Anda di halaman 1dari 58

1

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu


anna muhammadar rasuulullah

Allahumma shalii wa sallim wa baarik ‘alaa


sayyidil ummah

Sayyidinaa wa maulaanaa muhammadibni


‘abdillah

Wa ‘alaa aalihi wa ash haabihi wa man


tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumil
qiyaamah, amma ba’dah:

Pergerakan rombongan dakwah dari


waktu ke waktu semakin pesat
perkembangannya. Jamaah demi jamaah
telah dikirim ke berbagai wilayah diseluruh
penjuru dunia. Mulai dari jamaah yang
bergerak didalam negeri maupun yang
bergerak diluar negeri. India, Pakistan dan
Bangladesh merupakan salah satu destinasi
2
dakwah yang setiap hari selalu ramai
dikunjungi oleh banyak jamaah. Bahkan dari
markas dakwah ditiga negara tersebut sudah
tak terhitung lagi berapa banyak jumlah
jamaah yang pernah dikirim hingga ke
ujung-ujung dunia, termasuk ke negara kita
Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai bentuk
upaya untuk memudahkan para pembaca
sekalian yang ingin bersafari dakwah
sekaligus shuhbah dengan para masyaikh
dakwah yang ada di India, Pakistan dan
Bangladesh, rasanya buku enam sifat Bahasa
Urdu ini cukup layak untuk menjadi teman
perjalanan anda disana.

Sebagai manusia biasa yang tak


luput dari salah dan dosa, tentu saja buku
kecil ini jauh dari sempurna. Namun penulis
berharap semoga buku ini bisa bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya dan
menjadi amal jariyah yang diterima disisi
Allah subhanahu wa ta’ala yang pahalanya
akan terus mengalir sampai akhir dunia.

3
“Seberapapun banyaknya usaha agama
yang telah dikerjakan oleh seseorang
rasanya belumlah pantas untuk
dipersembahkan kehadirat Allah subhanahu
wa ta’ala. Oleh sebab itulah kita perlu
beristighfar kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala adalah
Dzat Yang Maha Penyukur, Dia adalah
Dzat Yang Maha Menghargai, Dia pun tidak
pernah menyia-nyiakan segala sesuatu. Kita
tidak akan mampu untuk mengira-ngira
seberapa banyakkah karunianya dan kita
pun tidak akan mampu untuk
membayangkannya” (asy Syaikh Maulana
In’amul Hasan r.ah)

*****

Batam, 17 Agustus 2017


Pukul 17:28 WIB
Muhammad Cheng Ho

4
DAFTAR ISI

Muqaddimah -1

Daftar isi -4

Pehla namber, kalimah laa ilaaha illallah


muhammadur rasuulullah -7

Dusra namber, khusyu’ or khudu’ wali


namaz -19

Tisra namber, ilmo zikr -26

Cotha namber, ikrame muslim -39

Panchwa namber, tshihunniyyat -45

Cheta namber, da’wato tabligh -50

*****

5
CHE NAMBER

(ENAM SIFAT)

Allah ta’ala ne duniya or akhirat ki


mukammal kamiyabi pure din per calne
me reki he

Allah subhanahu wa ta’ala telah meletakkan


kejayaan yang sempurna dunia dan akhirat
hanya dalam agama yang sempurna

Pura din hamara zindegiu me or sare


insano ki zindegi me ajae, is kelie Allah
subhana ta’ala ne nabi karim shallallahu
alaihi wa sallam ki menhat ki tartib ko
sabab banaya.

Oleh sebab itulah, Allah ta’ala telah


menjadikan tertib usaha baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam sebagai asbab
agar agama yang sempurna datang ke
dalam kehidupan kita dan kehidupan
seluruh manusia.

6
Ye mehnat, hamari zarurot bhi he or
hamari zumidari bhi.

Usaha ini adalah keperluan kita dan juga


tanggung jawab kita.

Ye mehnat sab se pehle che sifat per karni


paregi

Pokok yang paling utama dalam usaha ini


adalah mengamalkan enam sifat

Ye sifat pura din nehi

Enam sifat ini bukanlah kesempurnaan


agama

Balke agar in che sifat ki mehnat ki jae, to


insya Allah Ta’ala pure ke pure din per
calna asan hojaega.

Namun apabila enam sifat ini telah kita


amalkan, insya Allah kita akan mudah untuk
mengamalkan agama secara sempurna.

7
PEHLA NAMBER

KALIMAH LAA ILAAHA ILLALLAH


MUHAMMADUR RASULULLAH

SIFAT YANG PERTAMA

KALIMAT LAA ILAAHA ILLALLAH


MUHAMMADUR RASULULLAH

Tarjamah:

Allah Ta’ala ke siwa koi ibadat ke laiq


nehi, Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam Allah ke rasul he.

Artinya:

Tiada Tuhan yang berhak disembah selain


Allah dan Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam adalah utusan Allah

Is ka maqsad ye he kalimah ka yaqin dilo


me utar jae,

8
Maksudnya adalah kita masukkan keyakinan
terhadap kalimat ini ke dalam hati kita

Ya’ni sari ki sari kamiyabia sirf Allah ke


hat me he

Yakni seluruh kejayaan hanya ada ditangan


Allah subhanu wa ta’ala

Allah ki zat haqiqi zat he

Dzat Allah subhanahu wa ta’ala adalah


dzat yang hakiki

Sab ko Allah ne paida kiya he

Semua adalah ciptaan Allah subhanahu wa


ta’ala

Allah ne hamari or sari duniya ke insano


ki dono jahano ki kamiyabi

Allah subhanahu wa ta’ala telah meletakkan


kejayaan kita dan kejayaan seluruh manusia

9
yang ada diseluruh penjuru dunia, baik itu
kejayaan dunia maupun kejayaan akhirat

Sirf apne hukm or rasul pak ke tariqo ko


pura karne me reki he.

Hanya dalam mentaati perintah Allah


subhanahu wa ta’ala dan menyempurnakan
sunnah baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam

Kalimah ke fazail:

Keutamaan kalimat tauhid:

Kalimah laa ilaaha illallah tamam azkar


se afzal terin zikr he.

Dzikir yang paling utama adalah kalimat


laa ilaaha illallah

Is ke be intiha fazail he,un me se:

Kalimat ini juga memiliki keutamaan yang


tak ada habisnya, diantaranya adalah:

10
1) Rasulullah ke qoul ka mafhum he
keh laa ilaaha illallah ki gawahi
dena jannat ki kunjiya he (H.R.
Ahmad)
Mafhum hadits baginda Nabi saw
bahwasanya,”Bersaksai bahwa tiada
Tuhan selain Allah adalah kunci
surga”. (H.R Ahmad)
2) Nabi akrom saw ne farmaya keh
jis ne ikhlas ke sat laa ilaaha
illallah para wo jannat me dakhil
hoga. Pucha giya keh kalimah ke
ikhlas ki alamat kiya he? Farmaya
keh Allah ke haram kamo se ruk
de (Thabrani).
Baginda Nabi saw
bersabda,”barang siapa yang
mengucapkan kalimat laa ilaaha
illallah dengan ikhlas pastilah dia
masuk surga”. Beliau
ditanya,”Apakah tanda ikhlasnya
itu?” Beliau bersabda,”Menjaga diri

11
dari yang di haramkan Allah swt”.
(H.R Thabrani)
3) Huzur aqdas saw ne irsyad
farmaya keh apne iman ki tajdid
karte raha karo (Ya’ni tazah karte
raha karo)! Sahabah rizwanullah
‘alaihim ajma’in ne ‘araz
kiya,’’Ya, Rasulallah … iman ke
tajdid kis tarah kare?” Irsyad
farmaya,”laa ilaaha illallah ko
kasrot se parte raha karo” . (H.R.
Bukhari)
Baginda nabi saw
bersabda,”Perbaharuilah iman
kalian!”. Para sahabat r.a
bertanya,”Bagaimana cara
memperbaharui iman kami?”. Beliau
bersabda,”Perbanyaklah
mengucapkan laa ilaaha illallah”.
(H.R Bukhari)
4) Nabi karim saw se daryafat kiya
giya keh ap ki syafa’at ka sab se

12
ziyadah nafa’ utane wala qiyamat
ke din kon syakhs hoga? Ap
shallallahu alaihi wa sallam ne
irsyad farmaya keh sab se
ziayadah sa’adatmand or nafa’
utane wala meri syafa’at ke sat wo
syakhs hoga keh jo dil ke khulus
ke sat laa ilaaha illallah kehe.
(H.R. Bukhari)
Baginda Nabi saw di
Tanya,”Siapakah orang yang paling
bahagia pada hari kiamat melalui
syafa’atmu?”. Rasulullah saw
menjawab,”Orang yang paling
bahagia dengan memperoleh
syafa’at pada hari kiamat kelak
adalah orang yang mengucapkan
kalimat laa ilaaha illallah dengan
hati yang ikhlas”. (H.R Bukhari)

Or Muhammadur Rasulullah ka maqsad


ye he keh jis tarah hamne hazrat
Muhammad saw ki risalat ka iqrar kiya

13
he, isi tarah hame yaqin hojae hamari
puri kamiyabi Rasulullah saw ke pure
toriqo per calne me he.

Dan maksud dari Muhammadur


Rasulullah adalah sebagaimana kita telah
berikrar terhadap risalah baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam maka begitu
juga kita harus meyakini bahwa seluruh
kejayaan kita terletak dalam mengikuti
sunnah baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam.

Ghoiro ke toriqo per calne me so fised na


kami he

Selain dari jalan baginda Nabi shallallahu


alaihi wa sallam 100% akan membawa
kepada kegagalan

Tamam raste siwae Nabi karim


shallallahu alaihi wa sallam ke raste ke
tabahi or barbadi ki taraf jate he.

14
Seluruh jalan selain dari jalan baginda
Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan
membawa kepada kebinasaan dan
kehancuran.

