Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Nawangsih Genta Maghribi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042642757

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 74 - MALANG

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Q.S. Al-Hajj/22:54

Artinya : dan agar orang-orang yang telah dibe-ri ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu
lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-
orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

b. Bukti seseorang memiliki pengetahuan adalahh imannya yang kokoh, dan sebagai bukti bahwa
iman tersebut adalah kokoh maka hatinya selalu tunduk (kepada kebenaran yang bersumber dari petunjuk
Allah SWT). Inilah trilogi yang tidak terpisahkan sehingga budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam
bukan sekedar menjadikan manusia cerdas, tetapi selain cerdas juga memiliki kehangatan iman yang disertai
kerendahan hati (tawadzu’).

c. Q.S. Al-Baqarah/2:111

Artinya : Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi
atau Nasrani." Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika
kamu orang yang benar."

d. Manusia jangan sampai menyangkut prinsip-prinsip kehidupannya hanya mendasarkan


kepada klaim-klaim yang tidak berdasar, melainkan harus didasarkan kepada bukti yang jelas hasil
dan pemikiran yang rasional dan objektif. Dari ayat tersebut terlihat bahwa islam menuntut kepada
manusia untuk mengedepankan rasionalitas ilmiah dalam setiap tindakannya. Inilah yang dalam era
modern sering disebut dengan budaya akademik. Termasuk dalam konteks ini Islam tidak mentolerir
tindakan pemaaksaan dan anarkisme dalam mengajak manusia menuju jalan Allah SWT.

2. Q.S. An-Nisaa’/4:58-59

a. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(58) Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.(59)
b. 1. Kewajiban untuk menunaikan amanah.
2. Perintah untuk menetapkan hukum dengan adil.
3. Perintah untuk taat kepada Allah SWT, Rasul dan Ulil Amri.
4. Perintah untuk kembali pada Al-Qur’an dan as-Sunnah.

c.

Artinya : Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari
(kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu
Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.
Q.S. Al-Baqarah/2:151

d. Dalam ayat tersebut jelas diungkapkan bahwa tugas Nabi SAW sebagai pemegang
kekuasaan politik saat itu di Madinah dan di samping seorang Rasul, diantaranya adalah untuk
mencerdaskan umat dan membangun mental spiritual sehingga menjadi pribadi-pribadi yang
tangguh yang pada gilirannya diharapkan dapat menunaikan tugas-tugas kekhalifahan manusia di
muka bumi yaitu membangun bumi yang makmur untuk kemaslahatan bersama. Dalam islam juga
ada ajaran untuk membayar zakat. Daan yang diberi wewenang untuk mengatur itu semua adalah
pemegang kekuasaan politik. Dalam konteks inilah agama kembali memberikan dorongan kepada
siapa saja yang hendakdan atau memegang kekuasaan politik untuk selalu memperhatikan dan
membangun sebuah sistem yang dapat menjamin kemaslahatan semua warga atau rakyat yang
telah memeberikan amanat kepadanya.

3. a. Q.S. An-Nisaa’/4:125

Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.

b. - Orang orang yang ikhlas menyerahkan dirinya pada Allah SWT.


- Orang orang yang senantiasa mengerjakan kebaikan.
- Orang orang yang senantiasa mengikuti perintah Allah SWT dan mengikuti agama.
c. Q.S. Ali- Imran/3:67

Artinya : Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang
yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang
musyrik.

d. Al-hanafiyyat merupakan kumpulan kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia. Artinya,
fitrah manusia merupakan himpunan dari kecenderungan-kecenderungan kepada kebenaran dan kepada
(agama) Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai