Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I

ُ‫ َأ ْش هَ ُد َأ ْن اَل ِإلَ هَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَ ه‬.‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ عَلَّ َم اِإْل ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬،ْ‫اَ ْل َح ْم ُد هلل‬
ِّ‫ص ل‬ َ َ‫ اَللَّهُ َّم ف‬.‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا َو َموْ اَل نَ ا ُم َح َّمداً خَ ْي َر اَأْلنَ ِام‬،‫ك ْالقُ ُّدوْ سُ ْال َع ِز ْي ُز ْال َعاَّل ْم‬
ُ ِ‫ْال َمل‬
ُ‫ َوهُ َو الَّ ِذيْ َأ ْن َزل َ هللا‬،‫صاَل ةً تَ ْمُأَل اَأْل ْك َوانَ ِم ْن يَوْ ِمنَا هَ َذا ِإلَى يَوْ ِم ْالقِيَ ِام‬ َ ‫َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
‫ق‬َّ ‫ اِتَّقُوا هللاَ َح‬. َ‫ضرُوْ ن‬ ِ ‫ فَيَاَأيُّهَا ْال َحا‬،‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسان أ ّما بعد‬ َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬، َ‫اِلَ ْي ِه ْالقُرْ آن‬
َ‫تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن اِاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َ‫ ِإنَّا نَحْ ُن نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوِإنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬،‫ال تَ َعالَى في كتابه الكريم‬
َ َ‫َوق‬

Ma’asyiral Hadhirin, jamaah jumah hafidhakumullah,


Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah swt yang telah memberikan kita
nikmat iman, islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Jumat pada
siang hari ini.
Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada
keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan
berkahnya.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Khatib berwasiat kepada pribadi Khatib sendiri, juga kepada hadirin sekalian. Marilah kita
senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan berusaha
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Semoga kita
kelak dimasukkan surga Allah bersama orang-orang yang bertakwa, amin. Hadirin
hafidhakumullah,
Kita sekarang berada dalam era digital. Semua serbacanggih. Hampir semua aktivitas kita
selalu berkawan dengan mesin. Mayoritas masyarakat yang hidup di atas tanah air bumi
pertiwi ini setiap saat bisa mengakses informasi. Tidak harus menunggu tetangganya
bercerita dari mulut ke mulut, atau menunggu media-media konvensional seperti televisi,
radio, koran dan lain sebagainya melakukan siaran atau mengabarkan sesuatu. Kini
informasi cukup didapat lewat telepon genggam melalui jaringan internet yang bisa diakses
kapan pun dan di mana pun.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫َولَقَ ْد يَسَّرْ نَا ْالقُرْ ٰا نَ لِل ِّذ ْك ِر فَهَلْ ِم ْن ُّم َّد ِك ٍر‬
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang
mau mengambil pelajaran?”
(QS. Al-Qamar 54: Ayat 17)
Banyak di antara kita yang merasa sayang bila ketinggalan informasi dari ponsel-ponsel kita.
Mengecek handphone (HP) sesering mungkin, hanya dalam rangka berbagi dan mengakses
informasi. Atau bahkan sekadar bermain game atau media sosial. Saat antre di kendaraan umum,
kita membuka HP. Istirahat belajar di kampus, kantor, rutinitas pekerjaan, yang dibuka HP. Mau
tidur, bangun tidur, saat-saat senggang, kita juga membuka HP.

Hadirin...

Dengan sedemikian besarnya pengakses informasi ini, mari kita muhasabah, introspeksi diri. Mari
kita tanyakan kepada pribadi kita masing-masing, waktu kita untuk membuka HP di luar kebutuhan
pokok keluarga dan kantor, apakah seimbang atau minimal sejajar dengan waktu yang kita luangkan
untuk mengakses informasi dari Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Menciptakan kita? Dalam
sehari, berapa jam kita membuka HP, dan berapa jam kita membuka Al-Qur’an? Jika informasi-
informasi tidak penting, atau bahkan informasi buruk saja yang selalu kita akses sepanjang hari, tidak
heran bila kita kian menjauh dari agama. Sebab, sikap yang kita ambil, teladan yang kita tiru, tidak
bersumber dari Al-Qur’an. Bagaimana orang akan mendapatkan keberkahan Al-Qur’an jika
mengakses Al-Qur’an saja jarang-jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali? Apakah artis-artis
yang selalu kita ikuti kabar aktivitasnya di dunia ini, kelak saat dia mati, akan peduli dengan kita?
Apabila jawabannya adalah “tidak”, maka selayaknya kita mengakses informasi yang kelak
memberikan syafaatnya kepada kita di hari kiamat, yaitu Al-Qur’anul Karim. Abu Umamah al-Bahili
menceritakan, ia pernah mendengar dari Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ا ْق َر ُءوا ْالقُرْ آنَ فَِإنَّهُ يَْأتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َشفِيعًا َأِلصْ َحابِ ِه‬
Artinya: “Bacalah kalian Al-Qur’an. Sesungguhnya besok pada hari kiamat, ia akan menjadi pemberi
syafa’at (penolong) bagi pembacanya. (HR Muslim)

Hadhirin hafidhakumullah, Di dalam hadits, Rasulullah ‫ﷺ‬, sangat banyak menyebutkan bagaimana
keutamaan-keutamaan Al-Qur’an. Di antaranya adalah:

ِ ‫“ َم ْن قَ َرَأ َحرْ فا ً ِم ْن ِكتَا‬


ٌ‫ب هللاِ فَلَهُ َح َسنَة‬
Barangsiapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah (Al-Qur’an), maka ia mendapatkan satu
kebaikan.”