Allah pak ka firman he keh :

“E … Muhammad, keh dijie! Agar tum


Allah Ta’ala ke sat mohabbat karna
cahte ho to meri tabi’dari karo, Allah pak
tum se mohabbat karega, or tamam
gunaho ko mu’af farma dega”. (Ali
Imran: 31)

Allah swt berfirman bahwasanya :

“Katakanlah wahai Muhammad! Jika kalian


mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya
Allah akan mencintai kalian dan
mengampuni semua dosa kalian”. (Ali
Imran: 31)

Fazilat:

Keutamaan:
15
1) Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam ne farmaya jis ka mafhum
ye he, “Mere sare ummati jannat
me dakhil hongge magar jis ne
inkar kiya”. Pucha giya keh,”E…
Allah ke Rasul… inkar se kiya
murod he?”. Farmaya,”Jis ne meri
tabi’dari ki wo jannat me dakhil
hoga, or jis ne meri na farmani ki
to us ne inkar kiya”. (H.R.
Bukhari)
Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda yang
mafhumnya,”Seluruh ummatku akan
masuk surga kecuali yang enggan”.
Beliau ditanya,”Wahai Rasulullah…
siapakah yang enggan itu?”.
Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,”Barang siapa
mentaatiku ia akan masuk surg dan
barang siapa yang mendurhakaiku

16
sungguh ia telah enggan”. (H.R
Bukhari)
2) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa
sallam ne farmaya jis ka mafhum
ye he, “Tum me se us waqt tak koi
kamil mu’min nehi ho sakta jab
tak keh us ki khawahisy us din ke
tabi’nah ho jae jese me le kar aya
ho”. (H.R. al Baghawi)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda yang
mafhumnya,”Tidak sempurna iman
seseorang sehingga hawa nafsunya
mengikuti agama yang kubawa”.
(H.R. al Baghawi)

Kalimah ka yaqin kese aega? Is kalimah


ke yaqin ko hasil karne kelie:

Bagaimana agar keyakinan terhadapa


kalimat ini datang ke dalam diri kita:

1) Barbar is kalimah ke yaqin bolna

17
Berulang-ulang membicarakan
keyakinan terhadap kalimat tersebut
2) Barbar is ko sunana or usi ko
socna
Berulang-ulang memperdengarkan
kalimat tersebut dan mengangan-
angankannya
3) Dusro ko kalimah ke yaqin ke
fazail suna suna ker
Memperdengarkan keutamaan yakin
terhadap kalimat tersebut kepada
orang lain
4) Dusro ko jis cis ke majma’ me ya
infirodi da’wat di he
Mendakwahkan kalimat tersebut
kepada orang lain baik secara
berkelompok maupun individu
5) Ro ro kar Allah se dua bhi
mangna
Menangis berdoa pada Allah
subhanahu wa ta’ala (agar kita

18
diberikan keyakinan yang sempurna
kepada-Nya)

*****

19
DUSRA NAMBER

KHUSU’ OR KHUDU’ WALI NAMAZ

SIFAT YANG KEDUA

SHALAT KHUSU’ DAN KHUDU’

Namaz ka maqsed ye he keh cobis gante


ki zindegi sifat shalat per ajae

Maksud shalat adalah membawa sifat shalat


24 jam ke dalam kehidupan kita

Namaz ko Nabi karim shallallahu alaihi


wa sallam ke tariqa ke sat ada kiya jae

Kita tunaikan shalat dengan cara baginda


Nabi shallallahu alaihi wa sallam

Ap shallallahu alaihi wa sallam ne


farmaya, ”Namaz is tarah ada karo jis
tarah tum mujhe ada karte hoe dekte ho”.

20
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, ”Shalatlah kalian sebagaimana
kalian melihat aku shalat”

Fazail namaz:

Keutamaan shalat:

Allah jalla sya’nu ne farmaya, ”Be syak


kamiyab hoge, wo mu’min jo apni
namazo me khusyu’ karne wale he”. (al
Mu’minun: 1-2)

Allah subhanahu wa ta’ala


berfirman,”Sungguh beruntung orang-
orang yang beriman (yaitu) Orang yang
khusyu’ dalam sholatnya”. (Al Mu’minun:
1-2)

Ahadis mubarok me namaz ke fazail


bayan hoe he. Un me se:

Di dalam hadits di jelaskan mengenai


beberapa keutamaan shalat. Di antaranya:

21
1) Rasul akram shallallahu alaihi wa
sallam ne irsyad farmaya,
”Qiyamat ke din sab se pehle jis
cis ka hisab hoga wo namaz he,
agar namaz puri nikal ai to baqi
a’mal bhi pure niklengge, or agar
ye be kar nikli to baqi a’mal bhi
kharab hongge”. (H.R. Thabrani)
Rasulullah saw berbda,”Yang akan
pertama kali di hisab pada diri
seorang hamba pada hari kiamat
adalah shalat, jika shalat baik maka
baiklah seluruh amalannya dan jika
shalatnya buruk maka buruklah
seluruh amalan-amalan yang
lainnya”. (H.R Thabrani)
2) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa
sallam ka irsyad he, ”Panco
namazo ki misal aisi he keh kisi ke
darwaze per ek nehr ho, jis ka
pani jari ho, or gehra ho, or wo us

22
me rozana panco dafa ghusl kare”.
(H.R. Muslim)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Perumpamaan
shalat lima waktu bagaikan sungai
yang dalam dan mengalir didepan
pintu rumah salah seorang diantara
kalian dan mandi didalamnya lima
kali sehari”. (H.R Muslim)
3) Huzur akram shallallahu alaihi wa
sallam ke irsyad ka mafhum
he,”Jo syakhs calis din ikhlas ke
sat is tarah namaz pare, keh takbir
ula fot nah ho, to us ko do
parwane milte he, ek parwana,
jahannam se cuthkare ka, dusro,
nifaq se bari hone ka”. (H.R.
Tirmidzi)
Mafhum hadits baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam,
”Barang siapa yang shalat
berjamaah dengan ikhlas selama 40

