan kastiiran kamaa amar. Asyhadu allaa ilaaha illallaah
wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan „abduhuu wa
rasuuluhul mab‟uustu ilaa saa-iril basyar. Allaahumma fa shalli wa salim
wabaarik „alaa sayyidinaa wa maulaanaamuhammadin nuuril anwaari wa „alaa
aalihi wa ash-haabihi mashaabihil ghurar. Amma ba‟dufa yaa „ibaadallaah
uushiikum wa iyyaaya bi taqwallaah fa qad faazal muttaquun.
Qaalallaahuta‟aalaa filqur-aanil „adziim: innallaaha wa malaa-ikatahuu
yushalluuna „alaanabiyy yaa-ayyuhalladzina aamnuu shalluu „alaihi wasallimuu
tasliima
a. Allaahumma shalli wa sallim„alaa sayyidinaa muhammad wa „alaa aalihii wa
ash-haabihii aj ma‟iin, birahmatika yaaarhamarrahimiin. Allaahummaghfir lil
mu‟miniina wal mu‟minaat wal muslimiina walmuslimaat al ahyaa-i minhum
wal amwaat. Rabbanaa hab-lanaa min azwaajinaa wadzurriyatinaa qurrata
a‟yun waj-„alnaa lil muttaqiina imaamaa. Rabbanaa aatinaa fiddunyaahasanah
wa fil aakhirati hasanah wa qinaa „adzabannaar. Rabbanaa taqabbal minnaa
innakaantassamii‟ul „aliim wa tub „alainaa innaka antattawwaaburrahiim.
Walhamdu lillaahi rabbil„aalamiin.

Wassalaamu „alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai