c. Cashflow Lending
Cashflow lending digunakan untuk memberikan pinjaman jangka
panjang yang digunakan untuk membiayai pembelian aktiva
tetap atau investasi. Dengan cash flow lending diharapkan
seluruh pinjaman pokok dilunasi pada akhir periode pinjaman.
Dalam cash flow lending harus ada jadual pelunasan pokok
pinjaman.
contoh : kredit untuk membiayai pembangunan pabrik
pembuatan keramik lantai. Investasi diperlukan untuk membeli
tanah dan bangunan, mesin dan peralatan dan biaya lainnya.
Pelunasan kredit diharapkan dari arus kas masuk setelah pabrik
selesai dan mulai melakukan produksi.
2.2 Jenis-Jenis Kredit
2.2.2 Berdasarkan Kegunaan
a. Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang digunakan
untuk keperluan investasi. Sebagai contoh, kredit ini digunakan
untuk pembangunan gedung kantor, gudang, jalan dan lain-lain.
Kredit investasi dapat pula digunakan untuk pembelian barang-
barang modal untuk keperluan produksi atau usaha. Contoh: kredit
pembelian tanah untuk perkebunan, kredit pembangunan gedung
pabrik, kredit pembelian mesin produksi.
2.2 Jenis-Jenis Kredit
2.2.2 Berdasarkan Kegunaan
a. Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk meningkatkan volume usaha
(penjualan) atau produksi. Contoh : kredit yang digunakan untuk
membuka usaha salon, kredit untuk usaha restoran.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi pribadi, seperti kredit
mobil, kredit pada pegawai, kredit membeli barang
elektronik.
2.2 Jenis-Jenis Kredit
2.2.4 Berdasarkan Jangka Waktu
a. Cash loan
adalah kredit dengan dana langsung dicairkan kepada nasabah,
contoh: kredit modal kerja, kredit investasi, kredit konsumsi.
b. Non cash
adalah kredit yang tidak langsung ditarik dalam bentuk tunai
tetapi didalamnya telah terkandung adanya suatu kesanggupan
untuk melakukan pembayaran di kemudian hari. Sebagai
contoh: Fasilitas bank garansi (bid bond, performance bond),
Fasilitas pembukaan Letter of Credit (L/C) impor, Fasilitas L/C
dalam negeri.
2.2 Jenis-Jenis Kredit
2.2.6 Berdasarkan Jenis Valuta
Hal lain yang perlu mendapat perhatian untuk mitigasi risiko kredit
adalah proceed atau hasil penjualan perusahaan harus sebagian
besar dalam bentuk valuta asing yang sama. Kalau penghasilan
debitur dalam rupiah, apabila rupiah melemah, maka kewajiban
debitur dalam valuta asing meningkat, dan meningkatkan risiko
kemampuan membayar dari debitur.
2.3 Identifikasi Risiko Kredit
VS
Pendukung
VS VS
Pendukung
or
Pendukung
vs
Pendukung
vs
Pendukung