23
hari tanpa ketinggalan takbiratul ula
(bersama imam) maka ia akan
mendapatkan dua jaminan, yang
pertama, diselamatkan dari neraka,
yang kedua, dibebaskan dari sifat
munafik”. (H.R Tirmidzi)
4) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa
sallam ne irsyad farmaya, ”Jo log
andhere me masjido me bikasrot
jate rehte he, un ko qiyamat ke din
pure pure nur ki khusy khubri
suna do”. (H.R. Abu Dawud)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Sampaikanlah
berita gembira kepada mereka yang
selalu berjalan ke masjid pada
malam yang gelap bahwa mereka
akan mendapatkan cahaya yang
sempurna pada hari kiamat”. (H.R
Abu Dawud)
5) Huzur akrom shallallahu alaihi wa
sallam ke qoul ka mafhum he, ”Jis

24
syakhs ki ek namaz bhi fot hogei to
ye aese he, jese is se us ke gar wale,
malo daulat, sab kuch chun geya”.
(H.R. Ibnu Hibban)
Mafhum sabda baginda Nabi saw,
”Barang siapa yang meninggalkan
satu shalat maka seolah-olah ia
telah kehilangan seluruh keluarga
dan hartanya”. (H.R Ibnu Hibban)

Namaz ka yaqin hamara zindegi me kese


aega?

Bagaimana agar keyakinan terhadap shalat


ini ada dalam kehidupan kita?

1) Dusro ko namaz ki da’wat di jae


Da’wahkan shalat ini kepada orang
lain
2) Namaz ko khub khusyu’ se ada
kiya jae, ba jama’at namaz ki
pabandi ki jae

25
Tunaikanlah shalat dengan khusyu’
dan juga shalat berjamaah

3) Infirodi auqot me nawafil me


lembi lembi rok’ate pari jae
Mengerjakan shalat-shalat sunnah
dengan rakaat yang panjang diwaktu
sendirian
4) Ro ro kar Allah se dua mangna
Menangis berdoa kepada Allah
subhanahu wa ta’ala (agar diberikan
shalat yang khusyu’ dan khudu’)

Namaz me ‘ilm bohot zoruri he

Ilmu itu sangat penting dalam shalat.

*****

26
TISRO NAMBER

‘ILMO ZIKR

SIFAT YANG KETIGA

ILMU DAN ZIKIR

‘Ilm ke ma’na he janana

Ilmu artinya pengetahuan

Maqsed ye he keh hal ka amr pehcanana


ajae

Maksud dari ilmu adalah mengetahui


perintah (Allah subhanahu wa ta’ala)
diberbagai keadaan

Ya’ni mere Allah is hal me mujh se kiya


cahte he?

Yakni apa yang Allah subhanahu wa ta’ala


inginkan dari saya pada saat ini

27
Ham din ka ‘ilm itna sike keh har kam ko
Allah ke hukm ke mutobiq or Nabi karim
shallallahu alaihi wa sallam ki sunnat or
tariqah ke mutobiq kar seke

Kita tuntut ilmu agama sebanyak mungkin


sehingga setiap amalan yang kita lakukan
bisa bersesuaian dengan perintah Allah
subhanahu wa ta’ala dan sunnah Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam

‘Ilm ke sat huquq or faraiz pehcan seke,


halal or haram ki tamyiz kar seke

Dengan ilmu kita bisa mengetahui mana


yang hak dan mana yang merupakan
kewajiban dan dengan ilmu kita bisa
membedakan mana yang haram dan yang
mana yang halal

Fazail ‘ilm:

Keutamaan ilmu:

28
1) Nabi kariim shallallahu alaihi wa
sallam ka irsyad ka mafhum he,
”Ek fiqoh ka ‘alim syaiton per
hazaro ‘abido se ziyadah bhari
he”. (H.R. Tirmidzi). Matlab ye he
keh jahil admi kitna hi abid ho
syaiton ko us per qabu palena asan
he.
Mafhum sabda baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, ”Satu
orang ‘alim lebih berat bagi syaitan
(untuk menggodanya) dari pada
1000 orang ahli ibadah” (H.R
Tirmidzi). Maksudnya adalah orang
yang bodoh meskipun ahli dalam
beribadah, bagi syaitan sangat
mudah untuk menggodanya. Namun
bagi orang ‘alim sulit bagi syaitan
untuk menggodanya.
2) Huzur akrom shallallahu alaihi wa
sallam ke irsyad ka mafhum he, ”
‘Alim ki fazilat jahil ‘abid per aisi

29
he jese cand ki sitaro per”. (H.R.
Abu Dawud)
Mafhum sabda baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam,
”Keutamaan antara orang ‘alim dan
abid adalah seperti keutamaan bulan
purnama dari segala bintang”. (H.R.
Abu Dawud)
3) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa
sallam ka irsyad manqul he, ”Tum
me se behter wo syakhs he jo
quran syarif ko sike or sikae”.
(H.R. Bukhari)
Mafhum sabda baginda Nabi saw,
”Orang yang paling baik di antara
kalian adalah orang yang belajar Al-
Qur’an dan mengajarkannya”. (H.R.
Bukhari)
4) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa
sallam ka irsyad manqul he, ”Kisi
ache kam ki hidayat karne wale
ko us kam per amal karne walo ke

