Nasab beliau
Beliau adalah asy-Syaikh al-Imam al-Allamah,
Muhaddits al-Hijaz, salah satu keturunan Rasulullah
SAW as-Sayyid Muhammad bin as-Sayyid Alawi bin
Abbas bin Abdul Aziz al-Maliki al-Makki al-Hasani.
Nasab mulia ini bersambung terus hingga sampai
pada Sayyidina Idris al-Azhari bin Idris al-Akbar bin
Abdullah al-Kamil bin a-Hasan al-Mutsanna bin al-
Hasan as-Sibth bin al-Imam Ali bin Abi Thalib, suami
as-Sayyidah Fathimah az-Zahra putri Baginda
Rasulullah Muhammad SAW.
Keluarga, Masa-Masa Kelahiran dan
Perkembangan Beliau
2 Sekilas Biografi
Sayyid Alawi. Beliau wafat pada tahun 1971 M.
dengan acara pemakaman yang dianggap terbesar
di Makkah sejak seratus tahun.
Beliau, as-Sayyid Muhammad al Maliki
menyebut sebuah syair untuk menggambarkan
keluarga beliau, yang berbunyi:
As-Sayyid Muhammad al-Maliki sedari kecil
hidup dalam lingkungan ilmu dan ibadah. Keluarga
sholeh yang penuh dengan keberkahan telah
mempengaruhi kehidupan beliau. Sehingga beliau
tumbuh berkembang dengan baik dalam perjalanan
hidup, di atas jalan para salaf-salafnya sesuai
dengan tuntunan dan bimbingan langsung dari
ayahnya.
Keadaan inilah yang menjadikan beliau nampak
berbeda dibanding kawan-kawan seusia beliau, yang
biasanya masa muda mereka kurang bisa terkendali.
As-Sayyid Alawi, sebagai orang tua dan
sekaligus guru beliau telah berhasil menerapkan
pendidikan agama dengan cara yang sangat baik.
Sehingga berkat ayah yang telah menjadi murobbi
6 Sekilas Biografi
Di rumahnya, dibangun ruangan yang cukup
luas karena setiap hari dipergunakan unutk
menampung jamaah dalam halaqoh ilmiyah yang
diasuh oleh beliau, yang tidak kurang dari 500
orang. Dalam setiap harinya, mulai setelah Maghrib
hingga setelah Isya. Beliau menyampaikan
pelajarannya, setelah menyambut para tamu dan
para santri di tempat itu.
Bahkan, majelis beliau selalu dihadiri oleh para
ulama dan pejabat baik dari Saudi Arabia sendiri
maupun dari luar negeri yang datang untuk
melaksanakan ibadah haji atau ziarah. Praktis,
majelis tersebut menjadi ajang taaruf dan
silaturrahim yang diformat oleh Sayyid Muhammad
secara sederhana, dengan didukung oleh sifat beliau
yang begitu simpatik. Seringkali beliau selalu
menanyakan kabar para jamaah, mencari yang
tidak hadir diantara muridnya, atau para jamaah
yang istiqomah datang ke majelis tersebut.
Guru-Guru Beliau
Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki telah
berguru kepada para masyayikh, selama berada di
halaqoh Masjidil Haram atau ketika belajar di
Madrasah al-Falah di Makkah atau di Madinah
Ayahanda, beliaulah kebanggaanku, sang motivator
yang membuatku bersemangat, beliau adalah sumber
(ilmu) ku yang tak pernah kering.
12 Sekilas Biografi
bersama murid-muridnya di Distrik an-Nuzhah.
Ketika dihidangkan teh, beliau menuangkannya
untuk sang guru dengan tangannya sendiri dan tidak
mengizinkan muridnya yang melakukannya.
Demikian salah satu bentuk adab dan akhlak
beliau terhadap gurunya. Seringkali beliau
mengingatkan murid-muridnya dengan mutiara
hikmah al-Habib Abdullah al-Haddad.
Tidaklah seseorang menjadi guru orang lain
kecuali jika hatinya sudah bersamanya (yakin)
sehingga tidak melihatnya seorangpun yang lebih
utama daripada gurunya, jika demikian, maka
barulah dia dapat mengambil manfaat dari guru itu.
14 Sekilas Biografi
pengasuh dan pembinanya adalah Rasulullah SAW
sendiri dan Sayyidatuna Fathimah az-Zahra. Dalam
munajatnya beliau memohon agar siapapun yang
keluar dari ribath tersebut diberikan kemudahan
dalam urusan duniawi dan ukhrowi.
Murid-murid Beliau
16 Sekilas Biografi
ilmu para santrinya benar-benar bermanfaat untuk
diri sendiri maupun orang lain.
Berkunjung ke Indonesia
As-Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki
pertama kali bertandang ke Indonesia sekitar tahun
1975, dalam usia semuda itu beliau ditunjuk
Kerajaan Arab Saudi secara resmi mewakili Raja
Khalid Al-Saud untuk bertemu Presiden RI kala itu,
Soeharto. Beliau diterima di Istana Negara dan
berkesempatan menyampaikan Rabithah Alam
Islami (Liga Dunia Islam) yang berkedudukan di
Makkah. Kedatangan pertama ini dilakukan secara
singkat, sehingga tidak sempat singgah ke beberapa
ulama di tanah air.
20 Sekilas Biografi
Tidak berselang lama setelah itu beberapa
murid dari Indonesia berangkat ke Makkah untuk
menimba ilmu dari beliau. Kemudian sekitar tahun
1980-an beliau datang kembali ke Indonesia beserta
rombongan muridnya bahkan berkunjung ke kota
Malang demikian pula pada tahun 1985.
Aktivitas Beliau
Di samping mengajar di Masjidil Haram dalam
halaqah ilmiyah, beliau diangkat sebagai dosen di
Universitas King Abdul Aziz- bagian kuliah syariat
As-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki 23
(sekitar tahun 1390-1399 H) dan Universitas Ummul
Quro Makkah bagian ilmu Hadits dan Ushuluddin.
Cukup lama beliau menjalankan tugasnya sebagai
dosen di dua Universitas tersebut, sampai beliau
memutuskan untuk mengundurkan diri dan memilih
mengajar di Masjidil Haram sambil memantapkan
diri untuk membuka majelis talim di ribath (pondok)
di rumah beliau.
Adapun pelajaran yang diberikan baik di
Masjidil Haram atau di rumah beliau tidak terfokus
kepada ilmu tertentu seperti di Universitas. Akan
tetapi semua pelajaran yang diberikan dan bisa
diterima semua masyarakat baik masyarakat awam
maupun terpelajar, semua bisa menerima dan
memahami apa yang diberikan beliau.
26 Sekilas Biografi
1401 H. Beliau merupakan orang pertama yang
mengetuai Dewan Tahkim MTQ tingkat internasional
tersebut.
Pada tahun 1392 H beliau mengikuti pertemuan
ulama di Aljazair. Tema yang dibahas pada waktu itu
adalah tentang orientalis dan bahayanya.
28 Sekilas Biografi
Kedekatan Hubungan Beliau dengan
Rasulullah SAW
30 Sekilas Biografi
perhatian khusus dari Rasulullah SAW. Yang mana
semua itu didapatnya karena taalluq dan
mahabbahnya kepada Rasulullah. Yang dibuktikan
dengan mengajar dan mendidik murid-muridnya
untuk mengenal Rasulullah dan syariat beliau SAW.
Sehingga mereka menjadi pewaris-pewaris Nabi,
menebarkan syiar Islam dan panji-panji Rasulullah
SAW.
Lebih lagi beliau adalah seorang muhaddits
yang diakui keilmuannya karena berkecimpung
dengan komitmen dalam ilmu hadits, banyak
menghafal hadits, tentunya beliau sudah banyak
mengenal dan mengamalkan hadits atau sunnah
Rasulullah SAW tersebut.
Beliau memiliki kebiasaan mengadakan haflah
(acara) pembacaan maulid setiap bulan sekali atau
dua kali. Bahkan dari kecintaannya kepada
Rasulullah SAW, beliau membina dua rumah yang
berkah di kota al-Madinah al-Munawwarah sebagai
tempat talim dan irsyad (memberi pengarahan dan
petunjuk).
32 Sekilas Biografi
3. Huwallah (Dialah Allah). Kitab ini mengulas
tentang ilmu Kalam (Tauhid).
4. Qul Hadzihi Sabili (Katakan, Inilah Jalanku).
5. At Tahdziru Minal Mujazafah Fit-Takfir
(Waspada dari Mengklaim Kafir secara
Gegabah).
6. Al-Ghuluw Wa Atsaruhu Fil Irhab Wa Ifsadil
Mujtama (Ekstrimisme dan Dampaknya
terhadap Perilaku Terorisme dan Merusak
Masyarakat).
7. Tahqiqul Amal Fima Yanfaul Mayyit Minal Amal
(Amaliyah yang Bisa Bermanfaat bagi Orang
Mati).
8. Wahuwa Bil Ufuqil Ala (Dan Dia [Allah] Berada
di Puncak Yang Maha Tertinggi).
9. Zubdatul Itqan Fi Ulumil Quran (Intisari Kitab
Itqan tentang Ilmu-ilmu Al Quran).
10. Al Qowaidul Asasiyah Fi Ulumil Quran (Kaidah-
kaidah Dasar Ilmu Al Quran).
34 Sekilas Biografi
3. Labbaika Allahumma Labbaik (tuntunan praktis
ibadah Haji).
36 Sekilas Biografi
3. Al Qudwatul Hasanah Fi Manhajid Dawah
Ilallah (Teladan Baik dalam Metode Dawah di
Jalan Allah).
4. Al Mustasyriqun Bainal Inshaf Wal Ashabiyyah
(Orientalis, antara Sadar dan Keterlaluan).
5. Mafhumu Tathawwur Wat Tajdid Fi Syariatil
Islamiyyah (Arti Dinamisasi dan Pembaharuan
dalam Syariat Islam).
6. Dzikrayat Wa Munasabat (Peringatan dan
Munasabah, menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada bulan dan acara tertentu
sesuai dengan fakta sejarah yang terjadi,
seperti seputar Peringatan Maulid nabi, malan
Nishfu Syaban, Lailatul Qadr, Hijrah Nabi dan
lain-lain.
7. Maa Laa Ainun Raat (Sesuatu yang Belum
Pernah Dilihat Mata).
8. Kasyful Ghummah (Keutamaan membantu
orang lain).
40 Sekilas Biografi
ternyata banyak disalahartikan oleh ulama-ulama
pengikutnya.
Karomah Beliau
42 Sekilas Biografi
Dan termasuk karomah beliau, setiap akan
ziarah ke kota al-Madinah al-Munawwarah selalu
dengan isyarah dari Nabi Muhammad SAW melalui
mimpi beliau atau salah satu dari muridnya. Dan
seringkali beliau berziarah kepada Rasulullah SAW
karena mendapat perintah atau isyarah dari
Rasulullah SAW sendiri.
Demikianlah hal (keadaan) hamba yang dicintai
oleh Rasulullah, beliau senantiasa memperhatikan
dan menjaganya.
Pernah ketika Abuya melawat ke Singapura
beliau berniat akan berangkat ke Indonesia. Maka
beberapa murid beliau di Indoesia terutama yang di
Jakarta sudah bersiap-siap di Bandara untuk
menyambut kedatangan Ulama Kharismatik
tersebut. Memang kehadiran beliau di Indonesia
sangat diharapkan oleh para pecintanya, setelah
sekian lama beliau tidak berkunjung ke Indonesia.
44 Sekilas Biografi
Ada karomah beliau yang dirasakan betul
dengan nyata oleh seorang muridnya yang saat ini
berdomisili di Malang.
Sekitar tahun 1998, si murid yang sudah
berkeluarga ini datang kepada beliau untuk meminta
nama anak pertama yang masih berada
dikandungan istrinya. Kamu ingin meminta nama?,
tanya Abuya. Benar wahai Abuya, jawab si murid.
Kemudian Abuya mengatakan, Mana tangan
kamu, kemari!. Si murid memberikan tangannya
kepada beliau lalu beliau memegang telunjuk si
murid sambil berkata, Pertama lak-laki Muhammad
Anas. Kemudian memegang jari tengah si murid
kedua Muhammad Alawi. Lalu memegang jari
manisnya, ketiga Abdullah, kata Abuya.
46 Sekilas Biografi
maupun ulama dan tokoh ikut berdiri. Seakan-akan
beliaulah yang ditunggu-tunggu kehadirannya,
padahal disana banyak ulama dan tokoh terkemuka.
Kemudian Raja Fahd mempersilahkan Abuya
duduk di sampingnya, tentu di barisan paling depan.
Sekalipun tadi sepertinya semua kursi sudah terisi,
tetapi untuk beliau selalu ada kursi kosong. Maka
disiapkanlah kursi untuk tempat duduk beliau.
Siapa yang menjadikan Raja begitu hormat
kepada beliau?, siapa yang menyuruh mereka
berdiri menyambut kehadiranya dan siapa pula yang
menggerakkan hati mereka untuk cinta kepada
beliau?. Dialah Allah SWT Raja Diraja yang Maha
Berkuasa.
Maka tidak berlebihan jika seorang bijak
berkata, Sebenar-benarnya raja di dunia ini adalah
para ulama. Memang demikianlah kenyataannya,
ulama yang ilmunya barokah dan manfaat pasti
akan dihormati dan dicintai dimanapun berada.
Merekalah Auliya Allah, kekasih-kekasih Allah SWT.
48 Sekilas Biografi
mereka berdua tidak berani masuk ke dalam kamar
sebelum dipanggil oleh Abuya.
52 Sekilas Biografi
yang tidak beliau sukai. Akan tetapi subhanallah,
ditengah-tengah jenazah dimasukkan kedalam
masjid, tiba-tiba si imam tadi tidak bisa
mengeluarkan suara, sehingga dia mundur
kemudian digantikan oleh imam yang lain, yaitu
Syeikh Muhammad Abdullah Subayyil, seorang imam
yang dekat dan cinta dengan beliau.
Ketika puluhan ribu manusia mengiringi
kepergiannya , keranda diusung dari Masjidil Haram
menuju kompleks pemakaman Mala. Lautan
manusia meliputi jalan-jalan saat itu, bergema tahlil
dan dzikir. Subhanallah, ketika dekat dengan
kuburan Sayyidatuna Khadijah, entah bagaimana,
pintu yang menutup kuburan Sayyidatuna Khadijah
tiba-tiba terbuka, sehingga jenazah beliau dapat
memasukinya, baru kemudian dikeluarkan kembali
untuk dibawa menuju ke Mala.
54 Sekilas Biografi
Beliau adalah seseorang yang khasyaf, artinya
Allah telah membuka untuk beliau sesuatu yang
tertutup untuk orang lain, sehingga sesuatu itu
tampak jelas bagi beliau. Bahkan perbuatan manusia
pun tampak dihadapannya. Hal ini kurang beliau
sukai, sehingga seringkali beliau meminta kepada
Allah agar menghilangkan kasyaf tersebut.
Tetapi sesungguhnya karamah beliau yang
besar justru terdapat pada keistiqamahan beliau
dalam beribadah, berdakwah, mengajar dan
melayani umat ini. Cukup menunjukkan kebesaran
beliau dan kedudukannya yang tinggi disisi Allah,
dimana Allah telah menjadikan ilmu beliau
bermanfaat, barokah dan murid-murid beliau
menyebar keseluruh penjuru menjadi ahli dakwah,
ulam dan penyambung lidah Rasulullah SAW.
Demikian pula dengan karya-karya beliau yang
terus akan dimanfaatkan dan diambil hikmahnya
oleh manusia sepeninggal beliau. Banyak para aulia
justru karamah mereka tampak pada karya-karya
tulisnya seperti Imam an-Nawawi dan juga tampak
pada keberkahan wirid-wirid yang disusunnya,
seperti Imam Abul Hasan as Syadzili.
56 Sekilas Biografi