Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan Materi Agama Islam

BAB I: Surah Al-Baqarah 2: 148 , dan Surah Fatir 35: 32


Surah Al-Baqarah 2: 148
Terjemahan:
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-
lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada Hari Kiamat). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Isi kandungan:
a)     Setiap umat, kaum atau bangsa memiliki kiblat mereka tersendiri berupa syariat dan falsafah hidup yang
mereka jalani.
b)   Setiap umat hendaknya menggunakan akal dan segenap kemampuannya untuk berlomba-lomba dalam
berbuat kebaikan dan agama yang sempurna.
c)    Penegasan Allah SWT bahwa setiap umat manusia akan dikumpulkan pada Hari Kiamat kelak.
Surah Fatir 35: 32
Terjemahan:
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba
Kami,  lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang
pertengahan dan di antara mereka (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang
demikian itu adalah karunia yang amat besar.”
Isi kandungan:
a)      Allah SWT mewariskan kitab suci Al-Qur’an kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih, yaitu umat
Islam.
b)      Sikap umat Islam dalam menyikapi  Al-Qur’an terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang
menganiaya diri mereka sendiri (lebih banyak berbuat kejahatan daripada berbuat kebaikan), kelompok
pertengahan (kejahatan dan kebaikannya sebanding), dan kelompok yang lebih dahulu berbuat kebaikan atas
izin Allah (Lebih banyak berbuat kebaikan daripada berbuat kejahatan)
BAB II: Surah Al-Isra 17: 26-27, dan Surah Al-Baqarah, 2: 177
Surah Al-Isra 17: 26-27
Terjemahan:
        “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang
yang dalam perjalanan; dan janganlah menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Isi kandungan:
a)      Perintah Allah SWT kepada manusia  agar memanfaatkan hartanya dengan benar dan larangan berbuat
boros.
b)      Perintah Allah SWT kepada manusia untuk memenuhi hak (berdasarkan skala prioritas) keluarga  dan
kerabat, fakir-miskin, dan orang-orang dalam perjalanan jauh).  
Surah Al-Baqarah, 2: 177
Terjemahan:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
membutuhkan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya,
mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan
orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya) ; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Isi kandungan:
            Kebajikan itu adalah iman yang benar. Ciri-ciri iman yang benar berdasarkan Surah Al-Baqarah, 2:
177 antara lain:
a)      Beriman kepada Allah, para Malaikat, Kitab-kitab, dan para Nabi
b)      Bersedekah / Berinfak
c)       Mendirikan salat dan menunaikan zakat
d)      Menepati janji dan senantiasa bersabar
BAB III: Iman kepada Nabi dan Rasul
Sifat-sifat Wajib                     
a)      Siddiq:  Benar di dalam tutur kata dan tingkah laku.                     
b)      Amanah: Wajib menunaikan amanah yang dipertanggungjawabkan kepadanya, dapat dipercaya.
c)       Tabligh: Wajib menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada seluruh manusia tanpa disembunyikan.
d)      Fatanah: Cerdik, pintar, bijaksana.
Sifat-sifat Mustahil    
a)      Kizib: Dusta.
b)      Khianat: Curang, menipu.               
c)       Kitman: Menyembunyikan wahyu.
d)      Baladah:  Bodoh.
Tanda-tanda Beriman kepada para Rasul dan Nabi Allah SWT:
1)      Mempercayai bahwa rasul/nabi adalah manusia-manusia pilihan Allah yang diutus untuk
menyampaikan wahyu Allah.
2)      Mempercayai bahwa para rasul wajib memiliki sifat yang terpuji (lihat sifat-sifat wajib),  juga memiliki
sifat jaiz (manusiawi, misalnya butuh makan, minum, dan istirahat), dan mustahil bersifat tercela (lihat sifat-
sifat mustahil).
3)      Memperayai bahwa diantara para nabi dan rasul ada 5 orang yang termasuk ulul azmi, yang mempunyai
kesabaran dan ketabahan yang luar biasa. Yang termasuk ulul azmi ialah Nabi Muhammad SAW, Ibrahim
AS, Musa AS, Isa AS, dan Nuh AS.
4)      Mempercayai bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup seluruh nabi dan rasul yang bertugas
menyempurnakan ajaran rasul-rasul sebelumnya.
Contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT:
1)      Mentaati risalah.
2)      Melaksanakan seruan Rasulullah untuk beribadah hanya kepada Allah.
3)      Rajin bekerja mencari rezeki yang halal.
4)      Mempunyai sikap tolong-menolong dalam kebaikan dan menjauhi sifat aniaya (terutama terhadap
sesama muslim).
5)      Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas hidup ke arah yang lebih baik.
BAB IV: Tobat dan Raja’
A. Bertobat
Artinya : “Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang tobat kepada-Nya dan dia menyukai orang-
orang yang membersihkan diri.”  (QS Al Baqarah : 222)
Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak
melakukannya kembali atau permohonan ampun kepada Allah SWT atas kesalahan (kekhilafan) dan atas
perbuatan dosa yang telah dilakukannya (keterangan selanjutnya lihat QS An Nur ; 31, Ali Imran : 90, An
Nisa : 110, Al Maidah : 34 dan At Tahrim :
Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Sesungguhnya Allah menerimatobat hambanya selagi ia belum
tercungak-cungak hendak mati (nyawanya berbalik-balik dikerongkongan).” (HR Ahmad)
Kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan terhadap orang lain, diantaranya seperti hal-hal berikut.
1. Tidak memuliakan anak yatim piatu, tidak menganjurkan dan memberi makan orang miskin,
memakan harta dengan mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil dan mencintai harta yang
berlebihan (lihat QS Al Fajr: 15-20)
2. Bakhil, merasa tidak cukup dan mendustakan pahala yang baik (lihat QS Al Lail : 1-13)
3. Mengumpat, mencela, prasangka dan olok-olok (lihat QS Al humazah : 1, dan Al Hujurat : 11-13)
4. Tidak melaksanakan rukun Islam, terutama mendirikan salat
2. Ada beberapa kriteria orang yang bertaubat.
1)  Orang yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya
2)  Tobat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Tobat semacam ini sudah tidak dapat diterima
3)  Tobat nasuha atau tobat yang sebenar-benarnya. Tobat nasuha adalah tobat yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh atau semurni-murninya. Tobat semacam inilah yang dinilai paling tinggi.
Tobat nasuha dapat dilakukan degan proses sebagai berikut.
1) Segera mohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah (QS An Nahl : 53)
2) Meminta perlindungan dari perbuatan setan atau iblisdan ari kejahatan makhluk lainnya. (QS An Nas : 1-6,
Al Falaq : 1-5, dan An Nahl : 98)
3) Bersegera berbuat baik atau mengadakan perbaikan, dengan sungguh-sungguh, sesuai keadaan, tidak
melampaui batas, dan hasilnya tidak boleh diminta segera (QS Al A’raf : 35, Hud : 112, Al Isra’ : 17-19, Al
Anbiya : 90&37, Az Zumar : 39) serta sadar karena tidak semua keinginan dapat dicapai. (QS An Najm : 24-
25)
4) Menggunakan akal dengan sebaik-baiknya agar tak dimurkai Allah (QS Yunus : 100) dan menggunakan
pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk (QS Hud : 46 dan Ar Rum : 29) serta selalu membaca ayat-
ayat alam semesta Al Qur’an (QS Ali Imran : 190-191), mendengarkan perkataan lalu memilih yang terbaik
(QS Az Zumar : 18), dan bertanya kepada yang berpengetahuan jika tidak tahu (QS An Nahl : 43)
5) Bersabar (QS Al Baqarah : 155-157) karena kalau tidak sabar orang beriman dan bertakwa tidak akan
mendapat pahala (QS Al Qasas : 30)
6) Melakukan salat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar (QS Al Ankabut : 45) dan bertebaran di
muka bumi setelah selesai salat untuk mencari karunia Allah dengan selalu mengingatnya agar beruntung
(QS Al Jumuah : 9-10)
7) Terus menerus berbuat baik agar terus menerus diberi hikmah (QS Yusuf : 22, Al Qasas : 4, Al Furqan :
69-71, At Taubah : 11 dan Al mukmin : 7)
Untuk bisa dinyatakan sebagai tobat nasuha, seseorang harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut.
1) Harus menghentikan perbuatan dosanya
2) Harus menyesalai perbuatannya
3) Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Dan mengganti dengan
perbuatan yang baik, dan apabila ada hubungan dengan hak-hak orang lain, maka ia harus meminta maaf dan
mengembalikan hak pada orang tersebut.
Raja’
1.Pengertian raja’
Raja’ menurut pengertian bahasa ialah mengharap.Sedangkan menurut istilah ialah sikap mengharap ridha,
rahmat, dan pertolongan Allah SWT , serta yakin bahwa semua itu dapat diraih .Imam Al-Gazali mengatakan
bahwa raja’ adalah kegembiraan hati karena menanti harapan yang kita senangi , dan harapan yangkita
nantikan itu harus disertai dengan usaha dan doa.
2.Sifat raja’
1)Optimis,yaitu penenang hati, karena yakinatas kehendak-Nya segala yang kita inginkan
akantercapai,sehingga orang akan menjadi sabar , tidakputus asa , dan percaya pada diri sendiri (Q.S. Yusuf :
87)
2)Dinamis, yaitu suatu sikap yang terus-menerusdan selalu berkembang , baik dalam berpikir, bekerja,
bermasyarakat dan lain sebagainya (Q.S. Al-Insyirah: 71).Rasulullah SAW bersabda “bekerjalah kamu untuk
duniamu , seakan-akan kamu hidupselama-lamanya.Dan bekerjalah kamu untukakhiratmu, seakan-akan kamu
akan mati esok.” (H.R.Ibnu Majah)
Adapun ciri-ciri orang yang dinamis ,diantaranya :
a) Selalu memikirkan dan meniliti alam semesta ,bahwa sanya seluruh ciptaan Allah diperuntukkan bagi
kepentingan hidupmanusia (Q.S. Yunus101 dan Q.S. Al-Baqarah : 292) Lebih berperan aktif bagi
kepentingan umumdaipada kepentingan pribadi (Q.S. Ali ‘Imran: 104 dan Q.S. At-Taubah : 105 )
b)  Memiliki azas keseimbangan (Q.S. Al-Qasas :77)
c)  Memiliki semangat dalam melakukan suatupekerjaan dan berkarya (Q.S. Al – Insyirah :7)
d)  Mampu mengadakan perubahan dalam tata 
Bab V: Muamalah
Definisi Muamalah
Muamalah adalah bagian dari hukum islam yang mengatur tentang hubungan antar manusia.
Mumalah antara lain mengatur:
1.  Jual Beli (Bai’) = Menukar sesuatu dengan sesuatu
Dalil naqli:
i)        QS. 2:282, QS. 17:12, QS. 106:2,
ii)      QS. 2:164, QS. 16:14, QS. 17:66,
iii)    QS. 30:46, QS. 35:12, QS. 6:152,
iv)    QS. 26:181-183, QS. 55:8-9, QS. 4:29
Rukun Jual Beli
i)        Penjual
ii)      Pembeli
iii)    Barang yang akan diperjualbelikan
iv)    Sighat (bahasa akad) Ijab dan Qabul
v)      Kerelaan kedua belah pihak (Ridha)
Khiyar (hak pilih)
i)        Penjual & pembeli masih berada di satu tempat dan belum berpisah.
ii)      Selama jangka waktu tt yg disepakati kedua belah pihak
iii)    Jika penjual menipu pembeli, maka pembeli berhak membatalkan.
iv)    Jika penjual merahasiakan barang dagangan, maka pembeli berhak memilih
v)      Ditemukan cacat pada barang setelah jual beli terjadi
vi)    Jika penjual & pembeli tidak sepakat ttg harga suatu barang
Jenis Jual Beli yang Dilarang
a. Barangnya belum dimiliki/menjual sesuatu yang tidak ada pada si penjual.
b. Menjual diatas jual beli sebagian yang lain
c. Najasy (rekayasa penawaran)
d. Barang haram dan najis
e. Gharar
f. Dua jual beli dalam satu akad
g. Urbun (mengambil uang muka secara kontan)
h. Jual beli hutang dengan hutang
i. Inah (menjual suatu barang, lalu membelinya lagi dengan harga lebih murah)
j. Talaqqi Rukban (mencegah pedagang desa masuk ke kota)
k. Ihtikar (Monopolist rent seeking)
l. Musharrah (menahan susu di ambing ternaknya, shg orang tertarik utk membeli)
m. Muzabanah dan muhaqalah (menjual kurma di pohon)
n. Jual beli pengecualian yang mana pengecualian itu tidak diketahui
2. Riba
Menurut Bahasa : Az ziyadah (tambahan), An numuw (berkembang), Al Irtifa’ (meningkat), Al Uluw
(membesar).
Menurut Ulama : Riba adalah kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan tidak ada
imbalan/gantinya.
Hukumnya haram
Dalil Naqli:
QS.2:275-279, QS. 3:130, QS. 4:161, QS. 55:39.
Macam-macam riba
a. Riba utang piutang
b. Riba Qardh: Manfaat/tingkat kelebihan tertentu yg disyaratkan thdp yg berhutang.
c. Riba Jahiliyah: Utang dibayar > pokok hutang, krn peminjam tidak mampu membayar tepat
waktu
d. Riba jual beli
e. Riba An Nasiah: Timbul akibat utang piutang yg tidak memenuhi kriteria untung muncul
bersama resiko
f. Riba Fadli: Pertukaran barang sejenis yg tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya.
3. Sharf (Jual Beli Uang)
Hukum : Boleh
Syarat : Kontan dlm satu majlis
Hukumnya:
i)        Beratnya sama
ii)      Perbedaan harga/berat boleh, asal dilakukan di satu tempat.
iii)    Jika kedua belah pihak berpisah sebelum serah terima, maka sharf batal.
4. Salam=Definisi : Jual beli sesuatu dgn ciri2 tertentu yangg akan diserahkan pd waktu tertentu.
Hukum : Boleh
Syarat:
i)        Pembayaran kontan
ii)      Komoditinya hrs dgn sifat2 yg jelas.
iii)    Waktu penyerahan barang hrs telah ditentukan & pd suatu waktu ttt.
iv)    Penyerahan uang dilakukan di satu majlis.
5. Bagi Hasil
a)      Muzara’ah (bagi hasil pertanian, benih dr pemilik lahan)
b)      Mukhabarah (bagi hasil pertanian, benih dr penggarap)
c)      Musaqat (mandat utk penyiraman dan perawatan)
d)     Musyarakah
i)        Musyarakah kepemilikan (misal, krn waris)
ii)      Musyarakah aset
iii)    Al Inan (porsi masing2 pihak berbeda)
iv)    Mufawadah (porsi masing2 pihak sama)
v)      Al Ma’al (bbrp org bersama membuat 1 proyek)
vi)    Wujuh (kontrak bersama diantara org2 yg mempunyai prestise & keahlian dlm bisnis)
vii)  Mudharabah
e)      Mudharabah
i)        Mudharabah Mutlaqah:
ii)      Shahibul mal menyediakan 100% modal, jenis usaha terserah mudharib.
iii)    Mudharabah Muqayyadah:
iv)    Shahibul mal menyediakan 100% modal, jenis usaha ditentukan oleh shahibul mal.
6. Wadi’ah=Sesuatu yg dititipkan kepada orang yg menjaganya utk dikembalikan kpd pemiliknya pd
saat diminta.
Ada dua jenis:
i)        Wadi’ah Yad-Amanah : orang yg dititipi tidak boleh memanfaatkan sesuatu yg dititipkan
padanya.
ii)      Wadi’ah Yad-Dhamanah : orang yg dititipi boleh memanfaatkan barang titipan.
Dalil :QS.2:283, QS.4:58, QS.5:2.
7. Al Qardhu=Menyerahkan sesuatu kepada orang yg bisa memanfaatkannya, kemudian meminta
pengembalian sebesar uang tsb.
Hukum : sunnah bagi muqridh (pemberi pinjaman/kreditur). (QS.57:11)
Syarat :
i)        Besarnya harus diketahui dgn takaran, timbangan,atau jumlahnya.
ii)      Sifat dan usianya harus diketahui jika dalam bentuk hewan.
iii)    Pinjaman berasal dr orang yg layak dimintai pinjaman.
BAB VI: Islam pada Abad Pertengahan
Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti
tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke
Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya
perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai
berikut.
1. Jalan barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah pimpinan thariq bin ziyad
(711 M). Bahkan, tentara Islam dapat melewati Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh tentara
perancis di bawah pimpinan karel martel di kota poitiers (732 M). Akhirnya, pemerintahan Khilafah
Umayyah memipmpin di semenanjung Iberia yang dikenal dengan bani Umayah II (711 M-1492 M) dengan
ibukotanya Cordoba.
2. Jalan tengah, yakni dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung Apenina. Islam dapat
menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut kembali oelh bangsa Nordia pada abad ke-11
3. Jalan timur, dimana pada tahun 1453, turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil menaklukkan
Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut hitam sehingga
mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani terus melakukan perlawanan
sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu, tentara Turki Usmani mundur kembali ke Semenanjung Balkan
dan menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada abad ke-19, daerah ini berhasil
melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi, kota konstantinopel masih tetap dikuasai dinasty
Umayyah dan berubah menjadi Istanbul
A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang
mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat yang
paling utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik,
sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberpa perkembangan Islam antara lain sebagai berikut.
1)      Bidang politik
a)      Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia
dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani Abbasyah
dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani
Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan
kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani
Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sddangkan bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur.
Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
2)      Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini
mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah
yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-negara
Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika
3)      Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan
Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai
berikut.
a)      Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku,
mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristoteles
b)      Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan
Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari
Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-
buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di
perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan
Tahafutut Tahaful.
c)      Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia,
penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal
dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan
ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang
menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran
4)      Bidang Pendidikan
(a)    Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla,
Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif
menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka
pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali
berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan
di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari
universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
(b)   Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu
pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut. 
i)        Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas
kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja
Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu
falak berdasarkan pengetahuan sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga
dengan Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali ke Inggris,
ia pun menjadi seorang sarjan yang termasyhur di negaranya
ii)      Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
iii)    Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab
di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan bahasa latin yang dimilikinya, ia dapat
membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti.
Buku-buku asli dan terjemahan tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya, penerjemahan
tersebut di akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang aslinya. Diantara bukuyang diterjemahkan
antara lain adalah Al Manzir karya Ali Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038 M). Dalam buku itu terdapat teori
tentang mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan sebagai hasil karya Roger Bacon.
iv)    Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya,
Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di
Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana , ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah
buku ilmiah Islam ke dalam bahasa latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar
Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi
serta buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut mengajarkan
penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut
b)      Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah
pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim. Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan
Islam yang menguasai kerajaan non muslim, maka penduduk negeri tersebut diperlakukan dengan baik.
Agama dan kebudayaan merekapun tidak terganggu
c)      Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka
sendiri.
i)        Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani
di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-
14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian
diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada
abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
ii)      Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan
antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang
dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip
III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan
demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu
pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
B. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan                 
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad
pertengahan, diantaranya sebagai berikut.
1. Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih
terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut
menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan
persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap
perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492
M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
2. Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah berubah
menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut
telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani
Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
3. Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada
permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan
penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah mengganggu
wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu
negara dari tindakan pemerintah mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas
suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau
kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
4. Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang
telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.
C. Penghayatan terhadap Sejarah Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
Ada banyak perilaku yang pat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah
perkembangan Islam di abad pertengahan yakni antara lain sebagai berikut.
1. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum
muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidqak terulang lagi. Lemahnya
persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari
kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mampu mengubah tata
kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan
wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur’an dan Hadis.
2. Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh tertinggal
dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam, tetapi kemudian mereka dapat
mengejar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam. Invasi Islam terhadap Eropa seperti
andalusia dan Semenanjung Balkan selama berabad-abad telah memotifasi barat untuk mempelajari ilmu
pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaannya
3. Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan seperti Ibnu Sina, Al
Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi bagi uamt Islam untuk terus mempelajari
berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan cita-cita perjuangan tokoh-tokoh muslim pada abad pertengahan
tersebut sehingga Islam mampu membawa rahmat bagi seluruh dunia.
D. Pengaruh Sejarah Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam Indonesia
Jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah memeluk agama hindu dan budha
disamping kepercayaan nenek moyang mereka yang menganut animisme dan dinamisme. Setelah Islam
masuk ke Indonesia, Islam berpengaruh besar baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,maupun di bidang
kebudayaan yang antara lain seperti di bawah ini.
1)      Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahasa Arab sudah
banayk menyatu dalam kosa kata bahasa Indonesia, contohnya kata wajib, fardu, lahir, bathin, musyawarah,
surat, kabar, koran, jual, kursi dan masker. Dalam hal nama juga banyak dipakai nama-nama yang berciri
Islam (Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Anwar, Ahmad, Abdul, Muthalib, Muhaimin, Junaidi, Aminah,
Khadijah, Maimunah, Rahmillah, Rohani dan Rahma.
2)      Pengaruh Budaya, Adat Istiadat dan Seni
Kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan, syukuran,
yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana, marawis,
barzanji dan shalawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di
Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur Tengah.
3)      Pengaruh dalam Bidang Politik
Pengaruh ini dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seperti konsep
khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram. Demak,
Banten dan Tidore
4)      Pengaruh di bidang ekonomi
Daerah-daerah pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang menerapkan
konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal jariyah yang lainnya, seperti
sedekah, infak, waqaf, menyantuni yatim, piatu, fakir dan miskin. Hal itu membuat perekonomian umat Islam
semakin berkembang.

Anda mungkin juga menyukai