30
barabar sawab milta he”. (H.R.
Abu Dawud)
Mafhum sabda baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam,
”Barang siapa yang menunjukkan
suatu kebaikan maka ia akan
mendapatkan pahala sama seperti
orang yang mengamalkannya”.
(H.R. Abu Dawud)
5) Ek syakhs huzur pak shallallahu
alaihi wa sallam ki khidmat me
hazir huwa. Ap us waqt masjid me
ek surkh ke bachone per tasyrif
farmathe. Us ne hazir ho kar,
‘araz kiya keh, “Me ‘ilm hasil
karne ki ghars se aya ho”. Ap ne
farmaya, ”Talib ‘ilm ko mubarok
ho, talib ‘ilm ko ferisyte ger lete he
or us ki ziyarot kelie malaikah is
qadr jama’ hote he keh uper tale
jama’ hote hote asman duniya tak
pohn jate he”. (H.R. Thabrani)

31
Ada seseorang (Sofwan bin Assa
r.a.) yang datang kepada baginda
Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Pada waktu itu beliau sedang berada
dimasjid mengenakan selimut
berwarna merah. Orang itu lalu
berkata,”Ya, Rasulallah … Aku
datang untuk menuntut ilmu”. Beliau
bersabda,”Selamat datang wahai
penuntut ilmu, sesungguhnya
malaikat membentangkan sayapnya
untuk para penuntut ilmu, lalu
mereka berbaris ke atas satu dengan
yang lainnya hingga mencapai langit
dunia”. (H.R. Thabrani)

‘Ilm do tarah ka he, masail ka or fazail ka

Ilmu terbagi menjadi dua, yaitu ilmu masail


dan ilmu fadhail

Masail se amal ki syakl banti he, or fazail


se us ke ander ruh paeda hoti he

32
Dalam beramal keberadaan ilmu masail itu
tak ubahnya seperti jasad sedangkan ilmu
fadhail adalah perangsang untuk
menghadirkan ruh amal dam sebuah amalan

Masail to ulamae kirom or mufti hazrat


ki khidmat me jaker ma’lum kie jae

Ilmu masail bisa kita dapatkan dengan


mempelajari nya dari para ulama maupun
mufti

Fazail ki ta’lim ba qa idgi se masjido or


garo me ki jae

Sedangkan ilmu fadhail bisa pelajari


dengan membacakan ta’lim fadhilah
dimasjid atau dirumah

‘Ilm ke sat sat zikr zoruri he, takeh


hamare dilo me khusyu’ or narmi paeda
huwa

33
Ilmu itu harus diiringi dengan dzikir agar
didalam hati kita muncul sifat khusyu’ dan
lembut

Zikr ka maqsed he, keh Allah tabaroka


wa ta’ala ki zat ka dhiyan nasib hojae

Maksud dzikir adalah mengingat Allah


subhanahu wa ta’ala sebagaimana
keagungan Allah subhanahu wa ta’ala

Quran masjid me Allah subhanahu wa


ta’ala ne irsyad farmaya, ”Allah ka zikr
kasrot se karo or sobaho syam us ki
tasbih karo”. (Ali Imran: 41)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam


Al-Quran, ”Dan sebutlah (nama) Rabb-Mu
sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah
pada waktu pagi dan petang”. (Ali Imran :
41)

Fazail zikr:

Keutamaan zikir:
34
1) Huzur akrom shallallahu alaihi wa
sallam ka irsyad he, ”Jo syakhs
Allah ka zikr karta he, or jo nehi
karta, in dono ki missal zindah or
mardo ki si he” (H.R. Bukhari).
Zikr karne wala zindah, or zikr
nah karne wala murdah he.
Sabda baginda Nabi shallallahu
alaihi wa sallam, ”Perumpamaan
antara orang yang berdzikir kepada
Allah subhanahu wa ta’ala dan
orang yang tidak berdzikir kepada
Allah subhanahu wa ta’ala adalah
seperti orang yang hidup dan orang
yang mati”. (H.R. Bukhari). Orang
yang berdzikir, hidup dan yang
tidak, mati.
2) Nabi karim shallallahu alaihi wa
sallam ke irsyad ka mafhum he,
”Bohot se log aese he keh duniya
me narm-narm bistero per Allah

35
ka zikr karte he”. (H.R. Abu
Ya’la)
Mafhum hadits baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam,
”Banyak orang yang berdzikir
kepada Allah subhanahu wa ta’ala
diatas kasur-kasur yang empuk.
Dengan dzikirnya itu Allah
subhanahu wa ta’ala masukkan
mereka ke surga yang tinggi
derajatnya”. (H.R. Abu Ya’la)
3) Hadits ka mafhum he keh, ”Ek
syakhs ke pas bohot se rupe ho, or
wo un ko taqsim kar raha ho,
dusro syakhs Allah ke zikr me
masyghul ho, to zikr karne wala
afzal he”. (H.R. Thabrani)
Mafhum hadits baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, ”Jika
ada orang yang memiliki uang
banyak, kemudian ia membagi-
bagikannya dan seorang lagi sibuk