‫َو ْال َح َسنَةُ بِ َع ْش ِر َأ ْمثَالِهَا‬ “

Padahal setiap satu kebaikan, akan dibalas oleh Allah sepuluh kebaikan.”

ٌ ْ‫اَل َأقُوْ ُل الم َحر‬


‫ف‬ “

Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu terdiri dari satu huruf.”

ٌ ْ‫ َواَل ٌم َحر‬،‫ف‬
ٌ ْ‫ َو ِم ْي ٌم َحر‬،‫ف‬
‫ف‬ ٌ ِ‫“ َولَ ِك ْن َأل‬
ٌ ْ‫ف َحر‬
Tapi Alif dihitung satu huruf, Lam dihitung satu huruf, dan Mim dihitung satu huruf,” (HR at-
Tirmidzi).

Bararti, para hadirin, jika Alif Lam Mim dihitung tiga huruf, maka tiga huruf tersebut masing-masing
dikalikan sepuluh menjadi 30 balasan pahala kebaikan yang akan diberikan Allah kepada orang yang
membaca Al-Qur’an baru Alif Lam Mim saja. Tentu hal ini tidak akan sama dengan apa yang kita
dapatkan saat kita membaca media sosial di HP selama apa pun itu. Mengakses medsos boleh-boleh
saja, tidak haram, selama tak ada maksiat di dalamnya. Tapi jangan sampai dengan mangakses
medsos itu, kita lantas melupakan aktivitas membaca Al-Qur’an.

Hadhirin, hafidhakumullah,

Siapa yang tidak bergembira apabila semua hidupnya diatur secara baik sedangkan yang mengatur
itu adalah Allah subhanahu wa ta’ala? Hidup baik tidak mesti diartikan kaya dengan harta. Tidak. Ada
orang yang kaya tapi hidupnya tidak harmonis. Ada orang kaya tapi meninggal justru dengan cara
bunuh diri. Artinya kita jangan mempunyai anggapan bahwa diberi kebaikan oleh Allah pasti melalui
jalan kekayaan harta. Dan jangan pula kita mesti su’udhan bahwa orang kaya itu buruk. Karena
orang kaya yang baik juga banyak, asalkan semua taat atas aturan Allah subbhanahu wa ta’ala.

Dalam hadits dikatakan:

َ‫ض َل َما ُأ ْع ِط ْي السَّاِئلِ ْين‬


َ ‫آن َو ِذ ْك ِريْ ع َْن َم ْسَألَتِ ْي َأ ْعطَ ْيتُهُ َأ ْف‬
ُ ْ‫“ َم ْن َش َغلَهُ ْالقُر‬
Barangsiapa yang selalu sibuk membaca Al-Qur’an dan berdzikir kepada-Ku (Allah) sampai-sampai ia
tidak sempat meminta (berdoa) kepada-Ku, Aku lah yang akan memberikan kepada dia dengan
pemberian terbaik sebagaimana yang saya berikan kepada orang-orang yang pernah meminta.”

ْ ‫“ فَفَضْ ُل كَاَل ِم هللاِ ُسب َْحانَهُ َوتَ َعالَى َعلَى َساِئ ِر ْالكَاَل ِم َكفَضْ ِل هللاِ تَ َعالَى َعلَى‬
‫خَلقِ ِه‬
Keutamaan Al-Qur’an (kalamullah) dibandingkan dengan semua perkataan itu bagaikan keutamaan
Allah dibandingkan dengan semua makhluknya,” (HR a-Tirmidzi).

Dengan demikian, kita menjadi tahu, apabila kita ingin mendapatkan keutamaan yang setinggi-
tingginya, maka kita perlu membaca Al-Qur’an. Keutamaan bacaan Al-Qur’an tak akan sebanding
dengan bacaan mana pun, termasuk yang tersebar di media sosial. Oleh karena itu, mari kita mulai
membenahi diri kita. Jangan sampai kita merasa tidak punya waktu membaca Al-Qur’an, tapi
nyatanya kita punya waktu lama untuk bermedia sosial. Kita sekarang sudah tidak punya alasan
untuk kerepotan membawa mushaf Al-Qur’an, karena di dalam HP, sekarang kita bisa memasang
aplikasi mushaf Al-Qur’an.

Kata Rasulullah

‫ﷺ‬:

‫ب‬ ِ ‫ت ْالخ‬
ِ ‫َر‬ ِ ‫ْس فِ ْي َجوْ فِ ِه َش ْي ٌء ِمنَ ْالقُرْ آ ِن َك ْالبَ ْي‬
َ ‫“ ِإ َّن الَّ ِذيْ لَي‬
Orang yang di dalam tubuhnya tidak ada sama sekali Al-Qur’an, itu bagaikan rumah yang rusak,” (HR
at-Tirmidzi).

Hadirin… Lalu minimal berapa banyak idealnya kita membaca Al-Qur’an dalam sebulan?

Abdullah bin Umar yang mengisahkan percakapannya dengan Baginda Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam:

“Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulallah, sebaiknya dalam sebulan saya mengkhatamkan Al-
Qur’an berapa kali?’ Rasul menjawab, ‘Khatamkan satu kali dalam sebulan!’ Aku kembali bertanya,
‘Saya kuat khatam melebihi itu, Ya Rasul.’ Beliau menjawab, ‘Khatamkan dalam 25 hari.’ Saya masih
kuat lebih dari itu. ‘Khatamkan dalam 15 hari.’ ‘Saya masih mampu lebih dari itu.’ ‘Khatamkan dalam
10 hari.’ ‘Saya masih kuat lebih dari itu.’ ‘Khatamkan dalam 5 hari.’ ‘Saya masih kuat lebih dari itu, Ya
Rasul.’ Kemudian setelah aku menyatakan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari lima hari,
‫‪Rasul tidak memberikan keringanan lebih lanjut,” (As-Sunan Al-Kubra 8011). Standarnya, orang‬‬
‫‪membaca Al-Qur’an adalah sebulan sekali khatam. Dengan begitu berarti jika dibagi, maka setiap‬‬
‫‪hari kita hendaknya membaca Al-Qur’an paling tidak satu juz. Satu juz ini terdapat sepuluh lembar.‬‬
‫‪Kalau dibagi setiap kali bakda shalat, maka kita perlu meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an‬‬
‫‪dua lembar atau empat halaman. Bagi orang yang sudah lancar, mungkin tidak sampai lima menit‬‬
‫‪selesai. Bagi yang masih terbata-bata mungkin sekitar 10 menit. Mari kita menabung untuk‬‬
‫‪kepentingan pribadi kita sebagai bekal akhirat, dengan meluangkan waktu lima sampai sepuluh‬‬
‫‪menit saja dari 24 jam sehari yang diberikan Allah sebagai fasilitas hidup kita. Semoga kita dan‬‬
‫‪keluarga kita termasuk orang yang diberi pertolongan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk bisa‬‬
‫‪menjalankan ibadah membaca Al-Qur’an dengan sesuai tuntunan syariat sehingga kita tergolong‬‬
‫‪orang yang bertakwa, kelak kita semua meninggal dalam keadaan husnul khatimah, amin.‬‬

‫آن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬و َج َعلَنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآْل يَاِت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪ِ .‬إنَّهُ‬
‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬
‫ار َ‬
‫بَ َ‬
‫ف ال َّر ِح ْي ُم‬ ‫‪.‬هُ َو البَرُّ التَّوَّابُ الرَُّؤ وْ ُ‬
‫َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي ٰه َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‪ ،‬فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ‪ِ ،‬إنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬
‫‪Khutbah I‬‬
‫َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ ‪I‬‬ ‫َلى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هّلِل ِ ع َ‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‪ .‬اللهُ َّم َ‬ ‫اعي َ‬ ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّد ِ‬ ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّ‬ ‫الَ َش ِر ْي َ‬
‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما َأ َم َر‬
‫َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى‬
‫صلِّ‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َ‬ ‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬ ‫صلُّوْ نَ ع َ‬ ‫ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ض‬ ‫ك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ‬ ‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َو ُر ُسلِ َ‬ ‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى ِ‬
‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ‬ ‫َّاش ِد ْينَ َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة ال َّ‬ ‫اللَّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬
‫ك يَا َأرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫ان اِلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن َوارْ َ‬ ‫َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬
‫ت‪ ،‬اللهُ َّم َأ ِع َّز‬ ‫ت اَالَحْ يآ ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫َص َر‬ ‫ك ْال ُم َو ِّح ِد ْينَ ‪َ ،‬وا ْنصُرْ َم ْن ن َ‬ ‫ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬
‫ك ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‪ .‬اللهُ َّم‬ ‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْع َداَئكَ َأ ْعدَا َء ال ِّد ْي ِن َوَأ ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬ ‫ال ِّد ْينَ َو ْ‬
‫ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِتَ ِن‪َ ،‬ما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ ،‬ع َْن بَلَ ِدنَا‬
‫صةً َوع َْن َساِئ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً‬ ‫اِ ْن ُدونِ ْي ِسيَّا خَ آ َّ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ‬ ‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬ ‫َوفِى ْا ِ‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء‬ ‫ْال َخا ِس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر ُك ْم بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬ ‫َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬
‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai