MENJERNIHKAN PERSOALAN
PALESTINA
KHUTBAH PERTAMA
Pada bulan Oktober 2010 para uskup dari wilayah Timur Tengah
berkumpul di Vatikan selama dua pekan. Mereka tak hentinya
membahas masalah Israel-Palestina dilihat dari sisi Alkitab.
Kesimpulan mereka, Israel tidak dapat menggunakan konsep Alkitab
mengenai “tanah yang dijanjikan” atau “orang terpilih” untuk
membenarkan pemukiman baru di Yerusalem atau membuat klaim
teritorial.
Maka, hanya orang tidak waras saja yang masih tetap mendukung
penjajahan dan kekejaman Yahudi di tanah Palestina.
Seolah ini adalah alasan yang masuk akal. Padahal ini adalah analogi
yang batil. Ada tiga alasan, kenapa batil:
Pertama: Islam telah memerintahkan kepada kaum Muslim untuk
mempertahankan diri dari ancaman terhadap jiwa dan harta mereka.
Abu Hurairah ra bertutur bahwa pernah ada seorang lelaki yang
bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
َو ِاِن اْس َت ْن َص ُرْو ُك ْم ِفى الِّد ْي ِن َفَع َلْي ُك ُم الَّن ْص ُر
Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan
agama ini maka kalian wajib menolong mereka (TQS al-Anfal [8]:
72).
Ketiga: Hijrah yang diwajibkan atas umat ini adalah berpindah dari
negara kufur (darul kufur) menuju Negara Islam (Darul Islam).
Sementara saat ini tidak ada darul Islam yang hakiki, yang
menerapkan Islam secara kaffah.
Karena itu, janganlah kita tertipu dengan narasi dan opini yang
menjauhkan kita dari agama Allah. Jika tidak bisa menolong, lebih
baik mulut Anda diam. Jangan menjadi corong propaganda Yahudi
dan Barat. []
، َب اَر َك هللا ِلي َو َلُك ْم ِفى ْالُقْر آِن ْالَع ِظ ْي ِم
ْك َو َنَفَع ِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم اِفْي ِه ِم َن اآْل َي اِت َو الِّذ
ِر
اْلَح ِك يِم َو َت َقَّب َل ُهللا ِم َّن ا َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُه َو ِإَّن ُه
َو َأُقْو ُل َق ْو ِلي َه َذ ا،ُه َو الَّس ِم ْيُع الَع ِلْي ُم
َف أْس َتْغ ِفُر َهللا الَع ِظ ْي َم ِإَّن ُه ُه َو الَغ ُفْو ُر
الَّر ِح ْيم
KHUTBAH II