36
berdzikir kepada Allah subhanahu
wa ta’ala maka orang yang berdzikir
itu lebih utama”. (H.R. Thabrani)
4) Huzur Nabi akrom shallallahu
alaihi wa sallam ne farmaya keh,
”Jab jannat ke bagho se guzro to
khub caro”. Kisi ne ‘araz kiya,
”Ya, Rasulallah … jannat ke bagh
kiya he?”. Irsyad farmaya, ”Zikr
ke halqe”. (H.R. Tirmidzi)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Jika kalian
melewati taman-taman surga maka
nikmatilah kemewahannya”.
Seseorang bertanya,”Apakah taman-
taman surga itu ya Rasulallah?”.
Beliau menjawab, ”Majelis-majelis
Dzikir”. (H.R. Tirmidzi)

Lihaza, hame caiye keh ham har waqt


Allah ta’ala ka zikr kare, take Allah ki
zat ka dhiyan nasib ho

37
Oleh karena itu, kita hendaknya setiap
waktu selalu berdzikir kepada Allah swt
sehingga keagungan Allah subhanahu wa
ta’ala masuk kedalam hati kita

Khususon sobah or syam us ki pabandi


kare

Terutama sekali kita jaga dzikir pagi dan


petang

Kam az kam tin madarjah zail tasbihat


sobah syam ihtimam se kare: tasbihat so
martabah, durud syarif so martabah,
istighfar so martabah.

Sekurang-kurangnya kita jaga tiga macam


dzikir pagi dan petang berikut ini: tasbihat
seratus kali, shalawat seratus kali dan
istighfar seratus kali.

Is tisri namber yakni ‘ilmo zikr ki dusro


ko targhib di jae

38
Sifat ketiga ini yakni ilmu dan dzikir
hendaknya kita sampaikan kepada orang
lain

Un ko fazail sunae jae

Kita perdengarkan kepada mereka


mengenai keutamaan dzikir.

Do’ae manggi jae, keh e Allah… mujhe


‘ilmo zikr ki haqiqat nasib farma.

Kita berdo’a kepada Allah subhanahu wa


ta’ala, “Ya Allah… berikanlah hakikat ilmu
dan dzikir kepada saya”

*****

39
COTHA NAMBER

IKRAME MUSLIM

SIFAT YANG KEEMPAT

IKRAMUL MUSLIMIN

Is ka maqsed he, keh har musalman ka


bihaisiyat huzur Shallallahu alaihi wa
sallam ka ummati hone ke ikrom karna

Maksudnya adalah memuliakan setiap


orang Islam yang sejatinya merupakan
ummat baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam

Dil se ‘izzat or ihtirom karna, huquq se


barker dusro ke huquq ada karna

Kita muliakan dan hormati mereka dari hati


yang paling dalam (tanpa paksaan),
menunaikan hak sesama muslim tanpa
meminta agar hak kita ditunaikan

40
Musalman ki qimat dil me ho, baro ka
ihtirom, choto per syafaqat or ulamae
kirom ki qadr hamare dil me ho

Dari hati nurani, kita hargai sesama


muslim, kita hormati yang tua, kita sayangi
yang muda, dan kita muliakan para ‘alim
ulama.

Ikrame muslim ka fazail:

Keutamaan ikramul muslimin:

1) Nabi karim shallallahu alaihi wa


sallam ka pak irsyad he, ”Jo
syakhs kisi musalman ki
purdahpusyi karta he Allah ta’ala
duniyao akhirat me us ki
purdahpusyi farmate he or Allah
ta’ala madad farmate he jab tak
ke wo ap ne bhai ki madad karta
he”. (H.R. Ahmad)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Barang siapa

41
yang menutupi aib saudara muslim
maka Allah subhanahu wa ta’ala
akan menutupi aibnya didunia dan
akhirat. Dan Allah subhanahu wa
ta’ala akan selalu menolong
seseorang selagi orang tersebut
menolong saudaranya” (H.R.
Ahmad)
2) Huzur pak shallallahu alaihi wa
sallam ne irsyad farmaya, ”Ek
musalman ke dusre musalman per
panco huquq he, salam ka jawab
dena, mariz ki bimar persi karna,
chinkne wale ka jawab dena”.
(H.R. Bukhari)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,”Hak seorang
muslim kepada muslim lainnya ada
lima, yaitu: menjawab
salam,menjenguk orang sakit,
mengurusi jenazah, memenuhi

42
undangan dan menjawab bersin”.
(H.R. Bukhari)
3) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa
sallam ne irsyad farmaya, ”Tum
me se koi kamil mu’min nehi ho
sakta, jab tak keh apne bhai kelie
wehi cis pasand nah kare jo apne
lie pasand karta hei”. (H.R.
Bukhari)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Tidak sempurna
iman salah seorang diantara kalian
sehingga ia menginginkan bagi
saudaranya apa yang ia inginkan
untuk dirinya sendiri” (H.R Bukhari)
4) Nabi karim shallallahu alaihi wa
sallam ka pak irsyad he, ”Wo
syakhs jo hamare baro ki ta’zim
nah kare, hamare baco per rahm
nah kare, or hamare ulama ki
qadr nah kare, wo hamari ummat
me se nehi he”. (H.R. Ahmad)

43
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Barang siapa
yang tidak menghormati orang yang
lebih tua diantara kami, tidak
menyayangi yang lebih muda
diantara kami dan tidak memuliakan
orang-orang ‘alim kami, bukanlah
termasuk ummatku”. (H.R. Ahmad
dan H.R. Thabrani)

Ikrame muslim wali sifat hamare ander


or sare alam ke musalmano ke ander
paeda hojae

Sifat ikramul muslimin hendaknya ada


dalam diri kita dan ada pada diri seluruh
ummat Islam

Is kelie Rasul akrom shallallahu alaihi


wa sallam or sahabah wali akhlak or
waqiat sunae jae

Oleh karena itu kita saling


memperdengarkan akhlak baginda Nabi

44
shallallahu alaihi wa sallam dan para
sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’iin serta
kisah-kisah mereka

Khud us ki masyq ke jae, baro ki ‘izzat,


choto per syafaqat, or ulamae kirom ki
qadr ke jae

Kemudian kita praktekkan ke dalam diri


kita, menghormati yang tua, menyayangi
yang muda dan memuliakan para ‘alim
ulama

Or Allah ta’ala se ro-ro kar doa manggi


jae

Dan menangis memohon kepada Allah


subhanahu wa ta’ala (agar kita diberikan
sifat ikramul muslimin).

*****

45
PANCHWA NAMBER

TASHIHUNNIYYAT

SIFAT YANG KELIMA

MEMPERBAIKI NIAT

Is ka maqsed ye he keh ham har amal ko


kholis Allah pak ki rizo ke jazbah se
karne wale banjae,

Maksudnya adalah dalam setiap beramal


kita hendaknya ikhlas semata-mata hanya
untuk mengharapkan ridha Allah subhanahu
wa ta’ala

Riya, dekawa, syahrot bilkul nah ho

Benar-benar bersih dari riya, ‘ujub


(beramal ingin dilihat orang) dan mencari
popularitas

Kisi amal se duniya ki talab ya apni


haisiyat banana maqsud nah ho

46
Jangan beramal untuk mencari dunia atau
beramal dengan maksud-maksud tertentu
(selain mencari ridza Allah subhanahu wa
ta’ala)

Tashihunniyah ke fazail:

Keutamaan tashihunniyyah:

1) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa


sallam ka mafhum hadits he, ”Ek
syakhs ne bister per lete waqt
niyyat ki, keh rat ko tahajjud ki
namaz parongga, magar rat ko
ank nah kuli, yaha tak keh sobah
hogei, tab bhi tahajjud ke sawab
lika jaega. Or ye sona Allah Ta’ala
ki taraf se is bande per ihsan ke
turper raha”. (H.R. Nasa’i)
Mafhum hadits baginda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam,
“Barang siapa yang menuju ke
tempat tidurnya dengan niat akan

47
bangun malam untuk melaksanakan
shalat tahajjud tetapi ia dikuasai
kantuk sehingga ketika ia bangun
ternyata hari sudah pagi maka akan
ditulis baginya pahala shalat
tahajjud. Dan tidurnya itu
merupakan anugerah dari Allah
subhaanahu wa ta’ala” (H.R.
Nasa’i)
2) Huzur pak shallallahu alaihi wa
sallam se kisi ne pucha, “Iman
kiya cis he?”. Huzur akram
shallallahu alaihi wa sallam ne
farmaya, “Ikhlas” (H.R. Baihaqi).
Ada seseorang yang bertanya
kepada baginda Nabi shallallahu
alaihi wa salllam, “Apa itu iman?”.
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam menjawab, “Ikhlas” (H.R.
Baihaqi)
3) Huzur pak shallallahu alaihi wa
sallam ne irsyad farmaya,

48
“Tamam amalo ka darmadar
niyato per he” (H.R. Bukhari)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya
setiap amal itu tergantung dengan
niat” (H.R. Bukhari)
4) Nabi karim shallallahu alaihi wa
sallam ka irsyad he, “Haq ta’ala
sya’nuhu tumhari surato or
tumhare malo ko nehi dekte, balke
tumhare dilo or a’mal ko dekte
he” (H.R. Muslim)
Baginda nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya
Allah subhanahu wa ta’ala tidak
melihat bentuk tubuhmu dan tidak
pula melihat hartamu akan tetapi
Allah subhanahu wa ta’ala melihat
hati dan perbuatanmu” (H.R
Muslim)

Ye sifat hamare zindegi me kese aega?

49
Bagaimana agar sifat ini bisa datang ke
dalam kehidupan kita?

Har amal se pehle, har amal ke daoran or


har amal ke ba’ad, niyat durust ki jae

Setiap kali kita mau beramal, ketika sedang


beramal dan setelah selesai beramal kita
hendaknya senantiasa meluruskan niat kita

Amal ki takmil per apni niyat ko naqia


qarar de kar istighfar kiya jae, or ro-ro
kar doa mangga jae.. Untuk kesempurnaan
amal karena kemungkinan adanya kekurang
ikhlasan dalam niat kita maka kita
beristighfar kepada Allah subhanahu wa
ta’ala dan menangis berdoa kepada Allah
subhanahu wa ta’ala (agar kita diberikan
sifat ikhlasunniyyah).

*****

50
CHETA NAMBER

DA’WAT OR TABLIGH

SIFAT YANG KE ENAM

DAKWAH DAN TABLIGH

Is ka maqsed yeh he keh ham din ko sikte


hoe, us per amal karte hoe dusro per us ki
mehnat kare

Maksudnya adalah bahwa agama yang telah


kita pelajari ini, harus kita amalkan dan kita
usahakan agar orang lain juga
mengamalkannya

Huzur Nabi karim shallallahu alaihi wa


sallam ki khatmu nubuwwat ke tufail
puri ummat ko da’wat wala kam mila he

Baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam


sebagai penutup para Nabi telah
menjadikan kerja da’wah ini sebagai kerja
seluruh ummat

51
Is kelie nabiyo wali tarz per ham apni
jan, mal or waqt ke sat Allah ke rasta me
nikle, or logo ko Allah or us ke Rasul saw
ki taraf bolae, takeh pura din puri duniya
me phile or zindah ho

Oleh karena itu untuk menapak tilas jejak


para Nabi maka kita luangkan diri,harta
dan waktu kita untuk keluar dijalan Allah
subhanahu wa ta’ala dan mengajak manusia
kepada Allah dan Rasul-Nya sehingga
agama yang sempurna hidup dan tersebar di
seluruh penjuru dunia.

Allah rabbul ‘izzat ne irsyad farmaya:

Firman Allah swt:

1) “Or logo ko samjate raho kiyunke


samjana iman walo ko nafa’ deta
he” (adz-Dzariyat: 55)
“Dan berilah peringatan karena
sesungguhnya peringatan itu

52
bermanfaat bagi orang yang
beriman” (Adz-Dzariyat: 55)
2) ‘E… Muhammad! Kehdijie ye he
mera rastah, bolatahu Allah ki
taraf, hikmat basirot ke sat me bhi
or jis ne meri ittiba’ki” (Yusuf:
108)
“Katakanlah wahai Muhammad!
Inilah jalanku (yakni) aku mengajak
kepada Allah diatas jalan basiroh,
aku dan orang-orang yang
mengikuti” (Yusuf: 108)
3) “Tum behterin ummat ho, keh
logo ke (nafa’ rasani) kelie nikale
ge e ho, tum log nek kamo ka
hukm karte ho, or bure kamo ka
hukm karte ho, or bure kamo se
mana’ karte ho, or Allah ta’ala per
iman rekte ho” (Ali Imran: 110)
“Kalian adalah sebaik-baik ummat
yang dilahirkan untuk manusia,
memenyuruh mereka kepada

53
kebaikan dan mencegah mereka dari
kemungkaran serta beriman kepada
Allah” (Ali Imran: 110)

Da’wat tabligh ke fazail:

Keutamaan da’wah dan tabligh:

1) Rasul maqbul shallallahu alaihi


wa sallam ne farmaya, ”Allah pak
ke rasta me ek sobah ya ek syam
guzarna, duniya wa ma fiha se
behter he” (H.R. Bukhari)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Sepagi atau
sepetang dijalan Allah subhanahu
wa ta’ala lebih baik dari pada dunia
beserta isinya” (H.R. Bukhari)
2) Nabi karim shallallahu alaihi wa
sallam ka irsyad he, ”Jo syakhs
kisi na jais amr kote hue deka,
agar us per qudrat ho, keh us ko
hat se band kar de, agar itni

54
qudrat nah ho, to zuban se is per
inkar kar de, agar itni qudrat nah
ho, to dil me us ko bura samjhe.
Or ye iman ka bohot hi kam
darjah he” (H.R. Muslim)
Baginda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, ”Barang siapa
diantara kalian melihat satu
kemungkaran maka cegahlah ia
dengan tangannya, jika ia tidak
mampu maka cegahlah dengan
lisannya, jika tidak mampu maka
hendaknya ia merasa benci didalam
hatinya dan itulah derajat iman
yang paling lemah” (H.R. Muslim)
3) Huzur aqdas shallallahu alaihi wa
sallam ne ek martabah hazrat Ali
karromallahu wajhah se farmaya,
”Agar teri waja se ek syakhs ko
Allah pak hidayat kar de, to ye
tere lie surkh unt se behter he”
(H.R. Bukhari-Muslim)

55
Suatu kali baginda Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda kepada
sahabat Ali karramallahu wajhah
(semoga Allah memuliakan
wajahnya), ”Apabila asbab kamu
Allah subhanahu wa ta’ala
memberikan hidayah kepada
seseorang maka hal itu lebih baik
bagimu dari pada unta merah” (H.R.
Bukhari-Muslim)

Ye sifat hamara zindegi me kese aega?

Bagaimana agar sifat ini ada dalam


kehidupuan kita?

Menhat karna

Usaha

Or dusro ko da’wat dena

Dan da’wahkan kepada orang lain

Or masyq karna

56
Dan latihan

Allah ke raste me nikalna

Keluar dijalan Allah subhanahu wa ta’ala

Kam az kam zindegi me tin cile

Sekurang-kurangnya 4 bulan seumur hidup

Sal me cilah

Empat puluh hari hari dalam setahun

Mahine me tin din

Tiga hari setiap bulan

Hafta me do gasyt,

Dua kali jaulah dalam seminggu

Syebe jum’ah ki pabandi

Hadir dalam markas

Rozana masjid or gar me ta’lim

57
Setiap hari buat ta’lim dimasjid dan
dirumah

Rozana dhai gante se ath gante fikr karna

Setiap hari sediakan waktu dari dua


setengah jam sampai delapan jam untuk
fikir agama

Or rozana is kam ka musyawarah karna

Dan setiap hari buatlah musyawarah


mengenai usaha ini (usaha dakwah dan
tabligh)

Is kam kelie kon kon tayyar he?

Siapa yang siap ambil bagian untuk usaha


(dakwah dan tabligh) ini?

*****

58

Anda mungkin juga menyukai